• (GFD-2025-30170) Cek Fakta: Video Temuan Jamur Enoki Berbahaya Terjadi 5 Tahun Lalu Bukan November 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/11/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim jamur enoki tidak boleh dikonsumsi karena mengandung bakteri berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Postingan itu beredar sejak awal pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 16 November 2025.
    Dalam postingannya terdapat video dari Inews TV dengan judul:
    "Bahaya Jamur Enoki"
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Buat penggemar seblak, barbeque dan lainnya sebaiknya stop dulu pakek jamur enoki ya karna berbahaya bisa menyebabkan kematian"
    Lalu benarkah postingan video yang mengklaim jamur enoki tidak boleh dikonsumsi karena mengandung bakteri berbahaya dan bisa menyebabkan kematian?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan video yang identik dengan postingan. Video itu diunggah akun Official Inews di Youtube pada 27 Mei 2020.
    Dalam video asli berjudul "Waspada Bahaya Jamur Enoki, Ahli Gizi Sebutkan Jamur Enoki Mengandung Bakteri". Video asli menyebutkan memang ada temuan jamur enoki dari Korea Selatan yang mengandung bakteri listeria.
    Meski demikian belum ada laporan kasus terkait jamur enoki berbahaya tersebut. Pemerintah juga telah memusnahkan jamur enoki impor itu sebelum beredar ke masyarakat.
    Penelusuran dilanjutkan dan kami menemukan artikel dari Liputan6.com berjudul "Kementan: Jamur Enoki Aman Dikonsumsi, Asalkan Bukan dari Korsel" yang tayang 2 Juli 2020.
    Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan dari Badan Ketahanan Pangan Kementan. Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi, mengatakan masyarakat diperbolehkan mengkonsumsi jamur enoki namun bukan berasal dari Korea Selatan dan bukan produksi dari Green Co Ltd. Masyarakat bisa mengkonsumsi merek lain misal dari China dan lainnya.
    "Boleh dikonsumsi tapi bukan produksi Green Co dari Korea selatan, banyak produk di daerah lain yang masih ada jamur enoki tapi produk China, boleh dikonsumsi," kata Agung dalam konferensi pers Jamur Enoki, di Kementerian Pertanian, Kamis (2/7/2020).
    "Mengimbau masyarakat untuk lebih cermat dan berhati-hati, dalam mengkonsumsi jamur enoki melakukan pengolahan minimal pada suhu 75 derajat celcius agar aman dikonsumsi," katanya menambahkan.
    Pihak Kementan sendiri sudah menganalisis lebih lanjut bagaimana amannya mengkonsumsi jamur enoki, ternyata jamur enoki itu mati pada 75 derajat celcius, dan dalam waktu masak selama 5 menit.
    Lebih lanjut Agung mengatakan, bahwa Badan Ketahanan Pangan sebagai otoritas kompetensi keamanan pusat, sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, yakni lakukan meminta kepada importir untuk melakukan penarikan dan pemusnahan produk jamur enoki dari Green Co Ltd. korea Selatan yang tercemar.

    Kesimpulan


    Ada konteks yang hilang dalam postingan video yang mengklaim jamur enoki tidak boleh dikonsumsi karena mengandung bakteri berbahaya dan bisa menyebabkan kematian. Faktanya temuan itu terjadi pada lima tahun lalu bukan pada November 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-30169) Cek Fakta: Tidak Benar Link Pendaftaran BSU November 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/11/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan klaim link pendaftaran BSU November 2025. Postingan tersebut beredar di salah satu akun Facebook pada 15 November 2025.
    Berikut isi unggahannya:
    "Cara cek penerima BSU di bulan November 2025 via Kemanker dan BPJS ketenagakerjaan BSU CAIR DI BULAN INI SAMPAI AKHIR TAHUN 2025
    Silahkan Daftarkan Diri Anda!!!!"
    Unggahan menyertakan poster yang berisi narasi sebagai berikut:
    "Cara Cek Penerima BSU di November 2025 via Kemanker dan BPJS KetenagaKerjaan!!!
    BSU CAIR BULAN INI SAMPAI AKHIR TAHUN 2025"
    Unggahan tersebut disertai menu pendaftaran, jika diklik akan muncul link berikut:
    "https://bantuanpkhv35.guanly.my.id/?fbclid=IwY2xjawOJO7ZleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFvajA4RmVHUlJCTjNVQUVXc3J0YwZhcHBfaWQQMjIyMDM5MTc4ODIwMDg5MgABHnInnQhzP__Xp6QIAsOR_BBM7t7Yiojn9T-NkbCwEFgEeKzJqAOKqdjA1_GH_aem_z_ptZkuWupR5YpYu8u0uIQ"
    Lalu benarkah klaim link pendaftaran BSU November 2025? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran BSU November 2025. Penelusuran mengarah pada artikel Liputan6.com berjudul "Resmi dari Pemerintah: Tak Ada BSU Tahap Kedua, Warganet Diminta Hati-hati!". Artikel ini tayang pada 13 Oktober 2025.
    Dalam artikel ini, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menepis kabar yang beredar di media sosial soal pencairan Bantuan Subsidi Upah (BSU) tahap kedua pada tahun 2025. Ia menegaskan, hingga saat ini pemerintah belum memiliki kebijakan baru terkait program tersebut.
    "Sampai sekarang itu belum ada arahan atau kebijakan khusus terkait dengan BSU tahap II," kata Yassierli dalam Konferensi Pers di Gedung Kemnaker, Jakarta, Senin (13/10/2025).
    Sebelumnya, isu pencairan BSU di bulan Oktober sempat ramai diperbincangkan warganet, dengan banyak unggahan yang mengklaim bahwa dana bantuan segera cair.
    Namun, Menaker memastikan informasi itu tidak benar. Ia menegaskan bahwa BSU hanya disalurkan sekali pada pertengahan tahun ini yakni di bulan Juni dan Juli saja.
    "Jadi, saya lihat juga ada di posting media, cek BSU bulan Oktober, itu sampai sekarang belum ada. Jadi mungkin bisa diasumsikan itu tidak ada. Jadi, BSU yang ada itu hanya sekali kemarin, bulan Juni dan bulan Juli. Belum ada sampai sekarang arahan dari Pak Presiden terkait dengan BSU," ujarnya.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran BSU November 2025, tidak benar.
    BSU hanya disalurkan sekali pada pertengahan tahun ini yakni di bulan Juni dan Juli saja.
  • (GFD-2025-30168) Keliru: Video Presiden Rusia Vladimir Putin Melepas Pasukan ke Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/11/2025

    Berita

    VIDEO dengan klaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin melepas pasukan ke Indonesia diunggah akun TikTok [arsip] pada 17 November 2025 dan Facebook, 6 Juli 2025. Video itu memperlihatkan barisan tentara, kendaraan militer, kapal perang dan Presiden Prabowo.

    Dalam video tersebut, Putin berpidato dalam bahasa Melayu. Ia mengatakan, Rusia mengusulkan fasilitas pertahanan bersama di Papua dan Rusia siap menempatkan sistem pertahanan udara. “Seluruh kekuatan strategis Rusia, termasuk potensi nuklir adalah jaminan keamanan bagi kemitraan kita. Ini semua tentu dengan menghormati penuh kedaulatan Indonesia,” kata Putin dalam video yang beredar itu.



    Artikel ini akan memverifikasi dua hal. Pertama, apakah video tersebut terkait dengan pelepasan tentara Rusia ke Indonesia? Kedua, benarkah Putin berpidato terkait sistem pertahanan udara di Papua?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memeriksa klaim itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan membandingkannya dengan sumber terpercaya. Hasilnya, video itu merupakan kolase dari beberapa video yang berbeda konteks.

    Gambar pada klip ini adalah pasukan Rusia yang baru saja kembali dari tugas sebagai Collective Security Treaty Organization (CSTO) atau Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif di Republik Kazakhstan. Video identik diunggah akun YouTube berbahasa Rusia di sini, 16 Januari 2022.



    Dikutip dari situs Haberturk.com, bahwa CSTO singkatan dari Collective Security Treaty Organization adalah aliansi militer antarpemerintah yang terdiri dari Belarus, Armenia, Kazakhstan, Kirgizstan, Rusia, dan Tajikistan. Semua unit penjaga perdamaian Rusia yang tergabung dalam CSTO telah meninggalkan Kazakhstan.

    Klip di bawah ini juga bagian dari pemulangan pasukan CSTO Rusia dari Kazakhstan, 3 tahun lalu.



    Haberturk.com melansir sebanyak 14 pesawat yang membawa pasukan penjaga perdamaian CSTO Rusia tiba di Lapangan Udara Chkalovsky dekat Moskow. "Hari ini, 14 pesawat yang membawa pasukan penjaga perdamaian CSTO Rusia tiba di Lapangan Udara Chkalovsky dekat Moskow," kata Kementerian Pertahanan Rusia.

    Video pertemuan Prabowo dan Putin, yang identik ditemukan pernah diunggah oleh akun YouTube Prabowo Subianto dan Kompas.com pada 1 Agustus 2024 serta akun CNN Indonesia, 31 Juli 2024. Saat itu Prabowo masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI.



    Tempo juga pernah menulis soal pertemuan Prabowo Subianto dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, pada Rabu, 31 Juli 2024. Prabowo mengatakan Indonesia akan mempertahankan hubungan dengan Rusia setelah pertemuan tersebut. Ia berharap kerja sama yang lebih kuat di bidang pertahanan, energi, dan pendidikan.

    Potongan video pidato Putin di awal klip pernah diunggah oleh Situs 1TV.ru dan News.sky.com edisi 30 September 2023.



    Situs 1TV.ru melansir, Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada empat negara yang kembali menyatukan diri. Empat Negara tersebut adalah Donetsk, Republik Rakyat Luhansk, Zaporozhye, dan Kherson. Upacara tersebut berlangsung di Aula St. George di Kremlin.

    Berikut kutipan naskah pidato Vladimir Putin:

    “Keputusan yang sadar, telah lama ditunggu, diraih dengan susah payah, dan sungguh-sungguh ini dibuat oleh rakyat bersama-sama melalui referendum yang sepenuhnya mematuhi norma-norma internasional, menunjukkan keberanian dan tekad yang teguh. Mereka telah diintimidasi, diingkari haknya untuk menentukan masa depan mereka sendiri, takdir mereka.

    Saya berterima kasih kepada seluruh warga negara atas persatuan dan semangat patriotik ini. Saya ingin menyampaikan secara khusus kepada penduduk Republik Rakyat Donetsk, Republik Rakyat Luhansk, serta wilayah Zaporozhye dan Kherson. Terima kasih telah memelihara dan mewariskan cinta tanah air kepada anak-anak Anda, terlepas dari segala cobaan. Berkat Anda, keteguhan hati, dan tekad Anda, Rusia menjadi semakin kuat. Kita adalah satu bangsa, dan bersama-sama kita akan mengatasi segalanya dan menghadapi tantangan apa pun. Selamat liburan, sahabat-sahabat terkasih, selamat Hari Reunifikasi dengan Rusia!”

    Tidak ada pernyataan Putin akan menempatkan pasukannya di Indonesia dalam pidato tersebut.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim video Putin melepas pasukan ke Indonesia dan pidato putin tersebut adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-30167) [SALAH] FIFA dan AFC Blacklist Timnas Irak Setelah Curang Melawan Timnas Indonesia

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 19/11/2025

    Berita

    Akun Facebook “Sepak BOLA Indonesia” pada Rabu (22/10/2025) membagikan foto [arsip] Timnas Indonesia serta tangkapan gambar konferensi pers Presiden FIFA Gianni Infantino beserta jajarannya yang disertai narasi:

    “Selamat Tinggal Timnas Irak. FIFA & AFC Kompak Balcklist IFA Iraq dari semua tournamen.”

    Pengunggah juga menambahkan narasi:

    “LANGSUNG VIRAL! FIFA & AFC Kompak Blacklist Timnas Irak – Diduga Curang Saat Lawan Timnas Indonesia!”

    Hingga Rabu (5/11/2025) unggahan video tersebut menuai 7.300 tanda suka dan 1.500 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com.

    Tim Cek Fakta kompas.com memverifikasi klaim tersebut dengan mengunjungi laman resmi FIFA yakni fifa.com dan AFC yakni the-afc.com, namun tidak ditemukan informasi valid terkait sanksi berupa larangan mengikuti semua turnamen sepak bola terhadap Timnas Irak yang diduga curang saat melawan Timnas Indonesia.

    Foto Presiden FIFA Gianni Infantino bersama jajarannya dalam unggahan tersebut diambil saat Kongres FIFA ke-73 di Kigali, Rwanda, pada Maret 2023 yang tayang pada laman bola.com

    Dalam kongres tersebut tidak ada keputusan yang mencabut keikutsertaan Irak dari turnamen internasional. Agenda yang dibahas justru mencakup pemilihan kembali Gianni Infantino sebagai Presiden FIFA hingga 2027, serta pembahasan kalender kompetisi sepak bola internasional pria dan wanita.

    Hingga kini, timnas Irak masih aktif mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran kelima dan dijadwalkan bertanding melawan Uni Emirat Arab pada November 2025.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “FIFA dan AFC blacklist Timnas Irak setelah curang melawan Timnas Indonesia” merupakan konten palsu (fabricated content).
    (Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)

    Rujukan