• (GFD-2025-30617) Hoaks Video Sambutan Warga Aceh dan Padang ke Dedi Mulyadi

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/12/2025

    Berita

    tirto.id - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, bertolak ke Sumatra pada awal Desember 2025 untuk menyalurkan bantuan kepada korban banjir yang melanda tiga provinsi di sana. Mengutip laporan Antara, pada Kamis (4/12/2025), Dedi tiba di Kota Padang, Sumatra Barat, dan meninjau sejumlah titik terdampak bencana, termasuk kawasan Gunung Nago, Kecamatan Kuranji.Selain menyerahkan bantuan langsung kepada warga, mantan Bupati Purwakarta itu juga disebut tengah menyiapkan rencana pembangunan satu kawasan permukiman khusus bagi masyarakat yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana hidrometeorologi di Padang.Usai dari Padang, Dedi melanjutkan perjalanan menuju Kota Sibolga, Sumatera Utara, untuk menyalurkan bantuan serupa. Dia terbang menggunakan pesawat Susi Air menuju Sibolga–Tapanuli Tengah sambil membawa paket bantuan kemanusiaan bagi wilayah yang disebut mengalami kerusakan terparah.Di tengah rangkaian kunjungan tersebut, beredar sebuah video di media sosial yang mengklaim menunjukkan momen ketika Dedi Mulyadi disambut ribuan warga di Aceh dan Padang. Klaim ini antara lain dibagikan oleh akun Facebook “Ati Atteu”(arsip) pada Sabtu (6/12/2025) dan “Sumsel Fakta” pada Jumat (5/12/2025).

    ADVERTISEMENT

    Baca juga:Mubazir Anggaran Bayangi Kereta Kilat PajajaranKDM Mau Hadirkan Kereta Kilat Pajajaran, Jakarta-Bandung 1,5 Jam

    Periksa Fakta Sambutan Warga Aceh dan Padang ke Dedi Mulyadi. foto/Hotline periksa fakta tirto

    Baca juga:Warga Keluhkan Minimnya Pengangkutan Sampah TPS Ciwastra Bandung

    Baca juga:Dedi Mulyadi Bakal Biayai Pemulangan Rizki dari Kamboja

    Hasil Cek Fakta

    Tirto menelusuri klaim tersebut dengan menonton video yang beredar dari awal hingga akhir. Sekilas, rekaman itu memang memperlihatkan kerumunan warga di tepi jalan yang tampak menyambut kedatangan Dedi Mulyadi.Namun, setelah menelaah seluruh bagian video, tidak ditemukan satu pun petunjuk yang dapat mengonfirmasi klaim bahwa momen itu terjadi di Aceh atau Padang, apalagi bahwa Dedi disambut oleh “ribuan warga” di dua daerah tersebut.Sebaliknya, dalam video justru terlihat sebuah mobil dinas berpelat merah milik Dinas Perhubungan yang mengawal rombongan. Nomor polisi kendaraan itu menggunakan kode Z yang merupakan kode pelat untuk wilayah Jawa Barat bagian timur--meliputi Garut, Tasikmalaya (kota dan kabupaten), Ciamis, Pangandaran, Kota Banjar, dan Sumedang.Sementara itu, Padang menggunakan kode BA dan Aceh menggunakan kode BL. Temuan ini menjadi indikasi kuat bahwa peristiwa dalam video tidak terjadi di Padang maupun Aceh.

    Baca juga:Dedi Mulyadi Sesalkan OJK Tak Loloskan Helmy Yahya Komisaris BJB

    Tirto

    reverse image search

    @lusi.mustika6

    Baca juga:Nama Dedi Mulyadi Dicatut dalam Gratifikasi Proyek PJU di Jabar

    situs resmi

    Kesimpulan

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan, beredar video di media sosial yang mengklaim menunjukkan momen ketika Dedi Mulyadi disambut ribuan warga di Aceh dan Padang bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).Video yang tersebar adalah momen saat Dedi Mulyadi menghadiri perayaan milad Pondok Pesantren Suryalaya di Tasikmalaya pada September lalu. Video itu sama sekali tidak berkaitan dengan kunjungan Dedi Mulyadi, ke Sumatera pada awal Desember 2025 untuk menyalurkan bantuan kepada korban banjir yang melanda tiga provinsi di wilayah tersebut.
    #inline3 {margin:1.5em auto}
    #inline3 img{margin: 0 auto;max-width:300px !importa

    Rujukan

  • (GFD-2025-30616) [SALAH] Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Sebut Gaji Guru Harus Setara DPR

    Sumber: TIKTOK.COM
    Tanggal publish: 09/12/2025

    Berita

    Akun Tiktok “roywijaya7272” pada Senin (1/12/2025) mengunggah video [arsip] yang mengklaim Purbaya usulkan gaji guru setara dengan DPR. Berikut narasi lengkapnya:

    Usulan Purbaya ini memicu perdebatan sengit di media sosial. Ada yang mendukung penuh, ada yang terkejut, ada pula yang mencibir dan meragukan ketulusan Purbaya. Namun, satu hal yang pasti adalah Purbaya telah berhasil membuka mata publik tentang ketidakadilan yang selama ini tersembunyi di balik tembok Gedung DPR.

    Terlepas dari apapun hasilnya, usulan Purbaya ini adalah momentum penting untuk merefleksikan kembali tentang siapa yang seharusnya dihargai dan diapresiasi dalam negara ini. Apakah para wakil rakyat yang hanya sibuk dengan urusan politik, atau para guru dan PNS yang setiap hari berjuang untuk mencerdaskan bangsa dan melayani masyarakat.

    Per Selasa (9/12/2025) video itu sudah dilihat sebanyak 89 ribu kali, disukai lebih dari 2 juta kali, dibagikan ulang lebih dari 19 ribu kali dan menuai lebih dari 8 ribu komentar.


    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan potongan gambar dari video tersebut ke Google Lens. Hasil penelusuran di temukan gambar serupa pada unggahan media sosial Instagram milik ekraf.ri yang diunggah pada Selasa (18/11/2025).


    Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, diketahui gambar tersebut merupakan momen Rapat Koordinasi Komite Kebijakan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Rapat yang dihadiri oleh berbagai menteri dan perwakilan kementerian/lembaga terkait, termasuk Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan. 


    Sampai saat ini tidak ditemukan informasi dari laman berita kredibel atau akun resmi pemerintahan yang membenarkan klaim tersebut.

    Kesimpulan

    Faktanya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tidak pernah menyatakan bahwa gaji tersebut akan atau harus disetarakan dengan anggota DPR. Unggahan berisi narasi “Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebut gaji guru harus setara DPR” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-30615) [PENIPUAN] Tautan Pendaftaran CPNS Kejaksaan Agung

    Sumber: TikTok
    Tanggal publish: 09/12/2025

    Berita

    Beredar foto [arsip] dari akun TikTok “Informasi.cpns.206” pada Rabu (3/12/2025) berisi narasi:

    PENDAFTARAN

    CPNS KEJAKSAAN AGUNG 206

    LULUSAN SMA, D3 & S1 PENEMPATAN DI SELURUH INDONESIA (SOMISILI)

    1 DESEMBER - 30 DESEMBER 2025

    FORMASI: 9.694 INFO LINK PENDAFTARAN DIBI KAMI

    Hingga Selasa (9/12/2025), konten tersebut telah mendapat 306 tanda suka, menuai 4 interaksi komentar, serta dibagikan ulang sekitar 1.117 kali. 

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “Pendaftaran CPNS Kejaksaan Agung” ke mesin pencarian Google. Hasil teratas mengarah ke unggahan akun Instagram “biropegkejasaan” sebagai berikut:

    “Kejaksaan RI tidak pernah membuka pendaftaran CPNS atau PPPK lewat situs tidak resmi. Seluruh informasi rekrutmen hanya melalui biropeg.kejaksaan.go.id dan instagram @biropegkejaksaan,” tulis Kejaksaan RI pada Senin (27/10/2025).

    TurnBackHoax kemudian mengakses tautan dalam unggahan akun TikTok “Informasi.cpns.206”. Diketahui, tautan mengarah ke laman yang meminta pengisian data pribadi berupa nama, asal provinsi, hingga nomor Telegram.

    Dari pengamatan TurnBackHoax, indikasi rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam foto unggahan akun TikTok “Informasi.cpns.206”, terlihat dari kesalahan penulisan “206”, “somisili”, “dibi”, serta logo instansi yang tidak jelas.

    TurnBackHoax lalu memasukkan foto itu ke alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, foto tersebut merupakan hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,9 persen.

    Kesimpulan

    Kejaksaan RI telah menegaskan seluruh informasi rekrutmen hanya melalui biropeg.kejaksaan.go.id dan instagram @biropegkejaksaan. Jadi, unggahan berisi tautan “pendaftaran CPNS Kejaksaan Agung” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten tiruan (impostor content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-30614) [SALAH] Video "TNI Tangkap Kapal Malaysia Pengangkut Emas Ilegal"

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 09/12/2025

    Berita

    Akun Facebook “Hiburan” pada Senin (6/10/2025) membagikan video [arsip] dengan narasi:

    “KAPAL TONGKANG BERMUATAN EMAS ILEGAL TERLIHAT SEDANG BERLAYAR KELUAR DARI PERBATASAN MENUJU MALESIWA SETELAH DICEK TNI TERNYATA KAPAL MALESIWA YANG MENCURI EMAS ITU UNTUNG SAJA TNI SEGERA MENANGKAPNYA KETUK LAYAR SEKARANG AGAR KAPAL MALESIWA SEGERA DITENGGELAMKAN”

    Per Selasa (9/12/2025) konten tersebut telah mendapat lebih dari 6.400-an tanda suka, menuai 380 komentar dan dibagikan ulang sebanyak 411 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri konten menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, konten merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,8 persen.

    TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “TNI tangkap kapal Malaysia pengangkut emas ilegal” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran mengarah ke sejumlah pemberitaan yang tidak saling berkaitan, antara lain:

    • Berita idntimes.com “TNI AL Tangkap Kapal Berbendera Malaysia Saat Tangkap Ikan Ilegal”, tayang Kamis (6/3/2025). Berita ini melaporkan bahwa TNI Angkatan Laut berhasil menangkap kapal ikan asing berbendera Malaysia di utara Tanjung Balai, Asahan pada Selasa (4/3/2025). 

    • Berita antaranews.com “TNI AL gagalkan penyelundupan ballpres ilegal asal Malaysia”, tayang Sabtu (8/11/2025). Berita ini melaporkan bahwa TNI Angkatan Laut berhasil menggagalkan upaya penyelundupan pakaian bekas (ballpres), makanan, minuman, dan ban mobil dari dua kapal kargo ekspor asal Malaysia di perairan Muara Sungai Asahan, Sumatera Utara.

    Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “video TNI AL tangkap kapal Malaysia pengangkut emas ilegal”.

    Kesimpulan

    Konten yang beredar merupakan hasil rekayasa AI, probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,8 persen. Unggahan video berisi klaim “TNI tangkap kapal Malaysia pengangkut emas ilegal” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan