KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial menampilkan tempat-tempat ikonik di Kota Yogyakarta yang berselimut salju.
Setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut merupakan konten manipulatif berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Meski tidak membahayakan, konten rekayasa yang disebar tanpa konteks atau keterangan yang lengkap tetap perlu diluruskan.
Video Kota Yogyakarta bersalju disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
"Pasti dingin tuh jogja," tulis salah satu akun pada Jumat (17/1/2025).
Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:
Tadi pagi jogja turun salju
(GFD-2025-25287) [KLARIFIKASI] Video Kota Yogyakarta Bersalju Dibuat dengan AI
Sumber:Tanggal publish: 22/01/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan tools yang dikembangkan Hive Moderation untuk mengetahui campur tangan AI dalam sebuah konten.
Hasil pengidentifikasian Hive Moderation menunjukkan, video Kota Yogyakarta bersalju memiliki probabilitas 94,7 persen dihasilkan AI.
Indonesia berada di garis khatulistiwa, sehingga seluruh wilayahnya beriklim tropis.
Berdasarkan data BMKG, rata-rata suhu Indonesia di daratan sekitar 28 derajat Celcius di wilayah pesisir, 26 derajat Celcius di daerah pedalaman, dan 23 derajat Celcius di daratan yang lebih tinggi.
Iklim dan suhu rata-rata di Indonesia tidak memungkinkan terbentuknya salju.
Dilansir situs National Snow and Ice Data Center, salju dapat terbentuk ketika suhu atmosfer berada pada atau di bawah titik beku yakni 0 derajat Celcius atau 32 derajat Fahrenheit.
Jika suhu tanah berada pada atau di bawah titik beku, salju akan mencapai permukaan tanah.
Hasil pengidentifikasian Hive Moderation menunjukkan, video Kota Yogyakarta bersalju memiliki probabilitas 94,7 persen dihasilkan AI.
Indonesia berada di garis khatulistiwa, sehingga seluruh wilayahnya beriklim tropis.
Berdasarkan data BMKG, rata-rata suhu Indonesia di daratan sekitar 28 derajat Celcius di wilayah pesisir, 26 derajat Celcius di daerah pedalaman, dan 23 derajat Celcius di daratan yang lebih tinggi.
Iklim dan suhu rata-rata di Indonesia tidak memungkinkan terbentuknya salju.
Dilansir situs National Snow and Ice Data Center, salju dapat terbentuk ketika suhu atmosfer berada pada atau di bawah titik beku yakni 0 derajat Celcius atau 32 derajat Fahrenheit.
Jika suhu tanah berada pada atau di bawah titik beku, salju akan mencapai permukaan tanah.
Kesimpulan
Video Kota Yogyakarta bersalju merupakan konten manipulatif berbasis AI.
Salju dapat terbentuk ketika suhu atmosfer berada pada atau di bawah titik beku yakni 0 derajat Celcius.
Sementara, suhu rata-rata Indonesia tidak memungkinan terbentuknya salju.
Salju dapat terbentuk ketika suhu atmosfer berada pada atau di bawah titik beku yakni 0 derajat Celcius.
Sementara, suhu rata-rata Indonesia tidak memungkinan terbentuknya salju.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/931040925675263
- https://www.facebook.com/reel/3847580865457047
- https://www.facebook.com/reel/628401949753108
- https://www.facebook.com/reel/1543698142987708
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://iklim.bmkg.go.id/publikasi-klimat/ftp/brosur/LEAFLETINDO.pdf
- https://nsidc.org/learn/parts-cryosphere/snow/science-snow
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25286) [HOAKS] Video Menteri P2MI Janjikan Bantuan Rp 3 Miliar Lewat WhatsApp
Sumber:Tanggal publish: 22/01/2025
Berita
KOMPAS.com - Beredar video yang menampilkan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding menjanjikan bantuan Rp 3 miliar kepada pekerja migran melalui nomor WhatsApp.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan hasil manipulasi.
Narasi soal Abdul Kadir Karding menjanjikan bantuan Rp 3 miliar kepada pekerja migran melalui WhatsApp muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Untuk mendapat bantuan itu warganet diminta menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan.
Berikut keterangan teks yang disampaikan:
Halo #SobatMigran,
Saya Abdul Kadir Karding Selaku Menteri P2MI Menyalurkan Bantuan Sosial Kp2mi utk Pekerja Migran Indonesia sebagai bentuk terima kasih karna menjadi penyumbang devisa terbesar untuk negara.
Yang belum menerima bantuan segera daftar sekarang melalui sekertaris utama BP2MI Bapak.Rinardi melalui whatsapp +6285624299829
#bp2mi#sobatmigran#tkiarabsaudi
#tkwdubai#peluangkerjaluarnegeri#pmi
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang menampilkan Menteri P2MI menjanjikan bantuan Rp 3 miliar melalui WhatsApp
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu merupakan hasil manipulasi.
Narasi soal Abdul Kadir Karding menjanjikan bantuan Rp 3 miliar kepada pekerja migran melalui WhatsApp muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, dan ini.
Untuk mendapat bantuan itu warganet diminta menghubungi nomor WhatsApp yang tertera dalam unggahan.
Berikut keterangan teks yang disampaikan:
Halo #SobatMigran,
Saya Abdul Kadir Karding Selaku Menteri P2MI Menyalurkan Bantuan Sosial Kp2mi utk Pekerja Migran Indonesia sebagai bentuk terima kasih karna menjadi penyumbang devisa terbesar untuk negara.
Yang belum menerima bantuan segera daftar sekarang melalui sekertaris utama BP2MI Bapak.Rinardi melalui whatsapp +6285624299829
#bp2mi#sobatmigran#tkiarabsaudi
#tkwdubai#peluangkerjaluarnegeri#pmi
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook, video yang menampilkan Menteri P2MI menjanjikan bantuan Rp 3 miliar melalui WhatsApp
Hasil Cek Fakta
Saat dicermati, terdapat kejanggalan dalam video tersebut. Gerakan bibir Karding tidak sinkron dengan suara yang ada dalam video.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video tersebut dan menelusurinya menggunakan Google Lens.
Hasilnya, ditemukan video identik di laman Detik.com ini. Dalam video aslinya Karding tidak menjanjikan bantuan Rp 3 miliar melalui WhatsApp.
Namun, ia menjelaskan bahwa Kementerian P2MI mendapat dana sebesar Rp 45 triliun di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Menurut Karding, dana itu akan digunakan untuk membantu pekerja migran Indonesia dalam bentuk pinjaman dengan bunga rendah.
Selain itu, dana juga akan dipakai untuk membantu pemberangkatan dan pelatihan bagi calon pekerja migran Indonesia.
Tim Cek Fakta Kompas.com juga memeriksa video menggunakan Hive Moderation. Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah konten dihasilkan oleh artificial intelligence (AI).
Setelah dicek, suara Karding menjanjikan bantuan Rp 3 miliar melalui WhatsApp memiliki probabilitas 99,9 persen dihasilkan AI generatif.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video tersebut dan menelusurinya menggunakan Google Lens.
Hasilnya, ditemukan video identik di laman Detik.com ini. Dalam video aslinya Karding tidak menjanjikan bantuan Rp 3 miliar melalui WhatsApp.
Namun, ia menjelaskan bahwa Kementerian P2MI mendapat dana sebesar Rp 45 triliun di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Menurut Karding, dana itu akan digunakan untuk membantu pekerja migran Indonesia dalam bentuk pinjaman dengan bunga rendah.
Selain itu, dana juga akan dipakai untuk membantu pemberangkatan dan pelatihan bagi calon pekerja migran Indonesia.
Tim Cek Fakta Kompas.com juga memeriksa video menggunakan Hive Moderation. Tools tersebut dapat mendeteksi sebuah konten dihasilkan oleh artificial intelligence (AI).
Setelah dicek, suara Karding menjanjikan bantuan Rp 3 miliar melalui WhatsApp memiliki probabilitas 99,9 persen dihasilkan AI generatif.
Kesimpulan
Video Abdul Kadir Karding menjanjikan bantuan Rp 3 miliar kepada pekerja migran melalui WhatsApp merupakan hasil manipulasi.
Video aslinya adalah momen ketika Karding menjelaskan bahwa Kementerian P2MI mendapat dana sebesar Rp 45 triliun di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Karding dalam video terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI generatif.
Video aslinya adalah momen ketika Karding menjelaskan bahwa Kementerian P2MI mendapat dana sebesar Rp 45 triliun di era pemerintahan Prabowo Subianto.
Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Karding dalam video terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI generatif.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/v/1GKW2GBU6w/
- https://www.facebook.com/reel/890325173180711
- https://www.facebook.com/reel/571658005636924
- https://20.detik.com/detikupdate/20250106-250106107/video-kementerian-p2mi-dapat-dana-rp-45-t-untuk-atasi-masalah-pekerja-migran
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-25285) Cek Fakta: Tidak Benar Link Pendaftaran Peralihan BPJS Kesehatan dari Mandiri ke Gratis
Sumber:Tanggal publish: 23/01/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran peralihan BPJS Kesehatan dari mandiri ke gratis, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 11 Januari 2024.
Klaim link pendaftaran peralihan BPJS Kesehatan dari mandiri ke gratis berupa poster digital yang berisi tulisan sebagai berikut.
"SAATNYA BERALIH MENJADI DARI BPJS MANDIRI KE BPJS GRATIS PERIODE AWAL TAHUN 2025
SIMAK CARA DAFTAR DARI PEMERINTAH
BERIKUT CARA PENDAFTARAN BISA LANGSUNG
KLIK SITUS RESMI DI BIO ATAU KLIK DAFTAR DI BAWAH INI"
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Ayo beralih sekarang dari bpjs premium ke bpjs gratis Pendaftaran tidak di pungut biaya apapun Silahkan klik daftar supaya tidak kena iuran lagi dalam perbulan"
Menerima informasi terebut pun diaragkan untuk mengakses link yang dicantumkan dalam unggahan yang diklaim sebagai pendaftaran, berikut linknya. "https://program-bpjsgratis.cekdata.web.id/?fbclid=IwY2xjawH-wFdleHRuA2FlbQIxMQABHaYT2n_Ws0b9ehb5I2pOIP1Y5Kv1Uvlbusl3OCfttlRT7BKH-_HtM6xPrQ_aem_JsXwY0c-eraAbVGrigx2iw"
Jika link terebut diklik maka mengarah pada halaman situs yang menampilkan logo BPJS dan terdapat formulir digital yang meminta identitas nama dan nomor telepon.
Benarkah klaim link pendaftaran peralihan BPJS Kesehatan mandiri ke gratis? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran peralihan BPJS Kesehatan dari mandiri ke gratis, sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com telah menelusuri informasi tentang pendaftaran BPJS Kesehatan gratis.
Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizky Anugrah menyatakan klaim link pendaftaran BPJS Kesehatan gratis tersebut adalah hoaks dan merupakan modus penipuan.
"Berita ini hoaks dan penipuan," tegas Rizky, saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip Kamis (23/1/2025).
Menurut Rizky, BPJS Kesehatan tidak sedang menjalanakan program pendaftaran peserta gratis seperti pada klaim tersebut.
"Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut," kata Rizky.
Rizky pun mengimbau masyarakat untuk lebih jeli ketika mendapat informasi terkait dengan BPJS Kesehatan. Pasalnya, ada oknum yang mencatutu BPJS Kesehatan untuk melakukan aksi penipuan.
"Agar masyarakat berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan. Apabila terdapat pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan dapat menghubungi Care Center 165, Mobile JKN dan Pandawa (Pelayanan Melalui WA) 08118165165," tutupnya.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran peralihan BPJS Kesehatan dari mandiri ke gratis tidak benar.Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizky Anugrah menyatakan klaim link pendaftaran BPJS Kesehatan gratis tersebut adalah hoaks dan merupakan modus penipuan.
(GFD-2025-25284) Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Menteri P2MI Bagikan Bantuan Rp 200 Juta untuk Pekerja Migran
Sumber:Tanggal publish: 23/01/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video yang diklaim Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding membagikan bantuan sebesar Rp 200 juta untuk pekerja migran Indonesia beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan salah satu akun Facebook pada 12 Januari 2025.
Dalam video itu tampak Abdul Kadir dan Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani sedang memberikan keterangan pers. Video itu kemudian dikaitkan dengan kabar bahwa Menteri P2MI Abdul Kadir Karding membagikan bantuan sebesar Rp 200 juta untuk pekerja migran.
"Bantuan Senilai Rp 200.000.000 Sudah Mulai di Bagikan Kepada Pekerja Migran Indonesia yang Sudah Mendaftar, Buat Anda Belum Daftar Silakan Daftar Sekarang!!! Semoga Anda Menjadi Penerima Bantuan untuk Periode 2025," demikian narasi dalam video tersebut.
"Saya Abdul Kadir Karding Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Menyampaikan kepada Semua Pekerja Migran Indonesia Hati0Hati Penipuan Yang Mengaku Admin BP2MI Jangan Percaya. Untuk Anda Yang Belum Menerima Dana Bantuan Presiden (BANPRES) SILAHKAN Daftar Melalui Whatsaap +62856*****," tulis salah satu akun Facebook.
Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah beberapa kali direspons dan dikomentari oleh warganet.
Benarkah dalam video tersebut Menteri P2MI Abdul Kadir Karding membagikan bantuan Rp 200 juta untuk pekerja migran? Berikut penelusurannya.
Ikuti Kuis Cek Fakta Liputan6.com di Aplikasi Youniverse dan menangkan saldo e-money jutaan rupiah.
Caranya mudah:
* Gabung ke Room Cek Fakta di aplikasi Youniverse
* Scroll tab ke samping, klik tab “Campaign”
* Klik Campaign “Kuis Cek Fakta”
* Klik “Check It Out” untuk mengikuti kuisnya
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding membagikan bantuan sebesar Rp 200 juta untuk pekerja migran. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.
Hasilnya ditemukan video identik yang dimuat situs detik.com pada Senin 6 Januari 2025. Video itu berjudul "Video: Kementerian P2MI Dapat Dana Rp 45 T untuk Atasi Masalah Pekerja Migran".
Berikut gambar tangkapan layarnya.
Dalam video itu, Menteri P2MI Abdul Kadir Karding sama sekali tidak berbicara mengenai bantuan Rp 200 juta untuk pekerja migran. Saat itu, ia menyampaikan bahwa pihaknya telah mendapatkan dana sebesar Rp 45 Triliun. Dana tersebut untuk membantu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam peminjaman, keberangkatan, dan pelatihan.
Penelusuran juga dilakukan dengan memasukkan kata kunci "p2mi bantuan 200 juta" di kolom pencarian Google Search. Hasilnya, tidak ada informasi valid yang mendukung klaim tersebut.
Kesimpulan
Video yang diklaim Menteri P2MI, Abdul Kadir Karding membagikan bantuan sebesar Rp 200 juta untuk pekerja migran ternyata tidak benar. Faktanya, video tersebut telah diedit dan diberi narasi yang tidak sesuai dengan fakta sebenarnya.
Rujukan
Halaman: 179/5861