• (GFD-2025-28948) [KLARIFIKASI] Foto Ahmad Sahroni dan Istrinya Umrah pada 2022, Bukan 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan foto dengan narasi yang mengeklaim anggota DPR RI, Ahmad Sahroni berangkat umrah ke Arab Saudi bersama sang istri usai rumahnya dijarah massa tidak dikenal pada 30 Agustus 2025.

    Narasi dalam unggahan menyatakan, setelah rumahnya menjadi sasaran penjarahan, Sahroni dan istri "mengadukannya" di Tanah Suci.

    Namun setelah ditelusuri, narasi dalam foto itu tidak benar. Foto asli ditampilkan dalam konteks keliru.

    Foto yang mengeklaim Sahroni dan istrinya berangkat umrah setelah rumahnya dijarah dibagikan akun Facebook ini, ini dan ini. Ada kemungkinan unggahan itu menyebar dan juga di-share oleh akun lain.

    Dalam unggahan, terlihat foto Ahmad Sahroni dan istrinya mengenakan pakaian ihram. Salah satu akun menulis keterangan sebagai berikut:

    Ahmad sahroni dan istri ternyata umrah, setelah semua yang terjadi lngsung ngadu ke pusat

    Akun Facebook Foto yang diklaim menampilkan Sahroni berangkat umrah usai rumahnya dijarah

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri sumber foto tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, foto itu identik dengan unggahan akun Facebook @AhmadSahroni pada April 2022.

    Tim Cek Fakta Kompas.com juga menemukan foto serupa ketika Sahroni dan istrinya umrah pada April 2022 di akun Instagram-nya.

    Sehingga, foto asli yang sudah diunggah lama itu dihadirkan dalam konteks keliru.

    Hingga kini, belum ada informasi valid Sahroni dan istrinya pergi ke Arab Saudi untuk umrah setelah rumahnya dijarah pada 30 Agustus 2025. 

    Adapun keberadaan Sahroni masih simpang siur hingga saat ini. Dia sempat dikabarkan ke Singapura usai rumahnya dijarah pada 30 Agustus 2025.  

    Sebelumnya di media sosial juga muncul sejumlah informasi keliru yang mencatut nama Sahroni.

    Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di sini, di sini, di sini, di sini, dan di sini.

    Kesimpulan

    Foto yang diklaim menampilkan Sahroni dan istrinya berangkat umrah setelah rumahnya dijarah merupakan informasi tidak benar.

    Faktanya, foto yang beredar di media sosial adalah momen ketika Sahroni dan istri melakukan umrah pada 2022. Sementara, rumah Sahroni dijarah oleh massa pada 30 Agustus 2025. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-28947) [KLARIFIKASI] Video Massa TPUA Datangi Rumah Jokowi pada April, Bukan September 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang diklaim menampilkan rumah Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) digeruduk massa.

    Konten itu diunggah pada awal September 2025, sehingga seolah-olah baru saja terjadi. Namun, setelah ditelusuri narasi itu keliru dan perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menampilkan rumah Jokowi digeruduk massa pada awal September 2025 salah satunya dibagikan akun Facebook ini.

    Video tu menampilkan kerumunan orang yang memadati jalan dan diberi keterangan sebagai berikut:

    RUMAH JOKOWI DIGERUDUK MASSA

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan massa menggeruduk rumah Jokowi pada 1 September 2025

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video tersebut, kemudian menelusurinya menggunakan teknik reverse image search.

    Hasilnya, diketahui bahwa video itu sudah beredar sejak April 2025. Video identik dengan unggahan di akun TikTok ini.

    Keterangan dalam unggahan menyebut video itu adalah momen ketika massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi rumah Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo pada 16 April 2025.

    Massa TPUA datang ke rumah Jokowi untuk menuntut dia menunjukkan ijazah aslinya sebagai lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).

    Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadilah mengatakan, pihaknya ingin mendapat klarifikasi terkait keaslian ijazah Jokowi sehingga datang langsung ke Solo.

    "Kami ingin tanya langsung kepada Pak Jokowi, benar enggak, begitu gitu ya. Kami harapkan di pengadilan sudah berulang-ulang kita melakukan hal itu dan tidak ditunjuk-tunjukkan juga itu masalahnya," ujar Rizal.

    Sementara, dalam pertemuan dengan TPUA, Jokowi enggan menunjukkan ijazahnya.

    Dikutip dari Antara, Jokowi menegaskan bahwa ia tidak memiliki kewajiban untuk menunjukkan ijazah ke TPUA. Menurut dia, TPUA juga tidak berwenang mengatur terkait penunjukan ijazah asli tersebut.

    "Tidak ada kewenangan mereka mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang saya miliki," ujar Jokowi. 

    Jokowi mengatakan, pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah jelas menyampaikan bahwa ia merupakan alumni kampus tersebut. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan massa menggeruduk rumah Jokowi dalam unggahan 1 September 2025 tidak diberikan konteks secara utuh.

    Adapun video itu merupakan peristiwa yang terjadi pada 16 April 2025. Saat itu, massa yang tergabung dalam TPUA itu datang ke rumah Jokowi untuk menuntutnya menunjukkan ijazah aslinya. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-28946) Keliru: Berita Anies Siap Gantikan Presiden Saat Kondisi Darurat

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/09/2025

    Berita

    TANGKAPAN layar berita berjudul “Anies Siap Menggantikan Prabowo Menjadi Presiden RI dalam Keadaan Darurat” beredar di media sosial X [arsip] pada 7 September 2025.

    Tangkapan layar itu menyerupai situs berita Detik.com, lengkap dengan foto Anies Baswedan yang mengacungkan dua telunjuk. Tertera pula nama penulis dan tanggal publikasi, Kamis, 4 September 2025 pukul 08.30 WIB.



    Lalu benarkah Detik memberitakan bahwa Anies siap menjadi presiden dalam keadaan darurat?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi konten itu dengan pencarian gambar terbalik, mengecek pemberitaan kredibel serta mengecek langsung situs Detik.com. Hasilnya, tangkapan layar berita dan foto tersebut merupakan hasil suntingan pihak yang tidak bertanggung jawab.  



    Foto yang digunakan dalam konten itu merupakan hasil jepretan fotografer Reuters, Ajeng Dinar Ulfiana. Foto tersebut diambil saat debat calon presiden dan calon wakil presiden RI pada 12 Desember 2023.

    Sejumlah media menggunakan foto tersebut, di antaranya CNBC Indonesia pada 13 Desember 2023 dan CNN Indonesia pada 1 Januari 2024.

    Video yang sesuai dengan foto itu terdapat pada menit ke-1:57 dalam video berjudul Anies: Wakanda No More, Indonesia Forever! yang diunggah akun YouTube Kompas.com edisi 12 Desember 2025. Saat itu calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyampaikan pernyataan pamungkas dalam segmen terakhir debat bertema Wakanda no more.

    Tempo juga menelusuri situs Detik.com dan tidak menemukan berita berjudul Anies Siap Menggantikan Prabowo Menjadi Presiden RI Jika Dalam Keadaan Darurat. Artikel yang ditulis Inkana Putri pada Kamis, 4 September 2025 pukul 08.30 WIB justru berjudul Raih Kepercayaan Publik, Ini Peran Puspenkum Jaga Citra Kejaksaan.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan, klaim bahwa situs berita Detik.com memberitakan Anies siap menggantikan Prabowo sebagai presiden dalam keadaan darurat adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD--28945) Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?

    Sumber:

    Berita

    Suara.com - Belakangan ini beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan perpisahan sejumlah karyawan di salah satu pabrik PT Gudang Garam Tbk di Tuban, Jawa Timur.

    Video tersebut kemudian memicu isu adanya PHK massal di perusahaan rokok besar tersebut.

    Faktanya

    Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.

    Menurutnya, yang terjadi bukan pemutusan hubungan kerja massal, melainkan program pensiun dini yang sudah lama ditawarkan manajemen perusahaan kepada karyawannya.

    “Yang terjadi bukan PHK massal, melainkan pensiun dini yang ditawarkan manajemen PT Gudang Garam. Jumlahnya sekitar 200 karyawan, dan proses ini sudah berlangsung cukup lama,” kata Khofifah di Surabaya, Selasa (9/9/2025).

    Konfirmasi Pihak Terkait

    Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim melalui Kepala Disnakertrans Sigit Priyanto juga membenarkan hal ini.

    Ia menyebutkan, sekitar 200 karyawan memang mengikuti program pensiun dini, bukan PHK massal.

    Manajemen Gudang Garam menegaskan operasional pabrik di Tuban tetap berjalan normal dengan jumlah tenaga kerja aktif 800–850 orang.

    Latar Belakang

    Meski bukan PHK massal, data laporan tahunan Gudang Garam memang menunjukkan penurunan jumlah karyawan secara bertahap: dari 32.491 orang pada 2019 menjadi 30.308 orang pada 2024.

    Hal ini diduga terkait dengan kebijakan restrukturisasi perusahaan akibat kenaikan cukai rokok dan maraknya rokok ilegal di pasar.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Klaim adanya PHK massal di PT Gudang Garam adalah keliru.