• (GFD-2025-29352) Keliru: Video Polisi Cegah Warga Penunggak Pajak Kendaraan Membeli BBM Bersubsidi

    Sumber:
    Tanggal publish: 01/10/2025

    Berita

    SEBUAH video beredar di X dan Instagram [arsip] dengan klaim suasana penjagaan stasiun pengisian bahan bakar umum untuk membatasi pembelian BBM bersubsidi.

    Rekaman itu memperlihatkan sejumlah polisi berjaga di SPBU. Narasi yang menyebar menyebut aparat melarang warga yang menunggak pajak kendaraan bermotor membeli BBM bersubsidi. “Rakyat dipersulit lagi. Kendaraan mati pajak tidak boleh isi BBM,” begitu isi klaimnya.



    Namun, benarkah polisi memeriksa pajak kendaraan sebelum pengisian BBM?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu lewat pencarian gambar terbalik, penelusuran lokasi dengan Google Street View, dan perbandingan dengan sumber kredibel. Hasilnya, polisi berjaga bukan untuk membatasi pembelian BBM berdasarkan pajak kendaraan.



    Foto serupa pernah dimuat Batarapos.com pada 29 Mei 2025. Lokasi SPBU berada di Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan. Anggota polisi yang ada pada gambar juga berasal dari Polsek Mangkutana. Saat itu, mereka sedang menertibkan antrean kendaraan yang hendak mengisi BBM. Mereka dilibatkan karena warga tak tertib dan sebagian menggunakan tangki rakitan berkapasitas besar.



    Penelusuran menggunakan Google Street View menemukan kesamaan bangunan dalam video dengan SPBU Tomoni di Kecamatan Mangkutana. Temuan ini sesuai dengan artikel Batarapos.com sebelumnya.

    Melansir Antara, Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono membantah polisi membatasi pembelian BBM berdasarkan pajak kendaraan. Ia menegaskan pemerintah pusat belum memberlakukan aturan semacam itu. “Silakan isi BBM, tidak ada larangan seperti itu,” ujarnya pada Jumat, 26 September 2025.

    Pertamina melalui akun Instagram juga menegaskan kabar bahwa kendaraan mati pajak dilarang mengisi BBM di SPBU adalah tidak benar.

    Sementara Humas Polres Luwu Timur melalui pesan di Instagram turut menyatakan bahwa video tersebut tidak benar karena narasi dan suara diubah. “Video (versi) asli menampilkan personel sedang melakukan pengamanan dan pengaturan antrean di SPBU,” tulisnya kepada Tempo, 1 Oktober 2025.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan klaim bahwa video polisi memeriksa pajak kendaraan sebelum membeli BBM di SPBU adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29351) Keliru: Riset Dugem Bikin Hidup Lebih Lama

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2025

    Berita

    UNGGAHAN di Instagram [arsip] menyebut penggemar clubbing atau dugem bisa hidup 5-7 tahun lebih lama. Klaim itu dikaitkan dengan riset di Eropa terhadap 7.500 orang dewasa selama 12 tahun. Pengunjung klub disebut punya kadar kortisol 23 persen lebih rendah, variabilitas detak jantung 31 persen lebih tinggi, dan skor interaksi sosial 40 persen lebih baik sehingga dianggap berpengaruh pada umur panjang. 



    Benarkah ada riset di Eropa yang membuktikan orang gemar dugem hidup lebih lama dibanding mereka yang tidak?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo menelusuri klaim manfaat kesehatan dari clubbing dengan mesin pencari Google, mewawancarai dokter, dan memeriksa jurnal-jurnal kredibel. Hasilnya tidak ditemukan jurnal ilmiah atau penelitian di Eropa yang mendukung klaim tersebut.

    Klaim tentang dugem yang disebut bisa memperpanjang umur beredar luas di Instagram dan Facebook tanpa menyertakan jurnal, penulis, atau institusi yang jelas. Dari penelusuran Tempo, klaim itu pertama kali muncul di akun Instagram @WorldHouseCommunity pada 17 Juni 2025. Akun itu mengunggah foto dengan mengutip “penelitian baru dari European Society of Lifestyle Medicine". 

    Namun, organisasi bernama European Society of Lifestyle Medicine tidak pernah ada. Yang ada hanya European Lifestyle Medicine Organization (ELMO) dan European Lifestyle Medicine Council (ELMC), tapi keduanya tidak pernah meneliti soal clubbing.

    Akun @WorldHouseCommunity sendiri punya rekam jejak menyebarkan klaim kesehatan palsu terkait musik dan dugem. Selain “dugem memperpanjang umur,” akun ini juga pernah mengunggah narasi soal “pasangan yang pergi dugem lebih awet” hingga “house music memperlambat penuaan.”

    Manfaat Interaksi Sosial

    Berbagai studi menunjukkan interaksi sosial yang kuat berhubungan dengan penurunan risiko kematian. Namun, tidak ada penelitian yang menjadikan dugem sebagai faktor umur panjang meski aktivitas itu melibatkan interaksi sosial.

    Meta-analisis di jurnal PLOS Medicine atas 308.849 partisipan menemukan, orang dengan hubungan sosial lebih kuat memiliki peluang hidup 50 persen lebih tinggi dibanding mereka yang lemah hubungannya. 

    Dikutip dari Fakultas Kedokteran Universitas Harvard, studi besar di Cina pada 2023 dengan lebih dari 28 ribu partisipan berusia rata-rata 89 tahun juga membuktikan, semakin sering orang bersosialisasi, semakin lama mereka hidup. Semua kelompok yang bersosialisasi hidup lebih lama dibanding mereka yang sama sekali tidak melakukannya.

    Riset terhadap populasi berusia panjang di Pulau Sardinia, Italia, memperlihatkan bahwa ikatan keluarga dan teman yang erat, ditambah aktivitas fisik, berkontribusi pada umur panjang. Lisa Berkman, Direktur Harvard Center for Population and Development Studies, menegaskan stres akibat isolasi bisa melemahkan kekebalan tubuh dan membuat orang lebih rentan terhadap penyakit menular.

    Adapun riset soal dugem hanya menyebut manfaat dalam bentuk conscious clubbing, yakni aktivitas tanpa alkohol dan narkoba. Studi tahun 2022 menemukan, conscious clubbing dapat meningkatkan kesehatan, membantu pemulihan dari ketergantungan zat dan trauma, serta memberi rasa makna dan kebersamaan bagi komunitasnya.

    Koneksi Sosial Berbeda dengan Clubbing atau Dugem

    Clubbing atau dugem tidak bisa dikategorikan sebagai bentuk interaksi sosial bermakna yang membuat orang panjang umur. Sebab, mencari koneksi sosial di kehidupan malam dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental, di antaranya kemungkinan peningkatan penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang. 

    Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa RSUD Dr Soetomo Surabaya, dr Windy Tiandini, mengatakan bahwa secara fisik, clubbing kerap melibatkan begadang, yang berarti membuat seseorang beraktivitas pada waktu seharusnya tidur. Hal ini menyebabkan peningkatan kadar gula dan kurang istirahat, yang menghambat proses regenerasi dan penyembuhan sel-sel tubuh yang seharusnya terjadi saat tidur. “Sering begadang berarti hormon stres dan gula darah akan meningkat, yang membuat seseorang lebih mudah sakit karena kurang tidur dan tidak segar di pagi hari,” ujarnya.

    Secara mental, kurang tidur yang diakibatkan oleh clubbing juga bisa menjadi gejala atau awal dari gangguan jiwa. Ketika kesehatan mental terganggu, sulit untuk mencapai kehidupan yang panjang dan sehat. “Nah, kalau sudah ada gangguan terhadap kesehatan mentalnya, bagaimana kita mau bisa hidup panjang?” kata dia.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim bahwa harapan hidup para penggemar clubbing atau disebut “dugem” (dunia gemerlap) diproyeksikan 5-7 tahun lebih panjang adalah keliru.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29350) Sebagian Benar: Dua Pilot AS Diborgol karena Menolak Terbangkan Pesawat ke Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 30/09/2025

    Berita

    SEBUAH video dengan klaim bahwa dua pilot Amerika Serikat (AS) ditangkap karena menolak menerbangkan pesawat yang membawa senjata ke Israel, beredar di Instagram [arsip] pada 22 September 2025.  

    Video itu menampilkan dua pilot diborgol polisi setelah disebut menolak membawa pesawat berisi senjata ke Israel. Unggahan ini beredar di tengah agresi Israel terhadap warga Palestina di Gaza.



    Namun, benarkah klaim soal dua pilot Amerika Serikat yang menolak terbangkan pesawat ke Israel?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video itu lewat pencarian gambar terbalik Google dan sumber kredibel. Video tersebut memang memperlihatkan dua orang diborgol di Amerika Serikat, tetapi mereka bukan pilot, melainkan veteran militer.

    Keduanya ditangkap bukan karena menolak menerbangkan pesawat ke Gaza, melainkan karena memprotes anggota Senat AS atas keterlibatan mereka dalam genosida di Gaza.

    Video identik diunggah kanal DawnNews English pada 4 September 2025 dengan judul US Army Veterans Escorted Out of Senate Hearing For Protesting Gaza Genocide. Kanal The New Arab juga merilis video serupa berjudul US Army veterans arrested after disrupting Senate hearing over Gaza genocide pada hari yang sama.



    Dua veteran tersebut bernama Anthony Aguilar dan Josephine Guilbeau. Mereka  ditangkap di Washington setelah menginterupsi sidang Senat Urusan Luar Negeri. Mereka melontarkan pernyataan bahwa anggota senat mendukung genosida Israel di Gaza.

    Anthony Aguilar adalah pensiunan baret hijau sekaligus whistleblower. Ia pernah menyalurkan bantuan melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung Amerika, serta mendokumentasikan pelanggaran yang dilakukan personel AS dan Israel.

    Saat petugas menyeretnya keluar dari ruang sidang bersama Guilbeau, Aguilar berteriak, “Ada genosida. Kalian semua terlibat.” Meski dihalangi kembali, mereka terus meneriakkan pendapat mereka.

    Situs Democracynow.org melaporkan dua veteran militer AS, Josephine Guilbeau dan Anthony Aguilar, dikeluarkan dari sidang Senat pada Rabu, 3 September 2025. Guilbeau merupakan mantan perwira intelijen. Sedangkan, Aguilar adalah pensiunan baret hijau yang pernah bekerja sebagai kontraktor keamanan Yayasan Kemanusiaan Gaza. Organisasi itu didukung militer AS dan Israel sebelum ia membocorkan serangan mematikan terhadap warga Palestina yang mencari bantuan makanan.

    Dalam video wawancara yang diunggah Democracynow.org pada 29 Juli 2025, Anthony Aguilar menyebut lebih dari 1.000 warga Palestina tewas saat mencari bantuan di lokasi distribusi bantuan militer tersebut. Ia juga mengaku menyaksikan tentara bayaran AS dan pasukan Israel menembaki warga kelaparan tanpa pandang bulu.

    “Apa yang saya saksikan di Gaza hanya bisa digambarkan sebagai gurun distopia pasca-apokaliptik,” kata Aguilar. “Kami, Amerika Serikat, terlibat. Kami bergandengan tangan dalam kekejaman dan genosida yang sedang terjadi di Gaza.”

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan klaim dua pilot AS yang menolak menerbangkan pesawat ke Israel adalah sebagian benar.

    Video tersebut memang memperlihatkan dua orang Amerika Serikat yang dikeluarkan dari ruangan dengan tangan diborgol, tapi mereka bukan pilot yang menolak menerbangkan pesawat ke Gaza. Keduanya merupakan veteran militer yang ditahan setelah menginterupsi sidang Senat Urusan Luar Negeri karena karena memprotes anggota Senat AS atas keterlibatan mereka dalam genosida di Gaza.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29349) [SALAH] Prabowo Bekukan PDI-Perjuangan

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 01/10/2025

    Berita

    Akun Facebook “Sabrina Asyiffa” pada Minggu (28/9/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:
    “PRESIDEN PRABOWO BEKUKAN FRAKSI PDI-P. BUNTUT MEGA PERINTAHKAN WALK OUT DARI RUANG SIDANG TOLAK RUU P3R4MP4S4N ASET K0RVPT0R”
    Per Rabu (1/10/2025), konten tersebut telah mendapat 56.700-an tanda suka dan 7.200-an komentar.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri tangkapan layar konten (yang menampilkan Presiden Prabowo) menggunakan Google Lens. Hasil penelusuran mengarah ke video di kanal YouTube tvOneNews “Prabowo Hadiri BRICS Leaders Virtual Meeting | Kabar Siang tvOne”.
    Konteks asli video yang tayang Selasa (9/9/2025) itu adalah momen Prabowo menghadiri BRICS Leader Virtual Meeting pada Senin (8/9/2025). Pertemuan daring tersebut dilaksanakan untuk membahas isu-isu global yang menjadi perhatian bersama para pemimpin negara anggota BRICS.
    TurnBackHoax kemudian memasukkan kata kunci “Prabowo bekukan PDIP” ke mesin pencarian Google. Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “Prabowo bekukan PDIP”.
    Untuk diketahui, pembekuan sementara partai politik diatur dalam UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik. Dalam pasal Pasal 48 ayat 1, disebutkan bahwa Partai Politik yang telah memiliki badan hukum melanggar ketentuan Pasal 40 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa pembekuan kepengurusan oleh pengadilan negeri.
    Berikut larangannya sebagaimana tertulis di Pasal 40 ayat (1), partai politik dilarang menggunakan nama, lambang, atau tanda gambar yang sama dengan:
    bendera atau lambang negara Republik Indonesia;
    lambang lembaga negara atau lambang Pemerintah;
    nama, bendera, lambang negara lain atau lembaga/badan internasional;
    nama, bendera, simbol organisasi gerakan separatis atau organisasi terlarang;
    nama atau gambar seseorang; atau
    yang mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan nama, lambang, atau tanda gambar Partai Politik lain.
    Pasal 40 ayat (2), partai politik dilarang:
    melakukan kegiatan yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan peraturan perundang-undangan; atau
    melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan dan keselamatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
    Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 40 ayat (2) dikenai sanksi administratif berupa pembekuan sementara Partai Politik yang bersangkutan sesuai dengan tingkatannya oleh pengadilan negeri paling lama 1 (satu) tahun. Partai Politik yang telah dibekukan sementara dan melakukan pelanggaran lagi akan dibubarkan dengan putusan Mahkamah Konstitusi.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “Presiden Prabowo bekukan Fraksi PDI-Perjuangan” merupakan konten palsu (fabricated content).

    Rujukan