KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan ibu kota Iran, Teheran, hancur lebur akibat serangan Israel pada akhir Juni 2025.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu palsu dan merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence (AI).
Video yang diklaim menunjukkan Teheran hancur akibat serangan Israel dibagikan oleh akun Facebook ini pada 30 Juni 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Pemimpin tertinggi IRAN Ali Khamenei, pusing kepala tujuh keliling melihat kehancuran ibu kotanya
Screenshot Klarifikasi, video Teheran hancur lebur ini adalah rekayasa AI
(GFD-2025-27693) [KLARIFIKASI] Video Teheran Hancur Lebur Ini adalah Rekayasa AI
Sumber:Tanggal publish: 01/07/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Untuk menemukan apakah konten itu asli, Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran menggunakan metode reverse image search dari tangkapan layar video.
Setelah ditelusuri, ditemukan bahwa video tersebut bersumber dari konten yang diunggah akun Instagram ini pada 6 Juni 2025.
Akun itu mencantumkan keterangan di bio bahwa konten dibuat menggunakan AI.
Dampak serangan Israel ke Teheran selama perang yang berlangsung 12 hari memang nyata, tetapi video Facebook itu bukan menunjukkan keadaan sesungguhnya.
Kerusakan Teheran akibat serangan Israel dapat disaksikan dalam video YouTube Al Jazeera English, 26 Juni 2025. Tampak permukiman rusak parah dan tidak bisa dihuni.
Dilansir AP, serangan Israel ke Iran yang dimulai pada 13 Juni 2025 telah mengakibatkan 935 orang tewas, menurut kantor berita Iran, IRNA.
Sementara itu, organisasi Human Rights Activists menyebutkan bahwa 1.190 orang di Iran tewas menurut data yang dikumpulkan oleh jaringan relawan medis dan lokal.
Dari jumlah tersebut, disebutkan 436 orang adalah warga sipil, 435 orang militer, dan 319 orang yang belum teridentifikasi.
Setelah ditelusuri, ditemukan bahwa video tersebut bersumber dari konten yang diunggah akun Instagram ini pada 6 Juni 2025.
Akun itu mencantumkan keterangan di bio bahwa konten dibuat menggunakan AI.
Dampak serangan Israel ke Teheran selama perang yang berlangsung 12 hari memang nyata, tetapi video Facebook itu bukan menunjukkan keadaan sesungguhnya.
Kerusakan Teheran akibat serangan Israel dapat disaksikan dalam video YouTube Al Jazeera English, 26 Juni 2025. Tampak permukiman rusak parah dan tidak bisa dihuni.
Dilansir AP, serangan Israel ke Iran yang dimulai pada 13 Juni 2025 telah mengakibatkan 935 orang tewas, menurut kantor berita Iran, IRNA.
Sementara itu, organisasi Human Rights Activists menyebutkan bahwa 1.190 orang di Iran tewas menurut data yang dikumpulkan oleh jaringan relawan medis dan lokal.
Dari jumlah tersebut, disebutkan 436 orang adalah warga sipil, 435 orang militer, dan 319 orang yang belum teridentifikasi.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan Teheran hancur akibat serangan Israel perlu diluruskan.
Dampak serangan Israel ke Teheran selama perang yang berlangsung 12 hari memang nyata, tetapi video Facebook itu adalah hasil manipulasi berbasis AI.
Dampak serangan Israel ke Teheran selama perang yang berlangsung 12 hari memang nyata, tetapi video Facebook itu adalah hasil manipulasi berbasis AI.
Rujukan
(GFD-2025-27692) [KLARIFIKASI] Video Personel TNI Bersiap Dikirim ke Iran Merupakan Rekayasa AI
Sumber:Tanggal publish: 01/07/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial diklaim menampilkan sejumlah personel Tentara Nasional Indonesia (TNI) dikirim ke Iran yang saat ini tengah berkonflik dengan Israel.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan rekayasa artificial intelligence (AI). Narasi dalam video itu keliru dan perlu diluruskan informasinya.
Video yang diklaim menampilkan sejumlah personel TNI dikirim ke Iran salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Video menampilkan sejumlah TNI dan kendaraan militer di sebuah kapal. Kemudian, terdapat keterangan sebagai berikut:
Semangatttttt
Indonesia Siap Kirim Pasukan Pert3mpur Untuk ke IranNKRI H4rg4 M4t1
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan sejumlah TNI siap dikirim ke IranPenelusuran Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek sumber video tersebut menggunakan Yandex. Hasilnya, video identik dengan unggahan akun Facebook ini.
Dalam video, terdapat tagar yang menunjukkan bahwa konten tersebut merupakan rekayasa menggunakan AI generatif.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video yang diklaim menampilkan sejumlah TNI bersiap dikirim ke Iran memiliki probabilitas 94,5 persen dihasilkan AI.
Hasil itu menunjukkan bahwa konten tersebut kemungkinan besar memang dibuat dengan perangkat AI generatif.
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, TNI telah menyiapkan pasukan khusus dan alutsista untuk mengevakuasi sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di Iran dan Israel.
Sebanyak 34 personel TNI yang tergabung dalam Crisis Response Team atau CRT dilibatkan untuk mengevakuasi WNI di sana.
Menteri Luar Negeri Sugiono menyebutkan, hingga Senin (30/6/2025) sudah ada 97 WNI yang berhasil dievakuasi dari Iran.
Pemerintah juga mengevakuasi 26 WNI dari wilayah Tel Aviv, Yerusalem, serta Arabah.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan rekayasa artificial intelligence (AI). Narasi dalam video itu keliru dan perlu diluruskan informasinya.
Video yang diklaim menampilkan sejumlah personel TNI dikirim ke Iran salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Video menampilkan sejumlah TNI dan kendaraan militer di sebuah kapal. Kemudian, terdapat keterangan sebagai berikut:
Semangatttttt
Indonesia Siap Kirim Pasukan Pert3mpur Untuk ke IranNKRI H4rg4 M4t1
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan sejumlah TNI siap dikirim ke IranPenelusuran Kompas.com
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek sumber video tersebut menggunakan Yandex. Hasilnya, video identik dengan unggahan akun Facebook ini.
Dalam video, terdapat tagar yang menunjukkan bahwa konten tersebut merupakan rekayasa menggunakan AI generatif.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video yang diklaim menampilkan sejumlah TNI bersiap dikirim ke Iran memiliki probabilitas 94,5 persen dihasilkan AI.
Hasil itu menunjukkan bahwa konten tersebut kemungkinan besar memang dibuat dengan perangkat AI generatif.
Diberitakan Kompas TV sebelumnya, TNI telah menyiapkan pasukan khusus dan alutsista untuk mengevakuasi sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang sedang berada di Iran dan Israel.
Sebanyak 34 personel TNI yang tergabung dalam Crisis Response Team atau CRT dilibatkan untuk mengevakuasi WNI di sana.
Menteri Luar Negeri Sugiono menyebutkan, hingga Senin (30/6/2025) sudah ada 97 WNI yang berhasil dievakuasi dari Iran.
Pemerintah juga mengevakuasi 26 WNI dari wilayah Tel Aviv, Yerusalem, serta Arabah.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan sejumlah TNI dikirim ke Iran merupakan rekayasa. Narasi dalam video itu keliru dan perlu diluruskan informasinya.
Hasil pengecekan menggunakan Hive Moderation menunjukkan video itu memiliki probabilitas 94,5 persen dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI.
Hasil pengecekan menggunakan Hive Moderation menunjukkan video itu memiliki probabilitas 94,5 persen dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/1BnFTt6VDt/
- https://www.facebook.com/share/r/16asGeakGb/
- https://www.kompas.tv/internasional/600841/siaga-tni-siapkan-pasukan-khusus-crt-evakuasi-wni-di-iran-dan-israel-lewat-jalur-darat
- https://www.kompas.tv/nasional/602423/pemerintah-indonesia-sudah-evakuasi-97-wni-dari-iran-menlu-ada-yang-belum-bersedia-pindah
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27691) Cek Fakta: Video Ular Makan Perempuan Ini Bukan di Citraland Jakarta
Sumber:Tanggal publish: 02/07/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video ular memakan perempuan di Citraland Jakarta, informasi tersebut tersebar diaplikasi percakapan WhatsApp.
Klaim video ular memakan perempuan di Citraland Jakarta menampilkan seekor ular berukuran besar yang berada di dalam saluran air, kemudian dikeluarkan seorang berbaju biru.
Video berikutnya menampilkan sejumlah orang sedang berkerumun dan membuka isi perut ular yang di dalamnya terdapat benda berwarna merah tua.
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Ular makan anak cewek remaja di Citralend, Jakarta Barat,orang tua harus waspada dan warga selalu membersihkan selokan apalahi selokan yang tertutup berpotensi tampat luar sembunyi."
Benarkah klaim video ular memakan perempuan di Citraland Jakarta? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video ular memakan perempuan di Citraland Jakarta, dengan menangkap layar video untuk menjadikannya bahan penelusuran menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Kisah Menyeramkan Sebelum Wanita di Sultra Ditelan Ular Piton" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 25 Juni 2018.
Artikel situs Liputan6.com memuat foto yang identik dengan cuplikan gambar dalam video kalim.
Artikel Liputan6.com menyebutkan, Wa Tiba (54), wanita yang tewas ditelan ular piton asal Desa Lawela Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, ternyata sudah lama diteror ular. Ibu satu orang anak ini diteror kawanan ular sejak 2014.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video ular memakan perempuan di Citraland Jakarta tidak benar.
Perisitiwa dalam video tersebut terjadi di Desa Lawela Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
(GFD-2025-27690) Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran BCA Festival 2025
Sumber:Tanggal publish: 02/07/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran untuk program BCA Festival 2025. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 12 Juni 2025.
Berikut isi postingannya:
"Khusus nasabah Bank BCA yang sudah Aktif BCA-Mobile . BCA Festival Berhadiah Hadir lagi jangan lewatkan kesempatan Anda untuk memenangkan hadiah undian Bank BCA Berhadiah, Ayo buruan Daftar dan Raih hadiah menarik sebagai apresiasi dari Bank BCA ingat nasabah tidak dipungut biaya apapun tinggal klik,daftar sekarang Di bawah. BCA-Mobile FESTIVAL BERLIMPAH HADIAH
• 3 Unit Mobil Alphard
• 3 Unit Mobil BMW
• 3 Unit Mobil Pajero Sport
• 3 Unit Mobil CR-V Turbo
• 3 Unit Mobil Fortuner
• 3 Unit Mobil X Pander
• 15 Unit Rumah Gratis
• 25 Unit Umroh Gratis Untuk Kepada pemenangnya akan diumumkan diseluruh indonesia sosial media, untuk penutupan pendaftaran pada tanggal 31 Desember 2025. Info Pendaftaran tidak dipungut biaya sepeserpun (GRATIS)."
Akun itu juga menyertakan tautan yang mengarah pada website tertentu.
Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran untuk program BCA Festival 2025?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan membuka website resmi Bank BCA, BCA.co.id. Di sana terdapat penjelasan bahwa program Gebyar Hadiah BCA tidak membutuhkan pendaftaran dari website tertentu.
"Penipu menyebarkan informasi melalui SMS, WhatsApp, atau iklan di media sosial yang menawarkan pendaftaran, tukar poin atau cetak kupon yang mengatasnamakan program Gebyar Hadiah BCA, melalui link yang disediakan.
Jika link diklik, akan diarahkan ke situs palsu Gebyar Hadiah BCA yang gambar-gambarnya diambil dari halaman resmi program Gebyar Hadiah BCA, lalu diminta mengisi data-data pribadi perbankan.
Padahal, Program Gebyar Hadiah BCA tidak pernah meminta nasabah untuk mendaftar mencetak kupon undian atau menukar poin. Apalagi diminta mengisi data-data pribadi, itu fix penipuan.
Semua nasabah yang memiliki Tahapan BCA, Tahapan Gold BCA, dan/atau Tahapan Xpresi BCA secara otomatis sudah dapat mengikuti program Gebyar Hadiah BCA dengan mengumpulkan poin yang bisa didapatkan dari menabung atau melakukan transaksi," bunyi pernyataan resmi Bank BCA.
Penelusuran dilanjutkan dan kami menemukan tautan yang disertakan pada postingan tidak mengarah ke website resmi BRI. Tautan itu justru mengarah pada website yang meminta nama lengkap dan nomor Telegram kita.
Tentu ini sangat berbahaya karena merupakan indikasi pencurian data dan juga bisa menghubungkan kita ke pinjaman online ilegal.
Kesimpulan
Postingan tautan pendaftaran untuk program BCA Festival 2025 adalah hoaks.
Rujukan
Halaman: 4/6286