• (GFD-2025-27888) [HOAKS] Lombok Menjadi Target Serangan Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan menghadirkan narasi adanya siaran berita tvOne yang menginformasikan Lombok akan menjadi target serangan Israel.

    Alasannya, Indonesia mendukung Iran dalam perang yang terjadi sepanjang Juni 2025.

    Lombok dipilih sebagai target serangan karena terkenal dengan julukan pulau 1.000 masjid.

    Hasil penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menunjukkan, narasi dalam video tidak benar atau hoaks.

    Video siaran berita mengenai Lombok menjadi target serangan Israel disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    "Lombok target utama Israel," tulis salah satu akun pada Minggu, 6 Juli 2025.

    Tampak seorang penyiar pria mengenakan jas hitam dan dasi biru membawakan berita.

    Sementara, tangkapan layar videonya disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut teks yang tertera dalam video:

    Indonesia mendukung Iran dalam konflik militer melawan Israel, lombok adalah target utama israel karena lombok terkenal dengan julukan pulau 1000 masjid.

     

    Hasil Cek Fakta

    Suara maupun klip dalam video bukan bersumber dari siaran berita asli di tvOne.

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan pemberitaan serupa di kanal YouTube TV One. Selain itu, suara dan klipnya merupakan konten manipulatif.

    Resemble.ai menyediakan platform pendeteksi suara artificial intelligence (AI).

    Hasil pendeteksian di Resemble.ai menunjukkan, suara siaran berita mengenai Lombok jadi target Israel merupakan palsu atau dihasilkan oleh kecerdasan buatan.

    Apabila diperhatikan, terdapat watermark bertuliskan "Veo" pada pojok kanan bawah video.

    Veo merupakan model kecerdasan buatan yang dikembangkan oleh Google. Platform tersebut dapat menghasilkan video AI dengan memasukkan perintah teks atau gambar.

    Sejauh ini tidak ada laporan atau informasi valid mengenai serangan Israel ke Lombok.

    Adapun Israel dan Iran telah mengakhiri perang dan sepakat untuk gencatan senjata pada 24 Juni 2025.

    Kesimpulan

    Siaran berita menginformasikan Lombok menjadi target serangan Israel merupakan konten manipulatif.

    Video tersebut dibuat dengan Veo dan suaranya dihasilkan oleh AI. Sementara, narasi dalam video dipastikan hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27887) Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran untuk Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia Batch 4 Tahun 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 15/07/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan tautan untuk pendaftaran Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) batch 4. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 10 Juli 2025.
    Dalam postingannya terdapat poster dengan narasi sebagai berikut:
    "Pengumuman open recruitment Sarjana Penggerak Pembagunan Indonesia
    SPPI Batch 4 2025
    rekrutmen calon ass sarjana pergerakan pembangunan tahun 2025 lowongan ini terbuka untuk umum lokasi penempatan bisa di pilih"
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Pengumuman:
    * Warga Negara Indonesia
    * Usia Max 35 Tahun
    * Tidak Memiliki Catatan Kriminal Atau Diberhentikan Dengan Tidak Hormat Dari Pekerjaan Sebelumnya
    * Sehat Jasmani Dan Rohani
    * Di Tempatkan Dilokasi Terdekat"
    Lalu benarkah postingan tautan untuk pendaftaran Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) batch 4?
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dengan coba membuka tautan yang disertakan pada postingan. Ternyata tautan tersebut bukan mengarah ke laman resmi SPPI.
    Tautan itu justru meminta kita memasukkan data pribadi seperti nama lengkap, kota tinggal, hingga nomor Telegram.
    Hal ini merupakan indikasi penipuan yang bisa mengarahkan masyarakat untuk membagikan identitas pribadi atau terhubung dengan pinjaman online ilegal.
    Di sisi lain website resmi SPPI sendiri beralamat di https://spp-indonesia.com. Dan hingga saat ini belum ada pengumuman kapan batch 4 akan dibuka.
    SPPI sendiri saat ini sudah memasuki batch ketiga. Penutupan Diksarmil dan pelatihan manajerial SPPI Batch-3 TA 2025 telah dilaksanakan pada Sabtu, 12 Juli 2025 lalu.

    Kesimpulan


    Postingan tautan untuk pendaftaran Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) batch 4 adalah hoaks.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27886) [HOAKS] Video Diogo Jota Terbaring di Rumah Sakit Sebelum Meninggal

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menampilkan momen ketika pesepak bola Diogo Jota terbaring di rumah sakit sebelum meninggal dunia.

    Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video tersebut tidak benar.

    Sebagai konteks, Jota meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Provinsi Zamora, Spanyol pada Kamis, 3 Juli 2025. Mobil yang ditumpangi bersama adiknya, Andre Silva terlempar dari jalur tol dan terbakar.

    Video yang diklaim menampilkan momen ketika Jota terbaring di rumah sakit sebelum meninggal salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, dan ini. 

    Video itu menampilkan seorang pria yang sedang terbaring di rumah sakit dengan alat bantu pernapasan. Narasi dalam video yakni sebagai berikut: 

    This was when DIOGO JOTA IS ON THE HOSPITAL BED (Ini adalah momen Diogo Jota terbaring di tempat tidur rumah sakit).

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan momen Jota terbaring di rumah sakit sebelum meninggal dunia

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri sumber video tersebut menggunakan teknik reverse image search. Hasilnya, video identik dengan unggahan akun TikTok ini.

    Video itu telah diunggah pada 5 November 2022, jauh sebelum Jota meninggal pada 3 Juli 2025.

    Keterangan dalam video menyebut pria tersebut siuman setelah mengalami koma selama tiga minggu.

    Tim Cek Fakta Kompas.com juga menemukan tangkapan layar video tersebut di artikel New York Post.  

    Dalam keterangannya, pria tersebut merupakan warga Texas, Amerika Serikat bernama Steven Spinale.

    Menurut saudara perempuannya, Steven dirawat di rumah sakit pada akhir 2022 karena tertular bakteri langka. 

    Kondisi kesehatannya sempat menurun sehingga harus dipasangi alat bantu pernapasan. Hal itu terjadi karena organ tubuhnya mulai mati akibat syok sepsis.

    Sepsis adalah reaksi ekstrem sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi. Sepsis dapat dengan cepat memicu berbagai komplikasi, termasuk kegagalan organ dan bisa menimbulkan kematian. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan momen Jota terbaring di rumah sakit tidak benar atau hoaks.

    Pria yang ada di dalam video tersebut adalah warga Texas, Amerika Serikat bernama Steven Spinale. Ia dirawat di rumah sakit pada 2022 karena tertular bakteri langka. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-27885) [HOAKS] Kemenaker Salurkan BSU Sebesar Rp 1,7 Juta

    Sumber:
    Tanggal publish: 14/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) disebut menyalurkan bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp 1,7 juta pada Juni-Juli 2025.

    Narasi yang beredar di media sosial itu disertai tautan yang diklaim untuk mendaftar menjadi penerima bantuan. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks.

    Informasi yang mengeklaim Kemenaker menyalurkan BSU sebesar Rp 1,7 juta dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini pada 10-11 Juli 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Kementerian Ketenagakerjaan telah menyalurkan bantuan subsidi upah senilai Rp. 1.700.000 Segera daftar dan cek nama anda Untuk penerimaan bantuan subsidi upah 2025

    Screenshot Hoaks, Kemnaker salurkan BSU sebesar RP 1,7 juta

    Hasil Cek Fakta

    BSU adalah bantuan uang tunai Rp 300.000 per bulan untuk periode Juni dan Juli 2025, yang dicairkan sekaligus atau dirapel sehingga pekerja langsung mendapat bantuan Rp 600.000.

    Syarat menjadi penerima BSU antara lain pekerja yang menjadi peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan hingga April 2025 dengan gaji paling banyak Rp 3,5 juta.

    Pekerja yang ingin mengetahui apakah namanya masuk penerima BSU 2025 bisa mengecek di laman resmi BPJS Ketenagakerjaan dan Kemenaker, yakni:

    Sementara itu, tautan yang diklaim untuk mendapatkan BSU Rp 1,7 juta tidak mengarah ke laman resmi BPJS Ketenagakerjaan maupun Kemenaker.

    Tautan itu mengarah ke situs yang meminta pengunjung memasukkan data nama lengkap dan nomor Telegram aktif. Ini merupakan modus phishing atau pencurian data.

    Waspada, phishing bisa menjadi pintu masuk untuk bermacam kejahatan, termasuk membobol rekening perbankan Anda.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi yang mengeklaim Kemenaker menyalurkan BSU sebesar Rp 1,7 juta adalah hoaks.

    Kemenaker memang menyalurkan BSU pada Juni-Juli 2025, tetapi nominalnya Rp 300.000 per bulan dan pencairannya dirapel. Sehingga, pekerja langsung menerima Rp 600.000.

    Rujukan