KOMPAS.com - Beredar tautan atau link di Facebook menampilkan thumbnail artikel dari Detik.com.
Pada thumbnail tersebut tampak Deddy Corbuzier memakai kemeja oranye dan ada aparat di belakangnya, seolah menggambarkan momen penangkapan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.
Artikel menggambarkan penangkapan Deddy Corbuzier disebarkan oleh akun Facebook ini pada 11 November 2024. Arsipnya dapat dilihat di sini.
"Tuduhan terhadap Deddy Corbuzier telah dikonfirmasi," tulis akun tersebut.
Sementara, berikut judul artikel pada thumbnail:
DEDDY CORBUZIER TIDAK TAHU MIKROFON MENYALA, KAMI MENGUCAPKAN SELAMAT TINGGAL UNTUK SELAMANYA
INI ADALAH HARI YANG MENYEDIHKAN BAGI SELURUH INDONESIA
(GFD-2024-24088) [HOAKS] Artikel Deddy Corbuzier Ditangkap
Sumber:Tanggal publish: 19/11/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek judul artikel yang beredar di portal berita Detik.com.
Tidak ditemukan artikel dengan judul seperti thumbnail di Facebook. Hasil pencariannya dapat dilihat di sini.
Ketika diklik, tautan juga tidak mengarah ke alamat domain Detik.com.
Hasil pelacakan melalui URL Scan menunjukkan, tautan justru mengarah ke situs jual beli.
Pemimpin Redaksi Detik.com, Alfito Deannova Ginting memastikan tautan yang beredar di Facebook bukanlah produk dari Detik.com.
"Bahan domain Detik banyak dibajak orang sebagai nama portal tanpa hak dan sifatnya pelecehan terhadap hak intelektual," kata Alfito kepada Kompas.com, Selasa (19/11/2024).
Ia memastikan, medianya mengedepankan pedoman dan etika jurnalistik.
Alfito mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap upaya phishing di media sosial.
"Perlu kedewasaan bagi penikmat konten di social media untuk tidak menelan bulat-bulat apa yang disebarluaskan," imbuh dia.
Tidak ditemukan artikel dengan judul seperti thumbnail di Facebook. Hasil pencariannya dapat dilihat di sini.
Ketika diklik, tautan juga tidak mengarah ke alamat domain Detik.com.
Hasil pelacakan melalui URL Scan menunjukkan, tautan justru mengarah ke situs jual beli.
Pemimpin Redaksi Detik.com, Alfito Deannova Ginting memastikan tautan yang beredar di Facebook bukanlah produk dari Detik.com.
"Bahan domain Detik banyak dibajak orang sebagai nama portal tanpa hak dan sifatnya pelecehan terhadap hak intelektual," kata Alfito kepada Kompas.com, Selasa (19/11/2024).
Ia memastikan, medianya mengedepankan pedoman dan etika jurnalistik.
Alfito mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati terhadap upaya phishing di media sosial.
"Perlu kedewasaan bagi penikmat konten di social media untuk tidak menelan bulat-bulat apa yang disebarluaskan," imbuh dia.
Kesimpulan
Thumbnail tautan di Facebook menampilkan artikel Detik.com soal penangkapan Deddy Corbuzier merupakan hoaks.
Tidak ada artikel yang dimaksud di portal berita Detik.com. Tautan yang disebarkan justru mengarah ke situs jual beli.
Tidak ada artikel yang dimaksud di portal berita Detik.com. Tautan yang disebarkan justru mengarah ke situs jual beli.
Rujukan
- https://www.facebook.com/61567397277469/posts/8442409659202812/?rdid=1gWHZ0f1X6dxQGOP
- https://ghostarchive.org/archive/AQY5O
- https://www.detik.com/search/searchall?query=DEDDY+CORBUZIER+TIDAK+TAHU+MIKROFON+MENYALA%2C+KAMI+MENGUCAPKAN+SELAMAT+TINGGAL+UNTUK+SELAMANYA
- https://urlscan.io/result/bdc323cf-56f3-47cd-b4d6-47d265e8cafe/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2024-24087) [HOAKS] Informasi Tarif Denda Tilang yang Beredar pada November 2024
Sumber:Tanggal publish: 19/11/2024
Berita
KOMPAS.com - Beredar informasi tarif denda tilang terbaru. Informasi itu memuat tarif denda untuk berbagai jenis pelanggaran lalu lintas.
Informasi itu juga memuat narasi yang menyebutkan bahwa polisi sengaja memancing warga untuk menyuap petugas di jalan raya.
Sebab, petugas yang berhasil membuktikan ada warga yang melakukan suap akan mendapatkan bonus dari Kapolri sebesar Rp 10 juta per satu orang.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu hoaks.
Informasi tarif denda tilang terbaru dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (19/11/2024). Berikut narasi yang dibagikan:
*INFORMASI LALU LINTAS*
Instruksi Kapolri*BIAYA tilang terbaru di Indonesia Kapolri baru mantap
1. Tidak ada STNK Rp. 50,0002. Tidak bawa SIM Rp. 25,0003. Tidak pakai Helm Rp. 25,0004. Penumpang tidak pakai Helm Rp. 10,000
5. Tidak pakai sabuk Rp. 20,000
6. Melanggar lampu lalin- Mobil Rp. 20,000- Motor Rp. 10.000
7. Tidak pasang isyarat mogok Rp. 50,0008. Pintu terbuka saat jalan Rp. 20,000
9. Perlengkapan mobil Rp. 20,00010. Melanggar TNBK Rp. 50,00011. Menggunakan HP/SMS Rp. 70,000
12. Tidak miliki spion, klakson- Motor Rp. 50,000- Mobil Rp. 50,00013. Melanggar rambu lalin Rp. 50,000.
Dicopy dari Mabes PolriInformasi yang hrs dipublikasikan dan mungkin bermanfaat !
JANGAN MINTA DAMAI
Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor/mobil, "JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP"
Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
Dan "Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan" Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
"Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yang menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10.000.000/1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun"
(Nah, lebih besar bukan ?daripada uang damai yang hanya 50.000 s/d 100,000, jelas saja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tersebut diatas banyak yang tidak tahu.
Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yang kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
Sebarkan berita ini ke siapa saja yang anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
WASPADALAH WASPADALAH
"Semoga bermanfaat
Screenshot Hoaks, informasi tarif denda tilang yang beredar pada November 2024
Informasi itu juga memuat narasi yang menyebutkan bahwa polisi sengaja memancing warga untuk menyuap petugas di jalan raya.
Sebab, petugas yang berhasil membuktikan ada warga yang melakukan suap akan mendapatkan bonus dari Kapolri sebesar Rp 10 juta per satu orang.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi itu hoaks.
Informasi tarif denda tilang terbaru dibagikan oleh akun Facebook ini pada Selasa (19/11/2024). Berikut narasi yang dibagikan:
*INFORMASI LALU LINTAS*
Instruksi Kapolri*BIAYA tilang terbaru di Indonesia Kapolri baru mantap
1. Tidak ada STNK Rp. 50,0002. Tidak bawa SIM Rp. 25,0003. Tidak pakai Helm Rp. 25,0004. Penumpang tidak pakai Helm Rp. 10,000
5. Tidak pakai sabuk Rp. 20,000
6. Melanggar lampu lalin- Mobil Rp. 20,000- Motor Rp. 10.000
7. Tidak pasang isyarat mogok Rp. 50,0008. Pintu terbuka saat jalan Rp. 20,000
9. Perlengkapan mobil Rp. 20,00010. Melanggar TNBK Rp. 50,00011. Menggunakan HP/SMS Rp. 70,000
12. Tidak miliki spion, klakson- Motor Rp. 50,000- Mobil Rp. 50,00013. Melanggar rambu lalin Rp. 50,000.
Dicopy dari Mabes PolriInformasi yang hrs dipublikasikan dan mungkin bermanfaat !
JANGAN MINTA DAMAI
Segala pelanggaran di jalan Raya baik berkendara motor/mobil, "JANGAN MINTA DAMAI DAN MEMBERI UANG, KARENA ITU BERARTI MENYUAP"
Jadi, walaupun Polisi menawarkan damai, TOLAK SAJA karena itu HANYA PANCINGAN / JEBAKAN.
Dan "Lebih baik minta di tilang, lalu nanti di urus di pengadilan" Ini adalah Instruksi KAPOLRI kepada seluruh jajaran Polisi bahwa
"Bagi POLISI yang bisa membuktikan ada warga yang menyuap Polisi, Polisi tersebut mendapatkan BONUS sebesar Rp. 10.000.000/1 warga dan Penyuap kena hukuman 10 tahun"
(Nah, lebih besar bukan ?daripada uang damai yang hanya 50.000 s/d 100,000, jelas saja akan ada oknum Polisi yang lebih pilih menjebak karena uangnya lebih besar).
INFORMASI INI PENTING HARAP jangan MAIN-MAIN, karena info tersebut diatas banyak yang tidak tahu.
Waspadai bila sekarang ada oknum Polisi sedang mencari-cari KELEMAHAN / KELENGAHAN agar kita terpancing untuk menyuap mereka dan mereka mendapat Bonus besar.
Beberapa teman mengatakan bahwa di JKT / SBY sudah banyak yang kena jebakan ini, karena banyak orang yang tidak tahu instruksi baru dari Kapolri ini.
Sebarkan berita ini ke siapa saja yang anda kenal dan kasihi, agar tidak terkena jebakan seperti ini.
WASPADALAH WASPADALAH
"Semoga bermanfaat
Screenshot Hoaks, informasi tarif denda tilang yang beredar pada November 2024
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, informasi tarif denda tilang dan narasi polisi sengaja memancing warga untuk menyuap petugas merupakan hoaks yang pernah beredar pada 2021.
Divisi Humas Polri melalui unggahan Instagram pada 30 Januari 2021, memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks.
"Divisi Humas Polri memastikan bahwa informasi yang beredar itu adalah tidak benar atau hoaks. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., tidak pernah memberikan instruksi atau perintah seperti informasi tersebut," demikian bantahan Divisi Humas Polri.
Divisi Humas Polri melalui unggahan Instagram pada 30 Januari 2021, memastikan bahwa informasi tersebut tidak benar atau hoaks.
"Divisi Humas Polri memastikan bahwa informasi yang beredar itu adalah tidak benar atau hoaks. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., tidak pernah memberikan instruksi atau perintah seperti informasi tersebut," demikian bantahan Divisi Humas Polri.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tarif denda tilang dan narasi polisi sengaja memancing warga untuk menyuap petugas merupakan hoaks.
Informasi itu merupakan hoaks yang pernah beredar pada 2021, dan telah dibantah oleh Divisi Humas Polri melalui unggahan Instagram resmi.
Informasi itu merupakan hoaks yang pernah beredar pada 2021, dan telah dibantah oleh Divisi Humas Polri melalui unggahan Instagram resmi.
Rujukan
(GFD-2024-24086) Keliru, Video Nila Moeloek Menceritakan Penemuan Obat Prostat di Acara Kick Andy
Sumber:Tanggal publish: 20/11/2024
Berita
Sebuah video beredar di Facebook [ arsip ] yang diklaim memperlihatkan mantan Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek, menemukan obat prostat di acara Kick Andy, Metro TV.
Video itu memperlihatkan acara Kick Andy yang membahas tentang penemuan Nila Moeloek mengenai obat prostat dan mengembalikan kondisi ereksi pada pria. Nila Moelek dalam video itu menyatakan obat yang dibuatnya berbahan alami dan dikembangkan atas kerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Namun, apakah konten yang menampilkan Nila menjelaskan obat prostat di acara Kick Andy itu video asli?
Hasil Cek Fakta
Tempo mencari sumber video konten tersebut, yakni acara Kick Andy dengan tamu Nila Moeloek, menggunakan mesin pencari dan kata kunci.
Video 1
Tayangan program acara Kick Andy tersebut ditemukan di saluran YouTube Kick Andy Show edisi 20 Maret 2019. Dalam acara itu, sesungguhnya Andy dan Nila tidak membahas masalah ereksi dan seksual pria, maupun obat penyembuhnya. Acara itu membahas permasalahan katarak yang menimbulkan kerugian kesehatan dan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.
Video 2
Di video aslinya, Nila Moeloek juga tidak membahas penyakit prostat ataupun obat penyembuhnya. Dalam acara itu, Nila mengatakan bahwa Indonesia memiliki sejumlah faktor yang membuat angka katarak pada masyarakat tinggi. Pertama, Indonesia dilewati garis khatulistiwa yang mendapat lebih banyak paparan sinar UV dari matahari.
Kedua, jumlah lansia yang terus meningkat membuat jumlah pengidap katarak meningkat signifikan. Namun, untuk meningkatkan kesehatan dan perekonomian masyarakat, hal itu harus diatasi oleh semua pihak.
Pemeriksaan video tersebut menggunakan aplikasi pendeteksi konten AI (kecerdasan buatan), Truemedia.org, menyimpulkan kemungkinan suara dalam video itu dihasilkan darigenerative AIadalah 97 sampai 100 persen.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar menampilkan Nila Moeloek menjelaskan obat prostat yang dikembangkannya di acara Kick Andy, adalah klaimkeliru.
Sesungguhnya video itu adalah sesi wawancara Andy dengan Nila yang saat itu menjabat Menteri Kesehatan RI, di acara Kick Andy, saat membahas masalah katarak yang merugikan kesehatan dan ekonomi masyarakat Indonesia.
Rujukan
(GFD-2024-24085) Keliru, Video Raja Salman Wafat
Sumber:Tanggal publish: 20/11/2024
Berita
Video yang diklaim sebagai berita wafatnya Salman bin Abdulaziz al Saud, Raja Arab Saudi ketujuh, beredar di WhatsApp [ arsip ].
Video yang berdurasi 18 detik itu memperlihatkan seorang pembaca berita berbahasa Arab mengucapkan "innalillahi wainnailaihi rojiun" di awal video. Foto Raja Salman berukuran kecil juga ditampilkan dalam tayangan tersebut.
Tempo menerima permintaan pembaca untuk memeriksa kebenaran narasi tersebut. Benarkah Raja Salman wafat?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan Google Lens dan mesin pencarian YouTube. Konten yang dibagikan tersebut merupakan potongan video sebuah kantor berita di Arab Saudi, Al-Ekhbariyah. Saluran ini merupakan salah satu saluran resmi Kerajaan Arab Saudi.
Video tersebut pernah diunggah akun Youtube ???? ????????? di sini pada 20 Mei 2024. Dari hasil transkrip ucapan penyiar tersebut, sejatinya host acara menginformasikan bahwa saat itu Raja Salman bin Abdulaziz al Saud memeriksakan kondisi kesehatan atas permintaan kerajaan di Istana Al Salam di Jeddah.
Dokter menemukan adanya pneumonia yang kemudian merekomendasikan dia untuk menjalani program pengobatan di Istana Salam di Jeddah hingga peradangannya hilang.
Pada 19 Mei 2024 situs DW berbahasa Arab juga melansir bahwa Pengadilan Kerajaan Saudi mengatakan Raja Salman menderita pneumonia dan dia akan menjalani perawatan antibiotik. Raja Salman sebelumnya dirawat di rumah sakit pada Mei 2022, di mana dia dirawat selama sekitar satu minggu dan menjalani pemeriksaan kesehatan, termasuk kolonoskopi.
Raja Salman sendiri masih aktif beraktivitas. Media Saudi Press Agency ( SPA ) pada 17 November 2024 menerbitkan informasi bahwa Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengundang 1.000 jamaah untuk umroh gratis dari 66 negara. Detik.com juga melansir, Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan Saudi Abdullatif bin Abdulaziz Al Al-Sheikh menyebut program umrah ini merupakan komitmen mendalam kepemimpinan Saudi untuk melayani Islam dan kaum muslim, memperkuat persaudaraan di antara umat Islam di seluruh dunia, dan menjalin komunikasi yang bermakna dengan para pemangku kepentingan.
Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Faisal Abdullah H. Amodi menyebut Raja Salman mengundang 50 orang dari Indonesia untuk melaksanakan umrah. Undangan ini disebut sebagai bentuk perhatian Raja Salman terhadap seluruh umat Islam di dunia, terlebih pada Indonesia yang merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim video Raja Salman wafat adalahkeliru.
Host program acara berbahasa Arab itu tidak menyiarkan tentang kematian Raja Salman dari Arab Saudi. Tayangan tersebut terkait rencana pengobatan yang dilakukan Raja Salman karena pneumonia. Hingga 17 November, pihak Kerajaan Arab Saudi masih mengeluarkan informasi mengenai rencana Raja Salman mengeluarkan program umroh gratis.
Rujukan
- https://s3.eu-west-1.amazonaws.com/check-api-live/capi/574780758287954
- https://www.youtube.com/watch?v=q1CerOaJHvg
- https://www.dw.com/ar/%D8%A7%D9%84%D8%AF%D9%8A%D9%88%D8%A7%D9%86-%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%84%D9%83%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%B3%D8%B9%D9%88%D8%AF%D9%8A-%D9%8A%D8%B9%D9%84%D9%86-%D8%A5%D8%B5%D8%A7%D8%A8%D8%A9-%D8%A7%D9%84%D9%85%D9%84%D9%83-%D8%B3%D9%84%D9%85%D8%A7%D9%86-%D8%A8%D8%A7%D9%84%D8%AA%D9%87%D8%A7%D8%A8-%D9%81%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%B1%D8%A6%D8%A9/a-69128883
- https://www.spa.gov.sa/N2208948
- https://www.detik.com/hikmah/haji-dan-umrah/d-7123691/raja-salman-undang-1-000-orang-untuk-umrah-gratis-pada-2024 /cdn-cgi/l/email-protection#a2c1c7c9c4c3c9d6c3e2d6c7cfd2cd8cc1cd8ccbc6
Halaman: 15/5400