Sebuah akun TikTok “butterfly.3w3” membagikan informasi [arsip] dalam bentuk video yang menampilkan pidato Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mengatakan bahwa Indonesia akan dihapus dari peta dunia apabila ikut campur dalam membela Palestina dan Iran. Unggahan tersebut disertai dengan narasi sebagai berikut:
“Presiden Amerika akan menghapus Indonesia dan Rusia dari peta dunia 😱😱#rusia🇷🇺 #amerika🇺🇸 #indonesia🇮🇩 #freepalestine🇵🇸❤️ #perangduniake3 #janganbaper”
Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari 2 juta kali, 131 ribu penyuka, dan lebih dari 2 ribu interaksi komentar.
(GFD-2025-27543) [SALAH] Donald Trump Akan Hapus Indonesia dan Rusia Dari Peta
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 24/06/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan analisa dari video tersebut. Terjemahan dari pidato yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump tidak sesuai seperti yang dituliskan.
Dalam pidato tersebut, yang sebenarnya dikatakan oleh Donald Trump adalah “Dengan senang hati mengatakan, bahwa per hari kemarin, satu hari sebelum aku masuk kantor, para sandera di Timur Tengah akan pulang kembali ke keluarga mereka”.
Video tersebut merupakan Pidato Perdana Donald Trump Usai Resmi Dilantik Sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, pada Senin (20/01/2025). Dalam salah satu unggahan yang ditayangkan pada akun YouTube milik Kompas.com. Pidato tersebut Donald Trump menyoroti pemerintahan era Joe Biden. Trump menyebut Joe Biden tidak mampu mengelola krisis sederhana di dalam negeri.
Lebih lanjut, Trump juga menyinggung Biden yang memberikan dana tak terbatas untuk pertahanan tapi menolak mempertahankan perbatasan Amerika Serikat. Donald Trump menegaskan bahwa pemilihannya adalah mandat untuk membawa perubahan signifikan.
Dalam pidato tersebut, yang sebenarnya dikatakan oleh Donald Trump adalah “Dengan senang hati mengatakan, bahwa per hari kemarin, satu hari sebelum aku masuk kantor, para sandera di Timur Tengah akan pulang kembali ke keluarga mereka”.
Video tersebut merupakan Pidato Perdana Donald Trump Usai Resmi Dilantik Sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat, pada Senin (20/01/2025). Dalam salah satu unggahan yang ditayangkan pada akun YouTube milik Kompas.com. Pidato tersebut Donald Trump menyoroti pemerintahan era Joe Biden. Trump menyebut Joe Biden tidak mampu mengelola krisis sederhana di dalam negeri.
Lebih lanjut, Trump juga menyinggung Biden yang memberikan dana tak terbatas untuk pertahanan tapi menolak mempertahankan perbatasan Amerika Serikat. Donald Trump menegaskan bahwa pemilihannya adalah mandat untuk membawa perubahan signifikan.
Kesimpulan
Video “Donald Trump akan hapus Indonesia dan Rusia dari peta ” merupakan konteks yang salah (false context).
Rujukan
(GFD-2025-27542) Hoaks Informasi Papua Nugini Akan Bergabung ke Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 24/06/2025
Berita
tirto.id - Beredar di media sosial, informasi yang menyebut bahwa Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia. Klaim ini tersebar melalui video yang memperlihatkan pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape. Video tersebut lalu ditambahkan narasi yang mengeklaim bahwa Papua Nugini menyatakan akan bergabung ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
Narasi ini disebarkan oleh sejumlah akun Facebook di antaranya “Alutsista Militer Indonesia” dalam unggahan ini dan ini(arsip) pada Selasa (10/6/2025) melalui unggahan berdurasi 3 menit dan 16 detik. Kami juga menemukan narasi yang sama diunggah oleh akun bernama “ChefNofri Andi Nofri” pada Senin (9/6/2025).
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Unggahan tersebut menampilkan sebuah video yang hanya berisi tangkapan layar potret Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape tengah bersalaman, disertai keterangan teks bertuliskan:
#inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
“PRABOWO AKHIRNYA BUKA SUARA! PAPUA NUGINI Gabung Indonesia, Australia Langsung Panik!?” tulis keterangan dalam video tersebut.
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta Hoaks Informasi Papua Nugini Akan Bergabung Indonesia.
Sepanjang Selasa (10/6/2025) hingga Selasa (24/6/2025) atau selama 14 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 1,5 ribu tanda suka, 34 komentar dan videonya telah ditayangkan selama 52 ribu kali.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia?
ADVERTISEMENT
Narasi ini disebarkan oleh sejumlah akun Facebook di antaranya “Alutsista Militer Indonesia” dalam unggahan ini dan ini(arsip) pada Selasa (10/6/2025) melalui unggahan berdurasi 3 menit dan 16 detik. Kami juga menemukan narasi yang sama diunggah oleh akun bernama “ChefNofri Andi Nofri” pada Senin (9/6/2025).
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Unggahan tersebut menampilkan sebuah video yang hanya berisi tangkapan layar potret Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape tengah bersalaman, disertai keterangan teks bertuliskan:
#inline3 img{margin: 20px auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
“PRABOWO AKHIRNYA BUKA SUARA! PAPUA NUGINI Gabung Indonesia, Australia Langsung Panik!?” tulis keterangan dalam video tersebut.
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:20px auto;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta Hoaks Informasi Papua Nugini Akan Bergabung Indonesia.
Sepanjang Selasa (10/6/2025) hingga Selasa (24/6/2025) atau selama 14 hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 1,5 ribu tanda suka, 34 komentar dan videonya telah ditayangkan selama 52 ribu kali.
ADVERTISEMENT
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut? Benarkah Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia?
Hasil Cek Fakta
Tirto menonton secara utuh video yang disertakan akun Facebook “Alutsista Militer Indonesia” dalam unggahan tersebut. Setelah menonton video secara keseluruhan, kami tidak menemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim bahwa Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia.
Video tersebut berisi kumpulan dari berbagai cuplikan peristiwa, termasuk pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, serta potret kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara tersebut yang juga memperlihatkan penyambutan oleh PM Marape. Selain itu, video itu memuat penjabaran sejarah berdirinya Papua Nugini dan hubungan bilateral yang telah terjalin dengan Indonesia.
Meski demikian, sepanjang video, tidak ada satu pun bagian yang menyampaikan pernyataan eksplisit, bukti, ataupun rujukan resmi yang menyatakan bahwa Papua Nugini ingin atau telah memutuskan untuk bergabung dengan Indonesia.
Tirto kemudian menelusuri satu per satu cuplikan dalam video yang beredar. Pada menit ke-1:30 hingga 1:32, tampak potongan adegan saat Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape berjabat tangan. Sementara pada menit ke-2:57 hingga 3:03, terlihat momen ketika James Marape, didampingi Prabowo, sedang duduk dan menandatangani buku tamu.
Kedua cuplikan tersebut identik dengan video resmi yang diunggah oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden pada 20 Oktober 2024. Dalam konteks aslinya, momen itu merupakan bagian dari agenda pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan PM James Marape yang berlangsung pada tanggal yang sama.
Baca juga:Jokowi: PLN Sudah Aliri Listrik di Perbatasan RI-Papua Nugini
Dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, pada hari itu Presiden Prabowo memang menerima sejumlah tamu pemimpin negara. Tamu keempat yang datang pada hari itu adalah PM Papua Nugini James Marape. Meski demikian, tidak ada informasi dalam video maupun keterangan resmi dari dua negara tersebut yang menyebutkan atau mengindikasikan pernyataan Papua Nugini untuk bergabung dengan Indonesia.
Untuk kembali memastikan kebenaran klaim ini, Tirto juga mengunjungi situs resmi parlemen Papua Nugini. Hasilnya, hingga Selasa (24/6/2025) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ditemukan informasi yang menyebut bahwa negara tersebut akan bergabung dengan Indonesia.
Kami justru menemukan, media pemeriksa fakta lain yaitu Tempo pernah melakukan penelusuran terhadap klaim serupa pada pertengahan Juni 2025 ini. Tempo mendapatkan konfirmasi langsung dari Humas Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat yang menegaskan bahwa Papua Nugini tidak pernah menyatakan ingin bergabung dengan Indonesia.
Video tersebut berisi kumpulan dari berbagai cuplikan peristiwa, termasuk pertemuan antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape, serta potret kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara tersebut yang juga memperlihatkan penyambutan oleh PM Marape. Selain itu, video itu memuat penjabaran sejarah berdirinya Papua Nugini dan hubungan bilateral yang telah terjalin dengan Indonesia.
Meski demikian, sepanjang video, tidak ada satu pun bagian yang menyampaikan pernyataan eksplisit, bukti, ataupun rujukan resmi yang menyatakan bahwa Papua Nugini ingin atau telah memutuskan untuk bergabung dengan Indonesia.
Tirto kemudian menelusuri satu per satu cuplikan dalam video yang beredar. Pada menit ke-1:30 hingga 1:32, tampak potongan adegan saat Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Papua Nugini James Marape berjabat tangan. Sementara pada menit ke-2:57 hingga 3:03, terlihat momen ketika James Marape, didampingi Prabowo, sedang duduk dan menandatangani buku tamu.
Kedua cuplikan tersebut identik dengan video resmi yang diunggah oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden pada 20 Oktober 2024. Dalam konteks aslinya, momen itu merupakan bagian dari agenda pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan PM James Marape yang berlangsung pada tanggal yang sama.
Baca juga:Jokowi: PLN Sudah Aliri Listrik di Perbatasan RI-Papua Nugini
Dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet, pada hari itu Presiden Prabowo memang menerima sejumlah tamu pemimpin negara. Tamu keempat yang datang pada hari itu adalah PM Papua Nugini James Marape. Meski demikian, tidak ada informasi dalam video maupun keterangan resmi dari dua negara tersebut yang menyebutkan atau mengindikasikan pernyataan Papua Nugini untuk bergabung dengan Indonesia.
Untuk kembali memastikan kebenaran klaim ini, Tirto juga mengunjungi situs resmi parlemen Papua Nugini. Hasilnya, hingga Selasa (24/6/2025) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ditemukan informasi yang menyebut bahwa negara tersebut akan bergabung dengan Indonesia.
Kami justru menemukan, media pemeriksa fakta lain yaitu Tempo pernah melakukan penelusuran terhadap klaim serupa pada pertengahan Juni 2025 ini. Tempo mendapatkan konfirmasi langsung dari Humas Kementerian Luar Negeri Rolliansyah Soemirat yang menegaskan bahwa Papua Nugini tidak pernah menyatakan ingin bergabung dengan Indonesia.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan bukti yang membenarkan klaim bahwa Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia.
Video yang disertakan dalam unggahan tidak memuat bukti dari sumber kredibel terkait kebenaran klaim tersebut. Lebih lanjut, hingga saat ini tidak ada keterangan resmi dari kedua negara yang turut membenarkan klaim tersebut.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Video yang disertakan dalam unggahan tidak memuat bukti dari sumber kredibel terkait kebenaran klaim tersebut. Lebih lanjut, hingga saat ini tidak ada keterangan resmi dari kedua negara yang turut membenarkan klaim tersebut.
Jadi, informasi yang menyebut bahwa Papua Nugini menyatakan akan bergabung dengan Indonesia bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://web.facebook.com/reel/976605754551253
- https://web.facebook.com/watch/?v=1099350165414259
- https://archive.ph/tuQsa
- https://web.facebook.com/reel/682603701288621
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2069__znnid=318__cb=32b1c0b428__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.zurich.co.id%2Fproduk-asuransi%2Funtuk-hidup%2Fzurich-travel-insurance%3Futm_source%3Dbanner_ads%26utm_medium%3Dmotion%26utm_campaign%3Dsh_campaign_tirto_travel_insurance_jun%26utm_content%3Dzurich_dmtm_consideration
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2069__znnid=319__cb=23601dc155__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.zurich.co.id%2Fproduk-asuransi%2Funtuk-hidup%2Fzurich-travel-insurance%3Futm_source%3Dbanner_ads%26utm_medium%3Dmotion%26utm_campaign%3Dsh_campaign_tirto_travel_insurance_jun%26utm_content%3Dzurich_dmtm_consideration
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=V7vvSOLa6Lc
- https://tirto.id/jokowi-pln-sudah-aliri-listrik-di-perbatasan-ri-papua-nugini-g1CU
- https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/presiden-prabowo-gelar-pertemuan-dengan-sejumlah-pemimpin-negara-dan-utusan-khusus/
- https://www.tempo.co/cekfakta/menyesatkan-papua-nugini-akan-gabung-ke-indonesia-1683437
(GFD-2025-27541) Hoaks! Video Kim Jong Un mualaf dan jadi imam shalat
Sumber:Tanggal publish: 24/06/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah video beredar di media sosial X memperlihatkan sosok mirip Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un sedang memimpin shalat di dalam masjid.
Dalam unggahan itu, dinarasikan bahwa Kim Jong Un telah memeluk agama Islam, dan menjadi seorang mualaf.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“alhamdulillaaaah dia sdh mualaf”
Benarkah Kim Jong Un telah masuk agama Islam?
Dalam unggahan itu, dinarasikan bahwa Kim Jong Un telah memeluk agama Islam, dan menjadi seorang mualaf.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“alhamdulillaaaah dia sdh mualaf”
Benarkah Kim Jong Un telah masuk agama Islam?
Hasil Cek Fakta
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dari penelusuran dengan memasukan kata kunci “Kim Jong Un mualaf” dan sejenisnya melalui mesin pencarian dan tidak ditemukan pernyataan resmi yang mengkonfirmasi unggahan tersebut.
Begitu pun hasil penelusuran terhadap arsip Korean Central News Agency (KCNA) dan media resmi Korea Utara lainnya, seperti Naenara, tidak menemukan satu pun laporan yang menyebut Kim Jong Un memeluk Islam. Tidak menemukan Informasi resmi terkait agama apa yang dianut oleh Kim Jong Un dari media internasional mau pun nasional.
ANTARA kemudian melakukan penelusuran dengan menggunakan aplikasi pendeteksi video hasil kecerdasan imitasi atau AI yakni Hive Moderation. Dari hasil penelusuran diketahui bahwa video yang diunggah tersebut merupakan hasil buatan kecerdasan imitasi atau AI.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa klaim Kim Jong Un menjadi mualaf atau memimpin salat adalah hoaks dan video yang tersebar di laman media sosial yang menunjukkan Kim Jong Un jadi imam shalat adalah hoaks.
Klaim: Kim Jong Un mualaf dan jadi imam shalat
Rating: Hoaks
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Baca juga : Pemimpin Korut gelar pertemuan dengan pejabat senior Rusia
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Dari penelusuran dengan memasukan kata kunci “Kim Jong Un mualaf” dan sejenisnya melalui mesin pencarian dan tidak ditemukan pernyataan resmi yang mengkonfirmasi unggahan tersebut.
Begitu pun hasil penelusuran terhadap arsip Korean Central News Agency (KCNA) dan media resmi Korea Utara lainnya, seperti Naenara, tidak menemukan satu pun laporan yang menyebut Kim Jong Un memeluk Islam. Tidak menemukan Informasi resmi terkait agama apa yang dianut oleh Kim Jong Un dari media internasional mau pun nasional.
ANTARA kemudian melakukan penelusuran dengan menggunakan aplikasi pendeteksi video hasil kecerdasan imitasi atau AI yakni Hive Moderation. Dari hasil penelusuran diketahui bahwa video yang diunggah tersebut merupakan hasil buatan kecerdasan imitasi atau AI.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa klaim Kim Jong Un menjadi mualaf atau memimpin salat adalah hoaks dan video yang tersebar di laman media sosial yang menunjukkan Kim Jong Un jadi imam shalat adalah hoaks.
Klaim: Kim Jong Un mualaf dan jadi imam shalat
Rating: Hoaks
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Baca juga : Pemimpin Korut gelar pertemuan dengan pejabat senior Rusia
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Rujukan
(GFD-2025-27540) [KLARIFIKASI] Konteks Utuh Terkait Narasi Warga Bulukumba Meninggal Saat Urus Syarat BPJS Kesehatan
Sumber:Tanggal publish: 23/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar unggahan foto dengan narasi seorang warga di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan meninggal dunia saat sedang mengurus syarat pendaftaran peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com narasi yang beredar di media sosial itu perlu diluruskan.
Unggahan soal warga di Kabupaten Bulukumba meninggal saat mengurus syarat pendaftaran BPJS Kesehatan salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan beberapa foto dengan keterangan sebagai berikut:
Innalillahi, Warga Bulukumba Meningg4l Mereg4ng Ny4wa di Disdukcapil Saat sedang Urus Syarat BPJS
Bapak ini Sakit dan perlu operasi tapi tidak ada biaya kemudian dengan terpaksa pasien dibawa keluarga urus BPJS tapi Meningg4l. Diduga karena sakit...selengkapnya.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook unggahan soal warga di Bulukumba meninggal usai perekaman e-KTP
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com narasi yang beredar di media sosial itu perlu diluruskan.
Unggahan soal warga di Kabupaten Bulukumba meninggal saat mengurus syarat pendaftaran BPJS Kesehatan salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan beberapa foto dengan keterangan sebagai berikut:
Innalillahi, Warga Bulukumba Meningg4l Mereg4ng Ny4wa di Disdukcapil Saat sedang Urus Syarat BPJS
Bapak ini Sakit dan perlu operasi tapi tidak ada biaya kemudian dengan terpaksa pasien dibawa keluarga urus BPJS tapi Meningg4l. Diduga karena sakit...selengkapnya.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook unggahan soal warga di Bulukumba meninggal usai perekaman e-KTP
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, foto dalam unggahan identik dengan yang ada di laman Tribunnews ini. Dalam pemberitaan dijelaskan, kejadian itu terjadi pada 2022, bukan 2025.
Peristiwa bermula ketika warga bernama Amiluddin datang ke kantor Disdukcapil Bulukumba pada 15 Maret 2022 untuk melakukan perekaman e-KTP.
Amiludin membuat KTP sebagai syarat pendaftaran peserta BPJS Kesehatan, karena ia akan menjalani operasi.
Namun, setelah perekaman KTP selesai, Amiluddin tiba-tiba terjatuh dan mengembuskan napas terakhirnya.
Saksi yang ada di lokasi kejadian menyebutkan, saat datang ke kantor Disdukcapil, Amiluddin terlihat tidak sehat dan lesu.
Pihak keluarga juga menjelaskan, Amiluddin sebelumnya sempat dirawat di RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, terdapat cairan di dalam usus Amiluddin sehingga dibutuhkan tindakan operasi.
Adapun, Amiluddin meninggal di kantor Disdukcapil setelah melakukan seluruh rangkaian perekaman e-KTP. Jenazahnya kemudian dibawa ke rumah duka di Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba untuk dimakamkan.
Peristiwa bermula ketika warga bernama Amiluddin datang ke kantor Disdukcapil Bulukumba pada 15 Maret 2022 untuk melakukan perekaman e-KTP.
Amiludin membuat KTP sebagai syarat pendaftaran peserta BPJS Kesehatan, karena ia akan menjalani operasi.
Namun, setelah perekaman KTP selesai, Amiluddin tiba-tiba terjatuh dan mengembuskan napas terakhirnya.
Saksi yang ada di lokasi kejadian menyebutkan, saat datang ke kantor Disdukcapil, Amiluddin terlihat tidak sehat dan lesu.
Pihak keluarga juga menjelaskan, Amiluddin sebelumnya sempat dirawat di RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja Kabupaten Bulukumba.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, terdapat cairan di dalam usus Amiluddin sehingga dibutuhkan tindakan operasi.
Adapun, Amiluddin meninggal di kantor Disdukcapil setelah melakukan seluruh rangkaian perekaman e-KTP. Jenazahnya kemudian dibawa ke rumah duka di Kelurahan Tanah Jaya, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba untuk dimakamkan.
Kesimpulan
Unggahan yang menyebut warga Bulukumba meninggal saat mengurus syarat pendafataran BPJS Kesehatan pada Juni 2025 merupakan informasi keliru. Narasi itu tidak menyertakan konteks secara utuh.
Peristiwa itu merupakan kejadian pada 2022. Korban meninggal setelah melakukan perekaman e-KTP di Kantor Disdukcapil Bulukumba pada 15 Maret 2022.
KTP itu diperlukan sebagai syarat mendaftar BPJS Kesehatan karena ia akan melakukan operasi.
Peristiwa itu merupakan kejadian pada 2022. Korban meninggal setelah melakukan perekaman e-KTP di Kantor Disdukcapil Bulukumba pada 15 Maret 2022.
KTP itu diperlukan sebagai syarat mendaftar BPJS Kesehatan karena ia akan melakukan operasi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/19DZJnhMrz/
- https://www.facebook.com/share/p/19FPrV68zA/
- https://www.facebook.com/share/p/16N7kSZkUj/
- https://www.tribunnews.com/regional/2022/03/16/pria-di-bulukumba-meninggal-saat-perekaman-e-ktp-ternyata-hendak-urus-bpjs-untuk-operasi
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 16/6261