KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar luas di media sosial mengeklaim Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menawarkan program bantuan Rp 50 juta melalui Facebook.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan hasil manipulasi berbasis artificial intelligence.
Vidoe yang diklaim menampilkan Dedi Mulyadi menawarkan program bantuan Rp 50 juta melalui Facebook, salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Dalam video, Dedi mengatakan, bagi masyarakat yang ingin mendapat bantuan diminta menghubunginya lewat Facebook Messenger.
Narasi dalam unggahan yakni sebagai berikut:
Semoga bisa bermanfaat. Saya akan berbagi 50 juta Kepada semua yang membutuhkan melalui program ini
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan Dedi Mulyadi menjanjikan bantuan Rp 50 juta
(GFD-2025-27901) [HOAKS] Dedi Mulyadi Tawarkan Bantuan Rp 50 Juta di Facebook
Sumber:Tanggal publish: 15/07/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Ketika dicek, di media sosial Dedi Mulyadi tidak ditemukan konten soal program bantuan Rp 50 juta.
Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan video yang beradar identik dengan unggahan akun TikTok Dedi Mulyadi pada 12 Mei 2025 ini.
Dalam video aslinya, Dedi tidak menawarkan bantuan Rp 50 juta.
Namun, ia menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya empat TNI dan sembilan warga sipil saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Kabupaten Garut pada 12 Mei 2025.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil sampel suara Dedi Mulyadi dalam video yang beredar dan mengeceknya menggunakan Hive Moderation.
Hasilnya, suara Dedi Mulyadi menawarkan bantuan Rp 50 juta memiliki probabilitas 99,7 persen dihasilkan artificial intelligence (AI).
Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan video yang beradar identik dengan unggahan akun TikTok Dedi Mulyadi pada 12 Mei 2025 ini.
Dalam video aslinya, Dedi tidak menawarkan bantuan Rp 50 juta.
Namun, ia menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya empat TNI dan sembilan warga sipil saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Kabupaten Garut pada 12 Mei 2025.
Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil sampel suara Dedi Mulyadi dalam video yang beredar dan mengeceknya menggunakan Hive Moderation.
Hasilnya, suara Dedi Mulyadi menawarkan bantuan Rp 50 juta memiliki probabilitas 99,7 persen dihasilkan artificial intelligence (AI).
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan Dedi Mulyadi menawarkan program bantuan Rp 50 juta melalui Facebook merupakan hasil manipulasi.
Dalam video aslinya, Dedii menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya empat TNI dan sembilan warga sipil saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Kabupaten Garut pada 12 Mei 2025.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation suara Dedi dalam video terdeteksi dihasilkan AI.
Dalam video aslinya, Dedii menyampaikan ucapan duka atas meninggalnya empat TNI dan sembilan warga sipil saat pemusnahan amunisi tidak layak pakai di Kabupaten Garut pada 12 Mei 2025.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation suara Dedi dalam video terdeteksi dihasilkan AI.
Rujukan
(GFD-2025-27900) Cek Fakta: Hoaks Artikel Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Sebut Orang yang Ragukan Ijazah Jokowi Sebagai Kaum Radikal
Sumber:Tanggal publish: 16/07/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel yang berjudul Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal. Postingan itu beredar sejak beberapa waktu lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 2 Mei 2025.
Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari Tempo berjudul
"Dedi Mulyadi: Hanya Kaum Radikal yang Meragukan Ijazah Pak Jokowi, Tangkap dan Penjarakan Orang Orang Yang Menyebar Fitnah Kepada Presiden Ke-7 Indonesia"
Akun itu menambahkan narasi:
"Dengan pernyataan ini, Dedi mulyadi memastikan bahwa dia sama dengan jokowi , pernyataan radikal yang di maksud adalah untuk umat islam"
Lalu benarkah postingan artikel yang berjudul Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan di laman Tempo.co. Artikel itu menggunakan foto dan waktu unggahan yang sama yakni 29 April 2025.
Namun dalam artikel asli berjudul "Dedi Mulyadi Akan Jadikan Vasektomi sebagai Syarat Terima Bansos"
Artikel itu juga sama sekali tidak membahas komentar Dedi Mulyadi pada kasus ijazah palsu. Artikel itu membahas rencana kebijakan Dedi yang akan menerapkan vasektomi sebagai syarat penerima bantuan sosial.
Kesimpulan
Postingan artikel yang berjudul Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyebut orang yang meragukan ijazah Jokowi sebagai kaum radikal adalah tidak benar. Faktanya judul dalam artikel itu telah disunting.
Rujukan
(GFD-2025-27899) [KLARIFIKASI] IRT Korban Begal Jatuh ke Aspal, Bukan Tewas Ditembak
Sumber:Tanggal publish: 15/07/2025
Berita
KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga (IRT) menjadi korban pembegalan di Jalan RA Basyid, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung pada Minggu (13/7/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.
Di media sosial, beredar video menampilkan IRT tersebut telentang di pinggir jalan, dengan kepalanya bersimbah darah. Ia disebut ditembak di bagian kepala.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru.
Video IRT ditembak begal di Bandar Lampung disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Tampak seorang perempuan memakai daster hijau khaki tergeletak di trotoar. Di tangan kirinya terdapat kresek merah dan bagian belakang kepalanya terlihat berdarah.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (13/7/2025):
Ibuk ibuk di tembak begal dibagian dikepala
Di depan SPBU jl.untung Suropati (SMP 20 Balam) pukul 08.00,,..Semoga almarhumah cepat ketemu sama keluarga nya
Di media sosial, beredar video menampilkan IRT tersebut telentang di pinggir jalan, dengan kepalanya bersimbah darah. Ia disebut ditembak di bagian kepala.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video keliru.
Video IRT ditembak begal di Bandar Lampung disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.
Tampak seorang perempuan memakai daster hijau khaki tergeletak di trotoar. Di tangan kirinya terdapat kresek merah dan bagian belakang kepalanya terlihat berdarah.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Minggu (13/7/2025):
Ibuk ibuk di tembak begal dibagian dikepala
Di depan SPBU jl.untung Suropati (SMP 20 Balam) pukul 08.00,,..Semoga almarhumah cepat ketemu sama keluarga nya
Hasil Cek Fakta
IRT yang menjadi korban begal diketahui merupakan seorang pedagang kopi bernama Mutia.
Sebagaimana diwartakan Kompas.com, Mutia berdagang kopi gilingan di tepi jalan dengan sepeda motornya.
Ia memarkir motor di depan lapaknya, sampai dua orang tidak dikenal mendekati dan mengambil paksa motor tersebut.
Mutia memepertahankan sepeda motor dari tangan pelaku, namun didorong hingga terjatuh. Ia lantas mengalami luka serius.
"Saat itu, korban melihat sepeda motornya hendak dicuri. Dia langsung berlari dan berusaha mempertahankannya," ujar Faisol, salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Adapun Mutia telah dilarikan ke rumah sakit.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari memastikan, narasi bahwa Mutia ditembak tidak benar atau hoaks.
"Perlu kami luruskan bahwa kabar yang beredar mengenai korban ditembak itu tidak benar," kata Yuni pada Minggu (13/7/2025) dikutip dari Antara.
"Korban selamat dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit," imbuhnya.
Sebagaimana diwartakan Kompas.com, Mutia berdagang kopi gilingan di tepi jalan dengan sepeda motornya.
Ia memarkir motor di depan lapaknya, sampai dua orang tidak dikenal mendekati dan mengambil paksa motor tersebut.
Mutia memepertahankan sepeda motor dari tangan pelaku, namun didorong hingga terjatuh. Ia lantas mengalami luka serius.
"Saat itu, korban melihat sepeda motornya hendak dicuri. Dia langsung berlari dan berusaha mempertahankannya," ujar Faisol, salah seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut.
Adapun Mutia telah dilarikan ke rumah sakit.
Kabid Humas Polda Lampung Kombes Yuni Iswandari memastikan, narasi bahwa Mutia ditembak tidak benar atau hoaks.
"Perlu kami luruskan bahwa kabar yang beredar mengenai korban ditembak itu tidak benar," kata Yuni pada Minggu (13/7/2025) dikutip dari Antara.
"Korban selamat dan sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit," imbuhnya.
Kesimpulan
Informasi mengenai IRT ditembak begal di Bandar Lampung merupakan narasi keliru.
Korban bukan ditembak, melainkan didorong pelaku begal hingga terjatuh dan mengalami luka serius. Dia telah dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan.
Korban bukan ditembak, melainkan didorong pelaku begal hingga terjatuh dan mengalami luka serius. Dia telah dibawa ke rumah sakit dan mendapatkan perawatan.
Rujukan
- https://www.facebook.com/chika.aurelia.kps/videos/1281314723510758
- https://www.facebook.com/echa.rifiana/videos/774225321739403
- https://www.facebook.com/aida.thania/videos/1258938062599132
- https://www.facebook.com/helwa.semaka/videos/1073074791631440
- https://www.facebook.com/salman.salmani.485876/videos/1488920685610268
- https://www.facebook.com/sischa.cuthe/videos/1439843967149481
- https://regional.kompas.com/read/2025/07/13/132640078/pertahankan-motornya-dibegal-irt-pedagang-kopi-didorong-jatuh-ke-aspal
- https://bengkulu.antaranews.com/berita/424385/polda-lampung-video-wanita-tertembak-di-kepala-adalah-hoaks
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27898) [HOAKS] Raffi Ahmad Dilarikan ke Rumah Sakit pada 12 Juli 2025
Sumber:Tanggal publish: 14/07/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan dengan narasi yang mengeklaim selebritas Raffi Ahmad dilarikan ke rumah sakit pada 12 Juli 2025.
Dalam foto yang beredar Raffi tampak sedang terbaring di rumah sakit. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.
Narasi yang mengeklaim Raffi Ahmad dilarikan ke rumah sakit salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini pada 12 Juli 2025.
Akun tersebut membagikan beberapa foto dan disertai narasi sebagai berikut:
INNALILLAHI Kondisi Terkini Raffi Ahmad keluarga Tangis Pecah..
Usai Dilarikan ke Rumah Sakit, Wajah Pucat Tangan Di Impus hingga......SelengkapnyaSUMBER: Liputan6 SCTV
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang mengeklaim Raffi Ahmad dilarikan ke rumah sakit pada 12 Juli 2025Penelusuran Kompas.com
Setelah ditelusuri tidak ditemukan informasi valid Raffi dilarikan ke rumah sakit pada 12 Juli 2025.
Di akun Instagram-nya, pada 12 Juli 2025 Raffi jutsru mengunggah momen ketika ia dan beberapa artis yang tergabung dalam "The Dudas" sedang touring menggunakan motor di wilayah Jawa Tangah.
Penelusuran lebih lanjut menemukan foto Raffi terbaring di rumah sakit bersumber dari unggahan video di akun Instagram-nya pada 3 September 2024.
Unggahan itu adalah momen ketika Raffi menjalani terapi Digital Subtraction Angiography (DSA) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Terapi itu ditangani oleh mantan Menkes Terawan Agus Putranto.
Pengunggah konten tersebut juga menyertakan tautan yang diklaim berisi berita soal mengapa Raffi Ahmad dilarikan ke rumah sakit.
Namun, setelah dibuka tautan justru mengarah ke e-commerce dan toko sepatu.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Unggahan yang mengeklaim Raffi Ahmad dilarikan ke rumah sakit pada 12 Juli 2025 merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Foto dalam unggahan adalah momen ketika Raffi menjalani terapi Digital Subtraction Angiography di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada 2024.
Foto dalam unggahan adalah momen ketika Raffi menjalani terapi Digital Subtraction Angiography di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada 2024.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/p/16ZzMFAVt1/
- https://www.facebook.com/share/p/1F72TyuQuf/
- https://www.facebook.com/share/p/16b1bPpwfG/
- https://www.facebook.com/share/p/1J7mLTr6gr/
- https://www.instagram.com/p/DMAeyxTPQSa/?img_index=1
- https://www.instagram.com/p/C_c3TpqP4EK/?igsh=MTdzNzgwYjR2dGE1dg%3D%3D&img_index=1
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
Halaman: 185/6518