• (GFD-2025-31226) [SALAH] Purbaya Otak di Balik Penyitaan Duit Korupsi Konglomerat

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 30/12/2025

    Berita

    Akun Instagram "wijaya27071" pada Sabtu (27/12/2025) mengunggah video [arsip] yang menyebut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebagai otak dibalik penyitaan uang triliunan rupiah, lahan sawit jutaan hektare, serta penindakan pajak dan ekspor ilegal, dengan gambaran seolah-olah ia memiliki kekuasaan absolut atas arus uang negara dan proses penegakan hukum.

    Unggahan tersebut disertai narasi:

    "Muncul pertanyaan: mengapa baru sekarang disita uang 13 Triliun dan 6 Triliun, padahal seharusnya selesai sebelum Purbaya menjabat? Jawabannya adalah karena mereka menunggu "surat sakti pemutihan" dari Purbaya – yang tak pernah terbit.

    Selama ini sering ada berita korupsi besar (seperti Pertamina 1.000 Triliun atau timah 200 Triliun) tapi uangnya tidak pernah muncul. Di jaman Purbaya, siapa pun yang mengumumkan korupsi harus bertanggung jawab untuk memasukkan uang itu ke negara. Ia menegaskan: "Jangan harap surat sakti dari saya. Kalau tidak ungkap sekarang dan main petak umpet, tahun 2026 saya akan gulung kalian semua".

    Hingga Selasa (30/12/2025) video tersebut telah dilihat sekitar 240-an ribu kali, mendapat 13-an ribu, dan mendapat 640-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci "UU Tipikor tentang penyitaan uang korupsi" ke mesin pencarian Google. 

    Hasil penelusuran menunjukkan bahwa UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001) memiliki dasar hukum yang kuat, sah, dan konstitusional. Penyitaan dan perampasan aset hasil korupsi dilakukan melalui proses peradilan, bukan secara sewenang-wenang, serta bertujuan memulihkan kerugian keuangan negara.

    Kesimpulan

    UU Tipikor mengatur bahwa penyitaan dan perampasan aset hanya dapat dilakukan melalui proses hukum dan putusan hakim, bukan atas keputusan individu. Unggahan berisi klaim “Purbaya otak dibalik penyitaan duit korupsi konglomerat” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-31225) [SALAH] Prabowo Bebaskan Tarif Listrik Selama Tiga Bulan

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 30/12/2025

    Berita

    Beredar unggahan video [arsip] dari akun Tiktok “kejadianviral2025” pada Sabtu (20/12/2025) yang mengklaim Prabowo bebaskan tarif listrik pelanggan dengan daya 450 VA - 2.200 VA. Berikut narasi lengkapnya:

    Untuk Kesej4hter4an R4kyat Indonesia

    Pak PR4BOWO Gr4t1skan PLN Hari Ini Sel4ma 3 Bul4n Yang Mem1liki D4ya L1strik Ant4ra 450 VA H1ngga 2.200VN.

    Sud4h R1lis Token Gr4tis Dari Pemer1ntah Dan Sud4h Berj4lan.

    Netizen: J4ngan Gr4tis Pak, Tvrun H4rga Tar1f, Atau D1skon 50% Itu Sud4h San94t Memb4ntu Masy4rank4t.

    Hingga Selasa (30/12/2025), unggahan tersebut telah mendapat 12 tanda suka, menuai 2 komentar, dan dibagikan ulang sebanyak 1 kali oleh pengguna Tiktok lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Cek Fakta Kompas.com.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri kebenaran klaim dengan menghubungi Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto. PLN memastikan tidak pernah mengumumkan promo dimaksud, sehingga informasi yang beredar adalah hoax dan indikasi scam.

    Greg menyebutkan, informasi terkait promo resmi dari PLN dapat dilihat pada aplikasi PLN Mobile dan saluran komunikasi resmi PLN, termasuk akun media sosial yang terverifikasi.

    Adapun, iming-iming token listrik gratis dari PLN merupakan modus penipuan yang sering muncul di media sosial. 

    Sebelumnya, informasi yang mengklaim PLN memberikan token listrik gratis dalam rangka merayakan HUT ke-80 RI beredar pada Agustus 2025.

    Perwakilan PLN mengonfirmasi kepada Kompas.com pada 5 Agustus 2025 bahwa pembagian token listrik gratis tersebut adalah informasi palsu.

    Kesimpulan

    PLN memastikan informasi tarif listrik gratis yang beredar di media sosial adalah informasi palsu. Unggahan berisi klaim “Prabowo bebaskan tarif listrik selama tiga bulan” adalah konten palsu (fabricated content).
    (Ditulis oleh Pekik Jalu Utomo)

    Rujukan

  • (GFD-2025-31224) Hoaks Purbaya Mastermind Penyitaan Uang Korupsi Konglomerat

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/12/2025

    Berita

    tirto.id - Sebuah video beredar di media sosial yang menyebutkan Menteri Keuangan RI Purbaya Yudhi Sadewa sebagai mastermind dari operasi penyitaan uang korupsi konglomerat sebanyak Rp6 triliun dan Rp13 triliun.

    ADVERTISEMENT

    Mastermind merujuk ke istilah bagi orang yang berperan merencanakan dan mengendalikan ide atau proyek besar atau disebut dalang. Dalam video unggahan akun Instagram “@wijaya27071” (arsip) pada Sabtu (27/12/2025), tertulis pesan “Purbaya Mastermind Dibalik Penyitaan Duit Korupsi Konglomerat”.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Dalam video berdurasi 2 menit 52 detik tersebut dijabarkan upaya-upaya Purbaya untuk menyita uang hasil korupsi. Narator juga menyertakan sejumlah detail informasi untuk memperkuat narasi.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    ”Para pecinta cerita digital, sitaan uang sebesar Rp13 triliun dan Rp6 triliun ternyata di belakangnya ada mastermind yang bernama Purbaya yang menjabat sebagai Menteri Keuangan,” begitu pesan narator, membuka cerita dalam video.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Narator dalam video juga menyebutkan bahwa Purbaya memiliki big data terkait uang masuk dan keluar di Indonesia dan tidak memberikan surat sakti yang dapat digunakan oleh oknum aparat untuk memilah sitaan yang akan dilegalkan. Dikatakan bahwa di zaman Purbaya siapapun yang mengumumkan kasus korupsi harus bertanggung jawab untuk memasukkan uangnya ke negara.

    Sampai artikel ini ditulis pada Senin (29/12/2025), unggahan tersebut telah mendapatkan 13,1 ribu likes, 649 komentar, dan 475 kali dibagikan ulang. Sejumlah komentar teratas juga mengindikasikan audiens yang percaya dengan informasi dalam video tersebut.

    ADVERTISEMENT

    Periksa Fakta Purbaya Dalang Sita Uang Konglomerat. foto/Hotline periska fakta tirto

    Tirto juga menemukan unggahan serupa pada akun Instagram “ywidi927” (arsip) dan platform X diunggah oleh akun bernama “monica official” (arsip).

    Lantas, benarkah video yang menyebut bahwa Purbaya adalah mastermind dibalik penyitaan uang konglomerat?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mengamati keseluruhan video berdurasi hampir 3 menit tersebut. Dalam video tidak terdapat keterangan tempat dan waktu yang spesifik.

    Video terlihat seperti suntingan yang menggabungkan sejumlah kejadian. Terlihat beberapa latar belakang tempat dan kejadian yang berbeda. Pengunggah juga menambahkan beberapa ilustrasi seperti kebun sawit dan meja dengan tumpukan uang.

    Tirto kemudian mencoba melakukan pencocokan visual terhadap beberapa potongan gambar dalam video. Potongan yang paling mencolok, yang menunjukkan Purbaya berdiri di depan tumpukan uang menjadi fokus kami.

    Hasil pencarian gambar terbalik (reverse image search) mengarahkan kami ke video berikut dari unggahan Sekretariat Presiden. Video tersebut adalah momen saat Presiden Prabowo menyaksikan penyerahan hasil penyelamatan keuangan negara di Jakarta, Rabu (24/12/2025).

    Di kesempatan itu Purbaya sempat berfoto dengan memegang piagam bersama Jaksa Agung ST Burhanuddin dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. Momen serupa unggahan di media sosial bisa ditemukan di sekitar menit 18, video Sekretariat Presiden.

    Tumpukan uang tersebut bukan hasil penyitaan uang konglomerat, melainkan hasil dari denda administratif dari 20 perusahaan perkebunan kelapa sawit dan pertambangan yang melanggar aturan di kawasan hutan, serta hasil rampasan perkara korupsi besar (minyak goreng dan gula). Uang tunai tersebut dipajang di lobi Gedung Bundar Kejaksaan Agung dan diserahkan langsung oleh Jaksa Agung kepada negara dengan disaksikan oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Lebih lanjut, Tirto juga menemukan informasi dari akun Instagram @ppid.kemenkeu. ditemukan unggahan yang memberikan pernyataan bahwa berita yang menyatakan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mastermind dibalik penyitaan duit korupsi adalah tidak benar.

    "Berita yang menyatakan bahwa Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, mastermind di balik penyitaan duit korupsi adalah tidak benar atau hoaks," demikian pernyataan tertulis yang dikutip dari akun Instagram resmi PPID Kemenkeu, Senin (29/12/2025).

    Berdasar rangkuman Tirto, dana Rp6 triliun yang dimaksud berasal dari dua sumber. Pertama, penagihan denda administratif kehutanan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH). Kedua, hasil penyelamatan keuangan negara dari penanganan kasus dugaan korupsi di sektor kehutanan.

    Uang tersebut sebelumnya dipamerkan oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam konferensi pers yang turut disaksikan langsung Presiden Prabowo Subianto di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (24/12/2025).

    Sementara itu terkait klaim dana senilai Rp13 triliun, atau tepatnya Rp13.255.244.538.149 diserahkan Kejaksaan Agung pada Senin (20/10/2025). Dana tersebut merupakan uang pengganti dari korporasi yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi CPO, antara lain Wilmar Group senilai Rp11,88 triliun, Permata Hijau Group Rp1,86 miliar, dan Musim Mas Rp1,8 triliun.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran menunjukkan bahwa video yang mengklaim Purbaya adalah mastermind dibalik penyitaan uang korupsi konglomerat adalah adalah salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Video yang beredar di media sosial menggunakan potongan klip dari kejadian lain yang tidak terkait dengan penyitaan uang korupsi konglomerat. Pihak Kementerian Keuangan juga telah menekankan kalau informasi yang tersebar di media sosial adalah hoaks.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-31223) Hoaks Pertamina Bagikan Tautan Hadiah Tahun Baru 2026

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/12/2025

    Berita

    tirto.id - Baru-baru ini, beredar unggahan di media sosial mengklaim bahwa PT Pertamina membagikan hadiah tahun baru. Unggahan tersebut dibuat 22 jam yang lalu pada Facebook oleh akun bernama “Prabumulih Nganar” pada Rabu, (24/12/2025). Dalam unggahan ditemukan tautan pendaftaran hadiah tahun baru 2026.

    ADVERTISEMENT

    Ketika diklik, tautan mengarah ke laman pengisisan kuesioner. Berikut narasi yang dibagikan: “PERTAMINA - Hadiah Tahun Baru 2026. Melalui kuesioner, anda akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan Rp1.500.000.”

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Periksa Fakta Pertamina Bagi Hadiah Natal 2026.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    Laman tersebut juga menampilkan logo Pertamina dan foto antrian kendaraan bermotor di SPBU. Selain itu, terdapat testimoni dari pengguna yang mendukung narasi klaim hadiah akhir tahun Pertamina di laman tersebut. Namun tidak ditemukan keterangan lengkap alamat Pertamina ataupun contact person yang dapat dihubungi untuk mengkonfirmasi hadiah.

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Baca juga:Sudirman Said Jelaskan Hasil Pemeriksaan di Kejagung soal PetralKejagung Periksa Sudirman Said terkait Dugaan Korupsi Petral

    Sampai artikel ini ditulis pada Kamis, (25/12/2025), unggahan tersebut telah dibagikan sebanyak 6 kali.

    ADVERTISEMENT

    Tirto juga menemukan unggahan serupa pada Facebook diunggah oleh akun bernama “Bakulan Pentung PPU” (arsip) dan “Wayang Kelir” (arsip).

    “Modus apa nyata sih… PT. PERTAMINA bagi-bagi hadiah di akhir tahun,” begitu narasi dituliskan pada unggahan Wayang Kelir.

    Lantas, benarkah PT Pertamina bagikan hadiah tahun baru bagi masyarakat?

    Hasil Cek Fakta

    Pertama-tama, Tirto mencoba mengecek keaslian laman yang diunggah akun Facebook tersebut. Analisis situs UrlScan menunjukan bahwa tautan yang dibagikan tidak terafiliasi dan bukan situs resmi Pertamina. Tautan tersebut milik Cloudflarenet dengan domain oklv.buzz, dibuat pada 5 Desember 2025 dan berlaku selama 3 bulan.

    Kemudian Tirto mencoba membuka tautan tersebut, pengunjung diarahkan pada pengisian kuesioner singkat yang diklaim untuk mengundi hadiah dengan mengisi pertanyaan: “Apakah kamu tahu? Pertamina? Berapa usiamu? Bagaimana menurutmu tentang Pertamina? Apakah anda pria atau wanita?”.

    Baca juga:Pertamina Prediksi Konsumsi BBM Naik 3,2 % di Periode Nataru

    Jawaban akan diverifikasi, lalu muncul ucapan "selamat jawaban telah disimpan". Setelah itu pengunjung seolah diberi kesempatan untuk mendapatkan hadiah dengan memilih kotak berwarna biru sebanyak 3 kali. Pengunjung yang berhasil membuka kotak berisi uang akan diminta mempromosikan hadiah tersebut ke 5 grup atau 20 teman dan mengklaim hadiah dengan menghubungi nomor WhatsApp tertera.

    Biasanya, modus ini digunakan untuk memancing korban berkomunikasi langsung dengan pelaku penipuan. Data pribadi yang didapat dari pengguna biasanya dieksploitasi untuk modus phishing. Phishing merupakan modus penipuan siber untuk mendapatkan data-data pribadi dengan menyamar sebagai pihak terpercaya seperti bank atau lembaga lain menggunakan tautan berbahaya untuk mencuri data korban.

    Sebab, tidak ada satu pun informasi resmi yang menyatakan Pertamina mengadakan hadiah tahun baru berupa uang tunai.

    Vice President Corporate Communicaton Pertamina, Muhammad Baron, kepada Tirto menegaskan seluruh program promosi Pertamina disampaikan melalui saluran komunikasi resmi perusahaan yakni website www.pertamina.com, akun sosial media @pertamina serta aplikasi resmi MyPertamina.

    Salah satu promo yang dilakukan Pertamina diunggah akun Instagram resmi @pertaminapatraniaga. Dalam unggahan itu, PT Pertamina memberikan hadiah spesial akhir tahun di SPBU dengan memberikan beragam promo. Hadiah yang dibagikan yaitu, menukar poin MyPertamina jadi merchandise eksklusif; hemat hingga Rp20.000 untuk pengisian Pertamax, Pertamax Turbo, dan Pertamina Dex; lebih hemat hingga Rp10.000 untuk pembelian tabung & isi ulang Brightgas dan berbagai promo cashback sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    Dengan demikian klaim Pertamina bagikan tautan pendaftaran hadiah tahun baru sebesar Rp1.500.000 adalah tidak benar. PT Pertamina tidak pernah membagikan tautan dan informasi tersebut.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran menunjukkan bahwa klaim informasi tautan pendaftaran hadiah tahun baru dari PT Pertamina bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Tautan yang disertakan bukan berasal dari media resmi Pertamina dan berujung permintaan untuk membagikan data pribadi pengunjung lewat WhatsApp. Modus ini biasanya digunakan sebagai modus penipuan dan phishing (pencurian data melalui tautan berbahaya).

    Baca juga:Pertamina Tambah Layanan Serambi MyPertamina di 34 Titik

    Pertamina mengimbau masyarakat agar waspada terhadap penipuan undian atau hadiah Natal 2025 & Tahun Baru 2026 yang mengatasnamakan Pertamina, baik disampaikan melalui Whatsapp, SMS, maupun email.

    Rujukan