• (GFD-2025-27514) [KLARIFIKASI] Video Singa di Afrika Selatan Masuk ke Supermarket Ini Hasil Rekayasa AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video dengan narasi seekor singa liar di Afrika Selatan masuk ke sebuah supermarket untuk mencari makanan.

    Dalam video, singa tersebut tampak memakan daging yang ada di rak supermarket. Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan rekayasa AI.

    Video yang diklaim menampilkan seekor singa liar di Afrika Selatan masuk ke supermarket salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Salah satu akun menulis keterangan sebagai berikut:

    singa / lion di afrika selatan ini masuk ke supermarket lalu makan daging di supermarket afrika selatan / south africa

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video dengan narasi seekor singa liar di Afrika Selatan masuk supermarket

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com di Google Search, tidak ditemukan informasi valid seekor singa di Afrika Selatan masuk ke supermarket.

    Tim Cek Fakta Kompas.com justru menemukan penjelasan di laman AFP yang menyebut konten tersebut merupakan rekayasa artificial intelligence (AI).

    Video seekor singa masuk supermarket dibuat oleh akun TikTok @ataquesferoz, namun kini konten itu telah dihapus. Arsip AFP bisa dilihat di sini. 

    Dalam unggahannya, akun @ataquesferoz melabeli konten itu sebagai rekayasa AI. 

    Adapun akun TikTok @ataquesferoz kerap mengunggah konten rekayasa AI yang memperlihatkan sejumlah hewan melakukan aksi yang menakjubkan. 

    Kendati begitu, peristiwa singa kabur dari taman nasional di Afrika Selatan sebelumnya pernah terjadi.

    Dikutip dari Time Lives, pada April 2025 empat singa dilaporkan melarikan diri dari Taman Nasional Kruger.

    Diberitakan Africa News, pada 2017 lima ekor singa juga dikabarkan kabur dari Taman Nasional Kruger. Singa itu berhasil ditemukan di dekat perbatasan Afrika Selatan dengan Swaziland. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan seekor singa liar di Afrika Selatan masuk ke supermarket merupakan hasil manipulasi. Konten itu dihasilkan AI generatif.

    Meski di Afrika Selatan pernah terjadi peristiwa singa kabur dari taman nasional, namun tidak ditemukan informasi valid terdapat singa yang masuk ke supermarket. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27513) Benar: PM Inggris Menyatakan Tidak Ada Genosida di Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/06/2025

    Berita

    TEMPO menerima permintaan pembaca untuk memverifikasi sebuah cuplikan gambar PM Inggris  yang beredar di WhatsApp [arsip]. Cuplikan itu memuat klaim bahwa PM Inggris Keir Starmer menyatakan tidak ada genosida di Palestina.

    “British Prime Minister Asserts No Genocide in Gaza During UK Parliament Speech,” demikian judul cuplikan layar itu yang berisi foto Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer.



    Artikel ini akan memverifikasi dua klaim: Pertama, benarkah Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer menyatakan hal itu? Kedua, benarkah tidak ada genosida di Palestina?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi klaim tersebut dengan menelusuri pemberitaan dan artikel kredibel. Hasilnya, Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer memang menyangkal bahwa genosida memang benar terjadi di Palestina oleh Israel.



    Akun Facebook Islam Channel pertama kali mengunggah cuplikan gambar tersebut pada 15 November 2024. Pernyataan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer tersebut, terjadi dalam sesi tanya-jawab dengan parlemen Inggris pada 13 November 2024. 

    Saat itu sejumlah anggota parlemen Inggris, mengkritik karena pemerintah mereka tidak menggolongkan tindakan Israel terhadap penduduk Palestina di Gaza sebagai genosida.   

    Menjawab kritik itu, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengatakan alasan militer Israel membunuh warga Palestina di Gaza karena serangan kelompok Hamas pada Oktober 2023. Dia menyatakan perbuatan pemerintah Israel tidak menggambarkan genosida.

    "Akan lebih bijaksana untuk memulai pertanyaan seperti itu dengan merujuk pada apa yang terjadi pada bulan Oktober tahun lalu. Saya sangat memahami definisi genosida. Itulah sebabnya saya tidak pernah menggambarkan dan menyebutnya sebagai genosida,” kata Keir saat itu, sebagaimana dilaporkan juga oleh Anadolu Agency.

    Mengapa Tindakan Israel di Gaza Digolongkan sebagai Genosida?

    Jaringan Universitas untuk Hak Asasi Manusia (UNHR), sebuah konsorsium pusat hak asasi manusia di perguruan tinggi di seluruh dunia, telah menyimpulkan bahwa tindakan Israel sejak 7 Oktober 2023 telah melanggar Konvensi Genosida. Tindakan genosida tersebut berupa pembunuhan, menyebabkan kerusakan serius, dan menimbulkan kondisi hidup yang dirancang untuk menyebabkan kehancuran fisik terhadap warga Palestina di Gaza, bagian yang signifikan dari rakyat Palestina. 

    Antara 7 Oktober 2023 dan 1 Mei 2024, Israel telah membunuh setidaknya 34.568 warga Palestina dan melukai 77.765 warga Palestina lainnya di Gaza. Angka-angka ini secara total melebihi 5 persen dari populasi Gaza, dengan lebih dari 2 persen anak-anak Gaza yang tewas atau terluka. 

    Sekitar 14.500 dari warga Palestina yang tewas di Gaza adalah anak-anak. Israel membunuh lebih banyak anak dalam empat bulan pertama serangannya daripada jumlah anak-anak yang tewas dalam semua konflik di dunia selama empat tahun terakhir. Pasukan Israel telah membunuh warga Palestina tanpa memedulikan status perlindungan mereka di bawah hukum internasional, dengan serangan bom saat ini menjadi konflik paling mematikan bagi jurnalis yang pernah tercatat dan jumlah personel PBB yang tewas mencapai tingkat yang belum pernah terjadi dalam sejarah.

    Operasi militer Israel telah menghancurkan hingga 70 persen rumah di Gaza dan merusak infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit, sekolah, universitas, fasilitas PBB, serta situs warisan budaya dan agama. Sebanyak 1,7 juta warga sipil—lebih dari 75 persen populasi Gaza—telah dipaksa mengungsi akibat serangan militer Israel. Warga sipil di Gaza menghadapi tingkat kelaparan dan kekurangan yang parah akibat pembatasan Israel serta gagal memastikan akses yang memadai ke kebutuhan dasar kehidupan, termasuk makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang menyatakan PM Inggris Keir Starmer tidak mengakui genosida yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina adalah benar.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27512) [SALAH] Video Konvoi Tuntut Aceh Merdeka

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 23/06/2025

    Berita

    Akun (x) “04_zainal” pada Jumat (13/6/2025) mengunggah video [arsip] yang berisi rombongan mobil truk bermuatan manusia dengan narasi:

    Gegara menteri dalam negeri Tito Karnavian mengusik Aceh minta merdeka

    Per Senin (23/6/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 700 ribu kali, disukai 10 ribu kali, dibagikan ulang lebih dari 3 ribu kali dan menuai 3990 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Video Konvoi Tuntut Aceh Merdeka” ke mesin pencari Google. Tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.

    TurnBackHoax kemudian menelusuri lebih lanjut dengan cara memasukkan gambar screenshot lewat Google Lens. Diketahui video yang menunjukkan kesamaan pada momen Kampanye Akbar relawan dan simpatisan pendukung Paslon Bupati Aceh Barat Tarmizi-Said yang diunggah akun Instagram dengan nama pengguna “Haba_acehbarat” pada Sabtu (23/11/2024).

    Melihat lebih detail lagi pada mobil truk terdapat bendera Partai Aceh dan bendera Partai Gerindra yang mana Partai Gerindra adalah salah satu pengusung dan pendukung pasangan Tarmizi-Said pada Pilkada 27 November 2024 untuk memilih Bupati Aceh Barat periode 2024-2029.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi narasi “Video Konvoi Tuntut Aceh Merdeka”” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    (Ditulis oleh Yudho Ardi)
  • (GFD--27511) CEK FAKTA: Heboh TikTok Ditutup pada 28 Juni 2025, Benarkah?

    Sumber:

    Berita

    SuaraRiau.id - Beredar kabar narasi yang menyebut jika platform media sosial TikTok bakal ditutup pada 28 Juni 2025.

    Namun dalam unggahan video TikTok berlatar belakang hitam itu tidak disebutkan secara jelas bulan maupun tahun penutupan yang dimaksud.

    Video ini pertama kali diunggah pada 7 Maret 2025 dan telah ditonton lebih dari 25.000 kali.

    Pada video tersebut juga disebutkan bahwa pengguna harus menyebarkan informasi ini ke 20 orang lainnya agar akun TikTok mereka tidak diblokir.

    Adapun narasi dalam unggahan sebagai berikut:

    "perhatian tiktok akan di tutup di tanggal 28 jadi nanti kamu harus ngasih tau ke 20 orang kalau nggak ngasih tau nanti kamu di blokir permanen"

    Lantas, benarkah aplikasi TikTok akan ditutup pada 28 Juni 2025?

    Hasil Cek Fakta

    Mengutip Antara, hingga saat ini tidak ada informasi resmi yang menyatakan bahwa TikTok akan ditutup di Indonesia.

    Baik situs berita kredibel maupun laman resmi TikTok Newsroom Indonesia tidak memuat kabar terkait penutupan platform tersebut.

    Sebaliknya, TikTok justru baru saja meluncurkan pusat penjual terintegrasi bersama Tokopedia pada 11 Juni 2025, melalui platform Tokopedia & TikTok Shop Seller Center.

    Adapun informasi yang sempat ramai mengenai penutupan "TikTok Music" di Indonesia, mengacu pada layanan musik TikTok yang memang telah resmi dihentikan operasinya pada 28 November 2024, dilansir dari RRI.

    Namun, penutupan tersebut hanya berlaku untuk layanan TikTok Music, bukan aplikasi utama TikTok.

    Dengan demikian, kabar TikTok ditutup pada 28 Juni 2025 merupakan informasi hoaks.

    Trump beri TikTok perpanjangan larangan