• (GFD-2025-30265) [SALAH] Mensesneg Umumkan Pencopotan Purbaya sebagai Menteri Keuangan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/11/2025

    Berita

    Beredar unggahan video [arsip] dari akun Facebook “Hendra Benteng Irwandi-Nova” pada Selasa (11/11/2025) yang mengklaim Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengumumkan pencopotan Purbaya sebagai Menteri Keuangan. Berikut narasi lengkapnya:

    TOLONG JELASKAN YANG PAHAM kalaw benar pak Purbaya di ganti, presiden juga harus kita Lengserkan gimana besti

    Mohon penjelasannya yang paham. Apakah benar menteri keuangan diganti....?

    Hingga Senin (24/11/2025), unggahan tersebut telah menuai lebih dari 6.800 komentar, dan dibagikan ulang sebanyak 623 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari Cek Fakta kompas.com.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri kebenaran klaim dengan mengunjungi laman resmi Sekretariat Kabinet. Dalam laman tersebut Purbaya masih tercatat sebagai Menteri Keuangan. 

    Purbaya dilantik Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025) menggantikan Sri Mulyani. Hingga kini tidak ada informasi valid Purbaya telah di-reshuffle. 

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan pencarian lebih lanjut sumber video menggunakan teknik reverse image search. Hasil peneluran menunjukkan bahwa video itu serupa dengan unggahan di kanal YouTube Kompas.com berjudul "Prabowo Reshuffle Kabinet, Ini Daftar Menteri yang Dirombak" yang tayang Senin (8/9/2025).

    Video itu merupakan momen Prasetyo Hadi mengumumkan reshuffle di Kabinet Merah Putih pada Senin (8/9/2025). Saat itu ada lima posisi yang dirombak, salah satunya Menteri Keuangan yang sebelumnya dijabat Sri Mulyani digantikan oleh Purbaya. Sehingga, dapat dipastikan bahwa video itu bukanlah pencopotan Purbaya sebagai Menteri Keuangan.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “Mensesneg umumkan pencabutan Purbaya sebagai Menteri Keuangan” adalah konten yang menyesatkan (misleading content).
    (Ditulis oleh Pekik Jalu Utomo)

    Rujukan

  • (GFD-2025-30264) Cek Fakta: Hoaks Penampakan Uang Baru Resmi Dikeluarkan BI Tanpa Tiga Nol Dibelakang

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/11/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim penampakan uang baru Resmi dikeluarkan Bank Indonesia (BI) tanpa tiga nol dibelakang, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 15 November 2025.
    Klaim penampakan uang baru resmi dikeluarkan BI tanpa tiga nol dibelakang berupa video reels yang menampilkan tiga gambar dalam bentu persegi panjang yang dirangkai dalam satu halaman.
    Gambar pertama menampilkan sebuah bangunan berwarna putih dan terdapat tulisan "SATU RUPIAH", kemudian gambar kedua berupa bangunan dan terdapat tulisan "Dua Rupiah" dan gambar ketiga juga menampilkan bangunan dan terdapat tulisan "LIMA RUPIAH".
    Dalam video tersebut juga terdapat tulisan sebagai berikut.
    "Viral uang baru Indonesia resmi dikeluarkan hari ini. WOW!
    Bank Indonesia resmi mengeluarkan uang baru atau rupiah kerta nominal rupiah kertas ini dari nominal yang paling kecil yaitu Rp 1.000 hingga Rp 100.000 Namun ada yang berbeda dan baru ditampilan rupiah kerta ini yaitu tidak adanya tiga angka 0 paling belakang."
    Unggahan video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Uang baru resmi dikeluarkan Bi dan siap beredar"
    Benarkah klaim penampakan uang baru resmi dikeluarkan BI tanpa tiga nol dibelakang? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan uang baru resmi dikeluarkan BI tanpa tiga nol dibelakang, dengan menghubungi pihak BI yaitu, Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso.
    Ramdan menyatakan, klaim tampilan uang baru yang dikeluarkan BI tersebut hoaks."Hoaks," tegas Ramdan, saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip 24 November 2025.
    Tim Cek Fakta Liputan6.com pernah menanyakan konfirmasinya pada Head of Corporate Secretary PERURI, Adi Sunardi beberapa waktu lalu.
    "Hingga saat ini uang Rupiah pecahan terbaru yaitu Tahun Emisi 2022. Selain itu, uang rupiah resmi pasti bertuliskan Bank Indonesia selaku pihak resmi yang mengeluarkan uang rupiah," ujar Adi.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim penampakan uang baru resmi dikeluarkan BI tanpa tiga nol dibelakang tidak benar.
     Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyatakan klaim tampilan uang baru resmi dikeluarkan BI tersebut hoaks.
     
  • (GFD-2025-30263) [SALAH] Konfirmasi Tahun Kelulusan Jokowi pada 1985 dan 1980

    Sumber: Instagram
    Tanggal publish: 24/11/2025

    Berita

    Pada Sabtu (18/10/2025), beredar sebuah video (arsip cadangan) di Instagram oleh akun “Arif Muslim” (@arif_muslim02) dengan narasi: 

    “Prof. Ova Emilia adalah Rektor UGM yang mengonfirmasi bahwa Joko Widodo adalah alumni Fakultas Kehutanan UGM,
    Video ke 1 : Joko Widodo tahun kelulusan 1985...
    Video ke 2 : Jokowi Widodo tahun kelulusan 1980...
    Prof ini NGIBUL nya ngak konsisten...pret...
    #jokowi #ugm #reelsinstagram”

    Per tangkapan layar dibuat unggahan tersebut  sudah disukai oleh 28.442 pengguna Instagram lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) memeriksa video yang disebarkan menggunakan Google Lens, hasilnya ditemukan sumber-sumber otoritatif dengan video yang mirip yang dapat digunakan untuk sumber referensi. 

    Sumber video pertama adalah dari akun YouTube “Liputan6” (@liputan6_news) yang diunggah pada Jumat (22/08/2025) berjudul “Penjelasan Rektor UGM Jamin Keaslian Ijazah Jokowi Lulusan November 1985 | Liputan6”, dan sumber video kedua dari akun YouTube “KOMPASTV” (@kompastv) yang diunggah pada Jumat (17/10/2025) berjudul “Rektor UGM Depan Jokowi: Selamat Datang Alumni, Kebanggaan Fakultas Kehutanan”. 

    Untuk mengkoroborasi mendukung unggahan-unggahan di atas, pencarian di Google News dengan kata kunci “rektor ugm jamin keaslian ijazah jokowi 1985” dan “rektor ugm jokowi kebanggaan fakultas kehutanan 1980” menghasilkan artikel dari situs-situs berita yang meliput topik-topik tersebut, artikel-artikel ini mengonfirmasi bahwa tahun 1985 adalah tahun kelulusan dan tahun 1980 adalah tahun angkatan.

    Kesimpulan

    Unggahan yang berisi video rektor UGM mengonfirmasi tahun kelulusan Jokowi pada 1985 dan 1980 merupakan kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya yang disebutkan di kolase video yang disebarkan adalah tahun kelulusan pada 1985 dan tahun angkatan pada 1980.

    Rujukan

  • (GFD-2025-30262) [SALAH] Video Ribuan Personel TNI Akan Diterjunkan ke Papua untuk Memberantas Pemberontak pada 21 Oktober 2025

    Sumber: FACEBOOK.COM
    Tanggal publish: 24/11/2025

    Berita

    Akun Facebook “Dadang Saefulah” pada Selasa (21/10/2025) mengunggah video [arsip] yang dengan narasi:

    “Beribu ribu personil TNI akan di terjunkan ke papua”

    Per Senin (24/11/2025) video itu sudah dilihat 10 ribu kali, dibagikan 749 kali dan menuai 3.9 ribu kali komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “video ribuan personel tni akan diterjunkan ke Papua untuk memberantas pemberontak pada 21 Oktober 2025” ke mesin pencari Google. Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.


    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri lebih lanjut kebenaran klaim dengan memasukkan potongan gambar dari video tersebut ke Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan merdeka.com "Hoaks Pengiriman Pasukan TNI ke Papua Buntut Tewasnya Kepala BIN" yang tayang pada Jumat (30/4/2021).

    
    Diketahui, konteks video merupakan video tentang penugasan kesatuan Batalyon Yonif 131 Braja Sakti ke Operasi Satuan Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI - Papua Nugini pada Senin (8/3/2021), bukan terjadi pada Selasa (21/10/2025).

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “video ribuan personel tni akan diterjunkan ke Papua untuk memberantas pemberontak pada 21 Oktober 2025” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
    (Ditulis oleh Yudho Ardi)

    Rujukan