• (GFD-2025-27811) Apa Iya Suhu Juli-Agustus 2025 Lebih Dingin karena Aphelion?

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/07/2025

    Berita

    tirto.id - Narasi mengenai fenomena Aphelion kembali berseliweran di jagat maya, di tengah cuaca dingin yang dirasakan masyarakat Indonesia pertengahan tahun 2025 ini. Aphelion digadang-gadang jadi faktor utama cuaca dingin. Akun Facebook bernama “Byu Tekno” (arsip) salah satunya, membagikan klaim ini disertai imbauan menjaga kesehatan.

    ADVERTISEMENT

    Pada Senin (7/7/2025), akun tersebut menulis unggahan yang berisi informasi bahwa mulai 6 Juli 2025 pukul 05.27, kita akan mengalami fenomena Aphelion, di mana letak bumi akan sangat jauh dari matahari.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    “Kita tidak bisa melihat fenomena tersebut, tapi kita bisa merasakan dampaknya. Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus. Kita akan mengalami cuaca yang dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya, yang akan berdampak meriang, flu, batuk, sesak nafas, dll,” begitu bunyi takarirnya.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Periksa Fakta Aphelion. foto/hotline periksa fakta tirto

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Akun pengunggah juga menjelaskan, fenomena Aphelion membuat jarak bumi ke matahai menjadi 152.000.000 kilometer, alias 66 persen lebih jauh. Akun itu turut mengajak masyarakat untuk meningkatkan imun dengan banyak meminum vitamin atau suplemen.

    “Untuk itu jaga kondisi kesehatan kita agar tetap sehat dengan keadaan cuaca yang sedemikian rupa... *Jangan sampai nanti sebagai dalih utk corona fase berikutnya* Salam sehat... Mohon di bagikan ke semua org yg kita kenal... Agar mereka jg tahu dan tdk mudah dibodohi sebagai ~CORONA~ Varian baru......” bunyi keteterangan penutupnya.

    Unggahan ini sudah dibagikan sebanyak satu kali dan memperoleh 10 reaksi emoji per Rabu (9/7/2025). Sementara itu komentar unggahannya mencapai 106 komentar dan banyak warganet tampak mengamini narasi tersebut.

    ADVERTISEMENT

    Beberapa akun Facebook lain juga terlihat membagikan narasi serupa, seperti ini dan ini.

    Namun, bagaimana kebenarannya?

    Hasil Cek Fakta

    Mula-mula, Tim Riset Tirto mencari sumber resmi dari pemerintah terkait klaim yang beredar. Kami mencoba memasukkan kata kunci “fenomena aphelion 2025 site:go.id” di mesin pencarian Google. Hal ini rupanya sudah dijelaskan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

    Lewat rilis resminya, Minggu (6/7/2025), BMKG menerangkan kalau saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer atau cuaca di permukaan bumi.

    Baca juga:Fenomena Aphelion 2025 Hoax atau Fakta? Ini Penjelasan & Dampak

    “Sebenarnya fenomena Aphelion ini adalah fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli. Sementara itu kondisi cuaca dingin yang terjadi di wilayah Indonesia pada periode bulan Juli tidak terkait dengan fenomena Aphelion,” kata BMKG.

    Menurut BMKG, fenomena suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau, alias Juli – September. Saat ini, wilayah Pulau Jawa hingga NTT disebut berada pada musim kemarau dan periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia.

    “Pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudra Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin, sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa (Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) terasa juga lebih dingin,” mengutip keterangan lanjutan BMKG.

    Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara dikatakan turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari.

    Begitu pula langit yang cenderung bersih awannya (clear sky) juga akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar, sehingga kemudian membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari.

    “Fenomena ini merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahun, bahkan hal ini pula yang nanti dapat menyebabkan beberapa tempat seperti di Dieng dan dataran tinggi atau wilayah pegunungan lainnya, berpotensi terjadi embun es (embun upas) yang dikira salju oleh sebagian orang,” tulis BMKG di rilisnya.

    Sementara hujan ekstrem yang terjadi di berbagai daerah hingga menyebabkan banjir, longsor, dan pohon tumbang disebut BMKG terjadi lantaran dinamika atmosfer yang tidak lazim. Hal itu kemudian menyebabkan mundurnya musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, sekaligus meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam beberapa pekan terakhir.

    Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa sampai akhir Juni 2025, baru sekitar 30 persen wilayah Zona Musim yang mengalami peralihan ke musim kemarau.

    “Padahal secara klimatologis, pada waktu yang sama, biasanya sekitar 64 persen wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau,” ungkap Dwikorita, seperti dinukil dari situs resmi BMKG, Senin (7/7).

    Kemunduran musim kemarau tahun ini merupakan dampak dari lemahnya Monsun Australia dan tingginya suhu muka laut di selatan Indonesia. Kedua faktor ini mengakibatkan tingginya kelembapan udara yang memicu terbentuknya awan hujan, bahkan di tengah periode yang seharusnya kering.

    Untuk diketahui, menurut ensiklopedi Britannica, nama Aphelion berasal dari Bahasa Yunani kuno, yakni ‘Apo’ yang berarti jauh dan ‘helios’ yang artinya matahari. Peristiwa itu dikenal dalam istilah astronomi sebagai keadaan ketika titik pada orbit planet, komet, atau benda lain berada paling jauh dari matahari.

    Bumi berada di titik Aphelion pada awal Juli, saat bumi berjarak 4,8 juta km lebih jauh dari matahari ketimbang ketika bumi dekat berada di perihelionnya pada awal Januari. Tirto sebelumnya juga sempat memeriksa klaim tidak tepat soal fenomena Aphelion sebabkan cuaca lebih dingin.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa fenomena Aphelion merupakan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli. Meski posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer atau cuaca di permukaan bumi.

    Menurut BMKG, kondisi cuaca dingin yang terjadi di wilayah Indonesia pada periode bulan Juli tidak terkait dengan fenomena Aphelion. Selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara dikatakan turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari.

    Dengan demikian, unggahan soal fenomena Aphelion pada Juli – Agustus 2025 yang berlalu-lalang bersifat salah sebagian (partly false).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27810) [KLARIFIKASI] Kapal Terbakar di Selat Hormuz Bukan karena Perang

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Video kapal tanker yang terbakar di Selat Hormuz dikaitkan dengan perang yang terjadi antara Israel dan Iran.

    Pengguna media sosial mengaitkan peristiwa kapal terbakar itu dengan situasi Laut Arab yang dinilai berbahaya.

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.

    Video kapal tanker terbakar dikaitkan dengan perang Israel dan Iran disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 24 Juni 2025:

    Sebuah kapal tanker minyak besar terbakar di Selat Hormuz. Iran mengatakan bahwa tidak ada kapal yang akan melewati Selat Hormuz kecuali Iran memberikan izin.

    Bab al-Mandab sudah ditutup oleh Houthi. Laut Arab kini dalam bahaya. Semua pengiriman di laut ini mulai berhenti.

     

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar merupakan kapal Front Eagle Frontline berbendera Liberia yang tabrakan dengan kapal tanker Adalynn berbendera Antigua, di lepas pantai Uni Emirat Arab pada 17 Juni 2025 dini hari.

    Sebagaimana diwartakan Lloyd's List, dua kapal tanker minyak mentah tersebut bertabrakan di pintu masuk timur Selat Hormuz.

    Front Eagle sedang menuju pelabuhan Zhoushan, China, sedangkan Adalynn merupakan armada gelap yang baru saja meninggalkan dermaga dalam kondisi ballast.

    Kebakaran baru terjadi setelah kapal tabrakan. Semua kru kapal selamat.

    Dikutip dari DW, perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey mengatakan, penyebab kecelakaan kapal tidak terkait keamanan antarnegara.

    Perusahaan pelayaran Frontline juga menyatakan, kapal tanker minyaknya mengalami tabrakan akibat kesalahan navigasi dan tidak terkait dengan konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Iran.

    "Setelah insiden itu, tindakan segera diambil untuk memadamkan api di dek Front Eagle. Kami mengetahui adanya laporan kebakaran di atas Adalynn setelah tabrakan itu," kata Frontline.

    Kesimpulan

    Informasi yang mengaitkan insiden kebakaran kapal tanker di Selat Hormuz dengan perang antara Israel dan Iran, merupakan narasi keliru.

    Perusahaan pemilik kapal dan keamanan maritim memastikan, penyebab kecelakaan adalah kesalahan navigasi.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27809) [HOAKS] Maia Estianty Dilarikan ke Rumah Sakit pada 7 Juli 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Artis Maia Estianty dikabarkan harus dilarikan ke rumah sakit pada Senin (7/7/2025) setelah pulang dari liburan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Maia Estianty dilarikan ke rumah sakit pada Senin (7/7/2025) dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Inalilahiiii pulang dari liburan, bunda maiia dilarikan ke RS. Al ghazali tak kuasa menahan tangiss, ternyata penyakiit ini yg di deriita bunda maia... Baca selanjutnya ‎

    Narasi itu disertai foto Maia Estianty berbaring di ranjang rumah sakit dan didampingi oleh suaminya, Irwan Mussry.

     

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan pemberitaan kredibel yang menyebutkan Maia Estianty dilarikan ke rumah sakit pada Senin (7/7/2025).

    Selain itu, Maia juga masih aktif mengunggah konten di akun Instagram-nya @maiaestiantyreal pada Senin (7/7/2025).

    Kemudian, Kompas.com menelusuri foto yang dicantumkan dalam unggahan Facebook tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, foto yang sama ditemukan di pemberitaan Merdeka.com, 26 April 2022. Artikel itu memberitakan tentang Maia yang akan menjalani operasi pengangkatan batu empedu.

    Foto Irwan Mussry mendampingi Maia Estiany yang berbaring di ranjang rumah sakit dibubuhi keterangan sebagai berikut:

    Maia Estianty akhirnya memberanikan diri untuk menjalani operasi batu empedu. Di hari Maia operasi, Irwan Mussry begitu setia menemani.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Maia Estianty dilarikan ke rumah sakit pada Senin (7/7/2025) adalah hoaks.

    Tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang menyebutkan Maia masuk rumah sakit pada Senin (7/7/2025). Maia juga masih aktif mengunggah konten di Instagram pada tanggal tersebut.

    Sementara itu, foto yang dicantumkan dalam narasi tersebut adalah foto lama saat Maia akan menjalani operasi pengangkatan batu empedu pada April 2022.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27808) Cek Fakta: Link Ini Bukan untuk Periksa Status Penerima BSU 2025 Tahap 2

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/07/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link untuk periksa status penerima BSU 2025 tahap 2, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 25 Juni 2025.
    Klaim link untuk periksa status penerima BSU 2025 tahap 2 berupa tulisan sebagai berikut.
    "🔈Pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2025 tahap II senilai Rp600 ribu kepada para pekerja aktif yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan berpenghasilan ≤ Rp 3,5 juta/bulan. Bagi yang belum menerima pencairan di tahap I, siap-siap, karena saldo BSU Rp600 ribu akan segera masuk ke rekening mulai awal Juli 2025
    Akses langsung & aman di https://bpjsketenagakerjaan.layananbsu2025.com/ cukup masukkan Nama dan cek status Anda.
    Dana cair melalui Bank Himbara, BSI, atau Kantor Pos. Pastikan Anda tidak ketinggalan!”
    Unggahan tersebut juga menyediakan menu daftar, jika diklik menu tersebut berupa link sebagai berikut.
    "https://bpjsketenagakerjaan.layananbsu2025.com/?fbclid=IwY2xjawLauvNleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFBR2l4WDVxdlJCczhDNmt4AR6kp91i8_Q00ji-k8-TfSFoZDCUnbOm284F0owCntRfkoXNRSPbQRX3662Rwg_aem_qiN9Lm_TUd7NLfnqxXvQpQ"
    Setelag diklik link tersebut mengarah pada halaman situs yang meminta sejumlah identitas pribadi, seperti nama dan nomor telepon.
    Benarkah klaim link untuk periksa status penerima BSU 2025 tahap 2? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link untuk periksa status penerima BSU 2025 tahap 2, penelusuran mengarah pada artikel berujudul "Cek Penerima BSU 2025 di Kemnaker.go.id: Panduan Lengkap dan Terbaru!" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 8 Juli 2025.
    Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, untuk mengecek status penerimaan BSU Kemnaker 2025 melalui situs web bsu.kemnaker.go.id, ikuti langkah-langkah berikut:
    Akses Situs Web: Buka situs resmi Kemnaker di bsu.kemnaker.go.id menggunakan peramban (browser) di komputer atau ponsel Anda. Pastikan koneksi internet Anda stabil.
    Login atau Daftar Akun: Jika Anda sudah memiliki akun, login menggunakan email dan kata sandi Anda. Jika belum memiliki akun, Anda perlu mendaftar terlebih dahulu dengan melengkapi data diri sesuai dengan KTP dan nomor BPJS Ketenagakerjaan Anda. Gunakan alamat email aktif untuk verifikasi.
    Lengkapi Profil (Jika Diperlukan): Setelah login, pastikan profil Anda lengkap. Ini termasuk informasi seperti status pekerjaan, lokasi tempat kerja, dan nomor rekening bank aktif. Data yang lengkap akan mempercepat proses verifikasi.
    Cek Status BSU: Setelah semua data terisi dan diverifikasi, cari menu 'Cek Status BSU' atau yang serupa di dasbor akun Anda. Klik menu tersebut.
    Setelah Anda mengklik "Cek Status", sistem akan menampilkan status BSU Anda. Kemungkinan status yang akan muncul antara lain:
    Anda memenuhi kriteria sebagai calon penerima BSU 2025: Ini berarti data Anda lolos verifikasi awal, tetapi masih menunggu proses selanjutnya. Periksa secara berkala untuk pembaruan status.
    Anda telah ditetapkan sebagai penerima BSU dan sedang menunggu penyaluran: Ini menunjukkan Anda telah dinyatakan sebagai penerima dan dana akan segera disalurkan.
    Anda berhak menerima BSU, namun ada kendala rekening: Ini berarti ada masalah dengan rekening bank Anda. Segera hubungi bank atau pihak terkait untuk menyelesaikan masalah ini.
    Dana BSU sudah tersalurkan ke rekening: Ini berarti BSU Anda sudah masuk ke rekening bank Anda.
    NIK Anda tidak memenuhi persyaratan penerima BSU: Ini berarti Anda tidak termasuk dalam daftar penerima BSU 2025 berdasarkan verifikasi data.
    Pengecekan status Bantuan Subsidi Upah (BSU) dapat dilakukan melalui berbagai kanal. Mulai dari website resmi BPJS Ketenagakerjaan dan Kementerian Ketenagakerjaan, aplikasi Pospay dan JMO.
    Dalam artikel berjudul "BPJS Ketenagakerjaan: Cek Penerima BSU 2025, Ini Cara Mudahnya!" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 6 Juli 2025 menyebutkan sejumlah cara untuk mengecek penerima BSU, berikut caranya.
    Salah satu cara paling umum untuk melakukan pengecekan status BSU adalah melalui website resmi BPJS Ketenagakerjaan. Berikut adalah langkah-langkahnya:
    Buka situs web resmi BPJS Ketenagakerjaan di bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id/.
    Cari bagian 'Cek Apakah Kamu Termasuk Calon Penerima BSU?'.
    Isi data yang diminta, termasuk NIK, nama lengkap, tanggal lahir, nama ibu kandung, dan alamat email.Klik 'Lanjutkan'.
    Sistem akan menampilkan status verifikasi Anda.
    Pastikan data yang Anda masukkan sesuai dengan data yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan untuk menghindari kesalahan verifikasi. Jika diminta, masukkan nomor rekening Bank Himbara (BRI, BNI, Mandiri, dan BTN) untuk mempercepat proses pencairan.
    Selain melalui website BPJS Ketenagakerjaan, Anda juga dapat melakukan pengecekan melalui:
    Website Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker): Kunjungi situs resmi Kemnaker di https://bsu.kemnaker.go.id/. Situs ini berfungsi sebagai tahap validasi setelah verifikasi BPJS Ketenagakerjaan.
    Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile): Unduh aplikasi JMO di Google Play Store atau App Store. Lengkapi profil Anda dengan informasi yang benar dan akurat. Cari menu atau bagian yang berkaitan dengan BSU. Ikuti petunjuk yang diberikan untuk mengecek status penerimaan BSU Anda.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link untuk periksa status penerima BSU 2025 tahap 2 tidak benar.
    Untuk mengecek status penerimaan BSU Kemnaker 2025 melalui situs web bsu.kemnaker.go.id, situs web resmi BPJS Ketenagakerjaan di bsu.bpjsketenagakerjaan.go.id/ dan aplikasi JMO.