(GFD-2025-28549) Keliru: Pijat Kaki Bisa Mengatasi Angin Duduk

Sumber:
Tanggal publish: 21/08/2025

Berita

SEBUAH video beredar di Facebook [arsip] dengan narasi bahwa memijat kaki dapat menyelamatkan seseorang dari serangan angin duduk. Narator dalam video menjelaskan langkah-langkah menolong orang yang tiba-tiba mengalami pusing, muntah-muntah, dan buang air besar berkali-kali. 

“Cobalah suruh pasanganmu atau orang terdekat yang ada di rumah itu menekan titik berikut ini di telapak kakimu agar dapat menyelamatkan kamu ya. Kalau tidak segera ditolong kemungkinan kamu akan menjadi lemas,” ujarnya.



Video yang diunggah pada 11 Agustus 2025 itu sudah ditonton 488.000 kali, disukai 4.000 orang, dan mendapat 65 komentar. Namun, benarkah pijat kaki dapat menyembuhkan angin duduk?

Hasil Cek Fakta

Untuk memverifikasi konten soal pijat kaki untuk mengatasi angin duduk, Tempo mewawancarai dokter spesialis jantung dan menelusuri sumber kredibel. Hasilnya, seseorang yang terkena angin duduk tidak bisa sembuh dengan pijat kaki. Kondisi tersebut tergolong gawat dan perlu segera mendapatkan pertolongan secara medis.

Menurut dokter spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah dari RSUD Dr. Soetomo Surabaya, dr. Makhyan Jibril, Sp.JP, angin duduk seperti tiba-tiba mengalami nyeri dada, keringat dingin, dan mual-mual, merupakan tanda-tanda terjadi serangan jantung koroner.

“Serangan jantung koroner itu sangat bahaya sekali. Kalau tidak segera ditolong, segera tidak dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan rekam jantung, lalu dilakukan kateterisasi, maka kemungkinan tertolongnya akan lebih kecil,” katanya kepada Tempo melalui pesan suara WhatsApp, Selasa, 19 Agustus 2025. 

Makhyan menegaskan, tindakan-tindakan seperti pijat kaki atau tangan dalam kondisi seperti itu adalah informasi palsu. “Tidak benar, karena logikanya saja yang sakit itu adalah pembuluh darah di dada, di jantungnya, tapi kok malah kakinya yang diterapi. Itu sebenarnya sudah sangat tidak logis sekali,” ucapnya. 

Memijat kaki justru akan menunda penanganan yang seharusnya bisa diberikan. Padahal, penanganan penyakit jantung koroner saat ini sudah mengalami kemajuan. Gambarannya, tingkat kelangsungan hidup (survival rate) pasien serangan jantung pada era 1950-an, hanya berkisar 30-40 persen. “Tapi dengan teknologi canggih sekarang seperti kateterisasi, trombolitik, dan sebagainya, survival dari serangan jantung itu bisa naik sampai 80-90 persen asalkan ditangani dengan tepat,” ujarnya.

Untuk itu, Makhyan mengimbau masyarakat agar jeli setiap menerima informasi mengenai angin duduk, meskipun niatnya tampak baik. Angin duduk memang kondisi yang berbahaya, tetapi juga harus diberikan pertolongan yang tepat agar kemungkinan tertolong lebih besar. “Jangan sampai kita niatnya memberikan pertolongan tapi justru malah kita membuang waktu.”

Dilansir Mayo Clinic, angin duduk atau angina adalah nyeri dada akibat aliran darah ke jantung berkurang dan merupakan gejala penyakit jantung koroner. Gejalanya mirip dengan maag, yakni nyeri atau rasa tidak nyaman di dada seperti terbakar, penuh, tertekan, atau terjepit. Nyeri bisa menjalar ke lengan, leher, rahang, bahu, atau punggung. Gejala lain yang mungkin dialami antara lain pusing, lelah, mual, sesak nafas, dan berkeringat. 

Risiko serangan angina bisa meningkat tergantung sejumlah faktor. Mulai usia lanjut (terutama di atas 60 tahun), riwayat keluarga dengan penyakit jantung, serta kebiasaan merokok atau paparan asap rokok. Kondisi kesehatan seperti diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol atau trigliserida tinggi, penyakit ginjal kronis, stroke, dan sindrom metabolik juga menambah risiko. Gaya hidup tidak sehat seperti kurang olahraga, obesitas, serta stres emosional dapat memperburuk kondisi jantung.

Angina bisa dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Tidak merokok, membatasi konsumsi alkohol, menjaga pola makan, rutin berolahraga, menjaga berat badan ideal, mengendalikan penyakit yang berhubungan dengan jantung, mengelola stres, serta tidur cukup 7–9 jam per hari.

Kesimpulan

Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim pijat kaki dapat menyembuhkan seseorang dari angin duduk adalah keliru. 

Angin duduk seperti tiba-tiba mengalami nyeri dada, keringat dingin, dan mual-mual, merupakan tanda-tanda terjadi serangan jantung koroner. Tindakan-tindakan seperti pijat kaki atau tangan dalam kondisi seperti itu adalah informasi palsu, yang justru akan menunda penanganan yang seharusnya bisa diberikan.

Rujukan