• (GFD-2025-28912) [SALAH] Rekaman Suara SBY Marahi Kapolri Listyo Sigit

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 08/09/2025

    Berita

    Akun Facebook “cerita sopir truk” pada Sabtu, (27/6/25) mengunggah foto [arsip] dengan disertai suara yang diduga adalah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sedang memarahi kapolri Listyo Sigit Prabowo. Berikut, transkrip rekaman suaranya:

    “Kepada Kapolri yang tidak saya hormati, dan mungkin masih banyak lagi orang-orang yang sama dengan saya tidak menghormati Anda, saya kehabisan kata-kata karena hari ini tanggal 17 Januari 2025 ini saya saksikan sendiri betapa biadabnya anggota Anda di wilayah Kalimantan Timur yang menggusur lahan kebun yang bibitnya itu dari dinas perkebunan dibantu Pemerintah Namun diakui oleh PT BDA yang dikawal oleh anggota Gabrimob. Jadi Anda sebenarnya cukup mudah dengan mendapat atau mengambil tindakan tegas memecat para aparat yang bejat tadi. Sebenarnya udah, saya llihat sendiri betapa masyarakat itu hidupnya udah berat, lahan-lahannya dibabat, bekas lahan transmigrasi eks transmigrasi ini saya sampaikan, saya sudah koordinasi dengan departemen transmigrasi itu tanah negara, rakyat berhak dan ada yang punya SKT namun tetap disikat juga. Kehabisan kata-kata saya Kapolri, kamu jendral tapi tidak layak untuk ditempatkan menjadi pejabat Kapolri.

    Hingga artikel ini ditulis, unggahan tersebut telah ditonton lebih dari 200 ribu tayangan, 4.899 suka, 804 sebar ulang, dan lebih dari 300 interaksi komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) melakukan pencarian melalui laman democrazy.id yang tercantum pada gambar tersebut dengan memasukkan kata kunci “Kapolri Listyo”. Hasilnya, memang ditemukan artikel dengan judul serupa seperti yang tercantum pada sumber, yang ditayangkan pada Mei 2025. Namun dalam keterangan artikel itu tidak menyebutkan secara pasti kapan dan dimana SBY mengatakan pernyataan tersebut.

    Berikutnya, tim pemeriksa fakta melakukan pencarian melalui Google dengan memasukkan kata kunci “Suara SBY marah dengan Kapolri”. Hasilnya, pencarian mengarah pada salah satu artikel dari Tempo.co dalam judul “Keliru: Rekaman yang Diklaim sebagai Suara SBY Protes ke Kapolri”

    Rekaman suara tersebut sebenarnya sudah beredar sejak Februari 2025. Jurnalis FNN (Forum News Network), Hersubeno Arief, melalui saluran YouTube miliknya Hersubeno Point berjudul “Akhirnya Terungkap! Teguran Keras Kepada Kapolri Bukan Suara SBY, Tapi Suara Seorang Kolonel” yang tayang pada 7 Februari 2025. Dan suara yang menyerupai suara SBY itu adalah milik Kolonel (Purn TNI) Rahmat Suhaji.

    Sebelumnya, Turnbackhoax.id telah mengulas informasi serupa dalam artikel yang berjudul “[SALAH] Rekaman Suara “SBY Marah kepada Kapolri” tayang Rabu, (25/6/2025).

    Kesimpulan

    Video “rekaman suara SBY marahi Kapolri Listyo Sigit” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-28911) [SALAH] Video “Demo Mahasiswa Buntut Ucapan Sri Mulyani: Guru Beban Negara”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 08/09/2025

    Berita

    Akun Facebook “Lilis Herlina” pada Selasa (2/9/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:
    “polemik ucapan Sri Mulyani guru jd beban negara.
    HARI INI RATUSAN RIBU MAHASISWA DARI BERBAGAI UNIVERSITAS DI INDONESIA MELAKUKAN DEMO BESAR-BESARAN DI ISTANA MERDEKA. PARA MAHASISWA INI MENUNTUT AGAR PRESIDEN PRABOWO MEMECAT MENTERI KEUANGAN SRI MULYANI YANG MENGATAKAN JIKA GURU ADALAH BEBAN NEGARA”
    Per Senin (8/9/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 31.800-an tanda suka dan 1.200-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri konten tersebut menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, video merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,9 persen.
    TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “demo mahasiswa buntut ucapan sri mulyani: guru beban negara” ke mesin pencarian Google. Penelusuran mengarah ke sejumlah artikel dan pemberitaan, beberapa di antaranya:
    Artikel turnbackhoax.id “[SALAH] Video Sri Mulyani Sebut “Guru Itu Beban Negara” yang tayang Selasa (19/8/2025). Artikel ini menjelaskan potongan video Sri Mulyani mengatakan “guru itu beban negara” merupakan konten rekayasa AI karena terdeteksi oleh Google SynthID Detector sebagai konten sintetik.
    Pemberitaan news.detik.com “20 Orang Tuntut Sri Mulyani Mundur” yang tayang Senin (14/12/2009). Berita ini menyebut pada pertengahan Desember 2009, ada demonstran (mengatasnamakan diri sebagai Serikat Mahasiswa Peduli Keadilan) yang menggelar aksi untuk menuntut Sri Mulyani mundur dari kursi menteri keuangan karena dianggap ikut terlibat dalam skandal Bank Century.
    Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “demo mahasiswa buntut ucapan Sri Mulyani: guru beban negara”.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “demo mahasiswa buntut ucapan Sri Mulyani: guru beban negara” merupakan konten palsu (fabricated content).
    (Ditulis oleh ‘Ainayya)

    Rujukan

  • (GFD-2025-28910) [SALAH] Prabowo Pindahkan 150 Ribu TKI dari Malaysia ke Jepang

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 08/09/2025

    Berita

    Akun Facebook “Dadang Saefulah” pada Sabtu (23/8/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:
    “Pak Prabowo pindahkan 150 ribu TKI Indonesia dari malaysia ke jepang.
    Gimana respon negeri jiran”
    Per Senin (8/9/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 322 komentar dan dibagikan ulang hampir 448 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Prabowo pindahkan 150 ribu TKI dari Jepang ke Indonesia” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke dua pemberitaan.
    Pertama, pemberitaan cnnindonesia.com “Jepang Buka Lowongan 150 Ribu Orang, Ini Sosok yang Dicari”. Berita yang tayang Selasa (22/4/025) ini menyebut Jepang membutuhkan sekitar 150 ribu pekerja dari berbagai negara, khususnya di sektor manufaktur dan konstruksi. Disebutkan pula bahwa Ikatan Pengusaha Kensusei Indonesia (IKAPEKSI) dan Kementerian Ketenagakerjaan berkomitmen untuk meningkatkan skill para sumber daya manusia di Indonesia agar lebih siap bekerja atau magang di Jepang.
    Kedua, pemberitaan cnbcindonesia.com “Mohon Perhatian, Jepang Butuh 150.000 Tenaga Kerja Baru-Gaji Segini”. Berita yang tayang Senin (21/4/2025) ini menyebut bahwa gaji yang diberikan di Jepang mencapai dua digit. Hal ini diklaim sebagai salah satu daya tarik bagi masyarakat pencari kerja untuk merantau di Jepang.
    Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “Prabowo pindahkan 150 ribu TKI dari Malaysia ke Jepang”.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “Prabowo pindahkan 150 ribu TKI dari Malaysia ke Jepang” merupakan konten palsu (fabricated content).
    (Ditulis oleh ‘Ainayya)

    Rujukan

  • (GFD-2025-28909) [SALAH] Pemerintah Matikan Fitur Live TikTok untuk Bungkam Suara Rakyat

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 08/09/2025

    Berita

    Pada Minggu (31/8/2025) akun Facebook “Annisa Nurjannah” membagikan video [arsip] disertai narasi:

    “Pemerintah sudah menghalalkan segala cara dengan bungkam suara, selain semua listrik dimatikan, fitur live ditiktok jg hilang

    Mohon jaga diri baik² kawan”

    Hingga Senin (8/92025) unggahan telah mendapatkan 15 tanda suka, 26 komentar dan telah dibagikan ulang 2 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Komdigi tutup fitur live TikTok” ke mesin pencari Google. Penelusuran teratas mengarah ke pemberitaan antaranews.com “Menkomdigi harap penutupan fitur live TikTok tak berlangsung lama”.

    Dilansir dari laporan yang tayang Minggu (31/8/2025) tersebut, Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menegaskan penutupan fitur live di aplikasi TikTok itu bukan atas instruksi pemerintah.

    “Kami pun melihat dari pemberitahuan yang dilakukan oleh TikTok bahwa mereka melakukan secara sukarela untuk penutupan fitur live. Kami justru berharap bahwa ini berlangsung tidak lama,” ujarnya.

    Meutya menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto telah menekankan bahwa negara terbuka dan mendengarkan aspirasi masyarakat, termasuk masukan terkait keberadaan fitur live TikTok.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “pemerintah matikan fitur live TikTok untuk bungkam suara rakyat” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan