• (GFD-2025-28968) Hoaks Jokowi Tantang Pendemo Datang ke Rumahnya

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2025

    Berita

    tirto.id - Demonstrasi besar di pelbagai daerah pada akhir Agustus 2025 lalu menjadi peristiwa yang masih disoroti oleh publik, dengan jatuhnya 10 korban jiwa pada aksi tersebut.

    ADVERTISEMENT

    Di tengah aksi demonstrasi yang banyak berakhir kericuhan itu, muncul narasi yang mengklaim Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi, menantang para demonstran untuk datang ke rumahnya. Narasi tersebut tersebar di media sosial Facebook, dengan tampilan gambar tangkapan layar sebuah pemberitaan yang diklaim berisi artikel Jokowi menantang pendemo ke rumahnya.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    “Mahasiswa Lanjutkan ke Rumah Mulyono, Mulyono Minta Tolong Bersih-bersikan 🚮 Rumahnya,” begitu tulis teks unggahan akun bernama "Sultan" (arsip), Minggu (31/8/2025). Teks tersebut masuk ke dalam sebuah foto tangkapan layar dari sebuah artikel yang diklaim dimuat media berita detikcom, pada 29 Agustus 2025.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Perikasa Fakta Jokowi Tantang Pendemo. foto/hotline periksa fatkta tirto

    #inline4 {margin:1.5em 0}
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Selain narasinya mencurigakan, penulisan judul yang tidak konsisten dalam penggunaan huruf kapital juga menambah anomali dari unggahan tersebut.

    Sampai Rabu (10/9/2025) atau lebih dari sepekan unggahan tersebut beredar di Facebook, mengumpulkan 609 reaksi (tanda suka dan emoji), 130 komentar, serta 51 kali dibagikan ulang.

    Di kolom komentar, terpantau banyak yang mempercayai narasi tersebut, bahkan memuat sentimen negatif yang tinggi. Lalu, bagaimana faktanya? Apakah betul terdapat pemberitaan yang menyatakan Jokowi menantang demonstran ke rumahnya?

    ADVERTISEMENT

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mula-mula mencoba melakukan penelusuran gambar terbalik (reverse image search) terhadap gambar yang tersebar di Facebook tersebut. Kami menemukan artikel dari situs detikcom yang memiliki gambar muka dan tanggal terbit serupa dengan unggahan di media sosial tersebut.

    Akan tetapi, artikel tersebut punya judul berbeda dengan tangkapan layar yang diunggah di Facebook. Artikel asli dari situs detikcom berjudul, "Jokowi Berdukacita Ojol Affan Kurniawan Tewas Dilindas Rantis."

    Tulisan tersebut, sesuai judul aslinya, berisikan informasi pernyataan Jokowi merespons peristiwa yang menimpa driver ojol Affan Kurniawan. Affan tewas dilindas oleh mobil Rantis Brimob dalam peristiwa demonstrasi besar di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

    Artikel tersebut fokus membahas Jokowi yang ikut berbelasungkawa atas wafatnya Affan. Tidak ada pernyataan apapun dari Jokowi dalam artikel tersebut yang mengomentari aksi unjuk rasa, apalagi menantang demonstran ke rumahnya.

    Klaim narasi Jokowi menantang pendemo untuk datang ke rumahnya juga tidak ditemukan dalam artikel tersebut. Ada indikasi penyuntingan gambar, dengan mengganti judul artikel asli pemberitaan media untuk membuat narasi baru yang tidak berdasar fakta.

    Modus seperti ini banyak digunakan berbagai unggahan di media sosial yang sempat Tirto simpulkan sebagai hoaks.

    Baca juga:Salah, Artikel Sebut Tom Lembong dan Hasto Bebas karena JokowiHoaks, Artikel Sebut Yaqut Minta Jokowi Dipanggil KPKHoaks Tangkapan Layar Artikel Bernarasi Jokowi Terkena Kusta

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran Tirto menunjukkan gambar tangkapan layar berisi narasi artikel soal Jokowi menantang demonstran datang ke rumahnya bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Unggahan yang beredar di media sosial adalah potongan gambar dari artikel detikcom yang telah disunting judulnya. Artikel aslinya tidak membahas sama sekali soal tanggapan Jokowi soal demonstrasi, apalagi menantang peserta demo untuk datang ke rumahnya.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28967) [HOAKS] Jubir Kementerian P2MI Benarkan Ada Bantuan Rp 3 Miliar untuk TKI

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan video di media sosial mengeklaim Juru Bicara Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Gina Fita, membenarkan kabar adanya bantuan Rp 3 miliar kepada 15 orang tenaga kerja Indonesia (TKI).

    Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tersebut tidak benar atau hoaks

    Video yang mengeklaim Jubir Kementerian P2MI, Gina Fita membenarkan terkait adanya bantuan Rp 3 miliar kepada 15 orang TKI salah satunya dibagikan akun Facebook ini.

    Dalam video, Gina seolah-olah memberikan klarifikasi terkait informasi keliru di medsos. Dia terdengar membenarkan kabar itu.

    Hasil Cek Fakta

    Ketika dicek, akun media sosial Kementerian P2MI tidak mengunggah video yang menampilkan Gina Fita membenarkan informasi terkait program bantuan Rp 3 miliar. 

    Tim Cek Fakta Kompas.com justru menemukan faktanya bahwa video itu memanipulasi konten Kementerian P2MI yang diunggah pada 25 April 2025 ini.

    Video utuhnya dipotong, seolah-olah Gina membenarkan adanya bantuan Rp 3 miliar kepada 15 orang TKI. 

    Padahal, dalam video aslinya Gina menyampaikan bahwa konten Kementerian P2MI akan memberikan dana bantuan Rp 3 miliar kepada 15 orang pekerja migran tidak benar atau hoaks.

    Dalam video, Gina mengimbau masyarakat untuk tidak percaya terhadap konten penipuan mengatasnamakan Kementerian P2MI.

    Sebelumnya di media sosial juga muncul konten manipulasi yang mengeklaim Gina menawarkan dana bantuan presiden Rp 300 juta pada pekerja migran.

    Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di sini.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Jubir Kementerian P2MI, Gina Fita membenarkan terkait adanya bantuan Rp 3 miliar kepada 15 orang TKI merupakan kabar tidak benar atau hoaks.

    Faktanya, video itu dipotong seolah Gina membenarkan informasi terkait bantuan tersebut. 

    Padahal, dalam video aslinya ia menyampaikan bahwa konten soal Kementerian P2MI akan memberikan dana bantuan Rp 3 miliar tidak benar atau hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28966) [HOAKS] Prabowo Pindahkan 150.000 Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia ke Jepang

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim Presiden Prabowo Subianto memindahkan 150.000 pekerja migran Indonesia dari Malaysia ke Jepang.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi Prabowo memindahkan 150.000 pekerja migran Indonesia dari Malaysia ke Jepang dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Pak Prabowo pindahkan 150 ribu TKI Indonesia dari malaysia ke jepang, gimana respon negeri jiran.

    Narasi itu disertai video berdurasi 4 menit 37 detik yang membahas tentang kebutuhan tenaga kerja di Jepang.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan pemberitaan kredibel soal pemindahan 150.000 pekerja migran Indonesia dari Malaysia ke Jepang.

    Sementara itu, video yang dibagikan akun Facebook tersebut bersumber dari artikel CNBC Indonesia, 21 April 2025. Artikel asli berjudul "Mohon Perhatian, Jepang Butuh 150.000 Tenaga Kerja Baru-Gaji Segini".

    Artikel itu memuat pernyataan Ketua Ikatan Pengusaha Kenshuusei Indonesia (IKAPEKSI) Pranyoto Widodo soal peluang kerja di Jepang bagi warga negara Indonesia.

    "Lowongan pekerjaan di Jepang sekarang yang terbuka sangat lebar, 150.000 pekerja, itu terbuka untuk seluruh dunia. Cuma peluang paling besar pasarnya di Indonesia. Karena notabene orang Indonesia cukup disukai dengan orang Jepang," kata Pranyoto.

    "Gaji untuk magang bisa Rp 12 juta, Tergantung prefektur, sama kayak kita. Jadi gajinya sama kayak kita kalau kita ngelihat wilayah per daerah. Kalau daerahnya semakin ke desa, sebetulnya makin murah UMR-nya itu," ujarnya.

    Akan tetapi, artikel tersebut tidak menyinggung adanya pemindahan pekerja migran Indonesia dari Malaysia ke Jepang oleh Presiden Prabowo.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Prabowo memindahkan 150.000 pekerja migran Indonesia dari Malaysia ke Jepang adalah hoaks.

    Konten tersebut hanya mengutip pemberitaan soal peluang warga negara Indonesia bekerja di Jepang, bukan pemindahan pekerja migran Indonesia dari Malaysia ke Jepang.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28965) [KLARIFIKASI] Festival di Jepang Keliru Diklaim Demo Dukung Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial, beredar sebuah video menampilkan sekelompok orang berjalan beriringan sambil memegang spanduk bertuliskan "Republic Indonesia".

    Mereka diklaim sebagai warga Jepang yang melakukan aksi demonstrasi sebagai bentuk dukungan bagi Indonesia.

    Video itu disebarkan di tengah gelombang aksi demonstrasi pada Agustus dan September 2025.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan narasi keliru.

    Video warga Jepang melakukan aksi demo mendukung Indonesia disebarkan oleh akun Facebook ini dan TikTok ini.

    Tangkapan layar video tersebut juga disebarkan oleh akun Facebook ini.

    Berikut teks yang tertera dalam video:

    Negara Jepang Pun Melakukan aksi Demo untuk Mensupport Indonesia

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, mengenai warga Jepang melakukan aksi demo mendukung Indonesia.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar bukanlah aksi demo, melainkan bagian dari rangkaian festival di Jepang.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar, kemudian melakukan pencarian gambar di Google.

    Hasil pencarian mengarahkan pada foto di situs web Antara dan El Shinta.

    Diwartakan, perwakilan Indonesia mengikuti Festival Hakata Dontaku, festival terbesar di Fukuoka yang berlangsung pada 3-4 Mei 2025.

    Untuk memeriahkan festival, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bersama Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Fukuoka, dan organisasi nirlaba (NPO) Teman Hati menampilkan berbagai kesenian dan budaya, seperti angklung, tari Bali, tari Saman dan Topeng Ireng.

    Dikutip dari Japan Travel, Festival Hakata Dontaku merupakan perayaan tahunan yang telah diadakan sejak 800 tahun lalu.

    Festival ini awalnya diadakan untuk merayakan Tahun Baru Tionghoa dan menghormati para tuan tanah setempat.

    Video penampilan perwakilan Indonesia dapat dilihat di kanal YouTube ini pada jam ke-1 menit ke-30.

    Tampak spanduk yang dibawa serupa dengan yang beredar dalam video.

    Kesimpulan

    Video penampilan perwakilan Indonesia dalam Festival Hakata Dontaku di Fukuoka, Jepang pada 2024 disebarkan dengan konteks keliru.

    WNI di Jepang membawakan tarian, musik, dan kesenian daerah Indonesia selama festival berlangsung.

    Peristiwa dalam video bukanlah aksi demo warga Jepang untuk mendukung Indonesia.

    Rujukan