• (GFD-2025-31235) [SALAH] Megawati Ingin Rekrut Purbaya Masuk ke PDIP

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/12/2025

    Berita

    Beredar unggahan foto [arsip] dari akun Facebook “Irwan Subekhi” pada Kamis (25/12/2025) berisi narasi:

    “MEGAWATI INGIN MEREKRUT PURBAYA MASUK KE-PDIP

    MEGAWATI: kalo Menkeu mau masuk ke PDIP, saya jamin masa depan cerah,kami siap angkat dia jadi kepala.

    PURBAYA: Ngak dulu bu , saya masih belum tertarik yang namanya masuk partai,

    Partai sebelah juga banyak yang nawarin,

    Tapi saya lebih memilih INDEPENDENT,

    Duduk nyenyak makan kenyang tanpa ada tekanan dari pihak manapun”.

    Hingga Selasa (30/12/2025) unggahan tersebut telah mendapatkan hampir 3.300 tanda suka, 1.200-an komentar, serta dibagikan ulang hampir 40 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “ megawati ingin merekrut purbaya masuk ke pdip” ke mesin pencarian Google. Tidak ditemukan informasi valid dari pemberitaan kredibel atau pernyataan resmi Megawati yang membenarkan klaim.

    TurnBackHoax lalu memeriksa foto Megawati yang disertakan dalam unggahan menggunakan Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan antaranews.com “Megawati keluarkan Surat Perintah Harian pasca pembakaran bendera”.

    Dari berita yang tayang Kamis (25/6/2020) itu, diketahui bahwa konteks asli foto adalah momen Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberi sambutan dalam pembukaan sekolah pimpinan legislatif di Kinasih Resort, Depok, Jawa Barat, pada November 2019.

    TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “sambutan megawati saat pembukaan sekolah pimpinan legislatif pdi perjuangan november 2019” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke pemberitaan kompas.com “Megawati Ungkap Resep Terpilih Jadi Wakil Rakyat: Blusukan dan Politik Uang”.

    Dari berita yang tayang Jumat (22/11/2019) itu membahas tentang Megawati yang menginstruksikan calon wakil rakyat dari kader PDIP untuk terjun langsung dan menemui masyarakat.

    Sepanjang penelusuran tidak ditemukan informasi valid atau pernyataan “Megawati menginginkan Purbaya masuk PDIP”.

    Kesimpulan

    Tidak ada informasi valid atau pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim. Jadi, unggahan berisi klaim “Megawati ingin rekrut Purbaya untuk masuk ke PDIP” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-31234) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran Prakerja 2025 gelombang 72

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/12/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran Prakerja 2025 gelombang 72, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 20 Desember 2025.
    Klaim link pendaftaran Prakerja 2025 gelombang 72 berupa poster digital yang berisi tulisan sebagai berikut.
    "RESMI DIBUKA!
    Kartu Prakerja Gelombang 72 Akan Beri Insentif Total Rp 4,2 Juta"
    Dalam unggahan menyertakan menu daftar lewat link berikut ini.
    "https://kartu.prakerja2026.my.id/?fbclid=IwY2xjawPAKkxleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFwVGxVcHpVckpqSnNvOVpNc3J0YwZhcHBfaWQQMjIyMDM5MTc4ODIwMDg5MgABHrEGoUfDu8_WE-2JDWrqAJqXzjZfRoiTNZgp0weQ6LxR_WXiErQ-6EzhS_rT_aem_kxjDRRi1IfSsM_sO_NS72A"
    Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
    "📢 Pendaftaran Prakerja 2025 DibukaManfaatkan peluang untuk belajar dan mengembangkan kemampuan.
    Daftar Sekarang agar tidak tertinggal gelombang"
    Benarkah klaim link pendaftaran Prakerja 2025 gelombang 72? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     
     
     
     
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran Prakerja 2025 gelombang 72, berdasarkan akun Instagram resmi Kartu Prakerja yakni @prakerja.go.id, belum ada informasi terbaru mengenai Kartu Pekerja 2025.
    Website resmi Kartu Prakerja yakni prakerja.go.id juga tidak dibisa dibuka. Pendaftaran terakhir Kartu Prakerja yang dibuka adalah Gelombang 71 pada Agustus 2024.
    Penelusuran juga mengarah pada artikel Liputan6.com yang berjudul: "Prakerja.go.id: Portal Resmi Program Kartu Prakerja Indonesia"
    Dalam artikel ini, Prakerja.go.id merupakan portal resmi yang menjadi pintu gerbang utama bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses Program Kartu Prakerja.
    Situs ini dikelola oleh pemerintah dan menyediakan berbagai layanan penting, mulai dari pendaftaran peserta hingga akses ke ribuan kelas pengembangan kompetensi kerja
    Program Kartu Prakerja sendiri dicetuskan oleh Presiden Jokowi pada Februari 2019. Tujuannya adalah membantu angkatan kerja Indonesia dalam melakukan proses skilling, upskilling, dan reskilling agar lebih siap untuk memasuki pasar kerja.
    Sejak diluncurkan pada tahun 2020, prakerja.go.id telah melayani 19.867.589 surat keputusan penetapan peserta dengan tingkat kepuasan pengguna yang terus meningkat.
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran Prakerja 2025 gelombang 72 tidak benar.
    Portal resmi yang menjadi pintu gerbang utama bagi masyarakat Indonesia untuk mengakses Program Kartu Prakerja adalah prakerja.go.id.
    Pendaftaran terakhir Kartu Prakerja yang dibuka adalah Gelombang 71 pada Agustus 2024. 
     

    Rujukan

  • (GFD-2025-31233) Cek Fakta: Tidak Benar Link Ini untuk Mengecek Penerima BLT Kesra

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/12/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar unggahan di media sosial klaim link untuk mengecek penerima Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Sosial (BLT Kesra) 2025-2026. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 23 Desember 2025.
    Berikut isi unggahannya:
    "Cara Cek Penerima BLT Kesra Lewat HP, Cek Bantuan Rp900 Ribu Secara Online
    Cek Bantuan Rp900 Ribu Secara Online
    Program Bantuan Langsung Tunai Kesejahteraan Sosial (BLT Kesra) 2025-2026 kembali menjadi sorotan publik karena memberikan dukungan finansial sebesar Rp900.000 kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Banyak warga kini mencari informasi tentang cara mengecek penerima, akses link resmi, serta alur pengecekan tanpa harus datang ke kantor pemerintah."
    Unggahan turut menyertakan poster dengan tulisan sebagai berikut:
    "DIGITALISASI BANSOS MULAI OKTOBER 2025 SAMPAI JANUARI 2026
    BLT (bantuan langsung tunai)
    BLT RP.900 SIAP MASUK KANTONG
    CEK NAMA ANDA DENGAN CARA KLIK DAFTAR"
    Unggahan tersebut disertai menu pendaftaran, jika diklik akan muncul link berikut:
    "https://registrasi-sekarang.cekregist.com/?fbclid=IwY2xjawPAC2ZleHRuA2FlbQIxMQBzcnRjBmFwcF9pZAwyNTYyODEwNDA1NTgAAR5GF-mbS-dvLOHBE2wpFcYtl_sIR7XIKqnWIaKDoZAoFYZEAdVczRtFkwUTAw_aem_Qqtye2ZNbvGYja5sefITMw"
    Link tersebut mengarah pada halaman situs yang menampilkan formulir digital dan meminta data pribadi, seperti nama dan nomor Telegram.
    Lalu benarkah klaim link untuk mengecek penerima BLT Kesra 2025-2026? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link untuk mengecek penerima BLT Kesra 2025-2026. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Cek BLT Kesra Desember 2025, Panduan Lengkap Pencairan Bantuan dan Cara Hindari Hoaks" yang tayang pada 19 Desember 2025.
    Dalam artikel ini, masyarakat dapat mengecek status penerimaan BLT Kesra secara online melalui platform resmi yang disediakan oleh pemerintah.
    1. Melalui Website Resmi Kemensos:
    2. Melalui Aplikasi "Cek Bansos":
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link untuk mengecek penerima BLT Kesra 2025-2026, tidak benar.
  • (GFD-2025-31232) [SALAH] Penerima Vaksin Covid-19 Wajib Menjalani Tes Penyumbatan Darah D-dimer

    Sumber: Instagram.com
    Tanggal publish: 30/12/2025

    Berita

    Beredar unggahan video [arsip] dari akun Instagram “sastroimam” pada Jumat (5/12/2025) disertai narasi sebagai berikut:

    “Yang sudah pernah vaksin covid diwajibkan menjalani tes nomor 5 untuk mengetahui apakah terdapat sumbatan di pembuluh darah. Nama tes tersebut adalah D-Dimer, yang disebut sebagai tes nomor 5 dan diwajibkan bagi bapak ibu yang sudah pernah vaksin covid. Hal ini dikaitkan dengan klaim adanya penelitian terbaru di Lancet yang menyebutkan bahwa 74 persen kasus meninggal mendadak disebabkan oleh vaksin covid. Disebutkan pula bahwa hal tersebut terjadi karena banyak sumbatan, di mana vaksin covid diklaim membuat darah menjadi kental dan menimbulkan daging di pembuluh darah sehingga menyebabkan kematian mendadak. Oleh karena itu, bapak ibu diwajibkan melakukan tes D-Dimer.”

    Hingga Selasa (30/12/2025) unggahan telah mendapatkan 4.100 tanda suka dan menuai 500 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari artikel Periksa Fakta tempo.co

    Dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam Divisi Alergi-Imunologi Klinik Universitas Airlangga, dr Ari Baskoro, SpPD, K-AI, FINASIM, menjelaskan bahwa vaksin Covid-19, seperti vaksin lainnya, dapat menimbulkan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), mulai dari ringan hingga berat, meski kejadiannya sangat jarang. 

    Salah satu KIPI berat adalah pembekuan darah atau vaccine-induced immune thrombotic thrombocytopenia (VITT), namun kasus ini sangat langka dan umumnya tidak ditemukan pada vaksin berbasis mRNA seperti Pfizer dan Moderna. Secara global, insiden pembekuan darah akibat vaksin Covid-19 hanya sekitar dua hingga 15 kasus per satu juta vaksinasi. 

    Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan CDC menegaskan bahwa manfaat vaksin jauh lebih besar dibanding risikonya. Karena itu, masyarakat yang telah divaksin, termasuk penerima AstraZeneca atau Johnson & Johnson, tidak perlu menjalani tes D-dimer secara rutin, sebab risiko penggumpalan darah hanya muncul dalam rentang 4–42 hari pasca-vaksinasi.

    Terkait klaim bahwa jurnal Lancet mempublikasikan penelitian tentang 74 persen kematian mendadak akibat vaksin Covid-19, Ari menegaskan informasi tersebut tidak benar. Lancet justru menerbitkan berbagai studi yang menunjukkan efektivitas vaksin dalam mencegah dampak buruk Covid-19. Memang sempat beredar artikel preprint yang mengklaim hal tersebut, namun Lancet menariknya dalam waktu 24 jam karena metodologi penelitian tidak memadai dan belum melalui proses peer-review. Lancet menegaskan bahwa temuan dalam artikel preprint tidak boleh dijadikan dasar pengambilan keputusan klinis maupun kebijakan kesehatan.

    Kesimpulan

    Faktanya, tes D-dimer tidak perlu dijalani, apalagi secara rutin oleh seseorang yang pernah divaksinasi Covid-19 karena risiko penggumpalan darah, jika ada, hanya terjadi dalam rentang 4 hingga 42 hari pasca-vaksinasi. Dengan demikian, unggahan berisi klaim “penerima vaksin Covid-19 wajib menjalani tes penyumbatan darah D-dimer” adalah konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan