tirto.id - Informasi mengenai lowongan pekerjaan hampir selalu menarik perhatian di media sosial. Sayangnya, tidak semua informasi lowongan kerja bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Tim Riset Tirto beberapa kali telah melakukan pemeriksaan fakta terhadap sejumlah klaim informasi lowongan pekerjaan palsu. Lowongan tersebut biasanya mencatut nama sejumlah lembaga, mulai dari instansi pemerintah, perusahaan negara, hingga perusahaan swasta terkemuka.
Baru-baru ini misalnya, di Facebook, beredar unggahan yang berisi informasi rekrutmen pegawai baru Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) periode tahun 2025. Unggahan ini menjabarkan posisi pekerjaan dan kualifikasi yang dibutuhkan, disertai dengan tautan ke sebuah nomor WhatsApp.
Menurut unggahan, ada lowongan di Kemenkes untuk beberapa posisi seperti perawat, dokter, bidan, apoteker, ahli gizi dan sejumlah posisi lain. Disertakan juga gaji yang ditawrkan untuk sejumlah posisi tersebut, dokter umum misalnya akan mendapat gaji sebesar Rp15 juta, perawat Rp9 juta, bidan Rp8 juta dan apoteker Rp6 juta.
Narasi ini diunggah oleh akun bernama “Berita Loker”(arsip), “Recruitment Kementerian Kesehatan”(arsip) dan “Ahmad Fauzi” (arsip) dalam periode pertengahan Maret 2025 hingga awal April 2025. Berikut bunyi keterangan salah satu unggahan tersebut pada Kamis (10/4/2025):
“RESMI SELEKSI KEMENKES TAHUN 2025 DIBUKA. Informasi Penting Yang Ditunggu-tunggu Telah Tiba KemenkesRI kembali memanggil para talenta mudah untuk bergabung jadi insan Kemenkes melalui seleksi lowongan kerja tahun 2025,”
Sepanjang Kamis (10/4/2025) hingga Selasa (15/4/2025) atau selama lima hari tersebar di Facebook, unggahan ini telah memperoleh 52 reaksi dan lima kali dibagikan. Lantas, benarkah informasi lowongan pekerjaan dari Kemenkes tersebut?
(GFD-2025-26552) Hoaks Lowongan Pekerjaan Mengatasnamakan Kemenkes Tahun 2025
Sumber:Tanggal publish: 15/04/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Pertama, Tirto memeriksa akun pengunggah klaim lowongan pekerjaan dari Kemenkes tersebut.
Meski menggunakan logo milik Kemenkes dalam foto profilnya, namun akun “Recruitment Kementerian Kesehatan” diketahui bukan merupakan akun Facebook resmi dari Kemenkes. Mengutip situs resmi Kemenkes, akun Facebook resmi milik instansi tersebut bernama “Kementerian Kesehatan RI” (terverifikasi resmi).
Lebih lanjut, Tirto menelusuri situs resmi dan akun Facebook resmi milik Kemenkes tersebut untuk lowongan pekerjaan yang disebutkan. Hasilnya, kami tidak menemukan informasi serupa terkait informasi lowongan pekerjaan Kemenkes periode tahun 2025 seperti dalam klaim unggahan.
Kami juga melakukan verifikasi klaim ini ke situs dan sejumlah kanal resmi milik Kemenkes lain seperti Instagram (@kemenkes_ri) dan (@lifeatkemenkes). Hasilnya, kami juga tidak menemukan informasi apapun terkait informasi lowongan pekerjaan seperti dalam klaim unggahan.
Tirto juga mengeklik tautan yang disertakan dalam sejumlah unggahan tersebut. Alih-alih mengarahkan ke situs resmi milik Kemenkes atau pihak terkait, tautan tersebut justru mengarahkan ke nomor WhatsApp pribadi dengan kontak bernama “Tenaga Kesehatan Kemenkes”.
Untuk memverifikasi terkait kebenaran klaim ini, Tirto melakukan penelusuran dengan kata kunci “Rekrutmen Pegawai Kementerian Kesehatan Tahun 2025” ke mesin pencarian Google.
Hasil penelusuran mengarahkan kami ke situs Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang telah menyatakan bahwa informasi lowongan pekerjaaan dari Kemenkes periode tahun 2025 seperti yang tersebar di Facebook adalah hoaks.
Pada Januari 2025 lalu, Antara juga telah memeriksa klaim sejenis berisi unggahan yang menampilkan informasi rekrutmen pegawai Kemenkes periode tahun 2025.
Perwakilan dari Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Santi Komalasari, mengkonfirmasi kepada Antara bahwa informasi lowongan pekerjaan yang beredar di media sosial tersebut merupakan hoaks.
Ia memastikan bahwa informasi lowongan resmi dari lembaganya hanya terdapat di laman dan kanal resmi Kementerian Kesehatan. Kemenkes mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap berbagai bentuk penipuan.
Pada tahun 2024 lalu, Tirto juga telah melakukan pemeriksaan fakta terhadap klaim serupa terkait informasi lowongan pekerjaan di Kemenkes yang disertai oleh tautan yang mengarahkan ke tautan yang menghubungkan dengan nomor WhatsApp pribadi.
Saat itu, Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Kemenkes, Hendrastuti Pertiwi menyatakan bahwa lowongan pekerjaan itu adalah hoaks.
“Hoaks, nomor WA dan situs yang dicantumkan dalam unggahan bukan resmi milik Kemenkes,” katanya kepada Tirto, Rabu (23/10/2024)
Lebih lanjut, Hendrastuti menjelaskan bahwa informasi soal lowongan kerja resmi dari Kemenkes bisa dilihat di situs https://casn.kemkes.go.id/ atau media sosial resmi milik Kemenkes lainnya.
Meski menggunakan logo milik Kemenkes dalam foto profilnya, namun akun “Recruitment Kementerian Kesehatan” diketahui bukan merupakan akun Facebook resmi dari Kemenkes. Mengutip situs resmi Kemenkes, akun Facebook resmi milik instansi tersebut bernama “Kementerian Kesehatan RI” (terverifikasi resmi).
Lebih lanjut, Tirto menelusuri situs resmi dan akun Facebook resmi milik Kemenkes tersebut untuk lowongan pekerjaan yang disebutkan. Hasilnya, kami tidak menemukan informasi serupa terkait informasi lowongan pekerjaan Kemenkes periode tahun 2025 seperti dalam klaim unggahan.
Kami juga melakukan verifikasi klaim ini ke situs dan sejumlah kanal resmi milik Kemenkes lain seperti Instagram (@kemenkes_ri) dan (@lifeatkemenkes). Hasilnya, kami juga tidak menemukan informasi apapun terkait informasi lowongan pekerjaan seperti dalam klaim unggahan.
Tirto juga mengeklik tautan yang disertakan dalam sejumlah unggahan tersebut. Alih-alih mengarahkan ke situs resmi milik Kemenkes atau pihak terkait, tautan tersebut justru mengarahkan ke nomor WhatsApp pribadi dengan kontak bernama “Tenaga Kesehatan Kemenkes”.
Untuk memverifikasi terkait kebenaran klaim ini, Tirto melakukan penelusuran dengan kata kunci “Rekrutmen Pegawai Kementerian Kesehatan Tahun 2025” ke mesin pencarian Google.
Hasil penelusuran mengarahkan kami ke situs Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang telah menyatakan bahwa informasi lowongan pekerjaaan dari Kemenkes periode tahun 2025 seperti yang tersebar di Facebook adalah hoaks.
Pada Januari 2025 lalu, Antara juga telah memeriksa klaim sejenis berisi unggahan yang menampilkan informasi rekrutmen pegawai Kemenkes periode tahun 2025.
Perwakilan dari Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan, Santi Komalasari, mengkonfirmasi kepada Antara bahwa informasi lowongan pekerjaan yang beredar di media sosial tersebut merupakan hoaks.
Ia memastikan bahwa informasi lowongan resmi dari lembaganya hanya terdapat di laman dan kanal resmi Kementerian Kesehatan. Kemenkes mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan waspada terhadap berbagai bentuk penipuan.
Pada tahun 2024 lalu, Tirto juga telah melakukan pemeriksaan fakta terhadap klaim serupa terkait informasi lowongan pekerjaan di Kemenkes yang disertai oleh tautan yang mengarahkan ke tautan yang menghubungkan dengan nomor WhatsApp pribadi.
Saat itu, Kepala Biro Organisasi dan Sumber Daya Manusia Kemenkes, Hendrastuti Pertiwi menyatakan bahwa lowongan pekerjaan itu adalah hoaks.
“Hoaks, nomor WA dan situs yang dicantumkan dalam unggahan bukan resmi milik Kemenkes,” katanya kepada Tirto, Rabu (23/10/2024)
Lebih lanjut, Hendrastuti menjelaskan bahwa informasi soal lowongan kerja resmi dari Kemenkes bisa dilihat di situs https://casn.kemkes.go.id/ atau media sosial resmi milik Kemenkes lainnya.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta menunjukan bahwa informasi lowongan pekerjaan di Facebook yang mengatasnamakan Kemenkes bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).
Akun pengunggah klaim tersebut bukan akun resmi milik Kemenkes. Tautan yang disertakan juga tidak mengarahkan ke laman maupun kanal resmi dari Kemenkes. Pihak Kemenkes memastikan informasi lowongan pekerjaan resmi hanya terdapat di laman dan kanal resmi Kementerian Kesehatan.
Akun pengunggah klaim tersebut bukan akun resmi milik Kemenkes. Tautan yang disertakan juga tidak mengarahkan ke laman maupun kanal resmi dari Kemenkes. Pihak Kemenkes memastikan informasi lowongan pekerjaan resmi hanya terdapat di laman dan kanal resmi Kementerian Kesehatan.
Rujukan
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=122098505966836761&id=61575102842163
- https://archive.ph/MyreY
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0gGghcPe1XzWDzufdm2GrCT5DRzYx73kM6PyiUH8ueSTrp77muDd119gfKM8GcufXl&id=61574554108205
- https://archive.ph/nCeFi
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0biqLByqcSDwycSWgtsMNDbMNDQRj1tuZsDbFZyENYF5whxsqc6xHmue3xSSWgkZUl&id=100092360958363
- https://archive.ph/wip/2i8dy
- https://kemkes.go.id/id/home
- https://web.facebook.com/KementerianKesehatanRI/?_rdc=1&_rdr#
- https://www.instagram.com/kemenkes_ri/
- https://www.instagram.com/lifeatkemenkes/
- https://www.komdigi.go.id/berita/berita-hoaks/detail/hoaks-tautan-rekrutmen-pegawai-kementerian-kesehatan
- https://www.antaranews.com/berita/4608410/hoaks-tautan-lowongan-kerja-kementerian-kesehatan-gaji-rp15-juta
- https://tirto.id/hoaks-informasi-lowongan-pekerjaan-mengatasnamakan-kemenkes-g42j
(GFD-2025-26551) [HOAKS] Artikel Jokowi Sebut Pertemuan Prabowo-Megawati Langgar Kode Etik Berpolitik
Sumber:Tanggal publish: 14/04/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar judul artikel dengan narasi Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo mengatakan, pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri melanggar kode etik berpolitik.
Namun, setelah ditelusuri judul artikel tersebut merupakan hasil manipulasi.
Sebagai konteks, Prabowo dan Megawati baru saja melakukan pertemuan secara langsung pada Senin (7/4/2025) malam.
Pertemuan yang dilakukan di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat itu merupakan yang pertama kalinya setelah Pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Judul artikel yang mengeklaim Jokowi mengatakan pertemuan Prabowo dan Megawati melanggar kode etik berpolitik salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel berjudul "Joko Widodo:Pertemuan Prabowo Subianto Dan Megawati Adalah Pelanggaran Kode Etik Berpolitik".
Namun, setelah ditelusuri judul artikel tersebut merupakan hasil manipulasi.
Sebagai konteks, Prabowo dan Megawati baru saja melakukan pertemuan secara langsung pada Senin (7/4/2025) malam.
Pertemuan yang dilakukan di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat itu merupakan yang pertama kalinya setelah Pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Judul artikel yang mengeklaim Jokowi mengatakan pertemuan Prabowo dan Megawati melanggar kode etik berpolitik salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel berjudul "Joko Widodo:Pertemuan Prabowo Subianto Dan Megawati Adalah Pelanggaran Kode Etik Berpolitik".
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran menggunakan Google Search, tidak ditemukan artikel yang menyebut Jokowi mengatakan, pertemuan Prabowo dan Megawati melanggar kode etik berpolitik.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri tangkapan layar artikel tersebut menggunakan Google Lens.
Hasilnya, diketahui bahwa konten tersebut memanipulasi artikel di laman Gelora.co berjudul "Pertemuan Prabowo-Megawati Mengganggu Batin Jokowi".
Artikel aslinya memuat pendapat Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia, Tom Pasaribu.
Dalam artikel tersebut Tom berpendapat, pertemuan Prabowo dan Megawati membuat Jokowi gelisah. Jokowi merupakan pendukung Prabowo di Pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, saat ditanya terkait pertemuan Prabowo dan Megawati, Jokowi mengatakan, hal itu merupakan sinyal positif bagi stabilitas dan kemajuan negara.
"Jadi pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati sangat baik. Untuk kebaikan negara sangat baik," kata Jokowi.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, pertemuan Prabowo dan Megawati berlangsung selama 1,5 jam.
Saat ditanya soal kemungkinan pembahasan bergabungnya PDI-P ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Dasco mengaku tidak tahu secara detail pembicaran antara Prabowo dan Megawati.
"Saya enggak tahu karena itu pertemuannya lebih banyak empat mata," ujar Dasco.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri tangkapan layar artikel tersebut menggunakan Google Lens.
Hasilnya, diketahui bahwa konten tersebut memanipulasi artikel di laman Gelora.co berjudul "Pertemuan Prabowo-Megawati Mengganggu Batin Jokowi".
Artikel aslinya memuat pendapat Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia, Tom Pasaribu.
Dalam artikel tersebut Tom berpendapat, pertemuan Prabowo dan Megawati membuat Jokowi gelisah. Jokowi merupakan pendukung Prabowo di Pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, saat ditanya terkait pertemuan Prabowo dan Megawati, Jokowi mengatakan, hal itu merupakan sinyal positif bagi stabilitas dan kemajuan negara.
"Jadi pertemuan Pak Prabowo dengan Ibu Megawati sangat baik. Untuk kebaikan negara sangat baik," kata Jokowi.
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, pertemuan Prabowo dan Megawati berlangsung selama 1,5 jam.
Saat ditanya soal kemungkinan pembahasan bergabungnya PDI-P ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, Dasco mengaku tidak tahu secara detail pembicaran antara Prabowo dan Megawati.
"Saya enggak tahu karena itu pertemuannya lebih banyak empat mata," ujar Dasco.
Kesimpulan
Judul artikel yang mengeklaim Jokowi mengatakan pertemuan Prabowo dan Megawati melanggar kode etik berpolitik merupakan hasil manipulasi.
Artikel aslinya berjudul "Pertemuan Prabowo-Megawati Mengganggu Batin Jokowi".
Artikel tersebut memuat pendapat Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia, Tom Pasaribu soal pertemuan Prabowo dan Megawati. Ia berpandangan, pertemuan itu membuat Jokowi gelisah.
Artikel aslinya berjudul "Pertemuan Prabowo-Megawati Mengganggu Batin Jokowi".
Artikel tersebut memuat pendapat Direktur Eksekutif Komite Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia, Tom Pasaribu soal pertemuan Prabowo dan Megawati. Ia berpandangan, pertemuan itu membuat Jokowi gelisah.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/1615V2YmTe/
- https://www.facebook.com/share/p/1GmhsSfxVG/
- https://www.facebook.com/share/p/1H6GHsiXWk/
- https://www.facebook.com/share/p/1B456YXHhN/
- https://www.facebook.com/share/p/18z3vUsu6F/
- https://www.gelora.co/2025/04/pertemuan-prabowo-megawati-mengganggu.html?m=1
- https://regional.kompas.com/read/2025/04/08/223016578/tanggapan-jokowi-soal-pertemuan-prabowo-dan-megawati
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26550) [KLARIFIKASI] Video Hiu Serang Perahu Nelayan adalah Manipulasi AI
Sumber:Tanggal publish: 14/04/2025
Berita
KOMPAS.com - Detik-detik seekor hiu menyerang perahu karet beredar di media sosial. Video itu dinarasikan sebagai serangan hiu ke kapal nelayan.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu bukanlah peristiwa nyata.
Video hiu menyerang kapal nelayan disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 19 Maret 2025:
Detik detik ikan hiu menyerang kapal nelayan
Meski pengguna media sosial menyebut kapal, tetapi angkutan dalam video tampak lebih mirip perahu karet.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu bukanlah peristiwa nyata.
Video hiu menyerang kapal nelayan disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 19 Maret 2025:
Detik detik ikan hiu menyerang kapal nelayan
Meski pengguna media sosial menyebut kapal, tetapi angkutan dalam video tampak lebih mirip perahu karet.
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek jejak digital video dengan teknik reverse image search.
Hasil pencarian mengarahkan ke video yang diunggah oleh akun Instagram @ai_generate_ pada 22 Maret 2025.
Dari nama akunnya dapat diketahui bahwa video yang beredar berkaitan dengan AI atau artificial intelligence.
Selain itu, terdapat watermark berupa logo dan teks bertuliskan "Wan" pada bagian kanan bawah video.
Wan AI merupakan model pemanfaatan akal imitasi atau AI yang dikembangkan oleh Tongyi Lab, perusahaan teknologi yang terkoneksi dengan raksasa e-commerce asal China, Alibaba.
Wan AI dapat menghasilkan video berdasarkan teks, gambar, dan sinyal kontrol lainnya.
Meski tidak berpotensi merugikan secara langsung, tetapi pemberian label atau konteks yang lengkap di media sosial penting dilakukan.
Salah satu akun Facebook bahkan tidak menampilkan bagian logo Wan AI, sehingga pengguna media sosial dapat mengira video itu adalah peristiwa nyata.
Hasil pencarian mengarahkan ke video yang diunggah oleh akun Instagram @ai_generate_ pada 22 Maret 2025.
Dari nama akunnya dapat diketahui bahwa video yang beredar berkaitan dengan AI atau artificial intelligence.
Selain itu, terdapat watermark berupa logo dan teks bertuliskan "Wan" pada bagian kanan bawah video.
Wan AI merupakan model pemanfaatan akal imitasi atau AI yang dikembangkan oleh Tongyi Lab, perusahaan teknologi yang terkoneksi dengan raksasa e-commerce asal China, Alibaba.
Wan AI dapat menghasilkan video berdasarkan teks, gambar, dan sinyal kontrol lainnya.
Meski tidak berpotensi merugikan secara langsung, tetapi pemberian label atau konteks yang lengkap di media sosial penting dilakukan.
Salah satu akun Facebook bahkan tidak menampilkan bagian logo Wan AI, sehingga pengguna media sosial dapat mengira video itu adalah peristiwa nyata.
Kesimpulan
Video hiu menyerang perahu karet milik nelayan merupakan konten manipulatif berbasis AI.
Video itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @ai_generate_ pada 22 Maret 2025.
Dalam video terdapat watermark Wan AI, model penghasil video AI berdasarkan teks, gambar, dan sinyal kontrol lainnya.
Video itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram @ai_generate_ pada 22 Maret 2025.
Dalam video terdapat watermark Wan AI, model penghasil video AI berdasarkan teks, gambar, dan sinyal kontrol lainnya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/9381068208659024
- https://www.facebook.com/reel/992474919071372
- https://www.google.com/search?vsrid=CLGc9ea_54-GfhACGAEiJDQyMDFiOTRlLWIzM2ItNDZiOS04OGRlLTQwMDc0YjliZTkxNA&gsessionid=FwJxco3wvgK3Tj4lry9nMvDGWNdq6Wv7Hp-FJn9tHjX6a4v4td0iOA&lsessionid=Dawuj1cr8ZKuABJv0SQrkgKZhv5IalI-6AlsMXE2X6-WEbB3As2Yjw&vsdim=454,523&vsint=CAIqDAoCCAcSAggKGAEgATojChYNAAAAPxUAAAA_HQAAgD8lAACAPzABEMYDGIsEJQAAgD8&lns_mode=un&source=lns.web.gsbubb&udm=26&lns_surface=26&lns_vfs=e&qsubts=1744601526797&biw=1077&bih=790&hl=en-ID
- https://www.instagram.com/p/DHfUyzdp1BF/
- https://www.wan-ai.org/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26549) Cek Fakta: Tidak Benar Klaim Link Pendaftaran Gebyar Undian Berhadiah 2025 BPD Sumut
Sumber:Tanggal publish: 15/04/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran gebyar undian berhadiah 2025 Bank Pembangunan Daerag (BPD) Sumut, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 9 Maret 2025.
Unggahan link pendaftaran gebyar undian berhadiah 2025 BPD Sumut berupa tulisan sebagai berikut.
"Khusus Untuk Nasabah Bank BPD Sumut Yang Sudah Terdaftar DI Sms Banking/Mobile Banking/Internet Banking,GEBYAR UNDIAN BERHADIAH 2025 Bank Sumut Hadir Lagi,Ayo Buruan Daftar Menangkan Hadiah Nya Utama nya
-2: Unit Mobil XPander
-1 : Unit Mobile Honda Freed
-3 : Unit Mobile Honda Brio
-10:Unit Sepada motor
-10: paket wisata japan
-20: paket Haji gratis
-10 : Unit TV Led
-15 : Unit Leptop
-15: Unit Lemari es
-20 : Unit Specker Prolytron
-20 : Unit Hp Samsung
- Dan Masih Banyak Yang Lain nya.
Masih Banyak Keuntungan Lainnya...
Info Lebih Lanjut Tentang Pendaftaran ( Gebyar Undian Berhadiah Bank BPD SUMUT) Silakan Klik Menu (Daftar) Yang Telah Kami Sediahkan."
Unggahan tersebut disertai dengan link untuk mendaftar undian tersebut, berikut linknya.
"https://undianbanksumut2025.softr.app/?fbclid=IwY2xjawJqxY5leHRuA2FlbQIxMQABHma5mheO18XWhvB6Rk9UfEf49bmgirPC4QFyQfSONk1uF_coUnI3iQdEYU_X_aem_RhAqGa64u7VdeZj4aJherA"
Jika link tersebut diklik mengarah pada halaman situs, menampilkan formulir digital yang memintah sejumlah data pribadi seperti nama lengkap, nomor handphone dan saldo rekening tabungan.
Benarkah klaim link pendaftaran geby ar undian berhadiah 2025 BPD Sumut? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran gebyar undian berhadiah 2025 BPD Sumut, dengan memeriksa saluran komunikasi resmi bank tersebut. Akun Instagram resmi Bank Sumut @banksumut.
Akun Instagram tersebut mengimbau masyarakat untuk mewaspadai promosi undian dengan iming-iming hadiah palsu dan untuk berhati-hati dengan tidak melalukan klik pada link ataupun aplikasi yang mencurigakan.
Berikut imbauan tersebut.
"#kawanSUMUT Sehubungan dengan adanya pengiriman link, informasi dan promosi undian dengan iming-iming hadiah palsu, dihimbau kepada #KawanSUMUT untuk berhati-hati dengan tidak melalukan klik pada link ataupun aplikasi yang mencurigakan.
Jangan memberikan informasi ataupun mengisikan data-data pribadi dan rahasia seperti Nama, Tanggal Lahir, Nomor Rekening, Saldo, Nama Ibu Kandung, PIN, OTP, Password dan data rahasia lainnya pada link tersebut atau kepada siapapun termasuk petugas bank.
Silahkan hubungi Call Center Bank Sumut di Nomor 14002 atau 061-14002 jika ada informasi atau penawaran iming-iming hadiah yang mencurigakan.*#jagadatakita* #ayokebanksumut."
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran gebyar undian berhadiah 2025 BPD Sumut tidak benar.
Bank Sumut mengimbau masyarakat untuk mewaspadai promosi undian dengan iming-iming hadiah palsu dan untuk berhati-hati dengan tidak melalukan klik pada link ataupun aplikasi yang mencurigakan.
Rujukan
Halaman: 3/6000