Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah video beredar di media sosial X memperlihatkan sosok mirip Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un sedang memimpin shalat di dalam masjid.
Dalam unggahan itu, dinarasikan bahwa Kim Jong Un telah memeluk agama Islam, dan menjadi seorang mualaf.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“alhamdulillaaaah dia sdh mualaf”
Benarkah Kim Jong Un telah masuk agama Islam?
(GFD-2025-27541) Hoaks! Video Kim Jong Un mualaf dan jadi imam shalat
Sumber:Tanggal publish: 24/06/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dari penelusuran dengan memasukan kata kunci “Kim Jong Un mualaf” dan sejenisnya melalui mesin pencarian dan tidak ditemukan pernyataan resmi yang mengkonfirmasi unggahan tersebut.
Begitu pun hasil penelusuran terhadap arsip Korean Central News Agency (KCNA) dan media resmi Korea Utara lainnya, seperti Naenara, tidak menemukan satu pun laporan yang menyebut Kim Jong Un memeluk Islam. Tidak menemukan Informasi resmi terkait agama apa yang dianut oleh Kim Jong Un dari media internasional mau pun nasional.
ANTARA kemudian melakukan penelusuran dengan menggunakan aplikasi pendeteksi video hasil kecerdasan imitasi atau AI yakni Hive Moderation. Dari hasil penelusuran diketahui bahwa video yang diunggah tersebut merupakan hasil buatan kecerdasan imitasi atau AI.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa klaim Kim Jong Un menjadi mualaf atau memimpin salat adalah hoaks dan video yang tersebar di laman media sosial yang menunjukkan Kim Jong Un jadi imam shalat adalah hoaks.
Klaim: Kim Jong Un mualaf dan jadi imam shalat
Rating: Hoaks
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Baca juga : Pemimpin Korut gelar pertemuan dengan pejabat senior Rusia
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Dari penelusuran dengan memasukan kata kunci “Kim Jong Un mualaf” dan sejenisnya melalui mesin pencarian dan tidak ditemukan pernyataan resmi yang mengkonfirmasi unggahan tersebut.
Begitu pun hasil penelusuran terhadap arsip Korean Central News Agency (KCNA) dan media resmi Korea Utara lainnya, seperti Naenara, tidak menemukan satu pun laporan yang menyebut Kim Jong Un memeluk Islam. Tidak menemukan Informasi resmi terkait agama apa yang dianut oleh Kim Jong Un dari media internasional mau pun nasional.
ANTARA kemudian melakukan penelusuran dengan menggunakan aplikasi pendeteksi video hasil kecerdasan imitasi atau AI yakni Hive Moderation. Dari hasil penelusuran diketahui bahwa video yang diunggah tersebut merupakan hasil buatan kecerdasan imitasi atau AI.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa klaim Kim Jong Un menjadi mualaf atau memimpin salat adalah hoaks dan video yang tersebar di laman media sosial yang menunjukkan Kim Jong Un jadi imam shalat adalah hoaks.
Klaim: Kim Jong Un mualaf dan jadi imam shalat
Rating: Hoaks
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Baca juga : Pemimpin Korut gelar pertemuan dengan pejabat senior Rusia
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Rujukan
(GFD-2025-27540) [KLARIFIKASI] Konteks Utuh Terkait Narasi Warga Bulukumba Meninggal Saat Urus Syarat BPJS Kesehatan
Sumber:Tanggal publish: 23/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan foto dengan narasi seorang warga di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan meninggal dunia saat sedang mengurus syarat pendaftaran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com narasi yang beredar di media sosial itu perlu diluruskan.
Unggahan soal warga di Kabupaten Bulukumba meninggal saat mengurus syarat pendaftaran BPJS Kesehatan salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan beberapa foto dengan keterangan sebagai berikut:
Innalillahi, Warga Bulukumba Meningg4l Mereg4ng Ny4wa di Disdukcapil Saat sedang Urus Syarat BPJS
Bapak ini Sakit dan perlu operasi tapi tidak ada biaya kemudian dengan terpaksa pasien dibawa keluarga urus BPJS tapi Meningg4l. Diduga karena sakit...selengkapnya.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook unggahan soal warga di Bulukumba meninggal usai perekaman e-KTP
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com narasi yang beredar di media sosial itu perlu diluruskan.
Unggahan soal warga di Kabupaten Bulukumba meninggal saat mengurus syarat pendaftaran BPJS Kesehatan salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan beberapa foto dengan keterangan sebagai berikut:
Innalillahi, Warga Bulukumba Meningg4l Mereg4ng Ny4wa di Disdukcapil Saat sedang Urus Syarat BPJS
Bapak ini Sakit dan perlu operasi tapi tidak ada biaya kemudian dengan terpaksa pasien dibawa keluarga urus BPJS tapi Meningg4l. Diduga karena sakit...selengkapnya.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook unggahan soal warga di Bulukumba meninggal usai perekaman e-KTP
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, foto dalam unggahan identik dengan yang ada di laman Tribunnews ini. Dalam pemberitaan dijelaskan, kejadian itu terjadi pada 2022, bukan 2025.
Peristiwa bermula ketika warga bernama Amiluddin datang ke kantor Disdukcapil Bulukumba pada 15 Maret 2022 untuk melakukan perekaman e-KTP.
Amiludin membuat KTP sebagai syarat pendaftaran peserta BPJS Kesehatan, karena ia akan menjalani operasi.
Namun, setelah perekaman KTP selesai, Amiluddin tiba-tiba terjatuh dan mengembuskan napas terakhirnya.
Saksi yang ada di lokasi kejadian menyebutkan, saat datang ke kantor Disdukcapil, Amiluddin terlihat tidak sehat dan lesu.
Pihak keluarga juga menjelaskan, Amiluddin sebelumnya sempat dirawat di RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, terdapat cairan di dalam usus Amiluddin sehingga dibutuhkan tindakan operasi.
Adapun, Amiluddin meninggal di kantor Disdukcapil setelah melakukan seluruh rangkaian perekaman e-KTP. Jenazahnya kemudian dibawa ke rumah duka di Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba untuk dimakamkan.
Peristiwa bermula ketika warga bernama Amiluddin datang ke kantor Disdukcapil Bulukumba pada 15 Maret 2022 untuk melakukan perekaman e-KTP.
Amiludin membuat KTP sebagai syarat pendaftaran peserta BPJS Kesehatan, karena ia akan menjalani operasi.
Namun, setelah perekaman KTP selesai, Amiluddin tiba-tiba terjatuh dan mengembuskan napas terakhirnya.
Saksi yang ada di lokasi kejadian menyebutkan, saat datang ke kantor Disdukcapil, Amiluddin terlihat tidak sehat dan lesu.
Pihak keluarga juga menjelaskan, Amiluddin sebelumnya sempat dirawat di RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, terdapat cairan di dalam usus Amiluddin sehingga dibutuhkan tindakan operasi.
Adapun, Amiluddin meninggal di kantor Disdukcapil setelah melakukan seluruh rangkaian perekaman e-KTP. Jenazahnya kemudian dibawa ke rumah duka di Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba untuk dimakamkan.
Kesimpulan
Unggahan yang menyebut warga Bulukumba meninggal saat mengurus syarat pendafataran BPJS Kesehatan pada Juni 2025 merupakan informasi keliru. Narasi itu tidak menyertakan konteks secara utuh.
Peristiwa itu merupakan kejadian pada 2022. Korban meninggal setelah melakukan perekaman e-KTP di Kantor Disdukcapil Bulukumba pada 15 Maret 2022.
KTP itu diperlukan sebagai syarat mendaftar BPJS Kesehatan karena ia akan melakukan operasi.
Peristiwa itu merupakan kejadian pada 2022. Korban meninggal setelah melakukan perekaman e-KTP di Kantor Disdukcapil Bulukumba pada 15 Maret 2022.
KTP itu diperlukan sebagai syarat mendaftar BPJS Kesehatan karena ia akan melakukan operasi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/19DZJnhMrz/
- https://www.facebook.com/share/p/19FPrV68zA/
- https://www.facebook.com/share/p/16N7kSZkUj/
- https://www.tribunnews.com/regional/2022/03/16/pria-di-bulukumba-meninggal-saat-perekaman-e-ktp-ternyata-hendak-urus-bpjs-untuk-operasi
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27539) [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Perlihatkan Rudal Hipersonik Iran
Sumber:Tanggal publish: 21/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim memperlihatkan ratusan rudal hipersonik Iran meluncur ke arah Israel.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru dan perlu diluruskan informasinya.
Video yang diklaim memperlihatkan ratusan rudal hipersonik Iran meluncur ke arah Israel dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada 17 Juni 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Gue Benci Perang.Tapi gue happy liat ini...
Tapi harus diakui, footage ratusan rudal hypersonic yang melintasi langit Israel itu kayak adegan film sci-fi.
Dan yang jatuh bukan efek CGI,TPI rudal sungguhan...
Screenshot Klarifikasi, video ini bukan perlihatkan rudal hipersonik Iran
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru dan perlu diluruskan informasinya.
Video yang diklaim memperlihatkan ratusan rudal hipersonik Iran meluncur ke arah Israel dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada 17 Juni 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Gue Benci Perang.Tapi gue happy liat ini...
Tapi harus diakui, footage ratusan rudal hypersonic yang melintasi langit Israel itu kayak adegan film sci-fi.
Dan yang jatuh bukan efek CGI,TPI rudal sungguhan...
Screenshot Klarifikasi, video ini bukan perlihatkan rudal hipersonik Iran
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, ditemukan fakta bahwa video itu bukan memperlihatkan ratusan rudal hipersonik Iran meluncur ke arah Israel.
Video yang sama ditemukan dalam pemberitaan Sky News, 17 Januari 2025, tentang serpihan roket SpaceX yang jatuh ke Bumi dan tampak seperti hujan meteor.
Roket Space X meledak di angkasa di atas Bahama pada 16 Juni 2025, sekitar delapan menit setelah lepas landas di Texas, Amerika Serikat.
Serpihan roket yang terbakar terlontar sejauh bermil-mil melintasi langit di atas Kepulauan Turks dan Caicos, Wilayah Seberang Laut Inggris.
Sementara itu, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengeklaim telah meluncurkan rudal hipersonik Fattah-1 untuk menembus pertahanan Israel pada 18 Juni 2025 dini hari.
Rudal Fattah-1 dirancang oleh Divisi Dirgantara IRGC untuk menembus pertahanan tercanggih, seperti Iron Dome milik Israel atau Arrow milik Amerika Serikat.
Adapun fitur utama Fattah adalah nozzle bergerak pada tahap kedua mesin roket, yang memungkinkannya untuk bermanuver lateral (kiri-kanan), vertikal (atas-bawah), dan bahkan berputar di luar atmosfer.
Fattah dirancang sebagai bagian dari strategi pertahanan dan penangkal Iran terhadap potensi ancaman regional. Peluncuran rudal ini pada Juni 2023 disebut sebagai “lompatan generasi” dalam teknologi rudal Iran.
Namun, seperti diberitakan AP, klaim IRGC tersebut diragukan oleh Jack Watling, peneliti senior di Royal United Services Institute.
Watling menjelaskan, senjata hipersonik adalah rudal yang melaju lebih cepat dari Mach 5, atau lima kali kecepatan suara.
Kecepatan ini biasa dicapai rudal balistik yang ditembakkan dari atas atau di luar atmosfer Bumi. Namun, senjata hipersonik juga harus memiliki sistem navigasi canggih.
Menurut Watling, kemampuan tersebut memungkinkan senjata hipersonik menjadi lebih lincah dan mampu mengubah lintasannya saat terbang.
AS dan China adalah negara yang telah mengembangkan rudal hipersonik generasi baru, tetapi keduanya belum menggunakannya dalam pertempuran.
Negara-negara lain seperti Rusia, Korea Utara, dan Pakistan telah menguji atau menggunakan rudal dengan teknologi serupa, tetapi kurang canggih.
Watling mengatakan, sebagian besar negara tidak dapat membuat rudal yang dapat bertahan terhadap tekanan suhu dan momentum dari amunisi yang sangat cepat ini.
"Ini adalah tugas yang sangat rumit. Iran tidak memiliki kapasitas untuk memproduksinya," kata Watling.
Video yang sama ditemukan dalam pemberitaan Sky News, 17 Januari 2025, tentang serpihan roket SpaceX yang jatuh ke Bumi dan tampak seperti hujan meteor.
Roket Space X meledak di angkasa di atas Bahama pada 16 Juni 2025, sekitar delapan menit setelah lepas landas di Texas, Amerika Serikat.
Serpihan roket yang terbakar terlontar sejauh bermil-mil melintasi langit di atas Kepulauan Turks dan Caicos, Wilayah Seberang Laut Inggris.
Sementara itu, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengeklaim telah meluncurkan rudal hipersonik Fattah-1 untuk menembus pertahanan Israel pada 18 Juni 2025 dini hari.
Rudal Fattah-1 dirancang oleh Divisi Dirgantara IRGC untuk menembus pertahanan tercanggih, seperti Iron Dome milik Israel atau Arrow milik Amerika Serikat.
Adapun fitur utama Fattah adalah nozzle bergerak pada tahap kedua mesin roket, yang memungkinkannya untuk bermanuver lateral (kiri-kanan), vertikal (atas-bawah), dan bahkan berputar di luar atmosfer.
Fattah dirancang sebagai bagian dari strategi pertahanan dan penangkal Iran terhadap potensi ancaman regional. Peluncuran rudal ini pada Juni 2023 disebut sebagai “lompatan generasi” dalam teknologi rudal Iran.
Namun, seperti diberitakan AP, klaim IRGC tersebut diragukan oleh Jack Watling, peneliti senior di Royal United Services Institute.
Watling menjelaskan, senjata hipersonik adalah rudal yang melaju lebih cepat dari Mach 5, atau lima kali kecepatan suara.
Kecepatan ini biasa dicapai rudal balistik yang ditembakkan dari atas atau di luar atmosfer Bumi. Namun, senjata hipersonik juga harus memiliki sistem navigasi canggih.
Menurut Watling, kemampuan tersebut memungkinkan senjata hipersonik menjadi lebih lincah dan mampu mengubah lintasannya saat terbang.
AS dan China adalah negara yang telah mengembangkan rudal hipersonik generasi baru, tetapi keduanya belum menggunakannya dalam pertempuran.
Negara-negara lain seperti Rusia, Korea Utara, dan Pakistan telah menguji atau menggunakan rudal dengan teknologi serupa, tetapi kurang canggih.
Watling mengatakan, sebagian besar negara tidak dapat membuat rudal yang dapat bertahan terhadap tekanan suhu dan momentum dari amunisi yang sangat cepat ini.
"Ini adalah tugas yang sangat rumit. Iran tidak memiliki kapasitas untuk memproduksinya," kata Watling.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim memperlihatkan ratusan rudal hipersonik Iran meluncur ke arah Israel dibagikan dengan konteks keliru.
Video tersebut menunjukkan serpihan roket SpaceX jatuh ke Bumi pada 16 Juni 2025. Fenomena itu teramati dari Kepulauan Turks dan Caicos, Wilayah Seberang Laut Inggris.
Video tersebut menunjukkan serpihan roket SpaceX jatuh ke Bumi pada 16 Juni 2025. Fenomena itu teramati dari Kepulauan Turks dan Caicos, Wilayah Seberang Laut Inggris.
Rujukan
- https://www.facebook.com/gibol.chelsea.351/videos/1087383226648841/
- https://www.facebook.com/watch/?v=1078421504256890
- https://www.facebook.com/reel/730648596004912
- https://news.sky.com/story/flights-forced-to-divert-to-avoid-debris-from-spacex-starship-explosion-13290605
- https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/06/18/145032188/spesifikasi-rudal-hipersonik-fattah-1-senjata-iran-yang-tembus?page=all#page2
- https://apnews.com/article/hypersonic-missiles-iran-israel-03b2480bbc4562d0e9713aad411dc063
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27538) Cek Fakta: Tidak Benar Foto yang Diklaim Pilot Wanita Asal Israel Jadi Tahanan Iran
Sumber:Tanggal publish: 24/06/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim seorang pilot wanita Israel menjadi tahanan Iran beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 14 Juni 2025.
Dalam foto tersebut tampak seorang wanita sedang berdiri di depan pesawat terbang. Ia terlihat melipat kedua tangannya di dada dan sambil tersenyum. Foto itu kemudian disebut sebagai pilot wanita asal Israel bernama Sarah Ahronot yang kini menjadi tahanan Iran.
"Iran memiliki Aset Yahudi dalam tahanan mereka.
Perkenalkan seorang pilot wanita Israel, Sarah Ahronot, yang telah ditangkap di Iran," tulis salah satu akun Facebook.
Benarkah dalam wanita dalam foto tersebut merupakan pilot asal Israel yang kini jadi tahanan di Iran? Berikut penelusurannya.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim seorang pilot wanita Israel menjadi tahanan Iran. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tersebut ke situs Google Images.
Hasilnya ditemukan gambar identik di artikel berjudul "Chilean Navy trains the first female aviator in its history" yang dimuat situs aeroflap.com pada 30 Desember 2021.
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa pilot wanita itu adalah Letnan Daniela Figueroa Scholz. Ia merupakan seorang pilot dari Angkatan Laut Chile.
Daniela lulus sebagai penerbang Angkatan Laut Chile pada 2021 dengan keahlian menerbangkan pesawat turboprop Pilatus PC-7.
Dalam sebuah wawancara dengan Dialogue Portal, Daniela berbicara tentang kariernya di Angkatan Laut Chile. Prajurit itu belajar terbang dengan Pilatus PC-7, tetapi sudah berlatih untuk memimpin pesawat lain.
Kesimpulan
Foto yang diklaim seorang pilot wanita Israel menjadi tahanan Iran ternyata tidak benar. Faktanya, wanita dalam foto tersebut merupakan Letnan Daniela Figueroa Scholz. Ia merupakan seorang pilot dari Angkatan Laut Chile.
Rujukan
Halaman: 12/6256