KOMPAS.com - Di media sosial, beredar narasi mengenai penemuan sebuah pakaian dalam perempuan atau beha raksasa ditemukan di pedalaman hutan di Kalimantan.
Pengguna media sosial menyertakan sebuah foto beha raksasa berwarna putih yang kotor akibat terkubur di tanah.
Sementara, di sekelilingnya terdapat alat berat dan warga menyaksikan temuan unik tersebut.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, foto itu merupakan konten manipulatif.
Foto penemuan beha raksasa di hutan Kalimantan disebarkan oleh Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu, 10 Agustus 2025:
Penemuan pakaian dalam wanita berukuran raksasa di hutan Kalimanan.Bukti bawa manusia zaman dahulu berukuran raksasa.
(GFD-2025-28512) [HOAKS] Penemuan Beha Raksasa di Hutan Kalimantan
Sumber:Tanggal publish: 19/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek campur tangan artificial intelligence (AI) dari konten yang beredar.
Salah satu tools yang mampu mendeteksi campur tangan AI adalah Hive Moderation.
Hasil pengidentifikasian Hive Moderation menunjukkan, gambar penemuan beha raksasa di hutan Kalimantan memiliki probabilitas 99,9 persen dihasilkan AI.
Sejauh ini, tidak ditemukan pemberitaan kredibel atas temuan tersebut.
Adapun beha ditemukan sekitar abad ke-4 Masehi.
Sebagaimana dilansir Vogue, beberapa penggunaan beha zaman dahulu ditemukan dalam lukisan dinding, termasuk mosaik Romawi di Villa Romana del Casale di Sisilia.
Jejak pemakaian beha di zaman Romawi juga ditemukan melalui mozaik yang ditemukan di Kreta.
Sementara, keberadaan manusia raksasa dan penemuan beha tampaknya memiliki jalur waktu yang berlainan.
Adapun narasi mengenai manusia raksasa di zaman purba tidak sepenuhnya benar.
Meski manusia purba lebih tinggi, tetapi evolusi di zaman modern juga menunjukkan perubahan.
Dikutip dari Australian Museum, rata-rata tinggi laki-laki Eropa sekitar 40.000 tahun yang lalu yakni 183 cm.
Rata-rata tinggi manusia di zaman dulu tidaklah luar biasa, sehingga dikategorikan sebagai raksasa.
Adapun sekitar 10.000 tahun yang lalu tinggi rata-rata laki-laki Eropa yakni 162,5 cm dan 600 tahun lalu rata-rata yakni 165 cm.
Namun, di zaman modern rata-ratanya yakni 175 cm. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan tinggi manusia dinamis dari masa ke masa.
Salah satu tools yang mampu mendeteksi campur tangan AI adalah Hive Moderation.
Hasil pengidentifikasian Hive Moderation menunjukkan, gambar penemuan beha raksasa di hutan Kalimantan memiliki probabilitas 99,9 persen dihasilkan AI.
Sejauh ini, tidak ditemukan pemberitaan kredibel atas temuan tersebut.
Adapun beha ditemukan sekitar abad ke-4 Masehi.
Sebagaimana dilansir Vogue, beberapa penggunaan beha zaman dahulu ditemukan dalam lukisan dinding, termasuk mosaik Romawi di Villa Romana del Casale di Sisilia.
Jejak pemakaian beha di zaman Romawi juga ditemukan melalui mozaik yang ditemukan di Kreta.
Sementara, keberadaan manusia raksasa dan penemuan beha tampaknya memiliki jalur waktu yang berlainan.
Adapun narasi mengenai manusia raksasa di zaman purba tidak sepenuhnya benar.
Meski manusia purba lebih tinggi, tetapi evolusi di zaman modern juga menunjukkan perubahan.
Dikutip dari Australian Museum, rata-rata tinggi laki-laki Eropa sekitar 40.000 tahun yang lalu yakni 183 cm.
Rata-rata tinggi manusia di zaman dulu tidaklah luar biasa, sehingga dikategorikan sebagai raksasa.
Adapun sekitar 10.000 tahun yang lalu tinggi rata-rata laki-laki Eropa yakni 162,5 cm dan 600 tahun lalu rata-rata yakni 165 cm.
Namun, di zaman modern rata-ratanya yakni 175 cm. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan tinggi manusia dinamis dari masa ke masa.
Kesimpulan
Narasi penemuan beha raksasa di hutan Kalimantan merupakan hoaks. Gambar yang digunakan merupakan konten manipulatif berbasis AI.
Manusia purba memang cenderung lebih tinggi, tetapi evolusi di zaman modern juga menunjukkan perubahan.
Keberadaan manusia raksasa dan penemuan beha tampaknya memiliki jalur waktu yang berlainan, karena beha baru diketahui ada sekitar abad ke-4 Masehi.
Manusia purba memang cenderung lebih tinggi, tetapi evolusi di zaman modern juga menunjukkan perubahan.
Keberadaan manusia raksasa dan penemuan beha tampaknya memiliki jalur waktu yang berlainan, karena beha baru diketahui ada sekitar abad ke-4 Masehi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1996405931170063&set=a.113494302794578
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=794734269560110&set=a.154857183547825
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=122264059838027315&set=a.122114809616027315
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=24510244768600424&set=a.777017312349836
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://www.vogue.com/article/who-invented-the-bra
- https://australian.museum/learn/science/human-evolution/how-have-we-changed-since-our-species-first-appeared/#:~:text=Overview,such%20as%20diet%20and%20technology.
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan