• (GFD-2025-25259) [HOAKS] Tautan Pendaftaran Bantuan Internet Gratis dari Bakti Kominfo

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan beserta tautan yang diklaim sebagai akses untuk mendapatkan bantuan internet gratis dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo/sekarang Komdigi).

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut palsu.

    Tautan untuk mendapatkan bantuan internet gratis dari Kominfo dibagikan oleh akun Facebook ini pada 18 Januari 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    BANTUAN INTERNET WIFI GRATIS DARI BAKTI KOMINFOPendaftaran gratis klik link di bawah ini

    Screenshot Hoaks, tautan diklaim untuk pendaftaran bantuan internet gratis Kominfo

    Hasil Cek Fakta

    Setelah diperiksa oleh Tim Cek Fakta Kompas.com, ditemukan bahwa tautan yang disertakan dalam unggahan tersebut tidak mengarah ke situs resmi Kominfo.

    Tautan itu mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan data pribadi, seperti nama lengkap dan nomor akun Telegram aktif.

    Tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data untuk mengambilalih akun Telegram.

    Waspada, jangan berikan data pribadi Anda karena bisa dimanfaatkan untuk penipuan.

    Sementara itu, situs untuk pendaftaran bantuan internet gratis Kominfo atau Permohonan Akses Telekomunikasi dan Informasi (Pasti) dapat diakses di https://pasti.baktikominfo.id/  .

    Pihak yang bisa melakukan pendaftaran program tersebut, antara lain kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota, atau organisasi masyarakat.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan untuk mendapatkan bantuan internet gratis dari Kominfo yang beredar di Facebook adalah hoks.

    Setelah diperiksa, ditemukan bahwa tautan tersebut kemungkinan adalah modus phishing atau pencurian data untuk mengambilalih akun Telegram.

     

    Rujukan

  • (GFD-2025-25258) [HOAKS] Taylor Swift Kaitkan Kebakaran LA dengan Dukungan ke Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan penyanyi asal Amerika Serikat (AS), Taylor Swift berkomentar tentang kebakaran yang melanda Los Angeles, California yang terjadi sejak 7 Januari 2025.

    Swift menyebutkan, kebakaran yang terjadi merupakan hukuman Tuhan atas AS, karena membiayai persenjataan Israel yang digunakan untuk menyerang penduduk Gaza.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif.

    Video Taylor Swift mengaitkan kebakaran di California dengan dukungan AS ke Israel disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (17/1/2025):

    Luar biasa..! Penyanyi Taylor Swift menyebut bhw bencana kebakaran di Amerika terjadi krn Pemerintah Amerika (dgn uang pajak rakyat Amerika) mendukung penindasan Israel di Gaza. #justiceforpalestine

    akun Facebook Tangkapan layar konten manipulatif di sebuah akun Facebook, Jumat (17/1/2025), menampilkan video Taylor Swift mengaitkan kebakaran di California dengan dukungan AS ke Israel.

    Hasil Cek Fakta

    Video Taylor Swift bersumber dari acara The Tonight Show Starring Jimmy Fallon, 12 November 2021.

    Dalam video aslinya, Swift membagikan cerita di balik peluncuran album RED (Taylor's Version) yang salah satunya membuat lagu "All Too Well" berdurasi 10 menit.

    Tampak pakaian dan latar belakang videonya sama.

    Dalam video itu tidak ada pernyataan Swift mengenai kebakaran di California atau pun perang di Gaza.

    Pengguna media sosial menyunting video tersebut dengan mengubah suara aslinya.

    Pakar forensik media digital di Universitas Buffalo, Siwei Lyu menggambarkannya video yang beredar sebagai deep-sync, video manipulatif yang disinkronkan dengan gerak bibir.

    Dilansir USA Today, apabila diperhatikan gigi Swift tampak tidak konsisten, bergantian antara buram dan jernih, dan menunjukkan bahwa setelah sekitar 30 detik, video dan audio menjadi tidak sinkron.

    Pendapat senada disampaikan oleh James O'Brien, seorang profesor ilmu komputer di Universitas California.

    Bahasa tubuh Swift dalam video, menurut O'Brien, tidak senada dengan ucapannya.

    Karakteristik audionya juga terdengar lebih mirip Siri, asisten suara di perangkat Apple. Misalnya, ada bagian suara yang tiba-tiba berubah menjadi aksen Inggris.

    Sebagai informasi, AS memang memberikan dukungan kepada Israel.

    Watson Institute dari Brown University melaporkan, AS menghabiskan 22,76 miliar dollar AS untuk mendukung perang Israel di Gaza dan operasi melawan Houthi di Yaman.

    Dikutip dari Al Jazeera, sebagian besar persenjataan yang dikirim AS adalah amunisi, termasuk peluru artileri dan bom seberat 2.000 pon.

    Sejauh ini, belum ada komentar atau pernyataan dari Swift mengenai dukungan AS ke Israel.

    Kesimpulan

    Video Taylor Swift mengaitkan kebakaran di California dengan dukungan AS ke Israel merupakan konten manipulatif.

    Video aslinya bersumber dari wawancara The Tonight Show Starring Jimmy Fallon, 12 November 2021. Namun video itu disunting dengan mengubah suara Swift.

    Dalam video aslinya, Swift membagikan cerita di balik peluncuran album RED (Taylor's Version).

    Rujukan

  • (GFD-2025-25257) [KLARIFIKASI] Pemprov Sumut Bantah Larang Pengajian di Masjid Kompleks Rumah Dinas Gubernur

    Sumber:
    Tanggal publish: 21/01/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video dengan narasi yang menyatakan bahwa sejumlah ibu-ibu dilarang melakukan pengajian rutin di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumatera Utara (Sumut).

    Larangan itu disebut berasal dari Gubernur Sumut terpilih, Bobby Nasution. Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.

    Informasi keliru ini menyinggung isu sensitif terkait agama dan perlu diklarifikasi untuk mencegah perpecahan di masyarakat.

    Narasi mengenai adanya larangan melakukan pengajian rutin di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumut muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Video itu menampilkan sejumlah ibu-ibu sedang membaca Al Quran. Kemudian, perekam video mengatakan bahwa itu adalah pengajian terakhir di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumut karena telah dilarang oleh Bobby Nasution.

    Salah satu akun menuliskan keterangan:

    *Mesjid Kompleks Rumah Dinas GUBERNUR PROV SUMATERA UTARA, di Jln. Sudirman MEDAN Tidak Boleh lagi Ada Kegiatan membaca mentadabburi Kitab Suci Al Quran dan didalam masjid sudah tidak tersedia lagi mushaf Al Qur:an*.

    *Pelarangan Baca Al-Qur'an Juga Berlaku di Masjid2 lain *

    *Instruksi Dari Gubernur MEDAN Boby Nasution (Mantu Jokowi)*.

    *TANGKAP, ADILI & HUKUM MATI JOKOWI dan DINASTINYA....*

    *VIRALKAN *Mana nih.. Orang Medan.. SumUt Ayo bergerak...

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi soal pelarangan melakukan pengajian di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumatera Utara

    Hasil Cek Fakta

    Dikutip dari Tribun Medan, Bobby Nasution mengatakan, dirinya hingga saat ini belum tinggal di rumah dinas Gubernur Sumut. 

    Dengan demikian, ia tidak bisa memberikan instruksi di lingkungan rumah dinas tersebut. 

    "Saya belum tinggal di sana, apalagi sampai memberikan instruksi di lingkungan rumah dinas Gubsu. Secara aturan belum bisa masuk ke rumah dinas gubernur, tinggal daja belum boleh apalagi kasih instruksi," ucapnya.

    Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Sumut Juliadi Zurdani Harahap juga membantah narasi soal larangan mengaji di masjid kompleks rumah dinas gubernur.

    Menurut dia, tidak ada pelarangan terkait pengajian.

    "Video yang mengklaim demikian (pelarangan pengajian) itu tidak benar, Pemprov Sumut tidak pernah melarang masyarakat melakukan kegiatan di masjid gubernur," kata Juliadi dikutip dari laman Pemrov Sumut. 

    Juliadi pun mengimbau masyarakat lebih bijak ketika menerima informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. 

    "Kami juga mengimbau masyarakat agar memverifikasi lebih dulu informasi yang bentuknya konten video, suara atau teks, cari tahu dulu sebenarnya baru disebarkan," kata Juliadi.

    Kesimpulan

    Narasi soal larangan melakukan pengajian rutin di masjid kompleks rumah dinas Gubernur Sumut keliru dan dibantah oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.

    Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Provinsi Sumut, Juliadi Zurdani Harahap menjelaskan, tidak ada larangan melakukan pengajian di masjid rumah dinas gubernur. 

    Sementara, Gubernur Sumut terpilih, Bobby Nasution juga mengungkapkan, saat ini ia belum tinggal di rumah dinas sehingga tidak mungkin memberikan instruksi tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25256) Cek Fakta: Tidak Benar Rumah Sakit Mamami Kupang Kewalahan Tangani Pasien akibat Virus dari China

    Sumber:
    Tanggal publish: 22/01/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim Rumah Sakit Mamami Kupang kewalahan tangani pasien akibat virus dari China, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 13 Januari 2025.
    Unggahan klaim Rumah Sakit Mamami Kupang kewalahan tangani pasien akibat virus dari China berupa tulisan sebagai berikut.
    "Basudara dong kalau mau jln na tolong pake masker, soalnya sekarang ada penyebaran firus dari cina, RSU kota kupang semua lagi full dgn pesain yg sakit sama, gejala awal kepala sakit berlebihan, mutah2, demam tinggi 30°, dan sekarang d RSU MAMAMI ju lagi kewalahan tanggani pasien yang sakit sama. lebih baik menjaga dari pada mengobati🙏🏻🙏🏻[6/1 12.03 PM] Bang Ari Alkes: *Human Metapneumo Virus (HMPV)*
    Human Metapneumovirus (HMPV) adalah virus RNA yang menyebabkan infeksi pernapasan pada manusia. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 di Belanda.— bersama M Ria dan 65 lainnya.Gejala Infeksi HMPV
    1. Batuk
    2. Pilek
    3. Demam
    4. Sakit tenggorokan
    5. Kesulitan bernapas (pada kasus yang parah)6. Bronkiolitis (peradangan saluran udara kecil)
    7. Pneumonia
    Kelompok Rentan
    1. Anak-anak di bawah 5 tahun
    2. Orang dewasa berusia 65 tahun ke atas
    3. Pasien dengan sistem imun lemah
    4. Pasien dengan penyakit pernapasan kronis
    Cara Penularan
    1. Kontak langsung dengan penderita
    2. Udara (droplet)
    3. Sentuhan dengan permukaan terkontaminasi
    Pencegahan
    1. Mencuci tangan secara teratur
    2. Menggunakan masker
    3. Menghindari kerumunan
    4. Vaksinasi (belum tersedia secara luas)
    5. Menggunakan disinfektan
    Pengobatan
    1. Istirahat
    2. Hidrasi
    3. Obat antivirus (untuk kasus berat)4. Oksigenasi5. Perawatan suportif
    Situasi Terkini
    1. *Peningkatan Kasus*: China melaporkan peningkatan kasus HMPV, terutama di kalangan anak-anak dan warga emas (lansia)¹.
    2. *Pengawasan*: Negara-negara seperti Hong Kong dan Jepang memperketat pemantauan dan mengambil langkah pencegahan ¹.
    3. *Tidak Ada Vaksin*: Belum ada vaksin untuk HMPV, sehingga pencegahan dan pengobatan fokus pada gejala.
    Sumber
    1. WHO (World Health Organization)
    2. CDC (Centers for Disease Control and Prevention)
    3. Kementerian Kesehatan RI"
    Benarkah klaim Rumah Sakit Mamami Kupang kewalahan tangani pasien akibat virus dari China? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
    Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
    Caranya mudah:
    * Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
    * Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
    * Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
    * Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Rumah Sakit Mamami Kupang kewalahan tangani pasien akibat virus dari China, unggahan akun Instagram RSU Mamami Kupang @rs.mamami_kupang, pada 6 Januari 2025, mengulas tentang informasi yang sama dengan klaim.
    Unggahan tersebut menyebutkan, memang terjadi peningkatan pasien saat libur Natal dan tahun baru tapi bukan pasien yang terinfeksi virus yang sedang menyebar di China.
    Berikut penyataan pihak Manajemen RSU Mamami dalam unggahan tersebut.
    "Manajemen RSU Mamami memberikan pernyataan resmi bahwa berita itu tidak benar dan pihak RSU Mamami tidak mengeluarkan informasi seperti yang disebarkan. Memang benar selama masa libur Natal dan Tahun baru terjadi peningkatan pasien di RS kami tetapi itu BUKAN pasien yg terinfeksi virus HMPV yg sedang menyebar di cina." .
     
    Sumber:https://www.instagram.com/p/DEeHczzy-VG/?hl=en

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim Rumah Sakit Mamami Kupang kewalahan tangani pasien akibat virus dari China tidak benar.
    Memang terjadi peningkatan pasien saat libur Natal dan tahun baru tapi bukan pasien yang terinfeksi virus yang sedang menyebar di China.