• (GFD-2024-22833) [SALAH] Wabah Mpox Sudah Menyebar ke Manado

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    So di Manado dia gais …. Please pake masker, jgn sembarangan bli2 makanan masak dari luar nee samua.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar unggahan di media sosial Facebook mengklaim bahwa penyakit cacar monyet atau Mpox telah ditemukan di wilayah Manado, Sulawesi Utara.

    Faktanya, klaim yang menyebut tidak benar. Dilansir dari situs RSUP Prof Dr R.D Kandou Manado, dr. Wiyono, Manager Tim Kerja Pelayanan Medik menyatakan bahwa berita itu adalah hoax. Pasien yang dicurigai menderita Mpox, setelah melalui pemeriksaan, ternyata menderita penyakit herpes. dr. Wiyono menegaskan bahwa Manado belum ada pasien dengan kasus Mpox. dr Yono juga mengimbau masyarakat agar tidak menyebarkan informasi yang tidak benar dan dapat menimbulkan kepanikan.

    Berdasarkan penemuan tersebut dapat disimpulkan bahwa klaim yang mengatakan kasus Mpox telah masuk Manado adalah salah.

    Kesimpulan

    Klaim yang menyebut bahwa penyakit cacar monyet atau Mpox telah ditemukan di wilayah Manado, Sulawesi Utara adalah tidak benar. Pasien yang dicurigai menderita Mpox, setelah melalui pemeriksaan, ternyata menderita penyakit herpes.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22832) [SALAH] Artikel Nias Pro News berjudul “Perdana menteri Slowakia : Robert Fico, Menolak Agama Islam sebagai Agama Negaranya, kok bisa? Demo yuk !!”

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    “Perdana menteri Slowakia : Robert Fico, Menolak Agama Islam sebagai Agama Negaranya, kok bisa? Demo yuk !!”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Tik Tok doroate memposting sebuah video berdurasi 22 detik yang menampilkan sebuah tangkapan layar artikel dengan judul “Perdana menteri Slowakia : Robert Fico, Menolak Agama Islam sebagai Agama Negaranya, kok bisa? Demo yuk !!”. Jika dilihat dalam gambar artikel yang diunggah pada Rabu 13 Juni 2024 pukul 04.21 WIB dimuat oleh Nias Pro News.

    Setelah ditelusuri menggunakan mesin pencari Google dengan kata kunci judul pada artikel tersebut hasilnya tidak ditemukan artikel dengan judul tersebut. Mengenai Nias Pro News, melansir dari Tempo.co saat Tim Cek FaktaTempo melakukan penelusuran mengenai nama media tersebut melalui domain seperti niaspronews.com, niaspronews.id, dan niaspronews.co namun tidak ditemukan domain tersebut. Begitu pula saat di cek melalui mesin pencari Google. Selain itu saat melakukan pencarian melalui Tik Tok juga tidak ditemukan nama media Nias Pro News seperti dalam postingan.

    Hoaks yang menggunakan nama penerbit artikel Nias Pro News juga pernah digunakan untuk membuat hoaks. Hoaks tersebut sudah diperiksa faktanya dan ditayangkan artikel periksa faktanya di turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Netanyahu Mengatakan Bahwa 80% SDM Indonesia Rendah”.

    Dengan demikian postingan Tik Tok yang artikel dengan judul “Perdana menteri Slowakia : Robert Fico, Menolak Agama Islam sebagai Agama Negaranya, kok bisa? Demo yuk !!” merupakan hal yang tidak benar. Tidak ditemukan artikel dengan judul tersebut dan tidak ditemukan pula alamat website Nias Pro News, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten palsu.

    Kesimpulan

    Postingan Tik Tok yang artikel dengan judul “Perdana menteri Slowakia : Robert Fico, Menolak Agama Islam sebagai Agama Negaranya, kok bisa? Demo yuk !!” merupakan hal yang tidak benar. Faktanya, tidak ditemukan artikel dengan judul tersebut dan tidak ditemukan pula alamat website Nias Pro News.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22831) [SALAH] Majalah Tempo Berjudul “Pusing Ngapusin Jejak Fufufafa di Kaskus”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    “PUSING NGAPUSIN JEJAK FUFUFAFA DI KASKUS”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Piul Andrio yang posting sebuah gambar cover majalah Tempo dengan judul “PUSING NGAPUSIN JEJAK FUFUFAFA DI KASKUS”. Postingan yang diunggah pada 2 September 2024 pukul 21.03 disertai caption “Pusing ngapusin jejak fufufafa di Kaskus. Percuma dihapus, Prabowo so pasti Juga sudah tahu. Postingan Gibran Rakabuming Raka di fufufafa membuktikan bahwa karakternya yang bersangkutan dari sikapnya ketika debat pilpres memperlakukan Mahmud MD tak berubah watak sesungguhnya ? bagaimana RT 58 RW 02,? ?”.

    Melansir dari Tempo.co berdasarkan artikel berjudul “Keliru, Cover Majalah Tempo Bergambar Gibran tentang Jejak Fufufafa di Kaskus” Rabu, 4 September 2024 pukul 17.40 WIB ditemukan informasi bahwa cover majalah Tempo yang ada pada postingan Facebook identik dengan cover majalah Tempo yang dipublish pada edisi 15 Oktober 2023. Jika diperhatikan judul antara postingan Facebook dan cover majalah Tempo asli berbeda, judul yang asli adalah “Gerilya untuk Putra Mahkota”. Dalam edisi tersebut, tempo memberitakan laporan panjang seperti apa upaya Presiden Jokowi yang menduetkan Gibran Rakabuming Raka dengan Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden 2024. Dalam cover yang asli tidak ada tulisan mengenai “Pusing Ngapusin Jejak Fufufafa di Kaskus”.

    Cover majalah Tempo yang menampilkan gambar Gibran disertai judul “Pusing Ngapusin Jejak Fufufafa di Kaskus” tidak pernah diproduksi oleh Tempo, hal tersebut dijelaskan oleh pimpinan redaksi majalah Tempo, Setri Yasra. Cover tersebut merupakan hasil suntingan yang mencatat cover majalah Tempo. Tempo sendiri sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran integritas dan konsistensi.

    Dengan demikian postingan Facebook cover majalah Tempo dengan judul “Pusing Ngapusin Jejak Fufufafa di Kaskus” merupakan hasil suntingan. Judul yang asli adalah “Gerilya untuk Putra Mahkota” yang di publish tempo pada edisi 15 Oktober 2023, sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Postingan Facebook cover majalah Tempo dengan judul “Pusing Ngapusin Jejak Fufufafa di Kaskus” merupakan hasil suntingan.Faktanya, judul yang asli adalah “Gerilya untuk Putra Mahkota” yang di publish tempo pada edisi 15 Oktober 2023.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22830) [SALAH] Peretasan Perangkat Lewat Pesan WhatsApp “Ucapan Selamat” yang berisi Video atau Foto

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    “Mulai besok, mohon jangan memposting gambar online. Baca artikel di bawah ini untuk mengetahuinya. Aku juga harus berhenti.
    Harap hapus semua foto dan video ucapan selamat pagi, selamat malam, dll. salam dan pesan keagamaan sesegera mungkin. Baca artikel di bawah ini dengan seksama dan Anda akan memahami alasannya.
    Baca semuanya! Silakan kirimkan pesan ini ke sebanyak mungkin teman sesegera mungkin untuk mencegah gangguan ilegal.
    Peringatan dari pengacara Olga Nikolaevnas:
    Perhatian! Bagi yang suka mengirim ucapan selamat pagi! Ini hari yang menyenangkan! Selamat malam!
    gambar. Tolong jangan kirimkan kabar baik ini.
    Hari ini, Shanghai China International News mengeluarkan sinyal bahaya kepada semua pelanggan dan pakar – saran: Jangan mengirim gambar dan video selamat pagi, selamat malam, dan lainnya.

    Laporan menunjukkan bahwa peretas merancang gambar-gambar ini, dan gambar serta videonya indah, tetapi ada kode phishing yang tersembunyi di dalamnya. Saat semua orang mengirim pesan ini, peretas menggunakan perangkat Anda untuk mencuri informasi pribadi seperti informasi dan data kartu bank membobol ponsel Anda.
    Dilaporkan lebih dari 500.000 korban telah ditipu.
    Jika Anda ingin menyapa seseorang, silakan tulis salam Anda sendiri dan kirimkan foto serta video Anda sendiri sehingga Anda dapat melindungi diri sendiri, keluarga, dan teman Anda.
    penting ! Untuk amannya, pastikan untuk menghapus semua salam dan gambar dari ponsel Anda. Jika seseorang mengirimi Anda gambar seperti itu, segera hapus gambar tersebut dari perangkat Anda. Kode berbahaya memerlukan waktu untuk disebarkan, jadi jika Anda segera bertindak, tidak akan ada kerugian yang ditimbulkan.

    Beritahu semua teman Anda untuk mencegah peretasan.
    Ucapkan halo dengan kata-kata Anda sendiri dan hanya kirimkan gambar dan video yang Anda buat untuk menyapa, ini sepenuhnya aman untuk diri Anda sendiri, keluarga, dan teman Anda. Harap mengerti apa yang saya maksud! Setiap orang memiliki kartu bank yang terpasang di ponselnya, dan setiap orang memiliki banyak kontak di ponselnya. Peretasan semacam ini menimbulkan ancaman tidak hanya pada diri Anda sendiri, tetapi juga pada ponsel, teman, dan kenalan Anda! Ini kejam.
    Ini adalah teknologi baru yang digunakan oleh teroris untuk mengakses kartu SIM ponsel Anda, menjadikan Anda kaki tangan mereka! ! !

    * * Kirim pesan ini ke sebanyak mungkin kerabat dan teman untuk menghentikan gangguan tidak sah! ! !
    Wow ! ! ! Perhatian keluarga dan teman terkasih! !

    Ini benar, Zafar menceritakan hal ini kepada saya ketika saya berada di Qatar dan menjelaskan masalah peretasan dengan jelas. Dia bertanya mengapa orang membuat/mendesain gambar-gambar indah ini secara gratis dan ada jaringan peretas di baliknya. Dia sudah lama meminta saya untuk tidak mengiriminya gambar yang telah dirancang sebelumnya ini karena dia bekerja dari rumah dan tidak ingin ponselnya diretas. Kita tidak harus mengirimkan gambar-gambar ini untuk saling mendoakan, kita bisa mengirimkan pesan kebaikan dengan menuliskannya sendiri. Saya harap Anda tidak keberatan jika saya tidak mengirimkan gambar selamat pagi dan semoga hari Anda menyenangkan ini dan meminta Anda untuk tidak mengirimkannya juga kepada saya."

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan pada aplikasi Whatsapp berisikan informasi himbauan untuk menghapus semua foto dan video ucapan selamat pagi, malam serta pesan keagamaan. Peretas yang menggunakan hal tersebut untuk kode phishing sehingga dapat mencuri informasi pribadi.

    Setelah ditelusuri ditemukan informasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Sebelumnya ditemukan hoaks tersebut pada Oktober 2022, hal tersebut berdasarkan artikel yang dimuat oleh turnbackhoax,id berjudul “[SALAH] Bahaya Menyebarkan Ucapan Selamat Dengan Gambar”. Sebelum 2022, informasi hoaks tersebut juga pernah muncul pada 2020 dan 2018.

    Informasi bahaya menyebarkan ulang ucapan selamat dalam bentuk gambar dan video juga ternyata juga viral di India. Setelah dilakukan penelusuran menurut Tim Tanggap Darurat Komputer India atau CERT-In, tidak ada peringatan resmi terhadap ancaman tersebut.

    Dengan demikian informasi yang pesan ucapan selamat pagi di Whatsapp berbentuk gambar dan video dapat meretas dan mengambil data pribadi merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Sebelumnya hoaks tersebut muncul pada 2022, 2020 dan 2018, sehingga masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Informasi pesan ucapan selamat di Whatsapp berbentuk gambar atau video dapat meretas dan mengambil data pribadi merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Sebelumnya hoaks tersebut muncul pada 2022, 2020 dan 2018.

    Rujukan