• (GFD-2025-29401) Hoaks! Prabowo hentikan program MBG

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/10/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menampilkan tangkapan layar media yang menyebut Menteri Keuangan Purbaya mengancam akan menarik dana untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Dalam unggahan tersebut juga dinarasikan bahwa Presiden Prabowo meminta program MBG dihentikan.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Prabowo setuju stop MBG”

    Namun, benarkah Presiden Prabowo hentikan program MBG?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tangkapan layar itu mirip dengan unggahan YouTube CNN berjudul “Menkeu Purbaya Ancam Tarik Dana MBG”.

    Dalam pernyataannya, Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa hanya membuka kemungkinan relokasi anggaran MBG apabila realisasi penyerapan anggaran masih rendah hingga akhir Oktober 2025.

    Purbaya menegaskan pemerintah tidak akan membiarkan anggaran MBG yang tidak terserap menganggur hingga akhir tahun. Dana itu akan dialihkan ke sektor lain untuk memangkas defisit maupun utang negara.

    Dengan demikian, tidak ada pernyataan Presiden Prabowo yang menyetop program MBG. Hingga saat ini, program MBG tetap berjalan.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Klaim: Prabowo hentikan program MBG

    Rating: Hoaks

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29400) [KLARIFIKASI] Konteks Keliru, Dua Orang Pilot AS Ditangkap karena Tolak Serang Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/10/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang disebarluaskan di media sosial diklaim menampilkan dua orang pilot Amerika Serikat ditangkap terkait dukungan mereka terhadap Palestina.

    Dua pilot itu dinarasikan menolak menerbangkan pesawat berisi senjata dan bom untuk menyerang Palestina.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan. 

    Video yang mengeklaim dua orang pilot ditangkap karena menolak menerbangkan pesawat berisi senjata dan bom untuk menyerang Palestina dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Dalam video tampak beberapa polisi menangkap seorang pria dan perempuan. Narasi dalam video sebagai berikut:

    Pilot AU Amerika Serikat ditangkap karena bersuara dan menolak menerbangkan pesawat berisi senjata dan bom untuk melakukan genosida ke warga Palestina.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mencari sumber video tersebut menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, ditemukan video identik di kanal YouTube DawnNews English pada 4 September 2025. 

    Keterangan dalam unggahan menyebut video itu adalah momen ketika dua veteran militer Amerika Serikat yakni Anthony Aguilar dan Josephine Guilbeau dikeluarkan dari sidang Senat Urusan Luar Negeri di Gedung Capitol.

    Mereka diusir usai melakukan interupsi dan memprotes atas pembiaran Amerika Serikat terhadap genosida di Gaza, saat sidang berlangsung.  

    Dijutip dari Trt World, Anthony Aguilar yang merupakan pensiunan pasukan khusus Angkatan Darat AS menjelaskan, organisasi Gaza Humanitarian Foundation (GHF) terlibat dalam genosida di Palestina.

    GHF merupakan sebuah organisasi bantuan kontroversial yang didukung oleh Amerika Serikat. 

    Aguilar yang pernah bekerja dengan subkontraktor GHF, UG Solutions, mengatakan bahwa lokasi distribusi bantuan dari GHF merupakan perangkap maut yang dirancang untuk membunuh warga Palestina. 

    Ia menyebut, tentara Israel memerintahkan GHF memancing warga sipil Palestina yang kelaparan untuk datang ke titik bantuan dan menawarkan makanan.

    Namun, setelah mendapat bantuan, warga diserang dengan tembakan peluru tajam, gas air mata, dan mortir. 

    Kesimpulan

    Video dua orang pilot ditangkap karena menolak menerbangkan pesawat berisi senjata dan bom untuk menyerang Palestina merupakan informasi keliru.

    Peristiwa dalam video itu adalah momen saat dua orang veteran militer Amerika Serikat dikeluarkan dari sidang Senat Urusan Luar Negeri usai melakukan interupsi dan memprotes atas pembiaran genosida di Palestina. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-29399) [HOAKS] Tautan Kuota Internet Gratis dari Aplikasi Pesan Telegram

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/10/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Aplikasi pesan Telegram disebut membagikan kuota internet gratis satu bulan yang berlaku untuk semua operator telekomunikasi.

    Informasi tersebut dibagikan di media sosial dan disertai tautan yang diklaim untuk mendapatkan kuota internet gratis.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks. Tautan yang dibagikan terindikasi phishing atau pencurian data.

    Informasi dan tautan kuota internet gratis mengatasnamakan Telegram dibagikan oleh akun Facebook ini pada Juli 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    TELEGRAM Bagi-bagi Bonus Tahun 2025. Dapatkan Kouta Internet GRATIS 1 bulan. BONUS BERLAKU UNTUK SEMUA OPERATOR. Silahkan Daftar nomor anda

    Hasil Cek Fakta

    Tidak Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi kredibel soal pembagian kuota internet gratis di akun X dan situs resmi Telegram.

    Sementara itu, tautan yang dibagikan oleh akun Facebook tersebut mengarah ke situs dengan tampilan menyerupai aplikasi MyTelkomsel.

    Namun alamat situs berbeda dengan situs resmi Telkomsel, yaitu www.telkomsel.com. Selain itu, aplikasi MyTelkomsel diunduh melalui Play Store atau App Store.

    Ketika pengunjung mengeklik Situs palsu itu meminta pengunjung memasukkan nama lengkap sesuai KTP dan nomor akun Telegram aktif.

    Hati-hati, ini merupakan modus pencurian data pribadi. Jangan masukkan data pribadi apa pun ke situs semacam ini untuk mencegah peretasan.

    Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, pembajakan akun di Telegram telah menjadi masalah serius. Para peretas menggunakan beragam metode untuk mencuri akses ke akun.

    Peretas umumnya mengirim pesan dengan tautan phishing yang seolah resmi, misalnya https://t.me/premium, tetapi sebenarnya mengarahkan ke situs web palsu.

    Jika pengguna mengeklik tautan dan memasukkan informasi login di situs tersebut, akses ke akun Telegram dapat diambil alih.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi dan tautan kuota internet gratis mengatasnamakan Telegram yang beredar di media sosial adalah hoaks.

    Tidak ditemukan informasi pembagian kuota internet gratis di akun X dan situs resmi Telegram. Sementara, tautan yang dicantumkan terindikasi phishing.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29398) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran Seleksi PPPK 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/10/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran seleksi PPPK 2025, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 26 September 2025.
    Klaim link pendaftaran seleksi PPPK 2025 berupa tulisan sebagai berikut.
    "PENDAFTARAN PPPK
    2025 RESMI TELAH DIBUKA
    Kesempatan terbuka untuk anda bagi anda yang ingin kembali mendaftar dan ikut seleksi PPPK 2025. Pendaftaran ini tidak di pungut biaya apapun!!!
    SILAHKAN DAFTAR KAN DIRI ANDA SEKARANG JUGA"
    Unggahan klaim link pendaftaran seleksi PPPK 2025 juga menyediakan menu daftar pada sudut kanan, jika diklik akan muncul link berikut.
    "http://daftarkandirimusekarang.biz.id/web/a/?fbclid=IwY2xjawNMAn1leHRuA2FlbQIxMQABHgZ3wQgZg9Bt4HIDRJNhoPy622zQA9XnVfJtq9cmAQxm374FUjo4PxL1Pc5B_aem_8R8nNPtWWXdLEDbserBdcA"
    Link tersebut mengarah pada halaman situs dengan tampilan formulir digital dan nomor Telegram.
    Benarkah klaim link pendaftaran PPPK 2025? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran seleksi PPPK 2025, penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Pendaftaran PPPK Tahap 2 Ditutup 15 Januari 2025: Cek Posisi, Syarat, Link dan Cara Daftar" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 13 Januari 2025.
    Artikel Liputan6.com menyebutkan, calon peserta yang ingin mendaftar, dapat mengunjungi situs SSCASN di https://sscasn.bkn.go.id/ untuk melakukan pendaftaran.
    Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat akun dengan menggunakan nomor induk kependudukan (NIK) dan alamat email yang aktif. Setelah akun berhasil dibuat, Anda harus melakukan login kembali dengan NIK dan kata sandi yang telah Anda buat sebelumnya.
    Setelah itu, lengkapi biodata pribadi Anda, yang mencakup informasi mengenai ijazah serta gelar pendidikan terakhir, dan data tambahan seperti alamat, agama, serta nomor telepon. Kemudian, pilih jenis seleksi "PPPK", dan tentukan instansi serta formasi yang ingin Anda lamar. Jangan lupa untuk mengisi rincian terkait ijazah pendidikan terakhir dan pengalaman kerja yang Anda miliki.
    Sebelum menyelesaikan pendaftaran, pastikan untuk memeriksa kembali semua informasi yang telah Anda masukkan. Setelah yakin bahwa semua data sudah benar, Anda dapat mencetak kartu pendaftaran. Dengan mengikuti semua langkah ini, proses pendaftaran Anda akan berjalan dengan lancar.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran seleksi PPPK 2025 tidak benar.Pendaftaran resmi seleksi PPPK 2025 dengan mengunjungi situs SSCASN di https://sscasn.bkn.go.id/.