Suara.com - Media sosial diramaikan dengan kabar adanya program rumah gratis dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP).
Dalam narasi yang beredar, Kementerian PKP mempunyai program penyerahan 25.000 unit rumah bagi masyarakat tanpa penghasilan tetap.
Pada unggahan akun Facebook disebutkan bagi masyarakat yang ingin mengikuti program rumah gratis, dapat mendaftar melalui link atau tautan yang terdapat dalam unggahan itu.
Postingan tersebut menampilkan foto Menteri PKP Maruarar Sirait. Adapun narasi yang dalam unggahan sebagai berikut:
"Program penyerahan 25.000 unit rumah untuk masyarakat Indonesia yang tidak memiliki gaji tetap seperti pedagang atau pelaku usaha kecil yang memiliki penghasilan yang tidak menentu.
Segera daftarkan diri anda melalui link di bio."
Lantas benarkah tautan pendaftaran rumah gratis dari Kementerian PKP itu?
(GFD--26913) CEK FAKTA: Link Pendaftaran Rumah Gratis buat Masyarakat Tanpa Penghasilan Tetap
Sumber:Berita
Hasil Cek Fakta
Dari penelusuran Antara, tautan ini tidak mengarah ke situs resmi Kementerian PKP ataupun situs resmi pemerintah lainnya.
Dalam tautan tersebut, pengunjung diminta mengisi data diri seperti nama lengkap dan nomor telepon yang terhubung dengan Telegram.
Dalam tautan tersebut, pengunjung diminta mengisi data diri seperti nama lengkap dan nomor telepon yang terhubung dengan Telegram.
(GFD-2025-26912) Masyarakat tanpa penghasilan tetap dapat rumah gratis dari Kementerian PKP, benarkah?
Sumber:Tanggal publish: 10/05/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di Facebook menarasikan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) mempunyai program penyerahan 25.000 unit rumah bagi masyarakat tanpa penghasilan tetap.
Dalam narasi yang juga menampilkan foto Menteri PKP Maruarar Sirait itu disebutkan masyarakat yang ingin mengikuti program tersebut, dapat mendaftar melalui tautan yang terdapat dalam unggahan itu.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Program penyerahan 25.000 unit rumah untuk masyarakat Indonesia yang tidak memiliki gaji tetap seperti pedagang atau pelaku usaha kecil yang memiliki penghasilan yang tidak menentu.
Segera daftarkan diri anda melalui link di bio.”
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Namun, benarkah tautan pendaftaran rumah gratis dari Kementerian PKP tersebut?
Dalam narasi yang juga menampilkan foto Menteri PKP Maruarar Sirait itu disebutkan masyarakat yang ingin mengikuti program tersebut, dapat mendaftar melalui tautan yang terdapat dalam unggahan itu.
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Program penyerahan 25.000 unit rumah untuk masyarakat Indonesia yang tidak memiliki gaji tetap seperti pedagang atau pelaku usaha kecil yang memiliki penghasilan yang tidak menentu.
Segera daftarkan diri anda melalui link di bio.”
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Namun, benarkah tautan pendaftaran rumah gratis dari Kementerian PKP tersebut?
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran ANTARA, tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi Kementerian PKP ataupun situs resmi pemerintah lainnya. Dalam tautan tersebut, pengunjung diminta mengisi data diri seperti nama lengkap dan nomor telepon yang terhubung dengan Telegram.
Unggahan tersebut berpotensi sebagai phising, yang merupakan jenis kejahatan siber yang bertujuan untuk mencuri informasi sensitif, seperti data pribadi, akun, atau informasi keuangan, dengan cara menipu dan memanipulasi korban.
Sebelumnya, Menteri PKP, Maruarar Sirait, menyatakan bahwa kuota rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2025 telah ditingkatkan oleh Kementerian Keuangan menjadi 350.000 unit, dari sebelumnya sebanyak 220.000 unit.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Selain itu, Maruarar menjelaskan bahwa aturan saat ini menetapkan syarat pembeli rumah subsidi sebagai Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dengan batas gaji maksimal Rp7 juta per bulan untuk individu lajang dan Rp8 juta per bulan bagi yang sudah berkeluarga. Dengan demikian unggahan di media sosial tersebut merupakan hoaks.
Klaim: Masyarakat tanpa gaji tetap, bisa dapat rumah gratis dari Kementerian PKP
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Unggahan tersebut berpotensi sebagai phising, yang merupakan jenis kejahatan siber yang bertujuan untuk mencuri informasi sensitif, seperti data pribadi, akun, atau informasi keuangan, dengan cara menipu dan memanipulasi korban.
Sebelumnya, Menteri PKP, Maruarar Sirait, menyatakan bahwa kuota rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada 2025 telah ditingkatkan oleh Kementerian Keuangan menjadi 350.000 unit, dari sebelumnya sebanyak 220.000 unit.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Selain itu, Maruarar menjelaskan bahwa aturan saat ini menetapkan syarat pembeli rumah subsidi sebagai Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), dengan batas gaji maksimal Rp7 juta per bulan untuk individu lajang dan Rp8 juta per bulan bagi yang sudah berkeluarga. Dengan demikian unggahan di media sosial tersebut merupakan hoaks.
Klaim: Masyarakat tanpa gaji tetap, bisa dapat rumah gratis dari Kementerian PKP
Rating: Hoaks
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
(GFD-2025-26911) Cek Fakta: Dua Orang Meninggal dalam Tawuran Antarpelajar SMK di Pati
Sumber:Tanggal publish: 10/05/2025
Berita
Murianews, Kudus – Beredar kabar dua orang meninggal dunia dalam tawuran antarpelajar SMK di Pati, Jumat (9/5/2025). Yuk cek faktanya lebih dulu sebelum dibagikan.
Diketahui, peristiwa tawuran antarpelajar terjadi di Jalan Raya Pati-Gembong, Jumat (9/5/2025). Tawuran itu terjadi saat waktu salat Jumat.
Peristiwa itu pun terekam kamera netizen dan ramai beredar di Facebook. Salah satunya diunggah akun bernama Elang Bondol di Grup Facebook Pasar babe Kudus, Jumat (9/5/2025).
Pemilik akun itu mengunggah video saat sebuah ambulans mengevakuasi korban. Dalam unggahannya, ia menyebut tawuran antarpelajar di Pati itu menelan dua korban meninggal dunia.
”Tawuran antar pelajar di Pati hari ini menelan 2 korban meninggal dunia,” tulisnya.
Berikut tangkap layar unggahan video dari akun tersebut.
Tangkap layar unggahan yang menyebutkan terdapat dua korban meninggal di tawuran antarpelajar SMK di Pati, Jumat (9/5/2025). (Istimewa/Facebook)
Untuk melihat unggahan itu, dapat klik di sini.
Penelusuran…
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Murianews.com kemudian mencoba menelusuri kebenaran kabar tersebut dengan meminta konfirmasi pada Kepala Satuan Reskrim Polresta Pati, AKP Heri Dwi Utomo.
Hasilnya, tawuran itu mengakibatkan korban luka berat. Hingga saat ini, korban masih dalam keadaan sadar dan menjalani perawatan di RSUD Soewondo Pati.
”Korban luka berat saat ini telah dirujuk ke RSUD Soewondo Pati untuk menjalani tindakan medis CT Scan. Kondisi terakhir korban dalam keadaan sadar dan masih dapat berkomunikasi,” katanya, Sabtu (10/5/2025).
Ia memastikan, kabar mengenai adanya korban meninggal di tawuran antarpelajar SMK itu adalah hoaks.
”Kami sampaikan hal ini untuk meluruskan kabar yang beredar bahwa korban meninggal dunia,” tegasnya.
Berita selengkapnya dapat klik di tautan ini.
Kesimpulan…
Kesimpulan
Kabar mengenai adanya korban meninggal dalam tawuran antarpelajar SMK di Pati pada, Jumat (9/5/2025) merupakan misinformasi dengan jenis misleading content atau konten menyesatkan.
Kasatreskrim Polresta Pati, AKP Heri Dwi Utomo memastikan, kabar mengenai adanya korban meninggal di tawuran antarpelajar SMK itu adalah hoaks.
Saat ini korban masih sadar dan mendapatkan perawatan intensif di RSUD Soewondo Pati.
(GFD-2025-26910) Cek Fakta, video tentara India kibarkan bendera putih ke Pakistan
Sumber:Tanggal publish: 10/05/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di media sosial X menampilkan video disertai narasi tentara India mengibarkan bendera putih dan memohon kepada tentara Pakistan untuk melakukan gencatan senjata sementara.
Dalam unggahan tersebut, pengibaran bendera putih itu bertujuan untuk mengevakuasi rekan-rekannya yang gugur di medan perang. Unggahan tersebut dirilis pada Kamis (8/5/2025).
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Momen ketika pasukan India mengibarkan bendera putih, mereka memohon kepada tentara Pakistan agar diberi kesempatan untuk mengevakuasi rekan-rekannya yang tewas akibat pertempuran di perbatasan antara kedua negara. Dalam video tersebut terlihat pasukan Pakistan tidak melakukan tembakan saat proses evakuasi. Situasi akan berbeda jika pasukan Pakistan berada dalam posisi tentara India.”
Namun, benarkah tentara India kibarkan bendera putih ke tentara Pakistan?
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Dalam unggahan tersebut, pengibaran bendera putih itu bertujuan untuk mengevakuasi rekan-rekannya yang gugur di medan perang. Unggahan tersebut dirilis pada Kamis (8/5/2025).
Berikut narasi dalam unggahan tersebut:
“Momen ketika pasukan India mengibarkan bendera putih, mereka memohon kepada tentara Pakistan agar diberi kesempatan untuk mengevakuasi rekan-rekannya yang tewas akibat pertempuran di perbatasan antara kedua negara. Dalam video tersebut terlihat pasukan Pakistan tidak melakukan tembakan saat proses evakuasi. Situasi akan berbeda jika pasukan Pakistan berada dalam posisi tentara India.”
Namun, benarkah tentara India kibarkan bendera putih ke tentara Pakistan?
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Hasil Cek Fakta
ANTARA melakukan penelusuran dengan perangkat Google Lens, ditemukan banyak berita dengan foto serupa salah satunya berita berjudul “Fact Check: 2019 video of Pak soldiers waving white flag NOW being pushed as Indian troops!” yang dirilis oleh media asal India, India Today.
Video tersebut sebenarnya diambil pada Sabtu (14/9/2019), pada saat momen tentara Pakistan mengibarkan bendera putih sebagai permintaan gencatan senjata sementara, untuk mengevakuasi rekan mereka yang gugur di medan perang yang terletak di perbatasan kedua negara, tepatnya sepanjang Garis Kontrol (LoC).
Konflik India dan Pakistan semakin memanas pascaserangan di Lembah Baisaran, Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India pada 22 April 2025. Sekelompok pria bersenjata membunuh 26 orang, termasuk 25 wisatawan dan satu penunggang kuda lokal, setelah memisahkan mereka dari perempuan dan anak.
Militer Pakistan melaporkan bahwa sedikitnya 31 orang tewas akibat serangan rudal dan tembakan lintas batas yang dilakukan oleh India di sepanjang Garis Kontrol (LoC), yang merupakan perbatasan de facto antara kedua negara.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Jumlah korban luka juga meningkat dari 46 menjadi 57 orang, sebagaimana disampaikan oleh Juru Bicara Militer Pakistan, Letjen Ahmed Sharif Chaudhry, dalam konferensi pers pada Rabu (7/5/2025). Baca selengkapnya di sini.
Dengan demikian klaim tentara India mengibarkan bendera putih dan memohon kepada tentara Pakistan untuk gencatan senjata sementara adalah keliru. Fakta sebenarnya adalah sebaliknya, tentara yang mengibarkan bendera putih adalah tentara Pakistan yang terjadi pada 2019 lalu.
Baca juga : 31 sipil Tewas, 57 luka-luka bentrokan India-Pakistan di perbatasan
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Video tersebut sebenarnya diambil pada Sabtu (14/9/2019), pada saat momen tentara Pakistan mengibarkan bendera putih sebagai permintaan gencatan senjata sementara, untuk mengevakuasi rekan mereka yang gugur di medan perang yang terletak di perbatasan kedua negara, tepatnya sepanjang Garis Kontrol (LoC).
Konflik India dan Pakistan semakin memanas pascaserangan di Lembah Baisaran, Pahalgam, Kashmir yang dikuasai India pada 22 April 2025. Sekelompok pria bersenjata membunuh 26 orang, termasuk 25 wisatawan dan satu penunggang kuda lokal, setelah memisahkan mereka dari perempuan dan anak.
Militer Pakistan melaporkan bahwa sedikitnya 31 orang tewas akibat serangan rudal dan tembakan lintas batas yang dilakukan oleh India di sepanjang Garis Kontrol (LoC), yang merupakan perbatasan de facto antara kedua negara.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Jumlah korban luka juga meningkat dari 46 menjadi 57 orang, sebagaimana disampaikan oleh Juru Bicara Militer Pakistan, Letjen Ahmed Sharif Chaudhry, dalam konferensi pers pada Rabu (7/5/2025). Baca selengkapnya di sini.
Dengan demikian klaim tentara India mengibarkan bendera putih dan memohon kepada tentara Pakistan untuk gencatan senjata sementara adalah keliru. Fakta sebenarnya adalah sebaliknya, tentara yang mengibarkan bendera putih adalah tentara Pakistan yang terjadi pada 2019 lalu.
Baca juga : 31 sipil Tewas, 57 luka-luka bentrokan India-Pakistan di perbatasan
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
Halaman: 5/6092