Beredar sebuah video di media sosial X (dulu Twitter) yang memperlihatkan sosok mirip Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un sedang memimpin salat di dalam masjid. Video tersebut disertai narasi yang menyebutkan bahwa Kim Jong Un telah menjadi mualaf, atau memeluk agama Islam.
Narasi dalam unggahan tersebut berbunyi:
“Alhamdulillaaaah dia sdh mualaf”
Lantas, benarkah kabar tersebut?
(GFD-2025-27545) CEK FAKTA: Benarkah Kim Jong Un Masuk Islam dan Jadi Imam Salat?
Sumber: https://x.com/kadrunmampos/status/1936369390276235597Tanggal publish: 24/06/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta TIMES Indonesia menelusuri video dan klaim yang beredar. Hasilnya, tidak ditemukan satu pun bukti atau pernyataan resmi yang menyatakan bahwa Kim Jong Un telah memeluk agama Islam, apalagi menjadi imam salat.
Hasil pencarian melalui arsip media resmi Korea Utara, seperti Korean Central News Agency (KCNA) dan Naenara, juga tidak menunjukkan informasi mengenai perpindahan agama Kim Jong Un. Kemudian, media-media internasional seperti Reuters, BBC, The Guardian, maupun media Korea Selatan yang kerap mengamati perkembangan Korea Utara, tidak pernah melaporkan kabar tersebut.
Lebih lanjut, tim Cek Fakta juga melakukan pemeriksaan pada video tersebut dengan aplikasi deteksi konten berbasis kecerdasan buatan (AI), yaitu Hive Moderation.
Hasilnya, video yang memperlihatkan Kim Jong Un mengenakan gamis dan memimpin salat merupakan hasil rekayasa visual berbasis AI (artificial intelligence).
Dengan kata lain, video tersebut bukan dokumentasi nyata, melainkan konten manipulatif yang dibuat dengan teknologi deepfake atau AI-generated media.
Hasil pencarian melalui arsip media resmi Korea Utara, seperti Korean Central News Agency (KCNA) dan Naenara, juga tidak menunjukkan informasi mengenai perpindahan agama Kim Jong Un. Kemudian, media-media internasional seperti Reuters, BBC, The Guardian, maupun media Korea Selatan yang kerap mengamati perkembangan Korea Utara, tidak pernah melaporkan kabar tersebut.
Lebih lanjut, tim Cek Fakta juga melakukan pemeriksaan pada video tersebut dengan aplikasi deteksi konten berbasis kecerdasan buatan (AI), yaitu Hive Moderation.
Hasilnya, video yang memperlihatkan Kim Jong Un mengenakan gamis dan memimpin salat merupakan hasil rekayasa visual berbasis AI (artificial intelligence).
Dengan kata lain, video tersebut bukan dokumentasi nyata, melainkan konten manipulatif yang dibuat dengan teknologi deepfake atau AI-generated media.
Kesimpulan
Klaim bahwa Kim Jong Un telah menjadi mualaf dan menjadi imam salat adalah Hoaks. Video yang beredar merupakan rekayasa berbasis kecerdasan buatan (AI) dan tidak memiliki dasar fakta. Tidak ada pernyataan resmi atau bukti yang mendukung klaim tersebut. Konten ini juga merupakan konten disinformasi dengan kategori Fabricated Content, karena merupakan video hasil manipulasi AI digunakan untuk membentuk narasi palsu.
(GFD-2025-27544) [SALAH] Ledakan Pembangkit Listrik Haifa di Israel Akibat Serangan Rudal Balistik Iran
Sumber: twitter.comTanggal publish: 24/06/2025
Berita
Akun X “M26165Kalong” pada Selasa (17/6/2025) mengunggah video [arsip] yang berisi narasi:
Detik detik ketika pembangkit listrik Haifa di Israel menjadi sasaran rudal balistik Iran tadi pagi.
Per Selasa (24/6/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 600 ribu kali, disukai 10 ribu kali, dibagikan ulang lebih dari seribu kali dan menuai 232 komentar.
Detik detik ketika pembangkit listrik Haifa di Israel menjadi sasaran rudal balistik Iran tadi pagi.
Per Selasa (24/6/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 600 ribu kali, disukai 10 ribu kali, dibagikan ulang lebih dari seribu kali dan menuai 232 komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Ledakan Pembangkit Listrik Haifa di Israel Akibat Serangan Rudal Balistik Iran” ke mesin pencari Google. Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.
TurnBackHoax kemudian menelusuri lebih lanjut dengan cara memasukkan gambar screenshot lewat Google Lens. Diketahui gambar tersebut merupakan potongan video yang berasal dari momen video itu menunjukkan kebakaran dan ledakan di sebuah pabrik pabrik kimia Tiongkok.
Video serupa juga dimuat dalam kanal Youtube milik ABC berjudul “Man Films Massive Explosion At Chemical Plant Directly In Front Of Him” yang diunggah 27 November 2015.
TurnBackHoax kemudian menelusuri lebih lanjut dengan cara memasukkan gambar screenshot lewat Google Lens. Diketahui gambar tersebut merupakan potongan video yang berasal dari momen video itu menunjukkan kebakaran dan ledakan di sebuah pabrik pabrik kimia Tiongkok.
Video serupa juga dimuat dalam kanal Youtube milik ABC berjudul “Man Films Massive Explosion At Chemical Plant Directly In Front Of Him” yang diunggah 27 November 2015.
Kesimpulan
Unggahan berisi narasi “Ledakan Pembangkit Listrik Haifa di Israel Akibat Serangan Rudal Balistik Iran” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Yudho Ardi)
(Ditulis oleh Yudho Ardi)
(GFD-2025-27543) [SALAH] Donald Trump Akan Hapus Indonesia dan Rusia Dari Peta
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 24/06/2025
Berita
Sebuah akun TikTok “butterfly.3w3” membagikan informasi [arsip] dalam bentuk video yang menampilkan pidato Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengatakan bahwa Indonesia akan dihapus dari peta dunia apabila ikut campur dalam membela Palestina dan Iran. Unggahan tersebut disertai dengan narasi sebagai berikut:
“Presiden Amerika akan menghapus Indonesia dan Rusia dari peta dunia 😱😱#rusia🇷🇺 #amerika🇺🇸 #indonesia🇮🇩 #freepalestine🇵🇸❤️ #perangduniake3 #janganbaper”
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari 2 juta kali, 131 ribu penyuka, dan lebih dari 2 ribu interaksi komentar.
“Presiden Amerika akan menghapus Indonesia dan Rusia dari peta dunia 😱😱#rusia🇷🇺 #amerika🇺🇸 #indonesia🇮🇩 #freepalestine🇵🇸❤️ #perangduniake3 #janganbaper”
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari 2 juta kali, 131 ribu penyuka, dan lebih dari 2 ribu interaksi komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan analisa dari video tersebut. Terjemahan dari pidato yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tidak sesuai seperti yang dituliskan.
Dalam pidato tersebut, yang sebenarnya dikatakan oleh Donald Trump adalah “Dengan senang hati mengatakan, bahwa per hari kemarin, satu hari sebelum aku masuk kantor, para sandera di Timur Tengah akan pulang kembali ke keluarga mereka”.
Video tersebut merupakan Pidato Perdana Donald Trump Usai Resmi Dilantik Sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, pada Senin (20/01/2025). Dalam salah satu unggahan yang ditayangkan pada akun YouTube milik Kompas.com. Pidato tersebut Donald Trump menyoroti pemerintahan era Joe Biden. Trump menyebut Joe Biden tidak mampu mengelola krisis sederhana di dalam negeri.
Lebih lanjut, Trump juga menyinggung Biden yang memberikan dana tak terbatas untuk pertahanan tapi menolak mempertahankan perbatasan Amerika Serikat. Donald Trump menegaskan bahwa pemilihannya adalah mandat untuk membawa perubahan signifikan.
Dalam pidato tersebut, yang sebenarnya dikatakan oleh Donald Trump adalah “Dengan senang hati mengatakan, bahwa per hari kemarin, satu hari sebelum aku masuk kantor, para sandera di Timur Tengah akan pulang kembali ke keluarga mereka”.
Video tersebut merupakan Pidato Perdana Donald Trump Usai Resmi Dilantik Sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, pada Senin (20/01/2025). Dalam salah satu unggahan yang ditayangkan pada akun YouTube milik Kompas.com. Pidato tersebut Donald Trump menyoroti pemerintahan era Joe Biden. Trump menyebut Joe Biden tidak mampu mengelola krisis sederhana di dalam negeri.
Lebih lanjut, Trump juga menyinggung Biden yang memberikan dana tak terbatas untuk pertahanan tapi menolak mempertahankan perbatasan Amerika Serikat. Donald Trump menegaskan bahwa pemilihannya adalah mandat untuk membawa perubahan signifikan.
Kesimpulan
Video “Donald Trump akan hapus Indonesia dan Rusia dari peta ” merupakan konteks yang salah (false context).
Rujukan
(GFD-2025-27542) Hoaks Informasi Papua Nugini Akan Bergabung ke Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 24/06/2025
Berita
tirto.id - Beredar di media sosial, informasi yang menyebut bahwa Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia. Klaim ini tersebar melalui video yang memperlihatkan pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape. Video tersebut lalu ditambahkan narasi yang mengeklaim bahwa Papua Nugini menyatakan akan bergabung ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Narasi ini disebarkan oleh sejumlah akun Facebook di antaranya “Alutsista Militer Indonesia” dalam unggahan ini dan ini(arsip) pada Selasa (10/6/2025) melalui unggahan berdurasi 3 menit dan 16 detik. Kami juga menemukan narasi yang sama diunggah oleh akun bernama “ChefNofri Andi Nofri” pada Senin (9/6/2025).
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Unggahan tersebut menampilkan sebuah video yang hanya berisi tangkapan layar potret Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape tengah bersalaman, disertai keterangan teks bertuliskan:
#inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
“PRABOWO AKHIRNYA BUKA SUARA! PAPUA NUGINI Gabung Indonesia, Australia Langsung Panik!?” tulis keterangan dalam video tersebut.
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta Hoaks Informasi Papua Nugini Akan Bergabung Indonesia.
Sepanjang Selasa (10/6/2025) hingga Selasa (24/6/2025) atau selama 14 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 1,5 ribu tanda suka, 34 komentar dan videonya telah ditayangkan selama 52 ribu kali.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia?
ADVERTISEMENT
Narasi ini disebarkan oleh sejumlah akun Facebook di antaranya “Alutsista Militer Indonesia” dalam unggahan ini dan ini(arsip) pada Selasa (10/6/2025) melalui unggahan berdurasi 3 menit dan 16 detik. Kami juga menemukan narasi yang sama diunggah oleh akun bernama “ChefNofri Andi Nofri” pada Senin (9/6/2025).
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Unggahan tersebut menampilkan sebuah video yang hanya berisi tangkapan layar potret Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape tengah bersalaman, disertai keterangan teks bertuliskan:
#inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
“PRABOWO AKHIRNYA BUKA SUARA! PAPUA NUGINI Gabung Indonesia, Australia Langsung Panik!?” tulis keterangan dalam video tersebut.
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta Hoaks Informasi Papua Nugini Akan Bergabung Indonesia.
Sepanjang Selasa (10/6/2025) hingga Selasa (24/6/2025) atau selama 14 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 1,5 ribu tanda suka, 34 komentar dan videonya telah ditayangkan selama 52 ribu kali.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia?
Hasil Cek Fakta
Tirto menonton secara utuh video yang disertakan akun Facebook “Alutsista Militer Indonesia” dalam unggahan tersebut. Setelah menonton video secara keseluruhan, kami tidak menemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim bahwa Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia.
Video tersebut berisi kumpulan dari berbagai cuplikan peristiwa, termasuk pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, serta potret kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara tersebut yang juga memperlihatkan penyambutan oleh PM Marape. Selain itu, video itu memuat penjabaran sejarah berdirinya Papua Nugini dan hubungan bilateral yang telah terjalin dengan Indonesia.
Meski demikian, sepanjang video, tidak ada satu pun bagian yang menyampaikan pernyataan eksplisit, bukti, ataupun rujukan resmi yang menyatakan bahwa Papua Nugini ingin atau telah memutuskan untuk bergabung dengan Indonesia.
Tirto kemudian menelusuri satu per satu cuplikan dalam video yang beredar. Pada menit ke-1:30 hingga 1:32, tampak potongan adegan saat Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape berjabat tangan. Sementara pada menit ke-2:57 hingga 3:03, terlihat momen ketika James Marape, didampingi Prabowo, sedang duduk dan menandatangani buku tamu.
Kedua cuplikan tersebut identik dengan video resmi yang diunggah oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden pada 20 Oktober 2024. Dalam konteks aslinya, momen itu merupakan bagian dari agenda pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan PM James Marape yang berlangsung pada tanggal yang sama.
Baca juga:Jokowi: PLN Sudah Aliri Listrik di Perbatasan RI-Papua Nugini
Dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, pada hari itu Presiden Prabowo memang menerima sejumlah tamu pemimpin negara. Tamu keempat yang datang pada hari itu adalah PM Papua Nugini James Marape. Meski demikian, tidak ada informasi dalam video maupun keterangan resmi dari dua negara tersebut yang menyebutkan atau mengindikasikan pernyataan Papua Nugini untuk bergabung dengan Indonesia.
Untuk kembali memastikan kebenaran klaim ini, Tirto juga mengunjungi situs resmi parlemen Papua Nugini. Hasilnya, hingga Selasa (24/6/2025) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ditemukan informasi yang menyebut bahwa negara tersebut akan bergabung dengan Indonesia.
Kami justru menemukan, media pemeriksa fakta lain yaitu Tempo pernah melakukan penelusuran terhadap klaim serupa pada pertengahan Juni 2025 ini. Tempo mendapatkan konfirmasi langsung dari Humas Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat yang menegaskan bahwa Papua Nugini tidak pernah menyatakan ingin bergabung dengan Indonesia.
Video tersebut berisi kumpulan dari berbagai cuplikan peristiwa, termasuk pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, serta potret kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara tersebut yang juga memperlihatkan penyambutan oleh PM Marape. Selain itu, video itu memuat penjabaran sejarah berdirinya Papua Nugini dan hubungan bilateral yang telah terjalin dengan Indonesia.
Meski demikian, sepanjang video, tidak ada satu pun bagian yang menyampaikan pernyataan eksplisit, bukti, ataupun rujukan resmi yang menyatakan bahwa Papua Nugini ingin atau telah memutuskan untuk bergabung dengan Indonesia.
Tirto kemudian menelusuri satu per satu cuplikan dalam video yang beredar. Pada menit ke-1:30 hingga 1:32, tampak potongan adegan saat Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape berjabat tangan. Sementara pada menit ke-2:57 hingga 3:03, terlihat momen ketika James Marape, didampingi Prabowo, sedang duduk dan menandatangani buku tamu.
Kedua cuplikan tersebut identik dengan video resmi yang diunggah oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden pada 20 Oktober 2024. Dalam konteks aslinya, momen itu merupakan bagian dari agenda pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan PM James Marape yang berlangsung pada tanggal yang sama.
Baca juga:Jokowi: PLN Sudah Aliri Listrik di Perbatasan RI-Papua Nugini
Dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, pada hari itu Presiden Prabowo memang menerima sejumlah tamu pemimpin negara. Tamu keempat yang datang pada hari itu adalah PM Papua Nugini James Marape. Meski demikian, tidak ada informasi dalam video maupun keterangan resmi dari dua negara tersebut yang menyebutkan atau mengindikasikan pernyataan Papua Nugini untuk bergabung dengan Indonesia.
Untuk kembali memastikan kebenaran klaim ini, Tirto juga mengunjungi situs resmi parlemen Papua Nugini. Hasilnya, hingga Selasa (24/6/2025) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ditemukan informasi yang menyebut bahwa negara tersebut akan bergabung dengan Indonesia.
Kami justru menemukan, media pemeriksa fakta lain yaitu Tempo pernah melakukan penelusuran terhadap klaim serupa pada pertengahan Juni 2025 ini. Tempo mendapatkan konfirmasi langsung dari Humas Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat yang menegaskan bahwa Papua Nugini tidak pernah menyatakan ingin bergabung dengan Indonesia.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan bukti yang membenarkan klaim bahwa Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia.
Video yang disertakan dalam unggahan tidak memuat bukti dari sumber kredibel terkait kebenaran klaim tersebut. Lebih lanjut, hingga saat ini tidak ada keterangan resmi dari kedua negara yang turut membenarkan klaim tersebut.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Video yang disertakan dalam unggahan tidak memuat bukti dari sumber kredibel terkait kebenaran klaim tersebut. Lebih lanjut, hingga saat ini tidak ada keterangan resmi dari kedua negara yang turut membenarkan klaim tersebut.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://web.facebook.com/reel/976605754551253
- https://web.facebook.com/watch/?v=1099350165414259
- https://archive.ph/tuQsa
- https://web.facebook.com/reel/682603701288621
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2069__znnid=318__cb=32b1c0b428__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.zurich.co.id%2Fproduk-asuransi%2Funtuk-hidup%2Fzurich-travel-insurance%3Futm_source%3Dbanner_ads%26utm_medium%3Dmotion%26utm_campaign%3Dsh_campaign_tirto_travel_insurance_jun%26utm_content%3Dzurich_dmtm_consideration
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2069__znnid=319__cb=23601dc155__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.zurich.co.id%2Fproduk-asuransi%2Funtuk-hidup%2Fzurich-travel-insurance%3Futm_source%3Dbanner_ads%26utm_medium%3Dmotion%26utm_campaign%3Dsh_campaign_tirto_travel_insurance_jun%26utm_content%3Dzurich_dmtm_consideration
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=V7vvSOLa6Lc
- https://tirto.id/jokowi-pln-sudah-aliri-listrik-di-perbatasan-ri-papua-nugini-g1CU
- https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/presiden-prabowo-gelar-pertemuan-dengan-sejumlah-pemimpin-negara-dan-utusan-khusus/
- https://www.tempo.co/cekfakta/menyesatkan-papua-nugini-akan-gabung-ke-indonesia-1683437
Halaman: 13/6258