(GFD-2025-30797) Keliru: Video TNI Desak DPR Bentuk Pansus Usut Penyebab Banjir Sumatera
Sumber:Tanggal publish: 15/12/2025
Berita
“Saya menuntut dibentuknya pansus untuk mengusut kejahatan ini. Kalau tidak, saya yang akan membentuk tim senyap khusus untuk melenyapkan mereka. Ini semua untuk masyarakat Sumatera,” kata sosok anggota TNI AD itu.
Namun, benarkah TNI menuntut DPR membentuk pansus untuk mengusut penebangan kayu ilegal penyebab banjir Sumatera?
Hasil Cek Fakta
Tempo menemukan sejumlah kejanggalan dalam video yang beredar setelah mencocokkan seragam TNI yang Kepala Staf Angkatan Darat Maruli Simanjuntak gunakan di kanal YouTube resmi TNI AD.
Pada seragam TNI AD yang asli, lencana nama berada di dada kanan. Lencana bertuliskan “TNI AD” terletak di dada kiri, sedangkan lencana “Komando Cakra” ada di lengan kanan. Namun, lencana pada seragam tentara di video yang beredar tidak jelas dan posisinya berubah-ubah.
Analisis menggunakan alat deteksi Hive Moderation menyatakan video itu buatan akal imitasi dengan kemungkinan 99 persen.
Demikian juga alat deteksi Image Whisperer dan AI or NOT yang meyakini 60 persen video itu mengandung elemen AI.
Pada video kedua, Tempo menemukan beberapa kejanggalan sepanjang video sepanjang 17 detik itu. Misalnya pada detik-13, saat anggota TNI yang duduk pada baris pertama mengucek mata, terlihat memiliki 6 jari tangan. Sosok anggota TNI lainnya juga tidak berkedip layaknya manusia normal.
Selain itu, hasil analisis menggunakan alat deteksi Hive Moderation menyatakan video itu buatan AI dengan kemungkinan sebesar 99 persen.
Demikian juga alat deteksi Image Whisperer dan Was It AI yang meyakini itu mengandung elemen AI.
Wacana Panitia Khusus Usut Penyebab Bencana Sumatera
Wacana agar DPR RI membentuk panitia khusus (pansus) mengusut penyebab bencana Sumatera, sempat muncul setelah banyaknya gelondongan kayu terbawa banjir bandang. Dikutip dari situs berita Inews, Ketua DPR Puan Maharani menjelaskan akan membahas wacana pansus tersebut setelah bencana Sumatera ditangani.
Dia menuturkan, saat ini prioritas utama adalah penanganan darurat serta memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak.
"Nanti setelah bencana ini selesai diatasi, baru kita bicara tentang Pansus," ucap Puan dikutip, Sabtu 6 Desember 2025.
Kesimpulan
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@harissurotosgl1/video/7581850846804102407?_r=1&_t=ZS-927PrdoTroC
- https://www.tiktok.com/@vidio_ia/video/7580750335812144402?_t=ZS-927QTu2Ec6P&_r=1
- https://perma.cc/AZS3-XQBF
- https://www.youtube.com/watch?v=zu09miUfCPQ
- https://hivemoderation.com/
- http://hivemoderation.com
- https://imagewhisperer.org/
- http://aiornot.com
- http://hivemoderation.com
- http://hivemoderation.com
- https://imagewhisperer.org/
- https://wasitai.com/ /cdn-cgi/l/email-protection#2340464845424857426357464e534c0d404c0d4a47
(GFD-2025-30796) Keliru: Video TNI Menyelidiki Illegal Logging Penyebab Banjir Sumatera
Sumber:Tanggal publish: 15/12/2025
Berita
Dua dari video tersebut memperlihatkan tiga prajurit menaiki perahu karet. Salah satu prajurit menyatakan akan mengusut tuntas pembabatan hutan ilegal yang disinyalir menyebabkan banjir di Sumatera. Sementara itu, dua video lainnya menampilkan TNI membongkar pembalakan hutan yang dibekingi oleh anggota polisi.
Namun, benarkah video-video tersebut terkait dengan aktivitas TNI mengungkap illegal logging di Sumatera?
Hasil Cek Fakta
Tempo menemukan serangkaian kejanggalan pada video pertama melalui analisis manual. Kejanggalan tersebut meliputi bentuk rompi dan badge lengan yang berubah-ubah, jari tangan yang seolah terputus saat tangan bergerak, hingga permukaan air yang tetap tenang ketika perahu karet melintasinya. Indikasi semacam ini lazim terdeteksi pada konten yang dihasilkan akal imitasi.
Analisis menggunakan alat deteksi akal imitasi, Was It AI dan AI or NOT, mengukuhkan temuan tersebut. Kedua alat menyimpulkan konten itu memuat elemen akal imitasi dengan probabilitas 98 sampai 99 persen.
Senada dengan itu, analisis alat Hive Moderation menunjukkan probabilitas 99,4 persen video itu mengandung elemen akal imitasi. Bahkan, analisis audio melalui Hiya Deepfake Voice Detector memperlihatkan 97 persen suara dalam video tersebut tercipta dari akal imitasi generatif.
Hasil analisis manual pada video kedua juga memperlihatkan kejanggalan yakni bagian tangan yang terputus dengan lengan. Video juga memiliki tanda air di bagian bawah kanan sebagai petunjuk bahwa video dibuat dengan AI.
Analisis menggunakan alat deteksi AI, AI or NOT dan Image Whisperer menemukan konten tersebut dibuat dengan AI.
Alat deteksi lainnya, Hive Moderation menunjukkan skor 99,9 persen kemungkinan video itu mengandung elemen AI. Sementara Hiya Deepfake Voice Detector menyatakan 99 persen audio dibuat dengan AI generatif.
Video ketiga juga menunjukkan kejanggalan serupa, yakni bagian tangan yang terpotong. Selain itu, anggota polisi yang muncul dalam video itu menggunakan topi dan ikat pinggang putih yang merupakan seragam khas polisi lalu lintas.
Alat deteksi AI, AI or NOT dan Image Whisperer menyatakan konten itu dibuat menggunakan AI. Alat lainnya, Hive Moderation menyimpulkan kemungkinan video itu menggunakan AI adalah 99,9 persen. Kemudian Hiya Deepfake Voice Detector menyatakan tingkat 92 persen audio itu dibuat dengan AI generatif.
Analisa Deepfakes Analysis Unit (DAU) dari Misinformation Combat Alliance, aliansi lintas organisasi media dan industri di India, juga menyebutkan bahwa ketiga video tersebut hasil buatan akal imitasi. Kesimpulan itu mereka peroleh setelah menganalisisnya menggunakan sejumlah alat deteksi akal imitasi, yakni Was It AI, Image Whisperer, dan AI or Not. Dua alat lain, Hive AI image+deepfake classifier dan Google SynthID, menghasilkan temuan senada.
Analisis manual Deepfakes Analysis Unit menunjukkan wajah ketiga prajurit TNI dalam video itu memiliki kemiripan signifikan, terutama pada tulang pipi, garis hidung, dan rahang bawah. "Semua temuan ini menunjukkan bahwa video itu tidak asli," tulis analis DAU kepada Tempo pada Jumat, 12 Desember 2025.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI (Mar) Freddy Ardianzah menegaskan video tersebut merupakan konten akal imitasi. Ia mengimbau masyarakat mengakses informasi TNI hanya melalui saluran resmi.
Menurut Freddy, TNI saat ini fokus menangani bencana bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan instansi lain. TNI bekerja menyelamatkan korban, mempercepat distribusi logistik, serta memulihkan fasilitas dan layanan publik seperti listrik, komunikasi, dan air bersih.
Kesimpulan
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@cholis.rafy.alfar7/video/7581736614112546066?_r=1&_t=ZS-925mpmVBKMP
- https://www.tiktok.com/@rezekimengalir41/video/7574009772475731221?_r=1&_t=ZS-925msjAMECa
- https://www.tiktok.com/@vidio_ia/video/7580947775370595602?_r=1&_t=ZS-925mvzVky4C
- https://www.facebook.com/reel/881145231102998
- https://archive.is/yxyVo
- https://wasitai.com/
- https://www.aiornot.com/
- https://hivemoderation.com/
- http://imagewhisperer.org /cdn-cgi/l/email-protection#0261676964636976634276676f726d2c616d2c6b66
(GFD-2025-30795) [SALAH] Duta Besar Inggris Sebut Keberadaan Indonesia di Aceh Tidak Sah
Sumber: TikTokTanggal publish: 15/12/2025
Berita
Beredar foto [arsip] dari akun TikTok “wan.limpeun.sapee” pada Selasa (9/12/2025), isinya memperlihatkan tangkapan layar berisi narasi:
“Duta Besar Inggris mengatakan keberadaan Indonesia di Aceh tidak sah (Ilegal)”
Hingga Senin (15/12/2025), konten itu mendapat lebih dari 1.624 tanda suka, 104 interaksi komentar, serta dibagikan ulang sebanyak 431 kali.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Duta Besar Inggris mengatakan keberadaan Indonesia di Aceh tidak sah (Ilegal)”. Hasilnya, tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim.
TurnBackHoax kemudian melakukan pencarian gambar terbalik dengan memanfaatkan Google Lens. Hasilnya, ditemukan foto serupa di laman bmcc.org.my “Welcoming H.E. Ajay Sharma, British High Commissioner to Malaysia at EQ Hotel Kuala Lumpur”.
Diketahui, konteks asli foto tersebut adalah dokumentasi penyambutan Ajay Sharma (komisaris tinggi Inggris untuk Malaysia atau diplomat senior yang mewakili Britania Raya di negara-negara anggota PBB) pada Juni 2025 di EQ Kuala Lumpur.
Selain itu, TurnBackHoax menemukan unggahan serupa dari akun TikTok “welding305” yang menampilkan tangkapan layar Berita Harian Malaysia, namun dengan nama penulis, jam dan tanggal terbit berita tersebut mengarah ke pemberitaan “Krisis politik negara ASEAN: Malaysia destinasi pelaburan lebih stabil”
Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan narasi yang membenarkan narasi “Duta Besar Inggris sebut keberadaan Indonesia di Aceh tidak sah (Ilegal)”.
Kesimpulan
Rujukan
- https://vt.tiktok.com/ZSPNUtppF/
- https://archive.ph/N6AH0
- https://www.tiktok.com/@welding305/video/7549446365240134968
- https://bmcc.org.my/welcoming-h-e-ajay-sharma-british-high-commissioner-to-malaysia-at-eq-hotel-kuala-lumpur/
- https://www.bharian.com.my/bisnes/lain-lain/2025/09/1445300/krisis-politik-negara-asean-malaysia-destinasi-pelaburan-lebih
(GFD-2025-30794) Menyesatkan: Video Dedi Mulyadi Mengunjungi Korban Bencana di Aceh dan Padang
Sumber:Tanggal publish: 15/12/2025
Berita
Video itu berisi lautan manusia yang menyambut kedatangan Dedi Mulyadi. Pengunggah konten memuat narasi bahwa kedatangan Dedi tersebut disambut ribuan warga Aceh dan Padang yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor.
Namun, benarkah video itu saat Dedi Mulyadi mengunjungi korban bencana di Aceh dan Padang?
Hasil Cek Fakta
Hasilnya, Dedi Mulyadi memang benar mengunjungi penyintas bencana, tetapi video tersebut bukan bagian dari kunjungan Gubernur Jawa Barat itu ke Sumatera. Faktanya video itu terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, jauh sebelum banjir bandang melanda Sumatera.
Melalui pencarian gambar terbalik dan kata kunci "lautan warga sambut kdm", Tempo menemukan video identik yang dipublikasikan oleh sejumlah akun di pelbagai pelantar media sosial. Akun-akun tersebut termasuk Tiktok Bupati Tasikmalaya Cecep Nurul Yakin dan rekaman siaran langsung YouTube Tribunnews.
Tempo menemukan petunjuk serupa pada video asli, antara lain deretan bendera panjang berwarna putih dan mobil berwarna putih dengan kap terbuka.
Dari video unggahan akun Tiktok @fauzi.abdullah254, Tempo dapat mengidentifikasi sebuah gedung bertuliskan "Kantor Bupati Tasikmalaya" di dekat kerumunan warga. Akun YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel juga memperlihatkan tenda dan gedung yang sama.
Dilansir dari akun Instagram Pemkab Tasikmalaya, kedatangan Dedi Mulyadi tersebut untuk menghadiri perayaan hari jadi Kabupaten Tasikmalaya ke-393 di kompleks kantor Bupati Tasikmalaya pada 26 Juli 2025. Rangkaian perayaan itu terisi pawai budaya, panggung hiburan rakyat, upacara bendera, dan peluncuran program baru.
Kunjungan Dedi Mulyadi di Daerah Terdampak Bencana Sumatera
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memang mengunjungi daerah terdampak bencana Sumatera yakni ke Sumatera Barat pada 4 Desember 2025. Ia berbelanja kebutuhan pokok di Pasar Raya Padang untuk disumbangkan ke warga terdampak bencana. Aktivitas Dedi selama di Sumatera Barat terekam melalui akun TikToknya @dedimulyadiofficial.
Pada 6 Desember 2025, ia menggunakan pesawat Susi Air menuju Sibolga, Sumatera Utara. Di sana, ia menyempatkan bertemu warga dan turut memberikan bantuan beras langsung dari helikopter.
Kemudian, ia melanjutkan perjalanan menuju Langsa melalui Bandara Silangit. Di Aceh Tamiang, ia bertemu dengan saudara perempuannya bernama Teh Dedeh yang menjadi korban banjir Sumatera. Melalui akun YouTube-nya, Dedi tampak telah kembali ke Jawa Barat untuk meninjau banjir di Kabupaten Bandung pada 8 Desember 2025.
Kesimpulan
Rujukan
- https://x.com/i/status/1998279320008310919
- https://perma.cc/YF4Q-85GY
- https://web.facebook.com/photo?fbid=1463761195757004&set=pcb.1463761295756994
- https://www.tiktok.com/@bady7852/video/7579937760220351764
- https://www.instagram.com/reel/DR2_1J3E72G/
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0TzDykBV1UNMTjWhPuqHYBHx1v3pFjnV66zJBXwx7wEK2UFmGQcXGsh951tjtN47Pl&id=100063694114914
- https://www.youtube.com/shorts/XQZpzDW_m0Y?time_continue=5&embeds_referring_euri=
- https%3A%2F%2Fwww.google.com%2F&source_ve_path=Mjg2NjY
- https://www.tiktok.com/@cecepnurulyakin77/video/7531334216995360018
- https://www.youtube.com/watch?v=ARlK6lN48OI
- https://www.tiktok.com/@fauzi.abdullah254/video/7531315857306176773?_r=1&_t=ZS-924J5n3PaUv
- https://www.youtube.com/watch?v=r0GILZWdOQ0
- https://www.instagram.com/p/DMgm8-hzqkI/?hl=en
- https://www.tiktok.com/@dedimulyadiofficial
- https://www.tiktok.com/@dedimulyadiofficial/video/7580221363080760583
- https://www.tiktok.com/@dedimulyadiofficial/video/7580298817715883271
- https://www.tiktok.com/@dedimulyadiofficial/video/7580598136675028232
- https://www.tiktok.com/@dedimulyadiofficial/video/7580923673624825106
- https://www.youtube.com/watch?v=QlYml8BG9L0 /cdn-cgi/l/email-protection#4221272924232936230236272f322d6c212d6c2b26




.png)

