• (GFD-2024-24072) Benarkah Menekan Samping Kaki Bisa untuk Cek Kesehatan Jantung?

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/11/2024

    Berita

    tirto.id - Media sosial menjadi tempat bertebaran beragam informasi, termasuk soal tips kesehatan. Sayangnya, terdapat beberapa oknum yang menyebarkan informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

    Belum lama ini, beredar di Facebook tips untuk memeriksa kesehatan jantung.

    “Cek kesehatan jantung dengan cara ini. Tekan kuat dengan telunjuk pada bagian samping kaki. Jika tekanan kembali seperti semula secara cepat, itu menandakan jantung kita sehat. Jika kembalinya lama itu artinya jantung kita bermasalah, segera cek ke dokter,” begitu pesan yang disampaikan akun “Mak Siti” di Facebook pada 9 Oktober 2024 (arsip).

    Unggahan tersebut ramai mendapat perhatian dari netizen. Sampai dengan Selasa (19/11/2024), unggahan tersebut mengumpulkan lebih dari 1,5 juta penonton. Reels pendek itu juga mendapat 5,5 ribu tanda suka, 183 komentar, dan dibagikan ulang setidaknya 704 kali, serta menjadi salah satu video paling populer dari akun “Mak Siti”. Sejumlah komentar teratas juga tampak percaya dengan narasi tersebut.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah benar pemeriksaan kesehatan jantung bisa dilakukan dengan menekan kaki dan melihat reaksi tekanannya?

    Hasil Cek Fakta

    Mengutip laman Alodokter, serangan jantung adalah gangguan jantung serius ketika otot jantung tidak mendapat aliran darah. Kondisi ini akan mengganggu fungsi jantung dalam mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

    Sementara halaman situs Rumah Sakit Siloam, dalam sebuah artikel menyebut beberapa gejala sakit jantung seperti sesak napas, detak jantung tidak teratur, nyeri dada, pusing, serta kaki bengkak. Gejala yang terakhir disebut terjadi karena darah tidak dapat mengalir ke jantung dengan optimal sehingga terjadi penumpukan cairan di kaki, yang merupakan titik terendah dalam tubuh.

    Bengkak alias edema adalah kondisi penumpukan cairan berlebih pada bagian tubuh tertentu. Kaki menjadi salah satu bagian tubuh yang paling sering mengalami edema.

    Penjelasan tersebut menjadi yang terdekat yang bisa kami temukan terkait memeriksa penyakit jantung dengan pemeriksaan lewat menekan kaki.

    Dalam sebuah artikel, Kompas.comsempat membahas soal metode yang sama. Dalam artikel tersebut disebutkan kondisi setelah menekan kaki, kondisinya bertahan lebih dari dua detik bisa jadi tanda gagal jantung. Kondisi tersebut disebut sebagai pitting edema.

    Pitting edema, menurut Alodokter, memang bisa jadi tanda beberapa penyakit, seperti penyakit ginjal dan gagal jantung. Kondisi ini ditandai dengan pembengkakan di bagian tubuh yang akan membentuk lesung atau cekungan bila ditekan.

    Pitting edema adalah pembengkakan yang umumnya muncul di bagian kaki akibat penumpukan cairan. Tanda-tandanya memang mirip dengan edema pada umumnya, seperti bengkak, kulit meregang atau kemerahan, sendi kaku, dan kulit terasa hangat jika disentuh.

    Namun, yang perlu diingat, ada banyak penyebab pitting edema, misalnya, kehamilan, efek samping obat, penyakit hati kronis, gangguan fungsi ginjal, hingga gagal jantung.

    Melansir artikel Kompas, pun belum ada hasil studi atau penelitian apapun yang membuktikan tes dengan menekan kaki tersebut bisa membantu mendeteksi adanya gejala gagal jantung.

    Untuk memastikan adanya gejala gagal jantung, untuk mendapat hasil yang lebih akurat, sebaiknya pasien melakukan pemeriksaan secara menyeluruh dan detail.

    Tirto juga kemudian mencoba menghubungi Dokter Nurul Fajriah Afiatunnisa, dari Praktek Mandiri Dokter Nurul, di Rangkasbitung, Banten. Senada, dr. Nurul mengatakan cara memeriksa kesehatan jantung lewat menekan kaki tidak tepat dan kelewat menyederhanakan.

    Pasalnya, kesehatan jantung perlu diperiksakan secara holistik melalui anamnesis (tanya jawab gejala, riwayat penyakit), pemeriksaan fisik head to toe, dan pemeriksaan penunjang (Ro Thorax, EKG, Treadmill, pemeriksaan enzim jantung, dll) yang dilakukan simultan.

    Dia melanjutkan penekanan area kaki biasanya diperuntukkan untuk mengecek kondisi pitting edema atau bengkak akibat penumpukan cairan di area kaki.

    “Pada kasus kelainan pada jantung salah satu gejalanya yaitu edema tungkai, akan tetapi, itu tidak cukup kuat untuk menilai kesehatan jantung seseorang. Karena edema atau pitting edema juga lazim ditemui pada kondisi lainnya misalnya terlalu lama kaki menggantung, kelamaan berdiri, efek obat, alergi dan sebagainya. Jadi, tidak tepat jika menekan kaki bisa menilai kesehatan jantung seseorang,” tuturnya kepada Tirto, Selasa (19/11/2024).

    Dokter Nurul menambahkan, gejala kelainan jantung pun beragam tergantung penyebab sakitnya. “Penyakit arteri koroner, pembengkakan jantung hingga gagal jantung, ada yang bahkan tidak bergejala di awal. Itulah mengapa penting melakukan pemeriksaan rutin kesehatan atau MCU untuk menilai resiko hingga melihat kesehatan jantung itu sendiri,” tambahnya lagi.

    Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (PPPERKI), Dr. Radityo Prakoso, SpJP juga mengatakan hal yang sama. Dia menyebut kalau video yang tersebar di media sosial tersebut tidak tepat.

    “Info ini kurang benar. Karena tidak semua bengkak di kaki terkait dengan penyakit jantung. Ada baiknya untuk mengkonsultasikan ke dr jantung terlebih dahulu agar tidak salah kaprah,” ujarnya lewat pesan singkat kepada Tirto, Selasa (19/11/2024).

    Mengutip heart.org, terdapat beberapa metode umum untuk memeriksa gagal jantung. Pertama; pemeriksaan fisik. Tahapan ini mencakup pemeriksaan riwayat kesehatan, daftar obat-obatan yang dikonsumsi, serta gejala yang dirasakan. Selanjutnya dokter umumnya akan mengukur tekanan darah dan menimbang berat badan. Setelah itu baru dokter akan mendengarkan jantung dan paru-paru menggunakan stetoskop untuk memeriksa kondisi kognitif pasien.

    Metode berikutnya adalah pemeriksaan darah. Selain itu juga terdapat metode X-ray dada, Electrocardiogram (EKG), tes latihan stress, katerisasi jantung, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI).

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga punya serangkaian pengujian untuk memeriksakan kondisi penyakit jantung. Untuk mengonfirmasi masalah penyakit jantung, dapat dilakukan EKG, ekokardiografi, rontgen dada, tes treadmill, MRI, dan CT Scan jantung, di samping anamnesis (wawancara medis).

    Dalam halaman lain, Kemenkes menyarankan pemeriksaan laboratorium dasar seperti tes darah dan EKG untuk bisa memahami kesehatan jantung kita secara mendalam dan tidak terlalu susah.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, cara pemeriksaan kesehatan jantung bisa dilakukan dengan menekan kaki dan melihat reaksi tekanannya, bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Cara tersebut dapat mendeteksi pembengkakan alias edema akibat penumpukan cairan yang seringnya berada di kaki. Namun, belum ada studi atau penelitian yang dapat membuktikan bahwa pengujian menekan kaki tersebut bisa membantu mendeteksi adanya gejala gagal jantung.

    Lebih lanjut pitting edema tidak menjadi gejala khusus bagi penyakit jantung. Kondisi lain seperti terlalu lama berdiri, efek obat, sampai alergi juga mungkin menyebabkan kondisi tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24071) [HOAKS] Elon Musk Kembangkan Mobil Berbahan Bakar Air

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Miliarder dan bos perusahaan mobil listrik Tesla, Elon Musk, disebut telah mengembangkan mesin mobil bertenaga air.

    Selama ini Tesla memang dikenal sebagai perusahaan yang mengembangkan mobil berbahan bakar non-fosil, terutama listrik.

    Akan tetapi, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi Elon Musk mengembangkan mesin mobil bertenaga air dibagikan oleh akun Facebook ini pada Minggu (17/11/2024).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Elon Musk: "Mesin Air Tesla Akan Menghancurkan Seluruh Industri Mobil"

    Elon Musk baru-baru ini membuat pengumuman besar di platform X (sebelumnya Twitter) yang mengejutkan dunia otomotif. Dalam unggahannya, MElonusk menyatakan bahwa Tesla kini beralih dari teknologi baterai menuju teknologi hidrogen dengan "Mesin Air" yang baru.

    Ia menyebut inovasi ini sebagai langkah besar yang akan kembali mengubah seluruh industri mobil, seperti saat Tesla pertama kali memperkenalkan kendaraan listrik bertenaga baterai.

    Pengumuman ini muncul setelah Tesla menghadapi tantangan dalam pengembangan 4.680 sel baterai, yang menyebabkan perusahaan tersebut mengevaluasi kembali pendekatan energi mereka.

    Mesin Air berbasis hidrogen ini menawarkan solusi energi yang lebih berkelanjutan dan diharapkan dapat mengatasi batasan dari teknologi baterai.

    Mesin Air Tesla tidak hanya sekadar inovasi baru dalam energi, tetapi berpotensi menjadi lompatan besar menuju masa depan otomotif yang ramah lingkungan.

    Teknologi ini memungkinkan Tesla untuk mempertahankan visinya menuju masa depan yang bebas emisi dan mengukuhkan posisinya sebagai pelopor di bidang teknologi hijau.

    Banyak analis dan pengamat teknologi kini memperkirakan bahwa langkah ini dapat membawa Tesla menuju revolusi energi berikutnya.

    Meski masih dalam tahap awal, kabar ini telah memicu antusiasme yang besar, sementara dunia bersiap untuk melihat apakah teknologi ini benar-benar akan membawa perubahan signifikan di masa depan otomotif dan industri energi secara keseluruhan.

    Screenshot Hoaks, Elon Musk mengembangkan mobil bertenaga air

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek akun X (Twitter) Elon Musk dan tidak menemukan pernyataan soal pengembangan mobil bertenaga air.

    Sebaliknya, Elon Musk diketahui sempat menyatakan bahwa penggunaan air sebagai bahan bakar kendaraan merupakan sesuatu yang konyol.

    Dilansir pemberitaan Kompas.com sebelumnya, hal tersebut disampaikan Musk dalam program "Financial Times Future of the Car Summit" pada 2022, saat menjawab pertanyaan dari CNBC.

    "Penting untuk dipahami bahwa jika Anda menginginkan sarana penyimpanan energi, hidrogen adalah pilihan yang buruk," kata Musk.

    Musk mengatakan, bahan bakar hidrogen tidak dapat digunakan secara alami. Perlu banyak energi untuk memisahkan unsur hidrogen dan oksigen yang terkandung dalam air (H2O).

    Tak berhenti sampai di situ, hidrogen selanjutnya perlu "dipadatkan" dalam tekanan yang sangat tinggi agar dapat disimpan dalam sebuah tabung.

    Menurut Musk, jumlah energi yang dibutuhkan untuk membuat hidrogen dan mengubahnya menjadi bentuk cair sangat besar dan tidak efisien untuk bahan bakar.

    "Ini adalah hal paling konyol yang bisa saya bayangkan untuk penyimpanan energi," tuturnya.

    Unggahan dengan isu yang sama juga pernah beredar dalam bahasa Inggris. Klaim dalam unggahan tersebut telah dibantah pemeriksa fakta PolitiFact.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Elon Musk mengembangkan mesin mobil bertenaga air adalah hoaks.

    Tidak ditemukan pernyataan soal pengembangan mobil bertenaga air di akun X Elon Musk.

    Sebaliknya, Musk justru pernah mengatakan bahwa penggunaan air sebagai bahan bakar kendaraan merupakan sesuatu yang konyol.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24070) [HOAKS] Lomba Menggambar Diadakan Bank Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/11/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar poster lomba menggambar atau melukis secara daring dengan mencatut logo Bank Indonesia (BI).

    Sebagai syarat mendaftar lomba, peserta diminta membayar biaya pendaftaran Rp 50.000.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi dalam poster tersebut hoaks.

    Poster lomba menggambar mencatut logo BI disebarkan oleh akun Instagram ini pada Senin (18/11/2024). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Lomba diadakan untuk tiga kategori, yakni anak (6-12 tahun), remaja (13-17 tahun), dan dewasa (18-35 tahun).

    Ada hadiah uang yang ditawarkan, mulai Rp 1 juta sampai Rp 50 juta bagi juara pertama di tiap kategori.

    Hasil Cek Fakta

    Bank Indonesia melalui akun Instagram-nya mengunggah bantahan mengenai lomba menggambar mengatasnamakan badan tersebut.

    "BI tidak terlibat dalam penyelenggaraan perlombaan menggambar atau melukis online dengan klaim hadiah menggiurkan seperti pada visual," tulis BI pada Minggu (17/11/2024).

    BI juga menegaskan, pihaknya tidak pernah memungut biaya pendaftaran atau biaya apa pun dari masyarakat.

    Sehingga, dapat dipastikan informasi mengenai biaya pendaftaran lomba menggambar tidak benar.

    Tautan atau link pendaftaran lomba menggambar tersebut justru mengarahkan pada pendaftaran pinjaman online (pinjol). Misalnya, seperti yang diinformasikan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Selain membayar biaya pendaftaran sebesar Rp 50.000, peserta juga diminta membeli formulir pinjaman tunai cepat Rp 50.000.

    Pendaftar diminta mengisi data diri, yang kemudian terhubung dengan pinjol.

    Kesimpulan

    Lomba menggambar mencatut logo BI yang beredar di media sosial merupakan hoaks.

    BI tidak pernah mengadakan lomba menggambar dan memungut biaya apa pun dari masyarakat.

    Link pendaftaran lomba menggambar yang beredar terhubung dengan pinjol.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24069) Cek Fakta: Tidak Benar Dalam Video Ini Kapal Ferry Penyeberangan Banyuwangi-Bali Tenggelam

    Sumber:
    Tanggal publish: 20/11/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapat klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 13 November 2024.
    Klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam, menampilkan sebuah kapal berpenumpang sejumlah orang yang sedang berada di lautan, kemudian kapal tersebut terbalik.
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "Baru saja terjadi kapal Ferry penyeberangan BANYU WANGI --- BALI MUSIBAH TENGGELAM , Mana tau ada di antara group ini sanak , keluarga , kerabat yang sedang menuju coba cari cari info mana tau ada sanak keluarga atau teman kerabat di kapal tersebut"
    Benarkah klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam dengan menangkap layar video untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Google Image.
     
     
    Penelusuran mengarah pada beberapa situs yang memuat foto dan video yang identik dengan klaim, salah satunya adalah artikel berjudul "78 Die As Ferry Capsizes On DR Congo Lake" yang dimuat situs von.gov.ng, pada 4 November 2024.
     
     
    Artikel situs von.gov.ng menyebutkan, setidaknya 78 orang tewas setelah sebuah ferry terbalik di Danau Kivu, di bagian timur Republik Demokratik Kongo, hanya beberapa ratus meter dari tujuannya.
    Kapal itu berlayar dari kota Minova di Kivu Selatan dan tenggelam saat tiba di pantai Goma pada Kamis pagi.
    Sebuah video yang beredar daring menunjukkan kapal itu miring ke satu sisi dan kemudian tenggelam, ada 278 penumpang di dalamnya. 
     
    Penelusuran juga mengarah pada akun YouTube resmi Associated Press yang mengunggah video yang identik dengan klaim, video tersebut berjudul "Video shows moment boat sinks in eastern Congo, killing at least 78" pada 4 Oktober 2024.
     
     
    Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut."Rekaman yang direkam oleh seorang saksi mata menunjukkan momen ketika sebuah perahu yang penuh sesak terbalik di Danau Kivu di Republik Demokratik Kongo, menewaskan sedikitnya 78 orang."
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim video kapal ferry penyeberangan Banyuwangi-Bali tenggelam tidak benar.
    Video tersebut menampilkan sebuah perahu yang penuh sesak terbalik di Danau Kivu di Republik Demokratik Kongo, menewaskan sedikitnya 78 orang.
     

    Rujukan