• (GFD-2025-29058) [HOAKS] Mahfud MD Berkomentar soal Kabar Pelantikannya sebagai Jaksa Agung

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang diunggah dan beredar di media sosial mengeklaim, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD berkomentar soal kabar dirinya akan dilantik menjadi Jaksa Agung pada September 2025.

    Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang mengeklaim Mahfud MD berkomentar soal kabar dirinya akan dilantik menjadi Jaksa Agung dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, dan ini.

    Dalam video itu, Mahfud menyampaikan informasi kepada wartawan bahwa akan adaacara pelantikan pada hari Rabu.

    Salah satu akun menulis keterangan demikian:

    Mengejutkan

    Mahfud Md Di kabarkan Akan Di Lantik Untuk Menduduki Jabatan Di Salah Satu Lembaga Pemerintahan Untuk Memberantas Korupsi.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang mengeklaim Mahfud MD berkomentar soal kabar dirinya akan dilantik menjadi Jaksa Agung

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran di Google Search, tidak ditemukan ada kabar bahwa Mahfud MD akan dilantik menjadi Jaksa Agung menggantikan ST Burhanuddin pada September 2025.  

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri sumber video tersebut menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, diketahui bahwa video itu merupakan unggahan pada 21 Oktober 2019.

    Video identik dengan unggahan di kanal YouTube Tribunnews ini. Judul dalam video tersebut: "Mahfud MD Bocorkan Jadwal Pelantikan Menteri Kabinet Kerja Jilid II: Besok Rabu Diperkenalkan Semua."

    Dalam video, Mahfud menyampaikan soal acara pelantikan sejumlah menteri di Kabinet Kerja Jilid 2 era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Menurut Mahfud, seluruh nama menteri yang masuk kabinet diminta untuk datang pada 23 Oktober 2019 pagi untuk diperkenalkan kepada publik dan dilantik oleh presiden. 

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Mahfud MD berkomentar soal kabar pelantikan dirinya sebagai Jaksa Agung pada September 2025 merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Adapun video aslinya adalah momen ketika Mahfud menyampaikan terkait acara pelantikan menteri di Kabinet Kerja Jilid 2 pada 23 Oktober 2019. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-29057) [KLARIFIKASI] Kritik Ahok ke Kemenkeu Tidak Terkait Pencopotan Sri Mulyani

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial mengeklaim mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengkritik Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

    Video beredar pada September 2025, tidak lama setelah Sri Mulyani dicopot sebagai menteri.

    Dalam video, Ahok mengatakan bahwa Kemenkeu harusnya tidak terus-terusan memalak pajak dari rakyat dalam mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

    Setelah ditelusuri narasi itu keliru dan perlu diluruskan karena informasinya menyesatkan.

    Video yang mengeklaim Ahok mengkritik Kemenkeu usai Sri Mulyani dicopot sebagai menteri dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan kolase video Ahok dan foto Sri Mulyani. Video diberi keterangan sebagai berikut:

    Ibu Sri Mulyani di copt dari menteri! kata "Ahok Begini".

    Adapun, dalam video tersebut Ahok mengatakan demikian:

    "Mengelola anggaran APBN ya sama, bukan malaki rakyat, pajak apa, kurang pajak apa, itu mah tugas kasir Bos. Kalau Kementerian Keuangan cuma bisa begitu, enggak usah sekolah. Nenek gua juga bisa kalau begitu".

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang mengeklaim Ahok mengkritik Kemenkeu usai Sri Mulyani dicopot sebagai menteri.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video yang menampilkan Ahok, kemudian menelusurinya menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, ditemukan video identik di kanal YouTube Big Alpha ini. Video itu diunggah pada 28 Agustus 2025, sebelum Sri Mulyani dicopot sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025.

    Dalam video, Ahok menyampaikan soal pentingnya optimalisasi anggaran untuk mengelola sebuah negara.

    Ahok mengatakan, seharusnya pengelolaan negara dilakukan seperti mengelola perusahaan.

    Menurut Ahok, Chief Executive Officer (CEO) dari negara adalah rakyat, sehingga pemerintah memiliki kewajiban untuk menyejahterakan mereka.

    Pemerintah, menurut Ahok, seharusnya tidak terus menambah beban pajak dari rakyat sebagai pendapatan negara.

    Adapun pernyataan Ahok tersebut bisa dilihat pada menit 41:24. Berikut adalah pernyataan Ahok di dalam video:

    Jalanin negara tuh kayak perusahaan, tapi perusahaan yang baik hati. Karena pemegang sahamnya adalah seluruh rakyat.

    Nah, dia jalankan sebagai perusahaan, sebagai CEO dia bertanggung jawab menyejahterakan seluruh rakyat, stakeholder, juga supplier-nya. Itu dasar yang harus kita pakai.

    Mengelola anggaran APBN ya sama, bukan malakin rakyat, pajak apa, kurang pajak apa. Itu mah tugas kasir, Bos. Kalau Kementerian Keuangan cuma bisa begitu, enggak usah sekolah. Nenek gua juga bisa kalau begitu. Serius.

    Kesimpulan

    Video Ahok mengkritik Kemenkeu usai Sri Mulyani dicopot sebagai menteri merupakan informasi tidak benar dan salah konteks.

    Adapun video aslinya diambil pada 28 Agustus 2025, sebelum Sri Mulyani dicopot sebagai Menteri Keuangan pada 8 September 2025.

    Dalam video, Ahok menyampaikan soal pentingnya optimalisasi anggaran untuk mengelola sebuah negara.

    Menurut, Ahok Kemenkeu seharusnya tidak terus-terusan menambah beban pajak dari rakyat, namun juga memperhatikan kesejehteraan mereka. 

    Bagi Ahok mengelola negara seperti mengelola perusahaan, sehingga pemerintah memiliki kewajiban menyejahterakan rakyat sebagai CEO. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-29056) [KLARIFIKASI] Dokter Tirta Bantah Dapat Tawaran Jadi Menpora

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Tirta Mandira Hudhi atau dikenal sebagai Dokter Tirta dikabarkan menjabat posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

    Pebisnis sekaligus dokter tersebut diklaim resmi menjadi menteri di jajaran kabinet Merah Putih di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

    Setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar itu keliru dan perlu diluruskan.

    Informasi mengenai Tirta menjadi Menpora disebarkan oleh akun Facebook ini dan X ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Selasa (9/9/2025):

    Dokter Tirta jadi Menpora , ga paham dan ga kenal

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Selasa (9/9/2025), mengenai Tirta menjadi Menpora di kabinet Merah Putih.

    Hasil Cek Fakta

    Melalui unggahan di akun X-nya, Tirta menyampaikan klarifikasi mengenai isu diangkat menjadi Menpora.

    Ia menegaskan kabar itu tidak benar dan dirinya tidak pernah mendapatkan tawaran apa pun untuk menjadi menteri.

    "Saya enggak dapat tawaran apa pun jadi menteri. Itu semua yang dibuat hanyalah candaan semata dari temen-teman digital. Ini soalnya beberapa sejawat saya sampai anggota keluarga mikirnya saya beneran jadi Menpora," tulisnya pada Jumat (12/9/2025).

    Di sisi lain, Prabowo belum mengumumkan ke publik mengenai sosok yang akan menjabat sebagai Menpora.

    Sebagaimana sudah diwartakan Kompas.com, ia meminta masyarakat untuk menunggu.

    "Ya nanti tunggu, tunggu waktunya biar kalian ada semangat," kata Prabowo seusai meninjau Sekolah Rakyat di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).

    Kesimpulan

    Narasi mengenai Tirta menjadi Menpora di kabinet Merah Putih merupakan informasi keliru.

    Tirta membantah dirinya mendapatkan tawaran menjadi menteri. Hingga Minggu (14/9/2025), Prabowo belum mengumumkan sosok Menpora yang baru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29055) [SALAH] Video “Sahroni Salahkan Polisi Usai Rumahnya Dijarah”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 16/09/2025

    Berita

    Pada Senin (1/9/2025) akun Facebook “Joice Mailoor” membagikan video [arsip], isinya memperlihatkan Ahmad Sahroni yang sedang mengkritik polisi karena dianggap tidak serius dalam menangani premanisme

    Unggahan disertai narasi:

    “PERNYATAAN SAHRONI PIHAK KEPOLISIAN LEMAH MENGATASI PREMANISME

    SETELAH KE 3 RUMAH SAHRONI HABIS DI JARAH LANTAS DI SALAHKAN POLISI? !!”

    Hingga Selasa (16/9/2025) unggahan telah mendapatkan 15.300 tanda suka dan telah dibagikan 3.500 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri tangkapan layar video tersebut melalui Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke video di kanal YouTube MetroTV “Kasus Mobil Polisi Dibakar, Ahmad Sahroni: Lawan Siapapun Ormasnya, Kalau Perlu Pakai Bantuan TNI!”, tayang April 2025.

    Diketahui, konteks asli video adalah momen Sahroni menanggapi pembakaran mobil Polres Metro Depok oleh massa saat penangkapan ketua ormas berinisial TS di Depok pada Jumat (18/4/2025). Ia menilai insiden itu sebagai bentuk pelecehan terhadap polisi dan menyatakan aparat tidak boleh kalah oleh premanisme.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “Sahroni salakan polisi usai rumahnya dijarah” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan