• (GFD-2025-28040) Hoaks Tautan Pendaftaran BSU untuk Guru Honorer dan ASN

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/07/2025

    Berita

    tirto.id - Di tengah berlangsungnya penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) oleh pemerintah bulan ini, beredar unggahan di media sosial (medsos) terkait beragam turunan dari program tersebut.

    ADVERTISEMENT

    Salah satu yang ramai mendapat perhatian adalah pendaftaran BSU untuk guru honorer dan aparatur sipil negara (ASN). Unggahan yang ditemukan di Facebook itu mengarahkan pembaca mengakses tautan ke situs lain dan mengisi data diri dengan nomor pribadi yang terhubung Telegram.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    “Telah terbuka Bantuan Dana Untuk Guru Asn Dan Guru Honorer! Daftarkan diri anda sekarang di link resmi kami, Wajib Menggunakan Telegram!,” begitu tulis takarir penyerta unggahan dari akun bernama "INFO LOKER CPNS IKN" (arsip) pada 15 Juli 2025 itu.
    #inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Unggahan tersebut juga menyertakan poster dengan keterangan bahwa guru honorer akan mendapatkan BSU sebesar Rp4,6 juta, sementara guru ASN sebesar Rp3,2 juta.
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Di dalam poster tersebut juga terdapat gambar guru-guru berjajar menggunakan batik khas guru ASN. Poster itu menekankan BSU hanya untuk guru honorer dan guru ASN.

    Header periksa fakta hoaks tautan pendaftaran BSU untuk Guru Honorer dan ASN

    ADVERTISEMENT

    Sejak beredar di Facebook hingga 22 Juli 2025 atau sekitar sepekan, unggahan itu sudah mengumpulkan 162 tanda suka, 13 komentar, dan telah lima kali dibagikan ulang.

    Menariknya, di kolom komentar banyak yang mempertanyakan kebenaran informasi ini. Beberapa komentar lain juga menuding informasi postingan tersebut merupakan hoaks.

    Tidak hanya satu, kami menemukan setidaknya beberapa unggahan serupa lain yang berisi narasi klaim tautan pendaftaran BSU, seperti pada unggahan ini dan ini.

    Unggahan itu juga punya modus yang sama, mengarahkan pembaca ke tautan pengisian data diri spesifik, dengan nomor Telegram aktif, di akhir unggahan.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar tautan yang beredar dan diklaim untuk mendaftar program BSU guru honorer dan ASN itu merupakan tautan resmi?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba mengakses tautan situs yang disertakan di bagian akhir unggahan Facebook tersebut. Kami diarahkan ke laman situs pengisian formulir yang memintakan data pribadi berupa nama lengkap sesuai KTP, nomor Telegram, jenis kelamin, dan pilih lulusan.

    Namun, situs formulir itu sama sekali tidak mencantumkan logo instansi resmi pemerintah, bahkan tidak ada logo Kementerian Ketenagakerjaan sebagai pelaksana program BSU.

    Kami kemudian mencoba memeriksa keabsahan situs formulir tersebut. Tirto melakukan pemindaian link formulir itu menggunakan situs URLScan. Hasilnya, tidak ada satupun hal terkait mengarah atau berhubungan dengan situs resmi milik Kementerian Ketenagakerjaan.

    Modus tautan pendaftaran BSU untuk guru honorer dan guru ASN diduga terindikasi untuk skema pencurian data pribadi lewat modus phishing. Sebab, tautan yang digunakan tidak mengarah langsung ke situs resmi Kementerian Ketenagakerjaan.

    Situs pengecekan peserta BSU itu juga tidak berakhiran ‘go.id’ selaiknya situs resmi yang dikelola pemerintah. Terlebih, hasil penelusuran Tirto menemukan bahwa Kemnaker sendiri sudah membuat laman resmi untuk pemeriksaan penerima BSU dengan alamat berikut ini: https://bsu.kemnaker.go.id.

    Header periksa fakta hoaks tautan pendaftaran BSU untuk Guru Honorer dan ASN

    Penelusuran Tirto pada laman resmi Kemnaker, pengecekan status BSU tidak meminta nomor yang terhubung dengan aplikasi Telegram. Masyarakat hanya tinggal memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) untuk mengecek status penerima BSU.

    Data calon penerima Bantuan Subsidi Gaji/Upah juga sudah otomatis diambil dari BPJS Ketenagakerjaan. Lebih lanjut mengenai informasi kriteria, mekanisme serta tata cara BSU 2025 dapat dilihat pada Permenaker Nomor 5 Tahun 2025.

    Selain itu, hanya guru honorer yang masuk kategori penerima BSU dari pemerintah. Hingga saat ini tidak informasi kebijakan guru ASN disertakan dalam program BSU.

    Akun Facebook yang mengunggah informasi link pengecekan status penerima BSU itu juga ternyata tidak berkaitan dengan akun resmi Kementerian Ketenagakerjaan.

    Belakangan, modus penipuan yang mengatasnamakan program BSU serta bantuan sosial dari pemerintah memang marak beredar di media sosial. Sebelumnya, Kepala Biro Humas Kemnaker, Sunardi Manampiar Sinaga, mengatakan pihaknya menemukan dugaan upaya phishing mengatasnamakan BSU Kemnaker.

    Baca juga:Hoaks Video BSU Khusus TKI dan TKW Mencatut Tribun Jateng

    Sunardi menjelaskan, tautan palsu sengaja dibuat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengelabui masyarakat dan mengambil data pribadi yang dapat disalahgunakan, dan jika ada masyarakat yang terlanjur tertipu supaya segera melaporkan kepada pihak kepolisian karena hal tersebut merupakan perbuatan pidana.

    Sunardi juga mengatakan, tahun ini, pemerintah menyalurkan BSU kepada para pekerja dan buruh dengan besaran sebesar Rp300 ribu per bulan untuk dua bulan, yakni Juni dan Juli.

    "Sehingga total bantuan yang diterima pekerja adalah Rp 600 ribu. Dana tersebut dibayarkan sekaligus dalam satu kali pencairan melalui rekening penerima," jelas di Jakarta, Senin (14/7/2025).

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan sejumlah informasi terkait tautan pendaftaran peserta BSU yang tersebar di media sosial bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Tautan yang ada di unggahan media sosial itu mengarahkan ke situs lain, yang tidak terkait dengan situs resmi milik Kementerian Ketenagakerjaan. Modus seperti itu biasanya adalah modus pengumpulan data pribadi alias phishing.

    Dalam situs resmi Kemnaker, kementerian tersebut tidak pernah meminta nomor Telegram untuk keperluan pengecekan/pendaftaran status kepesertaan BSU.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28039) Cek fakta, video kebakaran sebuah masjid baru di Barcelona

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/07/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) - Beredar unggahan di media sosial X yang menyebutkan sebuah masjid di Barcelona, Spanyol, telah hancur terbakar.

    Sang pengunggah menambahkan bahwa masjid tersebut sengaja dibakar oleh warga Piera, sebuah kota kecil di Barcelona, Spanyol, tepatnya pada Juli 2025.

    Bangunan yang kini telah hancur dilalap api ini, merupakan tempat ibadah terbaru bagi umat muslim di Barcelona, dan dikenal luas sebagai Masjid Piera.

    Berikut isi narasi konten yang sudah dilihat sebanyak 1,4 juta kali di X hingga pekan ketiga Juli 2025:

    "Masjid Piera, Masjid terbaru di Barcelona, telah hancur terbakar. Warga Spanyol Bakar Masjid Piera, Barcelona,".

    Namun, benarkah video tersebut memperlihatkan kebakaran Masjid Piera di Barcelona?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Hasil penelusuran ANTARA menunjukan pembakaran Masjid Piera di Barcelona, Spanyol, oleh sejumlah orang merupakan kejadian asli.

    Aksi pembakaran terjadi pada 12 Juli 2025, tepat sebelum Masjid Piera diresmikan, sebagaimana dikutip dari situs Islamcat, yakni situs resmi masyarakat Muslim di Katalonia.

    Walau demikian, video yang diunggah di X sama sekali tidak terkait dengan kejadian pembakaran rumah ibadah di Barcelona itu.

    Setelah didalami dengan perangkat Google Lens, video yang diunggah di X pada Juli 2025 itu, sama dengan konten yang dibagikan akun Instagram @humasjakfire pada 19 Oktober 2022.



    Dalam unggahan akun Instagram @humasjakfire dijelaskan bahwa masjid dengan kubah terbakar itu merupakan insiden yang melanda masjid Jakarta Islamic Center, di Koja, Jakarta Utara, pada 19 Oktober 2022.

    Menurut berita ANTARA, kebakaran Masjid Raya Jakarta Islamic Center saat itu diduga berasal dari percikan api yang timbul saat petugas renovasi sedang melakukan perbaikan di atap masjid.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Kebakaran tersebut terjadi pada saat petugas renovasi atap masjid membakar "water proofing" aspal, lalu percikan apinya mengenai bahan-bahan yang mudah terbakar.

    Klaim: Kebakaran masjid baru di Barcelona

    Rating: Hoaks

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28038) [HOAKS] Artikel Erick Thohir Ancam Polisi agar Tidak Usut Dugaan Ijazah Palsu Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan media sosial berupa tangkapan judul artikel yang mengeklaim Menteri BUMN, Erick Thohir mengancam kepolisian untuk tidak mengusut dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi).

    Artikel itu diklaim terbitkan oleh CNBC Indonesia pada 8 Juli 2025. Namun, setelah ditelusuri judul artikel tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Tangkapan layar judul artikel yang mengeklaim Erick Thohir mengancam polisi untuk tidak mengusut dugaan ijazah palsu Jokowi dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel dengan judul: 

    "Erick Thohir Minta ke Polisi Tidak Usah lagi usut Ijazah Palsu Jokowi Jika Diusut Mau Mati Tragis Kayak Laskar FPI Berapa Tahun yang lalu". 

    Akun Facebook Judul artikel yang mengeklaim Erick Thohir mengancam polisi supaya tidak mengusut kasus dugaan ijazah palsu Jokowi

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri tidak ditemukan pemberitaan di laman CNBC Indonesia yang membahas Erick Thohir mengancam polisi untuk tidak mengusut dugaan ijazah palsu Jokowi.

    Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan konten yang beredar memanipulasi artikel CNBC Indonesia. 

    Artikel asli berjudul: "Erick Thohir Akan Berkantor di Danantara Seminggu Sekali".

    Adapun artikel aslinya memuat pernyataan Erick yang menyebut dirinya akan berkantor di Wisma Danantara minimal sekali dalam seminggu.

    Menurut Erick, hal itu dilakukan untuk mendapatkan laporan kinerja maupun supporting system yang diperlukan dari Kementerian.

    Selain menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick juga merupakan Ketua Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

    Dikutip dari laman resminya,  Danantara merupakan badan pengelola investasi strategis yang mengonsolidasikan dan mengoptimalkan investasi pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

    Kesimpulan

    Tangkapan layar judul artikel yang mengeklaim Erick Thohir mengancam polisi untuk tidak mengusut dugaan ijazah palsu Jokowi merupakan konten hasil manipulasi.

    Artikel aslinya berjudul: "Erick Thohir Akan Berkantor di Danantara Seminggu Sekali".

    Faktanya, artikel asli membahas rencana Erick yang akan berkantor di Wisma Danantara minimal sekali dalam seminggu.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28037) [KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Sosok Pangeran Al Waleed

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Anggota keluarga kerajaan Arab Saudi, Al Waleed bin Talal tutup usia pada Sabtu (19/7/2025) setelah mengalami koma selama 20 tahun.

    Pria yang dijuluki sleeping prince atau pangeran tidur ini meninggal dunia di usia 36 tahun.

    Pengguna media sosial menyebarkan kabar duka tersebut, disertai foto seorang laki-laki belia mengenakan pakaian Thawb, yang diklaim sebagai sosok Al Waleed.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Foto menampilkan sosok Al Waleed disebarkan oleh akun Facebook ini pada Senin (21 Juli 2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut penggalan narasinya:

    Kisah sedihPangeran Al-Waleed,...

    PangeranArab Saudi Al-Waleed bin Khaled bin Talal Al-Saud, yang dijuluki sebagai "Sleeping Prince atau Pangeran Tidur", telah meninggal dunia pada Sabtu (19/7/2025) setelah lebih dari 20 tahun koma akibat kecelakaan mobil pada tahun 2005.

    Kisahnya menjadi simbol harapan yang tak tergoyahkan dan pengabdian ayahnya.

    Hasil Cek Fakta

    Foto yang disebarkan pengguna media sosial bukanlah sosok Al Waleed.

    Hasil penelusuran dengan teknik reverse image search menggunakan Google mengaitkan foto dengan unggahan akun Instagram @abdulrhmanbinsaed1 pada 6 Januari 2024.

    Dalam bahasa Arab, keterangan foto menyebutkan laki-laki dalam foto adalah Pangeran Fahd bin Abdulaziz bin Fahd bin Abdullah.

    Situs web Zahraa menyebutkan, ahd bin Abdulaziz bin Fahd bin Abdullah lahir pada Juli 2006 dan kini berusia 17 tahun.

    Sementara, Al Waleed bin Talal merupakan pria kelahiran 1987. Ia mengalami kecelakaan mobil dan koma sejak 2005.

    Foto Al Waleed sebelum mengalami koma dapat dilihat di situs web Albawaba.

    Sosoknya berbeda dengan foto yang disebarkan pengguna media sosial.

    Kesimpulan

    Kabar duka mengenai berpulangnya anggota keluarga kerajaan Arab Saudi, Al Waleed bin Talal pada Sabtu (19/7/2025) disertai foto keliru.

    Foto yang dipakai merupakan sosok Pangeran Fahd bin Abdulaziz bin Fahd bin Abdullah, bukan sang pangeran tidur.

     

    Rujukan