• (GFD-2025-30264) Cek Fakta: Hoaks Penampakan Uang Baru Resmi Dikeluarkan BI Tanpa Tiga Nol Dibelakang

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/11/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim penampakan uang baru Resmi dikeluarkan Bank Indonesia (BI) tanpa tiga nol dibelakang, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 15 November 2025.
    Klaim penampakan uang baru resmi dikeluarkan BI tanpa tiga nol dibelakang berupa video reels yang menampilkan tiga gambar dalam bentu persegi panjang yang dirangkai dalam satu halaman.
    Gambar pertama menampilkan sebuah bangunan berwarna putih dan terdapat tulisan "SATU RUPIAH", kemudian gambar kedua berupa bangunan dan terdapat tulisan "Dua Rupiah" dan gambar ketiga juga menampilkan bangunan dan terdapat tulisan "LIMA RUPIAH".
    Dalam video tersebut juga terdapat tulisan sebagai berikut.
    "Viral uang baru Indonesia resmi dikeluarkan hari ini. WOW!
    Bank Indonesia resmi mengeluarkan uang baru atau rupiah kerta nominal rupiah kertas ini dari nominal yang paling kecil yaitu Rp 1.000 hingga Rp 100.000 Namun ada yang berbeda dan baru ditampilan rupiah kerta ini yaitu tidak adanya tiga angka 0 paling belakang."
    Unggahan video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Uang baru resmi dikeluarkan Bi dan siap beredar"
    Benarkah klaim penampakan uang baru resmi dikeluarkan BI tanpa tiga nol dibelakang? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim penampakan uang baru resmi dikeluarkan BI tanpa tiga nol dibelakang, dengan menghubungi pihak BI yaitu, Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso.
    Ramdan menyatakan, klaim tampilan uang baru yang dikeluarkan BI tersebut hoaks."Hoaks," tegas Ramdan, saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip 24 November 2025.
    Tim Cek Fakta Liputan6.com pernah menanyakan konfirmasinya pada Head of Corporate Secretary PERURI, Adi Sunardi beberapa waktu lalu.
    "Hingga saat ini uang Rupiah pecahan terbaru yaitu Tahun Emisi 2022. Selain itu, uang rupiah resmi pasti bertuliskan Bank Indonesia selaku pihak resmi yang mengeluarkan uang rupiah," ujar Adi.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim penampakan uang baru resmi dikeluarkan BI tanpa tiga nol dibelakang tidak benar.
     Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyatakan klaim tampilan uang baru resmi dikeluarkan BI tersebut hoaks.
     
  • (GFD-2025-30263) [SALAH] Konfirmasi Tahun Kelulusan Jokowi pada 1985 dan 1980

    Sumber: Instagram
    Tanggal publish: 24/11/2025

    Berita

    Pada Sabtu (18/10/2025), beredar sebuah video (arsip cadangan) di Instagram oleh akun “Arif Muslim” (@arif_muslim02) dengan narasi: 

    “Prof. Ova Emilia adalah Rektor UGM yang mengonfirmasi bahwa Joko Widodo adalah alumni Fakultas Kehutanan UGM,
    Video ke 1 : Joko Widodo tahun kelulusan 1985...
    Video ke 2 : Jokowi Widodo tahun kelulusan 1980...
    Prof ini NGIBUL nya ngak konsisten...pret...
    #jokowi #ugm #reelsinstagram”

    Per tangkapan layar dibuat unggahan tersebut  sudah disukai oleh 28.442 pengguna Instagram lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) memeriksa video yang disebarkan menggunakan Google Lens, hasilnya ditemukan sumber-sumber otoritatif dengan video yang mirip yang dapat digunakan untuk sumber referensi. 

    Sumber video pertama adalah dari akun YouTube “Liputan6” (@liputan6_news) yang diunggah pada Jumat (22/08/2025) berjudul “Penjelasan Rektor UGM Jamin Keaslian Ijazah Jokowi Lulusan November 1985 | Liputan6”, dan sumber video kedua dari akun YouTube “KOMPASTV” (@kompastv) yang diunggah pada Jumat (17/10/2025) berjudul “Rektor UGM Depan Jokowi: Selamat Datang Alumni, Kebanggaan Fakultas Kehutanan”. 

    Untuk mengkoroborasi mendukung unggahan-unggahan di atas, pencarian di Google News dengan kata kunci “rektor ugm jamin keaslian ijazah jokowi 1985” dan “rektor ugm jokowi kebanggaan fakultas kehutanan 1980” menghasilkan artikel dari situs-situs berita yang meliput topik-topik tersebut, artikel-artikel ini mengonfirmasi bahwa tahun 1985 adalah tahun kelulusan dan tahun 1980 adalah tahun angkatan.

    Kesimpulan

    Unggahan yang berisi video rektor UGM mengonfirmasi tahun kelulusan Jokowi pada 1985 dan 1980 merupakan kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya yang disebutkan di kolase video yang disebarkan adalah tahun kelulusan pada 1985 dan tahun angkatan pada 1980.

    Rujukan

  • (GFD-2025-30262) [SALAH] Video Ribuan Personel TNI Akan Diterjunkan ke Papua untuk Memberantas Pemberontak pada 21 Oktober 2025

    Sumber: FACEBOOK.COM
    Tanggal publish: 24/11/2025

    Berita

    Akun Facebook “Dadang Saefulah” pada Selasa (21/10/2025) mengunggah video [arsip] yang dengan narasi:

    “Beribu ribu personil TNI akan di terjunkan ke papua”

    Per Senin (24/11/2025) video itu sudah dilihat 10 ribu kali, dibagikan 749 kali dan menuai 3.9 ribu kali komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “video ribuan personel tni akan diterjunkan ke Papua untuk memberantas pemberontak pada 21 Oktober 2025” ke mesin pencari Google. Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.


    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri lebih lanjut kebenaran klaim dengan memasukkan potongan gambar dari video tersebut ke Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan merdeka.com "Hoaks Pengiriman Pasukan TNI ke Papua Buntut Tewasnya Kepala BIN" yang tayang pada Jumat (30/4/2021).

    
    Diketahui, konteks video merupakan video tentang penugasan kesatuan Batalyon Yonif 131 Braja Sakti ke Operasi Satuan Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI - Papua Nugini pada Senin (8/3/2021), bukan terjadi pada Selasa (21/10/2025).

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “video ribuan personel tni akan diterjunkan ke Papua untuk memberantas pemberontak pada 21 Oktober 2025” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
    (Ditulis oleh Yudho Ardi)

    Rujukan

  • (GFD-2025-30261) [SALAH] Pemerintah Suntik Rp901 Triliun ke Rakyat Lewat APBN Siaga 1

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/11/2025

    Berita

    Pada Selasa (7/10/2025) akun Facebook “Lambe Tura Channel” membagikan video [arsip] dengan narasi :

    “EKONOMI T3RANC4M, N3GAR-SUNT1K Rp 901 T KE RAKYAT M3NKEU J4MIN T4K AD4 Y4NG K3LAPAR4N P3merint4h m3net4pkan 4PBN Siag4 1 untuk m3ngh4dapi t3kan4n ekonomi global dan m3njag4 st4bilit4s n4sional. L4ngkah ini di4mbil ag4r m4syarak4t tet4p t3rlindungi d4ri d4mpak ken4ikan h4rga k3butuh4n p0k0k. S3bany4k Rp 901 trilivn disi4pkan untuk program p3rlindung4n sosial s3perti svbsidi en3rgi, b4ntuan tun4i, dan kompens4si h4rga..”

    Hingga Senin (24/11/2025) unggahan telah mendapat 6.300 tanda suka, 446 komentar, serta dibagikan ulang 316 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci "pemerintah suntik Rp901 triliun ke rakyat lewat APBN siaga 1" ke mesin pencari Google. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan sindonews.com  “Alokasi Subsidi dan Kompensasi 2025 Capai Rp479 Triliun, Purbaya Ungkap Rinciannya” yang tayang Selasa (30/9/2025) 

    Dalam pemberitaan tersebut disebutkan bahwa alokasi subsidi dan kompensasi tahun 2025—baik energi maupun non-energi—menurut Menteri Keuangan Purbaya hanya sekitar Rp479 triliun, bukan Rp901 triliun seperti klaim yang beredar.

    Purbaya merinci alokasi anggaran 2025 tersebut terdiri dari Subsidi Energi: Rp183,9 triliun, Subsidi Non-Energi: Rp104,3 triliun dan Kompensasi: Rp190,9 triliun.Sebagai perbandingan pada tahun 2024, total subsidi dan kompensasi mencapai Rp502 triliun, yang terdiri dari subsidi energi Rp177,6 triliun, subsidi non-energi Rp115,1 triliun, dan kompensasi Rp209,3 triliun.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “pemerintah suntik Rp901 triliun ke rakyat lewat APBN siaga 1” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan