• (GFD-2025-27539) [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Perlihatkan Rudal Hipersonik Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim memperlihatkan ratusan rudal hipersonik Iran meluncur ke arah Israel.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru dan perlu diluruskan informasinya.

    Video yang diklaim memperlihatkan ratusan rudal hipersonik Iran meluncur ke arah Israel dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada 17 Juni 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Gue Benci Perang.Tapi gue happy liat ini...

    Tapi harus diakui, footage ratusan rudal hypersonic yang melintasi langit Israel itu kayak adegan film sci-fi.

    Dan yang jatuh bukan efek CGI,TPI rudal sungguhan...

    Screenshot Klarifikasi, video ini bukan perlihatkan rudal hipersonik Iran

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, ditemukan fakta bahwa video itu bukan memperlihatkan ratusan rudal hipersonik Iran meluncur ke arah Israel.

    Video yang sama ditemukan dalam pemberitaan Sky News, 17 Januari 2025, tentang serpihan roket SpaceX yang jatuh ke Bumi dan tampak seperti hujan meteor.

    Roket Space X meledak di angkasa di atas Bahama pada 16 Juni 2025, sekitar delapan menit setelah lepas landas di Texas, Amerika Serikat.

    Serpihan roket yang terbakar terlontar sejauh bermil-mil melintasi langit di atas Kepulauan Turks dan Caicos, Wilayah Seberang Laut Inggris.

    Sementara itu, Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) mengeklaim telah meluncurkan rudal hipersonik Fattah-1 untuk menembus pertahanan Israel pada 18 Juni 2025 dini hari.

    Rudal Fattah-1 dirancang oleh Divisi Dirgantara IRGC untuk menembus pertahanan tercanggih, seperti Iron Dome milik Israel atau Arrow milik Amerika Serikat.

    Adapun fitur utama Fattah adalah nozzle bergerak pada tahap kedua mesin roket, yang memungkinkannya untuk bermanuver lateral (kiri-kanan), vertikal (atas-bawah), dan bahkan berputar di luar atmosfer.

    Fattah dirancang sebagai bagian dari strategi pertahanan dan penangkal Iran terhadap potensi ancaman regional. Peluncuran rudal ini pada Juni 2023 disebut sebagai “lompatan generasi” dalam teknologi rudal Iran.

    Namun, seperti diberitakan AP, klaim IRGC tersebut diragukan oleh Jack Watling, peneliti senior di Royal United Services Institute.

    Watling menjelaskan, senjata hipersonik adalah rudal yang melaju lebih cepat dari Mach 5, atau lima kali kecepatan suara.

    Kecepatan ini biasa dicapai rudal balistik yang ditembakkan dari atas atau di luar atmosfer Bumi. Namun, senjata hipersonik juga harus memiliki sistem navigasi canggih.

    Menurut Watling, kemampuan tersebut memungkinkan senjata hipersonik menjadi lebih lincah dan mampu mengubah lintasannya saat terbang.

    AS dan China adalah negara yang telah mengembangkan rudal hipersonik generasi baru, tetapi keduanya belum menggunakannya dalam pertempuran.

    Negara-negara lain seperti Rusia, Korea Utara, dan Pakistan telah menguji atau menggunakan rudal dengan teknologi serupa, tetapi kurang canggih.

    Watling mengatakan, sebagian besar negara tidak dapat membuat rudal yang dapat bertahan terhadap tekanan suhu dan momentum dari amunisi yang sangat cepat ini.

    "Ini adalah tugas yang sangat rumit. Iran tidak memiliki kapasitas untuk memproduksinya," kata Watling.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim memperlihatkan ratusan rudal hipersonik Iran meluncur ke arah Israel dibagikan dengan konteks keliru.

    Video tersebut menunjukkan serpihan roket SpaceX jatuh ke Bumi pada 16 Juni 2025. Fenomena itu teramati dari Kepulauan Turks dan Caicos, Wilayah Seberang Laut Inggris.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27538) Cek Fakta: Tidak Benar Foto yang Diklaim Pilot Wanita Asal Israel Jadi Tahanan Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/06/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim seorang pilot wanita Israel menjadi tahanan Iran beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 14 Juni 2025.
    Dalam foto tersebut tampak seorang wanita sedang berdiri di depan pesawat terbang. Ia terlihat melipat kedua tangannya di dada dan sambil tersenyum. Foto itu kemudian disebut sebagai pilot wanita asal Israel bernama Sarah Ahronot yang kini menjadi tahanan Iran.
    "Iran memiliki Aset Yahudi dalam tahanan mereka.
    Perkenalkan seorang pilot wanita Israel, Sarah Ahronot, yang telah ditangkap di Iran," tulis salah satu akun Facebook.
    Benarkah dalam wanita dalam foto tersebut merupakan pilot asal Israel yang kini jadi tahanan di Iran? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim seorang pilot wanita Israel menjadi tahanan Iran. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tersebut ke situs Google Images.
    Hasilnya ditemukan gambar identik di artikel berjudul "Chilean Navy trains the first female aviator in its history" yang dimuat situs aeroflap.com pada 30 Desember 2021.
    Berikut gambar tangkapan layarnya.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa pilot wanita itu adalah Letnan Daniela Figueroa Scholz. Ia merupakan seorang pilot dari Angkatan Laut Chile.
    Daniela lulus sebagai penerbang Angkatan Laut Chile pada 2021 dengan keahlian menerbangkan pesawat turboprop Pilatus PC-7.
    Dalam sebuah wawancara dengan Dialogue Portal, Daniela berbicara tentang kariernya di Angkatan Laut Chile. Prajurit itu belajar terbang dengan Pilatus PC-7, tetapi sudah berlatih untuk memimpin pesawat lain.
     

    Kesimpulan


    Foto yang diklaim seorang pilot wanita Israel menjadi tahanan Iran ternyata tidak benar. Faktanya, wanita dalam foto tersebut merupakan Letnan Daniela Figueroa Scholz. Ia merupakan seorang pilot dari Angkatan Laut Chile.
     

    Rujukan

  • (GFD-2025-27537) Keliru: Video Formasi Pesawat Cina Saat Mengirim Bantuan ke Gaza

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/06/2025

    Berita

    KLAIM mengenai formasi pesawat Cina saat mengirimkan bantuan kemanusian ke Gaza, menyebar di media sosial. Di Facebook [arsip], konten tersebut berupa foto. Sedangkan di Instagram [arsip], berbentuk video.   

    Dua jenis konten itu sama-sama memperlihatkan pesawat angkut berukuran besar yang dikawal masing-masing empat jet tempur di bagian kanan dan kiri. Pesawat Cina itu disebut terbang melintasi langit Mesir di atas kawasan piramida. Konten tersebut beredar di tengah blokade Israel terhadap bantuan kemanusian ke Gaza sejak Maret 2025 yang mengakibatkan penderitaan tambahan bagi warga Palestina di Gaza.



    Benarkah konten tersebut menggambarkan saat Cina mengirim bantuan ke Gaza?

    Tempo memverifikasi konten itu dengan pencarian gambar terbalik Google Lens, penelusuran di Youtube, dan membandingkan dengan pemberitaan dari situs media atau organisasi yang kredibel. 

    Faktanya, meski pemerintah Cina mengirimkan bantuan ke Gaza, namun foto dan video tersebut bukan bagian dari program tersebut. Video itu menunjukkan latihan militer bersama antara Cina dan Mesir.

    Verifikasi Foto dan Video



    Foto tersebut hampir sama dengan milik Reuters yang dipublikasikan pada 6 Mei 2025 berjudul Military aircraft fly in formation at the Giza pyramid complex. Foto tersebut adalah karya fotografer Reuters, Ryan Woo pada 1 Mei 2025. Reuters memberikan keterangan bahwa pesawat militer terbang dalam formasi yang disaksikan oleh para turis di kawasan piramida Giza.  

    Sedangkan klip-klip video yang beredar, telah dipublikasikan pada awal Mei di sejumlah pelantar media sosial, di antaranya di TikTok [akun satu dan akun dua], di Instagram, serta akun YouTube [akun satu dan akun dua].



    Akun Instagram @Aviationdiary, memberikan keterangan bahwa klip video itu bagian dari kerja sama militer Eagles of Civilization 2025 antara Cina dan Mesir.  

    Dikutip dari laman Fox News, dalam latihan itu Cina mengerahkan jet tempur J-10C, pesawat peringatan dini udara KJ-500, dan pesawat tanker angkut Y-20.



    Latihan Perang Cina dan Mesir

    Situs media Inggris, Reuters, melansir bahwa video tersebut dirilis oleh Cina untuk menunjukkan kemampuan pesawat tempurnya saat latihan gabungan perdana dengan Mesir. Latihan bertajuk Eagles of Civilization 2025 itu telah berlangsung di sebuah pangkalan udara Mesir sejak 19 April 2025 hingga 4 Mei 2025.  

    Dikutip dari situs Layanan Informasi Negara Mesir (SIS), latihan tersebut bertujuan untuk menyelaraskan strategi tempur melalui serangan udara gabungan dan perencanaan misi. Militer Mesir menggambarkan kerja sama tersebut untuk memperdalam hubungan pertahanan dan kemampuan militer bersama Cina.

    Penjelasan yang sama juga dipublikasikan oleh Cina Central Television (CCTV), jaringan televisi yang dibiayai pemerintah Cina. Pemeriksa fakta Reuters dan AFP sudah memeriksa klaim ini pada bulan Mei lalu.

    Hasil Cek Fakta

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa formasi saat Cina kirim bantuan ke Gaza adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27536) Sebagian Benar: Foto-foto Dampak Kerusakan Kota Tel Aviv Setelah Serangan Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/06/2025

    Berita

    SEBUAH akun di Facebook [arsip] mengunggah beberapa foto yang diklaim sebagai kondisi Kota Tel Aviv setelah serangan dari Iran.

    Foto-foto yang diunggah memperlihatkan bangunan bertingkat yang roboh dan rusak parah. Tampak juga beberapa orang sedang berada di sekitar lokasi bangunan yang sudah roboh tersebut.



    Benarkah foto-foto tersebut menunjukkan kondisi kota Tel Aviv akibat rudal balistik Iran?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Tempo menelusuri sumber asli foto-foto tersebut menggunakan layanan reverse image dan melakukan verifikasi berdasarkan berita dari media yang kredibel. Hasilnya, foto-foto tersebut memang benar menunjukkan dampak serangan Iran ke Israel.

    Namun, lokasi dalam foto tidak terjadi di Tel Aviv, melainkan di Bat Yam dan Rishon Lezion. Bat Yam berjarak 11 kilometer dari Tel Aviv. Sedangkan Rishon Lezion, berjarak 22 kilometer dari ibu kota Israel. 



    Berdasarkan penelusuran Tempo, foto ini dipublikasikan oleh Kantor Berita AFP pada 15 Juni 2025. Pada keterangan foto disebutkan, bangunan-bangunan rusak setelah serangan rudal Iran di Kota Bat Yam, selatan Tel Aviv, Israel, pada 15 Juni 2025. Kota Bat Yam berjarak 12 kilometer dari Tel Aviv.

    Menurut situs Times Of Israel, sedikitnya sembilan orang tewas, lebih dari 100 orang terluka, dan satu orang hilang setelah rudal balistik Iran menghantam sebuah apartemen di pusat kota Bat Yam pada Sabtu-Minggu, 15-16 Juni 2025.

    Tim Cek Fakta Tempo juga menemukan petunjuk berupa tulisan Karl Berg pada reruntuhan bangunan, berdasarkan video dari Times Of Israel dan media sosial X. Karl Berg merupakan salah satu jejaring minimarket dan supermarket di Israel. 

    Tempo kemudian memverifikasi lokasi Karl Berg dengan Google Maps. Visual yang identik berada di titik Yerushalayim St 45-47. Berikutnya, menggunakan Google Street View yang direkam Agustus 2022, lokasi tersebut identik dengan gambar bangunan yang runtuh akibat rudal Iran.



    Berdasarkan penelusuran Tempo, kedua foto ini identik dengan gambar yang dipublikasikan oleh Times Of Israel dan Reuters edisi 18 Juni 2025. Gambar yang diambil oleh Tim drone di Kota Rishon Lezion tersebut, memperlihatkan kerusakan di Rishon Lezion sehari setelah serangan rudal balistik dari Iran, 14 Juni 2025. 

    Serangan itu mengakibatkan dua orang meninggal dan puluhan lainnya luka-luka. Kota ini berjarak kurang lebih 22 kilometer dari Tel Aviv, Ibu Kota Israel.



    Foto ini identik dengan yang dipublikasikan New York Post pada 14 Juni 2025. Rudal Iran menghantam sejumlah bangunan tempat tinggal di Rishon LeZion dekat Tel Aviv, Israel, pada 14 Juni 2025. 

    Setelah ledakan terjadi, para pekerja darurat (ERT) setempat memeriksa semua bangunan yang terdampak. Setidaknya dua orang dilaporkan tewas dalam serangan tersebut.

    Dilansir Times Of Israel, pada, Sabtu 13 Juni 2025, rudal iran menghantam sebuah kawasan pemukiman di Rishon Lezion, dekat Tel Aviv. Sebanyak tiga orang meninggal dan sedikitnya 20 orang terluka dalam serangan ini.

    Kesimpulan

    Berdasarkan pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo, unggahan foto kondisi kota Tel Aviv setelah dihantam rudal balistik Iran adalah sebagian benar.

    Rujukan