Akun Facebook “Rajesh Daga” pada Jumat (9/5/2025) membagikan video [arsip] disertai narasi:
“*’Candi Vishnu:’* ditemukan di bawah air dekat Bali, Indonesia. Katanya berusia 5000+ Tahun. Penduduk setempat menyebut tempat menyelam skuba baru ini di "Pantai Pemuteran" sebagai *"Di bawah air Temple Garden, Bali. """Banyak patung ditemukan di bawah air laut di sana. Apa yang menakjubkan, adalah pengerjaan yang rumit dan presisi dengan mana Patung-patung Agung dipahat. 5000+ tahun yang lalu! Memang Indonesia pasti pernah menjadi bagian dari Bharat, hingga naiknya permukaan laut memisahkan kita. Kedua episode era Ramayan & Mahabharat begitu terkenal & terpelihara, di sana. Tanah gunung sumeru. Benar-benar menakjubkan!”
(GFD-2025-27383) [SALAH] Video “Penemuan Candi Wisnu di Bawah Laut Dekat Bali”
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 16/06/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Dari pengamatan Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax), isi video tidak terlihat realistis, salah satunya adanya api yang menyinari patung di dasar laut pada detik ke-41 hingga detik ke-47.
TurnBackHoax kemudian mengunduh video itu dan mengunggahnya ke alat pendeteksi AI dari Hive Moderation. Diketahui, video tersebut merupakan hasil rekayasa AI, kemungkinan atau probabilitasnya mencapai 96 persen.
TurnBackHoax kemudian mengunduh video itu dan mengunggahnya ke alat pendeteksi AI dari Hive Moderation. Diketahui, video tersebut merupakan hasil rekayasa AI, kemungkinan atau probabilitasnya mencapai 96 persen.
Kesimpulan
Unggahan video disertai klaim “penemuan candi wisnu di bawah laut dekat Bali” merupakan konten palsu (fabricated content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[Hive Moderation] Arsip hasil deteksi AI Hive Moderation
- https://www.facebook.com/reel/1024177453141085 (unggahan akun Facebook “Rajesh Daga”)
- https://turnbackhoax.id/wp-content/uploads/2025/06/Arsip-penemuan-candi-wisnu-di-laut-Bali.png (arsip unggahan akun Facebook Facebook “Rajesh Daga”)
- https://turnbackhoax.id/wp-content/uploads/2025/06/Hasil-analisa-AI-candi-di-bawah-laut.png
(GFD-2025-27382) [SALAH] DPR Sarankan Penonaktifan Kapolri, Buntut Kasus Ijazah Palsu Jokowi
Sumber: X.comTanggal publish: 16/06/2025
Berita
Akun X “S4N_W1B1” pada Jumat (9/5/2025) membagikan video [arsip] disertai narasi:
“Asyeeek Kasus Ijazah Palsu Mulyono, Sampai Di DPR. - DPR Menyarankan Kapolri Di-non Aktifkan Sementara. - Karena Kapolri & Mulyono 11-12, Sama2 Tukang Tipu Alias Pembohong 🤣🤣👍👍”
Hingga Senin (16/6/2025) unggahan tersebut telah disukai 4.000-an akun, menuai hampir 400 balasan, dan dibagikan ulang lebih dari 1.000 kali.
“Asyeeek Kasus Ijazah Palsu Mulyono, Sampai Di DPR. - DPR Menyarankan Kapolri Di-non Aktifkan Sementara. - Karena Kapolri & Mulyono 11-12, Sama2 Tukang Tipu Alias Pembohong 🤣🤣👍👍”
Hingga Senin (16/6/2025) unggahan tersebut telah disukai 4.000-an akun, menuai hampir 400 balasan, dan dibagikan ulang lebih dari 1.000 kali.
Hasil Cek Fakta
Disadur dari artikel cek fakta tempo.co.
Tim Cek Fakta Tempo menelusuri video tersebut, diketahui konteks dalam video itu merupakan bagian dari Rapat Dengar Pendapat bersama Komnas HAM, Kompolnas, dan LPSK mengenai kasus pembunuhan yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo. Tidak membahas ijazah yang diduga palsu milik Jokowi.
Momen dalam video tersebut pernah diunggah oleh kanal YouTube TribunJatim Official pada Senin (22/8/2022) berjudul “Anggota DPR Benny Usulkan Kapolri Dinonaktifkan soal Ferdy Sambo, Diambil Alih Kemenko Polhukam.” Unggahan serupa juga dipublikasi oleh kanal tvOne News Agustus 2022.
Dalam rapat tersebut, Benny K. Harman yang merupakan anggota Komisi III DPR RI, menyarankan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinonaktifkan sementara selama proses hukum kasus Ferdy Sambo berlangsung. Usulan ini disampaikan agar proses penyidikan bisa berjalan secara obyektif.
Tim Cek Fakta Tempo menelusuri video tersebut, diketahui konteks dalam video itu merupakan bagian dari Rapat Dengar Pendapat bersama Komnas HAM, Kompolnas, dan LPSK mengenai kasus pembunuhan yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo. Tidak membahas ijazah yang diduga palsu milik Jokowi.
Momen dalam video tersebut pernah diunggah oleh kanal YouTube TribunJatim Official pada Senin (22/8/2022) berjudul “Anggota DPR Benny Usulkan Kapolri Dinonaktifkan soal Ferdy Sambo, Diambil Alih Kemenko Polhukam.” Unggahan serupa juga dipublikasi oleh kanal tvOne News Agustus 2022.
Dalam rapat tersebut, Benny K. Harman yang merupakan anggota Komisi III DPR RI, menyarankan agar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinonaktifkan sementara selama proses hukum kasus Ferdy Sambo berlangsung. Usulan ini disampaikan agar proses penyidikan bisa berjalan secara obyektif.
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “DPR sarankan penonaktifan Kapolri, buntut kasus ijazah palsu Jokowi” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
(Ditulis oleh Moch. Marcellodiansyah)
Rujukan
- http[tempo.co] Keliru: Video Rapat DPR RI Bahas Dugaan Ijazah Palsu Jokowi
- https://x.com/S4N_W1B1/status/1926802092770893926 (unggahan akun X “S4N_W1B1”)
- https://archive.ph/rLHIo (arsip unggahan akun X “S4N_W1B1”)
- https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-video-rapat-dpr-ri-bahas-dugaan-ijazah-palsu-jokowi-1571719
(GFD--27381) CEK FAKTA: Heboh Chat Audio Grup WA Merupakan Modus Penipuan Hacker, Benarkah?
Sumber:Berita
SuaraRiau.id - Fitur chat audio di WhatsApp menjadi sorotan pengguna aplikasi percakapan tersebut seiring dengan kemunculannya pada awal Juni 2025.
Sebuah narasi menyatakan mengimbau untuk mengabaikan panggilan chat audio yang sedang diaktifkan oleh salah satu anggota grup WA.
Menurut klaim yang dibagikan belum lama ini, layanan panggilan chat audio WA itu disebut sebagai upaya hacker untuk mencuri data yang ada di ponsel pengguna.
Dalam narasi yang beredar di media sosial tersebut, jika pengguna WhatsApp di grup bergabung atau menekan tombol join atau bergabung dalam panggilan chat audio, maka isi rekening pemilik ponsel terancam dikuras.
Adapun isi keterangan yang dibagikan dalam pesan berantai di WhatsApp sebagai berikut:
"Sekarang klo ada di group muncul chat audio walaupun dr no yg ada di group..jangan di klik tulisan gabung, ternyata itu hacker... Bisa menguras rekening dan modus pinjam uang".
Lantas benarkah chat audio di grup WA adalah modus penipuan baru oleh hacker?
Sebuah narasi menyatakan mengimbau untuk mengabaikan panggilan chat audio yang sedang diaktifkan oleh salah satu anggota grup WA.
Menurut klaim yang dibagikan belum lama ini, layanan panggilan chat audio WA itu disebut sebagai upaya hacker untuk mencuri data yang ada di ponsel pengguna.
Dalam narasi yang beredar di media sosial tersebut, jika pengguna WhatsApp di grup bergabung atau menekan tombol join atau bergabung dalam panggilan chat audio, maka isi rekening pemilik ponsel terancam dikuras.
Adapun isi keterangan yang dibagikan dalam pesan berantai di WhatsApp sebagai berikut:
"Sekarang klo ada di group muncul chat audio walaupun dr no yg ada di group..jangan di klik tulisan gabung, ternyata itu hacker... Bisa menguras rekening dan modus pinjam uang".
Lantas benarkah chat audio di grup WA adalah modus penipuan baru oleh hacker?
Hasil Cek Fakta
Meta Indonesia, sebagai perusahaan yang menaungi aplikasi percakapan WhatsApp akhirnya buka suara.
Dalam keterangannya di WhatsApp Channel, Meta Indonesia menjelaskan bahwa chat audio WhatsApp bukan bagian dari modus penipuan hacker.
Kabar tersebut merupakan informasi yang beredar itu hoaks.
"Chat Audio merupakan fitur baru dari WhatsApp yang aman dan terenkripsi end-to-end. WhatsApp pun tidak bisa dengar atau lihat percakapanmu," ungkap Meta Indonesia dikutip dari Antara.
Sebagai informasi, fitur chat audio bisa ditemukan di dalam grup WhatsApp dengan lambang ikon titik tiga, yang ada di bagian kanan atas.
"Satu-satunya risiko nyata adalah jika akun anggota grup diretas dan digunakan untuk menyebarkan tautan berbahaya. Bukan karena fitur Chat Audio itu sendiri," isi keterangan Meta Indonesia yang dirilis Juni 2025.
Dengan demikian, narasi yang menyebut chat audio WA adalah modus penipuan baru oleh hacker merupakan kabar hoaks.
Dalam keterangannya di WhatsApp Channel, Meta Indonesia menjelaskan bahwa chat audio WhatsApp bukan bagian dari modus penipuan hacker.
Kabar tersebut merupakan informasi yang beredar itu hoaks.
"Chat Audio merupakan fitur baru dari WhatsApp yang aman dan terenkripsi end-to-end. WhatsApp pun tidak bisa dengar atau lihat percakapanmu," ungkap Meta Indonesia dikutip dari Antara.
Sebagai informasi, fitur chat audio bisa ditemukan di dalam grup WhatsApp dengan lambang ikon titik tiga, yang ada di bagian kanan atas.
"Satu-satunya risiko nyata adalah jika akun anggota grup diretas dan digunakan untuk menyebarkan tautan berbahaya. Bukan karena fitur Chat Audio itu sendiri," isi keterangan Meta Indonesia yang dirilis Juni 2025.
Dengan demikian, narasi yang menyebut chat audio WA adalah modus penipuan baru oleh hacker merupakan kabar hoaks.
(GFD-2025-27380) [KLARIFIKASI] Siswa SD Tidak Lulus di Morowali merupakan "Prank"
Sumber:Tanggal publish: 13/06/2025
Berita
KOMPAS.com - Video siswa Sekolah Dasar (SD) menangis karena mendapat amplop berisi tulisan “tidak lulus”, beredar di media sosial.
Tampak guru berusaha menenangkan siswa yang duduk menangis di lantai.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video perlu diluruskan.
Video siswa SD menangis karena dinyatakan tidak lulus disebarkan oleh akun Instagram ini pada Rabu, 4 Juni 2025. Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulis:
Ini bener Tah tidak lulusAda yang salah kah
Tampak guru berusaha menenangkan siswa yang duduk menangis di lantai.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video perlu diluruskan.
Video siswa SD menangis karena dinyatakan tidak lulus disebarkan oleh akun Instagram ini pada Rabu, 4 Juni 2025. Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulis:
Ini bener Tah tidak lulusAda yang salah kah
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengamati isi video, lantas menemukan satu frame yang menunjukkan lokasi video.
Pada salah satu frame, terdapat emblem bertuliskan Kabupaten Morowali pada seragam salah satu guru.
Gambar emblemnya serupa Kabupaten Morowali yang terdapat di situs web resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng).
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulteng, Sinar Alam membenarkan bahwa peristiwa dalam video berlokasi di Morowali. Tepatnya di SD Fatufia.
Sinar mengungkapkan, guru kelas hanya melakukan prank atau candaan kepada siswanya. Faktanya, seluruh peserta didik kelas VI SD Fatufia dinyatakan lulus.
"Informasi dari kepala sekolahnya, bahwa SD Fatufia lulus 100 persen. Itu (candaan tidak lulus) dilakukan guru kelasnya hanya di-prank kepada salah satu siswa," kata dia sebagaimana dilansir Kompas.com, Kamis (12/6/2025).
Sebagai informasi, konsep dan proses kelulusan SD telah berubah sejak Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).
Ujian nasional ditiadakan dan tidak lagi menjadi syarat kelulusan siswa SD.
Aturannya tertuang dalam Permendikbud Ristek Nomor 5 Tahun 2022.
Tidak adanya ujian nasional, tidak berarti semua siswa dapat diluluskan begitu saja.
Pihak sekolah memiliki kewenangan untuk tidak meluluskan siswa jika tidak memenuhi sejumlah kriteria, seperti sikap, keterampilan, dan capaian peserta didik dari hasil pembelajarannya di akhir jenjang pendidikan.
Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Salim Somad membenarkan bahwa kelulusan siswa ditentukan oleh pihak sekolah.
"Otonomi daerah, sekolah di bawah wewenang Pemda," kata Salim saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/6/2025).
Pada salah satu frame, terdapat emblem bertuliskan Kabupaten Morowali pada seragam salah satu guru.
Gambar emblemnya serupa Kabupaten Morowali yang terdapat di situs web resmi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng).
Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulteng, Sinar Alam membenarkan bahwa peristiwa dalam video berlokasi di Morowali. Tepatnya di SD Fatufia.
Sinar mengungkapkan, guru kelas hanya melakukan prank atau candaan kepada siswanya. Faktanya, seluruh peserta didik kelas VI SD Fatufia dinyatakan lulus.
"Informasi dari kepala sekolahnya, bahwa SD Fatufia lulus 100 persen. Itu (candaan tidak lulus) dilakukan guru kelasnya hanya di-prank kepada salah satu siswa," kata dia sebagaimana dilansir Kompas.com, Kamis (12/6/2025).
Sebagai informasi, konsep dan proses kelulusan SD telah berubah sejak Nadiem Makarim menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek).
Ujian nasional ditiadakan dan tidak lagi menjadi syarat kelulusan siswa SD.
Aturannya tertuang dalam Permendikbud Ristek Nomor 5 Tahun 2022.
Tidak adanya ujian nasional, tidak berarti semua siswa dapat diluluskan begitu saja.
Pihak sekolah memiliki kewenangan untuk tidak meluluskan siswa jika tidak memenuhi sejumlah kriteria, seperti sikap, keterampilan, dan capaian peserta didik dari hasil pembelajarannya di akhir jenjang pendidikan.
Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Salim Somad membenarkan bahwa kelulusan siswa ditentukan oleh pihak sekolah.
"Otonomi daerah, sekolah di bawah wewenang Pemda," kata Salim saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/6/2025).
Kesimpulan
Narasi dari video siswa SD menangis karena dinyatakan tidak lulus perlu diluruskan.
Video berlokasi di SD Fatufia, Kabupaten Morowali, Sulteng. Guru kelas melakukan prank atau candaan kepada siswanya, dengan memberikan amplop bertuliskan "tidak lulus".
Faktanya, seluruh peserta didik kelas VI SD Fatufia dinyatakan lulus.
Video berlokasi di SD Fatufia, Kabupaten Morowali, Sulteng. Guru kelas melakukan prank atau candaan kepada siswanya, dengan memberikan amplop bertuliskan "tidak lulus".
Faktanya, seluruh peserta didik kelas VI SD Fatufia dinyatakan lulus.
Rujukan
- https://www.instagram.com/im.jakarta_/reel/DKdRws5TCur/
- https://archive.ph/oFc82
- https://sulteng.bpk.go.id/profil-kabupaten-morowali/lambang-kabupaten-morowali/
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/06/12/164800482/duduk-perkara-video-siswa-sd-di-morowali-menangis-karena-tidak-lulus?page=all#page2
- https://drive.google.com/file/d/1e9oqp9eF5i2FUBHv51_1_4z_ET3FjYEp/view
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 181/6386