• (GFD-2025-27831) [KLARIFIKASI] Video Gorila Membantu Bayi Dibuat dengan AI

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan momen haru ketika seekor gorila membantu bayi yang lepas dari pelukan ibunya.

    Tampak bayi dan ibu terhalang pagar, kemudian seekor gorila datang menggendong bayi itu dan menyerahkannya pada sang ibu.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.

    Video gorila membantu bayi yang lepas dari pelukan ibunya disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Senin (7/7/2025):

    Detik-detik gorila membantu bayi yang lepas dari pelukan ibunya

     

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video, kemudian menelusurinya dengan teknik reverse image search.

    Hasil pencarian mengarahkan ke video serupa di kanal YouTube @AI-Videos-Arg yang diunggah pada 29 Juni 2025.

    Keterangan video menyebutkan bahwa konten tersebut merupakan rekayasa digital atau buatan, bukan berdasarkan peristiwa nyata.

    Selain itu, terdapat beberapa kejanggalan dalam video apabila diperhatian dengan saksama.

    Misalnya, kepala bayi yang tampak aneh serta tangan gorila dan sang ibu yang tiba-tiba menyatu lalu menghilang.

    Agar lebih meyakinkan, Tim Cek Fakta Kompas.com mengeceknya di platform pendeteksi konten artificial intelligence (AI), bernama Hive Moderation.

    Hasilnya menunjukkan, video gorila membantu bayi memiliki probabilitas 99,8 persen dihasilkan oleh AI.

    Kesimpulan

    Video gorila membantu bayi yang lepas dari pelukan ibunya merupakan konten manipulatif.

    Konten serupa pertama kali diunggah di sebuah akun YouTube dengan menyertakan bahwa video itu dibuat dengan rekayasa digital.

    Hive Moderation juga mengidentifikasinya sebagai video AI.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27830) [HOAKS] Video Buaya Masuk Rumah Warga Saat Banjir di Taman Pondok Gede

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang memperlihatkan seekor buaya masuk ke rumah warga saat banjir. Peristiwa itu disebut terjadi di perumahan Taman Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Video yang diklaim menunjukkan buaya masuk ke rumah warga saat banjir di Taman Pondok Gede dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Salah satu video dibagikan pada Senin (7/7/2025). Berikut narasi yang dibagikan:

    ada tamu anak buaya masuk rumah warga RT.02 RW 01 Taman pondok gede

    Screenshot Hoaks, video buaya masuk perumahan Taman Pondok Gede saat banjir

    Hasil Cek Fakta

    Video yang sama pernah beredar pada awal Januari 2025 dan dinarasikan seekor buaya masuk ke rumah warga di Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Namun, narasi itu dibantah oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi. Video buaya masuk ke rumah warga itu disebut sudah beredar sejak 2022.

    Sementara itu, Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan video asli pertama kali diunggah di TikTok oleh akun ini pada 12 Oktober 2022.

    Dalam unggahan itu terdapat tagar yang menunjukkan lokasi video berada di Bogor, Jawa Barat. Kemungkinan besar, buaya tersebut merupakan hewan peliharaan.

    Sebab, pemilik akun TikTok beberapa kali membagikan konten yang menampilkan dirinya sedang menghabiskan waktu bersama buaya di rumahnya, misalnya dalam konten ini dan ini.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan buaya masuk ke rumah warga saat banjir di Taman Pondok Gede, Bekasi, adalah hoaks.

    Faktanya, video itu sudah ada sejak 2022. Kemungkinan besar buaya itu merupakan hewan peliharaan dan lokasinya berada di Bogor, Jawa Barat.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27829) [KLARIFIKASI] Belum Ada Pernyataan Prabowo soal Bendera Aceh

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar tangkapan layar berita BBC World News yang mengabarkan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengesahkan pengibaran bendera bulan bintang milik Aceh.

    Bendera tersebut boleh dikibarkan dengan syarat harus berada di bawah bendera Merah Putih.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tangkapan layar itu merupakan konten manipulatif.

    Tangkapan layar berita mengenai pengesahan pengibaran bendera bulan bintang disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 30 Juni 2025:

    Alhamdulillah bendera bisa bekibardan Aceh tak mau 4 bataliyon .karna Aceh aman.

    Sementara, berikut teks yang tertera pada tangkapan layar:

    BENDERA BINTANG BULAN SAH BERKIBAR DI ACEH

    PRESIDEN PRABOWO SUBIANTO MEMPERBOLEHKAN BENDERA ACEH BULAN BINTANG BERKIBAR DENGAN CATATAN HARUS DIBAWAH BENDERA MERAH PUTIH, BENDERA ACEH BEBAS DIKIBARKAN SELURUH ACEH TANPAHAMBATAN

    APA BILA ADA PIHAK-PIHAK YANG MENGINTIMIDASI PENGIBARAN BENDERA ACEH SEGERA LAPORKAN DAN PRESIDEN LANGSUNG AKAN MENGAMBIL TINDAKAN

    Hasil Cek Fakta

    Pengibaran bendera di Aceh tercantum dalam kesepakatan Helsinki, yang merupakan perjanjian damai antara pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) pada 2005.

    Kesepakatan Helsinki memuat hak bagi Aceh untuk menggunakan simbol-simbol wilayah, termasuk bendera, lambang, dan himne.

    Pengibaran bendera di Aceh juga tertuang dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh.

    Pasal 246 menyebutkan, Aceh dapat mengibarkan bendera yang melambangkan keistimewaan atau kekhususannya. Namun bendera tersebut tidak digunakan sebagai simbol kedaulatan.

    Adapun bendera bulan dan bintang berwarna merah-hitam, memiliki payung hukum dalam Pasal 4 ayat (1) Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2013 tentang Bendera dan Lambang Aceh.

    Kendati demikian, legalitas atau pengesahan bendera masih dalam proses.

    "Dalam proses. Saya rasa dalam proses, belum (boleh berkibar), lah," ujar Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem sebagaimana diwartakan Kompas.com, 17 Juni 2025.

    Sebelumnya, warga Aceh melakukan aksi damai merespons sengketa empat pulau yang diwacanakan akan masuk ke wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

    Bendera bulan bintang sempat berkibar saat aksi di halaman gedung Kantor Gubernur Aceh tersebut.

    Polemik mereda usai Prabowo memutuskan empat pulau tersebut kembali masuk ke wilayah administratif Aceh.

    Namun, sejauh ini tidak ditemukan pernyataan atau keterangan dari Prabowo mengenai pengibaran bendera Aceh.

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek pemberitaan BBC mengenai Prabowo dan bendera Aceh. Hasilnya tidak ditemukan pemberitaan apa pun seperti pada narasi yang beredar.

    Tangkapan layar yang beredar mencatut logo BBC, kemudian memasang foto dan narasi keliru.

    Foto yang dipakai serupa dengan yang terdapat di situs web resmi Pemerintah Aceh ini.

    Tampak Prabowo dan Mualem berbincang singkat di sela pertemuan International Conference on Infrastructure di JCC Senayan, Jakarta pada Kamis , 12 Juni 2025.

    Kesimpulan

    Tangkapan layar berita mengenai Prabowo mengesahkan pengibaran bendera bulan bintang merupakan konten manipulatif.

    Gubernur Aceh, Mualem mengatakan bahwa legalitas pengibaran bendera Aceh masih dalam proses.

    Sementara, sejauh ini belum ada pernyataan Prabowo mengenai bendera Aceh.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27828) Keliru: Video PM Israel Benjamin Netanyahu Tewas Diserang Iran

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/07/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di Facebook [arsip], Instagram, YouTube dan TikTok, yang diklaim bahwa Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tewas karena serangan Iran.

    Video itu berisi sejumlah klip proses pemakaman mulai dari pengusungan jenazah, penimbunan liang kubur, dan foto-foto Netanyahu. Klip-klip itu dikemas mirip tampilan video berita. “Netanyahu tewas setelah rudal Iran bertubi-tubi menyapu bersih gedung-gedung dan markas para petinggi Israel. Netanyahu dikabarkan ada di sana menggelar rapat bersama para pejabat tinggi militernya,” narasi pada video yang menyebar.



    Namun, benarkah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tewas?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu menggunakan layanan pencarian gambar terbalik Google, dan membandingkan narasinya dengan informasi dari sumber kredibel. Hasilnya, video tersebut adalah hasil suntingan. Kabar bahwa PM Israel tewas adalah tidak benar.



    Tampilan awal video yang beredar memperlihatkan pengusungan jenazah oleh sejumlah orang berpakai serba hitam. Video aslinya pernah ditayangkan oleh situs berita Associated Press, AP pada November 2015.

    Video itu sesungguhnya memperlihatkan pemakaman seorang mantan pemimpin pemuka agama Yahudi,  Immanuel Jakobovits. Dia dimakamkan di Mount of Olive atau Bukit Zaitun di Yerusalem, Senin, 1 November 2015.



    Video yang beredar pada detik ke-21, memperlihatkan klip proses menutup jenazah dengan kain hitam. Video itu sesungguhnya adalah tayangan berita Voice of America  pada 30 Januari 2023.

    Video itu sebenarnya pemakaman warga Israel yang menjadi korban serangan kelompok bersenjata Palestina di Yerusalem.



    Pada detik ke-52, video yang beredar juga memperlihatkan lokasi sebuah pemakaman. Tempat itu adalah pemakaman yang dianggap suci oleh umat Yahudi di Bukit Zaitun, Yerusalem. Seorang pengunjung bernama Choi Sung Min, pernah mendokumentasikan pemakaman tersebut.

    Netanyahu Masih Beraktivitas

    Dilansir BBC, Netanyahu masih beraktivitas, salah satunya bertemu dengan Presiden AS Donald Trump, di AS, Rabu malam, 8 Juli 2025. Pertemuan itu untuk membicarakan rencana gencatan senjata lagi di Gaza.

    Sebelumnya Netanyahu juga bertemu Wakil Presiden AS, JD Vance, Ketua DPR AS dari Partai Republik, Mike Johnson. 

    Namun, utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, mengatakan terdapat empat isu yang harus disepakati demi terciptanya gencatan senjata 60 hari. Satu poin belum berhasil disepakati, sehingga kedua pemimpin membutuhkan negosiasi lebih lanjut.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan pemakaman PM Israel Benjamin Netanyahu yang tewas karena serangan Iran adalah klaim keliru.

    Rujukan