Disadur dari artikel Cek Fakta tempo.co.
Cek Fakta Tempo menelusuri kebenaran klaim menggunakan pemberitaan yang kredibel. Hasilnya, tidak ada gempa bumi yang berpotensi tsunami di Kabupaten Pidie Jaya di tengah bencana banjir dan longsor.
Menurut laporan dari media setempat di Aceh, Pintoe.co dan Kumparan.com, warga menerima informasi palsu tentang kemungkinan tsunami pada Senin dini hari, 1 Desember 2025. Kabar tersebut membuat warga panik mereka sempat pindah ke area yang lebih tinggi.
Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi, mengungkapkan bahwa informasi tentang tsunami itu tidak tepat. Dengan menggunakan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setempat, kenaikan permukaan laut di Kabupaten Pidie Jaya merupakan fenomena banjir rob.
Tempo juga mengecek situs resmi BMKG, di situs tersebut juga tidak mencatat adanya peristiwa gempa yang berisiko tsunami di Indonesia pada 1 Desember 2025. BMKG hanya mencatat gempa yang berasal dari kedalaman laut di arah barat laut Aceh pada 27 November 2025. Tetapi, gempa dengan magnitudo 6,3 tersebut tidak memiliki potensi tsunami.
BMKG hanya memberikan peringatan mengenai potensi banjir rob akibat bumi masuk fase perigee atau jarak terdekat dari bulan. Puncaknya diperkirakan akan terjadi saat bulan purnama 4 Desember 2025.
Dilansir Beritasatu, Polres Pidie Jaya sudah menahan lima orang terduga pelaku penyebaran ancaman tsunami di daerah tersebut pada hari yang sama. Mereka adalah warga Pidie Jaya yang berinisial DH (38), MN (23), NZ (22), RA (19), dan MR (50).
Tidak ditemukan informasi valid atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim. Unggahan berisi klaim “tsunami setelah banjir bandang di pesisir Pidie Jaya” adalah konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Pekik Jalu Utomo)