KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan poster berisi informasi lowongan kerja di PT Pertamina pada periode Mei 2025.
Unggahan itu menawarkan sejumlah posisi seperti operator SPBU serta staf administrasi keuangan dengan gaji Rp 4,5 juta sampai Rp 9 juta per bulan.
Namun setelah ditelusuri, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Unggahan yang mengeklaim Pertamina membuka lowongan kerja pada Mei 2025 salah dibagikan akun Facebook ini.
Dalam unggahan pelamar diminta mengirim CV. Selain itu, disebutkan bahwa lokasi kerja nantinya akan disesuaikan dengan alamat domisili.
(GFD-2025-26935) [HOAKS] Poster Informasikan Lowongan Kerja Pertamina pada Mei 2025
Sumber:Tanggal publish: 13/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menyebut poster tersebut bukan berasal dari pihaknya.
Ia memastikan poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina itu adalah hoaks.
"Hoaks, informasi lowongan resmi hanya melalui website dan media sosial resmi Pertamina," kata Fadjar kepada Kompas.com, Jumat (9/5/2025).
"Kalau lowongan kerja tersebut tidak ada di recruitment@pertamina.com itu hoaks," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari.
Ia menyebut informasi soal lowongan kerja Pertamina pada bulan Mei 2025 mengarah pada penipuan. Heppy pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati.
"Masyarakat agar waspada dan tidak mudah tertipu. Untuk memastikan informasi yang beredar masyarakat bisa menghubungi call center 135," ujar Heppy.
Ia memastikan poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina itu adalah hoaks.
"Hoaks, informasi lowongan resmi hanya melalui website dan media sosial resmi Pertamina," kata Fadjar kepada Kompas.com, Jumat (9/5/2025).
"Kalau lowongan kerja tersebut tidak ada di recruitment@pertamina.com itu hoaks," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari.
Ia menyebut informasi soal lowongan kerja Pertamina pada bulan Mei 2025 mengarah pada penipuan. Heppy pun mengimbau masyarakat untuk berhati-hati.
"Masyarakat agar waspada dan tidak mudah tertipu. Untuk memastikan informasi yang beredar masyarakat bisa menghubungi call center 135," ujar Heppy.
Kesimpulan
Poster lowongan kerja mengatasnamakan Pertamina pada Mei 2025 tidak benar atau hoaks.
Pertamina memastikan poster tersebut bukan berasal dari pihaknya. Informasi itu mengarah pada penipuan.
Pertamina memastikan poster tersebut bukan berasal dari pihaknya. Informasi itu mengarah pada penipuan.
Rujukan
(GFD-2025-26934) [KLARIFIKASI] Video Ini dari Gim Arma 3, Bukan Serangan Udara Pakistan
Sumber:Tanggal publish: 13/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan serangan udara bertubi-tubi hingga menjatuhkan jet yang terbang di angkasa.
Video yang beredar pada awal Mei 2025 itu, diklaim sebagai serangan angkatan udara Pakistan yang berhasil menjatuhkan 5 jet India.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.
Video serangan udara Pakistan ke jet India disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:
Angkatan udara Pakistan menjatuhkan 5 jet angkatan udara India
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, mengenai serangan udara Pakistan ke jet India pada Mei 2025.
Video yang beredar pada awal Mei 2025 itu, diklaim sebagai serangan angkatan udara Pakistan yang berhasil menjatuhkan 5 jet India.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.
Video serangan udara Pakistan ke jet India disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun:
Angkatan udara Pakistan menjatuhkan 5 jet angkatan udara India
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, mengenai serangan udara Pakistan ke jet India pada Mei 2025.
Hasil Cek Fakta
Video yang beredar bukan bersumber dari peristiwa nyata. Itu adalah gim simulasi militer bernama Arma 3.
Arma 3 merupakan gim simulasi yang dibuat pengembang gim independen asal Ceko, Bohemia Interactive.
Ada banyak pengguna mengunggah klip Arma 3 di media sosial.
Terdapat tiga klip yang paling mirip dari video yang beredar. Misalnya, seperti yang diunggah oleh akun YouTube ini, ini, dan ini.
Sebagai informasi, konflik yang terjadi antara India dan Pakistan sedang memanas.
Dilansir Al Jazeera, India dan Pakistan saling tuduh atas gelombang serangan pesawat tak berawak
Puncaknya, India melancarkan serangan ke Pakistan melalui operasi militer yang dinamai "Operasi Sindoor" pada Rabu (7/5/2025).
India mengeklaim telah menyerang sembilang lokasi di Pakistan.
Operasi itu merupakan balasan atas serangan teror ke Pahalgam, Jammu Kashmir, pada 22 April 2025.
Pihak India mengatakan Pakistan telah menargetkan India dan wilayah Kashmir yang dikelola oleh India, dengan pesawat nirawak dan rudal yang ditembak jatuh.
Militer Pakistan membenarkan telah menjatuhkan 25 pesawat nirawak di atas kota-kota di India, termasuk Karachi dan Lahore.
Arma 3 merupakan gim simulasi yang dibuat pengembang gim independen asal Ceko, Bohemia Interactive.
Ada banyak pengguna mengunggah klip Arma 3 di media sosial.
Terdapat tiga klip yang paling mirip dari video yang beredar. Misalnya, seperti yang diunggah oleh akun YouTube ini, ini, dan ini.
Sebagai informasi, konflik yang terjadi antara India dan Pakistan sedang memanas.
Dilansir Al Jazeera, India dan Pakistan saling tuduh atas gelombang serangan pesawat tak berawak
Puncaknya, India melancarkan serangan ke Pakistan melalui operasi militer yang dinamai "Operasi Sindoor" pada Rabu (7/5/2025).
India mengeklaim telah menyerang sembilang lokasi di Pakistan.
Operasi itu merupakan balasan atas serangan teror ke Pahalgam, Jammu Kashmir, pada 22 April 2025.
Pihak India mengatakan Pakistan telah menargetkan India dan wilayah Kashmir yang dikelola oleh India, dengan pesawat nirawak dan rudal yang ditembak jatuh.
Militer Pakistan membenarkan telah menjatuhkan 25 pesawat nirawak di atas kota-kota di India, termasuk Karachi dan Lahore.
Kesimpulan
Video dari gim simulasi militer Arma 3 disebarkan dengan konteks keliru.
Adapun video tersebut tidak terkait konflik yang terjadi antara India dan Pakistan awal Mei 2025.
Adapun video tersebut tidak terkait konflik yang terjadi antara India dan Pakistan awal Mei 2025.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/710881794707900
- https://www.facebook.com/reel/576098012181220
- https://arma3.com/
- https://www.youtube.com/watch?v=wlhO1LAjkrU
- https://www.youtube.com/watch?v=_76ue15NdMw
- https://www.youtube.com/watch?v=Jcr9ytRIGLU
- https://www.aljazeera.com/news/liveblog/2025/5/8/india-pakistan-live-heavy-shelling-along-line-of-control-dividing-kashmir
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-26933) Keliru: Tempo Beritakan tentang Pernyataan Try Sutrisno Agar Gibran Diganti Anies Baswedan
Sumber:Tanggal publish: 13/05/2025
Berita
SEBUAH tangkapan layar berita berlogo Tempo, memuat judul berita Try Sutrisno: Gibran Lebih Baik Digantikan Anies Rasyid Baswedan yang Lebih Berpengalaman.
Tangkapan layar itu awalnya dibagikan oleh akun media sosial X, @xquitavee, pada 8 Mei 2025. Akun dengan 14,7 ribu pengikut itu, mengklaim bahwa Try Sutrisno adalah pendukung Anies Baswedan. Tangkapan layar itu beredar di tengah munculnya tuntutan sejumlah purnawirawan agar Wakil Presiden Gibran Rakabuming dicopot.
Narasi tersebut kemudian diamplifikasi sejumlah akun-akun di TikTok seperti akun 1 dan akun 2, yang menilai ada Anies Baswedan di balik tuntutan para purnawirawan.
Namun, benarkah Tempo mempublikasikan berita Try Sutrisno sebut Gibran sebaiknya diganti dengan Anies Baswedan?
Tangkapan layar itu awalnya dibagikan oleh akun media sosial X, @xquitavee, pada 8 Mei 2025. Akun dengan 14,7 ribu pengikut itu, mengklaim bahwa Try Sutrisno adalah pendukung Anies Baswedan. Tangkapan layar itu beredar di tengah munculnya tuntutan sejumlah purnawirawan agar Wakil Presiden Gibran Rakabuming dicopot.
Narasi tersebut kemudian diamplifikasi sejumlah akun-akun di TikTok seperti akun 1 dan akun 2, yang menilai ada Anies Baswedan di balik tuntutan para purnawirawan.
Namun, benarkah Tempo mempublikasikan berita Try Sutrisno sebut Gibran sebaiknya diganti dengan Anies Baswedan?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan menelusuri berita Tempo dan mewawancarai pemimpin redaksi Tempo. Faktanya, tangkapan layar yang mencantumkan logo Tempo tersebut merupakan hasil suntingan. Tempo tidak pernah mempublikasikan berita tersebut.
Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra menegaskan bahwa Tempo tidak pernah menayangkan berita itu. Berita bohong tersebut telah mencatut brand Tempo untuk kepentingan menyebar hoaks.
“Perbuatan mereka melanggar hak cipta, mendiskreditkan Tempo dan mengganggu kerja Tempo untuk mengupayakan jurnalisme berkualitas di semua produknya,” kata Setri, Selasa 13 Mei 2025.
Berita Try Sutrisno yang terkait dengan desakan pencopotan Gibran, pernah diterbitkan Tempo pada 4 Mei 2025 berjudul Alasan Try Sutrisno Setuju Desakan Gibran Dicopot sebagai Wapres. Dalam berita itu, Try Sutrisno mengaku dirinya menyetujui deklarasi Forum Purnawirawan Prajurit TNI menuntut pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, Try mengatakan ikut menandatangani deklarasi tersebut.
Dalam berita itu, Try tidak menyebut mengganti Gibran dengan Anies Baswedan. Ia menilai tindakan purnawirawan merupakan upaya penyelamatan bangsa.
Akun @xquitavee telah menghapus unggahannya. Pada 9 Mei 2025, ia mengumumkan permintaan maaf secara terbuka lewat X. “Dgn ini saya memohon maaf pd @tempodotco dan bpak Try Soetrisno krn pernah posting tangkapan berita yg dpt dr tiktok. Krn ketidak tahuan saya dan kalo berita tsb adalah hoax dan tidak benar. Untuk itu saya sdh hapus postingan dr kmaren n memohon maaf.”
Pernyataan Forum Purnawirawan TNI yang mengusulkan Gibran Rakabuming Raka dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Presiden RI terjadi pada 17 April 2025. Dokumen pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel. Beberapa yang ikut menandatangani antara lain Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan.
Mereka menilai Gibran layak dicopot karena Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Pasal 169 huruf q Undang-Undang (UU) Pemilu yang meloloskan Gibran, telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.
Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra menegaskan bahwa Tempo tidak pernah menayangkan berita itu. Berita bohong tersebut telah mencatut brand Tempo untuk kepentingan menyebar hoaks.
“Perbuatan mereka melanggar hak cipta, mendiskreditkan Tempo dan mengganggu kerja Tempo untuk mengupayakan jurnalisme berkualitas di semua produknya,” kata Setri, Selasa 13 Mei 2025.
Berita Try Sutrisno yang terkait dengan desakan pencopotan Gibran, pernah diterbitkan Tempo pada 4 Mei 2025 berjudul Alasan Try Sutrisno Setuju Desakan Gibran Dicopot sebagai Wapres. Dalam berita itu, Try Sutrisno mengaku dirinya menyetujui deklarasi Forum Purnawirawan Prajurit TNI menuntut pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, Try mengatakan ikut menandatangani deklarasi tersebut.
Dalam berita itu, Try tidak menyebut mengganti Gibran dengan Anies Baswedan. Ia menilai tindakan purnawirawan merupakan upaya penyelamatan bangsa.
Akun @xquitavee telah menghapus unggahannya. Pada 9 Mei 2025, ia mengumumkan permintaan maaf secara terbuka lewat X. “Dgn ini saya memohon maaf pd @tempodotco dan bpak Try Soetrisno krn pernah posting tangkapan berita yg dpt dr tiktok. Krn ketidak tahuan saya dan kalo berita tsb adalah hoax dan tidak benar. Untuk itu saya sdh hapus postingan dr kmaren n memohon maaf.”
Pernyataan Forum Purnawirawan TNI yang mengusulkan Gibran Rakabuming Raka dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Presiden RI terjadi pada 17 April 2025. Dokumen pernyataan sikap tersebut ditandatangani oleh 103 jenderal, 73 laksamana, 65 marsekal, dan 91 kolonel. Beberapa yang ikut menandatangani antara lain Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi, Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto, Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto dan Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan.
Mereka menilai Gibran layak dicopot karena Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Pasal 169 huruf q Undang-Undang (UU) Pemilu yang meloloskan Gibran, telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim Try Sutrisno sebut Gibran sebaiknya digantikan Anies Baswedan adalah keliru.
Rujukan
- https://x.com/xquitavee
- https://www.tiktok.com/@dhirah_aries78/video/7496328518314364176?q=try%20sutrisno%20minta%20Gibran%20diganti%20Anies%20baswedan&t=1747132194601
- https://www.tiktok.com/@the.golden7878/video/7495756768983764279?q=try%20sutrisno%20minta%20Gibran%20diganti%20Anies%20baswedan&t=1747132194601
- https://www.tempo.co/politik/alasan-try-sutrisno-setuju-desakan-gibran-dicopot-sebagai-wapres-1334422
- https://x.com/xquitavee/status/1920782354106187849
- https://www.tempo.co/politik/fakta-fakta-purnawirawan-tni-minta-gibran-dicopot-dari-wapres-1277897 /cdn-cgi/l/email-protection#5b383e303d3a302f3a1b2f3e362b3475383475323f
(GFD-2025-26932) Keliru: Video Militer Pakistan Menembak Jatuh Pesawat Rafale Milik India
Sumber:Tanggal publish: 13/05/2025
Berita
SEBUAH video beredar di X [arsip] dan YouTube, memuat klaim bahwa militer Pakistan berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur India pada 7 Mei 2025.
Video itu memperlihatkan sebuah pesawat mengeluarkan suar untuk menghindari atau mengalihkan tembakan musuh. Namun, pesawat tetap tertembak lalu jatuh ke tanah dan meledak. Rekaman itu disebut sebagai tindakan balasan militer Pakistan terhadap lima pesawat tempur India yang sebelumnya merudal wilayah mereka.
Namun, benarkah video itu memperlihatkan militer Pakistan yang sedang menembak pesawat Rafale milik militer India?
Video itu memperlihatkan sebuah pesawat mengeluarkan suar untuk menghindari atau mengalihkan tembakan musuh. Namun, pesawat tetap tertembak lalu jatuh ke tanah dan meledak. Rekaman itu disebut sebagai tindakan balasan militer Pakistan terhadap lima pesawat tempur India yang sebelumnya merudal wilayah mereka.
Namun, benarkah video itu memperlihatkan militer Pakistan yang sedang menembak pesawat Rafale milik militer India?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi video itu menggunakan layanan reverse image search dan membandingkan dengan foto pesawat Rafale. Hasilnya, meski memang terjadi konflik militer antara India dan Pakistan, namun video itu bukan rekaman dari konflik kedua negara.
Narasi di media sosial menyatakan bahwa video itu menunjukkan pesawat tempur Rafale milik militer India. Namun, sesungguhnya siluet pesawat itu tidak sama dengan bentuk kapal Rafale yang sebenarnya.
Tempo menggunakan perbandingan dengan gambar pesawat Rafale di website produsennya, Dassault Aviation asal Perancis. Terlihat perbedaan dari ukuran sayap depan dan belakang. Versi Rafale sebenarnya, memiliki sayap belakang yang lebih besar.
Sedangkan siluet pesawat dalam video yang beredar di media sosial tampak sebaliknya. Hal ini membuktikan pesawat tempur dalam video yang beredar bukan produk Rafale.
Rekaman video yang beredar tersebut sebenarnya adalah bagian dari video permainan atau gim video yang telah dipotong-potong. Versi gim yang lebih panjang dapat diakses melalui kanal YouTube Compared Comparison berjudul “Anti Air Tank shot down MiG-29 - SAM - SPAAG - Military Simulation - ArmA 3.”
Kanal itu memuat video simulasi peperangan militer edisi tank anti serangan udara yang dibuat menggunakan gim ArmA 3. ArmA 3 merupakan video gim pengoperasian senjata tempur yang menawarkan penampilan realistis. Banyak pemainya yang mengembangkan variasi baru dan membuat konten dari permainan tersebut, sebagaimana dijelaskan website resminya.
Konflik India-Pakistan
Menurut laporan Tempo, konflik bersenjata India dan Pakistan dimulai setelah terjadi serangan di Lembah Baisaran, Pahalgam, wilayah Kashmir yang berada di bawah kendali India, pada 22 April 2025. Dalam insiden tersebut, sekelompok pria bersenjata menewaskan 26 orang, 25 di antaranya wisatawan dan satu lainnya penunggang kuda lokal.
India menuding Pakistan di balik serangan dengan mendukung, mempersenjatai, dan melatih kelompok-kelompok bersenjata yang dianggap menjadi sumber kerusuhan di daerah tersebut. Namun, di sisi lain Pakistan menegaskan bahwa mereka hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik untuk gerakan pemisahan diri di Kashmir. Setelah serangan tersebut India menuding kelompok bernama The Resistance Front (TRF) sebagai pelaku, dengan klaim bahwa kelompok itu mendapatkan dukungan dan perlindungan dari Pakistan.
Sejak 22 April, ketegangan meningkat, yang berpuncak pada hubungan diplomatik yang semakin terpukul. Salah satunya India telah menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Perairan Indus, yang mana India berbagi perairan dari enam sungai dengan Pakistan.
Terbaru, India menuduh Pakistan melanggar gencatan senjata antara kedua negara setelah beberapa ledakan terjadi di Kashmir yang dikelola India pada Sabtu malam, 10 Mei 2025. Gencatan senjata India Pakistan dipimpin oleh Amerika Serikat.
Narasi di media sosial menyatakan bahwa video itu menunjukkan pesawat tempur Rafale milik militer India. Namun, sesungguhnya siluet pesawat itu tidak sama dengan bentuk kapal Rafale yang sebenarnya.
Tempo menggunakan perbandingan dengan gambar pesawat Rafale di website produsennya, Dassault Aviation asal Perancis. Terlihat perbedaan dari ukuran sayap depan dan belakang. Versi Rafale sebenarnya, memiliki sayap belakang yang lebih besar.
Sedangkan siluet pesawat dalam video yang beredar di media sosial tampak sebaliknya. Hal ini membuktikan pesawat tempur dalam video yang beredar bukan produk Rafale.
Rekaman video yang beredar tersebut sebenarnya adalah bagian dari video permainan atau gim video yang telah dipotong-potong. Versi gim yang lebih panjang dapat diakses melalui kanal YouTube Compared Comparison berjudul “Anti Air Tank shot down MiG-29 - SAM - SPAAG - Military Simulation - ArmA 3.”
Kanal itu memuat video simulasi peperangan militer edisi tank anti serangan udara yang dibuat menggunakan gim ArmA 3. ArmA 3 merupakan video gim pengoperasian senjata tempur yang menawarkan penampilan realistis. Banyak pemainya yang mengembangkan variasi baru dan membuat konten dari permainan tersebut, sebagaimana dijelaskan website resminya.
Konflik India-Pakistan
Menurut laporan Tempo, konflik bersenjata India dan Pakistan dimulai setelah terjadi serangan di Lembah Baisaran, Pahalgam, wilayah Kashmir yang berada di bawah kendali India, pada 22 April 2025. Dalam insiden tersebut, sekelompok pria bersenjata menewaskan 26 orang, 25 di antaranya wisatawan dan satu lainnya penunggang kuda lokal.
India menuding Pakistan di balik serangan dengan mendukung, mempersenjatai, dan melatih kelompok-kelompok bersenjata yang dianggap menjadi sumber kerusuhan di daerah tersebut. Namun, di sisi lain Pakistan menegaskan bahwa mereka hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik untuk gerakan pemisahan diri di Kashmir. Setelah serangan tersebut India menuding kelompok bernama The Resistance Front (TRF) sebagai pelaku, dengan klaim bahwa kelompok itu mendapatkan dukungan dan perlindungan dari Pakistan.
Sejak 22 April, ketegangan meningkat, yang berpuncak pada hubungan diplomatik yang semakin terpukul. Salah satunya India telah menangguhkan partisipasinya dalam Perjanjian Perairan Indus, yang mana India berbagi perairan dari enam sungai dengan Pakistan.
Terbaru, India menuduh Pakistan melanggar gencatan senjata antara kedua negara setelah beberapa ledakan terjadi di Kashmir yang dikelola India pada Sabtu malam, 10 Mei 2025. Gencatan senjata India Pakistan dipimpin oleh Amerika Serikat.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan pesawat Angkatan Udara India yang jatuh setelah ditembak militer Pakistan adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://x.com/yaniarsim/status/1920086693442728165?t=J8c8iF4DQIXoBatmbeTGQQ&s=08
- https://mvau.lt/media/14dcc28a-4ab7-4627-9ca9-fbf6951bf503
- https://www.youtube.com/watch?v=uZrqmMZFyJ8
- https://www.dassault-aviation.com/en/defense/rafale/a-full-range-of-advanced-weapons/
- https://www.youtube.com/watch?v=DdAZ4ovTlsI
- https://arma3.com/news/expanding-your-arma-3-experience-with-mods-in-2024
- https://www.tempo.co/internasional/menelisik-penyebab-dan-dampak-perang-india-pakistan-1404378 /cdn-cgi/l/email-protection#81e2e4eae7e0eaf5e0c1f5e4ecf1eeafe2eeafe8e5
Halaman: 173/6266