• (GFD-2025-26927) [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Dampak Serangan Pakistan ke India

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Pakistan ke markas militer India.

    Video itu beredar di tengah konflik bersenjata antara India dan Pakistan yang meletus pada Rabu (7/5/2025).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu dibagikan dengan konteks keliru.

    Video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Pakistan ke markas militer India dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini. Video itu dibagikan dengan narasi bahasa Urdu.

    Berikut narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

    Setelah melaksanakan salat jenazah bagi para syuhadaPakistan menyerang koloni militer India.

    Screenshot Klarifikasi, video ini bukan dampak serangan Pakistan ke India. Namun kebakaran di Jepara, Jawa Tengah.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, ditemukan fakta bahwa video tersebut bukan berlokasi di India, tetapi di Indonesia.

    Video yang sama diunggah di YouTube pada 5 Mei 2025, dan disebut sebagai kebakaran di pabrik HWI di Jepara, Jawa Tengah. Peristiwa itu juga diberitakan Kompas.com, 5 Mei 2025.

    Kebakaran terjadi di area parkir PT Hwaseung Indonesia (HWI), Desa Gemulung, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (5/5/2025) sore.

    Insiden tersebut menyebabkan ratusan sepeda motor milik buruh pabrik terbakar.

    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jepara, AKP M Faizal Wildan Umar Rela, mengatakan kebakaran bermula dari sebuah warung makan di samping area pabrik sekitar pukul 15.00 WIB.

    Api merembet ke tiga warung lain sebelum akhirnya menyambar ke lokasi parkir motor.

    "Dugaan ledakan kompor di warung yang merembet ke warung lainnya dan tempat parkir. Empat warung ludes dan ratusan motor terparkir terbakar. Kami masih dalami ini," kata Faizal.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan dampak serangan Pakistan ke markas militer India perlu diluruskan.

    Video itu dibagikan dengan konteks keliru. Peristiwa dalam video adalah kebakaran di sebuah pabrik di Jepara, Jawa Tengah, pada 5 Mei 2025, bukan markas militer India.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26926) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Sistem Berbayar ERP Diterapkan di 25 Ruas Jalan Jakarta

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/05/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Tersiar narasi yang menyatakan bahwa 25 jalan di Jakarta akan menerapkan jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP).

    Narasi yang beredar di media sosial pada awal Mei 2025 itu menyebutkan, tarif sekali melintas antara Rp 5.000 sampai Rp 19.900.

    Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar. Informasi dalam unggahan itu keliru dan perlu diluruskan.

    Informasi mengenai 25 jalan di Jakarta dikenai tarif disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Pengguna media sosial menyebarkan poster berisi nama-nama jalan yang akan dikenai tarif oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta.

    Berikut nama-nama jalan tersebut:

    Hasil Cek Fakta

    Dishub Provinsi Jakarta membantah isu mengenai sistem jalan berbayar atau ERP akan diterapkan di 25 ruas jalan di Jakarta.

    Melalui unggahan di akun Instagram resmi @dishubdkijakarta, Rabu (7/5/2025) Dishub Jakarta menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

    "Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memiliki rencana untuk menerapkan ERP di 25 ruas jalan tersebut seperti yang disebutkan dalam narasi pada gambar," tulisnya.

    Dinukil dari Kompas.com, ERP merupakan sistem pengendalian lalu lintas berbasis pembayaran elektronik yang selama ini masih dalam tahap kajian.

    Sampai saat ini, belum ada keputusan final mengenai kapan dan di mana sistem tersebut akan diberlakukan.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai penerapan jalan berbayar di 25 ruas jalan di Jakarta merupakan informasi yang keliru.

    Dishub Provinsi Jakarta membantah narasi tersebut. Jalan berbayar elektronik atau ERP masih dalam kajian dan belum diterapkan di mana pun.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26925) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video ini Presiden AS Donald Trump Mengolok-olok Pakistan

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/05/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengolok-olok Pakistan beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 9 Mei 2025.
    Dalam video tersebut, tampak Donald Trump sedang berpidato di atas mimbar. Ia kemudian menyiram air dari botol plastik ke arah penonton.
    "I Need water, help me," kata Donald Trump dalam video tersebut.
    Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Donald Trump mengolok-olok Pakistan setelah India menutup empat sumber air di Kashmir.
    "Donald Trump mengolok-olok Pakistan setelah India menutup 4 sumber air yang mengalir ke Pakistan di Kashmir. Akankan hal ini semakin mempercepat perang India-Pakistan?" demikian narasi dalam video tersebut.
    "Ternyata india di dukung Amerika.." tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 4 kali dibagikan dan mendapat beberapa komentar dari warganet.
    Benarkah dalam video itu Presiden AS Donald Trump mengolok-olok Pakistan? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Presiden AS Donald Trump mengolok-olok Pakistan. Penelusuruan dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.
    Hasilnya terdapat video identik di situs berbagi video YouTube. Video tersebut berjudul "'It's Rubio!' Trump mocks Republican rival at Texas rally" yang dimuat channel YouTube Fox News pada 27 Februari 2016.
    "Republican presidential frontrunner makes fun of Sen. Marco Rubio's 'water break' moment," tulis channel YouTube Fox News.
    Dikutip dari factly.in, video itu merupakan momen Donald Trump mengejek Marco Rubio (politisi Amerika) karena minum air dengan canggung selama tanggapannya tahun 2013 terhadap pidato Kenegaraan Presiden Obama.
    Ia kemudian meniru Rubio dengan memegang botol, menumpahkan air ke lantai, dan minum dari botol itu. Video tersebut diambil dari rapat umum kampanye yang diadakan di Fort Worth, Texas, pada bulan Februari 2016.
    Tindakan Trump itu dilakukan sebagai tanggapan atas pernyataan yang dibuat oleh Rubio di sebuah acara Partai Republik, sebagai bagian dari respons antara keduanya selama pemilihan pendahuluan presiden tahun 2016.
     

    Kesimpulan


    Video yang diklaim Presiden AS Donald Trump mengolok-olok Pakistan ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan merupakan momen Donald Trump mengejek politikus AS, Marco Rubio saat kampanye Pilpres 2016.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26924) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran Pegawai Koperasi Desa Merah Putih

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/05/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran pegawai Koperasi Desa Merah Putih, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 8 Mei 2025.
    Klaim link pendaftaran pegawai Koperasi Desa Merah Putih berupa tulisan sebagai berikut.
    "Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) melalui Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih resmi mengumumkan pembukaan rekrutmen Petugas Kopdes Merah Putih untuk tahun 2025.
    Program ini memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk turut serta dalam pembangunan dan pemberdayaan desa di seluruh Indonesia
    PENDAFTARAN TIDAK DI PUNGUT BIAYA"
    Unggahan tersebut disertai link yang diklaim sebagai pendaftaran pegawai Koperasi Desa Merah Putih, berikut linknya.
    "https://daftarsekarang41.znrole.my.id/?fbclid=IwY2xjawKPx-hleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETEyQ21lczYwNXI1TDlDZW13AR6ksNlOTY-pQTEWXaBDPPKocfNT5vl-Pe09akK8hWPNB1Wx0dhNAddMLnRwvw_aem_WH65HdYiFKILOFHkoq7Zig"
    Jika link tersebut diklik, mengarah pada situs yang meminta sejumlah identitas, seperti nomer Telegram.
    Benarkah klaim link pendaftaran pegawai Koperasi Desa Merah Putih? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran pegawai Koperasi Desa Merah Putih, dengan menelusuri saluran informasi resmi Kementerian Koperasi di antaranya adalah akun Instagram Kementerian Koperasi Republik Indonesia @Kemenkop yang membahas tentang rekrutmen pegawai Koperasi Desa Merah Putih melalui postingannya.
    Dalam unggahan tersebut, Kementerian Koperasi Republik Indonesia menyebutkan, beredar informasi terkait rekrutmen pegawai Koperasi Desa Merah Putih di media sosial, informasi tersebut tidak benar dan termasuk hoaks.
    Sumber informasi resmi hanya ditemukan di media sosial resmi Kementerian Koperasi.
    "Hati-hati terhadap informasi palsu ya! ? Baru-baru ini beredar informasi hoaks terkait rekrutmen Pegawai Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) di media sosial.
    Kami tegaskan bahwa informasi tersebut TIDAK BENAR. Pastikan SobatKop selalu mendapatkan informasi yang valid dari sumber resmi kami.
    Segala informasi resmi terkait Kementerian Koperasi dapat diakses melalui:? Media Sosial : @kemenkop? Website : kop.go.id
    Tetap waspada dan jangan mudah percaya dengan informasi yang tidak jelas sumbernya, ya!
    #CekFaktaDulu#BersamaPresidenPrabowo#AyoBerkoperasi#KoperasiBangkit"
    Sumber:https://www.instagram.com/p/DI3s3y_Txh5/?igsh=c2tsZmgzbGVmYWxz

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran pegawai Koperasi Desa Merah Putih tidak benar.
    Kementerian Koperasi Republik Indonesia menyebutkan, beredar informasi terkait rekrutmen pegawai Koperasi Desa Merah Putih di media sosial, informasi tersebut tidak benar dan termasuk hoaks.