KOMPAS.com – Sebuah video diklaim menampilkan seorang perempuan menggendong anaknya sebelum dihukum mati. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video perlu diluruskan.
Video yang diklaim menampilkan seorang perempuan menggendong anaknya sebelum digantung mati salah satunya dibagikan akun Facebook ini. Dalam video tampak seorang perempuan sedang menggendong dan menidurkan anak kecil. Ia juga dikawal oleh dua orang aparat.
Keterangan di video sebagai berikut:
Sedih dan sangat Mengharukan Tonton sampai habis
permintaan terakhir seorang wanita yang akan dihukum g4ntng ingin melihat dan menggendong ananya untuk yang terakhir kalimya
permintaan terakhir seorang wanita yang akan di hukum gantung
Akun Facebook Tangkapan layar video yang diklaim menampilkan seorang perempuan menggendong anaknya sebelum digantung mati
(GFD-2025-26812) [KLARIFIKASI] Perempuan Gendong Anak Sebelum Dihukum Mati adalah Adegan Teater
Sumber:Tanggal publish: 24/04/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, video itu ternyata sudah beredar sejak tahun 2023. Video mirip dengan unggahan akun TikTok ini.
Keterangan di unggahan menyebutkan, video itu adalah adegan dalam pertunjukan teater di Malaysia berjudul “RENTAP”.
Pertunjukan yang dilakukan di Museum Penjara Melaka itu berkisah tentang seorang perempuan yang dihukum mati karena kasus narkoba.
Selain itu, juga ditemukan unggahan serupa di akun TikTok ini yang menjelaskan bahwa video itu merupakan adegan teater berjudul “RENTAP”.
Sehingga dapat dipastikan, video yang beredar di media sosial bukan peristiwa nyata.
Keterangan di unggahan menyebutkan, video itu adalah adegan dalam pertunjukan teater di Malaysia berjudul “RENTAP”.
Pertunjukan yang dilakukan di Museum Penjara Melaka itu berkisah tentang seorang perempuan yang dihukum mati karena kasus narkoba.
Selain itu, juga ditemukan unggahan serupa di akun TikTok ini yang menjelaskan bahwa video itu merupakan adegan teater berjudul “RENTAP”.
Sehingga dapat dipastikan, video yang beredar di media sosial bukan peristiwa nyata.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan seorang perempuan menggendong anaknya sebelum dihukum mati merupakan informasi keliru.
Faktanya, video itu bukan peristiwa nyata, melainkan adegan dalam pertunjukan teater di Malaysia berjudul “RENTAP”.
Rujukan
https://www.facebook.com/reel/1972152663192887
https://www.tiktok.com/@raihanrahim_/video/7240825989394222337?is_from_webapp=1&sender_device=pc
https://www.tiktok.com/@kumbangtiraibesi/video/7240055986310909186
https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
*) Artikel ini direpublikasi dari website cekfakta.com
Faktanya, video itu bukan peristiwa nyata, melainkan adegan dalam pertunjukan teater di Malaysia berjudul “RENTAP”.
Rujukan
https://www.facebook.com/reel/1972152663192887
https://www.tiktok.com/@raihanrahim_/video/7240825989394222337?is_from_webapp=1&sender_device=pc
https://www.tiktok.com/@kumbangtiraibesi/video/7240055986310909186
https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
*) Artikel ini direpublikasi dari website cekfakta.com
(GFD-2025-26811) [SALAH] Pesan Berantai “Perempuan Amerika Serikat Semua Tanpa Baju Protes Rencana Pemerintah AS Stop Impor Baju dari China”
Sumber:Tanggal publish: 17/04/2025
Berita
Pada Senin (7/4/2025) beredar pesan berantai (broadcast) di sebuah grup WhatsApp (arsip cadangan) yang membagikan sebuah video dengan narasi:
“Pemerintah AS rencana stop import baju dari China, “Tidak ada baju murah Dari china kami pakai apa?” perempuan AS lepas baju,semua tanpa baju , protes pemerintah”
“Pemerintah AS rencana stop import baju dari China, “Tidak ada baju murah Dari china kami pakai apa?” perempuan AS lepas baju,semua tanpa baju , protes pemerintah”
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta MAFINDO (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim menggunakan perkakas (tools) pencarian gambar Google Images, hasilnya ditemukan artikel periksa fakta dari MyGoPen, organisasi pemeriksa fakta dari Taiwan, yang terbit pada tahun 2019 lalu Kamis (4/7/2019) yang saat itu mengklarifikasi klaim yang serupa berkaitan dengan kebijakan Donald Trump .
Faktanya, tidak berkaitan dengan rencana menghentikan impor baju dari Tiongkok. Video yang dibagikan adalah dokumentasi yang direkam di acara seni instalasi oleh seniman Spencer Tunick di Museum Seni Kontemporer Cleveland pada tahun 2004 lalu.
Pemeriksaan silang (cross check) ke situs Spencer Tunick juga mengkoroborasi atau mendukung hasil pemeriksaan oleh MyGoPen, di salah satu segmen video yang disebarkan memperlihatkan bangunan yang sesuai dengan salah satu foto yang ditampilkan di situs di bagian “Installations / Selected Works 4” dengan deskripsi:
“Ohio 4.1 (Museum of Contemporary Art Cleveland) 2004Pigment printh: 48 x w: 60 in / h: 121.92 x w: 152.4 cmEdition of 6″.
Faktanya, tidak berkaitan dengan rencana menghentikan impor baju dari Tiongkok. Video yang dibagikan adalah dokumentasi yang direkam di acara seni instalasi oleh seniman Spencer Tunick di Museum Seni Kontemporer Cleveland pada tahun 2004 lalu.
Pemeriksaan silang (cross check) ke situs Spencer Tunick juga mengkoroborasi atau mendukung hasil pemeriksaan oleh MyGoPen, di salah satu segmen video yang disebarkan memperlihatkan bangunan yang sesuai dengan salah satu foto yang ditampilkan di situs di bagian “Installations / Selected Works 4” dengan deskripsi:
“Ohio 4.1 (Museum of Contemporary Art Cleveland) 2004Pigment printh: 48 x w: 60 in / h: 121.92 x w: 152.4 cmEdition of 6″.
Kesimpulan
Unggahan tersebut masuk ke kategori konten yang menyesatkan (misleading content), faktanya video yang dibagikan adalah dokumentasi yang direkam di acara seni instalasi oleh seniman Spencer Tunick di Museum Seni Kontemporer Cleveland pada tahun 2004 lalu.
Rujukan
https://www-mygopen-com.translate.goog/2019/07/Spencer-Tunick.html?_x_tr_sl=auto&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=en&_x_tr_pto=wapp /
https://archive.ph/36bXR (arsip cadangan)
https://www.mygopen.com/2019/07/Spencer-Tunick.html /
https://archive.ph/6I5DU (arsip cadangan).
https://www.spencertunick.com/installations/selected-works-4 /
https://archive.ph/q2WX8 (arsip cadangan).
https://archive.ph/nyHVv, arsip cadangan pesan berantai yang beredar di WhatsApp.
*) Artikel ini direpublikasi dari website cekfakta.com
Rujukan
https://www-mygopen-com.translate.goog/2019/07/Spencer-Tunick.html?_x_tr_sl=auto&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=en&_x_tr_pto=wapp /
https://archive.ph/36bXR (arsip cadangan)
https://www.mygopen.com/2019/07/Spencer-Tunick.html /
https://archive.ph/6I5DU (arsip cadangan).
https://www.spencertunick.com/installations/selected-works-4 /
https://archive.ph/q2WX8 (arsip cadangan).
https://archive.ph/nyHVv, arsip cadangan pesan berantai yang beredar di WhatsApp.
*) Artikel ini direpublikasi dari website cekfakta.com
(GFD-2025-26810) [HOAKS] Foto Tiga Perempuan Jadi Pelaku Pemerkosaan Laki-laki
Sumber:Tanggal publish: 21/03/2025
Berita
KOMPAS.com – Di media sosial beredar foto tiga perempuan dengan baju tahanan yang diklaim sebagai pelaku pemerkosaan. Ketiga perempuan itu disebut melakukan pemerkosaan terhadap laki-laki. Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Foto tiga perempuan yang dinarasikan sebagai pelaku pemerkosaan terhadap laki-laki dibagikan oleh sejumlah akun Facebook, seperti ini, ini, ini, ini, dan ini. Kemudian, akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini. Lalu akun ini, ini, ini, ini, dan ini. Konten tersebut juga dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut salah satu narasi yang dibagikan:
Besok2 habis Maghrib harus udh di dalam rumah… Merasa takut sya sebagai Lelaki…
Foto itu dibubuhi teks sebagai berikut:
BREAKING NEWSWANITA DITAHAN PERKOSA LELAKI
Berhati-hati Lelaki Yang Berada Di Luar Rumah
Foto tiga perempuan yang dinarasikan sebagai pelaku pemerkosaan terhadap laki-laki dibagikan oleh sejumlah akun Facebook, seperti ini, ini, ini, ini, dan ini. Kemudian, akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini. Lalu akun ini, ini, ini, ini, dan ini. Konten tersebut juga dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Berikut salah satu narasi yang dibagikan:
Besok2 habis Maghrib harus udh di dalam rumah… Merasa takut sya sebagai Lelaki…
Foto itu dibubuhi teks sebagai berikut:
BREAKING NEWSWANITA DITAHAN PERKOSA LELAKI
Berhati-hati Lelaki Yang Berada Di Luar Rumah
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto tiga tahanan perempuan tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens. Hasilnya, foto yang sama ditemukan di pemberitaan media Malaysia, BH Online, 12 Agustus 2024. Namun, tiga perempuan itu bukan pelaku pemerkosaan.
Berikut takarir (caption) foto:
Tiga perempuan asing termasuk di antara tujuh orang yang didakwa di Pengadilan Negeri Batu Pahat atas kasus perdagangan narkoba.
Dikutip dari BH Online, tujuh orang didakwa di Pengadilan Batu Pahat, Johor, Malaysia, pada 12 Agustus 024 atas tuduhan mendistribusikan dan memiliki lebih dari 5 kilogram narkoba. Seluruh terdakwa adalah Lim Hon Yin (34), Lee Woei Shyang (38), Chu Zhang Quang (49), Jason Kirk (32), Jirpron Chimpakdee (25), Ngoc Anh Truong (24), dan Palita Soparak (24).
Berdasarkan dakwaan pertama dan kedua, mereka didakwa bersama-sama mengedarkan narkoba jenis 3,4-methylenedioxy methampethamine (MDMA) dengan berat kotor 5,1 kilogram dan 108,49 gram di kondominium Hillview Loft, Taman Istana, pada 1 Agustus 2024.
Berikut takarir (caption) foto:
Tiga perempuan asing termasuk di antara tujuh orang yang didakwa di Pengadilan Negeri Batu Pahat atas kasus perdagangan narkoba.
Dikutip dari BH Online, tujuh orang didakwa di Pengadilan Batu Pahat, Johor, Malaysia, pada 12 Agustus 024 atas tuduhan mendistribusikan dan memiliki lebih dari 5 kilogram narkoba. Seluruh terdakwa adalah Lim Hon Yin (34), Lee Woei Shyang (38), Chu Zhang Quang (49), Jason Kirk (32), Jirpron Chimpakdee (25), Ngoc Anh Truong (24), dan Palita Soparak (24).
Berdasarkan dakwaan pertama dan kedua, mereka didakwa bersama-sama mengedarkan narkoba jenis 3,4-methylenedioxy methampethamine (MDMA) dengan berat kotor 5,1 kilogram dan 108,49 gram di kondominium Hillview Loft, Taman Istana, pada 1 Agustus 2024.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tiga perempuan yang dinarasikan sebagai pelaku pemerkosaan terhadap laki-laki adalah hoaks. Foto itu dibagikan dengan konteks keliru. Ketiga perempuan tersebut bukan pelaku pemerkosaan terhadap laki-laki, tetapi terdakwa pengedar narkoba di Malaysia.
Rujukan
https://www.facebook.com/photo/?fbid=612839975074156&set=gm.1856015408567121&idorvanity=1644424589726205
https://www.facebook.com/photo/?fbid=2960195477493907&set=a.250039258509556
https://www.facebook.com/photo/?fbid=122163179282343662&set=gm.9627993390557277&idorvanity=340847082605334
https://www.facebook.com/photo/?fbid=2112663969196787&set=a.110734296056441
https://www.facebook.com/photo/?fbid=122179739612443289&set=a.122093767160443289
https://www.facebook.com/photo/?fbid=658358526728907&set=gm.2504556206563310&idorvanity=1813868572298747
https://www.facebook.com/photo/?fbid=625639377098251&set=a.257477010581158
https://www.facebook.com/photo/?fbid=3402703499865887&set=a.117119021757701
Rujukan
https://www.facebook.com/photo/?fbid=612839975074156&set=gm.1856015408567121&idorvanity=1644424589726205
https://www.facebook.com/photo/?fbid=2960195477493907&set=a.250039258509556
https://www.facebook.com/photo/?fbid=122163179282343662&set=gm.9627993390557277&idorvanity=340847082605334
https://www.facebook.com/photo/?fbid=2112663969196787&set=a.110734296056441
https://www.facebook.com/photo/?fbid=122179739612443289&set=a.122093767160443289
https://www.facebook.com/photo/?fbid=658358526728907&set=gm.2504556206563310&idorvanity=1813868572298747
https://www.facebook.com/photo/?fbid=625639377098251&set=a.257477010581158
https://www.facebook.com/photo/?fbid=3402703499865887&set=a.117119021757701
(GFD-2025-26809) Benarkah Apple Hapus Hari Perempuan Internasional dari Kalender?
Sumber:Tanggal publish: 11/03/2025
Berita
tirto.id – Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day (IWD) diperingati setiap tanggal 8 Maret. IWD merupakan perayaan global yang didedikasikan untuk menghormati pencapaian kaum perempuan di berbagai bidang.
Tak hanya itu, Perayaan Hari Perempuan Internasional juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap tantangan yang masih dihadapi perempuan di seluruh dunia, termasuk diskriminasi dan kekerasan.
Namun, sebelum memasuki Perayaan Hari Perempuan tahun 2025 ini, beredar narasi bahwa Apple diam-diam menghapus Hari Perempuan Internasional dari aplikasi kalendernya di iPhone, iPad, MacBook, dan perangkat lain yang menggunakan sistem operasi perusahaan tersebut.
Akun Instagram bernama “samallbooked” (arsip) menyebarkan narasi ini dalam bahasa Inggris. Akun itu menyebut langkah Apple sebagai sesuatu hal yang aneh. Oleh karenanya, ia menyerukan warganet untuk menambahkan secara manual Peringatan Hari Perempuan Internasional ke kalender.
“Masukkan kembali Hari Perempuan Internasional ke kalender! Kunjungi @bellesaco dan klik tautan di bio mereka untuk menambahkannya kembali ke kalender Anda dengan mudah. Terima kasih Bellesa!” begitu bunyi takarir yang disematkan sembari mempromosikan sebuah jenama.
Sejak dibagikan pada Rabu (5/3/2025) sampai Senin (10/3/2025), unggahan ini telah memperoleh 9 tanda suka. Narasi serupa juga diketahui disebarkan oleh sebuah akun Threads.
Lantas, apa benar Apple menghapus Hari Perempuan Internasional dari kalender perangkatnya?
Tak hanya itu, Perayaan Hari Perempuan Internasional juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap tantangan yang masih dihadapi perempuan di seluruh dunia, termasuk diskriminasi dan kekerasan.
Namun, sebelum memasuki Perayaan Hari Perempuan tahun 2025 ini, beredar narasi bahwa Apple diam-diam menghapus Hari Perempuan Internasional dari aplikasi kalendernya di iPhone, iPad, MacBook, dan perangkat lain yang menggunakan sistem operasi perusahaan tersebut.
Akun Instagram bernama “samallbooked” (arsip) menyebarkan narasi ini dalam bahasa Inggris. Akun itu menyebut langkah Apple sebagai sesuatu hal yang aneh. Oleh karenanya, ia menyerukan warganet untuk menambahkan secara manual Peringatan Hari Perempuan Internasional ke kalender.
“Masukkan kembali Hari Perempuan Internasional ke kalender! Kunjungi @bellesaco dan klik tautan di bio mereka untuk menambahkannya kembali ke kalender Anda dengan mudah. Terima kasih Bellesa!” begitu bunyi takarir yang disematkan sembari mempromosikan sebuah jenama.
Sejak dibagikan pada Rabu (5/3/2025) sampai Senin (10/3/2025), unggahan ini telah memperoleh 9 tanda suka. Narasi serupa juga diketahui disebarkan oleh sebuah akun Threads.
Lantas, apa benar Apple menghapus Hari Perempuan Internasional dari kalender perangkatnya?
Hasil Cek Fakta
Tim Riset Tirto mencoba melakukan penelusuran Google dengan kata kunci “Apple remove International Women’s Day from its calendar”. Hasilnya, kami menemukan beberapa lembaga pemeriksa fakta yang telah menyatakan klaim ini tidak tepat, seperti PolitiFact dan Snopes.
Masyarakat diketahui menyamakan Apple dengan langkah yang diambil Google. Raksasa teknologi Google pada tahun 2024 lalu memang menghapus banyak peringatan budaya dari kalendernya, termasuk Bulan Sejarah Perempuan, Black History Month (untuk menghormati warga Afrika-Amerika), serta Pride Month.
Seperti tercantum di laman resmi Google, Tim Kalender Google disebut mulai menambahkan serangkaian momen yang lebih luas secara manual di sejumlah besar negara di seluruh dunia — seperti perayaan budaya, hari guru, dan lainnya.
“Kami mendapat masukan bahwa banyak acara dan negara lain yang tidak tercantum, dan tidak memungkinkan untuk memasukkan ratusan momen ke dalam kalender setiap orang — jadi pada pertengahan tahun 2024 kami memutuskan untuk menyederhanakan dan hanya menampilkan hari libur umum dan peringatan nasional dari timeanddate.com,” tulis Google.
Meski Google memutuskan menghapus Bulan Sejarah Perempuan dan beberapa peringatan lain, Apple mengatakan untuk kasus pihaknya tidak demikian. Menukil Snopes, pihak Apple menyatakan bahwa narasi semacam itu adalah kesalahpahaman lantaran Hari Perempuan Internasional maupun Bulan Sejarah Perempuan, yang juga terjadi pada Maret, tidak pernah ditampilkan dalam kalender standar Apple.
Tirto pun tidak menemukan adanya bukti yang menunjukkan kalau Apple menghapus Hari Perempuan Internasional dari aplikasi kalendernya, maupun data yang memperlihatkan perusahaan teknologi itu mencantumkan Peringatan Hari Perempuan Internasional di kalendernya, dalam beberapa tahun terakhir.
Sebuah arsip yang menunjukkan tangkapan layar kalender MacBook pada 2024 juga tidak menampilkan label khusus untuk Hari Perempuan Internasional saat 8 Maret. Dengan demikian, klaim soal Apple menghapus Hari Perempuan Internasional dari kalender bisa menyesatkan tanpa tambahan keterangan.
Masyarakat diketahui menyamakan Apple dengan langkah yang diambil Google. Raksasa teknologi Google pada tahun 2024 lalu memang menghapus banyak peringatan budaya dari kalendernya, termasuk Bulan Sejarah Perempuan, Black History Month (untuk menghormati warga Afrika-Amerika), serta Pride Month.
Seperti tercantum di laman resmi Google, Tim Kalender Google disebut mulai menambahkan serangkaian momen yang lebih luas secara manual di sejumlah besar negara di seluruh dunia — seperti perayaan budaya, hari guru, dan lainnya.
“Kami mendapat masukan bahwa banyak acara dan negara lain yang tidak tercantum, dan tidak memungkinkan untuk memasukkan ratusan momen ke dalam kalender setiap orang — jadi pada pertengahan tahun 2024 kami memutuskan untuk menyederhanakan dan hanya menampilkan hari libur umum dan peringatan nasional dari timeanddate.com,” tulis Google.
Meski Google memutuskan menghapus Bulan Sejarah Perempuan dan beberapa peringatan lain, Apple mengatakan untuk kasus pihaknya tidak demikian. Menukil Snopes, pihak Apple menyatakan bahwa narasi semacam itu adalah kesalahpahaman lantaran Hari Perempuan Internasional maupun Bulan Sejarah Perempuan, yang juga terjadi pada Maret, tidak pernah ditampilkan dalam kalender standar Apple.
Tirto pun tidak menemukan adanya bukti yang menunjukkan kalau Apple menghapus Hari Perempuan Internasional dari aplikasi kalendernya, maupun data yang memperlihatkan perusahaan teknologi itu mencantumkan Peringatan Hari Perempuan Internasional di kalendernya, dalam beberapa tahun terakhir.
Sebuah arsip yang menunjukkan tangkapan layar kalender MacBook pada 2024 juga tidak menampilkan label khusus untuk Hari Perempuan Internasional saat 8 Maret. Dengan demikian, klaim soal Apple menghapus Hari Perempuan Internasional dari kalender bisa menyesatkan tanpa tambahan keterangan.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa klaim soal perusahaan teknologi Apple menghapus Hari Perempuan Internasional dari kalender bersifat missing context (menyesatkan tanpa tambahan keterangan).
Pihak Apple menyatakan bahwa narasi semacam itu adalah kesalahpahaman lantaran Hari Perempuan Internasional maupun Bulan Sejarah Perempuan memang tidak pernah ditampilkan dalam kalender Apple.
Tirto tidak menemukan adanya bukti kalau Apple menghapus Hari Perempuan Internasional dari aplikasi kalendernya.
Rujukan
https://tirto.id/kapan-hari-perempuan-internasional-sejarah-dan-apa-tema-2025-g8YJ#:~:text=Hari%20Perempuan%20Internasional%20diperingati%20setiap,ketidaksetaraan%20dan%20penindasan%20terhadap%20perempuan.
https://www.instagram.com/p/DGzmoIAAi56/?img_index=1
https://archive.ph/a6WaW/image
https://www.threads.net/@drjolenebrighten/post/DGzOAYcx-_9
https://www.politifact.com/factchecks/2025/mar/07/social-media/apple-didnt-remove-international-womens-day-from-i
https://www.snopes.com/news/2025/03/07/
Pihak Apple menyatakan bahwa narasi semacam itu adalah kesalahpahaman lantaran Hari Perempuan Internasional maupun Bulan Sejarah Perempuan memang tidak pernah ditampilkan dalam kalender Apple.
Tirto tidak menemukan adanya bukti kalau Apple menghapus Hari Perempuan Internasional dari aplikasi kalendernya.
Rujukan
https://tirto.id/kapan-hari-perempuan-internasional-sejarah-dan-apa-tema-2025-g8YJ#:~:text=Hari%20Perempuan%20Internasional%20diperingati%20setiap,ketidaksetaraan%20dan%20penindasan%20terhadap%20perempuan.
https://www.instagram.com/p/DGzmoIAAi56/?img_index=1
https://archive.ph/a6WaW/image
https://www.threads.net/@drjolenebrighten/post/DGzOAYcx-_9
https://www.politifact.com/factchecks/2025/mar/07/social-media/apple-didnt-remove-international-womens-day-from-i
https://www.snopes.com/news/2025/03/07/
Halaman: 27/6089