• (GFD-2025-30654) Keliru: Video Masjid Tetap Berdiri Kokoh Meski Diterjang Banjir Sumatera

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/12/2025

    Berita

    DUA video yang memperlihatkan bangunan masjid tetap kokoh di tengah banjir bandang dan longsor Sumatera beredar di sejumlah media sosial. Tempo menemukan video tersebut dibagikan oleh akun TikTok [arsip], Instagram [arsip], Facebook, dan YouTube.

    Video pertama menampilkan masjid berkubah kuning yang berdiri utuh di antara bangunan lain yang rata dengan tanah. Sedangkan, video kedua memperlihatkan masjid bercat putih yang terkepung banjir bandang.



    Benarkah video-video bangunan masjid yang utuh di tengah bencana Sumatera itu berasal dari peristiwa nyata?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi konten tersebut menggunakan alat deteksi akal imitasi dan melibatkan Deepfakes Analysis Unit (DAU) dari Misinformation Combat Alliance, aliansi lintas industri dan perusahaan media di India. Hasilnya, meski terdapat sejumlah masjid yang selamat dari bencana Sumatera, namun video yang beredar di media sosial tersebut buatan AI.

    Hasil analisis dengan alat Hive Moderation menunjukkan kemungkinan 99,9 persen video tersebut dibuat dengan AI.



    Demikian juga hasil analisis oleh Deepfakes Analysis Unit (DAU) menggunakan kombinasi alat Hive AI Image dan Deepfake Classifier. Menurut DAU, elemen AI menonjol pada lima detik awal video, lalu melonjak pada detik ke-0:07 dan 0:09. 



    DAU juga menganalisis bagian tiga detik pertama video dengan alat deteksi AI or Not, Was It AI, dan Image Whisperer. Ketiga alat itu menyimpulkan elemen AI dalam video.  



    Selain menggunakan alat, DAU menganalisis konten secara manual. Mereka menemukan efek buram yang tidak normal pada bangunan yang hancur di belakang citra masjid. Anomali semacam ini sering dijumpai pada konten buatan AI.

    Pada konten kedua, Tempo menganalisisnya dengan alat deteksi AI, Hive Moderation. Hasilnya, hampir 100 persen video itu dibuat menggunakan AI. 



    Tempo juga menganalisisnya dengan alat Was It AI dan Image Whisperer. Kedua alat ini juga menyimpulkan adanya elemen AI dalam konten.



    Masjid-masjid yang Selamat di Tengah Bencana Sumatera

    Sejumlah media melaporkan keberadaan masjid yang luput dari kerusakan akibat banjir bandang dan longsor di Sumatera. Salah satunya Masjid Syuhadak Sawah Laweh di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Liputan6 menyebut masjid ini diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun.



    Bangunan lain yang selamat adalah Masjid Taqwa Muhammadiyah di Nagari Salareh Aia. Detik.com mencatat masjid ini juga berlokasi di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim bahwa video itu adalah masjid yang tetap kokoh diterjang banjir Sumatera adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-30653) Keliru: Video 11 Negara Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Sumatera

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/12/2025

    Berita

    VIDEO berisi klaim bahwa sebelas negara mengirim bantuan untuk bencana Sumatera beredar di TikTok [arsip] pada 5 Desember 2025.

    Unggahan itu menampilkan pendaratan pesawat dari berbagai negara dan aktivitas relawan yang tengah memproses logistik. Video tersebut mencantumkan daftar sebelas negara donatur, meliputi Iran, Palestina, Malaysia, Jepang, Kanada, Prancis, Amerika Serikat, Rusia, Cina, Korea Utara, dan Turki.

    "Alhamdulilah bantuan mulai berdatangan," tulis pengunggah dalam keterangan video.



    Namun, benarkah video itu menunjukkan pengiriman bantuan dari 11 negara untuk korban bencana Aceh?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi narasi itu menggunakan pencarian gambar terbalik, analisis visual, dan alat deteksi akal imitasi. Hasilnya, kendati Malaysia dan Cina mengirimkan bantuan ke Aceh, video tersebut merupakan produk akal imitasi. Pemerintah Indonesia sendiri menyatakan belum membuka jalur bantuan asing untuk penanganan bencana Sumatera.



    Pada detik ketujuh, video menampilkan klaim bantuan dari Palestina. Namun, pemeriksaan visual mengungkap sejumlah kejanggalan. Mata orang-orang dalam gambar hanya tampak sebagai area hitam, sebuah anomali yang lazim ditemukan pada konten buatan akal imitasi.

    Analisis menggunakan alat deteksi Was It AI dan AI or NOT turut mengonfirmasi keberadaan elemen akal imitasi dalam potongan konten tersebut.



    Klip 2



    Pada detik ke-10, potongan video itu diklaim sebagai bantuan dari Malaysia. Analisis manual mengungkap anomali berupa proporsi tubuh yang melebar dan tangan yang menghilang pada objek manusia. Hasil deteksi alat Was It AI dan AI or NOT kian menguatkan bahwa konten itu adalah produk akal imitasi. 





    Pada detik ke-30, video itu diklaim menampilkan bantuan dari Rusia. Tempo menemukan perbedaan tulisan pada badan pesawat dengan versi aslinya yang seharusnya berbunyi "??????". Mengutip Russia Beyond, pesawat itu merupakan pesawat kepresidenan Rusia yang dirancang sekitar 1980.

    Pemeriksaan menggunakan Was It AI dan AI or NOT pun mendeteksi jejak akal imitasi dalam pembuatan video tersebut.





    Pada detik ke-49, video diklaim membawa bantuan dari Korea Utara menggunakan Korean Air.  Padahal, Korean Air adalah maskapai penerbangan asal Korea Selatan. Deteksi dengan alat Was It AI dan AI or NOT, menyatakan video itu buatan AI. 



    Pemerintah Belum Buka Bantuan Asing

    Hingga artikel ini terbit, sejumlah negara seperti Iran dan Uni Emirat Arab (UEA), serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyatakan kesiapan mengirim bantuan untuk penanganan bencana Sumatera.

    Namun, pemerintah pusat belum membuka pintu bagi bantuan asing. Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menegaskan pemerintah masih sanggup mengatasi seluruh dampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    "Kami merasa bahwa pemerintah, semua masih sanggup untuk mengatasi seluruh permasalahan yang kami hadapi," kata Prasetyo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.

    Berbeda dengan pemerintah pusat, Gubernur Aceh mengizinkan negara lain untuk membantu pemulihan bencana di daerahnya. Aceh telah menerima bantuan dokter dan obat-obatan dari Malaysia. Selain itu, tim dari Cina juga dilibatkan untuk melacak korban bencana banjir bandang dan longsor. 

    Pilihan editor: Istana: Pemerintah Belum Butuh Bantuan Asing untuk Tangani Bencana Sumatera

    Kesimpulan

    Berdasarkan verifikasi, Tempo menyimpulkan narasi video pengiriman bantuan dari sebelas negara untuk korban banjir Sumatera adalah keliru. Konten tersebut terbukti merupakan produk rekayasa akal imitasi.

    Rujukan

  • (GFD-2025-30652) [SALAH] Timur Kapadze Resmi Menjadi Pelatih Timnas Indonesia

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 10/12/2025

    Berita

    Beredar unggahan foto [arsip] dari akun Facebook “Aditya Anggoro” pada Jumat (21/11/2025). Menampilkan tangkapan layar dari laman olahraga Transfermarkt yang menunjukkan status Timur sebagai Pelatih Kepala Timnas Indonesia.

    Unggahan disertai narasi sebagai berikut:

    “Mantap timur kapadze pelatih Timnas Indonesia senior”

    Hingga Rabu (10/12/2025) unggahan telah mendapatkan 3 tanda suka dan 1 komentar

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan penelusuran dengan mengunjungi laman Transfermarkt (www.transfermarkt.co.id). Berdasarkan data di situs itu, Timur tercatat sebagai Pelatih Kepala Timnas Uzbekistan hingga 5 Oktober 2025, kemudian menjabat sebagai asisten pelatih hingga 10 November 2025. Saat ini, Timur resmi menjadi Pelatih Kepala Navbahor FK per 1 Desember 2025.

    Sebelumnya, kehadiran Timur Kapadze di Indonesia sempat memunculkan spekulasi soal kemungkinan pertemuan dengan PSSI. Namun, seperti dilaporkan oleh Kompas.com, komunikasi dengan Sumardji selaku Ketua Badan Tim Nasional hanyalah obrolan singkat dan bukan bentuk tawaran resmi.

    Kesimpulan

    Faktanya, per 1 Desember 2025, Timur telah resmi menduduki posisi sebagai pelatih utama Navbahor FK. Dengan demikian, unggahan berisi klaim “Timur Kapadze resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia” adalah konten yang dimanipulasi (manipulated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-30651) [SALAH] Presiden Prabowo Tetapkan Banjir Sumatra Sebagai Bencana Nasional 3 Desember 2025

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 10/12/2025

    Berita

    Beredar unggahan foto [arsip] dari akun Instagram “omahsebumi” pada Rabu (3/12/2025). Isinya memperlihatkan tangkapan layar berita berjudul "Presiden Prabowo Tetapkan Banjir Aceh Dan Sumatera Jadi Bencana Nasional". Gambar itu juga mencantumkan atribusi media Tribun Network dan Serambinews.com.

    Unggahan disertai narasi sebagai berikut:

    “Perjuangan kita memviralkan membuahkan hasil lagi! Kawal terus kawan-kawan! Tetap berisik, suarakan kabar saudara kita di Aceh Tengah

    Presiden Prabowo, Tetapkan Banjir Aceh dan Sumatera Jadi Bencana Nasional”

    Hingga Rabu (10/12/2025) unggahan telah mendapatkan 6.882 tanda suka.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri tangkapan layar dari foto melalui Google Lens. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa gambar tersebut merupakan hasil manipulasi artikel Serambinews.com “Aceh - Sumbar Menyerah: Yang Mulia Presiden Prabowo, Tetapkan Banjir Sumatera Jadi Bencana Nasional”. Karya Agus Ramadhan, terbit pada Selasa (2/12/2025). Artikel asli berisi permohonan sejumlah kepala daerah agar Presiden Prabowo menaikkan status bencana, bukan pernyataan bahwa status nasional telah ditetapkan.

    Dalam laporan tersebut, Bupati Nagan Raya Teuku Raja Keumangan menyatakan daerahnya tidak mampu menangani banjir dan longsor karena keterbatasan anggaran. Ia berharap pemerintah pusat segera menetapkan status bencana nasional. Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi juga menyampaikan permintaan serupa mengingat kerusakan luas yang terjadi sejak pekan sebelumnya.

    TurnBackHoax kemudian melakukan penelusuran dengan memasukkan kata kunci “Prabowo tetapkan banjir Sumatra sebagai bencana nasional” ke mesin pencarian Google. Hasil pencarian menunjukkan bahwa hingga artikel ini diterbitkan, pemerintah belum menetapkan banjir di Sumatra sebagai bencana nasional.

    Kesimpulan

    Faktanya, pemerintah belum menetapkan banjir di Sumatra sebagai bencana nasional. Dengan demikian, unggahan video berisi klaim “Presiden Prabowo tetapkan banjir Sumatra sebagai bencana nasional 3 desember 2025” adalah konten yang dimanipulasi (manipulated content).

    Rujukan