• (GFD-2025-30595) [SALAH] Harimau Terbawa Arus Banjir Sibolga, Sumatera

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 08/12/2025

    Berita

    Beredar unggahan video [arsip] dari akun Facebook “Sri Utami” pada Selasa (2/12/2025). Isinya memperlihatkan seekor harimau yang tampak terbawa arus banjir. Video disertai narasi sebagai berikut:

    “Akibat kerakusan manusia terutama para mafia mafia tambang yg merusak hutan demi kepentingan perutnya sendiri.

    Kasihan banget”

    Hingga Senin (8/12/2025) unggahan telah mendapatkan 17 tanda suka, menuai 14 komentar dan telah dibagikan ulang sebanyak 34 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menganalisis konten menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, video merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,9 persen.

    TurnBackHoax kemudian melakukan penelusuran dengan memasukkan kata kunci “Harimau terbawa arus banjir Sibolga, Sumatera” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim tersebut. 

    Kesimpulan

    Konten yang beredar merupakan hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,9 persen. Dengan demikian, unggahan video berisi klaim “Harimau terbawa arus banjir Sibolga, Sumatera” adalah konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-30594) [PENIPUAN] Bansos Akhir Tahun Rp50 Juta dari Presiden Prabowo

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 08/12/2025

    Berita

    Beredar unggahan video [arsip] dari akun Facebook “DANA BANTUAN BANSOS H.PRABOWO SUBIANTO RP50JUTA UNTUK MASYARAKAT INDONESIA” pada Jumat (28/11/2025). Unggahan tersebut memperlihatkan Prabowo tengah berpidato dengan narasi sebagai berikut:

    “Tolong jawab dengan jujur, ya, saat ini kalian butuh apa. Biaya sekolah, biaya kuliah, modal usaha, mau bayar hutang, atau renovasi rumah. Jika kalian membutuhkan salah satu yang tadi saya sebutkan, segera hubungi saya segera, InsyaAllah saya bantu dengan syarat jangan digunakan untuk berfoya-foya”

    Hingga Senin (8/12/2025) unggahan telah mendapatkan 29 tanda suka dan menuai 34 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menganalisis konten menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, video merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,7 persen.

    TurnBackHoax kemudian melakukan penelusuran dengan memasukkan kata kunci “Bansos akhir tahun Rp50 juta dari Presiden Prabowo” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim tersebut. 

    Kesimpulan

    Konten yang beredar merupakan hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,7 persen. Dengan demikian, unggahan video berisi klaim “Bansos akhir tahun Rp50 juta dari Presiden Prabowo” adalah konten tiruan (impostor content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-30593) [SALAH] Video "Temuan Emas Batangan dan Uang Pasca Bencana Sumatra"

    Sumber: TikTok
    Tanggal publish: 08/12/2025

    Berita

    Beredar video [arsip] dari akun TikTok “hendricho0” pada Rabu (03/12/2025), isinya memperlihatkan tumpukan emas batangan dan uang yang berserakan.

    Unggahan disertai narasi:

    Temuan emas batangan dan uang berhamburan setelah pasca bencana Sumatra, beruntung sekali orang itu”. 

    Hingga Senin (8/12/2025), konten tersebut telah mendapat hampir 13.300 tanda suka, lebih dari 1.000-an interaksi komentar, serta dibagikan ulang 3.235 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan pencarian gambar terbalik terhadap tangkapan layar dari video tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, ditemukan video serupa dari laman instagram “makler_murod” yang disertai watermark aivideo.com., sebuah platform online yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membantu pengguna membuat video dari teks, gambar, atau perintah (prompt) tertulis.

    TurnBackHoax lalu memasukkan video itu ke alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, video tersebut merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,8 persen.

    Kesimpulan

    Faktanya, video yang beredar adalah hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,8 persen. Jadi, unggahan video berisi klaim “Temuan emas batangan dan uang pasca bencana Sumatra” itu merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-30592) [SALAH] Video "Nelayan Indonesia Ditangkap Tentara Malaysia”

    Sumber: TikTok
    Tanggal publish: 08/12/2025

    Berita

    Beredar video [arsip] dari akun TikTok “mbahsiwar” pada Selasa (02/12/2025), isinya memperlihatkan tiga orang yang berada di kapal berbendera Malaysia.

    Unggahan disertai narasi:

    Siapapun yang melihat video ini, tolong sebarkan. Kami nelayan Indonesia ditangkap tentara Malaysia. Kami tahu betul lokasi kami mengambil ikan itu masih di perairan Indonesia. Dan saya mohon kepada Bapak Presiden untuk membebaskan kami”. 

    Hingga Senin (08/12/2025), konten tersebut telah mendapat hampir 85.000 tanda suka, lebih dari 11.000 interaksi komentar, serta dibagikan ulang 85.000-an kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax)  melakukan pencarian gambar terbalik terhadap tangkapan layar dari video tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, tidak ditemukan gambar serupa dan informasi kredibel yang membenarkan klaim.

    Dari pengamatan TurnBackHoax, terdapat indikasi rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam video tersebut, terlihat dari gerakan mulut yang tidak selaras dengan suara.

    TurnBackHoax lalu memasukkan video itu ke alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, video tersebut merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,9 persen.

    Kesimpulan

    Faktanya, video yang beredar adalah hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,9 persen. Jadi, unggahan video berisi klaim “nelayan Indonesia ditangkap tentara Malaysia” itu merupakan konten palsu (fabricated content).