(GFD-2025-25047) Keliru, HMPV adalah Virus Corona Jilid 2
Sumber:Tanggal publish: 13/01/2025
Berita
Sebuah akun media sosial Facebook [ arsip ] dan Tiktok [ arsip ] mengunggah foto dengan narasi wabah Metapneumovirus atau HMPV meledak di Cina dengan gejala mirip COVID-19.
Pengunggah menulis narasi: “Awas ada virus corona jilid 2. Metapneumovirus optimus neptunus. Bulan puasa pake masker mesjid jaga jarak. Vaksin booster ke 3456789. Akalan don caina kalau ulang terjadi bagini lebe bae baku ajarr joo.”
Benarkah HMPV adalah virus corona jilid dua?
Hasil Cek Fakta
Meski HMPV dan COVID-19 sama-sama menyerang pernapasan, namun HMPV tidak disebabkan oleh virus Corona. Sehingga klaim bahwa HMPV adalah virus Corona jilid dua adalah tidak akurat.
Menurut peneliti virologi dan vaksinologi dari Universitas Airlangga, Dr. Arif Nur Muhammad Ansori, M.Si, HMPV dan SARS-CoV-2 sebagai penyebab COVID-19 adalah dua jenis virus yang berbeda, baik dari struktur genetik maupun cara penularannya.
Human Metapneumovirus (hMPV) adalah virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 dan termasuk dalam keluarga virus Paramyxoviridae.
hMPV biasanya menyebabkan gejala ringan hingga sedang seperti batuk, pilek, demam, dan kesulitan bernapas. Pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, atau individu dengan sistem imun lemah, gejalanya bisa lebih serius.
Virus ini menyebar melalui droplet (percikan cairan) dari batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi.
“Pencegahan yang direkomendasikan sangat sederhana seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan, dan menghindari kontak dengan orang sakit. Hingga saat ini, belum ada vaksin spesifik untuk HMPV, tetapi perawatan suportif dapat membantu pasien pulih,” kata Arif.
Bukan virus dari Cina
Hasil verifikasi Tempo berdasarkan hasil penelitian dan media kredibel menunjukkan bahwa HMPV bukanlah virus baru yang berasal dari Cina. Virus ini sudah beredar dalam populasi manusia dalam kurun 66 tahun terakhir dan baru berhasil diidentifikasi pertama kali di Belanda pada 2001. Virus ini telah menyebar ke banyak negara seperti Amerika, Australia, Kanada, Afrika dan Eropa.
Dalam artikel “Human metapneumovirus - what we know now” tahun 2018, HMPV adalah virus yang diidentifikasi oleh peneliti Belanda tahun 2001. Penemuan itu menggunakan sampel nasofaring dari 28 anak dengan penyakit pernapasan. Setelah penemuan HMPV di Belanda pada tahun 2001, kelompok penelitian lain di seluruh dunia juga melaporkan keberadaan virus ini dalam sampel klinis, termasuk di Amerika Utara, Australia, dan Eropa.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim HMPV virus corona jilid 2 adalahkeliru.
Rujukan
- https://www.facebook.com/atnanambaru/posts/pfbid0o8A3dhv4rda4j8wmzqR2bgE8xdZ2G585XcfNcLxR6moi7VmCtxVJCwUQA5exedJcl
- https://mvau.lt/media/c2c99ace-d59d-4201-8401-6644cf9309c4
- https://www.tiktok.com/@higa.id4/video/7455923916557602053?q=Awas%20ada%20virus%20corona%20jilid%202&t=1736770864030
- https://mvau.lt/media/21f943ed-4549-451b-aa0e-e88c6165da44
- https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-narasi-yang-mengatakan-hmpv-adalah-virus-yang-berasal-dari-cina-1191488
- https://f1000research.com/articles/7-135/v1
- https://www-mdpi-com.translate.goog/1999-4915/14/4/677?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=wapp
(GFD-2025-25046) Benar, Video Kebakaran Apartemen yang Terjadi di New York
Sumber:Tanggal publish: 13/01/2025
Berita
Seorang pembaca meminta bantuan Tempo untuk memverifikasi sebuah video yang diklaim kebakaran di Kota New York, Amerika Serikat.
Video itu menyebar di WhatsApp yang memperlihatkan kobaran api melahap beberapa gedung apartemen di malam hari.
Benarkah kebakaran tersebut terjadi di New York?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo mengkonfirmasi klaim di atas dengan bantuan Google Lens, mesin pencarian Google dan YouTube. Faktanya peristiwa kebakaran tersebut benar terjadi di apartemen di Bronx, New York, Amerika Serikat, Jumat, 10 Januari 2025.
Tempo mencocokkan bagian dari bangunan bata merah yang terbakar dengan foto dari The New York Times yang dipublikasikan 10 Januari 2025.
Menurut The New York Times, kebakaran tersebut terjadi Jumat dini hari di gedung hunian enam lantai di Wallace Avenue dekat Arnow Avenue. Penyebab kebakaran masih diselidiki. Kebakaran itu menyebabkan sedikitnya 55 keluarga mengungsi.
Tempo juga mencocokkan sebuah video yang diunggah The New York Time dengan lokasi apartemen yang dilanda kebakaran di antara Wallace Avenue dan Arnow Avenue. Google Maps merekam area tersebut pada 2022.
Dilansir CBS News, kebakaran terjadi pada Jumat pagi di Bronx, menyebabkan tujuh orang terluka dan lebih dari 250 orang membutuhkan tempat berlindung dan bantuan darurat.
Petugas pemadam kebakaran datang sekitar pukul 01:45 dini hari ke sebuah gedung apartemen enam lantai di 2910 Wallace Avenue di bagian Allerton di wilayah tersebut. Begitu petugas tiba, mereka memastikan api berasal dari lantai atas gedung tersebut. Dalam waktu satu jam, api dengan cepat membesar hingga mencapai lima alarm.
Para petugas menghabiskan waktu berjam-jam mencoba mengendalikan api dan asap yang besar , tetapi para pejabat mengatakan atap dan semua apartemen di lantai teratas hancur, dan air merusak setiap unit lainnya.
"Awalnya, kami mengerahkan pemadam kebakaran untuk melakukan pencarian, mengevakuasi orang-orang, dan berusaha memadamkan api. Api sudah terlalu besar, sangat berbahaya bagi petugas pemadam kebakaran kami. Kami mengevakuasi mereka dari gedung dan, Anda dapat melihat di belakang kami, kami menggunakan tangga menara untuk memadamkan sisa bangunan, dan kami terus melanjutkan operasi itu," kata seorang petugas pemadam kebakaran.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video kebakaran di New York adalahbenar.
Kebakaran apartemen enam lantai terjadi pada hari Jumat, 10 Januari 2025.
Rujukan
- https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/596293446312530
- https://www.nytimes.com/2025/01/10/nyregion/bronx-fire-nyc.html
- https://www.google.com/maps/@40.8688843,-73.8643455,3a,75y,185.84h,103.94t/data=!3m7!1e1!3m5!1s89lRazP-MvVstbRdN9gzXQ!2e0!6s
- https:%2F%2Fstreetviewpixels-pa.googleapis.com%2Fv1%2Fthumbnail%3Fcb_client%3Dmaps_sv.tactile%26w%3D900%26h%3D600%26pitch%3D-13.935913974642503%26panoid%3D89lRazP-MvVstbRdN9gzXQ%26yaw%3D185.84061336400597!7i16384!8i8192?entry=ttu&g_ep=EgoyMDI1MDEwOC4wIKXMDSoASAFQAw%3D%3D
- https://www.cbsnews.com/newyork/news/fire-in-the-bronx-allerton/ /cdn-cgi/l/email-protection#395a5c525f58524d58794d5c544956175a5617505d
(GFD-2025-25045) Keliru, Presiden Prabowo Subianto Memberi Hukuman Mati pada Koruptor Harvey Moeis
Sumber:Tanggal publish: 13/01/2025
Berita
Sebuah gambar beredar di WhatsApp [ arsip ], Instagram, Facebook, dan YouTube yang diklaim menunjukkan Presiden RI Prabowo Subianto memberi hukuman pada Harvey Moeis yang telah terbukti turut melakukan korupsi timah.
Gambar itu memperlihatkan Harvey yang mengenakan rompi, berdiri di depan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Prabowo yang sedang duduk di kursi. Narasi konten itu menyebut bahwa Prabowo mengambil langkah kejam dengan menjatuhkan hukuman mati dalam kasus korupsi tersebut, yang eksekusinya akan dilaksanakan di Pulau Nusakambangan.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah gambar itu menunjukkan Prabowo menjatuhkan hukuman mati pada Harvey Moeis?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi gambar itu menggunakan layanan reverse image search dan pencarian dengan kata kunci, dari mesin pencari Google. Ditemukan video asli yang memperlihatkan Prabowo dan Teddy itu. Berikut hasil penelusurannya:
Verifikasi Gambar
Sesungguhnya gambar itu telah direkayasa sehingga seakan-akan Harvey Moeis bersama Prabowo dan Teddy dalam sebuah acara. Padahal dalam video asli yang dipublikasikan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, tidak ada Harvey dalam acara itu.
Dalam acara itu hanya memperlihatkan Prabowo, Teddy, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Video itu saat pemerintah menyampaikan keterangan pers terkait polemik kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen.
Acara yang digelar di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Selasa, 31 Desember 2024 itu, tidak berkaitan langsung dengan kasus korupsi tambang timah yang menyeret Harvey ke penjara.
Dilansir Tempo, Harvey Moeis dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman enam tahun enam bulan dan ganti rugi senilai Rp210 miliar. Hakim juga memutuskan seluruh aset Harvey harus dirampas negara.
Harvey Moeis terseret korupsi tata niaga timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk. Ia ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu, 27 Maret 2024 dan vonisnya dibacakan 23 Desember 2024.
Peran yang dilakukan Harvey adalah, menjadi penghubung dari PT Refined Bangka Tin dengan PT Timah Tbk, sehingga terjadi sejumlah kondisi yang menyebabkan kerugian negara, yang diperhitungkan bernilai Rp300 triliun.
Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menyatakan hukuman 12 tahun penjara yang dituntut kejaksaan terlalu berat. Mereka pun memutuskan hukumannya enam tahun enam bulan.
Di sisi lain, berbagai pihak menilai hukuman penjara enam tahun enam bulan itu terlalu ringan. Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung Harli Siregar tanggal 31 Desember menyatakan, pihaknya sedang fokus menyusun dokumen untuk mengajukan banding atas kasus tersebut.
Maka kasus hukum tersebut kemungkinan masih bergulir. Selain itu, sesungguhnya Presiden RI tidak punya kewenangan langsung dalam memberikan putusan pidana atau putusan pengadilan, sebagaimana isi jurnal ilmiah berjudul Redesain Wewenang Dan Tanggung Jawab Presiden Dalam Sistem Peradilan Guna Menegakkan Hukum Dan Keadilan.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar memperlihatkan Prabowo memutuskan hukuman mati untuk Harvey Moeis yang terlibat kasus korupsi PT Timah Tbk adalah klaim yangkeliru.
Gambar yang beredar telah direkayasa untuk meyakinkan warganet bahwa seakan-akan Prabowo pernah bertemu dan menjatuhkan hukuman mati pada Harvey Moeis. Padahal gambar dan narasi itu palsu.
Rujukan
- https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/1411370229835740
- https://www.instagram.com/p/DEjRpq3yiix/
- https://web.facebook.com/groups/1764557370450547/posts/3917333088506287/
- https://www.youtube.com/watch?v=ieuySibikTo
- https://www.youtube.com/watch?v=Oke0Yxbixks
- https://www.tempo.co/hukum/jejak-harvey-moeis-dalam-kasus-korupsi-timah-divonis-6-5-tahun-penjara-dan-aset-asetnya-dirampas--1189387
- https://jatiswara.unram.ac.id/index.php/js/article/view/673 /cdn-cgi/l/email-protection#cdaea8a6abaca6b9ac8db9a8a0bda2e3aea2e3a4a9
(GFD-2025-25044) Sebagian Benar, Foto-foto Kondisi Cina saat Merebaknya HMPV pada 2025
Sumber:Tanggal publish: 13/01/2025
Berita
Sejumlah foto beredar di Facebook [ arsip ], Instagram, dan Threads yang diklaim memperlihatkan kondisi Cina saat merebaknya wabah Human metapneumovirus (HMPV) pada Tahun Baru 2025.
Foto-foto itu memperlihatkan tangkapan layar presenter berita, antrean orang dalam sebuah gedung, dan beberapa orang di ranjang pasien rumah sakit dan lainnya duduk di kursi memakai infus di sebuah ruangan. Konten tersebut memuat narasi:”Virus Tiongkok baru. Peningkatan infeksi HMPV Metapneumonia di antara manusia telah dilaporkan di Cina. Virus yang menimbulkan gejala mirip pilek, flu, atau COVID-19.”
Namun, benarkah foto-foto itu memperlihatkan dampak merebaknya HMPV di Cina?
Hasil Cek Fakta
Tempo menggunakan layanan reverse image search dari mesin pencari Google dan Yandex untuk mencari sumber gambar-gambar yang diklaim memperlihatkan kondisi Cina saat meningkatnya kasus HMPV tersebut. Berikut hasil penelusurannya:
Verifikasi Gambar
Foto 1
Gambar pertama memperlihatkan tangkapan layar berita dari saluran YouTube Seputar iNews RCTI yang diunggah tanggal 3 Januari 2025. Namun, sesungguhnya gambar orang-orang bersepeda di jalanan itu tidak memperlihatkan kondisi Cina saat HMPV merebak.
Video itu pernah diunggah saluran YouTube Arirang News tanggal 18 September 2020. Video itu berisi berita merebaknya penyakit bakteri brucellosis di Cina saat itu. Berita bukan tentang COVID-19 atau HMPV.
Foto 2
Gambar kedua memperlihatkan pasien di atas ranjang rumah sakit, dalam sebuah koridor bangunan, tidak berkaitan dengan merebaknya HMPV di Cina. Gambar yang sama ditemukan dalam berita Detik.com tertanggal 30 Desember 2022.
Foto itu menggambarkan situasi saat itu, di mana angka kasus Covid-19 di Cina tengah naik yang diperkirakan karena dicabutnya pengetatan aktivitas masyarakat di sana. Sebelumnya Cina menerapkan kebijakan pengetatan aktivitas dengan nama Zero Covid.
Foto 3
Gambar berikutnya juga dinarasikan menggambarkan situasi pasien di Cina saat merebaknya HMPV pada akhir 2024 dan awal 2025. Padahal, sesungguhnya foto itu telah beredar sejak tahun 2023, dalam berita Reuters.com.
Sesungguhnya foto itu memperlihatkan seorang pasien berbaring di tempat tidur di ruang unit gawat darurat sebuah rumah sakit, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Shanghai, Tiongkok, 17 Januari 2023.
Foto 4
Foto keempat memperlihatkan kerumunan orang dalam ruangan, tampak sedang antre. Gambar juga diunggah Liberty Time Net sebagai kondisi sebuah rumah sakit di Cina saat wabah HMPV merebak. Video itu awalnya beredar di media sosial Cina, Weibo. Namun tak disebutkan rumah sakit apa dan kota mana yang dimaksud.
Dari empat gambar dalam konten di Facebook tersebut, tiga di antaranya tidak berkaitan dengan merebaknya HMPV di CIna akhir 2024 dan awal 2025. Hanya satu gambar yang memperlihatkan kondisi terkait meningkatnya infeksi HMPV di Cina.
HMPV Bukan Virus Baru
Konten di Facebook juga mengatakan HMPV adalah virus baru asal Cina. Padahal artikel cek fakta Tempo menyatakan bahwa HMPV bukan virus baru dan bukan virus dari Cina.
Ilmuwan di sejumlah negara membuktikan bahwa HMPV sebenarnya telah ada di berbagai negara sejak puluhan tahun lalu. Namun pertama kali diidentifikasi oleh ilmuwan Belanda dan diumumkan tahun 2001.
Pemeriksa fakta Reuters.com juga menyatakan bahwa sesungguhnya memang ada peningkatan kasus infeksi HMPV di Cina, namun tidak ada penetapan situasi darurat. Peningkatan kasus itu diperkirakan terjadi pada musim dingin dan semi di Cina.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar-gambar dalam konten yang beredar sebagai dampak meningkatnya kasus HMPV di Cina adalah klaim yangsebagian benar.
Namun dari empat gambar yang diunggah, tiga di antaranya tidak berkaitan dengan meningkatnya kasus HMPV di Cina akhir 2024 dan awal 2025.
Rujukan
- https://www.facebook.com/nita.p.habie/posts/pfbid02dSAGFZ9g33qrRbjUf5Hh1dVaQvtr5xgrLzVV6R22tnu4k7AMvTFnGEQNXuNcUhTWl
- https://mvau.lt/media/6b723fec-90f5-4465-a3b5-495d7e58a454
- https://www.instagram.com/emergenciastalcaoficial/p/DEZ8Mf5Ov-C/?img_index=1
- https://www.threads.net/@nker.na/post/DEY09xhvyzb/-virus-tiongkok-baru-peningkatan-kasus-infeksi-hmpv-metapneumonia-di-antara-manu
- https://www.youtube.com/watch?v=EUhJ_7LIjTk
- https://www.youtube.com/watch?v=CwMa-HYgcoE
- https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6488848/kematian-akibat-covid-19-di-china-diprediksi-capai-9-ribu-kasus-sehari
- https://www.reuters.com/world/china/china-says-covid-outbreak-has-infected-80-population-2023-01-21/
- https://health.ltn.com.tw/article/breakingnews/4904371
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/3341/keliru-narasi-yang-mengatakan-hmpv-adalah-virus-baru
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/3344/keliru-narasi-yang-mengatakan-hmpv-adalah-virus-yang-berasal-dari-cina
- https://www.reuters.com/fact-check/human-metapneumovirus-china-is-not-new-no-state-emergency-declared-2025-01-09/ /cdn-cgi/l/email-protection#f794929c91969c8396b783929a8798d99498d99e93
Halaman: 31/5654