• (GFD-2024-22854) [HOAKS] Siswa SMP Divonis 7 Tahun Penjara karena Kritik Jokowi

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Seorang siswa SMP diklaim mendapat vonis hukuman penjara 7 tahun karena mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

    Klaim terdapat dalam video yang menampilkan perempuan menangis histeris sambil memegang foto seorang anak perempuan dan sekelompok orang yang melakukan protes.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru.

    Video siswa SMP divonis 7 tahun penjara karena mengkritik Jokowi, disebarkan oleh akun TikTok ini, ini, dan ini.

    Berikut teks yang tertera dalam video:

    Anak SMP kritik Jokowi divonis 7th..bener2 rezim refresif

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar serupa dengan video yang diunggah kanal YouTube TribunJatim Official, 16 Juli 2023.

    Video tersebut menampilkan ibu korban siswi SMP Kemlagi Mojokerto berinisial AE (15) yang dibunuh bocah SMP berinisial AB.

    Ia dan sekelompok orang lainnya merasa tidak tidak terima dengan putusan Pengadilan Negeri Mojokerto pada 14 Juli 2024. Pengadilan memvonis pelaku dengan 7 tahun 4 bulan hukuman penjara.

    Dilansir pemberitaan Kompas.com sebelumnya, keluarga korban merespons putusan hakim dengan teriakan histeris karena tak puas dengan vonis yang diberikan kepada pelaku pembunuhan AE.

    Juru Bicara PN Mojokerto Fransiskus Wilfridus Mamo mengatakan, keluarga korban dapat mengajukan banding atas putusan tersebut dan dapat diwakili oleh jaksa penuntut umum.

    Kesimpulan

    Video keluarga korban pembunuhan siswa di Mojokerto, Jawa Timur disebarkan dengan konteks keliru.

    Video menampilkan keluarga korban yang tidak terima dengan sidang perkara pembunuhan yang dilakukan bocah SMP berinisial AB terhadap teman sekelasnya berinisial AE (15) di Pengadilan Negeri Mojokerto, 14 Juli 2023.

    Pelaku dipenjara bukan karena mengkritik Jokowi, melainkan karena membunuh.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22853) [KLARIFIKASI] Foto iPhone Meledak Tidak Terkait Peristiwa di Lebanon

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto sebuah iPhone dalam kondisi rusak. Narasi foto menyebutkan, iPhone tersebut merupakan salah satu perangkat yang meledak di Lebanon.

    Konten tersebut beredar menyusul serangkaian ledakan pager (penyeranta) dan walkie-talkie di Lebanon baru-baru ini, yang menewaskan puluhan orang.

    Israel diduga sebagai dalang di balik serangkaian ledakan tersebut. Sebagian besar penyeranta dan walkie-talkie dimiliki oleh anggota Hezbollah, kelompok perlawanan Lebanon.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto iPhone tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

    Foto sebuah iPhone yang diklaim meledak di Lebanon dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini, pada 18 September dan 20 September 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Salah satu yang meledak selain pager dan walki talkie di lebanon adalah i phone.. dah semakin boycott and buy cut produk afiliasi israel

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri menggunakan reverse image search, foto iPhone rusak tersebut ditemukan dalam artikel media pemeriksa fakta Misbar.

    Dilansir Misbar, Kamis (19/9/2024), iPhone tersebut tidak terkait dengan ledakan alat komunikasi di Lebanon, baru-baru ini.

    Menurut penelusuran Misbar, gambar iPhone tersebut dimuat dalam pemberitaan media Mesir, Cairo 24, yang dipublikasikan pada 19 Maret 2021.

    Pemberitaan Cairo 24 menyebutkan, seorang anak bernama Hamza dari Al Maadi, Mesir, mengalami patah lengan ketika berusaha menyelamatkan diri setelah iPhone miliknya meledak dan terbakar ketika sedang diisi dayanya.

    Setelah kejadian tersebut, sang ayah melapor ke polisi, dan menuduh Apple telah lalai. Ia menyatakan bahwa ponsel yang meledak tersebut masih berusia kurang dari sebulan.

    Sementara itu, serangkaian ledakan perangkat komunikasi terjadi di Lebanon pada Selasa (17/9/2024) hingga Kamis (19/9/2024).

    Ledakan terutama menyasar penyeranta dan walkie-talkie milik anggota Hezbollah, kelompok perlawanan yang berkonflik dengan Israel.

    Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, ledakan penyeranta pada Selasa mengakibatkan 12 orang tewas dan melukai hampir 3.000 orang.

    Sementara itu, ledakan walkie-talkie pada Rabu menewaskan 20 orang dan melukai sedikitnya 450 orang.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, Foto sebuah iPhone yang diklaim meledak di Lebanon dibagikan dengan konteks keliru.

    Foto iPhone tersebut dimuat dalam pemberitaan media Mesir, Cairo 24, yang dipublikasi pada 19 Maret 2021. Ponsel tersebut meledak ketika sedang diisi daya.

    Peristiwa tersebut terjadi jauh sebelum serangkaian ledakan perangkat komunikasi terjadi di Lebanon pada Selasa (17/9/2024) hingga Kamis (19/9/2024).

    Rujukan

  • (GFD-2024-22852) [HOAKS] Chairul Tanjung Bagikan Rp 50 Juta sebagai Rasa Syukur

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang diunggah dan beredar di media sosial mengeklaim pengusaha Chairul Tanjung akan membagikan Rp 50 juta kepada masyarakat.

    Klaim dalam unggahan itu menyatakan, Chairul membagikan uang sebagai bentuk nazar dan rasa syukurnya.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut merupakan hasil manipulasi. 

    Video Chairul Tanjung akan membagikan Rp 50 juta muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Instagram ini.

    Dalam video Chairul Tanjung mengatakan untuk mendapat Rp 50 juta cukup dengan mengikuti akun tersebut serta menyukai dan meneruskan unggahan.

    Berikut keterangan yang ditulis sebagai caption dalam unggahan.

    NAZAR SAYA HARI INI ATAS RASA SYUKUR SAYA

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube ini.

    Dalam video itu. Chairul Tanjung membagikan pengalamannya menjadi pengusaha sukses. Menurut dia, dalam bisnis selalui dibutuhkan inovasi sehingga perusahaannya tetap terus bertahan.

    Namun, Chairul Tanjung tidak menjanjikan uang Rp 50 juta. Tidak ada satu pun kalimat penawaran uang dalam video tersebut.

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek suara Chairul Tanjung menjanjikan uang Rp 50 juta menggunakan Hive Moderation.

    Hasilnya, suara tersebut terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI dengan probabilitas 99.5 persen.

    Dengan demikian, video itu menggunakan hasil suara Chairul Tanjung yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Video Chairul Tanjung akan membagikan Rp 50 juta merupakan hasil manipulasi. Dalam video aslinya ia membagikan pengalamannya sebagai pengusaha. Tidak ada satu pun penawaran uang dalam video aslinya.

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation suara Chairul Tanjung terdeteksi dihasilkan oleh  AI dengan probabilitas 99.5 persen.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22851) [SALAH] Penyambutan Paus Fransiskus Oleh Umat Muslim di Masjid Istiqlal

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 24/09/2024

    Berita

    Hanya ada di jaman Jokowi, masjid di jadikan sebagai ajang hiburan oleh jemaat gereja Kristen utk nyanyi nyanyi menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal Jakarta. Rusaaaaak , Ancur amcuran. Kedatangan Paus Fransiskus bukan menghidupkan toleransi, tapi merusak akidah Islam . Lihat jemaat gereja Kristen dg pakaian sinterklas nyanyi nyanyi paduan suara di masjid ISTIQLAL Jakarta

    Hasil Cek Fakta

    Disadur dari AFP.

    Beredar sebuah video di Facebook yang mengklaim tentang penyambutan Paus Fransiskus di Masjid Istiqlal. Dalam video tersebut menampilkan sekelompok umat Islam di dalam Masjid Istiqlal menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan mengenakan pakaian yang dianggap mirip dengan atribut natal.

    Namun dilansir dari AFP.com, Wakil Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam, mengatakan bahwa video tersebut “tidak ada hubungannya dengan kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus”.

    Selain itu, tim periksa fakta AFP juga mendapatkan penjelasan dari Pesantren Jagat ‘Arsy sebagai pihak yang mengorganisir kegiatan tersebut, bahwa acara diadakan pada tanggal 31 Agustus 2024 sebagai bagian dari perayaan hari kemerdekaan,

    Lebih lanjut, mereka menjelaskan jika kegiatan hari itu diisi dengan dzikir, sholat subuh, manaqib, ceramah agama, juga menyanyikan lagu kebangsaan. Para jemaah yang hadir menggunakan pakaian bertema warna merah dan putih sebagai “simbol kecintaan terhadap lambang negara”.

    Sehingga dapat disimpulkan jika video yang tersebar di Facebook tersebut merupakan kegiatan keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Jagat ‘Arsy jauh sebelum kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.

    Kesimpulan

    Faktanya video yang tersebar di Facebook tersebut merupakan kegiatan keagamaan Islam yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Jagat ‘Arsy jauh sebelum kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia.

    Rujukan