KOMPAS.com - Israel bagian selatan dilanda badai pasir dahsyat pada Rabu (30/4/2025). Akan tetapi, beredar kabar keliru terkait peristiwa tersebut.
Di media sosial beredar sebuah video menampilkan badai pasir yang direkam dari pinggir jalan aspal.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.
Video badai pasir di Israel disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (1/5/2025):
BERITA TERBARU:01.05.2025
Jika api tidak cukup,Badai pasir besar telah menghantam Israel.Murka Allah itu mulia.
(GFD-2025-26808) [KLARIFIKASI] Video Badai Pasir Berlokasi di Arab Saudi, Bukan Israel
Sumber:Tanggal publish: 02/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek jejak digital video yang beredar dengan teknik reverse image search.
Hasil pencarian di Google menunjukkan, video badai pasir itu telah ada di internet setidaknya sejak Maret 2025.
Salah satunya video yang diunggah akun Instagram @shahbazahmad1082 pada 23 Maret 2025.
Keterangan video menyebutkan, video terjadi di Arab Saudi.
Video serupa diunggah oleh akun X dan Facebook media pemeriksa fakta Misbar yang menegaskan bahwa video badai pasir berlokasi di Arab Saudi.
Dilansir Almasryalyoum.com, video tersebut sebelumnya keliru diklaim berlokasi di Mesir.
Padahal, badai pasir terjadi di wilayah Wadi ad-Dawasir, Riyadh, Arab Saudi pada akhir Maret 2025.
Juru bicara Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi, Hussein Al-Qahtani, menyatakan badai debu atau pasir yang melanda wilayah Wadi Ad-Dawasir merupakan hasil dari aliran udara dari badai petir aktif antara wilayah Bisha dan Wadi Ad-Dawasir.
Badai yang berlangsung berlangsung selama sekitar satu jam itu didukung kecepatan angin mencapai 28 knot atau sekitar 52 km per jam, berdasarkan data stasiun pemantauan di Bandara Wadi Al-Dawasir.
Hasil pencarian di Google menunjukkan, video badai pasir itu telah ada di internet setidaknya sejak Maret 2025.
Salah satunya video yang diunggah akun Instagram @shahbazahmad1082 pada 23 Maret 2025.
Keterangan video menyebutkan, video terjadi di Arab Saudi.
Video serupa diunggah oleh akun X dan Facebook media pemeriksa fakta Misbar yang menegaskan bahwa video badai pasir berlokasi di Arab Saudi.
Dilansir Almasryalyoum.com, video tersebut sebelumnya keliru diklaim berlokasi di Mesir.
Padahal, badai pasir terjadi di wilayah Wadi ad-Dawasir, Riyadh, Arab Saudi pada akhir Maret 2025.
Juru bicara Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi, Hussein Al-Qahtani, menyatakan badai debu atau pasir yang melanda wilayah Wadi Ad-Dawasir merupakan hasil dari aliran udara dari badai petir aktif antara wilayah Bisha dan Wadi Ad-Dawasir.
Badai yang berlangsung berlangsung selama sekitar satu jam itu didukung kecepatan angin mencapai 28 knot atau sekitar 52 km per jam, berdasarkan data stasiun pemantauan di Bandara Wadi Al-Dawasir.
Kesimpulan
Video badai pasir di wilayah Wadi ad-Dawasir, Riyadh, Arab Saudi pada akhir Maret 2025 disebarkan dengan konteks keliru.
Peristiwa itu tidak terkait dengan badai pasir yang terjadi di Israel pada Rabu (30/4/2025).
Peristiwa itu tidak terkait dengan badai pasir yang terjadi di Israel pada Rabu (30/4/2025).
Rujukan
- https://www.facebook.com/maryam.humairah.798050/videos/1274585607580325/
- https://www.facebook.com/bunda.fathiyah.1/videos/1211050017390515/
- https://www.facebook.com/sumbarkitanews/videos/705512778564521
- https://www.facebook.com/ZilovMautsky/videos/1374127767173749/
- https://www.facebook.com/sidikskyway/videos/1216679163165284
- https://www.facebook.com/reel/1014233500897140
- https://www.google.com/search?sca_esv=613adaf9b5e05094&lns_surface=26&biw=1600&bih=790&hl=en-ID&cs=1&sxsrf=AHTn8zrhO1jO5jqyPIQMB7sZCdoU5Q6LjQ:1746170768113&udm=48&si=APYL9buGmpQYpE6338c1FuRm_huDhoS-SW7UwUk0c_FqJnHYAdXy75cy21r0nXDWc0BvJ8wzpOvHSq8xhn8zszqQayXxf-4YCq0LMQQIDOtXEFWdFduECJpFoU2WMHaB3iQXQnafGwwkMjiZXEBb2j2YI569bWwh2QFlcPYkBODQ1tmZYhiCO3B9fVhRoz29kI0SV1HaztKd&vsint=CAQqDAoCCAcSAggiGAAgATojChYNAAAAPxU9LOQ-HQAAgD8lPSxkPzABEIsCGMICJQAAgD8&source=lns.web.gsbubb&vsdim=267,322&gsessionid=sRYFKb24U_ZmzPT6lvhKq_e0_PgPjSdy11D0KWFRg9Hahvu4DzWAAA&lsessionid=GXpzrgEmmsU0LQ9tQJ1rPk4ZyDHmOR_fxJ40IRnBdIgF7pIu1CO45A&lns_mode=un&sa=X&ved=2ahUKEwjl4uaCoYSNAxVAa_UHHa4TCo0QpOwNegQIbBAA&vsrid=CNyAqb-UuYmnpQEQBRgBIiRFODNBNzE1Qy00MzhFLTQ5QkEtQjNFMy00OUM2NDM0NEE1QUM
- https://www.instagram.com/shahbazahmad1082/reel/DHjKCOSv7Jg/?api=Top%2Bpartners%E2%9C%85%2Boffers%2Byou%2Bgreat%2Breturns%2Band%2Bfinancial%2Bfreedom.%2BTransactions%2Bare%2Beasy%2Band%2Bpleasant%2C%2Ballowing%2Byou%2Bto%2Benjoy%2Btrading.%2BWhile%2Btrading%2C%2Byou%2Bcan%2Bhave%2Bmore%2Btime%2Bto%2Benjoy%2Bthe%2Bhappiness%2Bthat%2Bfinancial%2Bfreedom%2Bbrings%2Bto%2Byou..yuia&hl=zh-cn
- https://x.com/misbarfc/status/1917488899422556323
- https://www.facebook.com/MisbarFC/videos/1010729927858423/
- https://www.almasryalyoum.com/news/details/3439011
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26807) Keliru: Video yang Diklaim Memperlihatkan Balas Dendam Tentara AS-Israel pada TNI di Gaza
Sumber:Tanggal publish: 04/05/2025
Berita
SEBUAH video beredar di WhatsApp [arsip] dan Facebook, memuat klaim gabungan tentara AS dan Israel menyerang Tentara Nasional Indonesia (TNI). Serangan itu diklaim menyebabkan Letkol Infanteri Wisnu gugur, beserta 40 anggota pasukan khusus TNI dibombardir pesawat gabungan Israel.
Video itu memperlihatkan sejumlah kegiatan militer yang membawa senjata masing-masing dalam kondisi perang. Berikut narasinya: “Letkol Inf. Wisnu gugur beserta 40 anggota pasukan khusus TNI yang bersandi garuda hitam PBB, dalam misinya di Gaza akibat dibombardir pesawat gabungan Israel dan AS pada Jum'at malam 25 April 2025, setelah sebelumnya menghancurkan gudang senjata milik Israel di otoritas Gaza.”
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video itu memperlihatkan tentara AS-Israel yang menyerang TNI di Gaza?
Video itu memperlihatkan sejumlah kegiatan militer yang membawa senjata masing-masing dalam kondisi perang. Berikut narasinya: “Letkol Inf. Wisnu gugur beserta 40 anggota pasukan khusus TNI yang bersandi garuda hitam PBB, dalam misinya di Gaza akibat dibombardir pesawat gabungan Israel dan AS pada Jum'at malam 25 April 2025, setelah sebelumnya menghancurkan gudang senjata milik Israel di otoritas Gaza.”
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah video itu memperlihatkan tentara AS-Israel yang menyerang TNI di Gaza?
Hasil Cek Fakta
Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, konten yang memuat klaim 40 anggota pasukan khusus TNI tewas karena serangan militer Amerika Serikat dan Israel adalah informasi bohong. Kolase video yang beredar tersebut berasal dari peristiwa yang lain.
Tempo menggunakan reverse image search Google dan Yandex untuk memverifikasi video tersebut.
Pada menit ke-1, video yang memperlihatkan asap yang membumbung di antara gedung-gedung tinggi, Klip itu sesungguhnya memperlihatkan gedung yang roboh setelah diserang berkali-kali oleh militer Israel melalui udara sebagaimana diberitakan Sky News. Target serangan itu adalah Hamas, bukan TNI.
Peristiwa itu dipublikasikan pada 18 Mei 2021. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan angkatan udara negara tersebut mengatakan, mereka telah menyerang 65 target Hamas di Jalur Gaza dalam semalam, dengan menggunakan 62 jet tempur dan 110 senjata.
Klip berikutnya memperlihatkan sejumlah tentara berjalan di gundukan tanah yang tak rata. Video itu juga tidak memperlihatkan militer AS-Israel menyerang TNI. Video itu sesungguhnya memperlihatkan kondisi tentara Israel (IDF) yang sedang berperang dengan militer Lebanon sebagaimana keterangan di akun Twitter mereka pada 21 Oktober 2024.
Akun tersebut menulis: “Pasukan IDF melanjutkan operasi yang ditargetkan di sektor Lebanon, dan dengan kerja sama erat antara pasukan udara, intelijen, dan api, 7 komandan brigade, 21 komandan batalion, dan 24 komandan kompi di organisasi teroris Hizbullah telah dieliminasi sejauh ini.”
Berikutnya klip di konten itu memperlihatkan beberapa tentara yang merunduk sambil mengarahkan senapan pada musuh. Video itu sesungguhnya bersumber dari akun X US Marine pada 7 November 2017 yang tak ada hubungannya dengan TNI.
Bantahan dari TNI
Dikutip dari Antara, Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyatakan, pernyataan yang beredar merupakan hoaks.
Indonesia tidak mengirimkan pasukan militer ke Gaza untuk melawan Israel. Menurut situs Mabes TNI, tim yang dikirim Indonesia yakni 40 tenaga kesehatan, terdiri dari dokter, perawat, dan ahli medis lainnya yang diberangkatkan dalam dua tahap. Tahap pertama melibatkan 25 personel yang berangkat pada 9 Agustus 2024 pukul 00.45 WIB.
Gelombang dua sebanyak 25 nakes TNI diberangkatkan pada Senin, 16 Desember 2024 dari Denpasar, Bali.
Kemudian, gelombang ketiga terdiri dari 25 personel, yang merupakan gabungan dari berbagai tenaga medis dan paramedis, diberangkatkan April 2025.
Tempo menggunakan reverse image search Google dan Yandex untuk memverifikasi video tersebut.
Pada menit ke-1, video yang memperlihatkan asap yang membumbung di antara gedung-gedung tinggi, Klip itu sesungguhnya memperlihatkan gedung yang roboh setelah diserang berkali-kali oleh militer Israel melalui udara sebagaimana diberitakan Sky News. Target serangan itu adalah Hamas, bukan TNI.
Peristiwa itu dipublikasikan pada 18 Mei 2021. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan angkatan udara negara tersebut mengatakan, mereka telah menyerang 65 target Hamas di Jalur Gaza dalam semalam, dengan menggunakan 62 jet tempur dan 110 senjata.
Klip berikutnya memperlihatkan sejumlah tentara berjalan di gundukan tanah yang tak rata. Video itu juga tidak memperlihatkan militer AS-Israel menyerang TNI. Video itu sesungguhnya memperlihatkan kondisi tentara Israel (IDF) yang sedang berperang dengan militer Lebanon sebagaimana keterangan di akun Twitter mereka pada 21 Oktober 2024.
Akun tersebut menulis: “Pasukan IDF melanjutkan operasi yang ditargetkan di sektor Lebanon, dan dengan kerja sama erat antara pasukan udara, intelijen, dan api, 7 komandan brigade, 21 komandan batalion, dan 24 komandan kompi di organisasi teroris Hizbullah telah dieliminasi sejauh ini.”
Berikutnya klip di konten itu memperlihatkan beberapa tentara yang merunduk sambil mengarahkan senapan pada musuh. Video itu sesungguhnya bersumber dari akun X US Marine pada 7 November 2017 yang tak ada hubungannya dengan TNI.
Bantahan dari TNI
Dikutip dari Antara, Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyatakan, pernyataan yang beredar merupakan hoaks.
Indonesia tidak mengirimkan pasukan militer ke Gaza untuk melawan Israel. Menurut situs Mabes TNI, tim yang dikirim Indonesia yakni 40 tenaga kesehatan, terdiri dari dokter, perawat, dan ahli medis lainnya yang diberangkatkan dalam dua tahap. Tahap pertama melibatkan 25 personel yang berangkat pada 9 Agustus 2024 pukul 00.45 WIB.
Gelombang dua sebanyak 25 nakes TNI diberangkatkan pada Senin, 16 Desember 2024 dari Denpasar, Bali.
Kemudian, gelombang ketiga terdiri dari 25 personel, yang merupakan gabungan dari berbagai tenaga medis dan paramedis, diberangkatkan April 2025.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan tentara AS-Israel yang menyerang TNI di Gaza karena balas dendam adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/683787434137164
- https://web.facebook.com/jumadi.awal.127/videos/2121431805001794/?__cft__[0]=AZVAWum8kV2bnJwZEeTe4Hwz2BjAfTaYawdY7JyqcJe9X9XkzAgw65NOE4ul7zTQuXPvmBSiejiCeTAlIl7oRBCRG7n9NrgW4oc982R-MHNIQOTkzwtSIGgxT32eoYck65A0A3cX1po4kF1kYIWCjhm443BHXasoQIBgpkcfUHwFDCLZuT0yXgEu-Db8PErsrZg&__tn__=%2CO%2CP-R
- https://news.sky.com/story/israel-gaza-conflict-eighth-night-of-violence-as-biden-makes-fresh-call-for-ceasefire-12309638
- https://x.com/idfonline/status/1848394096332742881
- https://x.com/USMC/status/927883347036008449
- https://www.antaranews.com/berita/4802945/hoaks-41-pasukan-khusus-tni-gugur-saat-melakukan-misi-kemanusiaan-di-gaza
- https://tni.mil.id/view-244693-tni-kirimkan-tenaga-kesehatan-ke-gaza-untuk-misi-kemanusiaan.html
- https://www.kemhan.go.id/2024/12/13/menhan-sjafrie-beri-pembekalan-nakes-tni-gelombang-dua.html
- https://www.kemhan.go.id/2025/04/16/wamenhan-beri-pengarahan-kepada-satgas-nakes-tni-gelombang-iii-misi-kemanusiaan-gaza.html /cdn-cgi/l/email-protection#99fafcf2fff8f2edf8d9edfcf4e9f6b7faf6b7f0fd
(GFD-2025-26806) Keliru: Rosianna Silalahi Promosi Pengobatan Mata dengan Soda Dapur
Sumber:Tanggal publish: 04/05/2025
Berita
SEBUAH akun di Facebook [arsip] mengunggah video berlogo Kompas TV yang menyiarkan Rosianna Silalahi memberikan informasi pengobatan mata. Sebagai presenter, Rosi menyampaikan tentang penemuan metode memulihkan penglihatan hingga 100 persen hanya dalam waktu 48 jam.
Dalam video itu, Rosi menyebut seorang dokter mata asal Indonesia yang telah menemukan minuman untuk memulihkan penglihatan. Obat tersebut diklaim telah menyembuhkan 5 juta orang.
Benarkah Rossi menayangkan program promosi pengobatan mata dengan soda dapur yang ditemukan oleh seorang dokter?
Dalam video itu, Rosi menyebut seorang dokter mata asal Indonesia yang telah menemukan minuman untuk memulihkan penglihatan. Obat tersebut diklaim telah menyembuhkan 5 juta orang.
Benarkah Rossi menayangkan program promosi pengobatan mata dengan soda dapur yang ditemukan oleh seorang dokter?
Hasil Cek Fakta
Verifikasi Tempo menunjukkan, potongan video Rosianna Silalahi di Kompas TV yang menyiarkan pengobatan mata tersebut adalah hasil suntingan. Audio itu diubah dari aslinya dengan menggunakan kecerdasan buatan (generated-AI audio).
Tempo menelusuri video Kompas TV dengan menggunakan kata kunci di Youtube. Hasilnya, video Rosi tersebut sebenarnya pernah dipublikasikan di akun YouTube Kompas TV pada 8 November 2024 dengan judul [FULL] Mendikti Saintek Klarifikasi soal LPDP, UKT Mahal berujung Pinjol, sampai Obral Gelar | ROSI.
Video tersebut berisi obrolan antara Rosianna Silalahi dengan mantan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Kabinet Merah Putih, Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro. Saat itu, Satryo menjawab permasalahan yang dialami mahasiswa mulai dari UKT mahal yang berujung pinjol, pembungkaman suara kritis, hingga perisakan.
Dalam video itu, Rosi tidak mempromosikan minuman pemulih penglihatan hingga 100 persen seperti pada unggahan di atas.
Pria yang memberikan testimoni dalam video tersebut adalah Prof. dr. Budu, PhD, SPM, MMedEdu dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Video tersebut pernah dirilis oleh kanal YouTube Identitas Unhas pada 1 Desember 2021, yang membahas pemilihan rektor Unhas.
Prof. Budu menceritakan tentang alasannya maju dalam pemilihan rektor 2021 dan visi-misinya setelah terpilih sebagai rektor. Dia tidak menyampaikan testimoni tentang keberhasilan pengobatan mata dengan metode soda dapur, seperti dalam konten di atas.
Tempo juga memverifikasi video dengan alat pemindai AI, Hive Moderation.com. Hasil analisis menunjukkan bahwa 99 persen kemungkinan audio dalam video Kompas TV itu telah diubah dengan generator AI.
Manfaat Soda untuk Mata
Narasi bahwa soda bisa mengobati penyakit mata atau memperbaiki penglihatan, pernah beredar di India. Dikutip dari The Healthy Indian Project, organisasi pemeriksa fakta kesehatan di India, soda tidak dapat menyembuhkan masalah penglihatan.
Masalah penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisma biasanya disebabkan oleh bentuk mata atau kesehatan retina dan tidak dapat diperbaiki dengan pengobatan rumahan atau perawatan eksternal seperti soda. Kondisi ini memerlukan lensa korektif, pembedahan, atau intervensi medis, tergantung pada tingkat keparahannya.
Tidak ada bukti bahwa penglihatan dapat diperbaiki 100% dalam 24 jam. Perbaikan penglihatan memerlukan waktu dan didasarkan pada kondisi spesifik yang sedang dirawat.
Tempo menelusuri video Kompas TV dengan menggunakan kata kunci di Youtube. Hasilnya, video Rosi tersebut sebenarnya pernah dipublikasikan di akun YouTube Kompas TV pada 8 November 2024 dengan judul [FULL] Mendikti Saintek Klarifikasi soal LPDP, UKT Mahal berujung Pinjol, sampai Obral Gelar | ROSI.
Video tersebut berisi obrolan antara Rosianna Silalahi dengan mantan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Kabinet Merah Putih, Prof. Dr. Satryo Soemantri Brodjonegoro. Saat itu, Satryo menjawab permasalahan yang dialami mahasiswa mulai dari UKT mahal yang berujung pinjol, pembungkaman suara kritis, hingga perisakan.
Dalam video itu, Rosi tidak mempromosikan minuman pemulih penglihatan hingga 100 persen seperti pada unggahan di atas.
Pria yang memberikan testimoni dalam video tersebut adalah Prof. dr. Budu, PhD, SPM, MMedEdu dari Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar. Video tersebut pernah dirilis oleh kanal YouTube Identitas Unhas pada 1 Desember 2021, yang membahas pemilihan rektor Unhas.
Prof. Budu menceritakan tentang alasannya maju dalam pemilihan rektor 2021 dan visi-misinya setelah terpilih sebagai rektor. Dia tidak menyampaikan testimoni tentang keberhasilan pengobatan mata dengan metode soda dapur, seperti dalam konten di atas.
Tempo juga memverifikasi video dengan alat pemindai AI, Hive Moderation.com. Hasil analisis menunjukkan bahwa 99 persen kemungkinan audio dalam video Kompas TV itu telah diubah dengan generator AI.
Manfaat Soda untuk Mata
Narasi bahwa soda bisa mengobati penyakit mata atau memperbaiki penglihatan, pernah beredar di India. Dikutip dari The Healthy Indian Project, organisasi pemeriksa fakta kesehatan di India, soda tidak dapat menyembuhkan masalah penglihatan.
Masalah penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, atau astigmatisma biasanya disebabkan oleh bentuk mata atau kesehatan retina dan tidak dapat diperbaiki dengan pengobatan rumahan atau perawatan eksternal seperti soda. Kondisi ini memerlukan lensa korektif, pembedahan, atau intervensi medis, tergantung pada tingkat keparahannya.
Tidak ada bukti bahwa penglihatan dapat diperbaiki 100% dalam 24 jam. Perbaikan penglihatan memerlukan waktu dan didasarkan pada kondisi spesifik yang sedang dirawat.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video klaim Rosiana Silalahi menyiarkan tentang metode penyembuhan mata dengan soda dapur adalah keliru.
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
TIM CEK FAKTA TEMPO
**Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email [email protected]
Rujukan
- https://www.facebook.com/61557649612464/videos/648265191274958/?rdid=5J97HRWiYnIOTEIg
- https://mvau.lt/media/601ceb3e-2659-4201-87c8-4853b8b57b47
- https://www.youtube.com/watch?v=Lw7MbD8aQo8
- https://www.youtube.com/watch?v=yj4T_8boLXI
- http://hivemoderation.com
- https://www-thip-media.translate.goog/health-news-fact-check/can-a-5-second-baking-soda-remedy-cure-vision-problems/95449/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=wapp&_x_tr_hist=true /cdn-cgi/l/email-protection#1d7e78767b7c76697c5d6978706d72337e72337479
(GFD-2025-26805) Cek Fakta: Kemensos Bagi-Bagi Tunjangan Kesehatan untuk TKI
Sumber:Tanggal publish: 03/05/2025
Berita
Murianews, Kudus – Beredar sebuah video yang menarasikan Kementerian Sosial (Kemensos) membagikan tunjangan kesehatan untuk Tenaga Kerja Indonesia. Yuk cek fakta lebih dulu sebelum dibagikan.
Video itu salah satunya diunggah akun Facebook bernama Humas Kemensos RI pada Kamis (24/4/2025) pukul 16.30 WIB. Dalam video itu menampilkan Sekretaris Jenderal Kemensos Robben Rico mengenakan baju putih. Terdapat pula logo Kemensos di kiri atas video.
Dalam video tersebut, Sekjen Kemensos menjanjikan akan memberikan tunjangan kesehatan sebesar Rp 150 juta bagi 20 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di berbagai negara.
Berikut penjelasan Robben dalam video tersebut:
”Saya Robin Riko Sekretaris Jenderal Kementerian Sosial ingin menyampaikan putusan raker kepada para tenaga kerja Indonesia bahwa putusan hasil rapat dengan Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan anggaran tunjangan kesehatan kepada 20 orang setiap negara senilai Rp150 juta untuk proses penerimaan bantuan tersebut silahkan inbox nama dan negara tempat anda bekerja”
Akun tersebut juga memberikan keterangan pada video unggahannya dengan nada berikut:
”Kesempatan Bagi Para TKI
Mendapatkan Tunjangan Kesehatan..!” tulis keterangan unggahan video tersebut.
Untuk melihat postingan tersebut dapat dicek di tautan ini dan berikut tangkap layar postingan dengan narasi Kemensos membagikan tunjangan Kesehatan untuk TKI:
Tangkap layar video yang menarasikan Kemensos Bagikan Tunjangan Kesehatan untuk TKI. (Istimewa/Facebook)
Penelusuran…
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Murianews.com mencoba menelusuri informasi tersebut lewat mesin pencarian Google dengan kata kunci ”Kemensos Beri Tunjangan Kesehatan untuk TKI”.
Hasilnya, tidak ada pemberitaan dengan narasi Kemensos Beri Tunjangan Kesehatan untuk TKI.
Setelah video tersebut dicek dengan pendeteksi kecerdasan buatan AI, diketahui audio dalam video itu 97,6 persen merupakan hasil kecerdasan buatan, sebagaimana dilansir Antara.
Video tersebut identik dengan foto milik Kemensos RI yang digunakan suarhijrah.com untuk artikel berjudul ”Sekjen Kemensos RI Dorong Inovasi, Hadiri Rapat Usulan Peningkatan Unit Pelaksana untuk Layanan Sosial yang Lebih Baik” pada Jumat, 15 Maret 2024 pukul 14.00 WIB.
Foto yang diduga diubah menjadi video menggunakan teknologi AI dapat klik di tautan ini.
Akun Facebook bernama Humas Kemensos RI yang menarasikan Kemensos Bagikan Tunjangan Kesehatan untuk TKI diketahui baru dibuat pada 24 April 2025 dengan kategori Jasa Keuangan. Dipastikan akun tersebut bukan merupakan akun resmi milik Kemensos RI.
Sebelumnya, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan Presiden Prabowo Subianto akan memberikan dana Rp 45 triliun.
Dana tersebut digunakan untuk membantu mengatasi berbagai persoalan TKI terutama untuk biaya pemberangkatan, pelatihan dan pemberdayaan.
Rencananya, dana tersebut dikeluarkan secara bertahap, sebanyak tiga kali dalam lima tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo. Nilai masing-masing penyalurannya yakni Rp 15 triliun.
Kesimpulan…
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran itu, video dengan narasi Kemensos Bagikan Tunjangan Kesehatan untuk TKI merupakan konten disinformasi dengan jenis misleading content alias konten menyesatkan.
Audio dalam video tersebut diketahui dibuat menggunakan kecerdasan buatan AI. Video tersebut diduga merupakan foto yang kemudian diubah menjadi video.
Halaman: 28/6089