• (GFD-2024-22850) [PENIPUAN] Tommy Winata, Pemilik PT Artha Graha Berbagi 50 Juta Bagi Yang Sudah Follow Akun TikTok nya

    Sumber: TikTok.com
    Tanggal publish: 24/09/2024

    Berita

    Beredar sebuah video oleh akun TikTok “Tomy.winata3” yang diklaim milik Tommy Winata. Di video tersebut Tommy Winata menyebutkan bahwa ini merupakan video TikTok pertamanya. Selaim itu ia juga akan memberikan uang senilai 50 juta bagi orang yang melihat dan mengikuti akun TikTok tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap audio di video yang diunggah sumber klaim menggunakan situs elevenlabs.io, didapatkan hasil 83% audio tersebut kemungkinan dibuat oleh Elevenlabs.io

    Tommy Winata adalah seorang pengusaha Indonesia keturunan Tionghoa yang merupakan pemilik Grup Artha Graha atau Artha Graha Network. Usahanya terutama bergerak dalam bidang perbankan, properti dan infrastruktur. Tomy Winata juga dikenal sebagai pendiri Artha Graha Peduli, sebuah yayasan sosial, kemanusiaan dan lingkungan.

    Pada video yang ditampilakan oleh akun TikTok tersebut, merupakan hasil editing artificial intelligence (AI). Video serupa ditemukan pada akun YouTube “Tommy Winata” yang diunggah pada September 2015 berujudul “Konservasi Alam TOMMY WINATA”.

    Tidak diketahui secara pasti apakah akun tersebut asli milik nya, namun di dalamnya terdapat 4 video yang diunggah pada tahun 2015 atau 9 tahun yang lalu.

    Dengan demikian, video Tommy Winata menyebutkan akun TikTok pertamanya dan akan memberikan uang senilai 50 juta rupiah adalah tidak benar, sehingga masuk dalam kategori konten tiruan.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Arief Putra Ramadhan.

    Video tersebut merupakan editan artificial intelligence (AI). Video serupa ditemukan pada akun YouTube “Tommy Winata” yang diunggah pada September 2015 berujudul “Konservasi Alam TOMMY WINATA.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22849) Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi hina orang miskin, benarkah?

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/09/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan beredar di akun Facebook menampilkan tangkapan layar yang menarasikan Calon Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menghina orang miskin.

    Dalam judul artikel tersebut, Mantan Kapolda Jawa Tengah itu menyebut memberikan uang kepada pedagang sebesar Rp100 ribu saja karena orang miskin.

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Luthfi Beri Rp 100.000 kepedagang

    Ahmad Luthfi : Seratus Ribu Saja

    Cukup, mereka Orang Miskin”

    Namun, benarkah artikel yang menyebutkan Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi hina orang miskin tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tidak ada artikel dengan judul seperti yang terdapat di tangkapan layar unggahan tersebut.

    Unggahan aslinya dari Tribunnews yang berjudul “Pasar Tiban Semarang Heboh! Cagub Ahmad Luthfi Disambut Hangat, Dapat Dukungan Penuh dari Pedagang”. Dalam berita tersebut dijelaskan, Pasar Tiban, Semarang, itu mendadak ramai Ahmad Luthfi pada Jumat (13/9/2024) pagi.

    Luthfi menyapa para pedagang dan pengunjung, serta meluangkan waktu mengunjungi sejumlah gerai. Ia berkeliling ke berbagai sudut pasar, mengobrol dengan warga, dan mendengarkan aspirasi pedagang. Dalam berita tersebut, tidak ada narasi Ahmad Luthfi menghina pedagang ataupun orang miskin.

    Klaim: Artikel Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi hina orang miskin

    Rating: Disinformasi

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-22848) [HOAKS] Artikel Ahmad Luthfi Menyebut Pedagang sebagai Orang Miskin

    Sumber:
    Tanggal publish: 23/09/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Tangkapan layar yang diklaim berasal dari sebuah artikel yang menyebut calon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan seorang pedagang cukup diberi uang Rp 100.000 karena merupakan orang miskin beredar di media sosial.

    Narasi itu beredar luas di media sosial, dan Luthfi dianggap menghina para pedagang.

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Artikel yang menyebut Ahmad Luthfi mengatakan pedagang merupakan orang miskin muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel di laman Tribun Jateng dengan judul:

    Luthfi Beri Rp 100.000 ke Pedagang "Ahmad Luthfi : Seratus Ribu SajaCukup, Mereka Orang Miskin"

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri tidak ditemukan pemberitaan di laman Tribun Jateng yang menyebut Ahmad Luthfi mengatakan pedagang sebagai orang miskin.

    Faktanya, hasil penelusurna menemukan artikel yang memiliki kemiripan gambar. Tanggal terbit artikel itu juga sama seperti tangkapan layar, sehingga ada kemungkinan ini sebagai artikel asli.

    Artikel tersebut berjudul "Pasar Tiban Semarang Heboh! Cagub Ahmad Luthfi Disambut Hangat, Dapat Dukungan Penuh dari Pedagang". 

    Artikel aslinya menampilkan Luthfi saat mengunjungi Pasar Tiban di kawasan Taman Indonesia Kaya, Kota Semarang pada 13 September 2024.

    Dalam kunjungannya, Luthfi  berdialog dengan para pedagang mengenai berbagai isu.

    Salah satu pembahasan terkait harapan dari pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar bisa beroperasi dengan aman dan mendapar perlindungan. 

    Kesimpulan

    Artikel yang menyebut Ahmad Luthfi mengatakan pedagang merupakan orang miskin merupakan hasil manipulasi.

    Artikel aslinya berjudul "Pasar Tiban Semarang Heboh! Cagub Ahmad Luthfi Disambut Hangat, Dapat Dukungan Penuh dari Pedagang".

    Artikel tersebut menginformasikan kunjungan Luthfi di Pasar Tiban, Kawasan Taman Indonesia Kaya, Kota Semarang pada 13 September 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2024-22847) Cek Fakta: Hoaks Artikel Raja Salman Sebut Indonesia Sebagai Negara Termunafik Nomor Satu

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/09/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial postingan artikel dengan judul yang mengklaim Raja Salman menyebutkan Indonesia sebagai negara termunafik nomor satu. Postingan itu beredar sejak akhir pekan lalu.
    Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 22 September 2024.
    Dalam postingannya terdapat cuplikan layar artikel dari CNBC Indonesia dengan judul "Raja Salman Sebut: Negara Termunafik Urutan Nomor Satu Indonesia".
    Akun itu menambahkan narasi:
    "Menurut kuh.Itu Fakta Yg D Lontarkn.PUTRA MAHKOTA SALMAN??????????
    Tapi,,, ITU KATA² BUT KAUM CEBONG + KAMPRET JELAS BANGET MUNAFIK YAA??
    Horeee KONOHA RENGKING 1"
    Lalu benarkah postingan artikel dengan judul yang mengklaim Raja Salman menyebutkan Indonesia sebagai negara termunafik nomor satu?

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan artikel yang identik dengan postingan. Artikel itu diunggah oleh Cnbcindonesia.com pada 15 Agustus 2024.
    Kesamaan terdapat pada foto yang dipakai dan juga nama penulis. Namun dalam artikel asli bukan mempunyai judul seperti dalam postingan.
    Artikel asli mempunyai judul "Putra Mahkota Arab MBS Takut Dibunuh karena Israel". Berikut isi artikelnya:
    "Jakarta, CNBC Indonesia - Putra Mahkota Raja Salman bin Abdulaziz, Mohammed bin Salman (MBS), mengungkap usaha pembunuhan ke dirinya. Hal ini dikatakannya penguasa de facto kerjaan Arab Saudi itu ke anggota parlemen Amerika Serikat (AS), sebagaimana dimuat laman Politico.
    "MBS tahu banyak tentang pembunuhan," muat laman mengutip seorang mantan pejabat AS yang diberi pengarahan tentang percakapan tersebut dan dua sumber lain yang mengetahuinya dikutip Kamis (15/8/2024).
    "Akhir-akhir ini, ia memberi tahu anggota parlemen AS bahwa ia berisiko mengalami pembunuhan," tambahnya.
    Hal ini bukan tanpa sebab. MBS menyebut kesepakatan besar dengan Washington dan Tel Aviv yang mencakup normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel sebagai alasan.
    Pada satu kesempatan, saat berbicara dengan parlemen AS, ia telah menyinggung bagaimana pemimpin Mesir Anwar Sadat, terbunuh setelah mencapai kesepakatan damai dengan Israel. Ia pun mempertanyakan AS, kemana saja Gedung Putih saat Sadat terbunuh, dan sejauh mana upaya yang dilakukan sebelumnya untuk melindungi pemimpin yang tewas tahun 1981 itu.
    "Ia juga telah membahas ancaman yang dihadapinya dalam menjelaskan mengapa kesepakatan semacam itu harus mencakup jalan yang benar menuju negara Palestina, terutama sekarang karena perang di Gaza telah meningkatkan kemarahan Arab terhadap Israel," jelas laman itu lagi.
    Meski begitu sumber Politico juga mengungkap bahwa MBS sebenarnya tak mempermasalahkan membuka kerja sama dengan Israel. Namun, ini adalah hal yang berisiko tinggi dan sensitif.
    Sebenarnya, poin-poin pembicaraan antara Arab Saudi, AS dan Israel dirahasiakan dan masih dikembangkan. Tak hanya soal pembukaan hubungan Arab Saudi-Israel tapi juga komitmen AS terhadap Arab Saudi, yang didalamnya berisi jaminan keamanan melalui perjanjian, bantuan untuk program nuklir sipil, dan investasi ekonomi di berbagai bidang seperti teknologi.
    Beberapa laporan, juga menyebut nantinya Arab Saudi akan membatasi hubungannya dengan China, sebagai timbal balik ke AS. Pembukaan hubungan Arab Saudi dan Israel baik diplomatik dan hubungan lainnya menjadi imbalan lain.
    Jika hubungan keduanya terjalin, maka ini akan menjadi sebuah keuntungan besar bagi Israel. Mengingat pentingnya Arab Saudi di antara negara-negara Muslim.
    Namun, yang membuat MBS kesal, pemerintah Israel tidak mau memasukkan kemerdekaan Palestina dalam pakta tersebut. Tak ada komitmen kredibel yang ditunjukan Negeri Yahudi.
    "Cara dia (MBS) mengatakannya adalah, Orang Saudi sangat peduli tentang ini, dan seluruh Timur Tengah sangat peduli tentang ini," ujar laman itu lagi menjelaskan pernyataan MBS.
    "Masa jabatan saya sebagai penjaga tempat-tempat suci Islam tidak akan aman jika saya tidak mengatasi masalah keadilan yang paling mendesak di kawasan kami," tegas sumber Politico lagi, yang diklaim mengetahui percakapan yang dilakukan MBS dengan para pemimpin regional dan Amerika.
    Menurut seorang negosiator Timur Tengah veteran yang pernah bekerja untuk beberapa presiden AS, Dennis Ross, membuat perdamaian adalah bisnis yang berbahaya. Itu terutama berlaku di Timur Tengah, bahkan sebelum perang Gaza meletus Oktober.
    "Itu cara lain untuk mengatakan 'Ini adalah keputusan penting bagi saya'," ujarnya.
    "Itulah sebabnya saya butuh sesuatu untuk itu," tambah Ross.
    Perwakilan Arab Saudi sendiri tidak mengomentari pemberitaan ini. Kedutaan Arab Saudi di Washington menolak berkomentar."

    Kesimpulan


    Postingan artikel dengan judul yang mengklaim Raja Salman menyebutkan Indonesia sebagai negara termunafik nomor satu adalah hoaks.

    Rujukan