KOMPAS.com - Di media sosial beredar video berisi ajakan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mandiri untuk pindah ke penerima bantuan iuran (PBI).
Video itu menampilkan pernyataan Direktur Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut hoaks.
Video ajakan agar peserta JKN mandiri pindah ke PBI dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Kamis (6/3/2025). Berikut narasi yang dibagikan:
AYO SEGERA DAFTARKAN DIRI ANDA. KOUTA TERBATAS.!!
Pendaftaran BPJS Gratis Anggaran tahun 2025 ini tidak dipungut biaya !!
Video itu memuat pernyataan Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti.
"Di tahun 2025 ini ayo segera daftar BPJS Kesehatan dan segera beralih dari BPJS mandiri ke BPJS gratis. Daftar di sini tanpa biaya dan tanpa bayar tunggakan."
Screenshot Hoaks, video Direktur BPJS Kesehatan ajak pindah kepesertaan JKN
(GFD-2025-26049) [HOAKS] Video Direktur BPJS Kesehatan Ajak Pindah Kepesertaan JKN
Sumber:Tanggal publish: 08/03/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, video yang mengajak peserta JKN mandiri pindah ke PBI adalah hoaks.
"Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut. Masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan," kata Rizzky kepada Kompas.com, Sabtu (8/3/2025).
Rizzky mengatakan, masyarakat dapat menghubungi saluran komunikasi resmi apabila memiliki pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan.
Berikut saluran komunikasi resmi BPJS Kesehatan:
Sementara itu, video yang dibagikan di Facebook kemungkina besar dihasilkan menggunakan perangkat artificial intelligence (AI) generatif.
Sebab, akun media sosial resmi BPJS Kesehatan tidak mengunggah video tersebut. Selain itu, tidak ditemukan pernyataan Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti yang mengajak peserta JKN mandiri untuk pindah ke golongan PBI atau gratis.
"Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut. Masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan," kata Rizzky kepada Kompas.com, Sabtu (8/3/2025).
Rizzky mengatakan, masyarakat dapat menghubungi saluran komunikasi resmi apabila memiliki pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan.
Berikut saluran komunikasi resmi BPJS Kesehatan:
Sementara itu, video yang dibagikan di Facebook kemungkina besar dihasilkan menggunakan perangkat artificial intelligence (AI) generatif.
Sebab, akun media sosial resmi BPJS Kesehatan tidak mengunggah video tersebut. Selain itu, tidak ditemukan pernyataan Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti yang mengajak peserta JKN mandiri untuk pindah ke golongan PBI atau gratis.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video ajakan agar peserta JKN mandiri pindah ke golongan PBI atau gratis adalah hoaks.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, video tersebut hoaks dan merupakan modus penipuan.
Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, video tersebut hoaks dan merupakan modus penipuan.
Rujukan
(GFD-2025-26048) Cek Fakta:
Sumber:Tanggal publish: 10/03/2025
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video dengan narasi tentang Tesla pamerkan robot Optimus untuk gantikan karyawan pabrik di masa yang akan datang.
Video itu diunggah oleh akun Instagram “mas_iki_mv” pada Minggu (02/02/2025) disertai narasi berikut ini:
“Tesla pamerkan robot Optimus nya untuk gantikan karyawan pabrik mendatang”
Terpantau pada Senin (10/03/2025), konten tersebut sudah disukai lebih dari 10.400 kali dan dibagikan ulang 1.421 kali.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Video itu diunggah oleh akun Instagram “mas_iki_mv” pada Minggu (02/02/2025) disertai narasi berikut ini:
“Tesla pamerkan robot Optimus nya untuk gantikan karyawan pabrik mendatang”
Terpantau pada Senin (10/03/2025), konten tersebut sudah disukai lebih dari 10.400 kali dan dibagikan ulang 1.421 kali.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo menelusuri kebenaran narasi yang disampaikan di unggahan tersebut dengan memasukkan gambar tangkapan layar ke mesin pencarian Google Lens.
Hasil penelusuran mengarah ke cuitan Elon Musk di akun X pribadinya, “elonmusk” pada Januari 2024.
Narasi dalam cuitan adalah “Optimus folds a shirt”, disertai video yang memperlihatkan robot sedang melipat baju. Elon Musk memberikan komentar dalam cuitan itu, berikut narasinya setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia:
“Catatan penting: Optimus belum dapat melakukan ini secara mandiri, tetapi pasti akan mampu melakukannya sepenuhnya secara otonom di lingkungan apa pun (tidak akan memerlukan meja tetap dengan kotak yang hanya berisi satu baju).”
Hasil penelusuran mengarah ke cuitan Elon Musk di akun X pribadinya, “elonmusk” pada Januari 2024.
Narasi dalam cuitan adalah “Optimus folds a shirt”, disertai video yang memperlihatkan robot sedang melipat baju. Elon Musk memberikan komentar dalam cuitan itu, berikut narasinya setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia:
“Catatan penting: Optimus belum dapat melakukan ini secara mandiri, tetapi pasti akan mampu melakukannya sepenuhnya secara otonom di lingkungan apa pun (tidak akan memerlukan meja tetap dengan kotak yang hanya berisi satu baju).”
(GFD-2025-26047) Cek Fakta: Brankas Penyimpanan Uang Korupsi Pertamina
Sumber:Tanggal publish: 10/03/2025
Berita
Suara.com - Beredar di media sosial sebuah video dengan narasi tentang keberadaan brankas tempat penyimpanan uang hasil korupsi pertamina.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok “BGsanu” pada Sabtu (1/3/2025) dengan narasi sebagai berikut:
“Baru kali ini merasakan korban lansung dari tindakan korupsi”
Terpantau pada hari Senin (10/3/2025), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 90 ribu kali dan mendapat 1.100 tanda suka.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok “BGsanu” pada Sabtu (1/3/2025) dengan narasi sebagai berikut:
“Baru kali ini merasakan korban lansung dari tindakan korupsi”
Terpantau pada hari Senin (10/3/2025), unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 90 ribu kali dan mendapat 1.100 tanda suka.
Lantas benarkah narasi yang disampaikan?
Hasil Cek Fakta
Tim cek fakta Suara.com lantas mengecek kebenaran narasi dalam video itu dengan memanfaatkan Google Lens. Hasil pencarian paling atas mengarah ke tangkapan layar yang serupa dengan unggahan video akun TikTok “BGsanu”, yakni dari akun Instagram “fesbukbanten”.
Dalam unggahan yang dibagikan pada November 2024 itu terlihat takarir berisi artikel pemeriksaan fakta tentang klaim “penggeledahan ruangan staf khusus eks Menkominfo Budi Arie”.
Klaim dengan video serupa juga pernah dikupas oleh TurnBackHoax melalui artikel “[SALAH] Video Tumpukan Uang di Ruang Staf Khusus Eks Menkominfo Budi Arie” pada November 2024.
Konteks asli video merupakan momen pengusutan tindak pidana atas kasus Duta Palma Group pada Oktober 2024.
Dalam unggahan yang dibagikan pada November 2024 itu terlihat takarir berisi artikel pemeriksaan fakta tentang klaim “penggeledahan ruangan staf khusus eks Menkominfo Budi Arie”.
Klaim dengan video serupa juga pernah dikupas oleh TurnBackHoax melalui artikel “[SALAH] Video Tumpukan Uang di Ruang Staf Khusus Eks Menkominfo Budi Arie” pada November 2024.
Konteks asli video merupakan momen pengusutan tindak pidana atas kasus Duta Palma Group pada Oktober 2024.
(GFD-2025-26046) [SALAH] Video “Guru Jelaskan Gravitasi Adalah Hoaks”
Sumber: instagram.comTanggal publish: 10/03/2025
Berita
Akun Instagram “wahyucokrobuono” pada Kamis (13/02/2025) mengunggah video [arsip]. Isinya memperlihatkan seorang guru yang diklaim sedang menyampaikan “gravitasi adalah hoaks”.
Unggahan disertai narasi:
“Di dalam video ketiga ini, yang membahas tentang konsep gravitasi yang dianggap ‘palsu’ alias tidak nyata, seorang guru di luar negeri berusaha meyakinkan para muridnya bahwa gravitasi bumi sebenarnya tidak ada. Untuk mendukung klaim ini, mereka menggunakan sebuah eksperimen yang tampak tak lazim. Dalam eksperimen ini, seorang murid ditunjukkan bisa berdiri di sebuah tembok tinggi hanya dengan satu tangan yang memegang salah satu kaki mereka. Menurut sang guru, bumi tidak memiliki medan magnet, sedangkan tembok memiliki medan magnet, yang seharusnya menjelaskan fenomena tersebut. Hal yang menarik adalah posisi tangan guru tersebut memegang murid tersebut tidak berada pada titik keseimbangan, melainkan hanya di salah satu kakinya. Topik semacam ini, yang melibatkan penjelasan fisika lanjutan tentang gravitasi, biasanya dijelaskan di bangku kuliahan, terutama di fakultas fisika di Indonesia, tetapi di luar negeri, konsep-konsep menantang dan kontroversial ini sudah mulai diajarkan di tingkat yang lebih rendah.”
Per Senin (10/03/2025), konten tersebut telah mendapat 77 suka dan 21 kali dibagikan ulang.
Unggahan disertai narasi:
“Di dalam video ketiga ini, yang membahas tentang konsep gravitasi yang dianggap ‘palsu’ alias tidak nyata, seorang guru di luar negeri berusaha meyakinkan para muridnya bahwa gravitasi bumi sebenarnya tidak ada. Untuk mendukung klaim ini, mereka menggunakan sebuah eksperimen yang tampak tak lazim. Dalam eksperimen ini, seorang murid ditunjukkan bisa berdiri di sebuah tembok tinggi hanya dengan satu tangan yang memegang salah satu kaki mereka. Menurut sang guru, bumi tidak memiliki medan magnet, sedangkan tembok memiliki medan magnet, yang seharusnya menjelaskan fenomena tersebut. Hal yang menarik adalah posisi tangan guru tersebut memegang murid tersebut tidak berada pada titik keseimbangan, melainkan hanya di salah satu kakinya. Topik semacam ini, yang melibatkan penjelasan fisika lanjutan tentang gravitasi, biasanya dijelaskan di bangku kuliahan, terutama di fakultas fisika di Indonesia, tetapi di luar negeri, konsep-konsep menantang dan kontroversial ini sudah mulai diajarkan di tingkat yang lebih rendah.”
Per Senin (10/03/2025), konten tersebut telah mendapat 77 suka dan 21 kali dibagikan ulang.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama memasukkan tangkapan layar unggahan ke mesin pencarian Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke video serupa di akun Instagram spacecameocommunity.
Dari konten yang diunggah Oktober 2024 itu, diketahui kalau konteks asli video adalah momen ketika seorang guru sedang melakukan eksperimen untuk menjelaskan konsep gaya gesek.
Narasi pada video diubah dengan mengganti penjelasan guru dari konsep gaya gesek menjadi gaya gravitasi. Selain itu, tulisan watermark dari akun spacecameocommunity ditimpa atau ditutupi agar tidak terlihat dalam video
Dari konten yang diunggah Oktober 2024 itu, diketahui kalau konteks asli video adalah momen ketika seorang guru sedang melakukan eksperimen untuk menjelaskan konsep gaya gesek.
Narasi pada video diubah dengan mengganti penjelasan guru dari konsep gaya gesek menjadi gaya gravitasi. Selain itu, tulisan watermark dari akun spacecameocommunity ditimpa atau ditutupi agar tidak terlihat dalam video
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “guru jelaskan gravitasi adalah hoaks” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Laurensius Raka)
(Ditulis oleh Laurensius Raka)
Rujukan
Halaman: 25/5897