tirto.id - Demonstrasi yang muncul di berbagai daerah sejak 25 Agustus 2025 hingga saat ini masih menjadi sorotan. Gelombang unjuk rasa tersebut diawali dengan tuntutan mengevaluasi anggaran tunjangan untuk anggota DPR RI. Namun aksi demonstrasi meluas ke berbagai daerah hingga 28-31 Agustus 2025 setelah jatuh korban jiwa diduga imbas tindakan represif aparat kepolisian.
ADVERTISEMENT
Di tengah demonstrasi yang berlangsung, kericuhan antara massa aksi dan aparat tidak terhindarkan. Di Jakarta, sejumlah fasilitas umum seperti halte, kendaraan, hingga sejumlah pos polisi ludes terbakar dalam gelombang demonstrasi di pekan terakhir Agustus 2025.
let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});
Namun di media sosial, beredar video yang diklaim bahwa gedung DPR-MPR di Senayan, Jakarta, ikut dibakar massa. Video berdurasi 20 detik itu beredar di platform TikTok dan diunggah oleh sejumlah akun. Misalnya, diunggah oleh akun dengan nama @irham1711 (arsip).
let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});
#gpt-inline3-passback{text-align:center;}
Dalam video tersebut, klip awal menampilkan api yang berkobar hebat dan orang-orang yang tampak memantau dari jarak agak jauh. Sementara potongan klip selanjutnya di video itu memperlihatkan mobil pemadam kebakaran yang datang di sebuah jalan raya dengan sejumlah orang yang berkumpul di pinggir jalan.
#inline4 {margin:1.5em 0}
#inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}
let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});
#gpt-inline4-passback{text-align:center;}
Periksa Fakta gedung DPR RI dibakar. foto/hotline periksa fakta tirto
Video yang diunggah di TikTok pada Minggu (31/8/2025) itu sudah mendapatkan sekitar 56 ribu tanda suka dan 2.628 komentar hingga Rabu (3/9/2025). Selain itu, video tersebut sudah dibagikan ulang sebanyak 9.253 kali dan sudah mendapatkan 4.334 tanda markah.
ADVERTISEMENT
Takarir dalam video tersebut berbunyi: “Gedung dpr saat ini#fyppppppppppppppppppppppp #fypage”. Selain akun tersebut, Tirto juga menemukan unggahan dengan video dan narasi serupa seperti dalam postingan ini.
Namun, benarkah gedung DPR RI dibakar massa?
(GFD-2025-28850) Salah, Video Gedung DPR RI Dibakar
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Pertama, Tirto mencoba menganalisis tampilan video yang beredar tersebut. Dalam klip awal yang menampilkan kobaran api, tampak sesuatu yang janggal. Kondisi lokasi yang ada dalam video tidak seperti berada di dekat atau di dalam kompleks Gedung DPR-MPR RI.
Pasalnya, bagian klip yang menampilkan kobaran api itu tampak tak menampilkan gedung atau bangunan megah seperti yang ada di dalam kompleks DPR-MPR RI. Terlebih, terlihat juga sebuah parabola dan rumah-rumah yang terlihat lebih mirip bangunan milik warga.
Kejanggalan lain juga muncul pada bagian kedua klip video tersebut. Tampak sebuah mobil pemadam kebakaran melewati jalan raya. Jika diperhatikan seksama, latar belakang yang menampilkan deretan motor terpakir di pinggir jalan, sempat menyorot ada plang merah yang serupa dengan milik PT Pertamina.
Apabila diperbesar, plang PT Pertamina tersebut dibubuhi dengan tulisan beraksara Arab. Plang seperti ini biasa ditemukan di daerah Aceh, bukan di sekitar Senayan, Jakarta. Hal ini misalnya tampak jelas dalam salah satu video berita yang dibuat Antara soal penambahan kuota Pertalite di Provinsi Aceh.
Ada kemungkinan bahwa kebakaran di bagian kedua video ada hubungannya dengan kebakaran tangki BBM di SPBU Lhokseumawe pada 16 Juni 2025, seperti yang ditangkap oleh video TikTok ini.
Dengan begitu, bisa dipastikan bahwa kejadian dalam video tersebut tidak terjadi di Jakarta. Kejanggalan lainnya muncul dari audio atau narator di dalam video. Jika didengarkan secara seksama, akan terdengar suara letupan dan riuh gerombolan massa seperti di dalam situasi demonstrasi. Tetapi tampilan video justru tidak cocok dengan audio yang digunakan.
Begitupun ketika mobil pemadam kebakaran datang, tidak terdengar suara sirine dan orang yang bercakap-cakap, padahal video itu tampak adegan orang-orang di pinggir jalan sempat berbicara dengan pengemudi mobil damkar.
Diduga audio dalam video tersebut memang sengaja disunting untuk mencocokkan dengan narasi yang ingin dibangun soal gedung DPR dibakar massa. Sementara audio serta video yang ditampilkan tidak memiliki kecocokan alias tidak sinkron.
Terlebih, Tirto tidak menemukan informasi dari sumber media massa kredibel lainnya terkait peristiwa gedung DPR RI dibakar oleh massa di tengah demonstrasi baru-baru ini. Dalam pemberitaan Tirto, di lokasi justru melihat massa yang ingin menjebol pagar gedung DPR, pada Sabtu 30 Agustus 2025 lalu.
Sejumlah massa mengikat pagar dengan tali berbahan pagar besi di tengah guyuran hujan. Mereka menarik tali tersebut bersama-sama. Akhirnya, sebagian pagar Gedung DPR bagian atas patah tertarik tali.
Sementara pada Minggu (31/8/2025) siang, pantauan wartawan Tirto di depan gedung DPR justru terlihat pekerja Dinas Bina Marga DKI Jakarta sudah mulai membersihkan area di depan gedung DPR. Puing-puing yang berserakan setelah aksi sudah dibersihkan dari jalanan.
Meski begitu, berbagai coretan dan poster yang terpampang di dinding Gedung DPR masih belum dibersihkan saat itu. Sama sekali tidak temukan bekas kebakaran di gedung DPR RI dalam pantauan Tirto usai aksi demonstrasi dalam beberapa hari di pekan terakhir Agustus 2025.
Pasalnya, bagian klip yang menampilkan kobaran api itu tampak tak menampilkan gedung atau bangunan megah seperti yang ada di dalam kompleks DPR-MPR RI. Terlebih, terlihat juga sebuah parabola dan rumah-rumah yang terlihat lebih mirip bangunan milik warga.
Kejanggalan lain juga muncul pada bagian kedua klip video tersebut. Tampak sebuah mobil pemadam kebakaran melewati jalan raya. Jika diperhatikan seksama, latar belakang yang menampilkan deretan motor terpakir di pinggir jalan, sempat menyorot ada plang merah yang serupa dengan milik PT Pertamina.
Apabila diperbesar, plang PT Pertamina tersebut dibubuhi dengan tulisan beraksara Arab. Plang seperti ini biasa ditemukan di daerah Aceh, bukan di sekitar Senayan, Jakarta. Hal ini misalnya tampak jelas dalam salah satu video berita yang dibuat Antara soal penambahan kuota Pertalite di Provinsi Aceh.
Ada kemungkinan bahwa kebakaran di bagian kedua video ada hubungannya dengan kebakaran tangki BBM di SPBU Lhokseumawe pada 16 Juni 2025, seperti yang ditangkap oleh video TikTok ini.
Dengan begitu, bisa dipastikan bahwa kejadian dalam video tersebut tidak terjadi di Jakarta. Kejanggalan lainnya muncul dari audio atau narator di dalam video. Jika didengarkan secara seksama, akan terdengar suara letupan dan riuh gerombolan massa seperti di dalam situasi demonstrasi. Tetapi tampilan video justru tidak cocok dengan audio yang digunakan.
Begitupun ketika mobil pemadam kebakaran datang, tidak terdengar suara sirine dan orang yang bercakap-cakap, padahal video itu tampak adegan orang-orang di pinggir jalan sempat berbicara dengan pengemudi mobil damkar.
Diduga audio dalam video tersebut memang sengaja disunting untuk mencocokkan dengan narasi yang ingin dibangun soal gedung DPR dibakar massa. Sementara audio serta video yang ditampilkan tidak memiliki kecocokan alias tidak sinkron.
Terlebih, Tirto tidak menemukan informasi dari sumber media massa kredibel lainnya terkait peristiwa gedung DPR RI dibakar oleh massa di tengah demonstrasi baru-baru ini. Dalam pemberitaan Tirto, di lokasi justru melihat massa yang ingin menjebol pagar gedung DPR, pada Sabtu 30 Agustus 2025 lalu.
Sejumlah massa mengikat pagar dengan tali berbahan pagar besi di tengah guyuran hujan. Mereka menarik tali tersebut bersama-sama. Akhirnya, sebagian pagar Gedung DPR bagian atas patah tertarik tali.
Sementara pada Minggu (31/8/2025) siang, pantauan wartawan Tirto di depan gedung DPR justru terlihat pekerja Dinas Bina Marga DKI Jakarta sudah mulai membersihkan area di depan gedung DPR. Puing-puing yang berserakan setelah aksi sudah dibersihkan dari jalanan.
Meski begitu, berbagai coretan dan poster yang terpampang di dinding Gedung DPR masih belum dibersihkan saat itu. Sama sekali tidak temukan bekas kebakaran di gedung DPR RI dalam pantauan Tirto usai aksi demonstrasi dalam beberapa hari di pekan terakhir Agustus 2025.
Kesimpulan
Hasil penelusuran fakta memperlihatkan bahwa klip dengan klaim gedung DPR RI dibakar pada Agustus 2025 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
Video yang diklaim sebagai kebakaran gedung DPR itu tidak terjadi di Jakarta dan diduga kuat sudah disunting untuk mendukung narasi keliru yang disebarkan. Terlebih, pantauan Tirto di lokasi setelah demonstrasi, juga tidak ditemukan adanya kebakaran di gedung DPR.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Video yang diklaim sebagai kebakaran gedung DPR itu tidak terjadi di Jakarta dan diduga kuat sudah disunting untuk mendukung narasi keliru yang disebarkan. Terlebih, pantauan Tirto di lokasi setelah demonstrasi, juga tidak ditemukan adanya kebakaran di gedung DPR.
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Rujukan
- https://tirto.id/rangkuman-demo-25-29-agustus-ricuh-hingga-jatuh-korban-jiwa-hgMw
- https://www.tiktok.com/@irham1711/video/7544189684784663814?_r=1&_t=ZS-8zJPCj3ZXAi
- https://archive.ph/aCVC2
- https://www.tiktok.com/@wisnuaje736/video/7544412579460877624
- https://m.antaranews.com/video/3338643/provinsi-aceh-terima-penambahan-kuota-pertalite
- https://www.tiktok.com/@lintas_aceh2/video/7516598000215395605?q=kebakaran%20aceh%20spbu&t=1756878826952
- https://tirto.id/massa-demo-berupaya-jebol-gerbang-utama-gedung-dpr-mpr-hgN8
(GFD-2025-28849) [KLARIFIKASI] Foto Dildo Ini Bukan Berasal dari Rumah Sahroni, Tersebar Sejak 2020
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial, beredar sebuah foto menampilkan alat bantu seks atau dildo berwarna hitam tergeletak di lantai di antara puing-puing rumah.
Dildo itu diklaim ditemukan di rumah anggota DPR Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni.
Sebelumnya, rumah Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara dijarah beramai-ramai oleh massa, Sabtu (30/8/2025) sore.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau keliru.
Foto dildo di rumah Sahroni disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
"Rumah Sahroni," tulis salah satu akun sebagai keterangan foto, pada Sabtu (30/8/2025).
Dildo itu diklaim ditemukan di rumah anggota DPR Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni.
Sebelumnya, rumah Sahroni di Tanjung Priok, Jakarta Utara dijarah beramai-ramai oleh massa, Sabtu (30/8/2025) sore.
Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau keliru.
Foto dildo di rumah Sahroni disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.
"Rumah Sahroni," tulis salah satu akun sebagai keterangan foto, pada Sabtu (30/8/2025).
Hasil Cek Fakta
Jejak digital foto yang beredar dapat dilacak menggunakan teknik reverse image search.
Caranya dengan melakukan pencarian gambar ke mesin pencari, seperti TinEye.
Hasil pencarian menunjukkan, foto yang beredar telah ada di internet setidaknya sejak 6 Agustus 2020. Jauh sebelum peristiwa penjarahan terjadi.
Akun Facebook ini dan ini telah mengunggah foto serupa pada Februari 2020.
Foto yang sama sempat digunakan untuk menyebar narasi keliru terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang tewas dalam ledakan sebuah apartemen di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.
Foto dildo itu diklaim berasal dari apartemen tempat Haniyeh terbunuh.
Sebagaimana dilansir Tjekdet, foto itu keliru dan diduga dimaksudkan untuk menodai reputasi pemimpin Hamas.
Foto paling awal disebarkan ketika sebuah apartemen terdampak ledakan besar di Pelabuhan Beirut, Lebanon pada 4 Agustus 2020.
Salah satu pengguna Facebook mengunggah foto menampilkan puing-puing serupa tanpa dildo pada 8 Agustus 2020.
Sehingga, ada kemungkinan foto tersebut telah disunting.
Kendati demikian, dapat dipastikan lokasinya bukan di rumah Sahroni di Tanjung Priok.
Caranya dengan melakukan pencarian gambar ke mesin pencari, seperti TinEye.
Hasil pencarian menunjukkan, foto yang beredar telah ada di internet setidaknya sejak 6 Agustus 2020. Jauh sebelum peristiwa penjarahan terjadi.
Akun Facebook ini dan ini telah mengunggah foto serupa pada Februari 2020.
Foto yang sama sempat digunakan untuk menyebar narasi keliru terhadap pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, yang tewas dalam ledakan sebuah apartemen di Teheran, Iran pada 31 Juli 2024.
Foto dildo itu diklaim berasal dari apartemen tempat Haniyeh terbunuh.
Sebagaimana dilansir Tjekdet, foto itu keliru dan diduga dimaksudkan untuk menodai reputasi pemimpin Hamas.
Foto paling awal disebarkan ketika sebuah apartemen terdampak ledakan besar di Pelabuhan Beirut, Lebanon pada 4 Agustus 2020.
Salah satu pengguna Facebook mengunggah foto menampilkan puing-puing serupa tanpa dildo pada 8 Agustus 2020.
Sehingga, ada kemungkinan foto tersebut telah disunting.
Kendati demikian, dapat dipastikan lokasinya bukan di rumah Sahroni di Tanjung Priok.
Kesimpulan
Foto dildo di antara puing-puing tidak ditemukan di rumah Sahroni, melainkan sebuah apartemen di Beirut, Lebanon.
Foto itu tampaknya diambil ketika ada ledakan besar di Pelabuhan Beirut, Lebanon pada 4 Agustus 2020.
Foto itu tampaknya diambil ketika ada ledakan besar di Pelabuhan Beirut, Lebanon pada 4 Agustus 2020.
Rujukan
- https://web.facebook.com/photo?fbid=1220275020114709&set=a.319764650165755
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=2535304593492746&set=a.890442331312322
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=796910622859062&set=gm.1576539383329171&idorvanity=330866134563175
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=1150319953579913&set=a.109224867689432
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=1314004330119300&set=a.102815794571499
- https://www.tineye.com/search/d8a837cb7b6c4eab9c252fe1d2a95a7ef9d007b1?sort=score&order=desc&page=1
- https://web.facebook.com/photo?fbid=292962662120437&set=a.173536137396424
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=151199513296775&set=a.116778506738876&_rdc=1&_rdr
- https://www.tjekdet.dk/faktatjek/billede-af-sexlegetoej-skal-miskreditere-draebt-hamas-leder
- https://web.facebook.com/photo/?fbid=3288627714505941&set=a.547952638573476&locale=ar_AR
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-28848) [HOAKS] Artikel Yaqut Minta KPK Periksa Jokowi Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan berupa tangkapan layar judul artikel yang mengeklaim mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi).
Yaqut menyebut bahwa Jokowi menerima uang dalam kasus dugaan korupsi kuota haji 2024 yang menyeret namanya.
Namun, setelah ditelusuri judul artikel itu merupakan hasil manipulasi.
Judul artikel yang menyebut Yaqut Cholil Qoumas meminta KPK segera memeriksa Jokowi terkait kasus dugaan korupsi kuota haji dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini dan ini.
Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel di media Gelora News berjudul "Yaqut Cholil Qiemas Meminta Kepada Ketua KPK Periksa Juga Jokowi Dia Memberi Perintah Dan Menerima Juga Uang Kuota Haji".
Yaqut menyebut bahwa Jokowi menerima uang dalam kasus dugaan korupsi kuota haji 2024 yang menyeret namanya.
Namun, setelah ditelusuri judul artikel itu merupakan hasil manipulasi.
Judul artikel yang menyebut Yaqut Cholil Qoumas meminta KPK segera memeriksa Jokowi terkait kasus dugaan korupsi kuota haji dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini dan ini.
Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel di media Gelora News berjudul "Yaqut Cholil Qiemas Meminta Kepada Ketua KPK Periksa Juga Jokowi Dia Memberi Perintah Dan Menerima Juga Uang Kuota Haji".
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com melakukan penelusuran di Google Search dengan memasukan kata kunci sesuai dengan judul artikel yang beredar di media sosial.
Namun, tidak ditemukan artikel soal Yaqut meminta KPK untuk memeriksa Jokowi terkait kasus dugaan korupsi kuota haji. Di laman Gelora News juga tidak ditemukan artikel tersebut.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar foto artikel dan menelusurinya menggunakan teknik reverse image search.
Hasilnya, diketahui bahwa unggahan yang beredar memanipulasi artikel di laman Gelora News pada 12 Agustus 2025 yang berjudul "Dagang Kuota Surga".
Artikel aslinya memuat opini terkait dugaan korupsi kuota haji yang menyeret Yaqut serta kasus korupsi lain yang sebelumnya pernah terjadi di lingkungan Kementerian Agama.
Tidak ada pernyataan Yaqut yang meminta KPK untuk memeriksa Jokowi.
Konten itu diketahui sebagai hasil manipulasi terhadap artikel asli Gelora News.
Namun, tidak ditemukan artikel soal Yaqut meminta KPK untuk memeriksa Jokowi terkait kasus dugaan korupsi kuota haji. Di laman Gelora News juga tidak ditemukan artikel tersebut.
Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar foto artikel dan menelusurinya menggunakan teknik reverse image search.
Hasilnya, diketahui bahwa unggahan yang beredar memanipulasi artikel di laman Gelora News pada 12 Agustus 2025 yang berjudul "Dagang Kuota Surga".
Artikel aslinya memuat opini terkait dugaan korupsi kuota haji yang menyeret Yaqut serta kasus korupsi lain yang sebelumnya pernah terjadi di lingkungan Kementerian Agama.
Tidak ada pernyataan Yaqut yang meminta KPK untuk memeriksa Jokowi.
Konten itu diketahui sebagai hasil manipulasi terhadap artikel asli Gelora News.
Kesimpulan
Judul artikel yang mengeklaim Yaqut Cholil Qoumas meminta KPK memeriksa Jokowi terkait kasus dugaan korupsi kuota haji merupakan hasil manipulasi. Artikel aslinya berjudul "Dagang Kuota Surga".
Artikel tersebut membahas dugaan korupsi kuota haji yang menyeret Yaqut serta kasus korupsi lain yang sebelumnya pernah terjadi di Kementerian Agama.
Artikel tersebut membahas dugaan korupsi kuota haji yang menyeret Yaqut serta kasus korupsi lain yang sebelumnya pernah terjadi di Kementerian Agama.
Rujukan
(GFD-2025-28847) [HOAKS] Ahmad Sahroni Minta Warga Kembalikan Flashdisk Miliknya
Sumber:Tanggal publish: 03/09/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi anggota DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem, Ahmad Sahroni, meminta agar warga mengembalikan flashdisk miliknya.
Permintaan itu diunggah lewat akun X @SahroniNasdem, dan beredar setelah rumah Sahroni didatangi massa tidak dikenal pada Sabtu (30/8/2025).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, akun X tersebut palsu dan bukan milik Ahmad Sahroni.
Narasi Sahroni meminta warga mengembalikan flashdisk miliknya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Senin (1/9/2025).
Akun tersebut mengunggah tangkapan layar unggahan akun X @SahroniNasdem. Berikut narasi yang dibagikan:
Ahmad Sahroni cariin Flashdisk
"Apa ada yg Nemu tas selempang Louis vuitton warna hitam? Isinya ada flashdisk warna putih. Tasnya ambil aja, kembalin fd nya sama saya. Isinya data penting semua. Sangat2 penting. DM ya, ada imbalan"
Permintaan itu diunggah lewat akun X @SahroniNasdem, dan beredar setelah rumah Sahroni didatangi massa tidak dikenal pada Sabtu (30/8/2025).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, akun X tersebut palsu dan bukan milik Ahmad Sahroni.
Narasi Sahroni meminta warga mengembalikan flashdisk miliknya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Senin (1/9/2025).
Akun tersebut mengunggah tangkapan layar unggahan akun X @SahroniNasdem. Berikut narasi yang dibagikan:
Ahmad Sahroni cariin Flashdisk
"Apa ada yg Nemu tas selempang Louis vuitton warna hitam? Isinya ada flashdisk warna putih. Tasnya ambil aja, kembalin fd nya sama saya. Isinya data penting semua. Sangat2 penting. DM ya, ada imbalan"
Hasil Cek Fakta
Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) DPR RI menyatakan bahwa akun X @SahroniNasdem adalah akun palsu yang tidak terkait dengan kader mereka, Ahmad Sahroni.
Fraksi Partai Nasdem DPR RI menyampaikan bahwa pernyataan yang disampaikan akun palsu tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selanjutnya, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi menyesatkan dari akun palsu.
"Fraksi Partai NasDem mendukung langkah penegakan hukum yang diperlukan untuk menindak penyalahgunaan identitas dan penyebaran informasi palsu di ruang digital," demikian pernyataan resmi di laman Fraksi Partai Nasdem DPR RI, pada Senin (1/9/2025).
Adapun, akun X @SahroniNasdem menjadi perhatian pengguna media sosial karena unggahannya setelah rumah Ahmad Sahroni didatangi massa tidak dikenal pada Sabtu (30/8/2025).
Akun tersebut kini tidak dapat diakses.
Fraksi Partai Nasdem DPR RI menyampaikan bahwa pernyataan yang disampaikan akun palsu tersebut tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Selanjutnya, masyarakat diimbau untuk berhati-hati dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi menyesatkan dari akun palsu.
"Fraksi Partai NasDem mendukung langkah penegakan hukum yang diperlukan untuk menindak penyalahgunaan identitas dan penyebaran informasi palsu di ruang digital," demikian pernyataan resmi di laman Fraksi Partai Nasdem DPR RI, pada Senin (1/9/2025).
Adapun, akun X @SahroniNasdem menjadi perhatian pengguna media sosial karena unggahannya setelah rumah Ahmad Sahroni didatangi massa tidak dikenal pada Sabtu (30/8/2025).
Akun tersebut kini tidak dapat diakses.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi Ahmad Sahroni meminta warga mengembalikan flashdisk miliknya adalah hoaks.
Narasi itu bersumber dari unggahan akun X @SahroniNasdem, yang dinyatakan sebagai akun palsu oleh Fraksi Partai Nasdem DPR RI dan tidak terkait dengan Ahmad Sahroni.
Narasi itu bersumber dari unggahan akun X @SahroniNasdem, yang dinyatakan sebagai akun palsu oleh Fraksi Partai Nasdem DPR RI dan tidak terkait dengan Ahmad Sahroni.
Rujukan
- https://www.facebook.com/fajrila.unasman/posts/pfbid02e4mYzUPNaSAKSD3oCh713zgwtSvhZ7sXsggLhfr65HsApziCEyiMbs9qY2T9zxdPl
- https://www.facebook.com/photo/?fbid=1529159274784356&set=a.118528732514091
- https://www.facebook.com/reel/1195018942649955
- https://nasdemdprri.id/berita/waspada-akun-palsu-sahroni-berdikari-yang-mengatasnamakan-ahmad-sahroni
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
Halaman: 183/6753