KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang diklaim menampilkan rumah Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) digeruduk massa.
Konten itu diunggah pada awal September 2025, sehingga seolah-olah baru saja terjadi. Namun, setelah ditelusuri narasi itu keliru dan perlu diluruskan.
Video yang diklaim menampilkan rumah Jokowi digeruduk massa pada awal September 2025 salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Video tu menampilkan kerumunan orang yang memadati jalan dan diberi keterangan sebagai berikut:
RUMAH JOKOWI DIGERUDUK MASSA
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan massa menggeruduk rumah Jokowi pada 1 September 2025
(GFD-2025-28947) [KLARIFIKASI] Video Massa TPUA Datangi Rumah Jokowi pada April, Bukan September 2025
Sumber:Tanggal publish: 09/09/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video tersebut, kemudian menelusurinya menggunakan teknik reverse image search.
Hasilnya, diketahui bahwa video itu sudah beredar sejak April 2025. Video identik dengan unggahan di akun TikTok ini.
Keterangan dalam unggahan menyebut video itu adalah momen ketika massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi rumah Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo pada 16 April 2025.
Massa TPUA datang ke rumah Jokowi untuk menuntut dia menunjukkan ijazah aslinya sebagai lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadilah mengatakan, pihaknya ingin mendapat klarifikasi terkait keaslian ijazah Jokowi sehingga datang langsung ke Solo.
"Kami ingin tanya langsung kepada Pak Jokowi, benar enggak, begitu gitu ya. Kami harapkan di pengadilan sudah berulang-ulang kita melakukan hal itu dan tidak ditunjuk-tunjukkan juga itu masalahnya," ujar Rizal.
Sementara, dalam pertemuan dengan TPUA, Jokowi enggan menunjukkan ijazahnya.
Dikutip dari Antara, Jokowi menegaskan bahwa ia tidak memiliki kewajiban untuk menunjukkan ijazah ke TPUA. Menurut dia, TPUA juga tidak berwenang mengatur terkait penunjukan ijazah asli tersebut.
"Tidak ada kewenangan mereka mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang saya miliki," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah jelas menyampaikan bahwa ia merupakan alumni kampus tersebut.
Hasilnya, diketahui bahwa video itu sudah beredar sejak April 2025. Video identik dengan unggahan di akun TikTok ini.
Keterangan dalam unggahan menyebut video itu adalah momen ketika massa yang tergabung dalam Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) mendatangi rumah Jokowi di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo pada 16 April 2025.
Massa TPUA datang ke rumah Jokowi untuk menuntut dia menunjukkan ijazah aslinya sebagai lulusan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadilah mengatakan, pihaknya ingin mendapat klarifikasi terkait keaslian ijazah Jokowi sehingga datang langsung ke Solo.
"Kami ingin tanya langsung kepada Pak Jokowi, benar enggak, begitu gitu ya. Kami harapkan di pengadilan sudah berulang-ulang kita melakukan hal itu dan tidak ditunjuk-tunjukkan juga itu masalahnya," ujar Rizal.
Sementara, dalam pertemuan dengan TPUA, Jokowi enggan menunjukkan ijazahnya.
Dikutip dari Antara, Jokowi menegaskan bahwa ia tidak memiliki kewajiban untuk menunjukkan ijazah ke TPUA. Menurut dia, TPUA juga tidak berwenang mengatur terkait penunjukan ijazah asli tersebut.
"Tidak ada kewenangan mereka mengatur saya untuk menunjukkan ijazah asli yang saya miliki," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sudah jelas menyampaikan bahwa ia merupakan alumni kampus tersebut.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan massa menggeruduk rumah Jokowi dalam unggahan 1 September 2025 tidak diberikan konteks secara utuh.
Adapun video itu merupakan peristiwa yang terjadi pada 16 April 2025. Saat itu, massa yang tergabung dalam TPUA itu datang ke rumah Jokowi untuk menuntutnya menunjukkan ijazah aslinya.
Adapun video itu merupakan peristiwa yang terjadi pada 16 April 2025. Saat itu, massa yang tergabung dalam TPUA itu datang ke rumah Jokowi untuk menuntutnya menunjukkan ijazah aslinya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/1ESejku7J7/
- https://www.tiktok.com/@rollchannel7/video/7493942278864768263?_r=1&_t=ZS-8zXq5aYfO8j
- https://regional.kompas.com/read/2025/04/16/110148478/tpua-datangi-rumah-jokowi-di-solo-minta-ditunjukkan-ijazah-asli?page=all
- https://jatim.antaranews.com/berita/907393/jokowi-tegaskan-tak-berkewajiban-tunjukkan-ijazah-ke-tpua
- https://app.kompas.com/download?source=Kompas.com&medium=Referral&campaign=belowarticle
(GFD-2025-28946) Keliru: Berita Anies Siap Gantikan Presiden Saat Kondisi Darurat
Sumber:Tanggal publish: 09/09/2025
Berita
TANGKAPAN layar berita berjudul “Anies Siap Menggantikan Prabowo Menjadi Presiden RI dalam Keadaan Darurat” beredar di media sosial X [arsip] pada 7 September 2025.
Tangkapan layar itu menyerupai situs berita Detik.com, lengkap dengan foto Anies Baswedan yang mengacungkan dua telunjuk. Tertera pula nama penulis dan tanggal publikasi, Kamis, 4 September 2025 pukul 08.30 WIB.
Lalu benarkah Detik memberitakan bahwa Anies siap menjadi presiden dalam keadaan darurat?
Tangkapan layar itu menyerupai situs berita Detik.com, lengkap dengan foto Anies Baswedan yang mengacungkan dua telunjuk. Tertera pula nama penulis dan tanggal publikasi, Kamis, 4 September 2025 pukul 08.30 WIB.
Lalu benarkah Detik memberitakan bahwa Anies siap menjadi presiden dalam keadaan darurat?
Hasil Cek Fakta
Tempo memverifikasi konten itu dengan pencarian gambar terbalik, mengecek pemberitaan kredibel serta mengecek langsung situs Detik.com. Hasilnya, tangkapan layar berita dan foto tersebut merupakan hasil suntingan pihak yang tidak bertanggung jawab.
Foto yang digunakan dalam konten itu merupakan hasil jepretan fotografer Reuters, Ajeng Dinar Ulfiana. Foto tersebut diambil saat debat calon presiden dan calon wakil presiden RI pada 12 Desember 2023.
Sejumlah media menggunakan foto tersebut, di antaranya CNBC Indonesia pada 13 Desember 2023 dan CNN Indonesia pada 1 Januari 2024.
Video yang sesuai dengan foto itu terdapat pada menit ke-1:57 dalam video berjudul Anies: Wakanda No More, Indonesia Forever! yang diunggah akun YouTube Kompas.com edisi 12 Desember 2025. Saat itu calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyampaikan pernyataan pamungkas dalam segmen terakhir debat bertema Wakanda no more.
Tempo juga menelusuri situs Detik.com dan tidak menemukan berita berjudul Anies Siap Menggantikan Prabowo Menjadi Presiden RI Jika Dalam Keadaan Darurat. Artikel yang ditulis Inkana Putri pada Kamis, 4 September 2025 pukul 08.30 WIB justru berjudul Raih Kepercayaan Publik, Ini Peran Puspenkum Jaga Citra Kejaksaan.
Foto yang digunakan dalam konten itu merupakan hasil jepretan fotografer Reuters, Ajeng Dinar Ulfiana. Foto tersebut diambil saat debat calon presiden dan calon wakil presiden RI pada 12 Desember 2023.
Sejumlah media menggunakan foto tersebut, di antaranya CNBC Indonesia pada 13 Desember 2023 dan CNN Indonesia pada 1 Januari 2024.
Video yang sesuai dengan foto itu terdapat pada menit ke-1:57 dalam video berjudul Anies: Wakanda No More, Indonesia Forever! yang diunggah akun YouTube Kompas.com edisi 12 Desember 2025. Saat itu calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan, menyampaikan pernyataan pamungkas dalam segmen terakhir debat bertema Wakanda no more.
Tempo juga menelusuri situs Detik.com dan tidak menemukan berita berjudul Anies Siap Menggantikan Prabowo Menjadi Presiden RI Jika Dalam Keadaan Darurat. Artikel yang ditulis Inkana Putri pada Kamis, 4 September 2025 pukul 08.30 WIB justru berjudul Raih Kepercayaan Publik, Ini Peran Puspenkum Jaga Citra Kejaksaan.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan, klaim bahwa situs berita Detik.com memberitakan Anies siap menggantikan Prabowo sebagai presiden dalam keadaan darurat adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://x.com/Amotsky/status/1964650569358016552?t=Jr16KGVjczBODff3DcA_Yw&s=08
- https://mvau.lt/media/ba44f8d3-ae09-4529-8bcd-31fa2dd4349d
- https://www.cnbcindonesia.com/news/20231213092651-7-496804/detik-detik-anies-beri-simbol-wakanda-di-pidato-penutup-debat
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20240101075035-617-1043906/anies-buka-suara-soal-isu-kisruh-internal-timnas-amin
- https://www.youtube.com/watch?v=zwWMBoX23fg
- https://news.detik.com/berita/d-8094677/raih-kepercayaan-publik-ini-peran-puspenkum-jaga-citra-kejaksaan
(GFD--28945) Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
Sumber:Berita
Suara.com - Belakangan ini beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan perpisahan sejumlah karyawan di salah satu pabrik PT Gudang Garam Tbk di Tuban, Jawa Timur.
Video tersebut kemudian memicu isu adanya PHK massal di perusahaan rokok besar tersebut.
Faktanya
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.
Menurutnya, yang terjadi bukan pemutusan hubungan kerja massal, melainkan program pensiun dini yang sudah lama ditawarkan manajemen perusahaan kepada karyawannya.
“Yang terjadi bukan PHK massal, melainkan pensiun dini yang ditawarkan manajemen PT Gudang Garam. Jumlahnya sekitar 200 karyawan, dan proses ini sudah berlangsung cukup lama,” kata Khofifah di Surabaya, Selasa (9/9/2025).
Konfirmasi Pihak Terkait
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim melalui Kepala Disnakertrans Sigit Priyanto juga membenarkan hal ini.
Ia menyebutkan, sekitar 200 karyawan memang mengikuti program pensiun dini, bukan PHK massal.
Manajemen Gudang Garam menegaskan operasional pabrik di Tuban tetap berjalan normal dengan jumlah tenaga kerja aktif 800–850 orang.
Latar Belakang
Meski bukan PHK massal, data laporan tahunan Gudang Garam memang menunjukkan penurunan jumlah karyawan secara bertahap: dari 32.491 orang pada 2019 menjadi 30.308 orang pada 2024.
Hal ini diduga terkait dengan kebijakan restrukturisasi perusahaan akibat kenaikan cukai rokok dan maraknya rokok ilegal di pasar.
Video tersebut kemudian memicu isu adanya PHK massal di perusahaan rokok besar tersebut.
Faktanya
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar.
Menurutnya, yang terjadi bukan pemutusan hubungan kerja massal, melainkan program pensiun dini yang sudah lama ditawarkan manajemen perusahaan kepada karyawannya.
“Yang terjadi bukan PHK massal, melainkan pensiun dini yang ditawarkan manajemen PT Gudang Garam. Jumlahnya sekitar 200 karyawan, dan proses ini sudah berlangsung cukup lama,” kata Khofifah di Surabaya, Selasa (9/9/2025).
Konfirmasi Pihak Terkait
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim melalui Kepala Disnakertrans Sigit Priyanto juga membenarkan hal ini.
Ia menyebutkan, sekitar 200 karyawan memang mengikuti program pensiun dini, bukan PHK massal.
Manajemen Gudang Garam menegaskan operasional pabrik di Tuban tetap berjalan normal dengan jumlah tenaga kerja aktif 800–850 orang.
Latar Belakang
Meski bukan PHK massal, data laporan tahunan Gudang Garam memang menunjukkan penurunan jumlah karyawan secara bertahap: dari 32.491 orang pada 2019 menjadi 30.308 orang pada 2024.
Hal ini diduga terkait dengan kebijakan restrukturisasi perusahaan akibat kenaikan cukai rokok dan maraknya rokok ilegal di pasar.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Klaim adanya PHK massal di PT Gudang Garam adalah keliru.
(GFD-2025-28944) [SALAH] Video “Demo Purnawirawan TNI Tuntut Pemakzulan Wapres
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 09/09/2025
Berita
Akun Facebook “Ini Breaking News” pada Minggu (24/8/2025) membagikan video [arsip] berisi narasi:
“puluhan ribu purnawirawan TNI sedang berjalan kaki menuju dpr Ri untuk melakukan demo besar-besaran yang menuntut dpr Ri untuk segera melakukan sidang dalam rangka pemakzulan wapres. purnawirawan tni sudah tidak tahan dengan aksi dpr yang selalu diam dalam menanggapi surat pemakzulan yang mereka kirim beberapa bulan lalu. akhirnya purnawirawan tni pun melakukan aksi demo ini agar dpr melakukan pemakzulan wapres”
Unggahan disertai takarir:
“Demo puluhan ribu purnawirawan TNI menuju DPR”
Per Selasa (9/9/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 54.300-an tanda suka dan 3.900-an komentar.
“puluhan ribu purnawirawan TNI sedang berjalan kaki menuju dpr Ri untuk melakukan demo besar-besaran yang menuntut dpr Ri untuk segera melakukan sidang dalam rangka pemakzulan wapres. purnawirawan tni sudah tidak tahan dengan aksi dpr yang selalu diam dalam menanggapi surat pemakzulan yang mereka kirim beberapa bulan lalu. akhirnya purnawirawan tni pun melakukan aksi demo ini agar dpr melakukan pemakzulan wapres”
Unggahan disertai takarir:
“Demo puluhan ribu purnawirawan TNI menuju DPR”
Per Selasa (9/9/2025), konten tersebut telah mendapat lebih dari 54.300-an tanda suka dan 3.900-an komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri konten tersebut menggunakan alat pendeteksi AI, Hive Moderation. Diketahui, video merupakan hasil rekayasa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), probabilitas atau kemungkinannya mencapai 99,9 persen. Salah satu bukti hasil rekayasa kecerdasan buatan itu dapat dilihat pada spanduk yang diusung dalam video konten, di mana tidak ada tulisan yang bisa terbaca dengan jelas.
TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “demo purnawirawan TNI tuntut pemakzulan wapres” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran teratas mengarah ke video kanal YouTube KOMPASTV “[FULL] Alasan Forum Purnawirawan TNI Kirim Surat Lagi ke DPR, Desak Pemakzulan Wapres Gibran”.
Dalam video yang tayang Agustus 2025 itu, diketahui bahwa Forum Purnawirawan Prajurit TNI (FPP TNI) mengirimkan surat kedua kepada MPR, DPR, dan DPD untuk kembali mendesak pemakzulan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. FPP TNI menilai kedudukan Gibran sebagai wakil presiden adalah hasil proses politik dengan rekayasa hukum dan pelanggaran konstitusi.
“Hingga hari ini, surat pertama tidak mendapat tanggapan maupun respon. Kami mengirimkan surat kedua kepada MPR, DPD, dan DPD dengan substansi yang sama, yakni menuntut agar proses pemakzulan segera diproses dan ditindaklanjuti sesuai konstitusi,” ujar Eks Wakil Panglima TNI Fachrul Razi kepada KOMPASTV, Jumat (29/8/2025).
Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “video demo purnawirawan TNI tuntut pemakzulan wapres”.
TurnBackHoax lalu memasukkan kata kunci “demo purnawirawan TNI tuntut pemakzulan wapres” ke mesin pencarian Google. Hasil penelusuran teratas mengarah ke video kanal YouTube KOMPASTV “[FULL] Alasan Forum Purnawirawan TNI Kirim Surat Lagi ke DPR, Desak Pemakzulan Wapres Gibran”.
Dalam video yang tayang Agustus 2025 itu, diketahui bahwa Forum Purnawirawan Prajurit TNI (FPP TNI) mengirimkan surat kedua kepada MPR, DPR, dan DPD untuk kembali mendesak pemakzulan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka. FPP TNI menilai kedudukan Gibran sebagai wakil presiden adalah hasil proses politik dengan rekayasa hukum dan pelanggaran konstitusi.
“Hingga hari ini, surat pertama tidak mendapat tanggapan maupun respon. Kami mengirimkan surat kedua kepada MPR, DPD, dan DPD dengan substansi yang sama, yakni menuntut agar proses pemakzulan segera diproses dan ditindaklanjuti sesuai konstitusi,” ujar Eks Wakil Panglima TNI Fachrul Razi kepada KOMPASTV, Jumat (29/8/2025).
Sepanjang penelusuran, tidak ditemukan informasi dari sumber kredibel yang membenarkan klaim “video demo purnawirawan TNI tuntut pemakzulan wapres”.
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “demo purnawirawan TNI tuntut pemakzulan wapres” merupakan konten palsu (fabricated content).
(Ditulis oleh ‘Ainayya)
(Ditulis oleh ‘Ainayya)
Rujukan
- http[hivemoderation.com] Hasil deteksi AI [YouTube] [FULL] Alasan Forum Purnawirawan TNI Kirim Surat Lagi ke DPR, Desak Pemakzulan Wapres Gibran
- https://hivemoderation.com/ai-generated-content-detection
- https://www.youtube.com/watch?v=LgFFLUpfobU
- https://web.facebook.com/reel/792729103916078 (unggahan akun Facebook “Ini Breaking News”)
- https://archive.ph/fiBDV (arsip unggahan akun Facebook “Ini Breaking News”)
- https://turnbackhoax.id/2025/09/09/salah-video-demo-purnawirawan-tni-tuntut-pemakzulan-wapres/
Halaman: 502/7094


