• (GFD-2025-26032) [HOAKS] Video Prabowo Ajak Masyarakat Pindah Kepesertaan JKN Gratis

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/03/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video Presiden Prabowo Subianto mengajak masyarakat untuk mengubah status kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari mandiri (berbayar) ke gratis atau tanpa iuran.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut hoaks dan merupakan hasil manipulasi artificial intelligence (AI).

    Video Prabowo mengajak masyarakat berpindah kepesertaan ke JKN gratis dibagikan oleh akun Facebook ini pada Kamis (6/3/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Saatnya beralih dari BPJS premium ke BPJS gratisPendaftaran tidak dipungut biaya

    Simak cara daftar BPJS gratis dari pemerintah berikut cara pendaftaran bisa langsung klik daftar di bawah

    Sementara itu, pernyataan Prabowo dalam video adalah sebagai berikut:

    Apa kabar semua? Kabar gembira untuk seluruh masyarakat Indonesia. Saatnya daftar dan segera beralih dari BPJS mandiri ke BPJS gratis. Daftar bulan ini tanpa dipungut biaya, dan juga pastinya tanpa bayar tunggakan.

    Screenshot Hoaks, video Prabowo ajak masyarakat beralih kepesertaan JKN

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan watermark "AI" pada pojok kiri atas video. Ini mengindikasikan bahwa video dihasilkan menggunakan perangkat AI generatif.

    Kemudian, video tersebut diperiksa menggunakan Hive Moderation yang dapat mendeteksi apakah sebuah konten dihasilkan menggunakan perangkat AI generatif.

    Hasil pemeriksaan Hive Moderation menunjukkan, video Prabowo mengajak masyarakat beralih kepesertaan JKN memiliki probabilitas 89,5 persen dihasilkan AI generatif.

    Menurut Hive Moderation, secara keseluruhan, video tersebut kemungkinan besar berisi konten yang dibuat oleh AI atau deepfake.

    Sementara itu, Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah ketika dikonfirmasi mengenai video tersebut mengatakan bahwa konten itu hoaks.

    "Ini hoaks dan penipuan. Tidak ada bantuan dan program seperti hal tersebut. Masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan," kata Rizzky kepada Kompas.com, Kamis (6/3/2025).

    Sebelumnya, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan melalui akun Instagram resmi, 4 November 2024, telah membantah adanya program peralihan kepesertaan JKN mandiri ke penerima bantuan iuran (PBI) atau gratis.

    "Tidak ada kebijakan untuk peserta mandiri (PBPU) harus dialihkan ke kepesertaan yang bersifat gratis (PBI)" demikian imbauan BPJS Kesehatan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video Presiden Prabowo Subianto mengajak masyarakat berpindah kepesertaan ke JKN gratis adalah hoaks.

    Video tersebut merupakan hasil manipulasi AI. Selain itu, BPJS Kesehatan tidak mengadakan program peralihan kepesertaan JKN mandiri ke penerima bantuan iuran atau gratis.

     

    Rujukan

  • (GFD-2025-26031) Sebagian Benar: Video Kerusuhan di Masjid yang Menyebar Maret 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/03/2025

    Berita

    SEBUAH video berisi kerusuhan di dalam masjid, dibagikan oleh akun di sosial media X [arsip] pada 5 Maret 2025.

    Dalam video tersebut, sejumlah orang terlihat saling lempar dan pukul di sebuah masjid. Tidak ada keterangan di mana dan kapan peristiwa tersebut terjadi. Pengunggah konten menulis: Bahagia banget bisa ngeliat penghuni surga bertempur di rumah Allah memperebutkan kapling-kapling di surga. Pemenang dari mereka sudah ditunggu oleh milisi-milisi penghuni surga dari Indonesia.



    Benarkah kerusuhan di masjid ini terjadi di Indonesia dan saat bulan Ramadhan?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan bahwa video bentrokan antara dua kelompok di sebuah masjid tersebut tidak terjadi di Indonesia. Peristiwa tersebut juga terjadi sebelum bulan puasa Ramadhan. 



    Video tersebut merupakan peristiwa bentrokan antara pendukung mantan Khatib dan Imam saat ini di Masjid Nasional Baitul Mukarram di Dhaka, Bangladesh, pada salat Jumat, 20 September 2024.

    Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim di atas dengan bantuan Yandex Image Search, mesin pencarian Google dan YouTube. Potongan video tersebut pernah dipublikasikan oleh sejumlah akun Youtube, diantaranya Wion, Desh TV News, ATN News dan Viva.co.id.

    Dikutip dari situs Dhakatribune.com, bentrokan tersebut terjadi antara para pengikut mantan dan khatib (orang yang menyampaikan khotbah shalat Jumat) di masjid nasional, Baitul Mukarram.

    Khatib saat ini, Mufti Waliur Rahman Khan sedang menyampaikan khotbah ketika mantan khatib, Mufti Ruhul Amin, tiba di masjid bersama para pengikutnya dan mencoba mengambil mikrofon.

    Hal ini menyebabkan konfrontasi antara para pengikut kedua khatib, yang mengakibatkan perkelahian fisik. Sedikitnya 50 orang terluka dalam peristiwa itu.

    Kementerian Agama mengatakan bahwa pemerintah bertekad untuk mengambil tindakan hukum terhadap para pelaku yang terlibat dalam bentrokan dan vandalisme di dalam Masjid Nasional Baitul Mukarram.

    Serangan semacam itu di dalam masjid nasional sama sekali tidak terduga dan merupakan kejahatan keji, katanya, seraya menambahkan bahwa tindakan hukum tegas akan diambil terhadap para pelaku melalui penyelidikan yang tepat.

    Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim video kerusuhan di masjid ini terjadi saat bulan Ramadhan adalah sebagian benar.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26030) Sebagian Benar: Video yang Diklaim Memperlihatkan Banjir di Kelapa Gading Jakarta Awal Maret 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/03/2025

    Berita

    Sebuah video di Twitter atau X [arsip] dan Instagram diklaim sebagai banjir di kawasan Mall of Indonesia (MOI), Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Jakarta, beredar padal 5 Maret 2025. Video itu beredar saat banjir terjadi di sejumlah daerah di Jakarta, Bekasi dan Bogor.

    Video itu memperlihatkan sebuah kompleks pertokoan dan jalan yang kebanjiran. Perekaman video dilakukan dari dalam mobil yang sedang berjalan. “Kelapa Gading sampai sampai jadi mirip wahana Water Park begini, itu gerombolan Partai Anak Muda Tolol pada kemana suaranya,” tulis pengunggah video.



    Namun, benarkah video tersebut memperlihatkan banjir di Kelapa Gading pada 5 Maret 2025?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, video tersebut memang benar berada di Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara. Namun peristiwa banjir tidak terjadi pada Maret 2025.

    Tempo menggunakan petunjuk lokasi yang terlihat dari video. Terdapat sebuah gedung bertuliskan Bank United Overseas Bank atau Bank UOB. Melalui penelusuran menggunakan Google Maps dan Google Street View, lokasi video tersebut direkam di depan Bank UOB cabang Jl. Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.



    Tampilan Bank UOB dan deretan pertokoan dalam video tersebut sama dengan tampilan Google Street View yang direkam Google pada November 2024. 

    Sejumlah pemberitaan memang menginformasikan terjadinya banjir di DKI Jakarta, Bogor, Bekasi, dan Bandung sejak tanggal 3 Maret 2025. Namun, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, tidak termasuk wilayah yang terdampak banjir.

    Dilansir Tempo, beberapa kota di Jakarta  yang terendam banjir meliputi 105 rukun tetangga (RT) di Kota Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Sementara Kecamatan Kelapa Gading di Jakarta Utara tidak dilaporkan terkena banjir.

    Selain itu terdapat lima ruas jalan yang terendam air. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta dengan daftar sebagai berikut: 

    Dengan menelusuri pemberitaan mengenai banjir yang terjadi di wilayah tersebut, Jl. Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, memang beberapa kali terendam banjir. Terbaru terjadi pada tanggal 29 Januari 2025, sebagaimana dilaporkan Tempo. Namun, pada awal Maret 2025, kawasan itu tidak kebanjiran.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan banjir yang terjadi di Jl. Boulevard Barat Raya di Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada awal Maret 2025 adalah klaim sebagian benar.

    Kawasan tersebut tidak terkena banjir saat beberapa kawasan lain di DKI Jakarta kebanjiran pada awal Maret 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-26029) Keliru: Gus Dur Ramalkan Prabowo akan Dilengserkan Tak Lama setelah Jadi Presiden

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/03/2025

    Berita

    Sebuah konten di TikTok [arsip] memuat klaim bahwa Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pernah meramal Prabowo Subianto akan dilengserkan, tak lama setelah jadi presiden. Varian lainnya di Facebook mengklaim, Prabowo tidak lama menjabat karena meninggal di kursi presiden. 

    Ramalan Gus Dur itu diklaim disampaikan oleh pendiri Wahid Institute, Ahmad Suaedy dan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, KH. Irfan Yusuf Hakim. 



    Konten di Tiktok pertama kali diunggah pada 20 Maret 2024 dan di Facebook diedarkan pada 16 Desember 2024. Kedua konten masih beredar hingga artikel ini diturunkan. Benarkah Ahmad Suaedy dan Irfan Yusuf Hakim pernah menyampaikan ramalan tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, Ahmad Suaedy dan KH. Irfan Yusuf Hakim tidak pernah melontarkan soal ramalan Gus Dur bahwa Prabowo tak lama menjadi Presiden RI, baik dilengserkan atau karena meninggal.

    Pendiri Wahid Institute Ahmad Suaedy, menjelaskan, ia tidak pernah mendengar perkataan Gus Dur mengenai Prabowo tersebut. Juga tidak pernah mengatakan hal itu kepada siapapun. “Ngeri sekali mengklaim sumbernya dari saya. Saya benar-benar tidak pernah mengatakan itu,” kata anggota Ombudsman periode 2016-2021 ini kepada Tempo melalui pesan Whatsapp, 6 Maret 2025. 

    Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, KH. Irfan Yusuf Hakim. Ia tidak pernah mengetahui Gus Dur menyampaikan ramalan tersebut. “Saya belum pernah dengar itu, apalagi menyampaikan,” kata dia melalui pesan suara, 6 Maret 2025.

    Asal Mula Pernyataan Gus Dur Ramal Prabowo Jadi Presiden

    Sebelumnya, klaim bahwa Gus Dur pernah meramal Prabowo akan menjadi presiden di usia tua, ramai beredar sejak kampanye Pemilihan Presiden RI 2024. Salah satu narasumbernya adalah Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, KH. Irfan Yusuf Hakim. Irfan Yusuf memiliki hubungan kekerabatan dengan Presiden ke-4 itu sebagaimana dilaporkan CNN Indonesia. Keduanya sama-sama cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asyari.

    Irfan Yusuf mengatakan ramalan itu pernah disampaikan Gus Dur dalam suasana santai, sebelum ia wafat tahun 2009, saat berziarah di makam leluhur di area Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur. "Dia mengatakan, 'Pak Prabowo nanti jadi presiden nek wes tuwek (kalau sudah tua)," kata Irfan Yusuf menirukan Gus Dur.

    Kepada Tempo, Irfan Yusuf membenarkan bahwa ia pernah menyampaikan mengenai ucapan Gus Dur tersebut. “Kalau itu ya benar (Gus Dur ramal Prabowo jadi presiden). Dan bukan cuma saya yang dengar, dan bukan cuma satu kali kesempatan. Ada beberapa teman yang cerita di kesempatan lain. Di tempat yang berbeda, beliau juga pernah berbicara yang sama,” kata Irfan Yusuf dalam pesan suara WhatsApp, 6 Maret 2025.

    Dilansir Detik.com, KH. Said Aqil Siradj saat menjabat Ketua Umum PBNU juga pernah mengatakan Gus Dur menyatakan ramalan tersebut. Hal itu dikatakannya saat suasana menyambut kunjungan Prabowo di Lapangan Desa Kempek, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, 27 Juni 2014, jelang Pilpres 2014. “Gus Dur bilang Anda (Prabowo) masih muda, sabar dulu, nanti setelah memasuki masa tua akan jadi pemimpin. Mudah-mudahan saat ini (Pilpres 2014)," kata Said Aqil.

    Akan tetapi, pernyataan Gus Dur yang meramal Prabowo akan jadi presiden itu tidak pernah disampaikan dalam forum publik.

    Satu-satunya pernyataan terbuka Gus Dur mengenai Prabowo, ada dalam tayangan program ‘Satu Jam Lebih Dekat’ di TV One menjelang Pilpres 2004. Dalam program tersebut, Gus Dur mendapatkan pertanyaan mengenai calon presiden Indonesia. Ia juga mengatakan telah mengunjungi Megawati Soekarno Putri, memberinya dukungan sebagai calon Presiden RI. 

    Pada menit ke-19, Indy Rahmawati sebagai pembawa acara, kemudian bertanya mana yang akan dipilih rakyat Indonesia dari empat kandidat kuat capres saat itu: Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudhoyono, Prabowo Subianto, dan Jusuf Kalla. Gus Dur kemudian menjawab bahwa Prabowo Subianto adalah sosok yang ikhlas.

    “Kalau orang yang paling ikhlas pada rakyat Indonesia itu Prabowo. Ya banyak lah yang dia bikin itu, menunjukkan dia ikhlas betul kepada rakyat Indonesia,” jawab Gus Dur saat itu.

    Tidak ada pernyataan dari Gus Dur yang menyebut Prabowo akan menjadi presiden di usia tua.

    Selain tidak ada bukti yang bisa diverifikasi secara independen, putri kedua Gus Dur, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid, membantah ayahnya pernah meramalkan bahwa Prabowo akan jadi presiden di usia tua. Yenny hanya membenarkan, Gus Dur menyebut Prabowo sebagai sosok yang ikhlas sebagaimana tayangan di TVOne.

    Bantahan Yenny itu pernah disampaikan dalam acara bertajuk Halaqoh Kebangsaan Ulama dan Tokoh Masyarakat Se-Madura Bersama Prof. Dr. Mahfud MD Calon Wakil Presiden 2024-2029, pada Januari 2024 dan ditayangkan oleh Metro TV.

    Yenny Wahid mengatakan sudah mengkonfirmasi mengenai pernyataan Gus Dur bahwa Prabowo akan jadi presiden pada orang-orang dekatnya. Namun sumber informasi itu tidak jelas. “Saya tanya keluarga saya, ibu saya, kaka saya, adik saya, pengawal, asisten, menteri-menteri dan termasuk saya tanya Pak Mahfud, tidak ada yang pernah mendengar. Ini gak jelas informasinya,” kata Yenny dalam acara itu.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengklaim Ahmad Suaedy dan KH. Irfan Yusuf Hakim menyatakan Gus Dur pernah meramalkan Prabowo akan berhenti di tengah jalan dalam menjabat Presiden RI, adalah klaim keliru.

    Kedua orang tersebut telah membantah narasi yang beredar. Sementara Irfan Yusuf hanya mengaku pernah mendengar Gus Dur berbicara Prabowo akan menjadi presiden setelah tua, namun klaim ini dibantah oleh anak kedua Gus Dur, Yenny Wahid.

    Rujukan