KOMPAS.com - Sebuah video yang diunggah dan beredar di media sosial mengeklaim politisi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni menyerahkan sejumlah mata uang asing kepada seorang perwira TNI.
Uang itu diklaim diberikan untuk menebus sebuah flashdisk berisi dokumen penting miliknya.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Video yang mengeklaim Ahmad Sahroni menebus flashdisk miliknya ke seorang perwira TNI salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Video itu menampilkan pertemuan antara Sahroni dengan seorang perwira TNI yang sedang memegang sebuah flashdisk.
Di bagian meja terdapat koper berisi uang yang diklaim digunakan untuk menebus flashdisk tersebut.
Narator menyebut flashdisk itu berisi dokumen penting yang menyangkut orang-orang penting.
Narasi dalam video yakni sebagai berikut:
Aggota DPR Ahmad Sahroni sogok TNI untuk mengembalikan Flash Disk nya
Akun Facebook Video yang diklaim menampilkan Sahroni menebus flashdisk miliknya yang ditemukan TNI
(GFD-2025-29089) [HOAKS] Ahmad Sahroni Menebus Flashdisk Miliknya ke Perwira TNI
Sumber:Tanggal publish: 16/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Jika dicermati secara saksama, video itu tampak janggal, gerakan badan Sahroni dan perwira TNI tersebut tampak kaku.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil sampel video dan mengeceknya menggunakan Hive Moderation. Tool tersebut dapat mendeteksi sebuah video dihasilkan oleh AI atau bukan.
Setelah dicek, diketahui bahwa video itu memiliki probabilitas 99,8 persen dihasilkan oleh AI.
Adapun sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid terkait penemuan flashdisk milik Sahroni usai rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah massa pada 30 Agustus 2025.
Sebelumnya di media sosial juga muncul hoaks yang mengeklaim Sahroni meminta agar warga mengembalikan flashdisk miliknya.
Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di sini.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil sampel video dan mengeceknya menggunakan Hive Moderation. Tool tersebut dapat mendeteksi sebuah video dihasilkan oleh AI atau bukan.
Setelah dicek, diketahui bahwa video itu memiliki probabilitas 99,8 persen dihasilkan oleh AI.
Adapun sampai saat ini tidak ditemukan informasi valid terkait penemuan flashdisk milik Sahroni usai rumahnya di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dijarah massa pada 30 Agustus 2025.
Sebelumnya di media sosial juga muncul hoaks yang mengeklaim Sahroni meminta agar warga mengembalikan flashdisk miliknya.
Penelusuran Kompas.com bisa dilihat di sini.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan Ahmad Sahroni menebus flashdisk miliknya ke seorang perwira TNI merupakan hasil manipulasi.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video itu memiliki probabilitas 99,8 persen dihasilkan oleh AI.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, video itu memiliki probabilitas 99,8 persen dihasilkan oleh AI.
Rujukan
(GFD-2025-29088) Cek Fakta: Hoaks Artikel Nadiem Makarim Sebut Ia Menjadi Tersangka karena Ulah Jokowi dan Luhut
Sumber:Tanggal publish: 17/09/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Nadiem Makarim menyebut ia menjadi tersangka karena ulah Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan. Postingan itu beredar sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 16 September 2025.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel berjudul:
"Nadim Makarim Saya Tersangka ini ulah Jokowi Dan Luhut Mereka Berdua Banyak Menerima Uang ada sekitar 4,5 Triliun Dari Saya"
Akun itu menambahkan narasi:
"Bangkai di tutup akan tercium juga"
Lalu benarkah postingan artikel Nadiem Makarim menyebut ia menjadi tersangka karena ulah Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan mengetikkan nama penulis serta tanggal artikel di mesin pencarian Google.
Hasilnya ada artikel yang identik dengan postingan yakni dengan nama penulis dan tanggal artikel yang sama. Artikel itu diunggah oleh situs berita Viva.co.id pada 4 September 2025 pukul 18.04 WIB.
Namun dalam artikel asli berjudul "Dibawa ke Tahanan, Nadiem Makarim Titip Pesan Belasungkawa Buat Ojol Dilindas Rantis".
Isi artikel sama sekali tidak membahas pernyataan Nadiem yang mengklaim ia jadi tersangka karena Jokowi dan Luhut.
Artikel asli membahas pernyataan belasungkawa Nadiem pada tewasnya pengemudi ojol Affan Kurniawan pada aksi unjuk rasa 28 Agustus 2025 lalu.
Kesimpulan
Postingan artikel Nadiem Makarim menyebut ia menjadi tersangka karena ulah Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan adalah hoaks. Faktanya judul dalam postingan itu merupakan hasil editan.
Rujukan
(GFD-2025-29087) Keliru: Benjamin Netanyahu Kritis Akibat Serangan Bom Houthi
Sumber:Tanggal publish: 17/09/2025
Berita
SEBUAH video beredar di Facebook [arsip] dengan klaim Perdana Menteri Israel kritis akibat serangan bom kelompok Houthi asal Yaman.
Rekaman itu menampilkan ledakan di sebuah bandara. Sosok yang disebut sebagai Benjamin Netanyahu tampak terbaring di samping sebuah buku. Narasi yang menyertainya menyebut Netanyahu terluka parah setelah rudal Houthi menghantam kantor kepresidenan Israel di Tel Aviv.
Namun, benarkah klaim kondisi Netanyahu dalam video itu?
Rekaman itu menampilkan ledakan di sebuah bandara. Sosok yang disebut sebagai Benjamin Netanyahu tampak terbaring di samping sebuah buku. Narasi yang menyertainya menyebut Netanyahu terluka parah setelah rudal Houthi menghantam kantor kepresidenan Israel di Tel Aviv.
Namun, benarkah klaim kondisi Netanyahu dalam video itu?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu dengan pencarian gambar terbalik melalui Google dan Yandex. Hasil penelusuran menunjukkan rekaman tersebut tidak berkaitan dengan serangan kelompok Houthi terhadap Perdana Menteri Israel.
Video itu diambil dari konten Tribunnews. Media tersebut menjelaskan, rekaman itu memperlihatkan momen ketika Netanyahu baru saja pulang dari upacara penandatanganan perjanjian normalisasi Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain di Gedung Putih pada 17 September 2020.
Klip berikutnya, yang menampilkan pramugari berseragam biru, terlacak di laman pemeriksa fakta AFP. Potongan gambar itu sudah beredar sejak 2024, dikaitkan dengan peristiwa di Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv.
Namun, versi asli video justru berasal dari film Todos los nombres de Dios (Semua Nama Tuhan) yang rilis pada 2023. Adegan itu direkam di sebuah bandara di Madrid, Spanyol.
Potongan video yang menampilkan Netanyahu berbaring juga tidak ada hubungannya dengan serangan Houthi. Gambar itu diambil pada September 2020, ketika ia tertidur di lantai pesawat dalam perjalanan pulang dari upacara penandatanganan perjanjian normalisasi Israel–UEA–Bahrain di Gedung Putih, Amerika Serikat. Peristiwa ini diberitakan oleh Times of Israel.
Klip di bagian akhir juga memperlihatkan lokasi yang identik dengan cuplikan trailer Todos los nombres de Dios di kanal YouTube TriPictures, distributor film asal Spanyol. Kesamaan tampak pada garbarata atau jembatan penghubung penumpang serta minibus berwarna kuning.
Menurut laman Decine21.com, Todos los nombres de Dios berkisah tentang serangan teroris di sebuah bandara. Dalam insiden itu, sebagian anggota kelompok teroris tewas dan hanya menyisakan Hamza.
Ia kemudian menyandera seorang pria bernama Santi dan memaksanya mengenakan rompi bom. Santi berjalan di jalanan kota dengan bom yang terikat di tubuhnya, sementara polisi, badan intelijen, dan aparat lain berusaha menghadapi situasi genting yang dikendalikan Hamza.
Video itu diambil dari konten Tribunnews. Media tersebut menjelaskan, rekaman itu memperlihatkan momen ketika Netanyahu baru saja pulang dari upacara penandatanganan perjanjian normalisasi Israel dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain di Gedung Putih pada 17 September 2020.
Klip berikutnya, yang menampilkan pramugari berseragam biru, terlacak di laman pemeriksa fakta AFP. Potongan gambar itu sudah beredar sejak 2024, dikaitkan dengan peristiwa di Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv.
Namun, versi asli video justru berasal dari film Todos los nombres de Dios (Semua Nama Tuhan) yang rilis pada 2023. Adegan itu direkam di sebuah bandara di Madrid, Spanyol.
Potongan video yang menampilkan Netanyahu berbaring juga tidak ada hubungannya dengan serangan Houthi. Gambar itu diambil pada September 2020, ketika ia tertidur di lantai pesawat dalam perjalanan pulang dari upacara penandatanganan perjanjian normalisasi Israel–UEA–Bahrain di Gedung Putih, Amerika Serikat. Peristiwa ini diberitakan oleh Times of Israel.
Klip di bagian akhir juga memperlihatkan lokasi yang identik dengan cuplikan trailer Todos los nombres de Dios di kanal YouTube TriPictures, distributor film asal Spanyol. Kesamaan tampak pada garbarata atau jembatan penghubung penumpang serta minibus berwarna kuning.
Menurut laman Decine21.com, Todos los nombres de Dios berkisah tentang serangan teroris di sebuah bandara. Dalam insiden itu, sebagian anggota kelompok teroris tewas dan hanya menyisakan Hamza.
Ia kemudian menyandera seorang pria bernama Santi dan memaksanya mengenakan rompi bom. Santi berjalan di jalanan kota dengan bom yang terikat di tubuhnya, sementara polisi, badan intelijen, dan aparat lain berusaha menghadapi situasi genting yang dikendalikan Hamza.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim Benjamin Netanyahu menjadi korban serangan bom kelompok Houthi di Bandara Ben Gurion adalah keliru.
Rujukan
- https://web.facebook.com/reel/767483239260563/?s=single_unit
- https://perma.cc/4F3U-TY9G
- https://www.youtube.com/watch?app=desktop&v=4ANKeIhJXgE
- https://factcheckarabic.afp.com/doc.afp.com.36JL2PR
- https://www.timesofisrael.com/picture-of-netanyahu-apparently-sleeping-on-plane-floor-stirs-debate/
- https://www.youtube.com/watch?v=-fnU_sOTMfg
- https://decine21.com/noticias/124809-luis-tosar-calparsoro?utm_source=chatgpt.com
(GFD-2025-29086) Keliru: Putin Bela Indonesia soal Ambalat di Mahkamah Internasional
Sumber:Tanggal publish: 17/09/2025
Berita
VIDEO kompilasi beredar di Tiktok [arsip] dan Facebook, 27 Agustus 2025. Video itu mengklaim Putin menjadi pengacara Indonesia di Mahkamah Internasional terkait sengketa Ambalat dengan Malaysia.
Narator menyebut pernyataan itu disampaikan Putin dalam konferensi pers di Moskow akhir pekan lalu. Ia bahkan disebut akan datang ke Den Haag untuk membela hak Indonesia.
Namun, benarkah Putin membela Indonesia soal Ambalat di Mahkamah Internasional?
Narator menyebut pernyataan itu disampaikan Putin dalam konferensi pers di Moskow akhir pekan lalu. Ia bahkan disebut akan datang ke Den Haag untuk membela hak Indonesia.
Namun, benarkah Putin membela Indonesia soal Ambalat di Mahkamah Internasional?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu melalui pencarian gambar terbalik di Google dan membandingkan narasinya dengan sumber kredibel. Hasilnya, meski sengketa Ambalat antara Indonesia dan Malaysia memang ada, rekaman dalam video tersebut tidak berkaitan dengan konflik itu.
Klip awal pada video identik dengan unggahan akun YouTube berbahasa Rusia dan beberapa situs asal Rusia Ria.ru dan Tvspb.ru pada 28 Juni 2025.
Dalam video tersebut, Presiden Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada para lulusan sekolah, mendoakan mereka agar menemukan panggilan jiwa dan percaya pada diri sendiri. Berikut isi pernyataannya:
"Para wisudawan dan teman-teman yang terkasih, saya dengan tulus ingin mengucapkan selamat kepada Anda, keluarga, dan mentor Anda atas momen istimewa, unik, dan sangat mengharukan ini. Anda mengucapkan selamat tinggal pada dunia pendidikan, memasuki babak baru kehidupan yang belum dijelajahi, dan bersama teman-teman. Anda bermimpi dan menyusun rencana—apa yang akan Anda capai, pencapaian apa yang akan Anda raih. Jalan untuk mencapai tujuan-tujuan ini membutuhkan ketekunan, kemauan untuk bekerja demi hasil, dan tanggung jawab."
Video yang identik diunggah oleh akun YouTube Kompas TV edisi 19 Juni 2025. Ini adalah momen pertemuan Presiden RI, Prabowo Subianto dan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia.
Dalam kesempatan itu, Putin mengatakan dirinya berharap Indonesia sebagai anggota BRICS bisa memberikan sumbangsih besar dalam kegiatan organisasi.
Potongan video ini muncul pada detik ke-18:00. Video ini sudah beredar sejak satu tahun lalu. Saat itu Prabowo masih menjabat Menteri Pertahanan dan presiden terpilih 2024-2029. Video yang identik, diunggah akun YouTube Kompas.com edisi 31 Juli 2024 dan Tvonenewsco edisi 1 Agustus 2024.
Tempo melansir, Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, pada Rabu, 31 Juli 2024. Prabowo mengatakan Indonesia akan mempertahankan hubungan dengan Rusia setelah pertemuan tersebut. Ia berharap kerja sama yang lebih kuat di bidang pertahanan, energi, dan pendidikan.
"Kami menganggap Rusia sebagai teman baik," katanya.
Potongan video pada menit ke 01:32 ini identik dengan video yang diunggah akun YouTube Prabowo Subianto pada tanggal 23 Juni 2025 di menit ke-3:34.
Dilansir dari situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Rusia, pada Jumat, 20 Juni 2025.
Sesi pleno SPIEF tahun ini mengusung tema “Shared Values: The Foundation of Growth in a Multipolar World” dan dihadiri oleh para pemimpin dunia, termasuk Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin selaku tuan rumah, Pangeran Nasser bin Hamad Al-Khalifa dari Bahrain yang merupakan Co-Partner SPIEF, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ding Xuexiang, serta Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile.
Presiden Prabowo mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato sesaat setelah sambutan pembukaan oleh Presiden Vladimir Putin.
Potongan klip pada menit ke-01: 48 ini pernah diunggah oleh YouTube Kompas.com pada 22 Agustus 2025 berjudul “NATO Bahas Keamanan Ukraina, Rusia Minta Dilibatkan”. Rusia disebut menginginkan keterlibatan di dalam pembahasan strategi keamanan untuk Ukraina.
Hal itu diutarakan Moskwa ketika Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO menggelar pertemuan daring membahas skema keamanan yang bisa diterapkan di Ukraina. Skema itu diarahkan untuk mengakhiri perang yang sudah berkecamuk sejak 2022.
Klip awal pada video identik dengan unggahan akun YouTube berbahasa Rusia dan beberapa situs asal Rusia Ria.ru dan Tvspb.ru pada 28 Juni 2025.
Dalam video tersebut, Presiden Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada para lulusan sekolah, mendoakan mereka agar menemukan panggilan jiwa dan percaya pada diri sendiri. Berikut isi pernyataannya:
"Para wisudawan dan teman-teman yang terkasih, saya dengan tulus ingin mengucapkan selamat kepada Anda, keluarga, dan mentor Anda atas momen istimewa, unik, dan sangat mengharukan ini. Anda mengucapkan selamat tinggal pada dunia pendidikan, memasuki babak baru kehidupan yang belum dijelajahi, dan bersama teman-teman. Anda bermimpi dan menyusun rencana—apa yang akan Anda capai, pencapaian apa yang akan Anda raih. Jalan untuk mencapai tujuan-tujuan ini membutuhkan ketekunan, kemauan untuk bekerja demi hasil, dan tanggung jawab."
Video yang identik diunggah oleh akun YouTube Kompas TV edisi 19 Juni 2025. Ini adalah momen pertemuan Presiden RI, Prabowo Subianto dan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Istana Konstantinovsky, St. Petersburg, Rusia.
Dalam kesempatan itu, Putin mengatakan dirinya berharap Indonesia sebagai anggota BRICS bisa memberikan sumbangsih besar dalam kegiatan organisasi.
Potongan video ini muncul pada detik ke-18:00. Video ini sudah beredar sejak satu tahun lalu. Saat itu Prabowo masih menjabat Menteri Pertahanan dan presiden terpilih 2024-2029. Video yang identik, diunggah akun YouTube Kompas.com edisi 31 Juli 2024 dan Tvonenewsco edisi 1 Agustus 2024.
Tempo melansir, Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, pada Rabu, 31 Juli 2024. Prabowo mengatakan Indonesia akan mempertahankan hubungan dengan Rusia setelah pertemuan tersebut. Ia berharap kerja sama yang lebih kuat di bidang pertahanan, energi, dan pendidikan.
"Kami menganggap Rusia sebagai teman baik," katanya.
Potongan video pada menit ke 01:32 ini identik dengan video yang diunggah akun YouTube Prabowo Subianto pada tanggal 23 Juni 2025 di menit ke-3:34.
Dilansir dari situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menghadiri sesi pleno St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di ExpoForum Convention and Exhibition Centre, St. Petersburg, Rusia, pada Jumat, 20 Juni 2025.
Sesi pleno SPIEF tahun ini mengusung tema “Shared Values: The Foundation of Growth in a Multipolar World” dan dihadiri oleh para pemimpin dunia, termasuk Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin selaku tuan rumah, Pangeran Nasser bin Hamad Al-Khalifa dari Bahrain yang merupakan Co-Partner SPIEF, Wakil Perdana Menteri Tiongkok Ding Xuexiang, serta Wakil Presiden Afrika Selatan Paul Mashatile.
Presiden Prabowo mendapat kehormatan untuk menyampaikan pidato sesaat setelah sambutan pembukaan oleh Presiden Vladimir Putin.
Potongan klip pada menit ke-01: 48 ini pernah diunggah oleh YouTube Kompas.com pada 22 Agustus 2025 berjudul “NATO Bahas Keamanan Ukraina, Rusia Minta Dilibatkan”. Rusia disebut menginginkan keterlibatan di dalam pembahasan strategi keamanan untuk Ukraina.
Hal itu diutarakan Moskwa ketika Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO menggelar pertemuan daring membahas skema keamanan yang bisa diterapkan di Ukraina. Skema itu diarahkan untuk mengakhiri perang yang sudah berkecamuk sejak 2022.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim video Putin membela Indonesia soal Ambalat di Mahkamah Internasional adalah keliru.
Rujukan
- https://www.tiktok.com/@evivi626/video/7542716520531627270?_r=1&_t=ZS-8zlMhIIobIK
- https://perma.cc/7RBL-L9T8
- https://www.facebook.com/watch/?v=783952717383546
- https://www.youtube.com/watch?v=it4ESHQHczo
- https://ria.ru/20250628/putin-2025958560.html
- https://tvspb.ru/news/2025/06/28/vladimir-putin-pozdravil-vypusknikov-shkol?utm_medium=organic&utm_source=yandexsmartcamera
- https://www.youtube.com/watch?v=U5PXurJ1Ba0
- https://www.youtube.com/watch?v=HKLkeXHY6Uo&t=13s
- https://www.youtube.com/watch?v=ho8kKOxrCxs
- https://www.tempo.co/politik/prabowo-bertemu-putin-bicara-energi-nuklir-hingga-soal-keinginan-dia-indonesia-tuan-rumah-olimpiade-33102
- https://setkab.go.id/presiden-prabowo-subianto-hadiri-sesi-pleno-spief-2025-suarakan-kolaborasi-strategis-di-tengah-geopolitik-global
- https://www.youtube.com/watch?v=r_rwOuN524s
Halaman: 3/6630