• (GFD-2025-29344) [HOAKS] Jenazah Pendaki Terbalut Jerami setelah Hilang 2 Tahun

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Seorang perempuan dikabarkan menghilang di jalur pendakian Gunung Appalachian, North Carolina, Amerika Serikat (AS).

    Dua tahun setelah menghilang, tubuhnya ditemukan terbalut jerami mirip orang-orangan sawah di sebuah ladang jagung di Virginia.

    Namun kisah tersebut bukan berdasar peristiwa nyata dan merupakan hoaks. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.

    Informasi mengenai jenazah pendaki ditemukan terbalut jerami setelah hilang 2 tahun disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 10 September 2025:

    Pendaki Hilang di Jalur Appalachian — 2 Tahun Kemudian, Jen4zahnya Ditemukan di dalam Orang-orangan Sawah. Mereka menemukannya di dalam orang-orangan sawah dua tahun setelah ia menghilang.

    Tul4ng-tul4ngnya, yang terjalin dengan jerami bvsuk, dipaku pada s4lib kayu di tengah ladang jagung yang luas di Virginia.

    akun Facebook Tangkapan layar konten hoaks di sebuah akun Facebook, 10 September 2025, mengenai jenazah pendaki ditemukan terbalut jerami setelah hilang 2 tahun.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mencari berita jenazah pendaki yang ditemukan di ladang jagung Virginia, tetapi tidak ditemukan laporan kredibel.

    Kisah mengenai perempuan yang menghilang di jalur pendakian Gunung Appalachian justru ditemukan di artikel pemeriksa fakta Lead Stories.

    Kisahnya serupa. Namun narasi versi bahasa Inggris menyebutkan nama Sara Jenkins, perempuan berusia 24 tahun asal Columbus, Ohio.

    Ditemukan obituari atas nama Sara Jenkins dari Ohio, yang lahir sekitar 1981 dan meninggal pada 2005.

    Kendati demikian, tidak ada catatan atau laporan kasus seperti yang dikisahkan di media sosial.

    Kisah yang beredar di media sosial kemungkinan besar merupakan fiksi, namun disebarkan tanpa konteks sehingga keliru dianggap fakta.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai jenazah pendaki ditemukan terbalut jerami setelah hilang 2 tahun merupakan hoaks.

    Perempuan dengan nama Sara Jenkins dari Ohio meninggal pada 2005. Namun, tidak ada catatan atau laporan kasus dirinya hilang di jalur pendakian Gunung Appalachian.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29343) [HOAKS] Video Warga Menjarah SPBU Pertamina

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah video yang diklaim menampilkan sejumlah orang menjarah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina.

    Narasi dalam unggahan menyatakan, penjarahan dilakukan karena Pertamina tidak adil terhadap warga.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang diklaim menampilkan aksi penjarahan di SPBU Pertamina dibagikan akun Facebook ini dan ini

    Akun tersebut membagikan video sejumlah orang yang mencoba merobohkan pagar. Narasi dalam video ditampilkan sebagai berikut:

    biginilah akibatnya kalau pertamina tidak adil hancur sudah spbu

    Pertamina sudah mulai di jarah

    Akun Facebook Video yang mengeklaim SPBU Pertamina dijarah warga

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, diketahui bahwa peristiwa itu bukanlah penjarahan.

    Penelusuran menggunakan metode reverse image search menemukan beberapa video serupa yang diambil dari sudut berbeda. Contoh hasil penelusuran bisa dilihat pada unggahan akun TikTok ini dan ini.

    Dalam keterangannya, video itu merupakan momen saat warga melakukan aksi demonstrasi di depan kantor Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat pada 23 September 2025.

    Diberitakan Kompas.com sebelumnya, sejumlah warga yang tergabung dalam Forum Masyarakat Balongan Bersatu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan untuk memprotes pengalihan bantuan susu.

    Adapun bantuan susu itu dialihkan untuk program Corporate Social Responsibility (CSR) lainnya. Salah satunya yakni penyediaan fasilitas umum berupa gedung serbaguna Desa Balongan.

    Ketika dikonfirmasi, Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun juga membantah video yang diklaim menampilkan penjarahan di SPBU Pertamina.

    Roberth menjelaskan, video itu merupakan unjuk rasa menuntut bantuan susu.

    "Hoaks itu. Video yg beredar saat unjuk rasa masyarakat di Balongan menuntut bantuan susu," ujar Roberth. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan aksi penjarahan di SPBU Pertamina merupakan informasi tidak benar atau hoaks.

    Adapun video aslinya adalah unjuk rasa di depan kantor PT Pertamina Patra Niaga TBBM Balongan, Indramayu untuk memprotes pengalihan bantuan susu. Video diambil pada 23 September 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29342) [KLARIFIKASI] Video Tsunami Jepang 2011, Bukan Topan Ragasa di Taiwan

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Topan Ragasa melanda sebagian wilayah Pasifik Barat dan menghantam bagian selatan China, Hong Kong, Filipina, dan Taiwan.

    Badai terkuat di wilayah Pasifik tersebut juga memicu gelombang besar dan banjir.

    Di media sosial, beredar sebuah video menampilkan bangunan dihantam gelombang yang diklaim terjadi di Taiwan pada Selasa (23/9/2025).

    Namun video itu disebarkan dengan konteks keliru. Simak penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com berikut.

    Video gelombang menghantam bangunan di Taiwan pada 23 September 2025 disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Sementara, tangkapan layar videonya ditemukan di akun Instagram ini.

    Berikut teks yang tertera pada video:

    23 September 2025Taiwan berduka

    Sementara, berikut narasi yang ditulis salah satu akun:

    Smoga para TKW di taiwan sllu dlm lndungan Allah Swt.Amin

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, yang mengeklaim video gelombang menghantam bangunan di Taiwan pada 23 September 2025.

    Hasil Cek Fakta

    Video yang beredar merupakan peristiwa Tsunami di Jepang pada 2011.

    Peristiwa dalam video direkam di Sekolah Menengah Shizugawa, Kota Minamisanriku, Prefektur Miyagi, Jepang.

    Pada 11 Maret 2011 sekitar pukul 15.30 waktu setempat, gelombang tsunami menghantam wilayah tersebut.

    Dokumentasi peristiwa tsunami dapat dilihat di kanal YouTube 2011 Japan Tsunami Archives dan Agoravox France pada menit pertama detik ke-11.

    Video yang beredar di media sosial merupakan mode cermin dari klip aslinya.

    Namun masih dapat dilihat obyek yang sama dalam video, seperti rumah dengan tembok putih dan dua jendela. Serta bangunan berwarna abu-abu.

    Kesimpulan

    Video gelombang tsunami yang direkam di Sekolah Menengah Shizugawa, Kota Minamisanriku, Prefektur Miyagi, Jepang pada 11 Maret 2011 disebarkan dengan konteks keliru.

    Video tersebut tidak terkait dengan Topan Ragasa yang melanda Taiwan pada 23 September 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29341) Cek Fakta: Tidak Benar Link Pendaftaran Cek Bansos Periode Agustus-September 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar postingan di media sosial klaim link pendaftaran cek bansos periode Agustus-September 2025. Informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook pada 22 September 2025.
    Tulisan dalam postingan sebagai berikut:
    "Pemerintah telah menyalurkan belanja bantuan sosial (bansos) lebih dari Rp40 triliun pada periode AGUSTUS-SEPTEMBER 2025.Penyaluran dilakukan melalui sejumlah program yang langsung menyentuh masyarakat.
    AYO Buruan cek nama kamu sekarang dengan cara klik DAFTAR Sekarang juga..!!"
    Sedangkan dalam gambar postingan, tertulis:
    "Bansos PKΗ ΒΡΝΤ
    Tahap 3 Mulai Cair
    Agustus-September 2025
    Cek Penerimanya Disini
    PKH BPNT"
    Ketika link pendaftaran dibuka, akan mengarah pada halaman situs formulir digital yang meminta nama lengkap dan nomor Telegram.
    Benarkah klaim link pendaftaran cek bansos periode Agustus-September 2025? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran cek bansos periode Agustus-September 2025. Penelusuran mengarah pada artikel Liputan6.com berjudul "Simak, Panduan Lengkap Cek Bansos Via Daring: Pastikan Anda Terdaftar".
    Dalam artikel ini, pemerintah terus berkomitmen menyalurkan berbagai program bantuan sosial (bansos) guna meringankan beban masyarakat. Salah satu bantuan yang banyak dinantikan adalah bansos senilai Rp 600 ribu, yang dapat diakses dan dicek statusnya secara daring hanya dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
    Bansos Rp 600 ribu ini umumnya merupakan bagian dari Program Keluarga Harapan (PKH) atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
    Pemerintah pun menyediakan dua cara resmi untuk mengecek status penerima bansos Rp 600 ribu secara online, memudahkan masyarakat untuk melakukan pengecekan mandiri. Kedua metode ini dirancang untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan, cukup dengan menggunakan KTP.
    Metode pertama adalah melalui situs resmi Kementerian Sosial, yaitu cekbansos.kemensos.go.id. Pengguna hanya perlu mengunjungi laman tersebut, lalu memilih informasi lokasi domisili sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) mulai dari Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, hingga Desa/Kelurahan.
    Setelah itu, masukkan nama lengkap sesuai KTP pada kolom 'NAMA PM (Penerima Manfaat)', isi kode verifikasi (captcha), dan klik 'Cari Data'. Sistem akan menampilkan informasi nama penerima, usia, jenis bansos, dan periode pencairan jika terdaftar.
    Metode kedua adalah melalui aplikasi 'Cek Bansos' yang dapat diunduh di Google Play Store atau App Store. Pengguna yang belum memiliki akun harus melakukan registrasi dengan data diri sesuai KTP, NIK, nomor Kartu Keluarga, alamat email, serta mengunggah foto KTP dan swafoto.
    Setelah berhasil login, pilih menu 'Cek Bansos', isi data domisili dan nama lengkap, lalu klik 'Cari Data' untuk melihat status bantuan Anda.
     
     

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran cek bansos periode Agustus-September 2025, tidak benar.

    Rujukan