(GFD-2025-28443) Cek Fakta: Hoaks Wartawan Meninggal Saat Liput Aksi Demo di Pati
Sumber:Tanggal publish: 14/08/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial unggahan ada wartawan yang meninggal dunia saat meliput demo warga di Pati, Jawa Tengah pada Rabu 13 Agustus 2025. Demo ini menuntut Bupati Pati Sudewo mundur karena kebijakannya yang dianggap arogan dan tidak berpihak pada rakyat.
Postingan itu beredar di Facebook pada 13 Agustus 2025.
Berikut isi unggahannya:
Innalillahi wa inna lillahi rojiun Tlah meninggal dunia wartawan yg meliput aksi demo di pati . Mas husein juga pingsan semoga baik2 saja . demo pati hilang nyawa aksi polri tni
Korban ada 3
1 wartawan
2 anak2
#fotoviral#demopati#jangkauanluas#fyp #jangkauan #semuaorang
Unggahan tersebut juga menyertakan kartu pers dari media Tuturpedia.
Benarkah postingan ada wartawan meninggal saat meliput demo di Pati? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim wartawan meninggal dunia saat meliput demo warga di Pati, Jawa Tengah. Wartawan yang dimaksud adalah Lilik Yuliantoro dari media online Tuturpedia.com, yang sedang bertugas meliput aksi unjuk rasa.
Pihak Tuturmedia menyampaikan, informasi mengenai meninggalnya Lilik Yuliantoro dipastikan tidak benar atau hoaks.
"Bersamaan dengan informasi ini, kami Redaksi Tuturpedia.com menyampaikan bahwa kabar yang beredar dan menyebut bahwa wartawan kami, Lilik Yuliantoro meninggal dunia dapat kami pastikan hoax," demikian pernyataan Tuturpedia melalui akun Instagramnya, dikutip pada Kamis (14/8/2025).
Dalam unggahan pada Rabu 13 Agustus, Lilik tengah dalam perawatan di RSUD Suwondo Pati. Lilik dalam keadaan sadar namun masih lemas dan pusing diakibatkan efek dari gas air mata.
"Terkait dengan update kondisi Lilik dapat terus dilihat melalui konten resmi Tuturpedia.com. Kami juga memohon agar masyarakat tidak menyebarkan berita hoax tersebut terus menerus. Terima kasih".
Lilik Yuliantoro turut menyampaikan kondisi kesehatannya. Dia menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diterimanya, mulai dari rekan media hingga masyarakat.
"Bahawanya berita yang beredar terkait saya meninggal itu hoaks, tidak benar. Saat kejadian itu saya tidak sadar mungkin nggak tau ada ulah oknum apa apa yang penting berita hoak itu mohon dimaafkan. Jadikan itu doa saja buat saya semoga diberikan umur panjang," kata Lilik melalui akun Instagram Tuturpedia.
Polda Jawa Tengah juga menyampaikan, tidak ada korban tewas dalam aksi unjuk rasa yang mendesak Bupati Pati Sudewo untuk mundur dari jabatannya.
"Tidak benar, nihil yang meninggal, tersebut berita tidak dapat dipercaya," ujar Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto saat dikonfirmasi, Rabu (13/8/2025).
Artanto menyatakan sejauh ini tercatat 34 korban luka dalam demo Pati tersebut. Di mana, tujuh dari anggota kepolisian dan sisanya massa pengunjuk rasa.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, kabar meninggalnya wartawan media online Tuturpedia bernama Lilik Yuliantoro saat bertugas meliput aksi unjuk rasa di Pati adalah hoaks.
(GFD-2025-28442) Cek Fakta: Hoaks Link Pendaftaran Peralihan BPJS Premium ke BPJS Gratis
Sumber:Tanggal publish: 14/08/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan link pendaftaran untuk peralihan BPJS premium ke BPJS gratis. Postingan itu beredar di Facebook sejak Selasa 8 Juli 2025.
Berikut isi unggahannya:
AYO SEGERA!!!
BERALIH DARI BPJS PREMIUM KE BPJS GRATIS PENDAFTARAN TIDAK DI PUNGGUNG BIAYA APAPUN.
SILAHKAN KLIK DAFTAR SEKARANG YANG DI BAWAH ⬇️⬇️ SUPAYA TIDAK KENA IURAN LAGI DALAM PERBULAN
#bpjsgratis
#jaminansosial
#bantuangratis
#indonesiamaju
Dalam gambar yang diposting, tertulis:
Layanan BPJS Gratis program tahun 2025
Pemerintah menghapuskan tunggakan BPJS Buruan beralih ke BPJS gratis
Sekarang lebih mudah beralih BPJS MANDIRI ke BPJS GRATIS dari pemerintah Cukup melalui ponsel anda, daftar online sekarang
Jika menu Daftar di klik, mengarah pada halaman situs yang menampilkan formulir digital yang meminta sejumlah data pribadi, seperti nama dan nomor Telegram.
Benarkah klaim tautan mengenai link pendaftaran peralihan BPJS Premium ke BPJS Gratis? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran peralihan BPJS Premium ke BPJS Gratis dengan menghubungi Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah. Dia menyampaikan link pendaftaran tersebut adalah hoaks.
"Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut," kata Rizzky Anugerah kepada Liputan6.com, Kamis (14/8/2025).
Rizzky pun meminta agar masyarakat berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
"Apabila terdapat pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan dapat menghubungi Care Center 165, Mobile JKN dan Pandawa (Pelayanan Melalui WA) 08118165165," ujar dia.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, link pendaftaran peralihan BPJS Premium ke BPJS Gratis adalah hoaks.
BPJS Kesehatan menyatakan, tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut.
(GFD-2025-28441) Cek Fakta: Dua Polisi Meninggal usai Demo Pati
Sumber:Tanggal publish: 14/08/2025
Berita
Murianews, Pati – Beredar informasi di media sosial, dua orang anggota kepolisian meninggal usai bertugas mengamankan demo 13 Agustus di Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, informasi itu merupakan hoaks.
Kabar dua anggota kepolisian meninggal usai demo 13 Agustus itu beredar di media sosial TikTok. Salah satunya diunggah akun bernama gununglawu63.
Dalam unggahannya disebutkan dua anggota kepolisian yakni, Aipda Teguh Sulistiyo dan Bripka Catur Budi Santoso meninggal akibat unjuk rasa pada 13 Agustus 2025.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Murianews.com, informasi yang menyebutkan dua polisi meninggal usai demo di Pati merupakan hoaks.
Penelusuran selengkapnya dapat disimak di halaman berikut.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba menelusuri kabar dua polisi meninggal usai demo di Pati dengan meminta konfirmasi Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi.
Menanggapi kabar itu Kapolresta Pati, Kombes Pol Jaka Wahyudi mengatakan informasi tersebut merupakan kabar bohong alias hoaks.
Ia menjekaskan, fakta sebenarnya, Aipda Teguh Sulistiyo meninggal dunia pada tahun 2023 dan Bripka Catur Budi Santoso meninggal pada 2024. Keduanya meninggal karena sakit yang dideritanya.
”Kami tegaskan, Aipda Teguh Sulistiyo wafat pada tahun 2023 karena sakit dan Bripka Catur Budi Santoso wafat pada tahun 2024 karena sakit juga. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan kegiatan unjuk rasa 13 Agustus 2025,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).
Berita selengkapnya dapat klik tautan ini.
Kemudian, Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto membantah adanya korban meninggal dalam demo yang berujung bentrok di Alun-Alun Pati. Ia mengungkapkan korban hanya mengalami luka-luka.
Kombes Pol Artanto menjelaskan pihaknya sudah mengecek korban ke RSUD RAA Soewondo. Pengecekan ini dilakukan setelah beredar kabar di masyarakat bahwa sebanyak tiga orang menjadi korban meninggal. Ia pun membantah kabar ini.
”Dan sampai saat ini sampai sore hari ini hasil penelusuran dari kita Dari kepolisian nihil. Nihil adanya. Tidak ada korban yang meninggal dunia dari aksi anarkis tersebut. Demikian,” ungkap dia kepada Murianews.com, Rabu (13/8/2025).
Berita selengkapnya klik tautan ini.
Kesimpulan...
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Murianews.com, kabar dua polisi meninggal usai demo di Pati merupakan disinformasi dengan jenis Misleading Content atau konten yang menyesatkan.
Fakta sebenarnya, dua polisi yakni Aipda Teguh Sulistiyo meninggal dunia pada tahun 2023 dan Bripka Catur Budi Santoso meninggal pada 2024. Keduanya meninggal karena sakit yang dideritanya.
Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto membantah adanya korban meninggal dalam demo yang berujung bentrok di Alun-Alun Pati.
Editor: Zulkifli Fahmi
(GFD-2025-28440) [SALAH] Foto Tagihan Royalti Musik dan Lagu di Restoran
Sumber: X/TwitterTanggal publish: 14/08/2025
Berita
Pada Minggu (10/8/2025) beredar foto di X (arsip cadangan) oleh akun “JAMAL BUGIS 7.0” (@JamalBoegis) dengan narasi:
“Nyomot dari tetangga, tiap kali ke resto kita dipaksa dengar lagu lalu bayar. Pemaksaan bayar royalti secara halus."
di unggahannya.
Per tangkapan layar (screenshot) dibuat, unggahan tersebut sudah dilihat 631 kali, mendapatkan 7 jawaban, dibagikan ulang 3 kali, dan disukai oleh 13 pengguna X lainnya.
“Nyomot dari tetangga, tiap kali ke resto kita dipaksa dengar lagu lalu bayar. Pemaksaan bayar royalti secara halus."
di unggahannya.
Per tangkapan layar (screenshot) dibuat, unggahan tersebut sudah dilihat 631 kali, mendapatkan 7 jawaban, dibagikan ulang 3 kali, dan disukai oleh 13 pengguna X lainnya.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tool) pencarian gambar (image search) Google Lens.
Hasil penelusuran mengarahkan ke sebuah sumber unggahan foto yang asli yang dimuat di situs Tripadvisor, sebuah situs yang salah satu fiturnya adalah menyediakan ulasan. Tidak ada tulisan “1 Royalti musik dan lagu 29.140” di foto yang asli, berbeda dengan foto yang dibagikan oleh @JamalBoegis. Jumlah totalnya pun salah, meskipun jumlah totalnya sama dengan jumlah total dengan foto yang aslinya tetapi jika ditambahkan dengan tagihan royalti musik dan lagu seharusnya jumlah total yang benar adalah Rp759.220.
Selain itu, ada pula klarifikasi dari akun TikTok @nukamarikopi yang mengklarifikasi setelah sebelumnya sempat viral menyebarkan foto tersebut sambil mengkritik mengenai biaya royalti yang dianggap janggal dan dapat membuat pelanggan enggan untuk datang kembali.
Hasil penelusuran mengarahkan ke sebuah sumber unggahan foto yang asli yang dimuat di situs Tripadvisor, sebuah situs yang salah satu fiturnya adalah menyediakan ulasan. Tidak ada tulisan “1 Royalti musik dan lagu 29.140” di foto yang asli, berbeda dengan foto yang dibagikan oleh @JamalBoegis. Jumlah totalnya pun salah, meskipun jumlah totalnya sama dengan jumlah total dengan foto yang aslinya tetapi jika ditambahkan dengan tagihan royalti musik dan lagu seharusnya jumlah total yang benar adalah Rp759.220.
Selain itu, ada pula klarifikasi dari akun TikTok @nukamarikopi yang mengklarifikasi setelah sebelumnya sempat viral menyebarkan foto tersebut sambil mengkritik mengenai biaya royalti yang dianggap janggal dan dapat membuat pelanggan enggan untuk datang kembali.
Kesimpulan
Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang dimanipulasi (manipulated content), faktanya foto yang disebarkan adalah hasil manipulasi dari foto tagihan yang dimuat di situs Tripadvisor.
Rujukan
- https://www.tripadvisor.com/LocationPhotoDirectLink-g294229-d12179632-i358870851-Plataran_Menteng-Jakarta_Java.html /
- https://archive.ph/R5eZ0 (arsip cadangan).
- https://www.dnewsstar.com/news/64615703977/pemilik-akun-tiktok-klarifikasi-usai-viral-struk-makan-dengan-biaya-royalti-musik /
- https://archive.ph/9MIIH (asip cadangan).
- https://x.com/JamalBoegis/status/1954345753402585167, unggahan oleh akun X “JAMAL BUGIS 7.0” (@JamalBoegis).
- https://archive.ph/Ur4K1, arsip cadangan unggahan oleh akun tersebut.
Halaman: 170/6639