• (GFD-2025-29336) [HOAKS] Kejagung Tetapkan Bahlil sebagai Tersangka Korupsi Tata Kelola Migas

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) diklaim menetapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak dan gas bumi (migas).

    Video itu menampilkan mantan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Harli Siregar menyampaikan soal adanya penggeledahan di Kantor Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM. 

    Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, unggahan tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang mengeklaim Kejagung menetapkan Bahlil sebagai tersangka korupsi tata kelola migas dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Video itu menampilkan mantan Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, yang menyampaikan konferensi pers.

    Berikut keterangan teks yang disampaikan:

    Kejagung tetapkan dan menerangka Bahlil mentri ESDM sebagai tersangka Dalam kasus korupsi di Migas dengan Capaian yang pantastik.

    Akun Facebook Video yang mengeklaim Kejagung menetapkan Bahlil sebagai tersangka korupsi Migas

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri informasi penetapan Bahlil sebagai tersangka oleh Kejagung melalui Google Search. Namun, tidak ditemukan informasi valid terkait kabar tersebut.

    Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan teknik reverse image search. Hasilnya, ditemukan video identik di kanal YouTube Kompas TV ini.

    Video itu adalah momen ketika Harli menyampaikan keterangan pers soal penggeledahan di Kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM di Jakarta pada 10 Februari 2025.

    Penggeledahan ini dilakukan terkait korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, Subholding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) pada 2018-2023.

    Sebagaimana diberitakan Kompas.com, hingga Juli 2025 Kejagung telah menetapkan 18 orang tersangka dalam kasus tersebut. 

    Adapun 18 tersangka berasal dari kalangan internal Pertamina, perusahaan rekanan, serta pengusaha swasta. Tidak ada nama Bahlil dalam daftar tersangka.  

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Kejagung menetapkan Bahlil sebagai tersangka korupsi migas pada September 2025 merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Peristiwa dalam video aslinya adalah momen ketika Kejagung memberikan keterangan pers soal penggeledahan di Kantor Ditjen Migas Kementerian ESDM di Jakarta pada 10 Februari 2025.

    Hingga saat ini, tidak ditemukan informasi valid Bahlil ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejagung. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-29335) [HOAKS] Hotman Paris Promosi Situs Judi Resmi

    Sumber:
    Tanggal publish: 29/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial, beredar video menampilkan pengacara Hotman Paris Hutapea mempromosikan situs judi yang diklaim merupakan situs resmi.

    Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.

    Video Hotman Paris mempromosikan situs judi resmi diunggah oleh akun Facebook ini pada Rabu (24/9/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut narasi yang ditulis:

    Info A1 Dari Bang HotmanPerhatian Perhatian

    akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, Rabu (24/9/2025), menampilkan video Hotman Paris mempromosikan situs judi resmi.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian video dan mendeteksi campur tangan artificial intelligence (AI) dalam konten yang beredar.

    Tools yang dapat digunakan untuk mendeteksi suara yang dihasilkan AI yakni Hive Moderation dan Undetectable.

    Namun sebelumnya, Tim Cek Fakta Kompas.com memisahkan video dengan audionya. Kemudian menghapus latar musiknya.

    Penggunaan musik dapat memengaruhi hasil pengidentifikasian. Menambahkan musik dapat menyamarkan suara AI, yang biasanya bernada datar.

    Hasil pengidentifikasian Hive Moderation menunjukkan, suara Hotman Paris mempromosikan situs judi resmi memiliki probabilitas 62,8 persen merupakan konten AI.

    Sementara, Undetectable mengidentifikasi suara tersebut sebagai suara AI.

    Video aslinya bersumber dari unggahan di akun Instagram @hotmanparisofficial (terverifikasi) pada 8 September 2025.

    Dalam video tersebut, Hotman menyampaikan klarifikasi atas salah ucap saat konferensi pers sebagai kuasa hukum eks Mendikbud Nadiem Makarim atas kasus korupsi pengadaan leptop Chromebook.

    Ia salah menyebut Telkomsel memiliki saham di Goto atau Gojek, padahal yang dimaksud adalah Telkom.

    Klip asli tersebut dimanipulasi dengan bantuan AI, seolah Hotman sedang mempromosikan situs judi.

    Kesimpulan

    Video Hotman Paris mempromosikan situs judi resmi merupakan konten manipulatif.

    Dalam video aslinya, Hotman menyampaikan klarifikasi soal salah sebut Telkom sebagai Telkomsel. Namun suara asli klip tersebut diganti dengan suara AI.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29334) Keliru: Megawati Diperiksa KPK pada September 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2025

    Berita

    SEBUAH konten beredar di Facebook [arsip] mengklaim Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    Konten tersebut menampilkan kolase video Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati, Puan Maharani, dan Presiden Prabowo Subianto. Narasinya menyebut Megawati diselidiki KPK dalam puluhan kasus, termasuk penjualan Indosat pada 2002 ketika ia menjabat Presiden RI.



    Namun, benarkah KPK memeriksa Megawati terkait dugaan tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video tersebut dengan pencarian gambar terbalik dan analisis konten deepfake. Hasilnya, hingga artikel ini terbit, tidak ada pernyataan resmi dari KPK mengenai penyelidikan terhadap Megawati Soekarnoputri.

    Video itu terbukti hasil gabungan berbagai gambar yang tidak terkait dan ditambah rekayasa akal imitasi (AI).



    Gambar Hasto dalam kolase video yang beredar sebenarnya diambil saat ia ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Potongan itu identik dengan video resmi yang ditayangkan kanal YouTube KPK pada 20 Februari 2025. 

    Hasto tersandung dugaan kasus suap penetapan pengganti antar waktu (PAW) anggota DPR RI periode 2019-2024, Harun Masiku. Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang mengadili Hasto, menyatakan, dia bersalah dan menjatuhkan hukuman 3 tahun 6 bulan dan membayar denda 250 juta subsider 3 bulan kurungan pada Jumat, 25 Juli 2025.

    Namun, Prabowo memberikan amnesti atau pengampunan Hasto hingga terbebas dari hukuman melalui surat Presiden Nomor R24/Pres.07.2025. Megawati tak terseret dalam kasus tersebut.

    Pilihan Editor: Perjalanan Kasus Hasto Kristiyanto Hingga Dapat Amnesti dari Prabowo



    Pada foto Megawati dan Puan Maharani, Tempo menganalisisnya menggunakan alat pendeteksi deepfake, AI or NOT. Hasil nya menunjukkan, 48 persen gambar tersebut melibatan AI. Was It AI, juga menyatakan hal yang sama.

    Hingga artikel ini dipublikasikan, tidak informasi resmi dari KPK tentang penyelidikan terhadap Megawati.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan narasi yang menyebut Megawati diperiksa KPK atas puluhan kasus adalah klaim keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29333) [SALAH] Najwa Shihab Jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 30/09/2025

    Berita

    Akun Facebook “Wazarlis Moe” pada Jumat (26/9/2025) membagikan video [arsip] disertai narasi:
    “Najwa Shihab dilantik sebagai Menteri Pemberdayaan Wanita
    Pelantikan Najwa Shihab di Istana. Selamat Mengemban Amanah Jadi Menteri Pemberdayaan Wanita”
    Per Selasa (30/9/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 7.800-an tanda suka dan 414 komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mengunduh audio konten dan menganalisisnya dengan perangkat deteksi AI, detect.resemble.ai. Diketahui, audio konten itu merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligent/AI).
    TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “Menteri Pemberdayaan Perempuan Kabinet Prabowo” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran teratas mengarah ke artikel kompas.com “Profil Menteri PPPA Arifatul Choiri Fauzi di Kabinet Prabowo-Gibran” yang tayang Minggu (20/10/2024).
    Menukil daftar menteri aktif di laman wapresri.go.id, hingga saat ini Arifatul masih menjabat sebagai Menteri PPPA.
    TurnBackHoax lalu memeriksa tangkapan layar konten (yang diklaim sebagai momen pelantikan Najwa Shihab di Istana Negara) menggunakan Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke video kanal YouTube KOMPAS TV “[FULL] Detik-Detik Presiden Prabowo Lantik Menteri Baru, Menko Polkam hingga Menpora”.
    Konteks asli video yang tayang Rabu (17/9/2025) itu adalah momen reshuffle Kabinet Merah Putih di Istana Negara pada Rabu (17/9/2025). Dalam reshuffle kali ini, Prabowo melantik beberapa menteri baru, mulai dari Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) hingga Djamari Chaniago sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam).
    Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “Najwa Shihab jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan”.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “Najwa Shihab jadi Menteri Pemberdayaan Perempuan” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan