• (GFD-2025-29740) [SALAH] Jokowi Bakal Diadili Imbas Kecerobohannya di Proyek Kereta Cepat

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 29/10/2025

    Berita

    Pada Jumat (17/10/2025) akun Facebook “Ivan Ivan” membagikan video [arsip] disertai narasi:

    “Sejarah baru JOKOWI akan diadili dan dipenjara

    Pasti nanti bilang udah dapat restu DPRRI

    Semua karena kecerobohannya padahal sudah diingatkan oleh Ahli

    Presiden Jokowi sepertinya sedang tidak nyenyak tidur. Dia akan kepikiran jika kreta cepat tidak mampu bayar hutang ke cina. Padahal sudah diingatkan. Tapi mungkin karena ada sesuatu akhirnya kreta cepat dibangun walau menelan biaya sangat mahal.”

    Hingga Rabu (29/10/2025) unggahan telah mendapatkan 1.300 tanda suka, 233 komentar dan telah dibagikan ulang 259 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Jokowi akan diadili dan dipenjara karena kecerobohannya dalam proyek utang kereta cepat” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke sejumlah pemberitaan, antara lain:

    • Berita suara.com “Bom Waktu Kereta Cepat Whoosh, Jokowi Ditagih Tanggung Jawab Utang Rp118 T dan Rugi Triliunan” yang tayang Selasa (14/10/2025). Laporan tersebut menjelaskan proyek kereta cepat Whoosh menghadapi beban keuangan besar dan potensi kerugian hingga Rp4,1 triliun per tahun. 
    • Berita kompas.com “Berapa Beban Utang Kereta Cepat Whoosh?” yang tayang Senin (13/10/2025). Diketahui, proyek Whoosh memiliki beban utang proyek sekitar Rp116 triliun. Adapun tanggung jawab penyelesaian berada di super-holding BUMN, bukan dibebankan ke APBN. 

    Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi kredibel yang membenarkan klaim “Jokowi akan diadili dan dipenjara karena kecerobohannya dalam proyek utang kereta cepat”. 

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “Jokowi akan diadili dan dipenjara karena kecerobohannya dalam proyek utang kereta cepat Whoosh" merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-29738) Tidak Benar Video KDM Umumkan Bantuan untuk TKI dan TKW

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2025

    Berita

    tirto.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, atau yang akrab disapa KDM, baru-baru ini dikabarkan bakal memberi bantuan kepada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang bekerja di luar negeri. Akun Facebook dengan nama "Bantuan KDM" (arsip) menyebarkan narasi ini lewat video berdurasi 11 detik.

    ADVERTISEMENT

    Akun Facebook yang memakai foto profil gambar KDM itu memperlihatkan rekaman KDM menyusuri sawah. Dalam video KDM tampak mengenakan kemeja putih dengan ikat kepala khas Dedi Mulyadi. KDM mengatakan dirinya akan berbagi rezeki.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    "Assalamualaikum warga Indonesia saya KDM, berbagi rezeki kepada TKI TKW yang berada di luar negeri semoga kalian beruntung," begitu bunyi audio yang memang menyerupai suara Dedi Mulyadi.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Periksa Fakta Tidak Benar Video KDM Umumkan Bantuan untuk TKI dan TKW.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Kemudian dalam keterangannya, akun pengunggah mengajak masyarakat untuk menghubungi lewat pesan Facebook atau Messenger. Bantuan ini disebut sebagai bagian dari fokus KDM memperhatikan TKI/TKW yang menjadi tulang punggung keluarga.

    Sejak beredar pada Minggu (26/10/2025) sampai Selasa (28/10/2025), video ini sudah dibagikan ke satu orang lainnya, dan memperoleh 202 likes serta 41 komentar. Di antara komentar yang beragam, ada seorang warganet yang menceritakan dirinya kerja di Malaysia dan belum pernah mendapat bantuan.

    Pesan tersebut lantas dibalas akun pengunggah dan warganet diminta untuk mengirimkan nomor WhatsApp guna menerima uang senilai Rp50 juta.

    ADVERTISEMENT

    Namun, benarkah kabar bantuan dari Dedi Mulyadi ini?

    Hasil Cek Fakta

    Sebagai langkah awal, Tim Riset Tirto mencoba mengecek informasi akun pengunggah yang mengatasnamakan KDM. Akun itu bukanlah akun asli KDM dan diketahui baru dibuat pada 26 Oktober tahun ini, alias sama seperti tanggal unggahan.

    Di beranda akun “Bantuan KDM” tak terlihat adanya unggahan lain selain video KDM berbagi bantuan kepada TKI dan TKW. Saat awal-awal dibikin, akun tersebut juga hanya memasang foto profil dan foto cover bergambar sosok Dedi Mulyadi.

    Jika video KDM diamati dengan saksama, sebetulnya terdapat tanda-tanda adanya keterlibatan kecerdasan buatan/AI. Sebab, audio yang menyerupai suara Dedi Mulyadi itu tidak sesuai dengan gerak bibir KDM dalam video.

    Untuk membuktikan hal tersebut, Tirto mengecek video ini dengan bantuan Hive Moderation. Hasilnya, kemungkinan audionya dihasilkan oleh generatif AI atau deepfake memang mencapai 99 persen.

    Tim Riset Tirto lalu mencari tahu konteks asli video KDM. Dengan menyalin tangkapan layar klip itu ke mesin penelusuran Google Image, kami menemukan bahwa video aslinya berasal dari akun Facebook resmi “Kang Dedi Mulyadi” yang bercentang biru.

    Dalam klip asli, KDM sedang berbicara soal mendidik anak, bukan bagi-bagi bantuan. Dedi bilang, ketika menitipkan anak ke sekolah, maka orang tua sudah mempercayakan sepenuhnya kepada guru, untuk melakukan pendidikan pada anak-anak kita.

    “Manakala anak kita berbuat kenakalan di sekolah dan gurunya memberikan hukuman dan hukuman itu masih dalam batas kewajaran, maka kita harus menerimanya. Dan ketika pulang sekolah ketika anak kita mendapat hukuman dari gurunya, kita harus memberikan hukuman lagi agar anak kita merasa bahwa dirinya melakukan tindakan yang salah,” kata KDM dalam video asli.

    Dia menceritakan soal upaya pihaknya membangun hubungan guru dan orang tua siswa yang konstruktif dan punya landasan hukum. Sebelum orang tua menyerahkan anaknya ke sekolah, Pemprov Jawa Barat menandatangani surat pernyataan, yang didalamnya menyatakan tidak akan mempidanakan guru yang memberikan hukuman pada anaknya dengan tujuan memberikan pendidikan

    Sepanjang 2 menit 22 detik, KDM sama sekali tidak menyinggung soal bantuan kepada TKI dan TKW. Itu artinya, audio video tersebut telah dimanipulasi menggunakan AI.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video Dedi Mulyadi berbagi bantuan kepada TKI dan TKW bersifat altered video atau video yang dimanipulasi.

    Tirto mengecek video ini dengan bantuan Hive Moderation. Hasilnya, kemungkinan audionya dihasilkan oleh Generatif AI atau deepfake mencapai 99 persen.

    Dalam klip asli, KDM sedang berbicara soal mendidik anak, bukan bagi-bagi bantuan.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    closeAdvertisementsgeneral_URL_gpt_producer-20251015-11:53CANCELNEXT VIDEOPausePlay% buffered00:0000:0000:00UnmuteMutePlayPowered by GliaStudios

    Rujukan

  • (GFD-2025-29737) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran BSU untuk yang Belum Dapat Bantuan

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran BSU bagi yang belum dapat bantuan, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 25 Oktober 2025.
    Klaim link pendaftaran BSU bagi yang belum dapat bantuan, berupa poster digital bertuliskan
    "BANTUAN SUBSIDI UPAH
    BSU 2025 Rp 1.700.000"
    Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Bagi yang belum dapat silahkan daftar sekarang"
    Unggahan tersebut disertai menu pendaftaran, jika diklik akan muncul link berikut.
    "https://daftarsekarang-w09ol.av422sq.my.id/?fbclid=IwY2xjawNuu41leHRuA2FlbQIxMQBicmlkETE5VnVmT2NhOGExYzFZOVNFAR7LIW3AurSKU4ySQr0--sJRqBwK-_-mUcTGdUk-XG3j8PYYabjYLUzHcx_Slg_aem_zhC-zstUTygluy_3tIzcCQ"
    Link tersebut mengarah pada halaman situs yang meminta sejumlah identitas, seperti nama nomor Telegram.
    Benarkah klaim link pendaftaran BSU bagi yang belum dapat bantuan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran BSU bagi yang belum dapat bantuan, dalam artikel berjudul "BSU 2025 akan Cair, Simak Syarat Penerima dan Cara Cek Status" yang dimuat Liputan6.com, 4 Juni 2025.
    Artikel Liputan6.com menyebutkan, syarat utama penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025 Untuk menjadi penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan 2025, ada beberapa syarat utama yang harus dipenuhi:
    Terdaftar aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan hingga Mei 2025.
    Memiliki gaji maksimal Rp 3.500.000 (tiga juta lima ratus ribu rupiah) per bulan, atau sesuai UMP/UMK daerah masing-masing.
    Bukan Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, atau anggota Polri.Tidak sedang menerima bantuan sosial lain seperti Kartu Prakerja, Program Keluarga Harapan (PKH), atau Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM).
    Pastikan Anda memenuhi semua persyaratan di atas agar dapat menerima BSU Bantuan Subsidi Upah tahun 2025.Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cek Status BSU Kemnaker 2025: Panduan Login bsu.kemnaker.go.id" yang dimuat Liputan6.com, pada 4 Juni 2025.
    Artikel situs Liputan6.com menyebutkan cara Login dan Cek Status BSU di bsu kemnaker go id
    Untuk mengecek status penerimaan BSU Kemnaker 2025 melalui situs web bsu.kemnaker.go.id, ikuti langkah-langkah berikut:
    Akses Situs Web: Buka situs resmi Kemnaker di bsu.kemnaker.go.id menggunakan peramban (browser) di komputer atau ponsel Anda.
    Login atau Daftar Akun: Jika Anda sudah memiliki akun, login menggunakan email dan kata sandi Anda. Jika belum memiliki akun, Anda perlu mendaftar terlebih dahulu dengan melengkapi data diri sesuai dengan KTP dan nomor BPJS Ketenagakerjaan Anda. Gunakan alamat email aktif untuk verifikasi.
    Lengkapi Profil (Jika Diperlukan): Setelah login, pastikan profil Anda lengkap. Ini termasuk informasi seperti status pekerjaan, lokasi tempat kerja, dan nomor rekening bank aktif. Data yang lengkap akan mempercepat proses verifikasi.
    Cek Status BSU: Setelah semua data terisi dan diverifikasi, cari menu "Cek Status BSU" atau yang serupa di dasbor akun Anda. Klik menu tersebut. Sistem akan menampilkan notifikasi apakah Anda termasuk penerima BSU atau tidak.
    Jika status belum muncul, berarti data Anda masih dalam proses verifikasi oleh BPJS Ketenagakerjaan dan Kementerian Ketenagakerjaan. Lakukan pengecekan secara berkala. 

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran BSU bagi yang belum dapat bantuan tidak benar.
    Cara login dan Cek Status BSU di bsu.kemnaker.go.id
  • (GFD-2025-29736) Cek Fakta: Hoaks Artikel Ketua Harian PSI Usulkan ke Relawan Duet Gibran-Jokowi pada Pilpres 2029

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/10/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Ketua Harian PSI Ahmad Ali mengusulkan ke relawan duet Gibran-Jokowi pada Pilpres 2029. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 22 Oktober 2025.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Detik News dengan judul:
    "Ketua Harian PSI Ahmad Ali Usulkan Ke relawan Duet Gibran-Jokowi Presiden Dan Wakil Presiden 2029".
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Katanya Dulu Nggak Suka Politik Anaknya ituKok sekarang mau lanjut Terus Maju berdua lagi !!!Hebat Pendukungnya Ya"
    Lalu benarkah postingan artikel Ketua Harian PSI Ahmad Ali mengusulkan ke relawan duet Gibran-Jokowi pada Pilpres 2029?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan menggunakan Google Images. Hasil penelusuran menemukan artikel yang identik dengan postingan.
    Kesamaan terdapat pada foto yang dipakai, nama penulis artikel dan waktu artikel diunggah. Artikel asli diunggah oleh situs berita Detik.com pada 21 Oktober 2025 pukul 08:24 WIB.
    Namun dalam artikel asli berjudul:
    "PSI Soroti MBG di Setahun Prabowo-Gibran: Harus Terus Jalan, tapi Perlu Perbaikan"
    Dalam artikel asli sama sekali tidak membahas usulan Ahmad Ali untuk mencalonkan Gibran dan Jokowi pada Pilpres 2029.
    Ahmad Ali hanya membicarakan penilaiannya pada satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran termasuk program MBG.
    Di sisi lain Ketua DPP PSI bidang Komunikasi Publik Faldo Maldini juga membantah adanya pernyataan Ahmad Ali tentang usulan Gibran-Jokowi untuk maju di Pilpres 2029.
    "Itu konten palsu dan dipotong dengan sengaja. Pak Ahmad Ali tidak pernah bicara soal duet Gibran-Jokowi 2029. Pernyataan aslinya membahas evaluasi program makan bergizi di satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, bukan politik 2029," kata Faldo.

    Kesimpulan


    Postingan artikel Ketua Harian PSI Ahmad Ali mengusulkan ke relawan duet Gibran-Jokowi pada Pilpres 2029 adalah hoaks.

    Rujukan