• (GFD-2025-25318) Hoaks Lowongan Pekerjaan Mencatut Kementerian Pekerjaan Umum

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/01/2025

    Berita

    tirto.id - Informasi lowongan pekerjaan bisa dijumpai dengan mudah di media sosial. Akan tetapi, beberapa di antaranya perlu dipastikan kebenarannya. Sebagai contoh, yang baru-baru ini mencuat yakni narasi lowongan pekerjaan tahun 2025 yang mengatasnamakan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU).

    Lowongan itu beredar di Facebook dan ditujukan untuk lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA)/K, Sekolah Teknik Menengah (STM), D3, dan S2 sederajat. Posisi yang tersedia mencakup Teknik Sipil/Arsitek/Planologi, Tenaga Ahli Mekanik, Tenaga Ahli Pemetaan, Pengawas Lapangan, Hukum, Publikasi/Kreator Konten/Dokumentasi/Media.

    “Keuntungan: Gaji Rp 9Jt Sapia 22Jt, Seragam, BPJS, Jenjang Karir Menjanjikan, informasi pendaftaran silahkan klik daftar. Ingat Pendaftaran Gratiisss!!! Daftar Sekarang Juga,” tulis akun Facebook dengan nama “lowongan pekerjaan pupr” (arsip), Kamis (16/1/2025).

    Akun tersebut juga membubuhkan sebuah tautan dan poster Kemen PU. Poster ini diketahui tak hanya mencuat di Facebook, tapi juga berseliweran di Instagram.

    Sampai Jumat (24/1/2025), unggahan ini sudah dibagikan sebanyak 7 kali dan memperoleh 95 tanda suka serta 7 komentar. Sejumlah warganet yang berkomentar terlihat antusias dan mempertanyakan lebih lanjut informasi tersebut, salah satunya soal batas usia.

    Lantas, bagaimana faktanya?

    Hasil Cek Fakta

    Untuk mencari kebeneran klaim yang berlalu-lalang, Tim Riset Tirto mencoba melakukan penelusuran Google dengan kata kunci “lowongan kerja Kementerian PU”. Pencarian itu mengantarkan kami ke artikel Kompas TV yang berisi informasi terkait.

    Meski lowongan pekerjaan di Kemen PU pada 2025 ini benar adanya, namun informasi aslinya tak seperti dalam klaim Facebook yang beredar. Kemen PU Direktorat Jenderal Sumber Daya Air membuka lowongan untuk penempatan Jakarta Selatan.

    Adapun posisi yang dibuka yakni Konsultan Individu Program Nufrep 2025 untuk posisi Hydrology/Climate Change Specialist, FFEWS Specialistlink, System Analyst Specialistlink, dan IT Specialist.

    Pengumuman lengkap mengenai hal tersebut bisa diakses di situs resmi lembaga tersebut, yakni https://sda.pu.go.id/pages/pengumuman-lowongan-pekerjaan. Di laman itu, tertera detail informasi setiap posisi yang dibutuhkan, informasi gaji, dan durasi kerja.

    Disebut bahwa durasi kerja yakni 5 bulan terhitung sejak Februari 2025 dan gaji yang diberikan mulai dari Rp15 juta per bulan. Kemen PU mengimbau masyarakat yang ingin melamar untuk mengunjungi situs sda.pu.go.id

    “Lowongan hanya dibuka sampai dengan 31 Januari 2025 yaa, Sahabat SDA,” begitu bunyi informasi yang disertakan.

    Tirto juga mencoba menyisir akun Instagram resmi Kemen PU dan situs resmi Kemen PU, tetapi tak menemukan informasi seperti dalam unggahan Facebook.

    Kemen PU lewat laman resminya telah memberi peringatan kepada masyarakat untuk waspada terhadap tindak penipuan dengan berbagai modus yang mengatasnamakan lembaga tersebut.

    “Bersama ini kami mengimbau kepada segenap mitra kerja PU dan masyarakat agar bersikap waspada dan berhati-hati serta melakukan konfirmasi langsung ke Kementerian PU melalui Call Center 158 atau sahabat.pu.go.id/eppid,” tulis Kemen PU di halaman depan situsnya.

    Lagi pula, ketika Tirto mengecek tautan yang disertakan dalam unggahan Facebook menggunakan mesin pelacak WhereGoes, tautan itu tak mengarah pada akun-akun resmi Kemen PU. Akun Facebook pengunggah juga diketahui bukan media sosial resmi Kemen PU.

    Akun Facebook asli Kemen PU yakni “Kementerian Pekerjaan Umum RI” dengan centang biru dan memiliki pengikut sebanyak 587 ribu orang per Jumat (24/1/2025). Jadi, klaim yang beredar perlu diwaspadai lantaran tak resmi bersumber dari Kemen PU. Unggahan semacam ini juga berpotensi penipuan.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa informasi lowongan pekerjaan yang beredar di media sosial mengatasnamakan Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Meski lowongan pekerjaan di Kemen PU pada 2025 ini benar adanya, namun informasi aslinya tak seperti dalam klaim Facebook yang beredar. Kemen PU Direktorat Jenderal Sumber Daya Air membuka lowongan untuk penempatan Jakarta Selatan.

    Kemen PU lewat laman resminya telah memberi peringatan kepada masyarakat untuk waspada terhadap tindak penipuan dengan berbagai modus yang mengatasnamakan lembaga tersebut.

    ==Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25317) Hoaks, Video AI Prabowo Bagi-bagi Uang dan Hapus Utang

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/01/2025

    Berita

    tirto.id - Tim Riset Tirto kembali menemukan unggahan soal bagi-bagi uang yang mencatut nama figur publik. Kali ini nama yang dicatut adalah Presiden RI, Prabowo Subianto.

    Dalam video yang tersebar di TikTok tersebut, Prabowo menjanjikan untuk membagikan bantuan uang ke masyarakat untuk beberapa tujuan seperti biaya kuliah, renovasi rumah, modal usaha, serta untuk bayar utang, senilai Rp50 juta.

    Klaim itu diunggah oleh akun TikTok bernama “presiqyevwb”(arsip) pada Minggu (19/1/2025). Dalam video singkat tersebut, terlihat sosok Prabowo berbicara, disertai ilustrasi perhitungan uang di sebelahnya.

    “Tolong jawab dengan jujur ya saat ini kalian butuh apa biaya sekolah, biaya kuliah, modal usaha, mau bayar utang atau renovasi rumah, jika kalian membutuhkan salah satu yang tadi saya sebutkan segera hubungi saya. Insya Allah saya bantu dengan syarat jangan digunakan untuk berfoya-foya,” ujar Prabowo dalam video tersebut.

    Lebih lanjut, dalam informasi yang tertera dalam bio akun itu, disebutkan bahwa masyarakat yang sudah mengikuti dan menyalin tautan akun tersebut diminta untuk melakukan konfirmasi dengan menghubungi nomor admin yang disertakan dalam tautan.

    Sepanjang Minggu (19/1/2025) hingga Jumat (24/1/2025) atau selama lima hari tersebar di TikTok, unggahan ini telah memperoleh 29 tanda suka dan delapan komentar. Beberapa tanggapan masyarakat di kolom komentar nampak percaya pada klaim bagi-bagi uang tersebut.

    Unggahan yang mirip juga ditemukan di YouTube.

    Ada pula video dengan yang menampilkan sosok Prabowo, yang tersebar di Facebook. Di video ini, Prabowo berbicara soal memberikan penghapusan utang maksimal berjumlah Rp500 juta, bagi orang yang menghubungi sebuah nomor pribadi yang tertera di unggahan. Unggahan ini disebar oleh akun bernama "Bantuan Prabowo" (arsip).

    Lantas, bagaimana faktanya? Apakah benar Prabowo membagikan uang ke masyarakat dengan nominal Rp50 juta dan juga memberikan penghapusan utang dengan jumlah maksimal Rp500 juta?

    Hasil Cek Fakta

    Mula-mula, Tirto mengamati ulang video yang disertakan dalam unggahan secara seksama dari awal hingga akhir. Kami menemukan ada ketidaksinkronan antara gerak bibir dan suara Prabowo dalam video tersebut. Suara Prabowo dalam video tersebut juga terdengar tidak natural.

    Kejanggalan tersebut mengindikasikan bahwa video tersebut adalah hasil manipulasi menggunakaan kecerdasan buatan/artificial intelligence (AI).

    Kami menggunakan bantuan perangkat pemindai AI Hive Moderation untuk menelusuri video tersebut. Hasilnya, video tersebut kemungkinan merupakan hasil manipulasi menggunakan AI/deepfake dengan keyakinan sebesar 99,8 persen.

    Selanjutnya, untuk menemukan konteks asli dari video tersebut, Tirto mencoba mengambil tangkapan layar dari video singkat tersebut. Kami melakukan pencarian gambar terbalik (reverse image search) dari tangkapan layar itu lewat Google Reverse Image Search dan Yandex.

    Hasilnya video tersebut identik dengan video Prabowo saat mengucapkan ulang tahun kepada Agung Rasono yang ke-75 tahun.

    Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok bernama “prabowosubianto08” pada Senin (25/3/2024). Kemudian diunggah ulang di kanal youtube akun bernama “Bugis Warta” pada Senin (15/4/2024). Dalam video asli tersebut, Prabowo sama sekali tidak berbicara soal bagi-bagi uang seperti dalam klaim video.

    Lebih lanjut, penelusuran Tirto pada akun resmi Prabowo Subianto di IG Prabowo, X @prabowo, Facebook Prabowo Subianto juga tidak menemukan informasi yang menyebut bantuan uang sebesar Rp50 juta.

    Hingga Jumat (24/1/2025) atau saat artikel periksa fakta ini ditulis, tidak ditemukan juga keterangan resmi dan pemberitaan kredibel yang membenarkan klaim bahwa Prabowo membagikan uang ke masyarakat dengan nominal Rp50 juta.

    Sementara itu, terkait unggahan soal penghapusan utang, hasil pemindaian dengan Deepware, menunjukkan bahwa unggahan tersebut terdeteksi menggunakan deepfake.

    Prabowo memang telah menandatangani aturan yang menghapus utang macet usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pada November 2024 lalu. Jumlahnya maksimal Rp 500 juta untuk badan usaha dan Rp 300 juta untuk perseorangan.

    Namun, penghapusan utang hanya menyasar 1 juta UMKM yang sudah terdaftar dalam daftar penghapusbukuan himpunan bank-bank milik negara (Himbara). Penghapusan utang juga hanya berlaku bagi UMKM yang bergerak di sektor pertanian, perikanan, maupun perkebunan yang terkena beberapa permasalahan, yaitu gempa bumi, bencana alam, dan Covid-19.

    Nasabah penerima kebijakan tersebut harus berkategori tidak memiliki kemampuan lagi untuk membayar piutang dalam rentang waktu kurang lebih 10 tahun.

    Tak ada informasi kredibel yang bisa membuktikan bahwa penghapusan ini harus melalui kontak dengan WhatsApp nomor pribadi seperti unggahan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran fakta yang dilakukan, tidak ditemukan keterangan resmi yang membenarkan klaim bahwa Prabowo membagikan uang ke masyarakat dengan nominal Rp50 juta, juga menghapus utang sebesar Rp500 juta dengan mengontak sebuah nomor pribadi.

    Hasil pemindaian perangkat analisis AI juga menunjukkan bahwa baik video bagi-bagi uang, maupun penghapusan utang, adalah hasil manipulasi AI.

    Jadi, informasi bahwa Prabowo membagikan uang ke masyarakat dengan nominal Rp50 juta, serta menghapus utang sebesar Rp500 juta dengan mengontak nomor pribadi, bersifat salah dan menyesatkan (false and misleading).

    Rujukan

  • (GFD-2025-25316) [HOAKS] Link untuk Rekrutmen SPPI Badan Gizi Nasional

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar link atau tautan yang diklaim sebagai akses untuk pendaftaran rekrutmen Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) 2025 mengatasnamakan Badan Gizi Nasional.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Tautan rekrutmen SPPI Badan Gizi Nasional disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (22/1/2025):

    Badan Gizi Nasional Buka Rekrutmen ASN Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Tahun 2025

    Ingin jadi bagian dari perubahan besar untuk Indonesia?

    Sebagai Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), kamu akan berkontribusi langsung dalam membangun masa depan lebih sehat dan berkualitas, dan menjadi ASN di lingkungan Badan Gizi Nasional

    Jangan lewatkan kesempatan ini

    Link pendaftaran di bawah:

    Pendaftaran : https://daftar-sekarang.mg-ty.com/ap

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, Rabu (22/1/2025), berisi tautan rekrutmen SPPI Badan Gizi Nasional.

    Hasil Cek Fakta

    SPPI merupakan program yang dibuka oleh Universitas Pertahanan (Unhan).

    Lulusan D4, S1, dan S2 perguruan tinggi akan mendapatkan gaji dan status kepegawaian akan diarahkan menjadi ASN pada Badan Gizi Nasional.

    Dilansir Kompas.com, masyarakat yang ingin terlibat sebagai SPPI dapat mendaftar secara daring melalui laman www.spp-indonesia.com.

    Pendaftaran dibuka mulai 27 Desember 2024 sampai 15 Maret 2025.

    Kendati demikian, tautan yang disebarkan pengguna Facebook tidak mengarah ke situs resmi Badan Gizi Nasional atau saluran resmi pendaftaran SPPI.

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan tools URL Scan untuk melacak tautan yang beredar. Hasil pelacakannya dapat dilihat di sini dan di sini.

    Satu tautan mengarah ke formulir lowongan kerja yang mensyaratkan untuk mengisi nama lengkap, nomor telepon, tempat tanggal lahir, alamat, dan jenis kelamin.

    Sementara tautan lainnya mengarah ke situs menyerupai penyaluran bantuan bantuan sosial PKH yang meminta nama lengkap dan nomor telepon.

    Kedua tautan tersebut kemungkinan besar merupakan upaya phishing, dengan mengambil dan memanfaatkan data pribadi masyarakat.

    Kesimpulan

    Tautan rekrutmen SPPI Badan Gizi Nasional merupakan hoaks.

    Pendaftaran SPPI yang dibuka oleh Unhan hanya dilakukan melalui situs web www.ssp-indonesia.com. Namun, tautan yang beredar tidak mengarah ke situs tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25315) [HOAKS] Tautan Pencairan Bansos Rp 2 Juta Menggunakan Akun Telegram

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan disertai tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan sosial tunai senilai Rp 2 juta.

    Menurut narasi dalam unggahan, bansos itu bisa diperoleh segera dengan cara mengeklik tautan itu untuk pendaftaran.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks.

    Tautan yang diklaim untuk mendapatkan bansos tunai Rp 2 juta dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Selasa (21/1/2025).

    Gambar thumbnail tautan tersebut menyertakan logo Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Kementerian Sosial (Kemensos).

    DTKS adalah data induk yang berfungsi sebagai acuan lembaga-lembaga untuk memberikan bantuan sosial, seperti PKH, sembako, PBI JK, dan sebagainya.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    DAPATKAN BANSOS 2025 RP.2.000.000 DAFTAR SEGERA

    hxxxx://b4nsos-pkh-terkini-c025fiplkiprtl.xxxxx.xxx/

    Screenshot Hoaks, tautan pencairan bansos tunai Rp 2 juta

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek tautan tersebut dan menemukan bahwa tautan itu tidak mengarah ke situs DTKS, cekbansos.kemensos.go.id.

    Tautan tersebut mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan nomor Telegram aktif dan nama lengkap.

    Sedangkan situs DTKS berfungsi untuk mengecek data penerima bantuan sosial, dengan memasukkan alamat dan nama lengkap sesuai KTP.

    Tautan yang beredar di Facebook kemungkinan adalah modush phishing atau pencurian data untuk mengambil alih akun Telegram.

    Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, pembajakan akun di Telegram telah menjadi masalah serius. Para peretas menggunakan beragam metode untuk mencuri akses ke akun.

    Peretas umumnya mengirim pesan dengan tautan phishing yang seolah resmi, misalnya https://t.me/premium, tetapi sebenarnya mengarahkan ke situs web palsu.

    Jika pengguna mengeklik tautan dan memasukkan informasi login di situs tersebut, kemungkinan akses ke akun Telegram akan diambil alih.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang beredar di Facebook dan diklaim untuk mendapatkan bansos tunai Rp 2 juta adalah hoaks.

    Tautan tersebut tidak mengarah ke situs resmi DTKS yang dikelola Kemensos, melainkan ke situs yang meminta pengunjung memasukkan nomor Telegram aktif dan nama lengkap.

    Tautan yang beredar di Facebook kemungkinan adalah modush phishing atau pencurian data untuk mengambil alih akun Telegram.

    Rujukan