KOMPAS.com - Di media sosial beredar video dengan narasi yang mengeklaim seorang warga negara asing (WNA) kehilangan uang 5.000 dollar AS di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Sabtu (16/8/2025).
Dalam video, pria yang diklaim berasal dari Amerika Serikat itu mengaku kehilangan uang saat pemeriksaan oleh petugas Bea Cukai. Uang itu hilang saat pria tersebut sedang ke toilet.
Namun, narasi dalam unggahan itu dibantah oleh Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta.
Video yang diklaim menampilkan warga negara AS kehilangan uang 5.000 dollar AS di Bandara Soekarno-Hatta dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan seorang WNA mengeluh karena uang 5.000 dollar AS miliknya hilang saat dilakukan pemeriksaan oleh petugas Bea Cukai.
Selain itu, petugas Bea Cukai juga diklaim enggan memperlihatkan rekaman CCTV.
Kabar ini bermula saat akun media sosial @somexthread mengunggah video pengakuan seorang pria yang menyatakan uangnya hilang saat dia ke toilet, di tengah pemeriksaan Bea Cukai.
Dalam video berdurasi 55 detik itu terlihat suasana ruang Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta yang sepi. Hanya pria tersebut yang berada di ruangan.
Dia tidak mau meninggalkan ruangan karena petugas Bea Cukai tidak mau memperlihatkan rekaman CCTV setelah uangnya hilang.
Namun, sebagaimana sudah diberitakan Kompas.com, Kabid Kepatuhan Internal dan Layanan Informasi Bea Cukai Soekarno-Hatta, Hanif Adnan Zunanto membantah narasi dalam video tersebut.
Menurut Hanif, unggahan yang mengeklaim warga negara AS kehilangan uang 5.000 dollar AS di Bandara Soekarno-Hatta itu tidak benar.
"Tuduhan kehilangan tidak benar, dan permasalahan telah diselesaikan serta diterima dengan baik oleh yang bersangkutan," kata Hanif Selasa (19/8/2025).
Hanif menjelaskan, pihaknya telah memperlihatkan rekaman CCTV kepada yang bersangkutan. Menurut dia, dalam rekaman CCTV tidak ditemukan kejadian kehilangan maupun pencurian terhadap WNA tersebut.
Dia juga menyatakan, WNA yang mengaku kehilangan uang 5.000 dollar AS bukan berasal dari Amerika Serikat, melainkan Kamerun.
"Dapat kami sampaikan bahwa rekaman CCTV telah diperlihatkan kepada yang bersangkutan dan rekannya, serta pihak aparat penegak hukum di Bandara Soekarno-Hatta," ujarnya.
Kepolisian dari Polresta Bandara Soekarno-Hatta juga mengaku tidak ada laporan kehilangan uang 5.000 dollar AS dari WNA.
"Sampai saat ini, yang mengaku sebagaimana dalam video tersebut, tidak ada membuat laporan pengaduan ke Polres," ujar Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Ronald Sipayung, Selasa (19/8/2025).
(GFD-2025-28568) [KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Narasi WNA Hilang 5.000 Dollar AS Saat Pemeriksaan
Sumber:Tanggal publish: 21/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Narasi dalam video yang mengeklaim warga negara Amerika Serikat kehilangan uang 5.000 dollar AS saat pemeriksaan di Bandara Soekarno-Hatta dibantah Bea Cukai.
Pihak Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta mengeklaim sudah memperlihatkan CCTV dan masalah itu dianggap sudah selesai.
Menurut Bea Cukai, setelah dicek di CCTV tidak ditemukan peristiwa kehilangan maupun pencurian terhadap WNA tersebut.
Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta juga menyatakan tidak ada WNI yang melaporkan kehilangan uang 5.000 dollar AS.
Pihak Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta mengeklaim sudah memperlihatkan CCTV dan masalah itu dianggap sudah selesai.
Menurut Bea Cukai, setelah dicek di CCTV tidak ditemukan peristiwa kehilangan maupun pencurian terhadap WNA tersebut.
Kepolisian Bandara Soekarno-Hatta juga menyatakan tidak ada WNI yang melaporkan kehilangan uang 5.000 dollar AS.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/1QGN6mztZ9/
- https://www.facebook.com/share/v/1EFDdjmFcX/
- https://www.facebook.com/share/p/1CbQYxFLrY/
- https://www.kompas.com/tren/read/2025/08/19/164500265/wna-mengaku-kehilangan-uang-5.000-dollar-di-bandara-ini-penjelasan-bea
- https://megapolitan.kompas.com/read/2025/08/19/23351601/polisi-sebut-tak-ada-laporan-wna-kehilangan-5000-dolar-di-kantor-bea
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28567) [KLARIFIKASI] Puskesmas Purwasari Karawang Ambruk karena Hujan Angin, Bukan Gempa
Sumber:Tanggal publish: 21/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan kerusakan di Puskesmas Purwasari Karawang, Jawa Barat.
Narasi video menyebutkan, bangunan itu ambruk akibat gempa bumi bermagnitudo 4,7 yang berpusat di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) malam.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan.
Video yang diklaim menunjukkan Puskesmas Purwasari Karawang ambruk akibat gempa bumi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Rabu (20/8/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Puskesmas Purwasari Karawang ambruk akibat gempa
Dalam video, terlihat bangunan Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Purwasari Karawang rubuh.
Narasi video menyebutkan, bangunan itu ambruk akibat gempa bumi bermagnitudo 4,7 yang berpusat di Kabupaten Bekasi pada Rabu (20/8/2025) malam.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu perlu diluruskan.
Video yang diklaim menunjukkan Puskesmas Purwasari Karawang ambruk akibat gempa bumi dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Rabu (20/8/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Puskesmas Purwasari Karawang ambruk akibat gempa
Dalam video, terlihat bangunan Unit Gawat Darurat (UGD) Puskesmas Purwasari Karawang rubuh.
Hasil Cek Fakta
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menerbitkan klarifikasi yang menjelaskan bahwa ambruknya Puskesmas Purwasari Karawang bukan karena gempa bumi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, kerusakan itu diakibatkan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada sore hari, sebelum gempa bumi terjadi.
"Namun faktanya, kerusakan bagian depan gedung dan teras puskesmas tersebut disebabkan oleh hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Rabu sore menjelang petang," kata Abdul Muhari, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (20/8/2025).
Hal serupa disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang Asep Aang Rahmatullah.
Ambruknya atap depan Puskesmas Purwasari pada pukul 18.40 WIB bukan karena gempa, tapi akibat hujan disertai angin kencang.
"Bukan. Itu kejadian sebelum gempa," kata Asep kepada Kompas.com via telepon.
Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Namun, satu pasien rawat inap dievakuasi ke fasilitas kesehatan lainnya.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, kerusakan itu diakibatkan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi pada sore hari, sebelum gempa bumi terjadi.
"Namun faktanya, kerusakan bagian depan gedung dan teras puskesmas tersebut disebabkan oleh hujan disertai angin kencang yang terjadi pada Rabu sore menjelang petang," kata Abdul Muhari, seperti diberitakan Kompas.com, Rabu (20/8/2025).
Hal serupa disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Karawang Asep Aang Rahmatullah.
Ambruknya atap depan Puskesmas Purwasari pada pukul 18.40 WIB bukan karena gempa, tapi akibat hujan disertai angin kencang.
"Bukan. Itu kejadian sebelum gempa," kata Asep kepada Kompas.com via telepon.
Tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut. Namun, satu pasien rawat inap dievakuasi ke fasilitas kesehatan lainnya.
Kesimpulan
Video yang diklaim menunjukkan Puskesmas Purwasari Karawang ambruk akibat gempa bumi pada Rabu (20/8/2025) perlu diluruskan.
Berdasarkan penjelasan BNPB dan Setda Karawang, puskesmas tersebut ambruk karena hujan disertai angin kencang yang terjadi sebelum gempa bumi.
Berdasarkan penjelasan BNPB dan Setda Karawang, puskesmas tersebut ambruk karena hujan disertai angin kencang yang terjadi sebelum gempa bumi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/738681755818453
- https://www.facebook.com/reel/750504504484426
- https://www.facebook.com/reel/1848034789106651
- https://www.facebook.com/reel/758978460161969
- https://www.facebook.com/reel/2191227021382955
- https://www.facebook.com/reel/1816865405709099
- https://bandung.kompas.com/read/2025/08/20/224742378/bukan-karena-gempa-bekasi-puskesmas-purwasari-karawang-ambruk-akibat-angin
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28566) [HOAKS] Foto Jenderal Israel Ditangkap Polisi Belanda
Sumber:Tanggal publish: 21/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan foto di media sosial yang diklaim menampilkan jenderal Israel bernama Chetan Shaoul ditangkap polisi Belanda atas tuduhan kejahatan perang.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Foto yang diklaim menampilkan jenderal Israel ditangkap polisi Belanda karena melakukan kejahatan perang dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan foto beberapa polisi sedang mengawal pria berkepala plontos dengan tangan terborgol.
Pria itu diklaim bernama Chetan Shaoul yang merupakan jenderal Israel.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto yang mengeklaim polisi Belanda menangkap jenderal Israel menggunakan Google Lens.
Hasilnya, ditemukan foto identik di laman The Telegraph ini.
Dalam keterangannya, pria di dalam foto bukan jenderal Israel yang ditangkap polisi Belanda. Pria itu adalah Johnny Morrissey, anggota kartel kejahatan Kinahan yang ditangkap kepolisian Spanyol di Costa del Sol pada September 2022.
Pria asal Irlandia itu ditangkap karena diduga terlibat dalam pencucian uang sebesar 200 juta Euro. Johnny disebut berperan sebagai penagih serta kurir uang tunai.
Dikutip dari BBC, ada enam lembaga hukum internasioal yang ikut menyelidiki kasus yang melibatkan Johnny Morrissey.
Mereka termasuk Guardia Civil (kepolisian Spanyol), DEA (Badan Narkotika Amerika Serikat) dan An Garda Síochána (kepolisian Irlandia).
Kartel Kinahan yang merupakan tempat bernaung Johnny Morrissey, beroperasi di beberapa negara.
Beberapa anggotanya tercatat pernah diberi sanksi keuangan internasional dari lembaga penegak hukum di Amerika Serikat, Inggris, dan Irlandia.
Dilansir dari Anadolu Agency, Belanda memasukkan Israel ke daftar negara asing yang dianggap sebagai ancaman.
Dalam dokumen yang dirilis Koordinator Nasional untuk Keamanan dan Kontraterorisme Belanda ((NCTV), Israel diketahui memanipulasi opini publik Belanda.
Israel juga disebut mempengaruhi keputusan politik di Belanda dengan cara kampanye disinformasi. Akan tetapi, tidak ada kabar adanya penangkapan petinggi militer Israel di Belanda.
Sampai saat ini juga tidak ditemukan informasi valid Belanda menangkap jenderal Israel bernama Chetan Shaoul.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Foto yang diklaim menampilkan jenderal Israel ditangkap polisi Belanda karena melakukan kejahatan perang dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan foto beberapa polisi sedang mengawal pria berkepala plontos dengan tangan terborgol.
Pria itu diklaim bernama Chetan Shaoul yang merupakan jenderal Israel.
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto yang mengeklaim polisi Belanda menangkap jenderal Israel menggunakan Google Lens.
Hasilnya, ditemukan foto identik di laman The Telegraph ini.
Dalam keterangannya, pria di dalam foto bukan jenderal Israel yang ditangkap polisi Belanda. Pria itu adalah Johnny Morrissey, anggota kartel kejahatan Kinahan yang ditangkap kepolisian Spanyol di Costa del Sol pada September 2022.
Pria asal Irlandia itu ditangkap karena diduga terlibat dalam pencucian uang sebesar 200 juta Euro. Johnny disebut berperan sebagai penagih serta kurir uang tunai.
Dikutip dari BBC, ada enam lembaga hukum internasioal yang ikut menyelidiki kasus yang melibatkan Johnny Morrissey.
Mereka termasuk Guardia Civil (kepolisian Spanyol), DEA (Badan Narkotika Amerika Serikat) dan An Garda Síochána (kepolisian Irlandia).
Kartel Kinahan yang merupakan tempat bernaung Johnny Morrissey, beroperasi di beberapa negara.
Beberapa anggotanya tercatat pernah diberi sanksi keuangan internasional dari lembaga penegak hukum di Amerika Serikat, Inggris, dan Irlandia.
Dilansir dari Anadolu Agency, Belanda memasukkan Israel ke daftar negara asing yang dianggap sebagai ancaman.
Dalam dokumen yang dirilis Koordinator Nasional untuk Keamanan dan Kontraterorisme Belanda ((NCTV), Israel diketahui memanipulasi opini publik Belanda.
Israel juga disebut mempengaruhi keputusan politik di Belanda dengan cara kampanye disinformasi. Akan tetapi, tidak ada kabar adanya penangkapan petinggi militer Israel di Belanda.
Sampai saat ini juga tidak ditemukan informasi valid Belanda menangkap jenderal Israel bernama Chetan Shaoul.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Foto yang diklaim menampilkan jenderal Israel ditangkap polisi Belanda karena melakukan kejahatan perang merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Pria yang ada di foto adalah Johnny Morrissey, anggota kartel kejahatan Kinahan. Pada 2022 ia ditangkap kepolisian Spanyol di Costa del Sol karena kasus pencucian uang.
Pria yang ada di foto adalah Johnny Morrissey, anggota kartel kejahatan Kinahan. Pada 2022 ia ditangkap kepolisian Spanyol di Costa del Sol karena kasus pencucian uang.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/1C77fdecnk/
- https://www.facebook.com/share/p/1J589GzLnp/
- https://www.facebook.com/share/p/19g5E7FqzN/
- https://www.telegraph.co.uk/world-news/2022/09/15/notorious-irish-gangster-johnny-cash-arrested-spain-200m-money/
- https://www.bbc.com/news/world-europe-62914621
- https://www.aa.com.tr/en/europe/netherlands-lists-israel-among-countries-posing-threat-to-it-for-1st-time/3640341
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28565) Cek Fakta: Hoaks Artikel Wamenaker Noel Meminta KPK untuk Menangkap Jokowi
Sumber:Tanggal publish: 22/08/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Wamenaker Immanuel Ebenezer atau Noel meminta KPK menangkap Jokowi. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 21 Agustus 2025.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Gelora News berjudul:
"Noel Meminta KPK Tangkap Jokowi Segera, Noel: Jokowi Menerima Uang Banyak Dari Saya Saya Punya Bukti Transferannya"
Akun itu menambahkan narasi:
"Wahai para ternak Mulyono silahkan KoMeN"
Lalu benarkah postingan artikel Wamenaker Immanuel Ebenezer tau Noel meminta KPK menangkap Jokowi?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Kesamaan terdapat pada foto yang dipakai dan juga waktu artikel diunggah.
Namun dalam artikel asli dari Gelora.co berjudul "Noel Ditangkap KPK, Pengaruh Sihir Jokowi Sirna".
Artikel itu tidak membahas sama sekali terkait permintaan Noel pada KPK untuk menangkap Jokowi. Artikel itu hanya membahas komentar dari Adhie M. Massardi terkait penangkapan Noel.
Kesimpulan
Postingan artikel Wamenaker Immanuel Ebenezer tau Noel meminta KPK menangkap Jokowi adalah hoaks. Faktanya judul dalam postingan merupakan hasil suntingan.
Rujukan
Halaman: 4/6504