Akun TikTok “lowongan.kerja.20342” pada Selasa (29/4/2025) mengunggah video [arsip] berisi informasi lowongan pekerjaan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).
Berikut narasi dalam unggahan:
“Lowongan Kerja Terbaru 2025
PT. IMIP INDONESIA
RP 6.000.000 – RP 12.000.000
PENDAFTARAN TERBUKA UNTUK UMUM
PRIA/WANITA
SMK/SMA SEMUA JURUSAN
UMUR 18-55 TAHUN
FOTO KTP
POSISI BISA DIPILIH
IJAZAH/NON IJAZAH
PENGALAMAN/NON PENGALAMAN TERSEDIA TRAINING
9 JAM BEKERJA PERGANTIAN SHIFT”.
Dalam kolom komentar, akun tersebut mengimbau warganet yang tertarik untuk mendaftar lewat tautan yang tersemat di profil akun.
Hingga Selasa (13/5/2025) unggahan telah disukai 8 pengguna dan dibagikan ulang dua kali.
(GFD-2025-26929) [PENIPUAN] Tautan “Lowongan Kerja Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengakses laman resmi IMIP, imip.co.id. Hasilnya, ditemukan artikel “Masyarakat Harus Waspada Atas Penipuan Info Loker PT IMIP” yang dipublikasikan Jumat (2/5/2025). Artikel itu menuliskan kalau banyak hoaks lowongan pekerjaan yang mencatut PT IMIP dengan persyaratan yang terlalu sederhana, yaitu hanya memerlukan KTP tanpa ijazah dan syarat lainnya.
Head of Media Relations PT IMIP telah menyatakan pengumuman-pengumuman tersebut adalah hoaks, dan lowongan pekerjaan resmi dari PT IMIP hanya diinformasikan melalui:
imip.co.id
Instagram “officialIMIP”
TikTok “imipofficial”
Facebook “OfficialIMIP”
YouTube “OfficialIMIP-New”
TurnBackHoax kemudian mengakses tautan yang tersemat di bio akun pengunggah. Diketahui, tautan mengarah ke formulir yang meminta pengisian nama lengkap sesuai KTP dan nomor ponsel Telegram aktif. Ketika diteruskan, pelamar diminta untuk memasukkan kode verifikasi untuk masuk ke akun Telegram.
Head of Media Relations PT IMIP telah menyatakan pengumuman-pengumuman tersebut adalah hoaks, dan lowongan pekerjaan resmi dari PT IMIP hanya diinformasikan melalui:
imip.co.id
Instagram “officialIMIP”
TikTok “imipofficial”
Facebook “OfficialIMIP”
YouTube “OfficialIMIP-New”
TurnBackHoax kemudian mengakses tautan yang tersemat di bio akun pengunggah. Diketahui, tautan mengarah ke formulir yang meminta pengisian nama lengkap sesuai KTP dan nomor ponsel Telegram aktif. Ketika diteruskan, pelamar diminta untuk memasukkan kode verifikasi untuk masuk ke akun Telegram.
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan “lowongan pekerjaan PT IMIP Indonesia” merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
- http[
- https://imip.co.id/] Laman resmi PT IMIP [Kabar dari IMIP] Masyarakat Harus Waspada Atas Penipuan Info Loker PT IMIP [Instagram] Instagram resmi PT IMIP “officialIMIP” [TikTok] TikTok resmi PT IMIP “imipofficial” [Facebook] Facebook resmi PT IMIP “Indonesia Morowali Industrial Park” [YouTube] YouTube resmi PT IMIP “Official IMIP”
- https://www.tiktok.com/@lowongan.kerja.20342/video/7498495328249728261 (unggahan akun TikTok “lowongan.kerja.20342”)
- https://archive.ph/AVU3q (arsip unggahan akun TikTok “lowongan.kerja.20342”)
(GFD-2025-26928) CEK FAKTA: Tidak Benar! Peserta Uji Coba Vaksin TBC Bill Gates Dapat Bansos Rp150 Ribu - TIMES Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 13/05/2025
Berita
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Beredar unggahan di Facebook yang mengklaim peserta uji coba vaksin tuberkulosis (TBC) M72 buatan Bill Gates di Indonesia akan menerima bantuan sosial (bansos) sebesar Rp150 ribu.
Unggahan itu mencantumkan narasi singkat yang menyebut:
“Bansos senilai Rp. 150k untuk yang mau ikut vaksin”
Vaksin M72 sendiri merupakan hasil kerja sama antara Bill & Melinda Gates Foundation dengan lembaga kesehatan global dan perusahaan farmasi. Indonesia disebut menjadi salah satu negara tempat uji klinis vaksin tersebut, bersama Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi.
Sumber: Facebook
Benarkah Peserta Uji Coba Diberi Bansos Rp150 Ribu?
Unggahan itu mencantumkan narasi singkat yang menyebut:
“Bansos senilai Rp. 150k untuk yang mau ikut vaksin”
Vaksin M72 sendiri merupakan hasil kerja sama antara Bill & Melinda Gates Foundation dengan lembaga kesehatan global dan perusahaan farmasi. Indonesia disebut menjadi salah satu negara tempat uji klinis vaksin tersebut, bersama Afrika Selatan, Kenya, Zambia, dan Malawi.
Sumber: Facebook
Benarkah Peserta Uji Coba Diberi Bansos Rp150 Ribu?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia menelusuri kebenaran informasi tersebut dan menemukan bahwa klaim itu tidak benar.
Unggahan yang beredar menyertakan potongan tangkapan layar dari berita Tempo berjudul “Bill Gates Akan Uji Coba Vaksin TBC Buatannya di Indonesia”.
Namun, setelah ditelusuri, tidak ada pernyataan dalam artikel tersebut yang menyebutkan adanya bansos bagi peserta uji coba.
Melansir Detik, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa uji klinis vaksin TBC M72 telah dimulai sejak November 2024 dan diikuti lebih dari 2.000 relawan di Indonesia.
Uji coba ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi tingginya angka kasus TBC di Indonesia, yang menempati peringkat kedua dunia setelah India. Setiap tahun, sekitar 100.000 orang di Indonesia meninggal karena TBC.
Uji coba vaksin ini dilakukan dengan persetujuan dan pengawasan medis ketat, dan hingga kini belum ditemukan efek samping serius.
Tidak ada informasi resmi terkait pemberian bansos senilai Rp150 ribu kepada peserta uji coba, baik dari pihak pemerintah maupun lembaga riset kesehatan.
Sumber: Kemenkes Ungkap Alasan Vaksin TBC 'Bill Gates' Bakal Gratis
Sejumlah media siber arusutama juga memberitakan pernyataan dari Menkes Budi Gunadi Sadikin tersebut. Seperti Liputan6.com
Sumber: Menkes Budi Rencanakan Vaksin TBC M72 Masuk Program Nasional Alias Gratis
dan Cna.id
Sumber: Menkes tekankan Indonesia bukan kelinci percobaan vaksin TBC Bill Gates
Unggahan yang beredar menyertakan potongan tangkapan layar dari berita Tempo berjudul “Bill Gates Akan Uji Coba Vaksin TBC Buatannya di Indonesia”.
Namun, setelah ditelusuri, tidak ada pernyataan dalam artikel tersebut yang menyebutkan adanya bansos bagi peserta uji coba.
Melansir Detik, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa uji klinis vaksin TBC M72 telah dimulai sejak November 2024 dan diikuti lebih dari 2.000 relawan di Indonesia.
Uji coba ini dilakukan sebagai upaya untuk mengatasi tingginya angka kasus TBC di Indonesia, yang menempati peringkat kedua dunia setelah India. Setiap tahun, sekitar 100.000 orang di Indonesia meninggal karena TBC.
Uji coba vaksin ini dilakukan dengan persetujuan dan pengawasan medis ketat, dan hingga kini belum ditemukan efek samping serius.
Tidak ada informasi resmi terkait pemberian bansos senilai Rp150 ribu kepada peserta uji coba, baik dari pihak pemerintah maupun lembaga riset kesehatan.
Sumber: Kemenkes Ungkap Alasan Vaksin TBC 'Bill Gates' Bakal Gratis
Sejumlah media siber arusutama juga memberitakan pernyataan dari Menkes Budi Gunadi Sadikin tersebut. Seperti Liputan6.com
Sumber: Menkes Budi Rencanakan Vaksin TBC M72 Masuk Program Nasional Alias Gratis
dan Cna.id
Sumber: Menkes tekankan Indonesia bukan kelinci percobaan vaksin TBC Bill Gates
Kesimpulan
Klaim bahwa peserta uji coba vaksin TBC Bill Gates di Indonesia akan mendapat bansos Rp150.000 adalah tidak benar alias hoaks.
Unggahan tersebut merupakan bentuk disinformasi dengan kategori False Context — yakni informasi yang diambil dari sumber benar, namun disisipkan konteks palsu atau menyesatkan.
Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa kebenaran informasi yang beredar, terutama jika menyangkut kesehatan dan kebijakan publik. Informasi resmi dapat diakses melalui Kementerian Kesehatan RI dan kanal berita kredibel.
----
Unggahan tersebut merupakan bentuk disinformasi dengan kategori False Context — yakni informasi yang diambil dari sumber benar, namun disisipkan konteks palsu atau menyesatkan.
Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa kebenaran informasi yang beredar, terutama jika menyangkut kesehatan dan kebijakan publik. Informasi resmi dapat diakses melalui Kementerian Kesehatan RI dan kanal berita kredibel.
----
(GFD-2025-26927) [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Dampak Serangan Pakistan ke India
Sumber:Tanggal publish: 09/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Pakistan ke markas militer India.
Video itu beredar di tengah konflik bersenjata antara India dan Pakistan yang meletus pada Rabu (7/5/2025).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru.
Video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Pakistan ke markas militer India dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini. Video itu dibagikan dengan narasi bahasa Urdu.
Berikut narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):
Setelah melaksanakan salat jenazah bagi para syuhadaPakistan menyerang koloni militer India.
Screenshot Klarifikasi, video ini bukan dampak serangan Pakistan ke India. Namun kebakaran di Jepara, Jawa Tengah.
Video itu beredar di tengah konflik bersenjata antara India dan Pakistan yang meletus pada Rabu (7/5/2025).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru.
Video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Pakistan ke markas militer India dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini. Video itu dibagikan dengan narasi bahasa Urdu.
Berikut narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):
Setelah melaksanakan salat jenazah bagi para syuhadaPakistan menyerang koloni militer India.
Screenshot Klarifikasi, video ini bukan dampak serangan Pakistan ke India. Namun kebakaran di Jepara, Jawa Tengah.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, ditemukan fakta bahwa video tersebut bukan berlokasi di India, tetapi di Indonesia.
Video yang sama diunggah di YouTube pada 5 Mei 2025, dan disebut sebagai kebakaran di pabrik HWI di Jepara, Jawa Tengah. Peristiwa itu juga diberitakan Kompas.com, 5 Mei 2025.
Kebakaran terjadi di area parkir PT Hwaseung Indonesia (HWI), Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (5/5/2025) sore.
Insiden tersebut menyebabkan ratusan sepeda motor milik buruh pabrik terbakar.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela, mengatakan kebakaran bermula dari sebuah warung makan di samping area pabrik sekitar pukul 15.00 WIB.
Api merembet ke tiga warung lain sebelum akhirnya menyambar ke lokasi parkir motor.
"Dugaan ledakan kompor di warung yang merembet ke warung lainnya dan tempat parkir. Empat warung ludes dan ratusan motor terparkir terbakar. Kami masih dalami ini," kata Faizal.
Video yang sama diunggah di YouTube pada 5 Mei 2025, dan disebut sebagai kebakaran di pabrik HWI di Jepara, Jawa Tengah. Peristiwa itu juga diberitakan Kompas.com, 5 Mei 2025.
Kebakaran terjadi di area parkir PT Hwaseung Indonesia (HWI), Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (5/5/2025) sore.
Insiden tersebut menyebabkan ratusan sepeda motor milik buruh pabrik terbakar.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela, mengatakan kebakaran bermula dari sebuah warung makan di samping area pabrik sekitar pukul 15.00 WIB.
Api merembet ke tiga warung lain sebelum akhirnya menyambar ke lokasi parkir motor.
"Dugaan ledakan kompor di warung yang merembet ke warung lainnya dan tempat parkir. Empat warung ludes dan ratusan motor terparkir terbakar. Kami masih dalami ini," kata Faizal.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Pakistan ke markas militer India perlu diluruskan.
Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Peristiwa dalam video adalah kebakaran di sebuah pabrik di Jepara, Jawa Tengah, pada 5 Mei 2025, bukan markas militer India.
Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Peristiwa dalam video adalah kebakaran di sebuah pabrik di Jepara, Jawa Tengah, pada 5 Mei 2025, bukan markas militer India.
Rujukan
- https://web.facebook.com/reel/2066729907139019
- https://web.facebook.com/reel/706706492043057
- https://web.facebook.com/reel/24467098176212438
- https://www.youtube.com/watch?v=aQltmZ_KaTQ
- https://regional.kompas.com/read/2025/05/05/212412678/kebakaran-hebat-landa-pt-hwi-jepara-ratusan-motor-buruh-pabrik-hangus
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26926) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Sistem Berbayar ERP Diterapkan di 25 Ruas Jalan Jakarta
Sumber:Tanggal publish: 09/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Tersiar narasi yang menyatakan bahwa 25 jalan di Jakarta akan menerapkan jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP).
Narasi yang beredar di media sosial pada awal Mei 2025 itu menyebutkan, tarif sekali melintas antara Rp 5.000 sampai Rp 19.900.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar. Informasi dalam unggahan itu keliru dan perlu diluruskan.
Informasi mengenai 25 jalan di Jakarta dikenai tarif disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Pengguna media sosial menyebarkan poster berisi nama-nama jalan yang akan dikenai tarif oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
Berikut nama-nama jalan tersebut:
Narasi yang beredar di media sosial pada awal Mei 2025 itu menyebutkan, tarif sekali melintas antara Rp 5.000 sampai Rp 19.900.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar. Informasi dalam unggahan itu keliru dan perlu diluruskan.
Informasi mengenai 25 jalan di Jakarta dikenai tarif disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Pengguna media sosial menyebarkan poster berisi nama-nama jalan yang akan dikenai tarif oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.
Berikut nama-nama jalan tersebut:
Hasil Cek Fakta
Dishub Provinsi Jakarta membantah isu mengenai sistem jalan berbayar atau ERP akan diterapkan di 25 ruas jalan di Jakarta.
Melalui unggahan di akun Instagram resmi @dishubdkijakarta, Rabu (7/5/2025) Dishub Jakarta menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
"Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memiliki rencana untuk menerapkan ERP di 25 ruas jalan tersebut seperti yang disebutkan dalam narasi pada gambar," tulisnya.
Dinukil dari Kompas.com, ERP merupakan sistem pengendalian lalu lintas berbasis pembayaran elektronik yang selama ini masih dalam tahap kajian.
Sampai saat ini, belum ada keputusan final mengenai kapan dan di mana sistem tersebut akan diberlakukan.
Melalui unggahan di akun Instagram resmi @dishubdkijakarta, Rabu (7/5/2025) Dishub Jakarta menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
"Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memiliki rencana untuk menerapkan ERP di 25 ruas jalan tersebut seperti yang disebutkan dalam narasi pada gambar," tulisnya.
Dinukil dari Kompas.com, ERP merupakan sistem pengendalian lalu lintas berbasis pembayaran elektronik yang selama ini masih dalam tahap kajian.
Sampai saat ini, belum ada keputusan final mengenai kapan dan di mana sistem tersebut akan diberlakukan.
Kesimpulan
Narasi mengenai penerapan jalan berbayar di 25 ruas jalan di Jakarta merupakan informasi yang keliru.
Dishub Provinsi Jakarta membantah narasi tersebut. Jalan berbayar elektronik atau ERP masih dalam kajian dan belum diterapkan di mana pun.
Dishub Provinsi Jakarta membantah narasi tersebut. Jalan berbayar elektronik atau ERP masih dalam kajian dan belum diterapkan di mana pun.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=10237395287002394&set=gm.2844465762420004&idorvanity=665155863684349
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=2430402390657110&set=a.857796034584428
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=991652923128286&set=a.106831691610418
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1050430386987820&set=pcb.1050430523654473
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1628080864511161&set=gm.2844055555794358&idorvanity=665155863684349
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=711720167987870&set=a.108373034989256
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=608433918882459&set=gm.3469203913235501&idorvanity=100556436766949
- https://www.instagram.com/p/DJVaF3BShYG/?hl=en
- https://megapolitan.kompas.com/read/2025/05/07/10370301/dishub-bantah-isu-penerapan-jalan-berbayar-di-25-ruas-jalan-jakarta
- https://www.instagram.com/p/DJVaF3BShYG/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 1/6092