KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang memperlihatkan sekawanan paus putih atau paus beluga terdampar di sebuah pantai.
Narasi video menyebutkan, paus-paus tersebut terdampar di pantai setelah tsunami menerjang Rusia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan.
Video yang diklaim memperlihatkan sekawanan paus putih terdampar di pantai setelah tsunami Rusia dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Selasa (30/7/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
Paus Putih Terdampar Setelah Tsunami Di Pantai Rusia Hari Ini
Screenshot Klarifikasi, ini video paus Beluga terdampar di Rusia pada 2023, bukan 2025
Penelusuran Kompas.com
Wilayah Kamchatka di timur Rusia diterjang tsunami setinggi 4 meter seusai gempa berkekuatan magnitudo 8,7 pada Selasa (29/7/2025) malam.
Kendati demikian, video paus beluga atau paus putih terdampar yang dibagikan di Facebook tersebut tidak terkait dengan tsunami Rusia.
Video yang sama ditemukan di kanal YouTube Al Arabiya English. Video tersebut diunggah pada 16 Agustus 2023.
Video itu memperlihatkan nelayan menyelamatkan sekawanan paus Beluga yang terdampar di dekat Sungai Tigil di timur jauh Rusia.
(GFD-2025-28234) [KLARIFIKASI] Video Paus Beluga Terdampar di Pantai Rusia Bukan Setelah Tsunami
Sumber:Tanggal publish: 01/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim memperlihatkan sekawanan paus putih terdampar di pantai setelah tsunami menerjang Rusia perlu diluruskan.
Video memperlihatkan nelayan menyelamatkan sekawanan paus beluga yang terdampar di dekat Sungai Tigil, timur jauh Rusia pada Agustus 2023.
Video memperlihatkan nelayan menyelamatkan sekawanan paus beluga yang terdampar di dekat Sungai Tigil, timur jauh Rusia pada Agustus 2023.
Rujukan
(GFD-2025-28233) [KLARIFIKASI] Detik-detik Gempa di Kolam Rooftop Bukan Terjadi di Rusia
Sumber:Tanggal publish: 01/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial, beredar sebuah video yang memperlihatkan kolam renang yang berada di rooftop atau atap sebuah gedung dilanda gempa.
Air dalam kolam tumpah melampaui pembatas kaca. Adapun orang-orang yang berada di kolam tampak berusaha menepi, menyelamatkan diri.
Peristiwa dalam video dikaitkan dengan gempa bermagnitudo 8,7 di Semenanjung Kamchatka, Rusia pada Selasa (29/7/2025) pukul 23.24 waktu setempat atau Rabu (30/7/2025) pukul 06.24 WIB.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.
Video detik-detik gempa Rusia di kolam rooftop disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (30/7/2025):
detik detik gempa 8,7 di Rusia
Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:
Ngeri Detik detik gempa dahsyat 8,7 di Rusia Hari ini 30/07/2025
Air dalam kolam tumpah melampaui pembatas kaca. Adapun orang-orang yang berada di kolam tampak berusaha menepi, menyelamatkan diri.
Peristiwa dalam video dikaitkan dengan gempa bermagnitudo 8,7 di Semenanjung Kamchatka, Rusia pada Selasa (29/7/2025) pukul 23.24 waktu setempat atau Rabu (30/7/2025) pukul 06.24 WIB.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.
Video detik-detik gempa Rusia di kolam rooftop disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Rabu (30/7/2025):
detik detik gempa 8,7 di Rusia
Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:
Ngeri Detik detik gempa dahsyat 8,7 di Rusia Hari ini 30/07/2025
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com mengambil tangkapan layar video, lantas menelusurinya dengan metode reverse image search.
Google mengarahkan hasil pencarian ke kanal YouTube Straits Times Online dan ABC News Australia.
Keterangan unggahan menjelaskan, peristiwa dalam video merupakan gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang berpusat di Myanmar pada 28 Maret 2025.
Gempa itu juga terasa hingga Thailand. Adapun gedung yang terguncang berlokasi di Bangkok, Thailand.
Gempa bumi berkekuatan 8,7 yang berpusat di Semenanjung Kamchatka pada Selasa (29/7/2025) memicu peringatan tsunami di sejumlah negara, seperti Jepang, Alaska, Hawai, dan Guam.
Sebagaimana diwartakan Travel and Tour World, Departemen Sumber Daya Mineral Thailand menyatakan bahwa negaranya aman dari dampak gempa.
Aktivitas seismik terjadi di Pasifik Utara jaraknya cukup jauh dari garis pantai Thailand, sehingga tidak menimbulkan ancaman.
Meskipun Thailand memiliki sejarah risiko tsunami, terutama di sepanjang garis pantai Laut Andaman, gempa bumi ini tidak menimbulkan ancaman langsung.
Google mengarahkan hasil pencarian ke kanal YouTube Straits Times Online dan ABC News Australia.
Keterangan unggahan menjelaskan, peristiwa dalam video merupakan gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang berpusat di Myanmar pada 28 Maret 2025.
Gempa itu juga terasa hingga Thailand. Adapun gedung yang terguncang berlokasi di Bangkok, Thailand.
Gempa bumi berkekuatan 8,7 yang berpusat di Semenanjung Kamchatka pada Selasa (29/7/2025) memicu peringatan tsunami di sejumlah negara, seperti Jepang, Alaska, Hawai, dan Guam.
Sebagaimana diwartakan Travel and Tour World, Departemen Sumber Daya Mineral Thailand menyatakan bahwa negaranya aman dari dampak gempa.
Aktivitas seismik terjadi di Pasifik Utara jaraknya cukup jauh dari garis pantai Thailand, sehingga tidak menimbulkan ancaman.
Meskipun Thailand memiliki sejarah risiko tsunami, terutama di sepanjang garis pantai Laut Andaman, gempa bumi ini tidak menimbulkan ancaman langsung.
Kesimpulan
Video detik-detik gempa di kolam rooftop sebuah gedung di Thailand disebarkan dengan konteks keliru.
Peristiwa dalam video terjadi ketika terjadi gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang berpusat di Myanmar pada 28 Maret 2025.
Gempa di Semenanjung Kamchatka terlalu jauh dari garis pantai Thailand, sehingga tidak menimbulkan ancaman bagi negara tersebut.
Peristiwa dalam video terjadi ketika terjadi gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang berpusat di Myanmar pada 28 Maret 2025.
Gempa di Semenanjung Kamchatka terlalu jauh dari garis pantai Thailand, sehingga tidak menimbulkan ancaman bagi negara tersebut.
Rujukan
- https://www.facebook.com/dmsahmadd/videos/1680459435992389
- https://www.facebook.com/100035010167920/videos/1421060522343214/
- https://www.facebook.com/reel/1328682728853118
- https://www.youtube.com/shorts/0yWZE01_d7A
- https://www.youtube.com/shorts/Jf8tpxCBqIY
- https://www.travelandtourworld.com/news/article/thailand-remains-safe-from-tsunami-after-massive-russia-earthquake-what-travelers-need-to-know/
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-28232) Cek Fakta: Tidak Benar Daftar Lewat Link Ini Bisa Hanguskan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan
Sumber:Tanggal publish: 01/08/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran untuk menghanguskan tunggakan iuran BPJS Kesehatan, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 29 Juli 2025.
Klaim link pendaftaran untuk menghanguskan tunggakan iuran BPJS Kesehatan berupa poster digital tulisan sebagai berikut.
"Alhamdulillah yuran BPJS Kesehatan yang sudah nunggak bertahun tahun akan dihanguskan silahkan daftar bpjs kesehatan gratis secara online pendaftaran tidak dipungut biaya apapun"
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"Kabar baik dari pemerintah pusat bahwa BPJS gratis sudah di tetapkan daftarkan diri anda sekarang juga agar bisa mendapatkan BPJS kesehatan secara gratis. Daftarkan diri anda di link yang sudah kami sediakan.
#bpjsgratis
#jaminansosial
#bantuangratis
#indonesiamaju"
Dalam unggahan terdapat menu daftar, jika diklik mengarah pada link yang menapilkan halaman situs berupa formulir digital.
Berikut linknya:"https://info7-bpjs.news-terkini.com/?fbclid=IwY2xjawL5YZFleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFjWnlRRzJRNzFQTlpyZ1h2AR5LZbxMKkenpzNwehqT0ZpqLNsR6J_N9mwPLsdzOkna1_Vn8XR7CLVcWN57SQ_aem_OukjAsFbJNzb3BXp1o863Q"
Formulir tersebut meminta sejumlah data pribadi seperti nama lengkap seperti di KTP dan nomor aktif Telegram.
Benarkah klaim link pendaftaran untuk menghanguskan tunggakan iuran BPJS Kesehatan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran untuk menghanguskan tunggakan iuran BPJS Kesehatan. Sebelumya Cek Fakta Liputan6.com telah mengkonfirmasi informasi penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan dengan menghubungi Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizky Anugrah mengatakan pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis adalah hoaks dan menjadi modus penipuan.
"Berita ini hoaks dan penipuan," kata Rizky saat berbincang dengan Liputan6.com, dikutip Jumat (1/8/2025).
Menurut Rizky, BPJS Kesehatan tidak memiliki program penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis.
"Tidak ada program seperti hal tersebut," ucapnya.
Rizky pun meminta masyarakat agar berhati-hati terhadap penipuan mengatasnamakan BPJS Kesehatan.
Apabila terdapat pertanyaan dan keluhan terkait BPJS Kesehatan dapat menghubungi Care Center 165, Mobile JKN dan Pandawa (Pelayanan Melalui WA) 08118165165.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran untuk menghanguskan tunggakan iuran BPJS Kesehatan tidak benar.
Kepala Humas BPJS Kesehatan, Rizky Anugrah mengatakan pendaftaran penghapusan tunggakan BPJS Kesehatan dan iuran gratis adalah hoaks dan menjadi modus penipuan.
(GFD-2025-28231) [SALAH] Indonesia Tunjukkan Senjata Nuklirnya
Sumber: Facebook.comTanggal publish: 02/08/2025
Berita
Pada Kamis (14/7/2025) akunl Facebook “AMy NaMy” membagikan video [arsip] berisi narasi :
“Ngeri Indonesia akhirnya tunjukkan senjata nuklirnya”
Hingga Sabtu (2/7/2025) unggahan mendapatkan 41 ribu tanda suka, 2.900-an komentar, dan dibagikan ulang lebih dari 800 kali.
“Ngeri Indonesia akhirnya tunjukkan senjata nuklirnya”
Hingga Sabtu (2/7/2025) unggahan mendapatkan 41 ribu tanda suka, 2.900-an komentar, dan dibagikan ulang lebih dari 800 kali.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri tangkapan layar dari video itu lewat Google Lens. Pencarian mengarah ke video dari akun TikTok ‘ftp422’ yang diunggah Senin (7/7/2025).
Akun tersebut secara konsisten memproduksi video menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Akun tersebut secara konsisten memproduksi video menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Kesimpulan
Unggahan video berisi klaim “Indonesia tunjukkan senjata nuklirnya” merupakan konten palsu (fabricated content).
Rujukan
Halaman: 500/6916
