• (GFD-2025-27508) Benarkah Demul Haruskan Warga Jabar Bangun Rumah dengan Bambu?

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/06/2025

    Berita

    tirto.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kerap diperbincangan di jagat maya lantaran berbagai kebijakannya yang memicu perdebatan. Salah dua kebijakannya yang kontroversial yakni mengirim “siswa bandel” ke barak militer dan menjadikan vasektomi sebagai syarat menerima beragam bantuan.

    ADVERTISEMENT

    Seolah meyakinkan, belum lama ini mencuat klaim soal kebijakan baru Dedi. Akun Facebook bernama “Suci Adi” (arsip) membagikan narasi bahwa Mantan Bupati Purwakarta yang akrab dipanggil KDM ini membuat gebrakan, yakni mengharuskan pembangunan rumah di Jabar menggunakan bambu.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    “Gubernur Jabar Dedi Mulyadi ingin Kurangi Penggunaan Batu dan Semen Di Jabar (Jawa Barat) dan Menggantikannya Dengan Bambu !!”, begitu bunyi teks dalam video yang disebarkan.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Klip singkat berdurasi delapan detik itu menampilkan foto Dedi menggunakan kemeja putih. Menurut unggahan, Dedi bilang kalau untuk mewujudkan wacana menggunakan bahan baku bambu, mulai tahun ini ia akan mulai membangun beberapa sekolah dari bambu.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    “Dan Menurut KDM, Di China dan amerika, sudah Membangun Hotel-Hotel Dari Bambu, Contohnya di Tiongkok !! Sedangkan kita, Kenapa punya kualitas Bambu bagus, Tidak bisa bikin ?!!,” tambah teks lanjutan di bagian bawah video.

    Header Periksa Fakta Apa Iya KDM Haruskan Warga Jabar Bangun Rumah dengan Bambu.

    ADVERTISEMENT

    Sejak diunggah pada Senin (2/6/2025) sampai Jumat (20/6/2025), video ini sudah diputar sebanyak 1.600 kali dan mendapatkan enam tanda suka.

    Namun, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto mencoba menelusuri narasi yang berseliweran dengan melakukan pencarian Google terkait kebijakan wajib menggunakan bambu untuk pembangunan rumah warga Jabar. Akan tetapi, kami tak menemukan adanya sumber resmi maupun pemberitaan kredibel yang mengonfirmasi klaim.

    Narasi ini justru sudah dinyatakan tidak benar oleh Diskominfo Kota Sukabumi dan Polda Jawa Barat.

    Lewat lansiran media Polda Jabar, TB News Jabar Polri, disebutkan bahwa tidak ada kebijakan atau peraturan daerah yang mewajibkan seluruh rumah di Jawa Barat menggunakan bambu.

    Penggunaan bambu baru diwacanakan untuk pembangunan sekolah dan fasilitas tertentu sebagai upaya pemanfaatan material lokal yang ramah lingkungan.

    Pada akhir Mei lalu, Dedi memang sempat melontarkan rencana menggunakan bambu sebagai fondasi bangunan sekolah, usai melihat penerapannya di beberapa negara. Menurut Dedi, bambu menjadi material alternatif yang menjanjikan dan layak untuk dicoba Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dalam membangun bangunan.

    “Dan itu dibuktikan kan di Tiongkok bagaimana hotel dibuat dari bambu, di Amerika juga hotel dibuat dari bambu, kenapa kita penghasil bambu terbaik di dunia tidak mengembang ini?” kata Dedi kepada wartawan di Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, seperti dilaporkan Kompas.com, Rabu (28/5/2025).

    Keinginan itu juga didasari oleh upaya meminimalisir eksploitasi sumber daya alam, termasuk pengurangan penggunaan batu dan semen dalam pembangunan. Wacana ini dikatakan akan dimulai tahun 2025 ini.

    Meski benar terdapat wacana untuk membangun sekolah dengan bahan bambu, Tirto tidak menemukan adanya pernyataan Dedi ataupun kebijakannya yang mengharuskan warga Jabar untuk membangun rumah dengan bambu.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa unggahan media sosial yang memuat klaim soal Dedi Mulyadi mewajibkan warga Jabar untuk membangun rumah pakai bambu bersifat salah sebagian (partly false).

    Narasi ini sudah dinyatakan tidak tepat oleh Diskominfo Kota Sukabumi dan Polda Jawa Barat. Disebutkan bahwa tidak ada kebijakan atau peraturan daerah yang mewajibkan seluruh rumah di Jawa Barat menggunakan bambu.

    Meski benar adanya wacana penggunaan bambu untuk pembangunan sekolah dan fasilitas tertentu sebagai upaya pemanfaatan material lokal yang ramah lingkungan, tidak ditemukan adanya sumber resmi yang mengonfirmasi bahwa Dedi mewajibkan warga Jabar untuk membangun rumah dengan bambu.

    Wacana pembangunan sekolah dengan bambu dilontarkan Dedi pada akhir Mei lalu dan pembangunan ini rencana dimulai pada tahun 2025 ini.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27507) Tangkapan Layar Prabowo Perintahkan Tangkap Jokowi Adalah Hoaks

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita

    tirto.id - Polemik isu ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) terus bergulir. Teranyar, Minggu (15/6/2025) di Jakarta, kuasa hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara, mengeklaim bahwa tuduhan ijazah palsu Jokowi ditujukan bukan demi mencari kebenaran atau kepentingan akademik semata. Namun, disebut Rivai diniatkan untuk menjatuhkan sosok pribadi Jokowi.

    ADVERTISEMENT

    Selain itu, pihaknya mengaku banyak pernyataan-pernyataan oleh pihak tertentu yang bersifat politis sehingga mempersoalkan hal yang tak berkaitan dengan ijazah. Bahkan, Rivai mengeklaim ada pihak yang mengaku-ngaku sebagai peneliti dan turut menyebarkan tuduhan ijazah palsu Jokowi.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Di tengah polemik tuduhan ijazah palsu Presiden Jokowi, di media sosial justru muncul narasi yang mengeklaim seolah-olah Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menangkap Jokowi. Dalam narasi yang beredar itu, perintah penangkapan dilakukan apabila Jokowi tidak mau menyerahkan ijazah aslinya.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Narasi yang diunggah di media sosial tersebut diposting oleh sejumlah akun, salah satunya akun "Angga Laksana" (arsip). Postingan itu menampilkan foto tangkapan layar artikel bertajuk: “Prabowo tiba di Singapura Beri pernyataan jika Jokowi tidak berikan ijasah Aslinya perintah Kapolri tangkap dia!!!”. Dalam gambar tangkapan layar itu, tampak logo kantor berita Antara, yang diklaim sebagai yang menerbitkan artikel tersebut.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Foto artikel pada postingan tangkapan layar tersebut menampilkan sosok Prabowo yang menjabat tangan Perdana Menteri Singapura, Lawrence Wong, dengan latar belakang pesawat kenegaraan. Dalam unggahan tersebut juga terdapat keterangan teks yang berbunyi: “SAHABATKU...1NI YG K1T4 TUNGGU2, P4K PR4BOWO MUL41 4MB1L KEPUTUSAN SEB4G41 M4C4N 4S1A …”.

    Header Periksa Fakta Hoaks Prabowo Perintahkan Kapolri Tangkap Jokowi.

    ADVERTISEMENT

    Unggahan tersebut tayang di Facebook sejak 18 Juni 2025. Sampai dengan Kamis (!9/6/2025), foto tersebut sudah mendapat 640 tanda suka (likes) dan 184 komentar. Postingan tersebut juga telah dibagikan ulang sebanyak 31 kali.

    Pantauan Tirto, banyak komentar yang mempercayai narasi dari postingan tersebut. Seperti meminta agar Prabowo betul-betul berani menangkap Jokowi jika tidak menyerahkan ijazah aslinya.

    Penelusuran lebih dalam, ditemukan pula beberapa postingan serupa oleh akun lainnya di Facebook. Misalnya seperti yang diunggah oleh akun ini (arsip), ini (arsip), dan ini (arsip).

    Namun, benarkah narasi bahwa Presiden Prabowo memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak menyerahkan ijazah aslinya?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama, Tim Riset Tirto menelusuri tangkapan layar artikel berita yang disertakan dalam unggahan beberapa akun yang memposting narasi serupa.

    Kami memasukan kata kunci “Prabowo tiba di Singapura Beri pernyataan jika Jokowi tidak berikan ijasah Aslinya perintah Kapolri tangkap dia!!!” (sesuai konteks judul artikel dalam tangkapan layar yang tertera) ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan sama sekalil berita yang menerbitkan narasi tersebut.

    Lalu kami mengunjungi situs resmi Antaranews, serta memasukan kembali kata kunci yang sama pada fitur pencarian di laman tersebut. Hasilnya, juga tidak ditemukan satupun artikel yang menyatakan narasi bahwa Prabowo memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak memberikan ijazahnya.

    Lebih lanjut, kami melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) menggunakan Google Images. Kami berfokus hanya pada gambar sosok Prabowo yang menjabat tangan PM Singapura, Lawrence Wong, yang dijadikan sampul artikel dalam tangkapan layar. Alhasil, justru ditemukan sumber asli foto tersebut yang berasal dari pemberitaan Antara. Namun, judul asli dari artikel pemberitaan Antara berbeda dan dimanipulasi oleh penyebar narasi-narasi yang menyebut Prabowo memerintahkan Kapolri untuk menangkap Jokowi.

    Artikel beritaAntara itu, aslinya bertajuk: Prabowo tiba di Singapura disambut langsung PM Lawrence Wong. Foto berita sama persis dengan tangkapan layar narasi-narasi keliru yang tersebar di media sosial Facebook. Artikel tersebut terbit di Antara pada 16 Juni 2025 pukul 00:12 WIB.

    Tidak hanya memanipulasi judul, berita di Antara itu sama sekali tidak membahas tentang Prabowo yang memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak memberikan ijazahnya. Isinya justru terkait lawatan Prabowo ke Singapura yang disambut langsung PM Lawrence Wong di Pangkalan Udara Paya Lebar Air Base, Singapura, pada Minggu (15/6/2025).

    Selain PM Wong, beberapa tokoh yang menyambut Presiden Prabowo yakni Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwok Fook Seng, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryo Pratomo, serta Atase Pertahanan KBRI Singapura Kolonel Hendra Supriyadi.

    Prabowo juga mengunjungi Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam yang digelar di Parliament House Singapore, Senin (16/6) lalu. Kunjungan ini dilakukan untuk mempererat hubungan Indonesia dan Singapura serta membuka kerja sama baru di berbagai sektor.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang dilakukan Tirto, tidak ditemukan keterangan resmi maupun pemberitaan yang kredibel yang menyebut bahwa Prabowo memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak menyerahkan ijazah aslinya.

    Unggahan-unggahan di media sosial Facebook yang menyebarkan narasi tersebut justru memanipulasi pemberitaan Antara yang sama sekali berisi keterangan berbeda. Mereka menimpa judul asli dalam pemberitaan Antara dengan narasi yang keliru.

    Jadi, informasi yang menyebut bahwa Prabowo memerintahkan Kapolri menangkap Jokowi jika tidak menyerahkan ijazahnya, bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27506) Hoaks Video Dedi Mulyadi Sakit dan Dirawat di RS pada Juni 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/06/2025

    Berita

    tirto.id - Nama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi masih ramai jadi perbincangan warganet. Tren data penelusuran Google (Google Trend) juga menunjukkan tingginya tingkat popularitas nama Dedi Mulyadi di ruang digital. Dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, tepatnya dari 1 Maret 2025 - 1 Juni 2025, nama Dedi selalu punya traksi di mesin pencarian untuk wilayah Indonesia.

    ADVERTISEMENT

    Di tengah ramainya perbincangan tentang sosok yang akrab disapa Demul tersebut, tak jarang juga tersebar informasi yang tidak bisa dipertanggungjawbkan kebenarannya.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Tim Periksa Fakta Tirto telah beberapa kali melakukan debunking terkait konten disinformasi yang mencatut nama Dedi Mulyadi. Di antaranya soal klaim Demul meresmikan pinjaman online(pinjol), mengomentari soal ijazah Joko Widodo (Jokowi) hingga narasi yang menyebut mantan Bupati Purwakarta tersebut tidak percaya keberadan tuhan.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Baru-baru ini, di media sosial kembali beredar klaim yang menyebut bahwa Dedi Mulyadi dirawat di rumah sakit pada bulan Juni 2025 ini. Narasi ini disebarkan oleh sejumlah akun di Facebook, di antaranya “Kuri Tegal”, “Al Abidzar Dimas Santoso”(arsip), “Bang Adek”, “Saha atuh”(arsip) dan “Eman Sulaeman” pada periode awal Juni 2025 ini.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Periksa Fakta Hoaks Video Dedi Mulyadi Sakit dan Dirawat di RS Pada Juni 2025.

    Sejumlah unggahan tersebut menampilkan video yang memperlihatkan sosok Dedi Mulyadi tengah terbaring di ranjang rumah sakit dengan tangan terpasang selang infus. Dalam rekaman tersebut, tampak pula kehadiran beberapa tenaga medis, termasuk dokter dan perawat, yang mendampingi.

    ADVERTISEMENT

    Keterangan dalam unggahan-unggahan itu menyebutkan bahwa Dedi, yang dalam narasi tersebut disebut sebagai Gubernur Jawa Barat, sedang menjalani perawatan karena sakit pada Juni 2025 ini.

    “Pantesan ga jadi ke Sumedang.ternyata bapa Aing Lagi sakit, Do'a terbaik dari warga Jabar Semoga lekas sembuh,dan bisa beraktifitas lagi seperti biasa pa gubernur,” tulis keterangan takarir salah satu pengunggah klaim ini pada Kamis (5/6/2025).

    Sepanjang Senin (2/6/2025) hingga Kamis (19/6/2025) atau selama 17 hari tersebar di Facebook, salah satu unggahan tersebut telah memperoleh 316 tanda suka, 72 komentar dan telah dibagikan sebanyak 27 kali. Lantas, bagaimana kebenaran klaim tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut, Tirto terlebih dahulu menelusuri kanal media sosial resmi milik Dedi Mulyadi, khususnya di platform YouTube, TikTok dan Instagram. Ketiga platform tersebut selama ini dikenal sebagai saluran utama bagi Dedi Mulyadi untuk membagikan berbagai aktivitasnya kepada publik.

    Berdasarkan penelusuran tersebut, tidak ditemukan satu pun unggahan atau informasi yang menunjukkan bahwa Dedi Mulyadi sedang menjalani perawatan di rumah sakit pada periode awal hingga pertengahan Juni ini. Sebaliknya, ia tampak aktif beraktivitas dan secara konsisten mengunggah dokumentasi kegiatannya di kedua platform tersebut.

    Penelusuran dilakukan dengan menggunakan teknik pencarian gambar terbalik (reverse image search) dan penelusuran kata kunci terkait di mesin pencarian Google.

    Hasil penelusuran mengarahkan kami ke video identik yang diunggah di kanal YouTube resmi milik Dedi Mulyadi, yakni “KANG DEDI MULYADI CHANNEL”, dalam video berjudul “KANG DEDI JALANI T1NDAKAN DSA DI RSPAD | DI0PERASI DIPIMPIN dr. TERAWAN | KENAPA YA ?”.

    Video yang belakangan beredar luas di media sosial, yang menampilkan Dedi Mulyadi tengah berada di rumah sakit, ternyata merupakan rekaman lama yang pertama kali diunggah pada 26 Januari 2022 di kanal YouTube milik Dedi Mulyadi tersebut. Video tersebut merekam momen ketika Dedi Mulyadi menjalani operasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, pada tahun 2022.

    Momen Dedi Mulyadi menjalani perawatan di rumah sakit pada awal 2022 juga sempat diberitakan oleh kanal berita Detikcom. Saat itu, Dedi yang masih menjabat sebagai anggota DPR RI diketahui mendatangi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto untuk menjalani tindakan medis. Operasi tersebut dipimpin langsung oleh mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto.

    Menurut keterangan, tindakan medis itu dilakukan untuk membersihkan aliran darah guna mencegah terjadinya penyumbatan. Hasil pemeriksaan dari tim dokter syaraf menunjukkan bahwa kondisi Dedi Mulyadi saat itu dalam keadaan sehat. Namun, terdapat potensi masalah kesehatan yang perlu diantisipasi lebih awal agar tidak berkembang menjadi penyakit serius di kemudian hari.

    "Tidak ada apa-apa sih hanya ada sesuatu yang harus segera dibenahi supaya lebih sehat lagi, tapi sudah ngomong tadi enggak mau pakai obat kimia karena tidak biasa makan obat," ujar Dedi dalam rilis yang diterima Detik, Kamis (27/1/2022).

    Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) sendiri juga telah mengunggah bantahan terkait klaim yang menyebut Dedi Mulyadi sakit dan dirawat di rumah sakit pada Juni 2025. Komdigi melabeli klaim tersebut sebagai hoaks.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukan narasi yang menyebut Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sedang sakit dan dirawat di rumah sakit pada Juni 2025 bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Potongan video yang memperlihatkan Dedi Mulyadi tengah berbaring di rumah sakit serta berkomunikasi dengan dokter dan perawat diketahui telah digunakan secara menyesatkan oleh sejumlah akun di media sosial.

    Cuplikan tersebut diambil dari video lama yang direkam pada Januari 2022, namun kemudian dipotong dan disebarluaskan ulang untuk membangun narasi keliru bahwa Dedi Mulyadi sedang sakit dan menjalani perawatan pada awal Juni 2025.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27505) Hoaks Dubes Jepang Laporkan Rismon Sianipar Karena Ijazah Palsu

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/06/2025

    Berita

    tirto.id - Beredar di media sosial sebuah unggahan yang menampilkan tangkapan layar berisi foto Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi. Dalam unggahan tersebut, dinarasikan bahwa Dubes Masaki menyatakan ijazah milik Rismon Sianipar yang diterbitkan oleh Yamaguchi University adalah palsu.

    ADVERTISEMENT

    Narasi tersebut juga menyebut bahwa pihak Kedutaan Besar Jepang berencana melaporkan Rismon ke Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) terkait dugaan pemalsuan dokumen akademik.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Klaim ini diunggah oleh sejumlah akun Facebook, di antaranya “Debi Yutre Nasution”(arsip),“Erik Butar”(arsip) dan “Sinlie Sinlie” dalam periode Kamis (12/6/2025) hingga Sabtu (14/6/2025). Kami juga menemukan unggahan serupa yang diunggah akun Instagram “earliendrusli” pada Kamis (12/6/2025).

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    “Bgmn menurut netizen setuju ngak klu duta besar jepang melaporkan si Rismon sianipar....Biar publik tau siapa sebenarnya yang memiliki ijazah palsu,setujuuuuuu......!??,” tulis keterangan salah satu pengunggah klaim itu.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Periksa Fakta Dubes Jepang Laporkan Rismon Sianipar. foto/hotline periksa fakta tirto

    Sepanjang Sabtu (14/6/2025) hingga Rabu (18/6/2025) atau selama empat hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 15 tanda suka, empat komentar dan telah sekali dibagikan.

    ADVERTISEMENT

    Lantas, bagaimana kebenaran klaim ini? Benarkah Dubes Jepang Masaki Yasushi menyebut ijazah Rismon palsu dan akan melaporkannya ke Mabes Polri terkait pemalsuan ijazah?

    Hasil Cek Fakta

    Sebagai konteks, Rismon Sianipar dikenal sebagai seorang ahli forensik digital yang belakangan cukup vokal dalam menyuarakan pendapat terkait polemik seputar keaslian ijazah milik Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

    Baca juga:Kuasa Hukum: Laporan Tudingan Ijazah Palsu untuk Jatuhkan Jokowi

    Kembali ke klaim unggahan, pertama-tama Tirto melakukan penelusuran dengan menelusuri kanal resmi yang meliputi situs dan akun media sosial milik Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia. Melalui akun Instagram resminya (@jpnambsindonesia) pada Kamis (12/6/2025), Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia menyatakan narasi dan gambar yang beredar tersebut palsu.

    “Menanggapi unggahan yang tersebar di sosial media terkait respon Duta Besar Masaki Yasushi mengenai topik ijazah, kami menyampaikan bahwa informasi tersebut TIDAK BENAR DAN TIDAK BERDASAR,” tulis keterangan resmi Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Kamis (12/6/2025).

    Kedutaan Besar Jepang menegaskan bahwa Duta Besar Masaki tidak pernah memberikan klarifikasi maupun respon serta pendapat mengenai isu yang sedang beredar dalam bentuk apapun dan di platform manapun. Mereka menegaskan bahwa narasi yang beredar tidak mencerminkan fakta yang sebenarnya, serta mengimbau masyarakat untuk memverifikasi setiap informasi melalui sumber-sumber resmi dan terpercaya.

    Untuk melengkapi penelusuran, Tirto turut melakukan pencarian gambar balik (reverse image search) terhadap foto yang disertakan dalam unggahan tersebut. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa tangkapan layar tersebut identik dengan cuplikan dari sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram resmi milik Media Indonesia (@mediaindonesia) pada Rabu (4/12/2024).

    Dalam video tersebut, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, sama sekali tidak menyinggung soal ijazah Rismon Sianipar. Ia menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024.

    “Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, turut mendukung acara Festival Setara dan Berdaya yang akan diadakan Media Indonesia pada 11-12 Desember 2024,” berikut keterangan yang ditulis dalam unggahan dari akun Media Indonesia tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukan, klaim yang menyebut bahwa Dubes Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi menyebut ijazah milik Rismon Sianipar palsu dan akan melaporkannya ke Mabes Polri bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Kedutaan Besar Jepang secara resmi telah membantah terkait kebenaran klaim tersebut. Mereka menegaskan bahwa narasi yang beredar tidak mencerminkan fakta yang sebenarnya, serta mengimbau masyarakat untuk memverifikasi setiap informasi melalui sumber-sumber resmi dan terpercaya.

    Di video aslinya, Dubes Masaki hanya menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Disabilitas Internasional 2024.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan