KOMPAS.com - Angka human immunodeficiency virus (HIV) di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, diklaim mencapai 12.110 kasus pada 2024.
Dengan tingginya kasus HIV/AIDS di wilayahnya, maka Pemerintah Kabupaten OKI diklaim meminta Satuan Polisi Pamong Praja untuk menyegel lokalisasi.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang mengeklaim angka HIV di Kabupaten OKI mencapai 12.110 pada 2024 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan tangkapan layar unggahan di Instagram yang menyebut angka HIV di Kabupaten OKI meningkat dan mencapai 12.110.
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, narasi yang mengeklaim angka HIV di Kabupaten OKI mencapai 12.110
(GFD-2025-25275) [HOAKS] Angka HIV di Kabupaten OKI pada 2024 Mencapai 12.110 Kasus
Sumber:Tanggal publish: 22/01/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Dikutip dari Antara, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan OKI, Uli Arta menjelaskan, angka 12.110 bukanlah kasus HIV di wilayahnya pada 2024.
Namun, angka tersebut merupakan target pemeriksaan dan pengobatan mengenai HIV/AIDS pada 2024.
Skrining itu dilakukan sebagai upaya preventif untuk mendeteksi secara dini penderita HIV/AIDS sehingga tidak terjadi penularan.
Ia menjelaskan, skrining menyasar ibu hamil, pekerja di tempat hiburan malam (THM), serta masyarakat umum yang menjalani pemeriksaan di puskesmas dan rumah sakit.
"Kalau ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. Begitu juga para pekerja tempat hiburan malam dan masyarakat umum yang mengeluhkan gangguan saluran kencing. Mereka biasanya langsung diarahkan untuk melakukan rapid test (tes cepat)," kata dia.
Dikutip dari Detik.com, Dinas Kesehatan Sumatera Selatan mencatat, angka HIV/AIDS di Kabupaten OKI pada Januari hingga Mei 2024 adalah 15 kasus.
Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka HIV/AIDS di Kabupaten OKI pada tahun 2023 adalah 40 kasus.
Namun, angka tersebut merupakan target pemeriksaan dan pengobatan mengenai HIV/AIDS pada 2024.
Skrining itu dilakukan sebagai upaya preventif untuk mendeteksi secara dini penderita HIV/AIDS sehingga tidak terjadi penularan.
Ia menjelaskan, skrining menyasar ibu hamil, pekerja di tempat hiburan malam (THM), serta masyarakat umum yang menjalani pemeriksaan di puskesmas dan rumah sakit.
"Kalau ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan HIV/AIDS. Begitu juga para pekerja tempat hiburan malam dan masyarakat umum yang mengeluhkan gangguan saluran kencing. Mereka biasanya langsung diarahkan untuk melakukan rapid test (tes cepat)," kata dia.
Dikutip dari Detik.com, Dinas Kesehatan Sumatera Selatan mencatat, angka HIV/AIDS di Kabupaten OKI pada Januari hingga Mei 2024 adalah 15 kasus.
Sementara, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka HIV/AIDS di Kabupaten OKI pada tahun 2023 adalah 40 kasus.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim angka HIV di Kabupaten OKI pada tahun 2024 mencapai 12.110 tidak benar atau hoaks, dan informasinya perlu diluruskan.
Faktanya angka itu adalah target skrining terkait penyakit HIV di Kabupaten OKI pada 2024.
Skrining menyasar ibu hamil, pekerja tempat hiburan malam (THM), serta masyarakat umum yang menjalani pemeriksaan di puskesmas dan rumah sakit.
Faktanya angka itu adalah target skrining terkait penyakit HIV di Kabupaten OKI pada 2024.
Skrining menyasar ibu hamil, pekerja tempat hiburan malam (THM), serta masyarakat umum yang menjalani pemeriksaan di puskesmas dan rumah sakit.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/1588CzPZWh/
- https://sumsel.antaranews.com/berita/770970/dinkes-oki-klarifikasi-jumlah-kasus-hivaids?page=all
- https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7456751/kasus-hiv-aids-sumsel-capai-409-orang-terbanyak-usia-muda-di-palembang
- https://sumsel.bps.go.id/id/statistics-table/2/Mzc1IzI=/jumlah-kasus-penderita-penyakit.html
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25274) [HOAKS] Telegram Bagi-bagi Kuota Internet Gratis 20 GB
Sumber:Tanggal publish: 22/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Aplikasi pesan Telegram diklaim membagikan kuota internet gratis sebesar 20 GB yang berlaku untuk semua operator telekomunikasi.
Informasi tersebut beredar di media sosial pada Januari 2025 dan disertai tautan untuk mengeklaim kuota internet gratis.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
Tautan untuk mengeklaim kuota internet 20 GB dari Telegram dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Januari 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
TELEGRAM Bagi-bagi Bonus Tahun 2025Dapatkan Kuota Internet GRATIS 20GB
BONUS BERLAKU UNTUK SEMUA OPERATOR
Silahkan Daftar nomor anda bonus-unlimited[dot]my[dot]id/aply4
Screenshot Hoaks, tautan kuota internet gratis 20 GB dari Telegram
Informasi tersebut beredar di media sosial pada Januari 2025 dan disertai tautan untuk mengeklaim kuota internet gratis.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
Tautan untuk mengeklaim kuota internet 20 GB dari Telegram dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada Januari 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
TELEGRAM Bagi-bagi Bonus Tahun 2025Dapatkan Kuota Internet GRATIS 20GB
BONUS BERLAKU UNTUK SEMUA OPERATOR
Silahkan Daftar nomor anda bonus-unlimited[dot]my[dot]id/aply4
Screenshot Hoaks, tautan kuota internet gratis 20 GB dari Telegram
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi pembagian kuota internet gratis sebesar 20 GB di akun X (Twitter) resmi atau di situs resmi Telegram.
Setelah diperiksa, ditemukan bahwa tautan tersebut mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan nomor Telegram aktif dan nama lengkap.
Situs tersebut kemungkinan adalah modush phishing atau pencurian data untuk mengambil alih akun Telegram.
Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, pembajakan akun di Telegram telah menjadi masalah serius. Para peretas menggunakan beragam metode untuk mencuri akses ke akun.
Peretas umumnya mengirim pesan dengan tautan phishing yang seolah resmi, misalnya https://t.me/premium, tetapi sebenarnya mengarahkan ke situs web palsu.
Jika pengguna mengeklik tautan dan memasukkan informasi login di situs tersebut, kemungkinan akses ke akun Telegram akan diambil alih.
Setelah diperiksa, ditemukan bahwa tautan tersebut mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan nomor Telegram aktif dan nama lengkap.
Situs tersebut kemungkinan adalah modush phishing atau pencurian data untuk mengambil alih akun Telegram.
Menurut perusahaan keamanan siber Kaspersky, pembajakan akun di Telegram telah menjadi masalah serius. Para peretas menggunakan beragam metode untuk mencuri akses ke akun.
Peretas umumnya mengirim pesan dengan tautan phishing yang seolah resmi, misalnya https://t.me/premium, tetapi sebenarnya mengarahkan ke situs web palsu.
Jika pengguna mengeklik tautan dan memasukkan informasi login di situs tersebut, kemungkinan akses ke akun Telegram akan diambil alih.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan untuk mengeklaim kuota internet 20 GB dari Telegram yang beredar di Facebook adalah hoaks.
Tidak ditemukan informasi pembagian kuota internet gratis di akun X dan situs resmi Telegram.
Selain itu, tautan tersebut mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan informasi pribadi seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram.
Situs tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data untuk mengambil alih akun Telegram.
Tidak ditemukan informasi pembagian kuota internet gratis di akun X dan situs resmi Telegram.
Selain itu, tautan tersebut mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan informasi pribadi seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram.
Situs tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data untuk mengambil alih akun Telegram.
Rujukan
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02heaZvtUuA9WRJWuhE4No4v9J9hzZ2katuvVGzDeCzdix1XEK2eW4ykGb6n57PCNfl&id=61568389943401
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02G9YgcA78FVPAatexQL4dfRK19Az8bYx6MER2BModWt5AhJ1HSxc8ZTpyNqECXPRgl&id=61571563296978
- https://x.com/telegram
- https://telegram.org/
- https://t.me/premium
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25273) Waspada tautan penipuan lowongan kerja pendamping lokal desa
Sumber:Tanggal publish: 22/01/2025
Berita
Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di TikTok menampilkan poster lowongan kerja pendamping lokal desa 2025.
Dalam poster tersebut juga disertai persyaratannya seperti pendaftar merupakan WNI, akan ditempatkan di daerah masing-masing, statusnya akan jadi PPPK, minimal lulusan SMA/K sederajat, hingga gaji yang mencapai Rp15 juta.
Poster tersebut disebarkan oleh akun informasi lowongan kerja di TikTok. Dalam profilnya, terdapat tautan yang mengarahkan ke formulir pendaftaran kerja.
Namun, benarkah poster lowongan kerja pendamping lokal desa tersebut?
Dalam poster tersebut juga disertai persyaratannya seperti pendaftar merupakan WNI, akan ditempatkan di daerah masing-masing, statusnya akan jadi PPPK, minimal lulusan SMA/K sederajat, hingga gaji yang mencapai Rp15 juta.
Poster tersebut disebarkan oleh akun informasi lowongan kerja di TikTok. Dalam profilnya, terdapat tautan yang mengarahkan ke formulir pendaftaran kerja.
Namun, benarkah poster lowongan kerja pendamping lokal desa tersebut?
Hasil Cek Fakta
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Berdasarkan penelusuran ANTARA, tautan tersebut bukan dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT).
Kemendes PDTT dalam TikTok resminya meminta masyarakat untuk waspada terhadap informasi lowongan kerja pendamping desa/ pendamping lokal desa tahun 2024-2025 yang saat ini tersebar luas.
Informasi yang beredar selain dari kanal resmi Kemendes PDTT merupakan hoaks. Pastikan menerima informasi dari kanal resmi Kemendes PDTT dan jangan pernah membayar biaya apa pun untuk proses rekrutmen.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Berdasarkan penelusuran ANTARA, tautan tersebut bukan dari Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (PDTT).
Kemendes PDTT dalam TikTok resminya meminta masyarakat untuk waspada terhadap informasi lowongan kerja pendamping desa/ pendamping lokal desa tahun 2024-2025 yang saat ini tersebar luas.
Informasi yang beredar selain dari kanal resmi Kemendes PDTT merupakan hoaks. Pastikan menerima informasi dari kanal resmi Kemendes PDTT dan jangan pernah membayar biaya apa pun untuk proses rekrutmen.
Pewarta: Tim JACX
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Rujukan
(GFD-2025-25272) [HOAKS] Erick Thohir Mundur dari Jabatan Ketua Umum PSSI
Sumber:Tanggal publish: 22/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim Erick Thohir mundur diri dari jabatannya sebagai ketua umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Unggahan itu menyebutkan, Erick mundur dari PSSI karena mendapat kritik dari suporter tim nasional Indonesia.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang mengeklaim Erick Thohir memutuskan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan momen ketika Erick sedang diwawancarai sejumlah wartawan.
Berikut keterangan teks yang disampaikan unggahan:
ERICK THOHIR PUTUSKAN MUNDUR DARI JABATANNYA USIA DIRINYA DIKRITIK SUPORTER INDONESIA
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Erick Thohir mundur sebagai Ketua Umum PSSI
Unggahan itu menyebutkan, Erick mundur dari PSSI karena mendapat kritik dari suporter tim nasional Indonesia.
Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang mengeklaim Erick Thohir memutuskan mundur dari jabatan Ketua Umum PSSI salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan momen ketika Erick sedang diwawancarai sejumlah wartawan.
Berikut keterangan teks yang disampaikan unggahan:
ERICK THOHIR PUTUSKAN MUNDUR DARI JABATANNYA USIA DIRINYA DIKRITIK SUPORTER INDONESIA
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Erick Thohir mundur sebagai Ketua Umum PSSI
Hasil Cek Fakta
Ketika dicermati, dalam video tersebut terdapat watermark "Bola Sport".
Tim Cek Fakta Kompas.com lalu menelusuri video di kanal YouTube Bola Sport soal wawancara dengan Erick Thohir.
Hasilnya, video itu identik dengan unggahan kanal YouTube Bola Sport pada 18 November 2024. Video itu berjudul: "Alasan Erick Thohir Siap Mundur dari Kursi Ketum PSSI; Ya Karena..."
Video itu diambil setelah Indonesia mengalami kekalahan 4-0 dari Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 15 November 2024. Menurut Erick, ia bertanggung jawab atas kekalahan itu.
Erick bahkan mengaku siap mundur dari kursi ketua umum PSSI jika pelatih dan pemain tidak lagi percaya pada dirinya terkait dengan proyek di timnas Indonesia.
Sampai saat ini tidak ada informasi valid Erick mundur sebagai ketua umum PSSI.
Sementara setelah video disimak sampai tuntas, narator video justru lebih banyak membahas soal penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong.
Tim Cek Fakta Kompas.com lalu menelusuri video di kanal YouTube Bola Sport soal wawancara dengan Erick Thohir.
Hasilnya, video itu identik dengan unggahan kanal YouTube Bola Sport pada 18 November 2024. Video itu berjudul: "Alasan Erick Thohir Siap Mundur dari Kursi Ketum PSSI; Ya Karena..."
Video itu diambil setelah Indonesia mengalami kekalahan 4-0 dari Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 15 November 2024. Menurut Erick, ia bertanggung jawab atas kekalahan itu.
Erick bahkan mengaku siap mundur dari kursi ketua umum PSSI jika pelatih dan pemain tidak lagi percaya pada dirinya terkait dengan proyek di timnas Indonesia.
Sampai saat ini tidak ada informasi valid Erick mundur sebagai ketua umum PSSI.
Sementara setelah video disimak sampai tuntas, narator video justru lebih banyak membahas soal penunjukan Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-yong.
Kesimpulan
Narasi yang mengeklaim Erick Thohir memutuskan mundur sebagai Ketua Umum PSSI tidak benar atau hoaks.
Dalam video aslinya, Erick hanya menyatakan bahwa ia siap mundur jika pelatih dan pemain tidak lagi percaya pada dirinya terkait proyek di timnas Indonesia.
Hal itu disampaikan Erick setelah Indonesia kalah dari Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 15 November 2024. Sampai saat ini Erick masih tercatat sebagai ketua umum PSSI.
Dalam video aslinya, Erick hanya menyatakan bahwa ia siap mundur jika pelatih dan pemain tidak lagi percaya pada dirinya terkait proyek di timnas Indonesia.
Hal itu disampaikan Erick setelah Indonesia kalah dari Jepang di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 15 November 2024. Sampai saat ini Erick masih tercatat sebagai ketua umum PSSI.
Rujukan
Halaman: 182/5861