(GFD-2025-28481) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran Bansos Spesial Bulan Kemerdekaan
Sumber:Tanggal publish: 17/08/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran bansos spesial bulan kemerdekaan, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 11 Agustus 2025.
Klaim link pendaftaran bansos spesial bulan kemerdekaan berupa tulisan sebagai berikut.
"PROGRAM BANTUAN SOSIAL DIGITAL 2025 SPESIAL BULAN KEMERDEKAAN
📢 Diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia
đź’¸ Bantuan Tunai hingga Rp2.500.000 per keluarga
📲 Pendaftaran secara daring (online),dan gratis
âś… Resmi dari Kemensos RI
âś… Tidak dipungut biaya apapun
âś… Tanpa perantara, tanpa antrean
đź“‹ Cukup isi formulir & lengkapi data kependudukan
📆 Batas pendaftaran: hingga kuota terpenuhi
📝 Program ini merupakan bagian dari transformasi digital dalam penyaluran bantuan sosial secara transparan dan efisien ke seluruh Indonesia."
Unggahan tersebut disertai dengan menu pendaftaran, jika menu tersebut diklik mengarah pada link berikut.
"https://daftarsekarang.cek-status.com/?fbclid=IwY2xjawMOFIBleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFNMGdmOGhCY0Z1SVlGaFcwAR4W3F0gHKWka1_HNP6voszcylzoq8FFIIH7N5Hw0DtAKmc-dWxVgNBopMYVag_aem_HcUQYsRNn3GNA0NpczD1tw"
Link tersebut akan membawa pengaksesnya kehalaman situs yang menampilkan formulir digital yang meminta sejumlah data seperti provinsi dan nomor telegram.
Benarkah klaim link pendaftaran bansos spesial bulan kemerdekaan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Â
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran bansos spesial bulan kemerdekaan. Penelusuran mengarah pada pengumuman berjudul "Waspada Hoaks terkait Bantuan Sosial" yang dimuat dalam situs resmi Kementerian Sosial kemensos.go.id.
Berikut pengumumannya:
"Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
Masyarakat diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya katanya menambahkan."
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cara Mengecek Bantuan PKH, Panduan Lengkap untuk Penerima Manfaat" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 2 Oktober 2024.
Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, cara mendaftar Bantuan Sosial PKH secara online bagi yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan PKH namun merasa berhak menerimanya bisa dilakukan dengan mengikut langkah-langkah untuk mendaftar secara online:
Setelah pendaftaran selesai, data Anda akan melalui proses validasi dan verifikasi oleh pihak berwenang. Sistem akan memeriksa kelayakan Anda sebagai penerima Bantuan Sosial PKH berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.Â
Â
Sumber: https://kemensos.go.id/waspada-hoaks-terkait-bantuan-sosial
Â
Â
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran bansos spesial bulan kemerdekaan tidak benar.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial.
(GFD-2025-28480) [HOAKS] Video Manusia Tertua di Dunia
Sumber:Tanggal publish: 16/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang diklaim menampilkan manusia tertua di dunia. Unggahan ini muncul pada pertengahan Agustus 2025.
Dalam video, tampak orang yang diklaim sebagai manusia tertua itu tubuhnya sangat kurus hingga bagian tulang terlihat jelas.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil rekayasa artificial intelligence (AI).
Video yang diklaim menampilkan manusia tertua di dunia salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video seorang pria muda sedang berinteraksi dengan manusia yang diklaim sebagai yang tertua di dunia. Salah satu akun memberi keterangan sebagai berikut:
Manusia tertua di dunia Si kakek umur panjang sekali
Dikutip dari laman Guinness World Records, orang tertua di dunia yang saat ini masih hidup adalah Ethel Caterham.
Berdasarkan laporan LongeviQuest, perempuan asal Inggris itu telah berusia 115 tahun 252 hari pada 30 April 2025.Â
Ethel Caterham juga tercatat sebagai orang tertua yang masih hidup di Inggris setelah Mollie Walker (112 tahun).
Data memperlihatkan bahwa manusia tertua di dunia merupakan perempuan, bukan laki-laki sebagaimana yang ada dalam unggahan.
Ketika dicermati, orang yang diklaim tertua dalam video tidak mirip dengan Ethel Caterham.Â
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Yandex.
Hasilnya, video identik dengan unggahan akun TikTok @latentcore. Pengunggah malabeli video itu sebagai hasil rekayasa AI dan bukan peristiwa nyata.
Akun TikTok @latentcore kerap membagikan video rekayasa AI yang menampilkan orang tua dengan tubuh kurus dan bentuk badan unik.
Hal itu bisa dilihat pada unggahan ini, ini dan ini.
Dalam video, tampak orang yang diklaim sebagai manusia tertua itu tubuhnya sangat kurus hingga bagian tulang terlihat jelas.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil rekayasa artificial intelligence (AI).
Video yang diklaim menampilkan manusia tertua di dunia salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video seorang pria muda sedang berinteraksi dengan manusia yang diklaim sebagai yang tertua di dunia. Salah satu akun memberi keterangan sebagai berikut:
Manusia tertua di dunia Si kakek umur panjang sekali
Dikutip dari laman Guinness World Records, orang tertua di dunia yang saat ini masih hidup adalah Ethel Caterham.
Berdasarkan laporan LongeviQuest, perempuan asal Inggris itu telah berusia 115 tahun 252 hari pada 30 April 2025.Â
Ethel Caterham juga tercatat sebagai orang tertua yang masih hidup di Inggris setelah Mollie Walker (112 tahun).
Data memperlihatkan bahwa manusia tertua di dunia merupakan perempuan, bukan laki-laki sebagaimana yang ada dalam unggahan.
Ketika dicermati, orang yang diklaim tertua dalam video tidak mirip dengan Ethel Caterham.Â
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Yandex.
Hasilnya, video identik dengan unggahan akun TikTok @latentcore. Pengunggah malabeli video itu sebagai hasil rekayasa AI dan bukan peristiwa nyata.
Akun TikTok @latentcore kerap membagikan video rekayasa AI yang menampilkan orang tua dengan tubuh kurus dan bentuk badan unik.
Hal itu bisa dilihat pada unggahan ini, ini dan ini.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan manusia tertua di dunia merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Orang yang ada di dalam video bukan Ethel Caterham yang tercatat sebagai manusia tertua di dunia yang masih hidup.
Setelah ditelusuri, video yang beredar ternyata merupakan hasil rekayasa AI.Â
Orang yang ada di dalam video bukan Ethel Caterham yang tercatat sebagai manusia tertua di dunia yang masih hidup.
Setelah ditelusuri, video yang beredar ternyata merupakan hasil rekayasa AI.Â
Rujukan
- https://web.facebook.com/share/r/1CaQ2z9Yzb/
- https://web.facebook.com/share/r/1A5zemSyXs/
- https://web.facebook.com/share/v/174hbazu1W/
- https://web.facebook.com/share/r/1Zr38FJuXf/
- https://web.facebook.com/share/r/1S62cXPfi3/
- https://www.guinnessworldrecords.com/world-records/84549-oldest-person-living
- https://longeviquest.com/supercentenarian/ethel-caterham/
- https://www.tiktok.com/@latentcore/video/7528168998320491798
- https://www.tiktok.com/@latentcore/video/7520755077691297046
- https://www.tiktok.com/@latentcore/video/7537112282736643350
- https://www.tiktok.com/@latentcore/video/7535026630654233878
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28479) [KLARIFIKASI] Tidak Ada Polisi Tewas Saat Demo Pati 13 Agustus
Sumber:Tanggal publish: 16/08/2025
Berita
Â
KOMPAS.com - Dua anggota kepolisian dikabarkan tewas saat bertugas mengamankan demonstrasi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Rabu (13/8/2025).
Pengguna media sosial menyebarkan video kerusuhan demo Pati. Kemudian ada seorang polisi yang berlari karena dilempari air kemasan oleh massa aksi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar itu keliru dan perlu diluruskan.
Informasi mengenai dua polisi tewas saat mengamankan demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025) disebarkan oleh akun Facebook ini. Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulis:
Dua orang polisi Di Kabarkan tewas saat demo bupati Pati
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, mengenai dua polisi tewas saat mengamankan aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025).
KOMPAS.com - Dua anggota kepolisian dikabarkan tewas saat bertugas mengamankan demonstrasi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Rabu (13/8/2025).
Pengguna media sosial menyebarkan video kerusuhan demo Pati. Kemudian ada seorang polisi yang berlari karena dilempari air kemasan oleh massa aksi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar itu keliru dan perlu diluruskan.
Informasi mengenai dua polisi tewas saat mengamankan demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025) disebarkan oleh akun Facebook ini. Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulis:
Dua orang polisi Di Kabarkan tewas saat demo bupati Pati
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, mengenai dua polisi tewas saat mengamankan aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025).
Hasil Cek Fakta
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo memastikan, tidak ada korban tewas dalam aksi demo yang berlangsung di Pati pada Rabu (13/8/2025).
“Tidak ada korban meninggal dunia,” tegas Lucky melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram @dinkespati.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Pati, tercatat ada 64 korban luka.
Dikutip dari Antara, mereka dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan ada pula yang mendapatkan perawatan di tempat.
Sebagian besar menjalani rawat jalan, sementara hanya enam orang yang menjalani rawat inap.
Saat demo, warga memang sempat melampiaskan kekesalan pada polisi.
Melalui pemberitaan Kompas TV Jateng, dapat dilihat aksi kejar-kejaran antara warga dengan polisi.
Dikutip dari Antara, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan ada polisi yang dilaporkan terluka.
"Ada sekitar tujuh polisi, kemungkinan juga bisa bertambah," ujarnya.
Warga juga tampak melempar sejumlah benda, seperti ari kemasan dan sampah ke arah Kantor Bupati Pati yang dijaga polisi.
Sebelumnya, Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi telah meluruskan isu mengenai anggota polisi tewas saat mengamankan aksi demo.
Sebelumnya, di media sosial beredar misinformasi yang mengeklaim anggota Polresta Pati Aiptu Teguh Sulistiyo meninggal dunia saat bertugas mengamankan aksi demonstrasi.
Namun faktanya, Aiptu Teguh wafat dua tahun lalu, jauh sebelum adanya aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2205).
"Aiptu Teguh Sulistiyo dilaporkan sudah meninggal dunia pada 2023," kata Jaka sebagaimana dilansir Antara.
“Tidak ada korban meninggal dunia,” tegas Lucky melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram @dinkespati.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Pati, tercatat ada 64 korban luka.
Dikutip dari Antara, mereka dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan ada pula yang mendapatkan perawatan di tempat.
Sebagian besar menjalani rawat jalan, sementara hanya enam orang yang menjalani rawat inap.
Saat demo, warga memang sempat melampiaskan kekesalan pada polisi.
Melalui pemberitaan Kompas TV Jateng, dapat dilihat aksi kejar-kejaran antara warga dengan polisi.
Dikutip dari Antara, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan ada polisi yang dilaporkan terluka.
"Ada sekitar tujuh polisi, kemungkinan juga bisa bertambah," ujarnya.
Warga juga tampak melempar sejumlah benda, seperti ari kemasan dan sampah ke arah Kantor Bupati Pati yang dijaga polisi.
Sebelumnya, Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi telah meluruskan isu mengenai anggota polisi tewas saat mengamankan aksi demo.
Sebelumnya, di media sosial beredar misinformasi yang mengeklaim anggota Polresta Pati Aiptu Teguh Sulistiyo meninggal dunia saat bertugas mengamankan aksi demonstrasi.
Namun faktanya, Aiptu Teguh wafat dua tahun lalu, jauh sebelum adanya aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2205).
"Aiptu Teguh Sulistiyo dilaporkan sudah meninggal dunia pada 2023," kata Jaka sebagaimana dilansir Antara.
Kesimpulan
Narasi mengenai dua polisi tewas saat mengamankan aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025) tidak benar.
Dinkes Kabupaten Pati memastikan tidak ada korban tewas dalam aksi tersebut.
Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi juga meluruskan, tidak ada anggotanya yang menjadi korban tewas saat mengamankan demo Pati.
Dinkes Kabupaten Pati memastikan tidak ada korban tewas dalam aksi tersebut.
Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi juga meluruskan, tidak ada anggotanya yang menjadi korban tewas saat mengamankan demo Pati.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/30777764725203168
- https://archive.ph/31gDR
- https://www.instagram.com/dinkespati/reel/DNSfDICP2Oi/?hl=id
- https://www.antaranews.com/berita/5035869/dinkes-pati-jateng-ada-64-korban-luka-saat-unjuk-rasa
- https://www.youtube.com/watch?v=OVWjVapUwtk
- https://www.antaranews.com/berita/5035337/polisi-beri-klarifikasi-informasi-korban-tewas-saat-demo-pati?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=popular_right
- https://www.antaranews.com/berita/5037657/polresta-pati-hoaks-polisi-meninggal-dunia-saat-amankan-demo-pati
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28478) [KLARIFIKASI] Aipda Teguh Wafat Sejak 2023, Bukan Saat Demonstrasi Pati
Sumber:Tanggal publish: 15/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Seorang anggota Polresta Pati, Aiptu Teguh Sulistiyo dikabarkan meninggal dunia saat bertugas mengamankan aksi demonstrasi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Rabu (13/8/2025).
Ucapan bela sungkawa diunggah oleh pengguna media sosial.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar tersebut keliru.
Kabar duka mengenai wafatnya Aiptu Teguh saat mengamankan demo di Pati, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (14/8/2025):
*Innalillahi wa inna ilaihi roji'un*Telah berpulang ke rahmatullah,
*Aiptu Teguh Sulistyo*, anggota Polres Pati,dalam tugas mulia menjaga keamanan saat pengamanan unjuk rasa.
Beliau gugur sebagai bentuk pengabdian tertinggi kepada bangsa dan negara.*Penghormatan dan Seruan Damai*
Ucapan bela sungkawa diunggah oleh pengguna media sosial.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar tersebut keliru.
Kabar duka mengenai wafatnya Aiptu Teguh saat mengamankan demo di Pati, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut penggalan narasi yang ditulis salah satu akun pada Kamis (14/8/2025):
*Innalillahi wa inna ilaihi roji'un*Telah berpulang ke rahmatullah,
*Aiptu Teguh Sulistyo*, anggota Polres Pati,dalam tugas mulia menjaga keamanan saat pengamanan unjuk rasa.
Beliau gugur sebagai bentuk pengabdian tertinggi kepada bangsa dan negara.*Penghormatan dan Seruan Damai*
Hasil Cek Fakta
Informasi mengenai polisi meninggal dunia saat mengamankan aksi demo di Pati tidak benar.
Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi di Pati memastikan tidak ada anggotanya yang meninggal dunia pada Rabu (13/8/2025).
Adapun anggota Polresta Pati Aiptu Teguh Sulistiyo telah wafat sejak dua tahun lalu.
"Aiptu Teguh Sulistiyo dilaporkan sudah meninggal dunia pada 2023," ucap Jaka dikutip dari Antara.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, tidak ada korban meninggal dunia akibat demo di pada Rabu (13/8/2025).
Sejauh ini, ada 64 korban luka yang telah mendapat perawatan baik di fasilitas kesehatan, maupun di lokasi demo.
Sebagaimana dilansir Antara, sebanyak 40 orang dirawat di RSUD RAA Soewondo, empat orang di Klinik Marga Husada, dan satu orang di Klinik Pratama PMI.
Kemudian, tujuh orang di RS Keluarga Sehat dan 12 orang dirawat di tempat.
Sebagian besar korban luka menjalani rawat jalan, sementara ada enam orang yang menjalani rawat inap.
Sebagai informasi, demo di Pati dilatarbelakangi oleh kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 250 persen yang sempat diberlakukan oleh Bupati Pati, Sudewo.
Meskipun keputusan itu telah dicabut, massa tetap menuntut Sudewo mundur.
Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi di Pati memastikan tidak ada anggotanya yang meninggal dunia pada Rabu (13/8/2025).
Adapun anggota Polresta Pati Aiptu Teguh Sulistiyo telah wafat sejak dua tahun lalu.
"Aiptu Teguh Sulistiyo dilaporkan sudah meninggal dunia pada 2023," ucap Jaka dikutip dari Antara.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, tidak ada korban meninggal dunia akibat demo di pada Rabu (13/8/2025).
Sejauh ini, ada 64 korban luka yang telah mendapat perawatan baik di fasilitas kesehatan, maupun di lokasi demo.
Sebagaimana dilansir Antara, sebanyak 40 orang dirawat di RSUD RAA Soewondo, empat orang di Klinik Marga Husada, dan satu orang di Klinik Pratama PMI.
Kemudian, tujuh orang di RS Keluarga Sehat dan 12 orang dirawat di tempat.
Sebagian besar korban luka menjalani rawat jalan, sementara ada enam orang yang menjalani rawat inap.
Sebagai informasi, demo di Pati dilatarbelakangi oleh kebijakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) sebesar 250 persen yang sempat diberlakukan oleh Bupati Pati, Sudewo.
Meskipun keputusan itu telah dicabut, massa tetap menuntut Sudewo mundur.
Kesimpulan
Kabar duka mengenai wafatnya Aiptu Teguh Sulistiyo saat mengamankan demo di Pati pada Rabu (13/8/2025) tidak benar.
Aiptu Teguh wafat pada 2023, jauh sebelum aksi demo berlangsung.
Data Dinkes Kabupaten Pati menunjukkan, tidak ada korban tewas akibat demo tersebut.
Aiptu Teguh wafat pada 2023, jauh sebelum aksi demo berlangsung.
Data Dinkes Kabupaten Pati menunjukkan, tidak ada korban tewas akibat demo tersebut.
Rujukan
- https://www.facebook.com/eddy.765081/videos/1457831071932788/
- https://www.facebook.com/hendra.fengky/videos/1226575615890374/
- https://www.facebook.com/mochamad.zaka/videos/1466584961319955/
- https://www.antaranews.com/berita/5037657/polresta-pati-hoaks-polisi-meninggal-dunia-saat-amankan-demo-pati
- https://www.instagram.com/reel/DNUm3bwyYhh/?utm_source=ig_embed&utm_campaign=loading
- https://www.antaranews.com/berita/5035869/dinkes-pati-jateng-ada-64-korban-luka-saat-unjuk-rasa
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
Halaman: 29/6507