SEBUAH konten beredar di Facebook [arsip] yang mengklaim jus detoks bisa membersihkan ginjal, hati, dan paru-paru, serta membunuh bakteri agar kotoran keluar dari tubuh.
Konten itu menampilkan gambar seledri, lemon, dan mentimun, disertai tautan blog berisi resep jus detoks yang diklaim harus diminum tiap pagi selama tujuh hari untuk hasil maksimal.
Benarkah jus campuran seledri, lemon, dan mentimun dapat membersihkan bakteri dari tubuh?
(GFD-2025-29539) Menyesatkan: Jus Detoks Membersihkan Bakteri dalam Tubuh
Sumber:Tanggal publish: 14/10/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tempo menelusuri klaim tersebut lewat artikel dan jurnal kredibel serta mewawancarai dokter. Hasilnya, meski lemon dan seledri mengandung ekstrak antibakteri, klaim bahwa jus detoks bisa membersihkan organ tubuh dinilai berlebihan.
Dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dr. Resa Felani, Sp.PD, menjelaskan bahwa konsumsi jus memang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh pada orang sehat, tetapi tidak bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan bakteri.
Menurutnya, lemon dan seledri memang memiliki senyawa antibakteri, namun tiap bakteri membutuhkan penanganan berbeda. “Harus diteliti dulu jenis bakterinya,” kata Resa kepada Tempo, Jumat, 10 Oktober 2025.
Ia menambahkan, seledri, lemon, dan mentimun juga kaya serat dan antioksidan yang bermanfaat menjaga kondisi tubuh serta mencegah penyakit degeneratif. Namun, manfaatnya bergantung pada cara pengolahan. “Kalau dikonsumsi dalam keadaan segar, tidak menimbulkan masalah,” ujarnya.
Dikutip dari Medical News Today, puasa jus yang berarti hanya mengonsumsi jus buah dan sayuran selama tiga hingga tujuh hari sering dipromosikan sebagai cara “detoks” atau “pembersihan”. Namun, praktik ini berisiko mengganggu keseimbangan mikrobioma, yaitu kumpulan bakteri, jamur, dan virus yang hidup di tubuh manusia.
Sebuah penelitian tahun 2024 menemukan bahwa puasa jus selama tiga hari dapat mengubah mikrobioma mulut dan air liur, serta meningkatkan kadar proteobacteria yang berkaitan dengan berbagai penyakit inflamasi. Kondisi itu juga dapat memicu gangguan usus dan menurunkan kemampuan tubuh memfermentasi serat makanan.
Menurut Pusat Nasional untuk Kesehatan Komplementer dan Integratif, Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), banyak jus dalam program “detoks” mengandung bahan tinggi oksalat seperti sayuran hijau dan bit. Bagi orang yang rentan batu ginjal, konsumsi oksalat berlebihan bisa berbahaya. Jus buah mentah juga berpotensi membebani kerja ginjal.
Dosen Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, dr. Resa Felani, Sp.PD, menjelaskan bahwa konsumsi jus memang dapat membantu menjaga daya tahan tubuh pada orang sehat, tetapi tidak bisa menyembuhkan penyakit yang disebabkan bakteri.
Menurutnya, lemon dan seledri memang memiliki senyawa antibakteri, namun tiap bakteri membutuhkan penanganan berbeda. “Harus diteliti dulu jenis bakterinya,” kata Resa kepada Tempo, Jumat, 10 Oktober 2025.
Ia menambahkan, seledri, lemon, dan mentimun juga kaya serat dan antioksidan yang bermanfaat menjaga kondisi tubuh serta mencegah penyakit degeneratif. Namun, manfaatnya bergantung pada cara pengolahan. “Kalau dikonsumsi dalam keadaan segar, tidak menimbulkan masalah,” ujarnya.
Dikutip dari Medical News Today, puasa jus yang berarti hanya mengonsumsi jus buah dan sayuran selama tiga hingga tujuh hari sering dipromosikan sebagai cara “detoks” atau “pembersihan”. Namun, praktik ini berisiko mengganggu keseimbangan mikrobioma, yaitu kumpulan bakteri, jamur, dan virus yang hidup di tubuh manusia.
Sebuah penelitian tahun 2024 menemukan bahwa puasa jus selama tiga hari dapat mengubah mikrobioma mulut dan air liur, serta meningkatkan kadar proteobacteria yang berkaitan dengan berbagai penyakit inflamasi. Kondisi itu juga dapat memicu gangguan usus dan menurunkan kemampuan tubuh memfermentasi serat makanan.
Menurut Pusat Nasional untuk Kesehatan Komplementer dan Integratif, Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), banyak jus dalam program “detoks” mengandung bahan tinggi oksalat seperti sayuran hijau dan bit. Bagi orang yang rentan batu ginjal, konsumsi oksalat berlebihan bisa berbahaya. Jus buah mentah juga berpotensi membebani kerja ginjal.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelusuran Tempo, klaim bahwa jus detoks yang terdiri dari seledri, lemon, dan mentimun dapat membersihkan bakteri dari dalam tubuh adalah menyesatkan.
Mengkonsumsi jus dari ketiga bahan itu membantu melindungi dari penyakit pada individu yang masih sehat. Namun belum ada bukti bahwa jus detoks dari sayuran dan buah-buahan dapat membersihkan ginjal, hati, dan paru-paru, serta membunuh bakteri sehingga semua kotoran keluar.
Mengkonsumsi jus dari ketiga bahan itu membantu melindungi dari penyakit pada individu yang masih sehat. Namun belum ada bukti bahwa jus detoks dari sayuran dan buah-buahan dapat membersihkan ginjal, hati, dan paru-paru, serta membunuh bakteri sehingga semua kotoran keluar.
Rujukan
- https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0Uu9nNWpgHedMaGve9bthYEkwVADX5CRzutLDNkzdm1KRxULDZT3rKRn87HQKo5m5l&id=100066638253916&__cft__[0]=AZWDcakCrruq_q0GWKy8fDbO4spgjSa1AcKfRWWLshxDaTI3iGwU63IGzr6ZZ6eMhv_PzrYR8DL5QLMqJ3ddDeCG82yR86Zrkl1qVBUKWwMB8e7ku0lLuBKPBnTwiEwPPtwriszdGOG_MYzbFGQh9SEK6PWSgZxPRijfdv9KBjRcbw&__tn__=%2CO%2CP-R
- https://perma.cc/ME9T-2GHK
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/juice-cleanses-may-disrupt-microbiome-only-3-days-inflammation-bacteria
- https://www.mdpi.com/2072-6643/17/3/458
- https://www.nccih.nih.gov/health/detoxes-and-cleanses-what-you-need-to-know
