Akun X “blue_berets7” pada Rabu (12/03/2024) mengunggah foto [arsip] disertai narasi:
“Isep garam himalaya taruh dibawah lidah untuk mengurangi asam lambung”
Per Senin (24/03/2025), konten tersebut telah mendapatkan 8 suka dan sudah ditonton 532 kali.
(GFD-2025-26294) [SALAH] Garam Himalaya Bisa Meredakan Asam Lambung
Sumber: x.comTanggal publish: 24/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “meredakan asam lambung dengan menggunakan garam himalaya” ke mesin pencarian Google.
Hasilnya, ditemukan artikel kompas.com berjudul “Konsumsi Garam untuk Penderita Asam Lambung, Bagaimana Baiknya?”.
Dilansir dari artikel yang tayang Agustus 2020 itu, sebuah studi di Norwegia menemukan bahwa responden yang sering menambahkan garam meja ke makanan memiliki risiko 70% lebih tinggi mengalami asam lambung naik dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, yang berpotensi meningkatkan berat badan. Obesitas sendiri merupakan salah satu faktor risiko utama untuk gastroesophageal reflux disease (GERD), yaitu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala seperti nyeri ulu hati.
Sementara itu, dilansir dari artikel alodokter.com yang ditinjau dr. Gracia Fensynthia yang tayang September 2024, masyarakat dapat mengatasi asam lambung naik dengan cara:
melonggarkan pakaian yang ketat,
menegakkan posisi tubuh,
meninggikan posisi kepala saat tidur,
berbaring menghadap ke kiri
Hasilnya, ditemukan artikel kompas.com berjudul “Konsumsi Garam untuk Penderita Asam Lambung, Bagaimana Baiknya?”.
Dilansir dari artikel yang tayang Agustus 2020 itu, sebuah studi di Norwegia menemukan bahwa responden yang sering menambahkan garam meja ke makanan memiliki risiko 70% lebih tinggi mengalami asam lambung naik dibandingkan dengan mereka yang tidak.
Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, yang berpotensi meningkatkan berat badan. Obesitas sendiri merupakan salah satu faktor risiko utama untuk gastroesophageal reflux disease (GERD), yaitu kondisi di mana asam lambung naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala seperti nyeri ulu hati.
Sementara itu, dilansir dari artikel alodokter.com yang ditinjau dr. Gracia Fensynthia yang tayang September 2024, masyarakat dapat mengatasi asam lambung naik dengan cara:
melonggarkan pakaian yang ketat,
menegakkan posisi tubuh,
meninggikan posisi kepala saat tidur,
berbaring menghadap ke kiri
Kesimpulan
Unggahan berisi klaim “garam himalaya bisa meredakan asam lambung” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Laurensius Raka)
(Ditulis oleh Laurensius Raka)
Rujukan
- https://health.kompas.com/read/2020/08/28/163300668/konsumsi-garam-untuk-penderita-asam-lambung-bagaimana-baiknya-?page=all&utm_source=
- https://www.alodokter.com/8-cara-mengatasi-asam-lambung-naik
- https://x.com/blue_berets7/status/1899677553922822504?t=A0qakTZWh8myd_LaW4IJ2Q&s=19 (tautan unggahan akun X “blue_berets7”)
- https://archive.ph/xa7b (arsip unggahan akun X “blue_berets7”)
(GFD-2025-26293) Hoaks Gebyar Undian Berhadiah Bank Jatim Tahun 2025
Sumber:Tanggal publish: 24/03/2025
Berita
tirto.id - Media sosial menjadi salah satu platform yang digunakan untuk menyebarkan klaim palsu terkait penipuan berhadiah, yang biasanya mengatasnamakan instansi keuangan tertentu. Beberapa waktu terakhir, Tirto sempat menjumpai penipuan undian berhadiah yang mencatut nama beberapa bank.
Terbaru, muncul unggahan terkait undian berhadiah yang mencatut nama Bank Jatim. Undian ini diklaim berlaku untuk nasabah bank tersebut yang telah aktif menggunakan mobile banking/internet banking Bank Jatim (J Connect Mobile).
Dikabarkan, terdapat beberapa hadiah yang bisa didapatkan oleh nasabah Bank Jatim melalui undian “Gebyar Undian Berhadiah Bank Jatim” tersebut. Mulai dari 4 unit mobil Mercedes Benz, 12 unit mobil Toyota Innova Zenix, 120 unit motor Honda Vario, hingga 1.000 unit tabungan emas dan beragam voucher yang disediakan.
Lebih lanjut, unggahan tersebut juga menginstruksikan para nasabah tersebut untuk mengakses sebuah tautan di bawah unggahan untuk melakukan pendaftaran undian.
Narasi tersebut disebarkan oleh sejumlah akun pada pertengahan bulan Maret 2025 ini, di antaranya oleh akun bernama “Promo Bank Jatim Menandai Anda Sebagai Pemenang Undian Berhadiah 2025”(arsip), “Bank BPD Jatim Menandai Anda Sebagai Pemenang”, “Gebyar Undian Berhadiah Bank-Jatim”, dan “Tabungan Simpeda Bank BPD JATIM”.
Keterangan dalam unggahan salah satu akun tersebut, bertanggal Rabu (19/3/2025) berbunyi, “Hy Sobat Bank Jatim yang sudah terdaftar Mobil Banking ( 𝗝𝗰𝗼𝗻𝗻𝗲𝗰𝘁𝗠𝗼𝗯𝗶𝗹𝗲 ). Yuk Daftarkan sekarang Gebyar Undian Berhadiah Bank Jatim Hadir Lagi! Raih Hadiah Mewah Impianmu! Cukup Nabung, Hadiah Mewah Jadi Nyata!
Syarat daftar gebyar Bank Jatim harus saldo kelipatan Rp 5-10 Juta dan menangkan hadiah spektakuler! Hadiah Undian Fantastis Menanti Kamu: Info lengkap: Ayo, Tingkatkan saldo Jatim-mu di atas 10 juta sekarang!
Daftar kan sekarang Semakin banyak kamu nabung, semakin besar peluang menang. Jangan sampai ketinggalan! Klik link di bawah ini."
Sepanjang Rabu (19/3/2025) hingga Senin (25/3/2025) atau selama lima hari tersebar di Facebook, ungahan itu telah memperoleh 155 tanda suka, dan 3 komentar. Lalu, bagaimana kebenarannya? Apakah benar ada undian berhadiah yang diselenggarakan Bank Jatim?
Terbaru, muncul unggahan terkait undian berhadiah yang mencatut nama Bank Jatim. Undian ini diklaim berlaku untuk nasabah bank tersebut yang telah aktif menggunakan mobile banking/internet banking Bank Jatim (J Connect Mobile).
Dikabarkan, terdapat beberapa hadiah yang bisa didapatkan oleh nasabah Bank Jatim melalui undian “Gebyar Undian Berhadiah Bank Jatim” tersebut. Mulai dari 4 unit mobil Mercedes Benz, 12 unit mobil Toyota Innova Zenix, 120 unit motor Honda Vario, hingga 1.000 unit tabungan emas dan beragam voucher yang disediakan.
Lebih lanjut, unggahan tersebut juga menginstruksikan para nasabah tersebut untuk mengakses sebuah tautan di bawah unggahan untuk melakukan pendaftaran undian.
Narasi tersebut disebarkan oleh sejumlah akun pada pertengahan bulan Maret 2025 ini, di antaranya oleh akun bernama “Promo Bank Jatim Menandai Anda Sebagai Pemenang Undian Berhadiah 2025”(arsip), “Bank BPD Jatim Menandai Anda Sebagai Pemenang”, “Gebyar Undian Berhadiah Bank-Jatim”, dan “Tabungan Simpeda Bank BPD JATIM”.
Keterangan dalam unggahan salah satu akun tersebut, bertanggal Rabu (19/3/2025) berbunyi, “Hy Sobat Bank Jatim yang sudah terdaftar Mobil Banking ( 𝗝𝗰𝗼𝗻𝗻𝗲𝗰𝘁𝗠𝗼𝗯𝗶𝗹𝗲 ). Yuk Daftarkan sekarang Gebyar Undian Berhadiah Bank Jatim Hadir Lagi! Raih Hadiah Mewah Impianmu! Cukup Nabung, Hadiah Mewah Jadi Nyata!
Syarat daftar gebyar Bank Jatim harus saldo kelipatan Rp 5-10 Juta dan menangkan hadiah spektakuler! Hadiah Undian Fantastis Menanti Kamu: Info lengkap: Ayo, Tingkatkan saldo Jatim-mu di atas 10 juta sekarang!
Daftar kan sekarang Semakin banyak kamu nabung, semakin besar peluang menang. Jangan sampai ketinggalan! Klik link di bawah ini."
Sepanjang Rabu (19/3/2025) hingga Senin (25/3/2025) atau selama lima hari tersebar di Facebook, ungahan itu telah memperoleh 155 tanda suka, dan 3 komentar. Lalu, bagaimana kebenarannya? Apakah benar ada undian berhadiah yang diselenggarakan Bank Jatim?
Hasil Cek Fakta
Mengingat informasi ini mencatut nama Bank Jatim, langkah pertama Tirto adalah memverifikasi klaim ini ke situs resmi milik Bank Jatim berikut.
Berdasarkan penelusuran di laman situs Bank Jatim, kami tidak menemukan informasi apapun terkait gebyar undian berhadiah yang diselenggarakan bank tersebut, seperti dalam klaim unggahan.
Meski begitu, kami menemukan satu petunjuk bahwa Bank Jatim hanya memiliki satu akun Facebook bernama “Bank Jatim” (terverifikasi). Jadi, bisa dipastikan sejumlah akun pengunggah klaim gebyar undian berhadiah seperti yang tertera di atas, adalah akun palsu. Melalui penelusuran di akun Facebook asli Bank Jatim, kami juga tidak menemukan informasi apapun terkait gebyar undian berhadiah dari bank tersebut, seperti dalam klaim unggahan.
Tirto kemudian mencoba mengeklik tautan pendaftaran yang disertakan oleh keempat akun penyebar klaim tersebut. Per Senin (24/3/2025) beberapa tautan yang tertera nampak tidak bisa diakses. Sementara itu, beberapa tautan lainnya mengarahkan ke situs yang menampilkan formulir pendaftaran yang meminta sejumlah data pribadi seperti nama, nomor telepon dan saldo terakhir.
Terdapat logo Bank Jatim dalam situs tersebut, namun logo tersebut hanya gambar (beberapa dengan resolusi rendah) yang tidak bisa diklik. Dari keseluruhan halaman tersebut, bagian yang bisa diklik dan diisi hanya kolom nama dan nomor telepon.
Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian menggunakan URLScan. Hasil pemindaian menunjukkan, tautan halaman pendaftaran yang ada tersebut tidak terafiliasi dengan situs resmi milik Bank Jatim. Alamat IP situs tersebut terindikasi milik CLOUDFLARENET, US dan domain utama dari situs tautan tersebut adalah cettaakpoonundianmubankjatiim.liinkresmii.web.id.
Modus seperti ini biasanya digunakan untuk skema phising. Modus serupa pernah kami temukan dengan mengatasnamakan lembaga lain, seperti yang menimpa Bank BPD DIY baru-baru ini.
Melalui unggahan yang disematkan dalam akun instagram resmi Bank Jatim, yaitu @bankjatim (terverifikasi) kami menemukan keterangan resmi dari bank itu yang mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap modus penipuan yang “Gebyar Undian Berhadiah” yang mengatasnamakan Bank Jatim.
Bank Jatim juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah meminta data diri dari nasabah. Bank itu juga mengimbau nasabah untuk memastikan sumber informasi yang diterima hanya dari akun dan sumber informasi resmi dari Bank Jatim.
“Hati keburu senang ternyata penipuan! Jangan mudah terkecoh dengan berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Jatim ya sobat! Pastikan kembali akun sosial medianya dan Bank Jatim tidak pernah meminta data diri nasabah,” tulis keterangan resmi Bank Jatim, Rabu (15/5/2024).
Berdasarkan penelusuran di laman situs Bank Jatim, kami tidak menemukan informasi apapun terkait gebyar undian berhadiah yang diselenggarakan bank tersebut, seperti dalam klaim unggahan.
Meski begitu, kami menemukan satu petunjuk bahwa Bank Jatim hanya memiliki satu akun Facebook bernama “Bank Jatim” (terverifikasi). Jadi, bisa dipastikan sejumlah akun pengunggah klaim gebyar undian berhadiah seperti yang tertera di atas, adalah akun palsu. Melalui penelusuran di akun Facebook asli Bank Jatim, kami juga tidak menemukan informasi apapun terkait gebyar undian berhadiah dari bank tersebut, seperti dalam klaim unggahan.
Tirto kemudian mencoba mengeklik tautan pendaftaran yang disertakan oleh keempat akun penyebar klaim tersebut. Per Senin (24/3/2025) beberapa tautan yang tertera nampak tidak bisa diakses. Sementara itu, beberapa tautan lainnya mengarahkan ke situs yang menampilkan formulir pendaftaran yang meminta sejumlah data pribadi seperti nama, nomor telepon dan saldo terakhir.
Terdapat logo Bank Jatim dalam situs tersebut, namun logo tersebut hanya gambar (beberapa dengan resolusi rendah) yang tidak bisa diklik. Dari keseluruhan halaman tersebut, bagian yang bisa diklik dan diisi hanya kolom nama dan nomor telepon.
Kami kemudian mencoba melakukan pemindaian menggunakan URLScan. Hasil pemindaian menunjukkan, tautan halaman pendaftaran yang ada tersebut tidak terafiliasi dengan situs resmi milik Bank Jatim. Alamat IP situs tersebut terindikasi milik CLOUDFLARENET, US dan domain utama dari situs tautan tersebut adalah cettaakpoonundianmubankjatiim.liinkresmii.web.id.
Modus seperti ini biasanya digunakan untuk skema phising. Modus serupa pernah kami temukan dengan mengatasnamakan lembaga lain, seperti yang menimpa Bank BPD DIY baru-baru ini.
Melalui unggahan yang disematkan dalam akun instagram resmi Bank Jatim, yaitu @bankjatim (terverifikasi) kami menemukan keterangan resmi dari bank itu yang mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap modus penipuan yang “Gebyar Undian Berhadiah” yang mengatasnamakan Bank Jatim.
Bank Jatim juga menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah meminta data diri dari nasabah. Bank itu juga mengimbau nasabah untuk memastikan sumber informasi yang diterima hanya dari akun dan sumber informasi resmi dari Bank Jatim.
“Hati keburu senang ternyata penipuan! Jangan mudah terkecoh dengan berbagai modus penipuan yang mengatasnamakan Bank Jatim ya sobat! Pastikan kembali akun sosial medianya dan Bank Jatim tidak pernah meminta data diri nasabah,” tulis keterangan resmi Bank Jatim, Rabu (15/5/2024).
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang membenarkan informasi adanya gebyar undian berhadiah yang diselenggarakan Bank Jatim seperti dalam klaim unggahan.
Sejumlah akun yang mengunggah klaim tersebut bukanlah akun resmi milik Bank Jatim. Tautan yang disertakan juga tidak terafiliasi dengan situs bank tersebut. Pihak Bank Jatim secara resmi telah mengeluarkan imbauan untuk mewaspadai penipuan yang mengatasnamakan bank tersebut.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa ada gebyar undian berhadiah yang diselenggarakan Bank Jatim seperti dalam klaim unggahan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Sejumlah akun yang mengunggah klaim tersebut bukanlah akun resmi milik Bank Jatim. Tautan yang disertakan juga tidak terafiliasi dengan situs bank tersebut. Pihak Bank Jatim secara resmi telah mengeluarkan imbauan untuk mewaspadai penipuan yang mengatasnamakan bank tersebut.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa ada gebyar undian berhadiah yang diselenggarakan Bank Jatim seperti dalam klaim unggahan bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Rujukan
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=122104135604804595&id=61574137868687
- https://ghostarchive.org/archive/agN2O
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=122117451422799119&id=61573973596848
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=122104276418799882&id=61573996478837
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=122096001842819359&id=61574580774889
- https://www.bankjatim.co.id/en
- https://web.facebook.com/bankjatim?_rdc=1&_rdr#
- https://urlscan.io/result/0195c648-77aa-7000-8066-8839526bc049/
- https://tirto.id/hoaks-undian-berhadiah-mengatasnamakan-bank-bpd-diy-g8KV
- https://www.instagram.com/p/C69Pe1rvoZG/?img_index=1
(GFD-2025-26292) Hoaks Budi Arie Kembalikan Dana Haji untuk IKN dalam Bentuk THR
Sumber:Tanggal publish: 24/03/2025
Berita
tirto.id - Menjelang momen Idul Fitri, pembahasan tentang Tunjangan Hari Raya (THR) seringkali mendapat sorotan masyarakat. Baru-baru ini, misalnya, beredar di media sosial, unggahan yang menyebut Menteri Koperasi Budi Arie akan mengembalikan dana haji, yang dipakai untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), dalam bentuk THR kepada masyarakat.
Sejumlah akun mengunggah klaim tersebut dalam bentuk tangkapan layar artikel yang mencantumkan logo media CNN Indonesia berjudul "Budi Arie: Dana Haji yang dipakai pemerintah tidak sengaja untuk IKN mencapai 700 Triliun dikembalikan dalam bentuk THR" dengan tanggal publikasi Sabtu (15/3/2025).
Narasi tersebut diunggah oleh sejumlah akun di Instagram dan Facebook, di antaranya “ef_nam”(arsip), “Shuniyya Rahma”(arsip), “Hartono M. Yasin Anda”,“Devi Ika Rhiyana” dan “Relawan Oposisi” dalam periode Minggu (16/3/2025) hingga Selasa (18/3/2025).
“Tidak sengaja kok bisa 700 Triliun. Gimana ini Pak, dana haji kok jadi THR ..Entah benar atau hoax , tapi pernyataan ini kalau benar menyakiti masyarakat apalagi yang daftar haji.." bunyi keterangan salah satu unggahan tersebut.
Sepanjang Senin (17/3/2025) hingga Senin (24/3/2025), atau selama tujuh hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 283 reaksi, 298 komentar, dan telah 24 kali dibagikan ulang.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?
Sejumlah akun mengunggah klaim tersebut dalam bentuk tangkapan layar artikel yang mencantumkan logo media CNN Indonesia berjudul "Budi Arie: Dana Haji yang dipakai pemerintah tidak sengaja untuk IKN mencapai 700 Triliun dikembalikan dalam bentuk THR" dengan tanggal publikasi Sabtu (15/3/2025).
Narasi tersebut diunggah oleh sejumlah akun di Instagram dan Facebook, di antaranya “ef_nam”(arsip), “Shuniyya Rahma”(arsip), “Hartono M. Yasin Anda”,“Devi Ika Rhiyana” dan “Relawan Oposisi” dalam periode Minggu (16/3/2025) hingga Selasa (18/3/2025).
“Tidak sengaja kok bisa 700 Triliun. Gimana ini Pak, dana haji kok jadi THR ..Entah benar atau hoax , tapi pernyataan ini kalau benar menyakiti masyarakat apalagi yang daftar haji.." bunyi keterangan salah satu unggahan tersebut.
Sepanjang Senin (17/3/2025) hingga Senin (24/3/2025), atau selama tujuh hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 283 reaksi, 298 komentar, dan telah 24 kali dibagikan ulang.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?
Hasil Cek Fakta
Tirto mengunjungi situs media CNN Indonesia, yang namanya dicatut dalam klaim unggahan tersebut. Kami memasukkan kata kunci judul artikel klaim tersebut dalam kolom pencarian berita. Hasilnya, kami tidak menemukan artikel yang memberitakan bahwa Budi Arie akan mengembalikan dana haji yang dipakai untuk pembangunan IKN dalam bentuk THR.
Kami juga memasukan kata kunci judul berita tersebut di Google, “CNN Indonesia Budi Arie: Dana Haji yang dipakai pemerintah tidak sengaja untuk IKN mencapai 700 Triliun dikembalikan dalam bentuk THR”. Hasilnya, kami kembali tidak menemukan artikel dengan judul berita tersebut.
Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik reverse image search dari Google Images.
Hasilnya, kami menemukan artikel dari CNN Indonesia yang identik dengan klaim unggahan namun dengan judul berita yang berbeda. Artikel itu berjudul "210 Ribu Orang Bakal Dilatih Kelola Koperasi Desa Merah Putih".
Terdapat sejumlah kesamaan antara artikel itu dengan artikel yang disertakan dalam klaim unggahan, yaitu dari thumbnail foto berita yang digunakan, serta tanggal dan jam publikasi artikel.
Artikel asli memberitakan pernyataan Budi Arie yang menyebut sebanyak 210 ribu orang bakal mendapatkan pelatihan dalam pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Projo tersebut menegaskan program itu merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi petani dan warga desa dari sistem ekonomi yang tidak adil.
"Pak Prabowo ini memang hatinya untuk koperasi dan rakyat. Karena itulah ide pembentukan kopdes yang dicanangkan oleh beliau dan diperintahkan kepada saya ini," ujar Budi Arie dalam acara Buka Puasa Bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025), seperti yang dikutip dari CNN Indonesia.
Artikel berita yang berseliweran, berjudul, "Budi Arie: Dana Haji yang dipakai pemerintah tidak sengaja untuk IKN mencapai 700 Triliun dikembalikan dalam bentuk THR", kemungkinan besar merupakan hasil suntingan.
Kami tidak menemukan adanya artikel berita dengan judul serupa yang diunggah CNN Indonesia dan sejumlah media kredibel lain. Senada, berdasarkan hasil penelusuran di Google, kami juga tidak menemukan adanya satupun pernyataaan Budi Arie yang menyebutkan akan mengembalikan dana haji yang dipakai untuk IKN bakal dikembalikan dalam bentuk THR.
Pada tahun 2022 lalu, pemerintah sendiri telah menegaskan bahwa tidak menggunakan dana haji untuk kepentingan lain, termasuk sebagai biaya pembangunan IKN. Hal tersebut diungkapkan Menteri Agama kala itu Yaqut Cholil Qoumas.
"Saya ingin menegaskan bahwa tidak benar kalau ada hoaks yang mengatakan bahwa dana Haji digunakan pemerintah untuk keperluan ini dan itu termasuk keperluan untuk membangun IKN. Itu sama sekali tidak benar," tegas Yaqut dalam keterangan usai rapat terbatas pelaksanaan haji di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022).
Belum lama ini, Tirto juga telah melakukan pemeriksaan fakta terhadap klaim palsu serupa yang menyebut Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, menyebut pemerintah tidak sengaja memakai dana haji jadi tidak berdosa. Klaim tersebut juga menampilkan artikel berita serupa yang menyertakan logo CNN Indonesia.
Kami juga memasukan kata kunci judul berita tersebut di Google, “CNN Indonesia Budi Arie: Dana Haji yang dipakai pemerintah tidak sengaja untuk IKN mencapai 700 Triliun dikembalikan dalam bentuk THR”. Hasilnya, kami kembali tidak menemukan artikel dengan judul berita tersebut.
Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik reverse image search dari Google Images.
Hasilnya, kami menemukan artikel dari CNN Indonesia yang identik dengan klaim unggahan namun dengan judul berita yang berbeda. Artikel itu berjudul "210 Ribu Orang Bakal Dilatih Kelola Koperasi Desa Merah Putih".
Terdapat sejumlah kesamaan antara artikel itu dengan artikel yang disertakan dalam klaim unggahan, yaitu dari thumbnail foto berita yang digunakan, serta tanggal dan jam publikasi artikel.
Artikel asli memberitakan pernyataan Budi Arie yang menyebut sebanyak 210 ribu orang bakal mendapatkan pelatihan dalam pengelolaan Koperasi Desa Merah Putih sebagai bagian dari upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Projo tersebut menegaskan program itu merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto untuk melindungi petani dan warga desa dari sistem ekonomi yang tidak adil.
"Pak Prabowo ini memang hatinya untuk koperasi dan rakyat. Karena itulah ide pembentukan kopdes yang dicanangkan oleh beliau dan diperintahkan kepada saya ini," ujar Budi Arie dalam acara Buka Puasa Bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/3/2025), seperti yang dikutip dari CNN Indonesia.
Artikel berita yang berseliweran, berjudul, "Budi Arie: Dana Haji yang dipakai pemerintah tidak sengaja untuk IKN mencapai 700 Triliun dikembalikan dalam bentuk THR", kemungkinan besar merupakan hasil suntingan.
Kami tidak menemukan adanya artikel berita dengan judul serupa yang diunggah CNN Indonesia dan sejumlah media kredibel lain. Senada, berdasarkan hasil penelusuran di Google, kami juga tidak menemukan adanya satupun pernyataaan Budi Arie yang menyebutkan akan mengembalikan dana haji yang dipakai untuk IKN bakal dikembalikan dalam bentuk THR.
Pada tahun 2022 lalu, pemerintah sendiri telah menegaskan bahwa tidak menggunakan dana haji untuk kepentingan lain, termasuk sebagai biaya pembangunan IKN. Hal tersebut diungkapkan Menteri Agama kala itu Yaqut Cholil Qoumas.
"Saya ingin menegaskan bahwa tidak benar kalau ada hoaks yang mengatakan bahwa dana Haji digunakan pemerintah untuk keperluan ini dan itu termasuk keperluan untuk membangun IKN. Itu sama sekali tidak benar," tegas Yaqut dalam keterangan usai rapat terbatas pelaksanaan haji di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022).
Belum lama ini, Tirto juga telah melakukan pemeriksaan fakta terhadap klaim palsu serupa yang menyebut Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka, menyebut pemerintah tidak sengaja memakai dana haji jadi tidak berdosa. Klaim tersebut juga menampilkan artikel berita serupa yang menyertakan logo CNN Indonesia.
Kesimpulan
Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan tangkapan layar berita dari CNN Indonesia yang menyebut Menteri Koperasi Budi Arie akan mengembalikan dana haji yang dipakai untuk pembangunan IKN dalam bentuk THR bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Meski tangkapan layar tersebut benar dari artikel CNN Indonesia, namun judulnya telah disunting sehingga tak sesuai dengan artikel aslinya. Judul asli tangkapan layar berita tersebut adalah "210 Ribu Orang Bakal Dilatih Kelola Koperasi Desa Merah Putih".
Selain itu, menurut hasil penelusuran di mesin pencarian dan pencarian di indeks direktori CNN Indonesia, tidak ada satupun pernyataan Budi Arie, yang menyebutkan akan mengembalikan dana haji yang dipakai untuk IKN, bakal dikembalikan dalam bentuk THR.
Meski tangkapan layar tersebut benar dari artikel CNN Indonesia, namun judulnya telah disunting sehingga tak sesuai dengan artikel aslinya. Judul asli tangkapan layar berita tersebut adalah "210 Ribu Orang Bakal Dilatih Kelola Koperasi Desa Merah Putih".
Selain itu, menurut hasil penelusuran di mesin pencarian dan pencarian di indeks direktori CNN Indonesia, tidak ada satupun pernyataan Budi Arie, yang menyebutkan akan mengembalikan dana haji yang dipakai untuk IKN, bakal dikembalikan dalam bentuk THR.
Rujukan
- https://www.instagram.com/p/DHTLHxcP_zU/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=embed_video_watch_again
- https://archive.ph/nH1eM
- https://web.facebook.com/shuniyya.ruhama/posts/10231090379895138
- https://archive.ph/KdmB3
- https://web.facebook.com/hartono.m.anda/posts/1625362855036436
- https://web.facebook.com/devi.rhiyana/posts/9409462399089160
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=544256728686515&id=100093065768632
- https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20250315121452-92-1209153/210-ribu-orang-bakal-dilatih-kelola-koperasi-desa-merah-putih
- https://tirto.id/menag-tegaskan-pemerintah-tak-pakai-dana-haji-untuk-ikn-gr6D
- https://tirto.id/hoaks-gibran-sebut-pemerintah-tak-sengaja-pakai-dana-haji-g9xD
(GFD-2025-26291) [KLARIFIKASI] Belum Ada Bukti Keluarga Jokowi Terlibat Korupsi Pertamina
Sumber:Tanggal publish: 21/03/2025
Berita
KOMPAS.com - Keluarga dari mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) disebut terlibat dalam kasus dugaan korupsi di PT Pertamina (Persero).
Ada nama Bagaskara Ikhlasulla yang merupakan keponakan Jokowi, putra dari adik bungsunya Titik Relawati.
Ada pula nama Joko Priyambodo, menantu Anwar Usman yang merupakan adik ipar Jokowi.
Keduanya memang menduduki jabatan di PT Pertamina dan anak perusahaannya, tetapi dari hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com belum ada bukti yang menunjukkan keterlibatan dengan kasus korupsi.
Informasi mengenai keluarga Jokowi terlibat korupsi di PT Pertamina disebarkan oleh akun Facebook ini pada 3 Maret 2025.
Pengunggah menyertakan video berdurasi 1 menit 13 detik berisi penjelasan soal posisi Bagaskara Ikhlasulla Arif dan Joko Priyambodo di PT Pertamina.
Berikut teks yang tertera pada video:
Ternyata Mencuri di posisi Ex Kepala Negara
keluarga presdie ke 7 ikut terlibat
Ternyata keluarga besar pendiri IKN terlibat kasus KORUPSI di PERTAMINA
Sejumlah pengguna Facebook lainnya lantas mengambil tangkapan layar itu, lalu menyebarkannya. Seperti yang dilakukan akun ini, ini, dan ini.
Hasil Cek Fakta
Klip yang beredar bersumber dari video yang diunggah kanal YouTube Kompas.com, pada 9 Juni 2024.
Video itu hanya menjelaskan keterlibatan keluarga Jokowi dalam jajaran pejabat PT Pertamina.
Joko Priyambodo tercatat sebagai Direktur Pemasaran dan Operasi PT Pertamina Patra Logistik.
Sementara Bagaskara Ikhlasulla Arif menjabat sebagai Manager Non-Government Relations PT Pertamina (Persero) sejak Maret 2024.
Sejauh ini belum ada bukti yang menguatkan atau menyatakan bahwa keduanya terlibat dalam kasus korupsi di PT Pertamina.
Belakangan, PT Pertamina menjadi sorotan karena kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Dikutip dari Kompas.com, Kejaksaan Agung telah menetapkan 9 tersangka dalam kasus tersebut, yakni:
Hingga Jumat (21/3/2025), belum ada nama lain yang ditetapkan sebagai tersangka.
Video itu hanya menjelaskan keterlibatan keluarga Jokowi dalam jajaran pejabat PT Pertamina.
Joko Priyambodo tercatat sebagai Direktur Pemasaran dan Operasi PT Pertamina Patra Logistik.
Sementara Bagaskara Ikhlasulla Arif menjabat sebagai Manager Non-Government Relations PT Pertamina (Persero) sejak Maret 2024.
Sejauh ini belum ada bukti yang menguatkan atau menyatakan bahwa keduanya terlibat dalam kasus korupsi di PT Pertamina.
Belakangan, PT Pertamina menjadi sorotan karena kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang.
Dikutip dari Kompas.com, Kejaksaan Agung telah menetapkan 9 tersangka dalam kasus tersebut, yakni:
Hingga Jumat (21/3/2025), belum ada nama lain yang ditetapkan sebagai tersangka.
Kesimpulan
Narasi mengenai keluarga Jokowi terlibat korupsi di PT Pertamina belum terbukti kebenarannya.
Keluarga Jokowi, yakni Bagaskara Ikhlasulla Arif dan Joko Priyambodo memang memiliki jabatan di PT Pertamina.
Namun dari daftar tersangka yang ditetapkan Kejagung atas kasus tata kelola minyak mentah, tidak ada nama keduanya.
Keluarga Jokowi, yakni Bagaskara Ikhlasulla Arif dan Joko Priyambodo memang memiliki jabatan di PT Pertamina.
Namun dari daftar tersangka yang ditetapkan Kejagung atas kasus tata kelola minyak mentah, tidak ada nama keduanya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/era.a.zaman.5/videos/1617843845764565
- https://www.facebook.com/photo?fbid=611957178395694&set=pcb.611958058395606
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0HSVuBX1SBxrM5Mg6KEefziTZQRy4vozN9hMQTisoPHPhWPeKV52dZqB3TedK8PZRl&id=100093844726552
- https://www.facebook.com/bahjupi.bahjupi/posts/pfbid0km2cJ2TVuSPW752bFEzk4sxhWkeM6zCx2JQuF38idE9NC5ksdcrmxNvKStvqWfs5l
- https://www.youtube.com/watch?v=2dRYloWaO6Q
- https://nasional.kompas.com/read/2025/02/26/22595581/kejagung-tetapkan-2-tersangka-baru-kasus-korupsi-pertamina-patra-niaga
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 2/5935