• (GFD-2025-28523) [HOAKS] Tautan untuk Pencairan BSU Periode Agustus 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar tautan yang diklaim untuk mencairkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) periode Agustus 2025.

    Sebagaimana diketahui, BSU merupakan bantuan pemerintah yang ditujukan kepada pekerja berpenghasilan di bawah Rp 3,5 juta per bulan.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.

    Tautan yang diklaim untuk mencairkan BSU Agustus 2025 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Pemerintah melalui BPJS Ketenagakerjaan kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) untuk pekerja/buruh yang memenuhi syarat.

    Ingin tahu apakah Anda termasuk penerima?Kini Anda bisa cek status penerima secara online dan resmi melalui laman berikut:

    daftar-online[dot]mgpz[dot]mom

    Cukup masukkan data Anda. Tanpa biaya. Hasil langsung tampil. Jangan lewatkan kesempatan ini! Pastikan nama Anda terdaftar sebagai penerima bantuan.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah diperiksa, tautan yang disebarkan di Facebook tersebut tidak mengarah ke situs resmi Kementerian Ketenagakerjaan atau BPJS Ketenagakerjaan.

    Tautan itu menuju situs terindikasi phishing atau pencurian data pribadi, yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap, akun Telegram, jenis kelamin, dan latar belakang pendidikan. 

    Awas, jangan masukkan data pribadi apa pun ke situs tersebut. Ini merupakan penipuan yang berpotensi merugikan kita, termasuk bisa membobol rekening perbankan.

    Sementara itu, penyaluran BSU untuk kuartal III dan IV tahun 2025 masih dalam kajian. Pemerintah disebut mempertimbangkan untuk melanjutkan program ini. 

    Hal tersebut disampaikan Analis Kebijakan Direktorat Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kementerian Keuangan, Riznaldi Akbar, di sela acara International Battery Summit di Jakarta.

    "BSU kelihatannya lanjut karena kita efektif pelaksanaannya. Itu akan lanjut di triwulan III dan triwulan IV," kata Riznaldi, seperti diberitakan Kompas.com, 7 Agustus 2025.

    Sebelumnya, pemerintah telah menyalurkan BSU sebesar Rp 300.000 per bulan untuk periode Juni-Juli 2025 bagi pekerja yang memenuhi syarat.

    Kendati demikian, pemerintah sampai saat ini belum mengumumkan tentang pencairan BSU untuk periode Agustus 2025.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang beredar di Facebook dan diklaim untuk mencairkan BSU Agustus 2025 adalah hoaks.

    Tautan yang dibagikan terindikasi phishing. Selain itu, pemerintah belum mengumumkan penyaluran BSU untuk periode Agustus 2025. 

     

    Rujukan

  • (GFD-2025-28522) [KLARIFIKASI] Video Kerumunan Warga Jepang Aksi Dukung Palestina Ini adalah Rekayasa AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial diklaim menampilkan momen ketika ratusan ribu warga di Jepang melakukan aksi mendukung Palestina.

    Dalam video, tampak sejumlah orang berkumpul di ruang terbuka sambil mengibarkan bendera Palestina.

    Namun setelah ditelusuri, video itu merupakan hasil rekayasa berbasis artificial intelligence (AI). Aksi dukungan terhadap Palestina juga ada di Jepang, tetapi informasi keliru perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menampilkan kerumunan orang di Jepang melakukan aksi mendukung Palestina salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Salah satu akun menuliskan keterangan sebagai berikut:

    Ini bukan di Amman atau Kairo. Melainkan di Jepang. Ratusan ribu orang turun ke jalan dalam Aksi solidaritas dengan perjuangan Palestina di Jepang.

    Ketika video itu dicermati, terdapat kejanggalan dalam unggahan itu.

    Salah satu kejanggalan adalah kerumunan orang yang tidak bergerak dan tidak mencerminkan aksi demonstrasi seperti pada umumnya.

    Satu-satunya yang bergerak dalam kerumunan itu hanya bendera Palestina yang bentuknya tampak tidak sempurna.

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video tersebut dan mengeceknya menggunakan AI or Not. Hasilnya, konten itu kemungkinan besar dihasilkan AI generatif.

    Adapun video itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok ini pada 28 Juli 2025.

    Akun tersebut kerap membagikan konten hasil rekayasa AI yang menampilkan warga Jepang melakukan aksi mendukung Palestina. 

    Kendati begitu, aksi demonstrasi mendukung Palestina beberapa kali digelar di Jepang. Misalnya, demonstrasi di Distrik Shinjuku, Tokyo pada pada 19 November 2024.

    Dikutip dari Asahi.com, aksi yang dihadiri oleh 1.500 orang itu menyerukan agar Israel menghentikan pengeboman di Gaza. Dalam aksi, para pengunjuk rasa juga mengibarkan bendera Palestina. 

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan kerumunan orang di Jepang melakukan aksi mendukung Palestina merupakan konten rekayasa AI.

    Hasil pemeriksaan menggunakan AI or Not menunjukkan bahwa kemungkinan besar konten itu adalah rekayasa AI. Kepolisian Tokyo juga memastikan tidak ada demonstrasi seperti dalam video pada Agustus 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28521) [HOAKS] Pemerintah Keluarkan Uang Pecahan Rp 250.000 Edisi HUT ke-80 RI

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan yang beredar di media sosial mengeklaim pemerintah mengeluarkan uang pecahan Rp 250.000 dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.

    Namun, setelah ditelusuri, unggahan tersebut tidak benar atau hoaks. Informasi dalam unggahan itu keliru dan perlu diluruskan.

    Unggahan yang mengeklaim pemerintah mengeluarkan uang pecahan Rp 250.000 dibagikan di media sosial Facebook, misalnya oleh akun ini, ini, ini , dan ini.

    Akun tersebut membagikan gambar uang kertas berwarna merah dengan nominal Rp 250.000. Keterangan dalam video sebagai berikut:

    Uang edisi kemerdekaan 17 Agustus. Pecahan 250.000

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook uang pecahan Rp 250 ribu yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam rangka HUT RI ke-80Penelusuran Kompas.com

    POH Kepala Biro Strategic Corporate Branding & TJSL Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri), Yahdi Lil Ihsan memastikan unggahan itu adalah hoaks.

    Sampai saat ini tidak pernah ada uang pecahan Rp 250.000.

    Selain itu, foto uang pecahan Rp 250.000 yang beredar di media sosial tidak mencantumkan nama Bank Indonesia, melainkan Bank Republik Nusantara.

    "Jelas itu informasi yang tidak benar. Karena desain uang tersebut juga tidak memenuhi syarat desain uang rupiah, itu juga tulisannya Bank Republik Nusantara. Sementara kalau uang rupiah resmi yang mengeluarkan adalah Bank Indonesia," ujar Yahdi kepada Kompas.com, Sabtu (18/8/2025).

    Adapun uang pecahan uang baru yang dikeluarkan oleh pemerintah akan diumumkan di media sosial dan situs resmi Bank Indonesia.

    Selain itu, masyarakat juga dapat mengecek informasi tentang uang pecahan rupiah yang masih berlaku melalui tautan: https://www.bi.go.id/id/rupiah/gambar-uang/Default.aspx

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Unggahan yang mengeklaim  pemerintah mengeluarkan uang pecahan Rp 250.000 merupakan informasi tidak benar atau hoaks. 

    Peruri memastikan tidak pernah ada uang pecahan Rp 250.000 yang dikeluarkan pemerintah untuk peringatan HUT ke-80 RI.

    Selain itu, foto uang yang ada di media sosial juga janggal. Sebab, foto uang dalam unggahan tidak mencantumkan nama Bank Indonesia, namun Bank Republik Nusantara.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28520) [HOAKS] Video Orca Menangisi Kematian Jessica Radcliffe

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang memperlihatkan seekor paus pembunuh atau orca menangisi jenazah seorang perempuan.

    Narasi video menyebutkan, perempuan itu merupakan seorang pelatih orca bermana Jessica Radcliffe. Ia tewas karena diserang orca yang dilatihnya.

    Namun berdasarkan perempuan Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence (AI).

    Video seekor orca menangisi jenazah pelatihnya, Jessica Radcliffe, dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Agustus 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Paus orca menangis ,melihat Jessica terbaring kaku tak bergerak lagi

    Dalam video tersebut, tampak seekor orca menyembul dari kolam dan mendekati jenazah perempuan yang disebut Jessica. Orca itu menangis dengan berurai air mata.

    Hasil Cek Fakta

    Video tersebut terindikasi hasil manipulasi berbasis AI. Berdasarkan penjelasan di situs Environmental Literacy Council (ELC), orca tidak menangis seperti manusia.

    Manusia meluapkan kesedihan dengan menitikkan air mata, tetapi orca memiliki cara mereka sendiri dalam mengekspresikan keadaan emosional mereka.

    Orca dapat mengerang, merengek, mengeluarkan suara tangisan atau nyanyian pilu ketika mereka merasa sedih, sendirian, atau kesal.

    Ekspresi dalam bentuk suara ini merupakan cara mengomunikasikan keadaan emosional mereka kepada anggota kawanan lainnya.

    Sementara itu, berbagai media telah menelusuri kisah kematian Jessica Radcliffe dan menyimpulkan bahwa narasi itu merupakan hasil fabrikasi.

    Adapun, narasi seorang pelatih orca bernama Jessica Radcliffe tewas dimangsa binatang yang dilatihnya ramai dibagikan di media sosial pada Agustus 2025.

    Dalam video yang turut disebarkan, Jessica Radcliffe diperlihatkan dimangsa secara buas oleh seekor paus orca di tengah pertunjukan langsung di "Pacific Blue Marine Park".

    Akan tetapi, sebagaimana diberitakan International Business Times, pakar yang memeriksa video tersebut mengidentifikasi adanya manipulasi berbasis AI.

    Selain itu, pemeriksa fakta dari berbagai media tidak menemukan nama Jessica Radcliffe dalam catatan ketenagakerjaan taman hiburan, basis data publik, atau liputan berita yang kredibel.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video seekor orca menangisi jenazah pelatihnya, Jessica Radcliffe, merupakan hoaks.

    Video tersebut merupakan hasil manipulasi berbasis AI. Selain itu, kisah kematian Jessica Radcliffe karena diserang orca adalah hasil fabrikasi.

    Rujukan