• (GFD-2025-28995) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Ditemukan Pesawat MiG-21 Uni Soviet yang Terkubur

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan foto yang diklaim menampilkan penemuan pesawat MiG-21 milik Uni Soviet di era Perang Dingin.

    Pesawat besutan Mikoyan-Gurevich (kini dikenal sebagai Mikoyan) itu diklaim terkubur di dalam tanah dan masih dalam kondisi utuh saat ditemukan.

    Namun, setelah ditelusuri narasi itu keliru dan perlu diluruskan informasinya.

    Foto soal penemuan pesawat Uni Soviet yang terkubur di dalam tanah dibagikan akun Facebook, misalnya ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan foto pesawat yang berada di lubang bekas galian tanah. Narasi dalam foto tersebut yakni sebagai berikut:

    PESAWAT JET MIG-21 IKON KECEPATAN SOVIET DI ERA PERANG DINGIN DI TEMUKAN TERKUBUR UTUH DI BAWAH TANAH MENGAPA BISA TERSEMBUNYI SELAMA PULUHAN TAHUN?

    Akun Facebook Foto yang diklaim sebagai penemuan pesawat MiG-21 milik Uni Soviet yang terkubur di dalam tanah

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com tidak ditemukan informasi valid terkait penemuan pesawat MiG-21 milik Uni Soviet yang terkubur di dalam tanah pada 2025. 

    Tim Cek Fakta Kompas.com justru menemukan foto serupa di laman Radio Prague International yang diunggah pada 2017.

    Dalam keterangannya, disebutkan bahwa foto pesawat MiG-21 yang terkubur di dalam tanah merupakan pameran seni di pusat penelitian ELI Beamlines, Dolni Brezany, Republik Ceko.

    Pameran dengan konsep mengubur pesawat MiG-21 itu merupakan gagasan dari seniman kontemporer asal Inggris, Roger Hiorns.

    Ia dikenal lewat karya patung dan seni instalasinya yang menggunakan berbagai macam bahan seperti logam, kayu, dan plastik.

    Pemilihan pesawat tempur MiG-21 buatan Uni Soviet bukan tanpa alasan. Pesawat ini dipilih sebagai simbol berakhirnya suatu era.

    Tindakan mengubur pesawat itu merupakan simbol perpisahan dengan masa perkembangan yang selama ini diwakili oleh pesawat MiG.

    Pesawat yang dikubur dalam pameran tersebut diproduksi pada tahun 1971 dan berhenti beroperasi pada tahun 1996.

    Adapun pesawat MiG-21 telah digunakan oleh angkatan udara di lebih dari 50 negara, sebagian di antaranya bahkan masih digunakan hingga kini.

    Lebih dari 10.000 unit MiG-21 telah diproduksi dan menjadikannya sebagai pesawat supersonik dengan jumlah produksi terbanyak sekaligus masa produksi terpanjang.

    Pesawat ini telah menjadi legenda di antara pesawat tempur blok Timur selama masa Perang Dingin.

    Kesimpulan

    Foto yang diklaim sebagai penemuan pesawat MiG-21 Uni Soviet yang terkubur di dalam tanah disertai dengan informasi yang tidak benar.

    Faktanya, foto itu merupakan pameran seni di pusat penelitian ELI Beamlines, Dolni Brezany, Republik Ceko pada 2017.

    Pesawat buatan Soviet itu sengaja dikubur sebagai simbol berakhirnya suatu era. Ide itu digagas oleh seniman kontemporer asal Inggris, Roger Hiorns. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-28994) [KLARIFIKASI] Anggota Hamas Tewas di Qatar akibat Serangan Israel, tetapi Bukan Tokoh Senior

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Anggota kelompok perlawanan Hamas tewas akibat serangan Israel di Doha, Qatar pada Selasa (9/9/2025).

    Di media sosial, tersiar narasi bahwa korban yang tewas adalah tokoh senior Hamas, yakni Khalil al-Hayya, Zaher Jabarin, Khaled Meshaal, dan Nizar Awadallah.

    Setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu keliru dan perlu diluruskan.

    Informasi mengenai tokoh senior Hamas tewas akibat serangan Israel di Qatar disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut teks yang ditulis salah satu akun pada Selasa (9/9/2025):

    Qatar - Laporan Arab mengonfirmasi: tokoh senior Hamas tewas dalam serangan udara Israel - Khalil al-Hayya, Zaher Jabarin, Khaled Meshaal, dan Nizar Awadallah.

    Video - Jangan lupakan gambar-gambar para pemimpin Hamas di Doha yang merayakan pembantaian 7 Oktober sambil menyaksikan Hamas menginvasi Israel.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, mengenai tokoh senior Hamas tewas akibat serangan Israel di Qatar pada Selasa (9/9/2025).

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan laporan Al Jazeera, sebanyak lima anggota Hamas dan seorang perwira Qatar tewas akibat serangan Israel pada (9/9/2025).

    Kendati demikian, lima anggota Hamas yang tewas bukanlah delegasi yang bertugas melakukan negosiasi atau pimpinan seniornya.

    Berikut daftar korban tewas dalam serangan Israel di Qatar:

    Adapun video yang ditampilkan pengguna Facebook tidak berkaitan dengan situasi yang terjadi di Qatar saat ini.

    Video serupa dapat dilihat di situs web Sky News Arab dan kanal YouTube 4tv News Channel.

    Peristiwa dalam video merupakan momen sujud syukur pimpinan Hamas Ismail Haniyeh dan rekan-rekannya setelah kemenangan mereka dalam operasi Masjid Al-Aqsa melawan Israel.

    Momen itu terjadi pada Oktober 2023, jauh sebelum serangan Iran ke Qatar.

    Sementara, Haniyeh telah tewas dibunuh di Teheran, Iran pada Juli 2024.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai empat tokoh senior Hamas tewas akibat serangan Israel di Qatar keliru dan perlu diluruskan.

    Ada enam orang tewas akibat serangan Israel pada Selasa (9/9/2025), tetapi tidak ada tokoh senior atau pimpinan Hamas di daftar nama korban.

    Video yang diunggah pengguna media sosial merupakan momen pimpinan Hamas Ismail Haniyeh sujud syukur atas kemenangan melawan Israel dalam operasi di Masjid Al-Aqsa pada Oktober 2023.

     

    Rujukan

  • (GFD-2025-28993) Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Rakyat Nepal Ambil Alih Parlemen

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/09/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Rakyat Nepal mengambil alih parlemen, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 11 September 2025
    Klaim video Rakyat Nepal mengambil alih parlemen menampilkan api yang sedang berkobar dan sejumlah orang yang sedang berlarian menjauhi api tersebut. Dalam video juga terlihat bendera merah putih dan sejumlah orang yang merekam peristiwa tersebut dengan telepon seluler.
    Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.
    "NEPAL PEOPLE Take Over Parliamen!
    Americans Watch And Learn!"Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia sebagai berikut.
    "Rakyat Nepal mengambil alih parlemen, rakyat Amerika menyaksikan dan belajar"
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Nepal Overthrows Corrupt Politicians Sept 10th 2025! Americans Pay Attention! #nepal #love #viralreels #music"Jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia sebagai berikut.
    "Nepal Gulingkan Politisi Korup 10 September 2025! Rakyat Perhatikan! #nepal #cinta #viralreels #musik"
    Benarkah klaim video Rakyat Nepal mengambil alih parlemen? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video Rakyat Nepal mengambil alih parlemen, dengan menangkap layar video untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
     
     
     
    Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Hoaks Viral Massa Ricuh hingga Ada Kobaran Api di Bekasi, Begini Faktanya" yang dimuat situs news.detik.com, pada 1 September 2025. Artikel situs news.detik.com memuat foto yang identik dengan cuplikan klaim video.
     
     
     
    Dalam artikel situs news.detik.com,Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Kusumo Wahyu Bintoro menyebutkam, peristiwa yang terjadi dalam video tersebut terjadi di Makassar.
     
    Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Makassar Mencekam, Gedung DPRD Sulsel dan Kejati Dibakar Massa" yang dimuat situs rakyatpriangan.com, Sabtu (30/8/2025).
     
     
    Artikel situs rakyatpriangan.com memuat foto yang identik dengan kliam, foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "video Susana Makassar Masih Mencekam Saat Malam Hari".

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video rakyat Nepal mengambil alih parlemen tidak benar.
    Peristiwa dalam video tersebut terjadi di Makassar.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28992) Hoaks! Video Purnawirawan TNI demo minta turunkan Wapres Gibran

    Sumber:
    Tanggal publish: 11/09/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah video berdurasi 30 detik di Facebook menampilkan sebuah mobil membawa spanduk dan diikuti ratusan orang dengan seragam hijau mirip Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Narasi dalam video menyebut bahwa purnawirawan TNI sedang melakukan demonstrasi di depan gedung DPR RI untuk meminta pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Video itu juga menarasikan bahwa puluhan ribu purnawirawan TNI berjalan kaki menuju DPR RI karena sudah tidak tahan dengan sikap DPR yang dinilai diam terhadap surat pemakzulan yang mereka kirim beberapa bulan lalu.

    Berikut narasi dalam video tersebut:

    “Puluhan ribu purnawirawan TNI sedang berjalan kaki menuju DPR RI untuk melakukan demo besar-besaran yang menuntut DPR RI untuk segera melakukan sidang dalam rangka pemakzulan wapres. Purnawirawan TNI sudah tidak tahan dengan DPR RI yang selalu diam dalam menanggapi surat pemakzulan yang mereka kirim beberapa bulan lalu. Akhirnya, purnawirawan TNI pun melakukan aksi demo ini agar DPR segera melakukan pemakzulan wapres”

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Namun, benarkah video Purnawirawan TNI demo minta turunkan Wapres Gibran tersebut?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tidak ada bukti berupa video maupun pernyataan resmi dari media kredibel yang mengonfirmasi adanya demonstrasi purnawirawan TNI untuk menuntut pemakzulan Wapres Gibran.

    Hasil pengecekan ANTARA menggunakan AI detector Hive Moderation menunjukkan bahwa video tersebut 99,9 persen merupakan hasil buatan AI atau deepfake.



    Klaim: Video Purnawirawan TNI demo minta turunkan Wapres Gibran

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan