KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang mengeklaim BPJS Ketenagakerjaan menjanjikan bantuan Rp 250 juta kepada seluruh Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Video yang mengeklaim BPJS Ketenagakerjaan menjanjikan bantuan Rp 250 juta kepada TKI muncul di media sosial, misalnya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video pemberiataan di Kompas TV dan diberi keterangan sebagai berikut:
Hai sodara/sodari yang inigin menerima dana bantuan bpjs ketenagakerjaan dengan bantuan ini di keluarkan langsung oleh badan keuangan milik negara Indonesia untuk membantu para tki/TKW
Maupun dalam negri silahkan langsung hubungiDokter Fauzi
Klilk tombol di bawah ini
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim BPJS Ketenagarkerjaan memberikan bantuan Rp 250 juta kepada TKI Penelusuran Kompas.com
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini.
Video itu berjudul "Hari Pelanggan Nasional jadi Momentum BPJS Ketenagakerjaan Dorong Pekerja untuk Tumbuh dan Kuat".
Adapun video memberitakan kunjungan Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan ke Kantor Cabang Yogyakarta. Kunjungan itu dilakukan saat momen peringatan Hari Pelanggan Nasional pada 4 September 2022.
Saat dikonfirmasi, pihak BPJS Ketenagakerjaan menjelaskan tidak pernah mengadakan program bantuan Rp 250 juta pada TKI.
"BPJS Ketenagakerjaan memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks," ujar Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun Jumat (23/5/2025).
Menurut Oni, unggahan itu merupakan penipuan. Ia meminta masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan BPJS Ketenagakerjaan.
"Seluruh informasi resmi terkait BPJS Ketenagakerjaan dapat diakses melalui website www.bpjsketenagakerjaan.go.id," kata Oni.
(GFD-2025-27171) [HOAKS] BPJS Ketenagakerjaan Bagikan Bantuan Rp 250 Juta ke TKI
Sumber:Tanggal publish: 27/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Video yang mengeklaim BPJS Ketenagakerjaan menjanjikan bantuan Rp 250 juta kepada TKI tidak benar atau hoaks.
Faktanya, video asli memperlihatkan pemberitaan kunjungan Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan ke Kantor Cabang Yogyakarta.
Ketika dikonfirmasi, Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun juga memastikan narasi soal bantuan Rp 250 juta kepada TKI adalah hoaks dan mengarah pada penipuan.
Faktanya, video asli memperlihatkan pemberitaan kunjungan Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan ke Kantor Cabang Yogyakarta.
Ketika dikonfirmasi, Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun juga memastikan narasi soal bantuan Rp 250 juta kepada TKI adalah hoaks dan mengarah pada penipuan.
Rujukan
(GFD-2025-27170) Cek Fakta: Hoaks Video yang Diklaim Penemuan Candi Wisnu di Dasar Laut Bali
Sumber:Tanggal publish: 28/05/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim penemuan Candi Wisnu di dasar laut Bali beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 24 April 2025.
Dalam video berdurasi 51 detik itu memperlihatkan sejumlah penyelam turun ke dasar laut. Mereka disebut menemukan Candi Wisnu di dasar laut Bali.
"*"Vishnu Temple:"* is found underwater near Bali, Indonesia. It is said to be 5,000+ Years old.
Locals call this new Scuba diving spot at "Pemuteran Beach" as *"Under water Temple Garden, Bali."* Many sculptures were found under the sea water there," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 578 kali dibagikan dan mendapat 2 komentar dari warganet.
Benarkah dalam video tersebut merupakan penemuan Candi Wisnu di dasar laut Bali? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim penemuan Candi Wisnu di dasar laut Bali. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "penemuan candi wisnu di dasar laut bali" di kolom pencarian Google Search.
Hasilnya tidak ditemukan informasi kredibel mengenai penemuan Candi Wisnu di dasar laut Bali.
Penelusuran kemudian dilakukan dengan mengunggah video tersebut ke situs pendeteksi artificial intelligence (AI), hivemoderation.com. Hasilnya, video tersebut memiliki probabilitas 89,2 persen dibuat oleh AI.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Kesimpulan
Video yang diklaim penemuan Candi Wisnu di dasar laut Bali ternyata tidak benar alias hoaks. Tidak ada informasi valid yang mendukung kabar tersebut. Selain itu, video tersebut dibuat menggunakan perangkat AI.
(GFD-2025-27169) [SALAH] Pesan Berantai Buah Daun Kelor dan Soda untuk Obat Sakit Sendi
Sumber: X/TwitterTanggal publish: 28/05/2025
Berita
Pada Jumat (23/5/2025) beredar pesan berantai (broadcast) di WhatsApp (arsip cadangan) yang membagikan sebuah video dengan narasi:
"Inilah gebrak'an baru dunia kedokteran dengan herbal asli Indonesia, semoga bermanfaat 👍🙏🙏"
di sebarannya.
"Inilah gebrak'an baru dunia kedokteran dengan herbal asli Indonesia, semoga bermanfaat 👍🙏🙏"
di sebarannya.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tool) InVID WeVerify yang memfragmentasi video ke dalam bentuk gambar/foto untuk mencari bingkai utama (Keyframe), yang kemudian digunakan untuk melakukan pencarian gambar (image search).
Karena hasil pencarian gambar menggunakan Google Lens tidak menemukan kecocokan, menghubungi Produser Lapangan CNN Indonesia Clarissa Aradhia melalui surel (email) didapatkan informasi bahwa video di segmen/bagian yang menampilkan Clarissa berasal dari video liputan korban kecelakaan Tol Ciawi pada bulan Februari lalu yang salah satunya ditayangkan di kanal YouTube CNN Indonesia.
Untuk segmen Siti Fadilah Supari, gambar/foto di Keyframe #24 memberikan petunjuk yang setelah ditelusuri cocok dengan video “Jangan Berdagang Dengan Rakyat” yang diunggah pada Sabtu (18/1/2025) di kanal YouTube Siti Fadilah Supari Channel.
Karena hasil pencarian gambar menggunakan Google Lens tidak menemukan kecocokan, menghubungi Produser Lapangan CNN Indonesia Clarissa Aradhia melalui surel (email) didapatkan informasi bahwa video di segmen/bagian yang menampilkan Clarissa berasal dari video liputan korban kecelakaan Tol Ciawi pada bulan Februari lalu yang salah satunya ditayangkan di kanal YouTube CNN Indonesia.
Untuk segmen Siti Fadilah Supari, gambar/foto di Keyframe #24 memberikan petunjuk yang setelah ditelusuri cocok dengan video “Jangan Berdagang Dengan Rakyat” yang diunggah pada Sabtu (18/1/2025) di kanal YouTube Siti Fadilah Supari Channel.
Kesimpulan
Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang dimanipulasi (manipulated content), faktanya video yang disebarkan adalah hasil manipulasi menggunakan Kecerdasan Buatan (AI: Artificial Intelligence) atau Deepfake.
Rujukan
- https://archive.ph/5ISzR, arsip cadangan hasil pencarian Google Lens berdasarkan Keyframe #24 hasil fragmentasi InVID WeVerify.
- https://youtu.be/XxHEPizTrQg?t=29 /
- https://archive.ph/Bu7aZ (arsip cadangan).
- https://www.youtube.com/watch?v=JLtXIYoRJDo /
- https://archive.ph/v5NnH (arsip cadangan).
- https://archive.ph/6YAXW, arsip cadangan pesan berantai WhatsApp.
(GFD-2025-27168) [HOAKS] Daftar 19 Minuman Kemasan Penyebab Kanker Otak
Sumber:Tanggal publish: 27/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar pesan berantai mengatasnamakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan memuat daftar minuman kemasan yang disebut berbahaya.
Sebanyak 19 merek minuman dalam daftar tersebut diklaim sebagai penyebab pengerasan otak atau kanker otak.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
Pesan berantai daftar minuman kemasan penyebab kanker otak mengatasnamakan IDI dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Minggu (25/5/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Tolong disebar luas kan dari RS FATMAWATI, RS RSCM,RS SILOAM & seluruhan jajaran Rumah Sakit dimana dia berada bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).
Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
1. Extra Joss,2. M-150,3. Kopi Susu Gelas (Granita),4. Kiranti,5. Krating Daeng,
6. Hemaviton,7. Neo Hemaviton,8. Marimas,9. Segar Sari shachet,10. Frutillo,
11. Pop Ice,12. Segar Dingin Vit. C,13. Okky Jelly Drink,14. Inaco,15. Gatorade,
16. Nabati,17. Adem Sari,18. Naturade Gold,19. Aqua Splash Fruit.
Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.agar diperhatikan
Nara sumber :Dr. H. Ismuhadi, MPH
Screenshot Hoaks, daftar 19 minuman kemasan penyebab pengerasan otak
Sebanyak 19 merek minuman dalam daftar tersebut diklaim sebagai penyebab pengerasan otak atau kanker otak.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
Pesan berantai daftar minuman kemasan penyebab kanker otak mengatasnamakan IDI dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Minggu (25/5/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Tolong disebar luas kan dari RS FATMAWATI, RS RSCM,RS SILOAM & seluruhan jajaran Rumah Sakit dimana dia berada bahwa Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menginformasikan bahwa saat ini sedang ada wabah Pengerasan Otak (Kanker Otak), Diabetes dan Pengerasan Sumsum Tulang Belakang (Mematikan sumsum tulang belakang).
Untuk itu, hindarilah minuman sbb:
1. Extra Joss,2. M-150,3. Kopi Susu Gelas (Granita),4. Kiranti,5. Krating Daeng,
6. Hemaviton,7. Neo Hemaviton,8. Marimas,9. Segar Sari shachet,10. Frutillo,
11. Pop Ice,12. Segar Dingin Vit. C,13. Okky Jelly Drink,14. Inaco,15. Gatorade,
16. Nabati,17. Adem Sari,18. Naturade Gold,19. Aqua Splash Fruit.
Karena ke-19 minuman tsb mengandung ASPARTAME (lebih keras dr biang gula) racun yg menyebabkan diabetes, v otak, dan mematikan sumsum tulang.agar diperhatikan
Nara sumber :Dr. H. Ismuhadi, MPH
Screenshot Hoaks, daftar 19 minuman kemasan penyebab pengerasan otak
Hasil Cek Fakta
Informasi keliru mengenai daftar minuman penyebab pengerasan otak mengatasnamakan IDI telah beredar sejak 2010.
IDI telah membantah narasi tersebut dan meminta masyarakat tidak mudah percaya pada berita yang belum terbukti kebenarannya.
"Kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk waspada dan tidak mudah percaya dengan berita yang beredar yang belum terbukti kebenarannya dan untuk melakukan pengecekan terhadap kebenaran berita tersebut bisa melalui IDI setempat atau melalui dinas kesehatan setempat," kata Ketua Umum IDI Prijo Sidipratomo, diberitakan Kompas.com, 6 April 2010.
Untuk diketahui, pernyataan resmi Pengurus Besar IDI disampaikan menggunakan kop surat resmi organisasi serta ditandatangani ketua umum dan sekretaris jenderal.
Selain itu, nama Dr Ismuhadi MPH yang dicantumkan dalam informasi tersebut tidak ada kaitannya dengan IDI.
IDI telah membantah narasi tersebut dan meminta masyarakat tidak mudah percaya pada berita yang belum terbukti kebenarannya.
"Kami meminta kepada seluruh masyarakat untuk waspada dan tidak mudah percaya dengan berita yang beredar yang belum terbukti kebenarannya dan untuk melakukan pengecekan terhadap kebenaran berita tersebut bisa melalui IDI setempat atau melalui dinas kesehatan setempat," kata Ketua Umum IDI Prijo Sidipratomo, diberitakan Kompas.com, 6 April 2010.
Untuk diketahui, pernyataan resmi Pengurus Besar IDI disampaikan menggunakan kop surat resmi organisasi serta ditandatangani ketua umum dan sekretaris jenderal.
Selain itu, nama Dr Ismuhadi MPH yang dicantumkan dalam informasi tersebut tidak ada kaitannya dengan IDI.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, pesan berantai daftar minuman kemasan penyebab kanker otak mengatasnamakan IDI adalah hoaks.
Narasi tersebut telah beredar sejak 2010. IDI telah membantah narasi tersebut dan meminta masyarakat tidak mudah percaya pada berita yang belum terbukti kebenarannya.
Narasi tersebut telah beredar sejak 2010. IDI telah membantah narasi tersebut dan meminta masyarakat tidak mudah percaya pada berita yang belum terbukti kebenarannya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid025dTcoWXTW2F2yYkcaS5NAyFb1TpwBswBYEMDgtaZBMrJ16NhBn23P5XN27gxLaASl&id=61572422743176
- https://www.facebook.com/lihan.lihan.32281/posts/pfbid02bDhP1fppfZyK4nr7eu6pzx9jzNbTwzVu2NDtqm3uRvRYbBKjnQ752ybVZn9zFSmZl
- https://www.facebook.com/yunaila.ahmad/posts/pfbid0Lk6C3YgYxLPVTKMYyGfpGad4FdgfdhWJeMYfC5xDrTcKEB4uTV9nE7HEL4Fzcwxpl
- https://lifestyle.kompas.com/read/2010/04/06/1205420/idi-bantah-isu-wabah-penyakit-yang-merebak-via-sms
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 4/6156