• (GFD-2025-28904) Cek Fakta: Tidak Benar Video Detik-Detik Aktivis Tertembak Saat Demo

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/09/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar postingan klaim video detik detik seorang aktivis tertembak saat demo. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 5 September 2025.
    Pada video yang beredar tersebut, sejumlah anggota polisi memakai rompi dan helm terlihat menghadapi sekumpulan orang. Salah seorang warga berkaus hitam yang mengikuti aksi kemudian jatuh dan ditolong polisi dengan tandu.
    Tampak sejumlah warga dan anggota polisi lain menyaksikan adegan tersebut.
    Narasi dalam video tersebut:
    "Ini rekaman video detik detik seorang demonstran ini tertembak di perut.
    Nah dia jatuh, kasihan teman-teman, dia sendirian yang maju, yang lainnya nggak ada yang bantuin temen temen"
    Caption dalam video tersebut:
    Viral,detik2 aktifis t3r t3 m b4k😱😱😱 #remixreels #leoseason #demo #natal #viralvideo #beritaviral #videotranding
    Benarkah unggahan klaim video detik seorang aktivis tertembak saat demo? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri unggahan klaim video detik detik seorang aktivis tertembak saat demo. Penelusuran mengarah pada penyataan Polri melalui akun Instagram @divisihumaspolri yang dikutip pada Senin (8/9/2025).
    "Sobat Polri, beredar video di Facebook yang mengklaim terjadi penembakan saat unjuk rasa. Faktanya, informasi tersebut hoaks. Video itu hanyalah simulasi penanganan unjuk rasa, bukan kejadian nyata. Mari bersama kita lebih bijak bermedia sosial, selalu cek kebenaran sebelum membagikan informasi, dan jangan mudah terprovokasi," demikian pernyataan dari Polri.
    Penelusuran juga menemukan video yang identik dengan klaim klaim video detik detik seorang aktivis tertembak saat demo. Video ini diunggah di Instagram pada 22 September 2023.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video detik detik seorang aktivis tertembak saat demo, tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28903) Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran Bansos Go Digital Sebesar Rp 1,5 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/09/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan pendaftaran Bansos Go Digital sebesar Rp 1,5 juta. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 2 September 2025.
    Berikut isi postingannya:
    "Buruan daftar sekarang menggunakan nomor telegram bagi yg belum dapat maupun yg sudah dapt Alhamdulillah sudah cair 100â„… Cair masuk hari ini sebanyak Rp 1.500.000
    Ini adalah Bpnt/bansosYuk Daftar sekarang disini"
    Postingan itu juga disertai link yang mengarah pada website tertentu.
    Lalu benarkah postingan tautan pendaftaran Bansos Go Digital sebesar Rp 1,5 juta?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan penjelasan Kemensos terkait pendaftaran untuk bantuan sosial.
    Penjelasan tersebut terdapat pada rilis resmi yang diunggah laman Kemensos.go.id sejak tahun 2022 lalu. Berikut isi rilis resminya:
    "Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
    Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
    Masyarakat diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
    Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya."
    Di sisi lain, pendaftaran untuk menjadi penerima bansos memang bisa dilakukan secara online dengan cara sebagai berikut:
    "1. Unduh aplikasi "Cek Bansos" dari App Store (untuk pengguna iOS) atau Play Store (untuk pengguna Android).
    2. Buat akun baru dengan mengisi informasi pribadi, alamat, dan nomor kontak yang aktif.
    3. Setelah berhasil masuk, pilih menu "Daftar Usulan" pada halaman utama aplikasi.
    4. Klik "Tambah Usulan" untuk memulai proses pendaftaran.
    5. Isi data diri Anda serta data anggota keluarga dengan lengkap dan akurat.
    6. Pilih jenis bantuan PKH yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
    7. Setelah semua data terisi, kirimkan pendaftaran Anda. Setelah pendaftaran selesai, data Anda akan melalui proses validasi dan verifikasi oleh pihak berwenang. Sistem akan memeriksa kelayakan Anda sebagai penerima Bantuan Sosial PKH berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan."
    Di sisi lain postingan itu juga mengarah pada website yang bukan website resmi Kemensos. Bahkan website itu meminta kita memasukkan data pribadi seperti nama lengkap hingga nomor Telegram.
    Ini merupakan indikasi penipuan atau pencurian data. Selain itu mengisi data pribadi pada website yang tidak jelas bisa menghubungkan kita ke pinjaman online ilegal.
    Terkait bansos go digital juga bukan program mendapatkan bansos Rp 1,5 juta melalui pendaftaran digital. Kemensos menjelaskan ini merupakan rencana pengembangan infrastruktur digital publik terhadap program Perlindungan Sosial (Perlinsos) yang dicanangkan oleh Dewan Ekonomi Nasional (DEN).
    Digitalisasi ini dinilai penting untuk memperoleh data yang akurat sehingga bantuan sosial (bansos) yang disalurkan kepada masyarakat bisa tepat sasaran.

    Kesimpulan


    Postingan tautan pendaftaran Bansos Go Digital sebesar Rp 1,5 juta adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28902) [HOAKS] Pesan Berantai Peringatkan Aksi Petrus di Kabupaten Tangerang

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar pesan berantai berisi peringatan untuk tidak keluar malam yang ditujukan kepada warga Kabupaten Tangerang, Banten.

    Pesan itu menyebutkan, akan ada aksi penembakan misterius (petrus) bagi orang-orang yang melakukan kerusuhan.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, pesan itu hoaks.

    Pesan berantai berisi peringatan agar warga Kabupaten Tangerang tidak keluar malam karena akan ada petrus dibagikan oleh akun Facebook ini pada Senin (1/9/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Pemberitahuan. 

    Dari Bitung,Cikupa, belaraja,pemda untuk tidak keluar malm mulai malm ini hingga bsok tgl1 sampe tgl 10 september 2025.di jam 22.00 keatas Mulai malam ini, Seruan dari interpol &Polisi akan diberlakukan (PETRUS) Penembak Misterius bagi yg anarkis!!.

    Ingatkan sanak keluarga untuk tidak keluar malam sehingga tidak salah sasaran perintah TEMBAK MATI DITEMPAT..info ini resmi dari INTEL menyampaikan ke teman-teman sekolah maupun Mahasiswa.

    ini berita rahasia tidak semua orang tau.Jadi dihimbau jam 22.00.malam matikan lampu lampu yg sekitar yg mengundang kerumunan/ tongkrongan disekitar Rumah. Selalu waspada dan diam di rumah

    Info ini sudah A1.waspada kepada anak anak kita..awasi jangan sampai keluar malam.semoga kita semua di lindungi ALLAH

    Screenshot Hoaks, pesan berantai peringatkan aksi petrus di Kabupaten Tangerang, Banten

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa pesan tersebut mirip dengan pesan berantai hoaks yang beredar beberapa waktu lalu.

    Pesan tersebut mengatasnamakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia dan mengimbau masyarakat tidak keluar malam karena akan ada petrus.

    Namun, narahubung BEM UI, Irdina Alin mengatakan kepada Kompas.com bahwa pesan tersebut hoaks dan bukan berasal dari BEM UI.

    "Hoaks," kata Irdina seperti diberitakan Kompas.com, Senin (1/9/2025).

    Terdapat kesamaan tulisan meskipun pesan berantai untuk warga Kabupaten Tangerang ini tidak mengatasnamakan BEM UI.

    Adapun, penembakan misterius atau Petrus adalah kasus pembunuhan yang terjadi antara tahun 1983 dan 1985 di bawah rezim Orde Baru.

    Sebagaimana pernah ditulis Kompas.com, penembakan misterius merupakan kasus pelanggaran hak asasi manusia, karena mengadili seseorang tanpa melalui proses hukum.

    Saat itu, siapa saja yang dinilai sebagai pelaku kriminal atau kejahatan, seperti preman, perampok, dibunuh dengan cara ditembak.

    Kesimpulan

    Pesan berantai berisi peringatan agar warga Kabupaten Tangerang tidak keluar malam pada 1-10 September 2025 karena akan ada petrus adalah hoaks.

    Sebelumnya, pesan yang sama beredar dengan mengatasnamakan BEM UI. Namun, BEM UI mengonfirmasi tidak pernah mengeluarkan pesan tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28901) [KLARIFIKASI] Video Uya Kuya Marahi Perusak Rumahnya adalah Konten Prank pada 2022

    Sumber:
    Tanggal publish: 04/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial mengeklaim anggota DPR RI Surya Utama atau Uya Kuya memarahi seorang pria yang mencoret-coret rumahnya.

    Video itu diklaim sebagai peristiwa setelah rumah Uya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur dijarah oleh perusuh pada Sabtu malam (30/8/2025).

    Namun setelah ditelusuri unggahan itu tidak benar dan perlu diluruskan. Video itu diambil pada 2022 dan merupakan konten prank atau seloroh usil. 

    Video yang diklaim menampilkan Uya Kuya memarahi orang yang mencoret-coret rumahnya salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Pria dalam video itu mengaku dibayar oleh seseorang untuk merusak rumah Uya. Berikut narasi yang disampaikan dalam unggahan:

    Rumah uya kuya di coret pasca penjarahan

    Ahkir nyah pulang ..... Uya Kuya marah rumah nyah di coret coret

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Uya Kuya memarahi orang yang mencoret-coret rumahnya usai penjarahan

    Penelusuran Kompas.com

    Penelusuran menggunakan teknik reverse image search menemukan bahwa video itu merupakan konten yang diunggah kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL pada 21 Mei 2022.

    Video itu berjudul "UYA KUYA KENA PRANK, YANG PUNYA ACARA DIBIKIN PANIK BENERAN!|BIKIN PANIK".

    Dalam video, Uya di-prank seolah-olah rumahnya dicoret oleh orang tidak dikenal.

    Sehingga, dapat dipastikan bahwa video itu bukan peristiwa nyata dan tidak terkait dengan penjarahan di rumah Uya Kuya pada 30 Agustus 2025.

    Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur telah menangkap belasan orang yang diduga terlibat penjarahan di rumah Uya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Dicky Fertofan menyebut motif pelaku menjarah rumah Uya Kuya yakni untuk menguasai harta yang ada di rumah tersebut. 

    Adapun, penjarahan itu dilakukan usai video Uya dan beberapa anggota DPR RI berjoget menjadi sorotan di tengah kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Video yang mengeklim Uya Kuya memarahi orang yang mencoret-coret rumahnya usai penjarahan merupakan kabar tidak benar.

    Faktanya, video itu merupakan konten prank yang diunggah pada 2022. Saat itu Uya di-prank seolah-olah rumahnya dicoret-coret orang tidak dikenal. 

    Rujukan