KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan dampak sabotase.
Menurut narasi tersebut, sabotase dilakukan oleh para mafia dan koruptor untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi yang mengeklaim mafia dan koruptor sabotase MBG sehingga terjadi keracunan massal dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
Setelah gagal menggulingkan, kini para mafia mulai sabotase dan provokasi MBG. Kawal MBG !!
Screenshot Hoaks, Mafia dan Koruptor Sabotase Program MBG
(GFD-2025-29433) [HOAKS] Mafia dan Koruptor Sabotase Program MBG
Sumber:Tanggal publish: 06/10/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membantah isu penyebab maraknya kasus keracunan di program MBG adalah karena ada sabotase.
Berdasarkan temuan BGN, sejauh ini penyebab kasus keracunan MBG adalah karena kelalaian terhadap prosedur.
"Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP (standard operating procedure)," kata Dadan kepada Kompas.com, 30 September 2025.
Sebelumnya, Dadan telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebagian besar kasus terjadi pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi.
"Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang," ujar Dadan, seperti diberitakan Kompas.com, pada 28 September 2025.
Ia menyebutkan, pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 telah terbentuk 2.391 unit SPPG dengan 24 kasus keracunan.
Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus keracunan.
Selain kelalaian dalam menerapkan SOP, kata Dadan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air.
Berdasarkan temuan BGN, sejauh ini penyebab kasus keracunan MBG adalah karena kelalaian terhadap prosedur.
"Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP (standard operating procedure)," kata Dadan kepada Kompas.com, 30 September 2025.
Sebelumnya, Dadan telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebagian besar kasus terjadi pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi.
"Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang," ujar Dadan, seperti diberitakan Kompas.com, pada 28 September 2025.
Ia menyebutkan, pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 telah terbentuk 2.391 unit SPPG dengan 24 kasus keracunan.
Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus keracunan.
Selain kelalaian dalam menerapkan SOP, kata Dadan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim mafia dan koruptor sabotase MBG sehingga terjadi keracunan massal adalah hoaks.
BGN membantah adanya sabotase pada program MBG. Menurut temuan BGN, penyebab keracunan massal pada program MBG adalah kelalaian penerapan SOP.
BGN membantah adanya sabotase pada program MBG. Menurut temuan BGN, penyebab keracunan massal pada program MBG adalah kelalaian penerapan SOP.
Rujukan
- https://web.facebook.com/etty.rochaety/posts/pfbid0hrr1eiJY6RcNA8uaBjJ1UkUDyS8AiJ63CmCdTudP7LQf1sRsWiQT5ZL2XYAADg6cl
- https://web.facebook.com/reel/1326506062404760
- https://web.facebook.com/reel/1288642192946827
- https://web.facebook.com/watch/?v=1723941701640718
- https://nasional.kompas.com/read/2025/09/28/15185101/kepala-bgn-lapor-ke-prabowo-keracunan-mbg-karena-sdm-butuh-jam-terbang
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-29432) [HOAKS] Presiden India Draupadi Murmu Masuk Islam, Ribuan Patung Dewa Dihancurkan
Sumber:Tanggal publish: 03/10/2025
Berita
KOMPAS.com - Presiden India Draupadi Murmu diklaim telah resmi memeluk agama Islam. Setelah itu, muncul kebijakan untuk menghancurkan patung dewa yang jumlahnya mencapai ribuan.
Narasi ini beredar di media sosial pada akhir September dan awal Oktober 2025.
Informasi itu tidak benar atau merupakan hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.
Unggahan yang mengeklaim Presiden India resmi masuk Islam ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan Instagram ini.
Pengguna media sosial menyebarkan video berdurasi kurang dari tiga menit, menampilkan kumpulan foto Draupadi sedang berpidato dan ketika ia mengenakan jilbab.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (27/9/2025):
MASYAA ALLOH. PRESIDEN INDIA MASUK ISLAM... TAKKAN TERBENDUNG LAGI BILA HIDAYAH ALLAH SUDAH MERASUK DALAM RE LUNG HATI MANUSIA
Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:
GEGER! PRESIDEN INDIA RESMI MASUK ISLAM, RIBUAN PATUNG DEWA DIHANCURKAN
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Sabtu (27/9/2025), yang mengeklaim Presiden India Drupadi Murmu resmi masuk Islam.
Narasi ini beredar di media sosial pada akhir September dan awal Oktober 2025.
Informasi itu tidak benar atau merupakan hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.
Unggahan yang mengeklaim Presiden India resmi masuk Islam ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan Instagram ini.
Pengguna media sosial menyebarkan video berdurasi kurang dari tiga menit, menampilkan kumpulan foto Draupadi sedang berpidato dan ketika ia mengenakan jilbab.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (27/9/2025):
MASYAA ALLOH. PRESIDEN INDIA MASUK ISLAM... TAKKAN TERBENDUNG LAGI BILA HIDAYAH ALLAH SUDAH MERASUK DALAM RE LUNG HATI MANUSIA
Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:
GEGER! PRESIDEN INDIA RESMI MASUK ISLAM, RIBUAN PATUNG DEWA DIHANCURKAN
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Sabtu (27/9/2025), yang mengeklaim Presiden India Drupadi Murmu resmi masuk Islam.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan informasi di situs web Presiden India, Draupadi Murmu merupakan perempuan yang lahir dalam keluarga suku Santhali, yang merupakan pengikut Hindu.
Tidak ada pemberitaan atau laporan kredibel yang membuktikan bahwa Draupadi beralih memeluk agama Islam.
Sebaliknya, ia justru terlibat aktif dalam sejumlah kegiataan keagamaan Hindu.
Misalnya, pada 20 September 2025, Drupadi mengikuti upacara pind daan di Gaya, sebuah doa dalam Hindu untuk mendoakan keselamatan jiwa leluhur dan anggota keluarga yang telah meninggal.
Sebagaimana diwartakan Times of India, upacara dilaksanakan di dalam ruang suci Vishnupad Temple, di bawah pengawasan pendeta keluarga Draupadi.
Selain itu, gambar-gambar dalam video yang disebarkan pengguna media sosial tidak semuanya asli.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek salah satu gambar Draupadi mengenakan jilbab putih.
Terdapat tools yang dapat mendeteksi campur tangan artificial intelligence (AI), salah satunya Sight Engine.
Hasil pengidentifikasian menunjukkan, gambar Draupadi Murmu memakai jilbab putih memiliki probabilitas 99 persen dihasilkan akal imitasi.
Tidak ada pemberitaan atau laporan kredibel yang membuktikan bahwa Draupadi beralih memeluk agama Islam.
Sebaliknya, ia justru terlibat aktif dalam sejumlah kegiataan keagamaan Hindu.
Misalnya, pada 20 September 2025, Drupadi mengikuti upacara pind daan di Gaya, sebuah doa dalam Hindu untuk mendoakan keselamatan jiwa leluhur dan anggota keluarga yang telah meninggal.
Sebagaimana diwartakan Times of India, upacara dilaksanakan di dalam ruang suci Vishnupad Temple, di bawah pengawasan pendeta keluarga Draupadi.
Selain itu, gambar-gambar dalam video yang disebarkan pengguna media sosial tidak semuanya asli.
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek salah satu gambar Draupadi mengenakan jilbab putih.
Terdapat tools yang dapat mendeteksi campur tangan artificial intelligence (AI), salah satunya Sight Engine.
Hasil pengidentifikasian menunjukkan, gambar Draupadi Murmu memakai jilbab putih memiliki probabilitas 99 persen dihasilkan akal imitasi.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim Presiden India Draupadi Murmu resmi masuk Islam merupakan hoaks.
Drupadi lahir dari suku Santhali, yang merupakan pengikut Hindu dan masih melakukan ritual keagamaan Hindu hingga kini.
Konten yang beredar di media sosial dibuat dengan AI. Narasi disinformasi dengan isu agama perlu diwaspadai karena berpotensi menyebabkan perpecahan di masyarakat.
Drupadi lahir dari suku Santhali, yang merupakan pengikut Hindu dan masih melakukan ritual keagamaan Hindu hingga kini.
Konten yang beredar di media sosial dibuat dengan AI. Narasi disinformasi dengan isu agama perlu diwaspadai karena berpotensi menyebabkan perpecahan di masyarakat.
Rujukan
- https://www.facebook.com/abafawjamukta/videos/1873367906868384/
- https://www.facebook.com/satrawi.satrawi.737/videos/4042610552654872/
- https://www.facebook.com/61578358377666/videos/2049062048833962/
- https://www.instagram.com/reel/DPEe0cTks30/
- https://www.presidentofindia.gov.in/Profile
- https://timesofindia.indiatimes.com/city/patna/president-performs-pind-daan-rituals-in-gaya-with-emotional-resonance/articleshow/124014787.cms
- https://sightengine.com/detect-ai-generated-images
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-29431) [HOAKS] SBY Masuk Rumah Sakit pada 2 Oktober 2025
Sumber:Tanggal publish: 03/10/2025
Berita
KOMPAS.com - Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan masuk rumah sakit karena sakit parah.
Narasi itu beredar di media sosial pada Oktober 2025. Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Kabar SBY masuk rumah sakit karena sakit parah dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Kamis (2/10/2025).
Narasi serupa juga dibagikan akun Facebook ini pada 30 September 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Inalillahiiii.. pak sby masuk RS hingga tulis surat wasiiat karena terlalu merindukan almh ibu Ani dia sllu mengatakan rindu ibu Ani bner2 cinta sejati.
Semoga pak sby segera pulih dan di angkat pnyakit nya.. isi surat wasiiat sby ini...Lihat selengkapnya
Narasi itu disertai foto yang menampilkan SBY terbaring di ranjang rumah sakit. Tampak ekonom Rizal Ramli berdiri di sebelah ranjangnya.
Screenshot Hoaks, SBY masuk rumah sakit pada Kamis (2/10/2025)
Narasi itu beredar di media sosial pada Oktober 2025. Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Kabar SBY masuk rumah sakit karena sakit parah dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Kamis (2/10/2025).
Narasi serupa juga dibagikan akun Facebook ini pada 30 September 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
Inalillahiiii.. pak sby masuk RS hingga tulis surat wasiiat karena terlalu merindukan almh ibu Ani dia sllu mengatakan rindu ibu Ani bner2 cinta sejati.
Semoga pak sby segera pulih dan di angkat pnyakit nya.. isi surat wasiiat sby ini...Lihat selengkapnya
Narasi itu disertai foto yang menampilkan SBY terbaring di ranjang rumah sakit. Tampak ekonom Rizal Ramli berdiri di sebelah ranjangnya.
Screenshot Hoaks, SBY masuk rumah sakit pada Kamis (2/10/2025)
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, foto yang dibagikan oleh akun Facebook tersebut adalah peristiwa lama.
Foto yang sama ditemukan di pemberitaan Kompas.com pada 19 Juli 2018. Dalam foto itu, Rizal Ramli menjenguk SBY di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Rizal menghibur SBY dengan berkelakar bahwa mantan presiden tersebut adalah tokoh yang menentukan calon presiden alternatif 2019.
"Saya katakan kepada pak SBY, 'jangan-jangan nanti yang menang itu capres alternatif'. Nah, siapa capres alternatif, saya bercandain pak SBY, 'jangan-jangan yang menentukan capres alternatif nanti Pak SBY'. Ketawa dia, ngakak," kata Rizal Ramli.
Sementara itu, tidak ada pemberitaan kredibel atau pengumuman resmi dari keluarga yang menyebutkan SBY sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit.
Dikutip dari Kompas.id, SBY terlihat masih sehat ketika membuka acara Pameran Panen Raya di Art:1 New Museum, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/10/2025).
Foto yang sama ditemukan di pemberitaan Kompas.com pada 19 Juli 2018. Dalam foto itu, Rizal Ramli menjenguk SBY di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Rizal menghibur SBY dengan berkelakar bahwa mantan presiden tersebut adalah tokoh yang menentukan calon presiden alternatif 2019.
"Saya katakan kepada pak SBY, 'jangan-jangan nanti yang menang itu capres alternatif'. Nah, siapa capres alternatif, saya bercandain pak SBY, 'jangan-jangan yang menentukan capres alternatif nanti Pak SBY'. Ketawa dia, ngakak," kata Rizal Ramli.
Sementara itu, tidak ada pemberitaan kredibel atau pengumuman resmi dari keluarga yang menyebutkan SBY sakit parah dan harus dirawat di rumah sakit.
Dikutip dari Kompas.id, SBY terlihat masih sehat ketika membuka acara Pameran Panen Raya di Art:1 New Museum, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada Kamis (2/10/2025).
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar SBY masuk rumah sakit pada Kamis (2/10/2025) karena sakit parah adalah hoaks.
Foto yang dibagikan menunjukkan SBY ketika dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta pada Juli 2018. Dalam foto itu, SBY dijenguk oleh ekonom Rizal Ramli.
Foto yang dibagikan menunjukkan SBY ketika dirawat di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta pada Juli 2018. Dalam foto itu, SBY dijenguk oleh ekonom Rizal Ramli.
Rujukan
- https://web.facebook.com/sudahdijualanam/posts/pfbid02EcaGztPXA3ZjSCfYp98zshrnWkY7qbhj5VNTAewHg7N8FwDV2n2G37yQQZEdp6Nwl
- https://web.facebook.com/widiyadaily/posts/pfbid035AEGU4xxP68Q3FYCs55oKaj5zQVV9kWsRkTyerrcE3XpVCgRLrj3cAgYnvkY3DRGl
- https://web.facebook.com/rizka.asfarina.ii/posts/pfbid02gvnZ8QT2xmw5DpkTWFbehkbuwVZorAiSYZSZsGdQUJ9cV4XEKXGL9UhWSzQXDJjkl
- https://nasional.kompas.com/read/2018/07/19/16473471/sby-tertawa-disebut-rizal-ramli-penentu-capres-alternatif
- https://www.kompas.id/artikel/pameran-panen-raya-di-art1-new-museum?status=sukses_login&utm_source=kompasid&utm_medium=login_paywall&utm_campaign=login&utm_content=
- https://www.kompas.id/artikel/pameran-panen-raya-di-art1-new-museum&loc=header
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-29430) Cek Fakta: Tidak Benar Meteor Jatuh di Tol Ciperna Cirebon
Sumber:Tanggal publish: 06/10/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim meteor jatuh di Tol Ciperna Cirebon, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 6 Oktober 2025.
Klaim meteor jatuh di Tol Ciperna Cirebon berupa video reels yang menampilkan benda terang berbentuk bulat di antara warna hitam.
Dalam video tersebut terdapat tulisan sebagai berikut.
"Astagfirullo Kejadian Malam ini!! Meteor Jatuh di Tol Ciperna Cirebon JABAR"
Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Astagfirulloh , Meteor Jatuh Malam Ini di Tol Ciperna Cirebon Jabar. 😱
#reels
#fyp"
Benarkah klaim meteor jatuh di Tol Ciperna Cirebon? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim meteor jatuh di Tol Ciperna Cirebon, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Heboh Dentuman Kencang dan Benda Mirip Bola Api di Langit Cirebon, BRIN: Meteor Besar Jatuh di Laut Jawa" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 6 Oktober 2025.
Dalam artikel situs Liputan6.com, Profesor astronomi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin menyebutkan dentuman dan visual bola api itu berasal dari meteor besar yang jatuh di Laut Jawa.
"Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas," kata dia dikonfirmasi di Jakarta. Demikian dikutip dari Antara, (6/10/2025).
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Jasa Marga dan TNI Pastikan Tak Ada Kebakaran di Tol Ciperna Imbas Dugaan Meteor Jatuh" yang dimuat situs Kompas.com pada 6 Oktober 2025.
Artikel Kompas.com menyebutkan, pihak Jasa Marga selaku pengelola tol bersama aparat TNI dari Kodim 0620/Kabupaten Cirebon segera menelusuri lokasi yang disebut-sebut menjadi titik jatuhnya meteor, yakni di sekitar Gerbang Tol Mertapada KM 219. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda adanya meteor jatuh maupun kebakaran.
"Hasil pengecekan di lapangan nihil. Tidak ditemukan tanda-tanda meteor jatuh maupun kebakaran di sekitar lokasi. Jadi bisa dipastikan informasi itu tidak benar," ujar petugas Jasa Marga yang didampingi personel Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, seperti dikutip dari grup resmi Pusdalops PB BPBD Kabupaten Cirebon, Senin (6/10/2025) dini hari.
Dandim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron, turut mempertegas bahwa informasi tersebut tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
Ia menyebut kabar mengenai kebakaran akibat meteor hanyalah unggahan lama yang kembali beredar.
"Soal kebakaran di ruas tol Ciperna yang beredar di media sosial itu berita lama. Jangan asal membagikan dan memperkeruh suasana. Ketika tidak ada bukti nyata di lapangan, kita harus tetap tenang dan jangan termakan oleh berita-berita hoaks," Yusron menegaskan.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim meteor jatuh di Tol Ciperna Cirebon tidak benar.
Profesor astronomi dari BRIN Thomas Djamaluddin menyatakan meteor jatuh di Laut Jawa.
Pihak Jasa Marga selaku pengelola tol bersama aparat TNI dari Kodim 0620/Kabupaten Cirebon telah menelusuri lokasi yang disebut-sebut menjadi titik jatuhnya meteor, yakni di sekitar Gerbang Tol Mertapada KM 219. Hasilnya, tidak ditemukan tanda-tanda adanya meteor jatuh maupun kebakaran.
Rujukan
Halaman: 20/6733