• (GFD-2025-29411) Ustaz Abdul Somad Bakal Diangkat Jadi Penasihat Polri, Apa Iya?

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/10/2025

    Berita

    tirto.id - Tokoh agama Ustaz Abdul Somad baru-baru ini dikabarkan bakal diangkat menjadi penasihat Polri. Informasi itu salah satunya dibagikan oleh akun "Randa Saputra" (arsip) di halaman Facebooknya.

    ADVERTISEMENT

    Dalam bentuk video tak sampai dua menit, terlihat sosok Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, bersama UAS, sapaan akrab Ustaz Abdul Somad. Keduanya tengah berdiri di hadapan pengeras suara dan di sampingnya terdapat beberapa orang berseragam polisi dan memakai kemeja putih.

    let gpt_inline2 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline2.cmd.push(function() {gpt_inline2.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-2', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline2-passback').addService(gpt_inline2.pubads());gpt_inline2.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline2.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline2.enableServices();gpt_inline2.display('gpt-inline2-passback');});

    "Apabila UAS Diangkat sebagai Penasihat POLRI' maka insyaallah bnyak Polisi' Yg bertobat Krn Mereka Akan di Ajari Mana HALAL DAN mana yg HARAM," begitu bunyi keterangan yang menyertai video.

    let gpt_inline3 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline3.cmd.push(function() {gpt_inline3.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-3', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline3-passback').addService(gpt_inline3.pubads());gpt_inline3.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline3.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline3.enableServices();gpt_inline3.display('gpt-inline3-passback');});

    #gpt-inline3-passback{text-align:center;}

    PERIKSA FAKTA Ustaz Abdul Somad Bakal Diangkat Jadi Penasihat Polri, Apa Iya?.

    #inline4 {margin:1.5em 0}
    #inline4 img{max-width:300px !important;margin:auto;display:block;}

    let gpt_inline4 = window.googletag || {cmd: []};gpt_inline4.cmd.push(function() {gpt_inline4.defineSlot('/22201407306/tirto-desktop/inline-4', [[336, 280], [300, 250]], 'gpt-inline4-passback').addService(gpt_inline4.pubads());gpt_inline4.pubads().enableSingleRequest();gpt_inline4.pubads().collapseEmptyDivs();gpt_inline4.enableServices();gpt_inline4.display('gpt-inline4-passback');});

    #gpt-inline4-passback{text-align:center;}

    Rekaman itu tampaknya diambil di gedung Polri, yang terlihat dari logo Polri sebagai latarnya. Kemudian di bagian ujung kanan video terpampang logo Kompas TV dan di bagian bawah tertera tulisan, "Kapolri: Tim Bentukan Polri Selaras dengan Tim Presiden".

    Selama empat hari berseliweran di Facebook, yakni dari Senin (29/9/2025) sampai Jumat (3/10/2025), unggahan ini sudah dibagikan sebanyak 132 kali, mendapat 3.100 likes, dan 2.500 komentar. Warganet yang melontarkan komentar di unggahan itu tampak mempercayai narasi yang beredar dan ada pula yang menjelek-jelekkan UAS.

    Namun, benarkah narasi yang beredar?

    ADVERTISEMENT

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menyimak cuplikan, Tim Riset Tirto mencoba menelusuri klaim ini lewat penelusuran Google. Kami memasukkan kata kunci, “Kapolri berencana angkat UAS sebagai penasihat Polri” di mesin perambahan Google, namun tak menemukan adanya berita kredibel yang mengonfirmasi.

    Dari pencarian itu Tirto justru menemukan unggahan Instagram resmi divisi Humas Polri tentang kegiatan keagamaan Polri yang mengundang UAS. Klip yang berseliweran tampak identik dengan unggahan Divisi Humas Polri.

    Kegiatan itu diselenggarakan di Mabes Polri, Jakarta pada Jumat (26/9/2025). Menurut informasi, kegiatan diawali dengan salat Jumat berjemaah bersama UAS, kemudian disusul dengan tausiah dan ceramah agama dari UAS.

    “Acara ini diikuti oleh jajaran Polda, Polres, dan Polsek secara serentak. Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., menegaskan bahwa tausiah tersebut menjadi penyemangat moral dan spiritual bagi anggota Polri. Melalui kegiatan ini, Polri ingin memperkuat persatuan, toleransi, dan kedekatan dengan masyarakat serta tokoh agama,” tulis Divisi Humas Polri dalam keterangannya.

    Video momen tersebut juga ditayangkanKompas TV bertajuk Kapolri: Tim Akselerasi Transformasi Polri Selaras dengan Komite Reformasi Polri Prabowo. Dalam video dan berita yang berseliweran, tidak ditemukan wacana soal pengangkatan UAS menjadi penasihat Polri.

    UAS sendiri hanya menyampaikan pesan keagamaan terkait toleransi, kekuatan mental, menghadapi tugas dan menjadi seseorang yang amanah.

    Sementara Listyo saat itu sebenarnya menyinggung soal Tim Akselerasi Transformasi Polri. Ia menegaskan tim yang dibentuknya tidak bertentangan dengan Komite Reformasi Polri yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

    Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk Komite Reformasi Polri, sementara Kapolri sudah lebih dulu membentuk Tim Transformasi Reformasi Polri yang beranggotakan 52 perwira tinggi dan menengah.

    Kapolri menyebut tim bentukan Polri ini akan berjalan selaras dengan Komite Reformasi Polri. Tim tersebut nantinya bertugas melaksanakan rekomendasi hingga mengidentifikasi masalah sebagai langkah perbaikan internal Polri.

    Namun, tidak disebutkan sama sekali soal rencana UAS menjadi penasihat Polri.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video dengan klaim UAS akan diangkat jadi penasihat Polri bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Klip itu identik dengan unggahan Instagram resmi divisi Humas Polri tentang kegiatan keagamaan Polri yang mengundang UAS. Kegiatan itu diselenggarakan di Mabes Polri, Jakarta pada Jumat (26/9/2025). Menurut informasi, kegiatan diawali dengan Salat Jumat berjemaah bersama UAS, kemudian disusul dengan tausiah dan ceramah agama dari UAS.

    UAS sendiri hanya menyampaikan pesan keagamaan terkait toleransi, kekuatan mental, menghadapi tugas dan menjadi seseorang yang amanah. Tidak ada penyebutan soal rencana UAS menjadi penasihat Polri.

    ==

    Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Decode, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29410) [HOAKS] Warga Turun ke Jalan, Protes Larangan Isi BBM bagi Penunggak Pajak Kendaraan

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/10/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang diklaim menampilkan sejumlah warga turun ke jalan untuk memprotes kebijakan yang melarang penunggak pajak kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM).

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Video yang diklaim menampilkan sejumlah warga turun ke jalan memprotes larang mengisi BBM bagi penunggak pajak dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Akun tersebut membagikan video kerumunan orang memadati sebuah jalan dan diberi keterangan demikian:

    Viral Suasana Kembali M3m4n4s!!Warga turun ke jalan melakukan 4ksi prote5 terkait atur4n pengisi4n BBM

    Terutama bagi k3ndaraan yang p4j4nya m4ti. Rakyat dan rakyat lagi yang mend3rit4

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video tersebut kemudian menelusurinya menggunakan Google Lens.

    Hasilnya, video itu identik dengan unggahan akun TikTok Radio Mercury FM ini.

    Keterangan dalam unggahan menyebut bahwa video itu adalah momen ketika pengemudi ojek online yang tergabung dalam Front Drive Online Tolak Aplikator Nakal (Frontal) Jawa Timur (Jatim) menggelar aksi demonstrasi di Surabaya pada 20 Mei 2025.

    Saat itu, massa Frontal bergerak sejak pagi dari Bundaran Waru dan mendatangi sejumlah titik, seperti Kantor Dinas Perhubungan Jatim, Dinas Komunikasi dan Informatika Jatim, serta kantor aplikator Gojek di Jalan Ngagel.

    Dikutip dari Kompas.com, massa yang tergabung dalam Frontal Jawa Timur menyuarakan lima tuntutan kepada stakeholder terkait dalam aksi tersebut yakni:

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan sejumlah warga turun ke jalan memprotes larang mengisi BBM bagi penunggak pajak kendaraan merupakan kabar tidak benar.

    Adapun video aslinya adalah momen ketika sejumlah pengemudi ojek online menggelar aksi demonstrasi di Surabaya pada 20 Mei 2025. 

    Mereka menuntut pemerintah dan perusahaan ojek online membuat kebijakan yang berpihak pada mitra. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-29409) [HOAKS] Tautan Bantuan Tunai untuk Pemilik Tabung LPG 3 Kg

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/10/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan tunai Rp 300.000. Bantuan itu disebut untuk pemilik tabung LPG 3 kilogram.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks dan tautan yang dibagikan terindikasi phishing atau pencurian data pribadi.

    Tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan tunai Rp 300.000 bagi pemilik tabung LPG 3 kilogram dibagikan oleh akun Facebook ini pada 30 September 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Untuk pemilik ELPIJI 3 kg yang belum dapat bantuan 300 ribu silahkan daftar kan diri melalui link di bawah ini

    Hasil Cek Fakta

    Tidak ditemukan informasi bantuan tunai untuk pemilik tabung LPG 3 kilogram. Narasi sejenis sempat beredar pada 2024 dan telah dibantah.

    Sebagaimana pernah diberitakan Kompas.com, belum ada kebijakan pemerintah yang menyatakan subsisi LPG 3 kilogram akan diganti bantuan berupa uang.

    "Sejauh ini dari pemerintah tidak ada informasi tersebut, jadi kemungkinan itu hoaks," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, 30 November 2024.

    Sementara itu, tautan yang dibagikan di Facebook tersebut mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor Telegram aktif.

    Hati-hati, ini merupakan modus pencurian data pribadi. Jangan masukkan data pribadi apa pun ke situs semacam ini untuk mencegah peretasan.

    Kesimpulan

    Tautan yang diklaim untuk mendapatkan bantuan tunai Rp 300.000 bagi pemilik tabung LPG 3 kilogram adalah hoaks.

    Tidak ditemukan adanya bantuan semacam itu dari pemerintah. Sementara, tautan yang dibagikan mengarah ke situs mencurigakan dan terindikasi phishing.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29408) Cek Fakta: Hoaks Artikel Wapres Gibran Sebut Pemerintah Tidak Berdosa Pakai Dana Haji karena Tak Sengaja

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/10/2025

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel Wapres Gibran Rakabuming Raka menyebut pemerintah tidak berdosa memakai dana haji karena tidak sengaja. Postingan itu beredar sejak akhir pekan ini.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 3 Oktober 2025.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari CNN Indonesia berjudul "Wapres Gibran Pemerintah tidak sengaja memakai dana haji jadi tidak berdosa".
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Kasih lagi tuak sakau bro"
    Lalu benarkah postingan artikel Wapres Gibran Rakabuming Raka menyebut pemerintah tidak berdosa memakai dana haji karena tidak sengaja?
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah laman CNNIndonesia.com pada 27 Februari 2025.
    Namun dalam artikel asli mempunyai judul "Gibran Beri Pantun 'Mata Merah': Perintah Presiden Dipatuhi Dong".
    Dalam artikel itu sama sekali tidak membahas pernyataan Gibran terkait dana haji.
    Artikel asli membahas pesan Gibran pada para kepala daerah dalam retret atau pembekalan kepala daerah di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah pada Rabu (26/2/2025).

    Kesimpulan


    Postingan artikel Wapres Gibran Rakabuming Raka menyebut pemerintah tidak berdosa memakai dana haji karena tidak sengaja adalah hoaks.

    Rujukan