Beredar video [arsip] dari akun Tiktok “paparazi937” pada Minggu (28/9/2025) yang diklaim sejumlah orang menjarah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina. Berikut narasi lengkapnya:
begini akibatnya kalau pertamina tidak adil hancur sudah spbu..
Pertamina sudah mulai di jarah
Sejak diunggah Minggu (28/9/2025), video itu telah ditonton 756 kali, disukai 56 kali, dan menuai 5 komentar per Senin (6/10/2025).
(GFD-2025-29425) [SALAH] Video Warga Menjarah SPBU Pertamina
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 06/10/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel Cek Fakta kompas.com.
Cek Fakta kompas.com menelusuri kebenaran klaim dengan menggunakan metode reverse image search. Hasilnya ditemukan beberapa video serupa yang diambil dari sudut berbeda dari akun Tiktok “akdi.supriatno” dan “tunasfakta“.
Dalam keterangannya dijelaskan bahwa video tersebut merupakan momen ketika warga melaksanakan aksi protes di depan kantor Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada Selasa (23/9/2025).
Diberitakan kompas.com sebelumnya, sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Balongan Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan untuk memprotes pengalihan bantuan susu.
Adapun bantuan susu itu dialihkan untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) lainnya. Salah satunya yakni penyediaan fasilitas umum berupa gedung serbaguna Desa Balongan.
Ketika dikonfirmasi, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun juga membantah video yang diklaim menampilkan penjarahan di SPBU Pertamina.
Roberth menjelaskan, video itu merupakan unjuk rasa menuntut bantuan susu.
Cek Fakta kompas.com menelusuri kebenaran klaim dengan menggunakan metode reverse image search. Hasilnya ditemukan beberapa video serupa yang diambil dari sudut berbeda dari akun Tiktok “akdi.supriatno” dan “tunasfakta“.
Dalam keterangannya dijelaskan bahwa video tersebut merupakan momen ketika warga melaksanakan aksi protes di depan kantor Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada Selasa (23/9/2025).
Diberitakan kompas.com sebelumnya, sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Balongan Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan untuk memprotes pengalihan bantuan susu.
Adapun bantuan susu itu dialihkan untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) lainnya. Salah satunya yakni penyediaan fasilitas umum berupa gedung serbaguna Desa Balongan.
Ketika dikonfirmasi, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun juga membantah video yang diklaim menampilkan penjarahan di SPBU Pertamina.
Roberth menjelaskan, video itu merupakan unjuk rasa menuntut bantuan susu.
Kesimpulan
Faktanya, video tersebut merupakan momen unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan, Indramayu untuk memprotes pengalihan bantuan susu pada Selasa (23/9/2025).
Rujukan
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/09/30/100100682/-hoaks-video-warga-menjarah-spbu-pertamina
- https://bandung.kompas.com/read/2025/09/23/162800278/penjelasan-pertamina-soal-pengalihan-bantuan-susu-yang-diprotes-warga
- https://www.tiktok.com/@akdi.supriatno/video/7553306230157036808
- https://www.tiktok.com/@tunasfakta/video/7553202054810848523
(GFD-2025-29424) Tidak Tepat Menakar RON BBM dengan Alat OKTIS-2
Sumber:Tanggal publish: 06/10/2025
Berita
tirto.id - Sebuah video beredar di media sosial, dengan klaim Pertamax Turbo dengan spesifikasi RON 91.
ADVERTISEMENT
Video tersebut diunggah sejumlah akun di Facebook. Teranyar, Tirto menemukan unggahan akun “Serambi Jumpa” (arsip), “Dhela Afa Rahmawati” (arsip), dan “Syafrie Zaid” (arsip) dari Kamis (2/10/2024) sampai Sabtu (4/10/2025). Dalam unggahan tersebut, terdapat beberapa klip video yang memperlihatkan beberapa gelas ukur diisi oleh berbagai macam Bahan Bakar Minyak (BBM).
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Di akhir video, sebuah foto memperlihatkan sebuah alat OKTIS-2 sedang digunakan untuk mengecek Research Octane Number (RON) yang menunjukkan RON berada di angka 91.
#inline3 {margin:1.5em auto}
#inline3 img{margin: 0 auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
“Tidak ada henti2nya buat Rakyat Kecewa!! Kini ditemukan Pertamax Turbo Ron 91.Netizen : “Bangs4t!!”,” tulis salah satu akun pengunggah.
#inline4 {margin:1.5em 0}
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa fakta Menakar RON BBM. foto/periksa fakta tirto
Hingga artikel ini ditulis, unggahan telah mendapatkan 31 tanda suka dan dikomentari lebih dari 8.500 kali.
ADVERTISEMENT
Video lain dengan klaim serupa juga ditemukan di TikTok, diunggah oleh akun “BLACK hole” (arsip) pada 9 Oktober 2025. Dalam video tersebut, terlihat sebuah cairan berwarna merah, yang identik dengan BBM Pertamax Turbo, tengah dites menggunakan alat OKTIS-2, hasilnya menunjukkan RON berada di angka 91.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?
ADVERTISEMENT
Video tersebut diunggah sejumlah akun di Facebook. Teranyar, Tirto menemukan unggahan akun “Serambi Jumpa” (arsip), “Dhela Afa Rahmawati” (arsip), dan “Syafrie Zaid” (arsip) dari Kamis (2/10/2024) sampai Sabtu (4/10/2025). Dalam unggahan tersebut, terdapat beberapa klip video yang memperlihatkan beberapa gelas ukur diisi oleh berbagai macam Bahan Bakar Minyak (BBM).
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Di akhir video, sebuah foto memperlihatkan sebuah alat OKTIS-2 sedang digunakan untuk mengecek Research Octane Number (RON) yang menunjukkan RON berada di angka 91.
#inline3 {margin:1.5em auto}
#inline3 img{margin: 0 auto;max-width:300px !important;}
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
“Tidak ada henti2nya buat Rakyat Kecewa!! Kini ditemukan Pertamax Turbo Ron 91.Netizen : “Bangs4t!!”,” tulis salah satu akun pengunggah.
#inline4 {margin:1.5em 0}
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa fakta Menakar RON BBM. foto/periksa fakta tirto
Hingga artikel ini ditulis, unggahan telah mendapatkan 31 tanda suka dan dikomentari lebih dari 8.500 kali.
ADVERTISEMENT
Video lain dengan klaim serupa juga ditemukan di TikTok, diunggah oleh akun “BLACK hole” (arsip) pada 9 Oktober 2025. Dalam video tersebut, terlihat sebuah cairan berwarna merah, yang identik dengan BBM Pertamax Turbo, tengah dites menggunakan alat OKTIS-2, hasilnya menunjukkan RON berada di angka 91.
Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?
Hasil Cek Fakta
Sebagai informasi RON alias nilai oktan di BBM adalah angka yang menunjukkan tingkat ketukan atau banyaknya ketukan (knocking) di ruang bakar kendaraan saat pembakaran.
Sederhananya, RON menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan di ruang bakar kendaraan. BBM oktan tinggi (RON tinggi) memiliki kualitas yang lebih baik dibanding oktan yang lebih rendah.
Meski begitu bensin oktan tinggi belum tentu mempengaruhi kinerja mesin secara signifikan. Ini karena performa mesin tidak hanya dipengaruhi penggunaan bahan bakar.
Terkait dengan narasi yang beredar di internet, klaim menyebut kalau Pertamax Turbo, BBM dengan spesifikasi RON 98, mencatatkan angka RON 91, saat dilakukan pengetesan, mengarahkan narasi kecurangan dalam penjualan BBM.
Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tirto menghubungi Pakar Bahan Bakar ITB, Dr. Ing Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri. Ia menjelaskan bahwa alat OKTIS-2, yang digunakan dalam video, tidak tepat jadi alat untuk mengukur angka oktan alias RON.
“Jadi RON itu adalah ketahanan bahan bakar untuk tidak berdetonasi. Jadi harus ada pembakaran. Nah, kalau yang [video pengetesan dengan] OKTIS-2 itu kan enggak ada pembakaran. Dia hanya sensor kapasitif. Jadi tergantung dari cairan yang ada di antara sensornya. Cairan itu bisa mengalirkan listrik atau enggak,” jelas laki-laki yang akrab disapa Yus itu.
Dia menjabarkan cara kerja OKTIS-2. Alat itu akan, menampilkan angka rendah di layar kalau cairan memiliki kemampuan menghantarkan listrik. Sedangkan cairan yang tidak menghantarkan listrik akan menunjukkan angka yang lebih tinggi.
Artinya, nilai yang muncul pada OKTIS-2 tidak menunjukkan angka oktan bahan bakar, melainkan mencerminkan sifat dielektrik cairan yang diuji.
Yus menerangkan, untuk menguji RON, idealnya menggunakan mesin Cooperative Fuel Research (CFR) F1 dengan standar ASTM D2699.
“Jadi kalau yang metode ASTM itu, pertama adalah bahan bakar yang mau diuji RON-nya itu dipakai sebagai bahan bakar untuk mesin namanya CFR Engine,” papar Yus.
Dalam metode ini, bahan bakar yang akan diuji digunakan langsung pada mesin CFR, yang memungkinkan penyesuaian rasio kompresi dengan cara menaikkan atau menurunkan posisi silinder.
Mesin dijalankan pada putaran 600 RPM, kemudian rasio kompresi ditingkatkan hingga muncul tanda-tanda detonasi atau knocking. Setelah itu, bahan bakar tersebut dibandingkan dengan campuran standar n-heptana dan iso-octana.
Perbandingan antara kedua bahan inilah yang menentukan nilai RON. Misalnya, jika campurannya terdiri dari 98 persen iso-octana dan 2 persen n-heptana, maka bahan bakar tersebut memiliki RON 98.
Metode inilah yang digunakan secara ilmiah untuk menentukan angka oktan bahan bakar, bukan dengan alat seperti OKTIS-2.
Yus menekankan bahwa alat OKTIS-2 yang digunakan dalam video tidak dapat mengukur angka oktan (RON) karena alat tersebut bekerja dengan mendeteksi sifat dielektrik cairan, yakni kemampuan cairan dalam menghantarkan listrik, bukan melalui proses pembakaran sebagaimana metode pengukuran RON yang sebenarnya.
Lebih lanjut, Yus menjelaskan bahwa sifat dielektrik atau kapasitif cairan sama sekali tidak memiliki kaitan dengan angka oktan.
Yus juga menyebut bahwa alat OKTIS-2 sebenarnya bisa dikalibrasi agar hasilnya menyesuaikan standar tertentu, sebagaimana dilakukan di Rusia. Namun, hal itu tidak membuat alat tersebut sahih untuk mengukur RON.
Di Indonesia, alat ini berpotensi menghasilkan kesimpulan keliru karena dua alasan: (1) penggunaannya sering dilakukan tanpa pemahaman bahwa alat tersebut hanya memberikan indikasi dan (2) alatnya tidak dikalibrasi dengan bahan bakar yang beredar di Indonesia.
“Jadi OKTIS itu hanya indikasi saja, tapi tidak mengukur RON. Kalau dipakai di kita, satu, yang menggunakan belum tentu tahu bahwa alat itu bisa disetting RON atau AKI (Anti-Knocking Index). Kedua, tidak dikalibrasi dengan bahan bakar yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Pada Maret 2025 lalu, bersama dengan kanal OtoHub, Yus, juga sempat melakukan pengujian terhadap sejumlah BBM menggunakan alat OKTIS-2 ini. Selain menerangkan fungsi alat yang lebih untuk menakar kemampuan mengalirkan listrik pada cairan, dia juga memperagakan bagaimana OKTIS-2 punya dua setelan dengan kode "PNY" dan "USA".
Dalam eksperimen dalam video terlihat Yus dan kru OtoHub mengujikan beragam BBM dari berbagai merek dengan berbagai spesifikasi. Menggunakan alat OKTIS-2 yang diset "PNY" yang disebut dapat mengukur RON, alat tersebut menunjukkan angka yang selalu lebih besar dari spesifikasi yang diberikan oleh penyedia BBM.
Misal BBM RON 92 dari merek merah hasil pengujian OKTIS-2 menunjukkan angka 106. Contoh lain BBM RON 95 dari brand hijau menunjukkan angka 102. Dalam eksperimen ini, pencelupan OKTIS-2 ke dalam cairan dilakukan selama tiga kali untuk tiap cairan dan menggunakan dua alat OKTIS-2. Hasilnya pun cenderung konsisten.
Sementara saat melakukan pengujian dengan setelan “USA”, seperti dijelaskan Yus, ini untuk mengukur Anti-Knocking Index (AKI). Angkanya cenderung lebih kecil dibanding angka RON.
Dalam eksperimen yang sama Yus juga menunjukkan hasil pengujian dengan mesin CFR yang sesuai standar ASTM D-2699-23. Hasilnya pengujian terhadap BBM yang dijual di Indonesia, hampir semuanya menunjukkan angka RON yang hanya berbeda 0,1-0,5 dibanding klaim dari masing-masing penyedia SPBU.
Adapun isu soal BBM dengan nilai RON tak sesuai ini bukan hanya beredar pada Oktober 2025. Kami menemukan narasi serupa banyak beredar di internet sebelumnya, misalnya unggahan pada September 2025 ini. Modusnya sama terkait pengujian spesifikasi RON BBM tertentu dengan alat OKTIS-2.
Sederhananya, RON menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan di ruang bakar kendaraan. BBM oktan tinggi (RON tinggi) memiliki kualitas yang lebih baik dibanding oktan yang lebih rendah.
Meski begitu bensin oktan tinggi belum tentu mempengaruhi kinerja mesin secara signifikan. Ini karena performa mesin tidak hanya dipengaruhi penggunaan bahan bakar.
Terkait dengan narasi yang beredar di internet, klaim menyebut kalau Pertamax Turbo, BBM dengan spesifikasi RON 98, mencatatkan angka RON 91, saat dilakukan pengetesan, mengarahkan narasi kecurangan dalam penjualan BBM.
Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tirto menghubungi Pakar Bahan Bakar ITB, Dr. Ing Ir. Tri Yuswidjajanto Zaenuri. Ia menjelaskan bahwa alat OKTIS-2, yang digunakan dalam video, tidak tepat jadi alat untuk mengukur angka oktan alias RON.
“Jadi RON itu adalah ketahanan bahan bakar untuk tidak berdetonasi. Jadi harus ada pembakaran. Nah, kalau yang [video pengetesan dengan] OKTIS-2 itu kan enggak ada pembakaran. Dia hanya sensor kapasitif. Jadi tergantung dari cairan yang ada di antara sensornya. Cairan itu bisa mengalirkan listrik atau enggak,” jelas laki-laki yang akrab disapa Yus itu.
Dia menjabarkan cara kerja OKTIS-2. Alat itu akan, menampilkan angka rendah di layar kalau cairan memiliki kemampuan menghantarkan listrik. Sedangkan cairan yang tidak menghantarkan listrik akan menunjukkan angka yang lebih tinggi.
Artinya, nilai yang muncul pada OKTIS-2 tidak menunjukkan angka oktan bahan bakar, melainkan mencerminkan sifat dielektrik cairan yang diuji.
Yus menerangkan, untuk menguji RON, idealnya menggunakan mesin Cooperative Fuel Research (CFR) F1 dengan standar ASTM D2699.
“Jadi kalau yang metode ASTM itu, pertama adalah bahan bakar yang mau diuji RON-nya itu dipakai sebagai bahan bakar untuk mesin namanya CFR Engine,” papar Yus.
Dalam metode ini, bahan bakar yang akan diuji digunakan langsung pada mesin CFR, yang memungkinkan penyesuaian rasio kompresi dengan cara menaikkan atau menurunkan posisi silinder.
Mesin dijalankan pada putaran 600 RPM, kemudian rasio kompresi ditingkatkan hingga muncul tanda-tanda detonasi atau knocking. Setelah itu, bahan bakar tersebut dibandingkan dengan campuran standar n-heptana dan iso-octana.
Perbandingan antara kedua bahan inilah yang menentukan nilai RON. Misalnya, jika campurannya terdiri dari 98 persen iso-octana dan 2 persen n-heptana, maka bahan bakar tersebut memiliki RON 98.
Metode inilah yang digunakan secara ilmiah untuk menentukan angka oktan bahan bakar, bukan dengan alat seperti OKTIS-2.
Yus menekankan bahwa alat OKTIS-2 yang digunakan dalam video tidak dapat mengukur angka oktan (RON) karena alat tersebut bekerja dengan mendeteksi sifat dielektrik cairan, yakni kemampuan cairan dalam menghantarkan listrik, bukan melalui proses pembakaran sebagaimana metode pengukuran RON yang sebenarnya.
Lebih lanjut, Yus menjelaskan bahwa sifat dielektrik atau kapasitif cairan sama sekali tidak memiliki kaitan dengan angka oktan.
Yus juga menyebut bahwa alat OKTIS-2 sebenarnya bisa dikalibrasi agar hasilnya menyesuaikan standar tertentu, sebagaimana dilakukan di Rusia. Namun, hal itu tidak membuat alat tersebut sahih untuk mengukur RON.
Di Indonesia, alat ini berpotensi menghasilkan kesimpulan keliru karena dua alasan: (1) penggunaannya sering dilakukan tanpa pemahaman bahwa alat tersebut hanya memberikan indikasi dan (2) alatnya tidak dikalibrasi dengan bahan bakar yang beredar di Indonesia.
“Jadi OKTIS itu hanya indikasi saja, tapi tidak mengukur RON. Kalau dipakai di kita, satu, yang menggunakan belum tentu tahu bahwa alat itu bisa disetting RON atau AKI (Anti-Knocking Index). Kedua, tidak dikalibrasi dengan bahan bakar yang ada di Indonesia,” tuturnya.
Pada Maret 2025 lalu, bersama dengan kanal OtoHub, Yus, juga sempat melakukan pengujian terhadap sejumlah BBM menggunakan alat OKTIS-2 ini. Selain menerangkan fungsi alat yang lebih untuk menakar kemampuan mengalirkan listrik pada cairan, dia juga memperagakan bagaimana OKTIS-2 punya dua setelan dengan kode "PNY" dan "USA".
Dalam eksperimen dalam video terlihat Yus dan kru OtoHub mengujikan beragam BBM dari berbagai merek dengan berbagai spesifikasi. Menggunakan alat OKTIS-2 yang diset "PNY" yang disebut dapat mengukur RON, alat tersebut menunjukkan angka yang selalu lebih besar dari spesifikasi yang diberikan oleh penyedia BBM.
Misal BBM RON 92 dari merek merah hasil pengujian OKTIS-2 menunjukkan angka 106. Contoh lain BBM RON 95 dari brand hijau menunjukkan angka 102. Dalam eksperimen ini, pencelupan OKTIS-2 ke dalam cairan dilakukan selama tiga kali untuk tiap cairan dan menggunakan dua alat OKTIS-2. Hasilnya pun cenderung konsisten.
Sementara saat melakukan pengujian dengan setelan “USA”, seperti dijelaskan Yus, ini untuk mengukur Anti-Knocking Index (AKI). Angkanya cenderung lebih kecil dibanding angka RON.
Dalam eksperimen yang sama Yus juga menunjukkan hasil pengujian dengan mesin CFR yang sesuai standar ASTM D-2699-23. Hasilnya pengujian terhadap BBM yang dijual di Indonesia, hampir semuanya menunjukkan angka RON yang hanya berbeda 0,1-0,5 dibanding klaim dari masing-masing penyedia SPBU.
Adapun isu soal BBM dengan nilai RON tak sesuai ini bukan hanya beredar pada Oktober 2025. Kami menemukan narasi serupa banyak beredar di internet sebelumnya, misalnya unggahan pada September 2025 ini. Modusnya sama terkait pengujian spesifikasi RON BBM tertentu dengan alat OKTIS-2.
Kesimpulan
Klaim video yang menunjukkan Pertamax Turbo memiliki RON 91 sebagaimana ditunjukkan dalam video yang beredar adalah menyesatkan tanpa tambahan konteks tertentu (missing context).
Alat OKTIS-2 yang digunakan dalam video tersebut tidak dirancang untuk mengukur angka oktan (RON), melainkan hanya mendeteksi sifat dielektrik cairan—yakni kemampuan cairan menghantarkan listrik. Hasil pengukuran dengan alat ini sama sekali tidak mencerminkan angka oktan bahan bakar.
Secara ilmiah, pengukuran RON harus dilakukan menggunakan mesin Cooperative Fuel Research (CFR) dengan standar ASTM D2699 melalui proses pembakaran dan pengujian ketahanan bahan bakar terhadap detonasi. Karena itu, hasil pengukuran menggunakan OKTIS-2 tidak bisa dijadikan dasar untuk menyimpulkan kualitas atau angka oktan Pertamax Turbo.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Alat OKTIS-2 yang digunakan dalam video tersebut tidak dirancang untuk mengukur angka oktan (RON), melainkan hanya mendeteksi sifat dielektrik cairan—yakni kemampuan cairan menghantarkan listrik. Hasil pengukuran dengan alat ini sama sekali tidak mencerminkan angka oktan bahan bakar.
Secara ilmiah, pengukuran RON harus dilakukan menggunakan mesin Cooperative Fuel Research (CFR) dengan standar ASTM D2699 melalui proses pembakaran dan pengujian ketahanan bahan bakar terhadap detonasi. Karena itu, hasil pengukuran menggunakan OKTIS-2 tidak bisa dijadikan dasar untuk menyimpulkan kualitas atau angka oktan Pertamax Turbo.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/1BBiVhVbPn/
- https://archive.ph/8fJl3
- https://www.facebook.com/reel/1465247578100312
- https://archive.ph/wip/a2lD3
- https://archive.ph/wip/Z0hop
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2218__znnid=318__cb=8063614237__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Flive%2FcKuCnJKjIHQ%3Fsi%3DKXQqrfsWQ15TwFiL
- https://aurum.tirto.id/gold/ck.php?oaparams=2__bnnid=2218__znnid=319__cb=9f73f15752__oadest=
- https%3A%2F%2Fwww.youtube.com%2Flive%2FcKuCnJKjIHQ%3Fsi%3DKXQqrfsWQ15TwFiL
- https://vt.tiktok.com/ZSUJESyPk/
- https://archive.ph/SxVHB
- https://www.youtube.com/watch?v=NH85lvzKK48
- https://www.facebook.com/reel/1184185893540590/?s=single_unit&__cft__[0]=AZUzl6LNiNtwmUxctgAsw-eDTHFgjtvUqdJp7PukCeIwVVqo14ZyxrMvh1XNzJ1FbU2nHpwB4mx6vtPqHDbgUi5aQfg7pft7xBE-sWMrY5l1oRx5FBrT7zf_B2wMFrwge5ZmdMAeC1i9vdLW4m34JRAoSfVCxKkdiw4DzenOrTfXpg&__tn__=H-R
- https://mailto:factcheck@tirto.id
(GFD-2025-29423) [HOAKS] Prabowo Menjadi Ketua Aliansi Negara Islam atau UIS
Sumber:Tanggal publish: 03/10/2025
Berita
KOMPAS.com - Tersiar narasi di media sosial, yang mengeklaim Presiden Prabowo Subianto ditunjuk sebagai Ketua Unity of Islamic States (UIS) atau Aliansi Negara Islam.
Narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com.
Informasi mengenai Prabowo ditunjuk sebagai Ketua UIS disebarkan oleh akun Instagram ini dan ini, kemudian akun Facebook ini, dan ini.
Pengunggah menyertakan foto Prabowo berjalan bersama sekelompok pria yang mengenakan thawb atau pakaian gamis pria.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (1/10/2025):
Presiden Indonesia sangat di sayangi
Sementara berikut teks yang tertera pada gambar:
presiden indonesia di tunjuk sebagai ketua unity of Islamic states/UIS (Aliansi negara negara Islam)
upaya prabowa mempersatukan negara negara Islam menjadi kenyataan, membuat Amerika meradang..
pengaruh Indonesia dikancah Internasional
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Rabu (1/10/2025), yang mengeklaim Prabowo ditunjuk sebagai Ketua UIS.
Narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com.
Informasi mengenai Prabowo ditunjuk sebagai Ketua UIS disebarkan oleh akun Instagram ini dan ini, kemudian akun Facebook ini, dan ini.
Pengunggah menyertakan foto Prabowo berjalan bersama sekelompok pria yang mengenakan thawb atau pakaian gamis pria.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (1/10/2025):
Presiden Indonesia sangat di sayangi
Sementara berikut teks yang tertera pada gambar:
presiden indonesia di tunjuk sebagai ketua unity of Islamic states/UIS (Aliansi negara negara Islam)
upaya prabowa mempersatukan negara negara Islam menjadi kenyataan, membuat Amerika meradang..
pengaruh Indonesia dikancah Internasional
akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Rabu (1/10/2025), yang mengeklaim Prabowo ditunjuk sebagai Ketua UIS.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mencari jejak digital foto yang disebarkan pengguna media sosial, dengan metode reverse image search.
Hasil pencarian mengarahkan ke gambar serupa di artikel di media daring Askara.
Keterangan foto menyebutkan, Prabowo yang saat itu masih menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) menemui pemimpin atau Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Pertemuan itu diadakan di Istana Amiri Diwan, Doha, Qatar pada 15 Mei 2024.
Sebagaimana diinformasikan situs web Kementerian Pertahanan, keduanya bertukar pandangan atas sejumlah isu dan membahas hubungan bilateral di berbagai bidang, khususnya pertahanan.
Sejauh ini, tidak ditemukan organisasi Islam internasional dengan nama Unity of Islamic States atau UIS.
Terdapat sejumlah organisasi, seperti Muslim World League (MWL), Organisation of Islamic Cooperation (OIC), atau The Islamic World Educational, Scientific and Cultural Organization (ICECO).
Namun tidak ada nama Prabowo sebagai ketuanya.
Hasil pencarian mengarahkan ke gambar serupa di artikel di media daring Askara.
Keterangan foto menyebutkan, Prabowo yang saat itu masih menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) menemui pemimpin atau Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.
Pertemuan itu diadakan di Istana Amiri Diwan, Doha, Qatar pada 15 Mei 2024.
Sebagaimana diinformasikan situs web Kementerian Pertahanan, keduanya bertukar pandangan atas sejumlah isu dan membahas hubungan bilateral di berbagai bidang, khususnya pertahanan.
Sejauh ini, tidak ditemukan organisasi Islam internasional dengan nama Unity of Islamic States atau UIS.
Terdapat sejumlah organisasi, seperti Muslim World League (MWL), Organisation of Islamic Cooperation (OIC), atau The Islamic World Educational, Scientific and Cultural Organization (ICECO).
Namun tidak ada nama Prabowo sebagai ketuanya.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim Prabowo ditunjuk sebagai Ketua UIS merupakan hoaks.
Foto yang disebarkan pengguna media sosial merupakan pertemuan bilateral dengan Emir Qatar, saat Prabowo masih menjabat Menhan.
Tidak ada organisasi Islam internasional dengan nama UIS atau Aliansi Negara Islam.
Foto yang disebarkan pengguna media sosial merupakan pertemuan bilateral dengan Emir Qatar, saat Prabowo masih menjabat Menhan.
Tidak ada organisasi Islam internasional dengan nama UIS atau Aliansi Negara Islam.
Rujukan
- https://www.instagram.com/campur.sari.577948/reel/DPRJDhTiDWf/
- https://www.instagram.com/reel/DPP076vD_U6/
- https://www.facebook.com/reel/2039079676832874
- https://www.facebook.com/bungolgasyam/posts/pfbid02YEnG3ri2hCWAybHjhCNEFLjZQ93SjG8PWTq1yVwmQX79AsodUx5kbtth57NWEdWJl
- https://www.askara.co/read/2024/05/16/46019/menhan-prabowo-temui-emir-qatar-bahas-peningkatan-hubungan-pertahanan
- https://www.kemhan.go.id/2024/05/16/menhan-prabowo-temui-emir-qatar-bahas-peningkatan-hubungan-pertahanan.html
- https://themwl.org/en/SG2019
- https://www.oic-oci.org/page/?p_id=38&p_ref=14&lan=en
- https://icesco.org/en/who-we-are/about/director-general-statement/
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-29422) [HOAKS] Video Presiden Israel Dilempar Telur Busuk
Sumber:Tanggal publish: 03/10/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video menampilkan Presiden Israel Isaac Herzog dilempar telur busuk.
Tampak seorang pria mengenakan setelan jas, berjalan dengan dikelilingi sejumlah orang. Ia lantas dilempar sesuatu, sehingga tubuh dan bajunya kotor.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.
Video Presiden Israel dilempar telur busuk disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan Instagram ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (1/10/2025):
PRESIDEN ISRAEL SAAT KELUAR DARI RUANGAN PBB DILEMPAR TWLUK BUSUK....
Sementara, berikut teks yang tertera pada video:
PRESIDEN ISRAEL SAAT KELUAR DARI RUANGAN PBB OTK MELEMPARI DENGAN TELUR BUSUK...
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Rabu (1/10/2025), yang menyebut Presiden Israel Isaac Herzog yang dilempar telur busuk.
Tampak seorang pria mengenakan setelan jas, berjalan dengan dikelilingi sejumlah orang. Ia lantas dilempar sesuatu, sehingga tubuh dan bajunya kotor.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.
Video Presiden Israel dilempar telur busuk disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan Instagram ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (1/10/2025):
PRESIDEN ISRAEL SAAT KELUAR DARI RUANGAN PBB DILEMPAR TWLUK BUSUK....
Sementara, berikut teks yang tertera pada video:
PRESIDEN ISRAEL SAAT KELUAR DARI RUANGAN PBB OTK MELEMPARI DENGAN TELUR BUSUK...
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, Rabu (1/10/2025), yang menyebut Presiden Israel Isaac Herzog yang dilempar telur busuk.
Hasil Cek Fakta
Sosok pria dalam video bukanlah Presiden Israel Isaac Herzog, melainkan politisi Inggris Nigel Farage.
Video serupa ditemukan di kanal YouTube On Demand News yang diunggah pada 5 Juni 2024.
Pemimpin partai reformasi sayap kanan Inggris tersebut disiram milkshake usai berkampanye di Clacton.
Peristiwa sama dari sudut pandang berbeda juga didokumentasikan kanal YouTube Guardian News.
Nigel Farage dikenal sebagai tokoh kontroversial karena mengkampanyekan kebijakan anti-imigrasi.
Video serupa ditemukan di kanal YouTube On Demand News yang diunggah pada 5 Juni 2024.
Pemimpin partai reformasi sayap kanan Inggris tersebut disiram milkshake usai berkampanye di Clacton.
Peristiwa sama dari sudut pandang berbeda juga didokumentasikan kanal YouTube Guardian News.
Nigel Farage dikenal sebagai tokoh kontroversial karena mengkampanyekan kebijakan anti-imigrasi.
Kesimpulan
Video politisi Inggris Nigel Farage disiram milkshake usai berkampanye pada Juni 2024 disebarkan dengan konteks keliru.
Pria dalam video bukanlah Presiden Israel Isaac Herzog yang dilempar telur busuk.
Pria dalam video bukanlah Presiden Israel Isaac Herzog yang dilempar telur busuk.
Rujukan
- https://www.facebook.com/abdrazak.hassan.946/videos/1864229424447483/
- https://www.facebook.com/reel/1332394775003531
- https://www.instagram.com/reel/DPLaSg3Dqvp/
- https://www.youtube.com/watch?v=LscVkmzvnM0
- https://www.youtube.com/watch?v=-2ysa2rUUQ8
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
Halaman: 22/6733