• (GFD-2024-24064) [SALAH] Tidak Ada Penolakan Program Cetak Sawah 1 Juta Ha di Papua Selatan

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 19/11/2024

    Berita

    Akun TikTok “Kabar dari Timur” pada Selasa (12/11/2024) mengunggah video [arsip] berupa infografis disertai narasi:
    “Hoaks! Klaim penolakan program percetakan sawah 1 juta hektar di Papua Selatan adalah kabar bohong”
    [Screenshot Konten]
    Per Selasa (19/11/2024), unggahan telah dilihat lebih dari 700 kali dan dikomentari 100 warganet, mayoritas optimistis pemerintahan baru akan memperkuat berbagai sektor.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta TurnBackHoax memasukkan kata kunci “Isu penolakan lumbung pangan di Papua” ke mesin pencari Google. Penelusuran mengarah ke sejumlah pemberitaan yang membahas hal tersebut.
    Majalah Tempo edisi 22 September 2024 menyebut Prabowo telah merencanakan lumbung pangan ini telah direncanakan oleh Prabowo sejak lama dengan melibatkan Kementerian Pertahanan, Kementerian Pertanian, PT Sucofindo, serta Jhonlin Group.
    Kedatangan Sucofindo ke Merauke (Papua Selatan) sempat menuai penolakan dari masyarakat adat di Kampung Bibikem, Distrik Ilwayab, dan Kampung Es Wambi, lantaran tanah ulayat yang akan dijadikan sawah.
    Dilansir dari pemberitaan voaindonesia.com yang tayang September 2024, pihak lain yang menyuarakan penolakan adalah:
    Yayasan Pusaka Bentala Rakyat (PUSAKA). Proyek dirasa menyebabkan deforestasi besar besaran, melanggar hak hidup masyarakat adat, dan merusak lingkungan hidup di wilayah hutan adat.
    Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua. Alasannya, wilayah operasional 10 perusahaan pengemban program strategis nasional (PSN) di Merauke masuk dalam wilayah taman nasional, suaka marga satwa, dan cagar alam.

    Kesimpulan

    Unggahan berisi klaim “penolakan program percetakan sawah 1 juta hektare di Papua Selatan adalah kabar bohong” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
    (Ditulis oleh Vania Astagina)

    Rujukan

  • (GFD-2024-24063) [SALAH] Budi Arie Seret Jokowi di Kasus Judi Online

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 19/11/2024

    Berita

    GEGER! MULYONO GAK BISA TIDUR, MENKOMINFO SERET JKW DIKASUS BEKINGI JUDOL

    MULYONO GAK BISA TIDUR MALAM INI

    BUDI ARI SERET JKW DI KASUS (BEKING JUDOL)

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) pertama-tama menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “Budi Arie seret Jokowi di kasus judi online” ke mesin pencarian Google. Hasilnya, tidak ditemukan informasi terkait hal itu.

    TurnBackHoax kemudian menelusuri sampul foto video itu lewat Google Lens dan tidak menemukan gambar serupa. Potret dalam sampul video merupakan hasil suntingan atau manipulasi dari penggabungan sejumlah gambar.

    Dari pengamatan TurnBackHoax, video berdurasi 15 menit 15 detik itu hanya menayangkan ulang video dari kanal YouTube Refly Harun “SALING BONGKAR! VIRAL KASUS JUDOL DI KOMDIGI! MENKOMDIGI BLAK-BLAKAN: JUDOL DI PARPOL BANYAK JUGA!” yang tayang Rabu (6/11/2024).

    Kesimpulan

    Tidak ada sumber kredibel yang membenarkan Budi Arie menyeret Jokowi di kasus judi online.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24062) [HOAKS] Video Anies Baswedan Mempromosikan Game Online

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan menjadi gamer usai kalah dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

    Dalam video itu, Anies bahkan mempromosikan sebuah game online. Namun, setelah ditelusuri, video tersebut merupakan hasil manipulasi. 

    Sebagai konteks, pada Pilpres 2024 Anies maju sebagai calon presiden (capres) berpasangan dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar.

    Pasangan Anies-Muhaimin kalah dari pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabumingka. 

    Video yang menampilkan Anies Baswedan menyatakan akan menjadi gamer muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram ini.

    Akun tersebut membagikan video Anies sedang berpidato.

    Dalam pidatonya, selain menyatakan akan menjadi gamer ia juga mempromosikan sebuah game online. Video diberi keterangan:

    Anies Baswedan

    "Kapok nyalon mau jadi gamer saja"

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube Medcom ini.

    Video itu adalah momen ketika Anies berpidato dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-11 Partai Nasdem.

    Dalam video aslinya, Anies mengatakan bahwa Partai Nasdem telah memilih "jalan mendaki" di Pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Partai Nasdem merupakan partai yang pertama kali mengusung Anies sebagai capres di Pilpres 2024.

    Tim Cek Fakta Kompas.com juga mengecek suara Anies memutuskan menjadi gamer menggunakan Hive Moderation.

    Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah suara dihasilkan oleh artificial intelligence (AI) atau bukan. Setelah dicek, hasilnya suara Anies memiliki probabilitas 98.9 persen dihasilkan oleh AI.

    Kesimpulan

    Video menampilkan Anies memutuskan menjadi gamer merupakan hasil manipulasi.

    Dalam video aslinya Anies mengatakan bahwa Partai Nasdem telah memilih "jalan mendaki" di Pilpres 2024. Ia tidak menyatakan akan menjadi gamer. 

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Anies dalam video yang beredarterdeteksi dihasilkan oleh AI dengan probabilitas mencapai 98.9 persen.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24061) [HOAKS] Wasit David Coote Pimpin Laga Kontroversial Man City Vs Everton pada 2022

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Wasit sepak bola David Coote baru saja diskors oleh The Professional Game Match Officials Limited (PGMO), badan yang bertanggung jawab terhadap perwasitan di Liga Inggris.

    Hukuman itu dijatuhkan kepada Coote karena ia melontarakan perkataan yang menghina klub Liverpool dan mantan pelatih Liverpool, Juergen Klopp.

    Kemudian, di media sosial beredar unggahan yang menyebut David Coote merupakan wasit yang bertanggung jawab terkait laga kontroversial antara Everton melawan Manchester City di Stadion Goodison Park pada 2022.

    Menurut unggahan, Coote adalah sosok yang membuat Liverpool dan Juergen Klopp gagal meraih gelar juara. Sebab, wasit VAR membatalkan penalti untuk Everton yang kemudian kalah dalam laga itu.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim David Coote merupakan wasit yang bertanggung jawab dalam laga  Everton melawan Manchester City pada tahun 2022 muncul di media sosial.

    Salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan gambar ketika gelandang Manchester City, Rodri melakukan handball di kotak penalti. 

    Gambar tersebut diberi keterangan:

    David Coote was the referee in charge of VAR when Rodri’s handball wasn’t given at Goodison Park which cost Jurgen Klopp and Liverpool the title…

    David Coote adalah wasit yang bertanggung jawab atas VAR saat handball Rodri tidak diberikan di Goodison Park yang membuat Jurgen Klopp dan Liverpool kehilangan gelar juara

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, narasi yang menyebut David Coote merupakan wasit yang bertanggung jawab dalam laga Everton melawan Manchester City pada tahun 2022

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarakan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, David Coote tidak bertugas dalam laga Everton melawan Manchester City pada tahuh 2022 yang di berlangsung di Stadion Goodison Park.

    Dikutip dari laman resmi Premierleague.com, wasit utama dalam pertandingan itu adalah Paul Tierney. Kemudian, wasit Video Assistant Referee (VAR) adalah Chris Kavanagh.

    Sehingga, dapat dipastikan informasi yang beredar adalah hoaks. 

    Seperti diberitakan Kompas.com sebelumnya, dalam laga itu terdapat keputusan kontroversial dengan tidak memberikan penalti kepada Everton ketika bola mengenai tangan gelandang Manchester City, Rodri pada menit 86. 

    Wasit Paul Tierney sempat melihat layar VAR di pinggir lapangan. Setelah hampir dua menit berdiskusi dengan petugas VAR, Paul Tierney menganggap Rodri tidak melakukan handball.

    Pihak Premier League kemudian menjelaskan bahwa wasit VAR tidak menemukan bukti yang kuat bahwa bola mengenai setengah bagian bawah lengan Rodri. 

    Pertandingan akhirnya dimenangkan oleh Manchester City dengan skor 0-1. 

    Pada akhir musim 2021/2022 Manchester City menjadi juara Liga Inggris dengan poin 93, hanya berselisih satu poin dengan Liverpool yang mengoleksi 92 poin. 

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim David Coote merupakan wasit yang bertanggung jawab dalam laga kontroversial antara Everton melawan Manchester City pada 2022 tidak benar atau hoaks. 

    Wasit utama dalam pertandingan itu adalah Paul Tierney, kemudian wasit VAR yang bertugas adalah Chris Kavanagh. David Coote tidak bertugas dalam pertandingan di kandang Everton itu.

    Dalam laga itu Paul Tierney dan Chris Kavanagh menganggap Rodri tidak melakukan handball dan tidak memberikan penalti kepada Everton. 

    Rujukan