Sebuah akun Instagram dengan nama PixelHELPER, baru-baru ini menampilkan konten yang membuat kaum muslim di Indonesia bereaksi. Pasalnya akun Instagram Pixelhelper tersebut dinilai sudah melecehan dan melakukan penistaan agama Islam. Kemarahan publik memuncak, setelah akun tersebut mengunggah konten yang dianggap menghina simbol suci agama Islam, yaitu Ka’bah. Dalam kontennya, PixelHELPER menampilkan visualisasi atribut dan pesta bertema LGBTQ+ dan menyatakan bahwa hal tersebut merupakan bagian dari kampanye kesetaraan dan dukungan terhadap hak-hak LGBTQ+ di negara-negara mayoritas Muslim, seperti Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
(GFD-2025-27184) Hoaks: Video Kontroversi Mekah Dipenuhi Atribut dan Pesta LGBTQ+
Sumber:Tanggal publish: 29/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
PixelHELPER menuliskan bio singkat terkait dengan hak asasi manusia dan menyebut dirinya sebagai reformasi liberal islam. PixelHELPER juga menuliskan deskripsi akun bahwa mereka adalah Tim A untuk #hakasasimanusia. Kami adalah reformasi liberal Islam ikuti al-Mahdi. PixelHELPER tersebut diketahui sudah mengunggah 1.805 konten di akun tersebut. Jumlah tersebut, disertai dengan ratusan ribu komentar yang menyatakan kemarahan dengan adanya tindakan pengeditan tersebut. Mereka mengklaim bahwa konten ini bertujuan menjadi ruang speak up untuk mendorong penghentian diskriminasi dan hukuman terhadap komunitas LGBTQ+ di wilayah itu.
Dalam unggahannya yang menuai kecaman itu, terlihat replika Ka’bah yang didominasi warna pelangi. Warna yang selama ini identik dengan simbol komunitas LGBTQ+. Selain itu, tampak pula sekelompok orang yang mengenakan pakaian berwarna pelangi dan putih sedang mengelilingi replika itu, menciptakan kesan visual yang sangat sensitif bagi umat Islam, karena hal ini dianggap bertentangan dengan ajaran islam. Berdasarkan penelusuran fakta oleh tim Bincangperempuan.com menemukan bahwa konten tersebut digunakan melalui teknologi kecerdasar buatan (AI/Artificial Intelegence). Akun tersebut memposting lebih dari 1000 konten, dimana postingan satu minggu yang lalu merupakan konten yang booming dan memicu perhatian umat muslim di dunia terutama di Indonesia.
Screenshot video yang diunggah akun @PixelHELPER
Dalam salah satu postingan videonya, berisi sekelompok orang dengan atribut Pelangi (yang menjadi simbol kelompok LGBTQ+) sedang asyik berdansa dan mengelilingi Ka’bah disertai dengan iringan lagu I’m Gay karya Todrick Hall. Akun PixelHELPER diketahui dikelola oleh organisasi aktivis asal Jerman, sebuah negara yang dikenal luas sebagai pendukung kuat hak-hak LGBT. KOMINFO juga mengkonfirmasi bahwa akun tersebut tidak berada di Indonesia, sehingga penanganan yang dilakukan adalah membantu pelarangan konten tersebut karena mengandung pelanggaran dan penghinaan terhadap agama tertentu. Video tersebut telah ditonton lebih dari 8,8 juta kali dan menuai ribuan komentar bernada kecaman.
Video editan tersebut diduga menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memanipulasi gambar Ka’bah. Walaupun teknologi AI membuka banyak peluang dalam dunia digital, penggunaannya tetap harus mempertimbangkan nilai-nilai universal, termasuk toleransi dan rasa hormat terhadap keyakinan agama. Selain itu, konten semacam ini teridentifikasi juga berpotensi melanggar hukum. Khususnya terkait penodaan agama sesuai undang-undang di Indonesia. Ribuan komentar bermunculan,mengecam keras unggahan tersebut dan menyerukan agar akun PixelHELPER segera diblokir dari platform Instagram, dan saat ini akun PixelHELPER sudah tidak dapat ditemukan.
Dalam unggahannya yang menuai kecaman itu, terlihat replika Ka’bah yang didominasi warna pelangi. Warna yang selama ini identik dengan simbol komunitas LGBTQ+. Selain itu, tampak pula sekelompok orang yang mengenakan pakaian berwarna pelangi dan putih sedang mengelilingi replika itu, menciptakan kesan visual yang sangat sensitif bagi umat Islam, karena hal ini dianggap bertentangan dengan ajaran islam. Berdasarkan penelusuran fakta oleh tim Bincangperempuan.com menemukan bahwa konten tersebut digunakan melalui teknologi kecerdasar buatan (AI/Artificial Intelegence). Akun tersebut memposting lebih dari 1000 konten, dimana postingan satu minggu yang lalu merupakan konten yang booming dan memicu perhatian umat muslim di dunia terutama di Indonesia.
Screenshot video yang diunggah akun @PixelHELPER
Dalam salah satu postingan videonya, berisi sekelompok orang dengan atribut Pelangi (yang menjadi simbol kelompok LGBTQ+) sedang asyik berdansa dan mengelilingi Ka’bah disertai dengan iringan lagu I’m Gay karya Todrick Hall. Akun PixelHELPER diketahui dikelola oleh organisasi aktivis asal Jerman, sebuah negara yang dikenal luas sebagai pendukung kuat hak-hak LGBT. KOMINFO juga mengkonfirmasi bahwa akun tersebut tidak berada di Indonesia, sehingga penanganan yang dilakukan adalah membantu pelarangan konten tersebut karena mengandung pelanggaran dan penghinaan terhadap agama tertentu. Video tersebut telah ditonton lebih dari 8,8 juta kali dan menuai ribuan komentar bernada kecaman.
Video editan tersebut diduga menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memanipulasi gambar Ka’bah. Walaupun teknologi AI membuka banyak peluang dalam dunia digital, penggunaannya tetap harus mempertimbangkan nilai-nilai universal, termasuk toleransi dan rasa hormat terhadap keyakinan agama. Selain itu, konten semacam ini teridentifikasi juga berpotensi melanggar hukum. Khususnya terkait penodaan agama sesuai undang-undang di Indonesia. Ribuan komentar bermunculan,mengecam keras unggahan tersebut dan menyerukan agar akun PixelHELPER segera diblokir dari platform Instagram, dan saat ini akun PixelHELPER sudah tidak dapat ditemukan.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Bincangperempuan.com, video “Mekah Dipenuhi Atribut dan Pesta LGBTQ+” yang beredar tersebut merupakan editan menggunakan teknologi AI (Artificial Intelegence) yang memuat disinformasi berjenis fabricated content alias hoax.
RUJUKAN
Instagram @PixelHELPER
RUJUKAN
Instagram @PixelHELPER
(GFD-2025-27183) Cek Fakta: Hoaks Bank Bengkulu Ubah Biaya Transaksi Jadi Rp 150 Ribu per Bulan
Sumber:Tanggal publish: 29/05/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan yang mengklaim Bank Bengkulu mengubah biaya transaksi menjadi Rp 150 ribu per bulan. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 27 Mei 2025.
Berikut isi postingannya:
Akun itu menambahkan narasi:
"Khusus Nasabah Bank Bengkulu Yang Sudah Aktif Bengkulu Mobile
Silahkan Konfirmasi Apabila Ingin Menggunakan Tarif Lama Rp.6.500
Dengan Cara Klik Menu (Pelajari selengkapnya) Di bawah"
Lalu benarkah postingan yang mengklaim Bank Bengkulu mengubah biaya transaksi menjadi Rp 150 ribu per bulan?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengunjungi akun resmi Bank Bengkulu di Instagram, @bankbengkuluofficial. Di sana terdapat bantahan terkait perubahan biaya transaksi.
Bantahan itu diunggah pada 8 Februari 2024:
"Informasi palsu. Bank Bengkulu tidak pernah menaikkan tarif transaksi. Selalu waspada dan bijak dalam bertransaksi," bunyi bantahan tersebut.
Postingan itu juga disertai narasi:
"[INFORMASI PALSU]
Bank Bengkulu tidak pernah menaikkan tarif transaksi ya guysSelalu waspada dan bijak dalam bertransaksi ?‼️IG : @bankbengkuluofficialCALL CENTER ☎️ : 1500133BERIZIN DAN DI AWASI OJK"
Kesimpulan
Postingan yang mengklaim Bank Bengkulu mengubah biaya transaksi menjadi Rp 150 ribu per bulan adalah hoaks.
Rujukan
(GFD--27182) CEK FAKTA: Penemuan Candi Wisnu di Dasar Laut Bali Berusia 5000 Tahun Lebih!
Sumber:Berita
Suara.com - Sebuah video berdurasi 51 detik beredar di media sosial Facebook. Salah satu akun yang menggunggah memberikan narasi akan penemuan Candi Wisnu di dasar laut Bali yang berusia lebih dari 5000 tahun, benarkah?
Diketahui, video yang disebarkan salah satu akun Facebook tersebut diunggah pada 24 April 2025 oleh akun bernama Arthi Sinnasamy.
Kemudian akun Facebook lain bernama Khritish Parmar juga mengunggah video yang sama, namun dengan narasi sedikit berbeda. Akun ini mengunggah pada Kamis (29/5/2025) dini hari WIB.
Pada video berdurasi 51 detik itu memperlihatkan sejumlah penyelam turun ke dasar laut. Mereka disebut menemukan Candi Wisnu di dasar perairan Bali.
*"Vishnu Temple:"* is found underwater near Bali, Indonesia. It is said to be 5,000+ Years old. Locals call this new Scuba diving spot at "Pemuteran Beach" as *"Under water Temple Garden, Bali."* Many sculptures were found under the sea water there," tulis akun Arthi Sinnasamy.
Unggahan akun tersebut diberi dua komentar dengan lima kali dibagikan.
Sementara akun Khritish Parmar menulis:
"VISHNU temple underwater in Bali...Indonesia... Is it possible? That temple of our three Gods is under water in Bali - Indonesia.
It proves that in entire earth from Mahabhart times, our earth was destroyed many times and its fossils and deity are found on dry earth as well as under sea water? Its unbelievable?"
Penelusuran Tim Cek Fakta Suara.com
Berdasarkan penelusuran fakta tim Cek Fakta Suara.com, dilakukan pencarian di kolom pencarian Google Search dengan memasukkan kata kunci "Penemuan Candi Wisnu di dasar laut Bali".
Hasilnya tidak ditemukan informasi kredibel mengenai penemuan Candi Wisnu di dasar laut Bali.
Penelusuran kemudian dilakukan dengan mengunggah video tersebut ke situs pendeteksi artificial intelligence (AI), hivemoderation.com. Hasilnya, video tersebut memiliki probabilitas 89,2 persen dibuat oleh AI.
Diketahui, video yang disebarkan salah satu akun Facebook tersebut diunggah pada 24 April 2025 oleh akun bernama Arthi Sinnasamy.
Kemudian akun Facebook lain bernama Khritish Parmar juga mengunggah video yang sama, namun dengan narasi sedikit berbeda. Akun ini mengunggah pada Kamis (29/5/2025) dini hari WIB.
Pada video berdurasi 51 detik itu memperlihatkan sejumlah penyelam turun ke dasar laut. Mereka disebut menemukan Candi Wisnu di dasar perairan Bali.
*"Vishnu Temple:"* is found underwater near Bali, Indonesia. It is said to be 5,000+ Years old. Locals call this new Scuba diving spot at "Pemuteran Beach" as *"Under water Temple Garden, Bali."* Many sculptures were found under the sea water there," tulis akun Arthi Sinnasamy.
Unggahan akun tersebut diberi dua komentar dengan lima kali dibagikan.
Sementara akun Khritish Parmar menulis:
"VISHNU temple underwater in Bali...Indonesia... Is it possible? That temple of our three Gods is under water in Bali - Indonesia.
It proves that in entire earth from Mahabhart times, our earth was destroyed many times and its fossils and deity are found on dry earth as well as under sea water? Its unbelievable?"
Penelusuran Tim Cek Fakta Suara.com
Berdasarkan penelusuran fakta tim Cek Fakta Suara.com, dilakukan pencarian di kolom pencarian Google Search dengan memasukkan kata kunci "Penemuan Candi Wisnu di dasar laut Bali".
Hasilnya tidak ditemukan informasi kredibel mengenai penemuan Candi Wisnu di dasar laut Bali.
Penelusuran kemudian dilakukan dengan mengunggah video tersebut ke situs pendeteksi artificial intelligence (AI), hivemoderation.com. Hasilnya, video tersebut memiliki probabilitas 89,2 persen dibuat oleh AI.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Dari hasil penelusuran yang dilakukan, video yang diklaim sebagai penemuan Candi Wisnu di dasar laut Bali adalah tidak benar alias hoaks. Di mana tidak ada informasi valid yang mendukung kabar tersebut.
(GFD-2025-27181) [PENIPUAN] Tautan Lowongan Kerja PT Hwa Seung Indonesia (HWI)
Sumber: tiktok.comTanggal publish: 29/05/2025
Berita
Akun TikTok “id.loker” pada Minggu (13/04/2025) mengunggah video [arsip] berisi informasi lowongan kerja di PT Hwa Seung Indonesia (HWI) sebagai berikut:
“DIBUTUHKAN TENAGA KERJA 200 ORANG TERCEPAT
LOWONGAN KERJA PT HWI
dari jam 7 pagi-jam 4 sore
gaji 4,5 sampai 9,5 juta
lembur 70.000 per jam
laki-laki/perempuan
tidak ada batas usia
pengalaman dan ijazah tidak di utamakan
disediakan mess dan WIFI gratis bagi yang ingin nginap
Jika berminat, silahkan klik link di Bio”
Hingga Kamis (29/05/2025), unggahan telah disukai lebih dari 300-an akun, dibagikan ulang 51 kali, serta menuai 106 komentar.
“DIBUTUHKAN TENAGA KERJA 200 ORANG TERCEPAT
LOWONGAN KERJA PT HWI
dari jam 7 pagi-jam 4 sore
gaji 4,5 sampai 9,5 juta
lembur 70.000 per jam
laki-laki/perempuan
tidak ada batas usia
pengalaman dan ijazah tidak di utamakan
disediakan mess dan WIFI gratis bagi yang ingin nginap
Jika berminat, silahkan klik link di Bio”
Hingga Kamis (29/05/2025), unggahan telah disukai lebih dari 300-an akun, dibagikan ulang 51 kali, serta menuai 106 komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) memasukkan kata kunci “loker PT HWI Jepara” ke mesin pencarian Google. Penelusuran teratas mengarah ke laman resmi perusahaan, yakni hrd-hwi.hsinni.com.
TurnBackHoax kemudian menelusuri bagian “career” dan menemukan informasi mengenai lowongan kerja beberapa posisi di PT HWI. Terdapat kriteria tertentu untuk masing-masing posisi, seperti harus merupakan lulusan jurusan tertentu, memiliki pengalaman, dan lain-lain. Pendaftaran dilakukan dengan mengisi formulir dalam laman, bukan melalui tautan dari laman lain.
Dari penelusuran TurnBackHoax, tautan yang tersemat di bio akun TikTok “id.loker” mengarahkan warganet untuk membuka laman domain vercel.app. Laman itu meminta warganet mengisi sejumlah data pribadi berupa:
Nama,
Alamat, dan
Nomor telegram aktif.
TurnBackHoax kemudian menelusuri bagian “career” dan menemukan informasi mengenai lowongan kerja beberapa posisi di PT HWI. Terdapat kriteria tertentu untuk masing-masing posisi, seperti harus merupakan lulusan jurusan tertentu, memiliki pengalaman, dan lain-lain. Pendaftaran dilakukan dengan mengisi formulir dalam laman, bukan melalui tautan dari laman lain.
Dari penelusuran TurnBackHoax, tautan yang tersemat di bio akun TikTok “id.loker” mengarahkan warganet untuk membuka laman domain vercel.app. Laman itu meminta warganet mengisi sejumlah data pribadi berupa:
Nama,
Alamat, dan
Nomor telegram aktif.
Kesimpulan
Unggahan berisi tautan “lowongan kerja PT HWI” yang mengarah ke laman tak resmi itu merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
Halaman: 5/6160