KOMPAS.com - Beredar video sebuah mobil berwarna merah yang diparkir di pinggir rel tertabrak oleh kereta api.
Tidak ada keterangan tentang lokasi kejadian, tetapi video tersebut dibagikan dengan narasi berbahasa Indonesia.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, konteks video tersebut perlu diperjelas.
Video mobil merah tertabrak kereta api dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (7/8/2024).
Berikut narasi yang dibagikan: Bisa-bisanya parkir mobilnya dekat rel kereta.
Video tersebut juga memuat narasi suara dalam bahasa Indonesia.
"Duh, lemas yang punya mobilnya. Lagian markirnya di pinggir rel banget," ucap narator video.
(GFD-2024-21728) [KLARIFIKASI] Video Mobil Tertabrak Kereta Api Terjadi di Vietnam, bukan Indonesia
Sumber:Tanggal publish: 09/08/2024
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran reverse image search menggunakan Google Lens, peristiwa dalam video terjadi di Vietnam, meski dibagikan dengan narasi bahasa Indonesia.
Dikutip dari media Vietnam, Tuoi Tre, insiden kereta api menabrak mobil terjadi pada 5 Juni 2024 sore di daerah 104 Co Nhue Street, Distrik Bac Tu Liem, Hanoi.
Saksi mata mengatakan, pengemudi pria memarkir mobil Hyundai berwarna merah di dekat rel kereta api dan pergi ke pasar.
Ketika kereta mendekat, dia bergegas kembali untuk memindahkan mobil, tetapi tidak sempat. Kereta menabrak mobilnya dan menyebabkan kerusakan pada bagian depan.
Menurut Kepolisian Distrik Bac Tu Liem, insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Sementara, pengemudi mobil diidentifikasi sebagai pria berinisial DTN.
Dikutip dari media Vietnam, Tuoi Tre, insiden kereta api menabrak mobil terjadi pada 5 Juni 2024 sore di daerah 104 Co Nhue Street, Distrik Bac Tu Liem, Hanoi.
Saksi mata mengatakan, pengemudi pria memarkir mobil Hyundai berwarna merah di dekat rel kereta api dan pergi ke pasar.
Ketika kereta mendekat, dia bergegas kembali untuk memindahkan mobil, tetapi tidak sempat. Kereta menabrak mobilnya dan menyebabkan kerusakan pada bagian depan.
Menurut Kepolisian Distrik Bac Tu Liem, insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Sementara, pengemudi mobil diidentifikasi sebagai pria berinisial DTN.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video mobil merah tertabrak kereta api perlu ditambahkan konteks.
Peristiwa itu terjadi di Vietnam, meski dibagikan dengan narasi berbahasa Indonesia.
Insiden kereta api menabrak mobil tersebut terjadi pada 5 Juni 2024 sore di daerah 104 Co Nhue Street, Distrik Bac Tu Liem, Hanoi.
Peristiwa itu terjadi di Vietnam, meski dibagikan dengan narasi berbahasa Indonesia.
Insiden kereta api menabrak mobil tersebut terjadi pada 5 Juni 2024 sore di daerah 104 Co Nhue Street, Distrik Bac Tu Liem, Hanoi.
Rujukan
(GFD-2024-21727) [SALAH] Merokok Dapat Menjadikan Luka Operasi pada Khitan Lebih Cepat Kering
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/06/2024
Berita
Kata orang dulu kalau habis sunat disuruh merokok biar cepet kering apakah betul? vidio 4 hari yang lalu
Hasil Cek Fakta
Merokok setelah operasi khitan tidak dianjurkan secara medis karena dapat menghambat proses penyembuhan luka jahit. Nikotin yang terdapat dalam rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah (vasoconstriction), yang mengurangi aliran darah ke area luka. Ini berarti pasokan nutrisi dan oksigen ke jaringan yang rusak berkurang, yang dapat menghambat proses penyembuhan.
Selain itu, zat-zat berbahaya dalam asap rokok, seperti karbon monoksida, juga dapat mengurangi kadar oksigen dalam darah, yang sangat dibutuhkan untuk proses penyembuhan yang efektif. Ini dapat menyebabkan penundaan dalam penyembuhan luka, termasuk luka operasi pada khitan.
Dikutip dari situs Klik Dokter, terdapat empat fase penyembuhan luka, yaitu fase hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling. Sepanjang fase penyembuhan luka tersebut, baik akibat sayatan operasi maupun tidak, kebutuhan oksigen dan kelancaran aliran darah di tempat luka sangat penting. Proses itu dibutuhkan sebagai “bahan bakar” untuk penyembuhan luka.
Sehingga, kecukupan oksigen dan aliran darah yang lancar menjadi salah satu faktor penting dalam kecepatan penyembuhan luka operasi.
Dengan demikian, klaim bahwa merokok dapat menjadikan luka operasi khitan maupun operasi yang lain lebih cepat kering, tidak benar.
Selain itu, zat-zat berbahaya dalam asap rokok, seperti karbon monoksida, juga dapat mengurangi kadar oksigen dalam darah, yang sangat dibutuhkan untuk proses penyembuhan yang efektif. Ini dapat menyebabkan penundaan dalam penyembuhan luka, termasuk luka operasi pada khitan.
Dikutip dari situs Klik Dokter, terdapat empat fase penyembuhan luka, yaitu fase hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling. Sepanjang fase penyembuhan luka tersebut, baik akibat sayatan operasi maupun tidak, kebutuhan oksigen dan kelancaran aliran darah di tempat luka sangat penting. Proses itu dibutuhkan sebagai “bahan bakar” untuk penyembuhan luka.
Sehingga, kecukupan oksigen dan aliran darah yang lancar menjadi salah satu faktor penting dalam kecepatan penyembuhan luka operasi.
Dengan demikian, klaim bahwa merokok dapat menjadikan luka operasi khitan maupun operasi yang lain lebih cepat kering, tidak benar.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Vinanda (Relawan Mafindo)
Faktanya, merokok telah terbukti mengganggu proses penyembuhan luka. Nikotin dalam rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah (vasoconstriction), yang dapat mengurangi aliran darah ke area luka. Ini berarti pasokan nutrisi dan oksigen ke jaringan yang rusak berkurang, sehingga dapat menghambat proses penyembuhan. Selengkapnya di bagian penjelasan.
Faktanya, merokok telah terbukti mengganggu proses penyembuhan luka. Nikotin dalam rokok dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah (vasoconstriction), yang dapat mengurangi aliran darah ke area luka. Ini berarti pasokan nutrisi dan oksigen ke jaringan yang rusak berkurang, sehingga dapat menghambat proses penyembuhan. Selengkapnya di bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2024-21726) [SALAH] Rokok Kretek Lebih Aman daripada Rokok Putih
Sumber: facebook.comTanggal publish: 04/06/2024
Berita
Rokok Indonesia (bukan rokok putihan) (red: rokok kretek) itu sebenarnya tidak berbahaya seperti rokok putihan, dan tulisan merokok dapat menyebabkan … dst. itu hanya berlaku untuk rokok putihan, karena rokok Indonesia itu racikannya sudah mengandung ramuan yg menetralisir tar, nikotin. Adapun tulisan itu terus menerus ditulis dan dipropagandakan tujuannya adl agar rokok Indonesia tdk laku lalu pabriknya dijual ke Amerika. sehingga yg kaya nantinya kaum kapitalis asal amerika. dan sekarang pun mulai banyak pabrik yg diakuisisi oleh philip morris, dkk. salah satu dokter ditanya kenapa dia melarang pasiennya merokok, lalu dia mentok tdk bisa menjawab secara ilmiah, ujung2nya dia berkata, ini udah suruhan dari atasan saya.
Hasil Cek Fakta
Beredar isu yang menyatakan bahwa rokok yang katanya disebut rokok Indonesia (rokok kretek) lebih aman daripada rokok putih. Terdapat dua fakta dalam isu ini. Fakta pertama, rokok bukan merupakan produk asli Indonesia. Fakta kedua, rokok kretek yang mengandung cengkeh sama bahayanya dengan rokok putih.
Rokok kretek dan rokok putih merupakan sama-sama produk rokok konvensional yang mengandung nikotin, sehingga mengakibatkan efek adiksi (kecanduan). Asap yang dihasilkan dari kedua jenis rokok tersebut tetap sama yaitu mengandung lebih dari tujuh ribu zat kimia berbahaya penyebab berbagai macam penyakit. Di antaranya penyakit kanker, penyakit pada paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan lain sebagainya.
American Cancer Society menyatakan bahwa rokok kretek kerap dikaitkan dengan beragam permasalahan di paru-paru seperti rendahnya kadar oksigen, penumpukan cairan, hingga peradangan.
Dalam hal ini, Kemenkes RI telah mengidentifikasi zat berbahaya yang terkandung pada rokok kretek. Misalnya, asap rokok kretek mengandung senyawa toksik, mutagenik, dan karsinogenik. Selain itu, rokok kretek menghasilkan lebih banyak nikotin, tar, dan karbon monoksida yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit lambung, dan penyakit liver.
Dengan demikian, klaim bahwa rokok kretek lebih aman daripada rokok putih, tidak benar.
Rokok kretek dan rokok putih merupakan sama-sama produk rokok konvensional yang mengandung nikotin, sehingga mengakibatkan efek adiksi (kecanduan). Asap yang dihasilkan dari kedua jenis rokok tersebut tetap sama yaitu mengandung lebih dari tujuh ribu zat kimia berbahaya penyebab berbagai macam penyakit. Di antaranya penyakit kanker, penyakit pada paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan lain sebagainya.
American Cancer Society menyatakan bahwa rokok kretek kerap dikaitkan dengan beragam permasalahan di paru-paru seperti rendahnya kadar oksigen, penumpukan cairan, hingga peradangan.
Dalam hal ini, Kemenkes RI telah mengidentifikasi zat berbahaya yang terkandung pada rokok kretek. Misalnya, asap rokok kretek mengandung senyawa toksik, mutagenik, dan karsinogenik. Selain itu, rokok kretek menghasilkan lebih banyak nikotin, tar, dan karbon monoksida yang dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit lambung, dan penyakit liver.
Dengan demikian, klaim bahwa rokok kretek lebih aman daripada rokok putih, tidak benar.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Vinanda (Relawan Mafindo)
Faktanya, Kemenkes RI sendiri telah mengidentifikasi zat berbahaya yang ada pada rokok kretek. Asap dari rokok tersebut mengandung setidaknya tujuh ribu senyawa yang bersifat toksik (racun), mutagenik (pemicu perubahan kromosom), dan karsinogenik (pemicu kanker). Selengkapnya di bagian penjelasan.
Faktanya, Kemenkes RI sendiri telah mengidentifikasi zat berbahaya yang ada pada rokok kretek. Asap dari rokok tersebut mengandung setidaknya tujuh ribu senyawa yang bersifat toksik (racun), mutagenik (pemicu perubahan kromosom), dan karsinogenik (pemicu kanker). Selengkapnya di bagian penjelasan.
Rujukan
(GFD-2024-21725) [SALAH] Merokok Mencegah Parkinson, Jantung, Asma, TBC, dan Obesitas
Sumber: twitter.comTanggal publish: 13/06/2024
Berita
5 manfaat rokok & kepasrahan perokok…
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelitian Diana A. M. Hattu berjudul Hubungan Merokok dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUD Prof. DR. W. Z. Johannes Kupang membuktikan hubungan antara intensitas merokok dengan penyakit jantung koroner. Semakin banyak rokok yang dikonsumsi maka semakin banyak carbon monoksida yang masuk dalam tubuh. Sehingga terjadi endapan lemak dalam pembuluh darah meningkat yang menyebabkan pasokan oksigen ke dalam jantung berkurang mengakibatkan penyakit jantung koroner.
Dalam penelitian yang dipublikasikan Timorese Journal of Public Health menyebutkan semakin lama perokok maka semakin besar risiko terkena penyakit jantung koroner. Paparan kimia dari asap rokok menyebabkan sel mengalami iritasi bahkan peradangan, sehingga meminimalkan sel tubuh diperbaiki dan disembuhkan.
Berdasarkan Global TB Report 2023, merokok menjadi faktor risiko Tuberkulosis (TBC) kedua di Indonesia setelah malnutrisi. Penelitian menyebutkan perokok berisiko 73 persen lebih tinggi terinfeksi TBC dan berpotensi dua kali lipat mengembangkan TBC aktif dibandingkan orang yang tidak merokok.
Disadur dari laman tbindonesia.or.id disebutkan asap rokok menurunkan sistem kekebalan tubuh terutama pertahanan di saluran pernapasan, sehingga lebih mudah terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC.
Kementerian Kesehatan di laman resminya menyebutkan perokok pasif berisiko 4,5 kali lebih besar terkena TBC dibanding dengan orang yang tidak terpapar asap rokok. Kandungan zat berbahaya dalam rokok mengganggu sistem kekebalan tubuh. Asap rokok juga melumpuhkan silia yakni organel sel yang berfungsi sebagai alat bantu menggerakkan benda asing, seperti kuman, bakteri, dan virus keluar dari saluran pernapasan.
Tim dokter Kelompok Staf Medis Neurologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik menganjurkan untuk mencegah penyakit parkinson agar menjauhi kebiasaan merokok dan minum alkohol. Serta mula mengonsumsi antioksidan seperti vitamin E, suplemen multivitamin, minyak ikan, sayuran dan buah-buahan.
Literature Review Nurlatifah dari Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat berjudul Hubungan Paparan Asap Rokok dengan Tingkat Kontrol Asma pada Penderita Asma menyebutkan asap rokok memicu asma karena asap rokok mengandung bahan kimia yang menyebabkan peradangan saluran napas. Semakin sering pasien asma terpapar asap rokok maka semakin meningkatkan kejadian eksaserbasi sehingga berdampak penurunan Asthma Control Test (ACT).
Penelitian Monica Tri Irianto dari Program Farmasi Universitas Sanata Dharma menunjukkan merokok tidak mempunyai hubungan antara status merokok dengan obesitas. Hubungan antara derajat perokok dan obesitas dapat dikaitkan dengan adanya nikotin dalam rokok. Semakin tinggi tingkat konsumsi rokok, aktivitas fisik rendah, rendah konsumsi buah dan sayuran dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan akumulasi lemak, obesitas sentral, dan resistensi insulin.
Dalam penelitian yang dipublikasikan Timorese Journal of Public Health menyebutkan semakin lama perokok maka semakin besar risiko terkena penyakit jantung koroner. Paparan kimia dari asap rokok menyebabkan sel mengalami iritasi bahkan peradangan, sehingga meminimalkan sel tubuh diperbaiki dan disembuhkan.
Berdasarkan Global TB Report 2023, merokok menjadi faktor risiko Tuberkulosis (TBC) kedua di Indonesia setelah malnutrisi. Penelitian menyebutkan perokok berisiko 73 persen lebih tinggi terinfeksi TBC dan berpotensi dua kali lipat mengembangkan TBC aktif dibandingkan orang yang tidak merokok.
Disadur dari laman tbindonesia.or.id disebutkan asap rokok menurunkan sistem kekebalan tubuh terutama pertahanan di saluran pernapasan, sehingga lebih mudah terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC.
Kementerian Kesehatan di laman resminya menyebutkan perokok pasif berisiko 4,5 kali lebih besar terkena TBC dibanding dengan orang yang tidak terpapar asap rokok. Kandungan zat berbahaya dalam rokok mengganggu sistem kekebalan tubuh. Asap rokok juga melumpuhkan silia yakni organel sel yang berfungsi sebagai alat bantu menggerakkan benda asing, seperti kuman, bakteri, dan virus keluar dari saluran pernapasan.
Tim dokter Kelompok Staf Medis Neurologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik menganjurkan untuk mencegah penyakit parkinson agar menjauhi kebiasaan merokok dan minum alkohol. Serta mula mengonsumsi antioksidan seperti vitamin E, suplemen multivitamin, minyak ikan, sayuran dan buah-buahan.
Literature Review Nurlatifah dari Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat berjudul Hubungan Paparan Asap Rokok dengan Tingkat Kontrol Asma pada Penderita Asma menyebutkan asap rokok memicu asma karena asap rokok mengandung bahan kimia yang menyebabkan peradangan saluran napas. Semakin sering pasien asma terpapar asap rokok maka semakin meningkatkan kejadian eksaserbasi sehingga berdampak penurunan Asthma Control Test (ACT).
Penelitian Monica Tri Irianto dari Program Farmasi Universitas Sanata Dharma menunjukkan merokok tidak mempunyai hubungan antara status merokok dengan obesitas. Hubungan antara derajat perokok dan obesitas dapat dikaitkan dengan adanya nikotin dalam rokok. Semakin tinggi tingkat konsumsi rokok, aktivitas fisik rendah, rendah konsumsi buah dan sayuran dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan akumulasi lemak, obesitas sentral, dan resistensi insulin.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Vinanda (Relawan Mafindo)
Informasi yang menyesatkan Faktanya, merokok terbukti mengakibatkan penyakit jantung koroner, asap rokok menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC. Asap rokok juga memicu asma, status merokok tak memiliki hubungan dengan obesitas.
Informasi yang menyesatkan Faktanya, merokok terbukti mengakibatkan penyakit jantung koroner, asap rokok menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga mudah terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC. Asap rokok juga memicu asma, status merokok tak memiliki hubungan dengan obesitas.
Rujukan
- https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/TJPH/article/download/2143/1609/
- https://p2ptm.kemkes.go.id/informasi-p2ptm/rokok-tbc-pengendalian-konsumsi-rokok-adalah-salah-satu-strategi-eliminasi-tuberkulosis
- https://tbindonesia.or.id/perokok-mudah-terkena-tbc-bagaimana-pencegahannya/
- https://rsham.co.id/berita/rsup-ham-peringati-hari-parkinson-sedunia-dengan-penyuluhan-kesehatan.html
- https://ppds.pulmo.ulm.ac.id/wp-content/uploads/2022/09/18.-Literature-Review-Hubungan-Paparan-Asap-Rokok-dengan-Tingkat-Kontrol-Asma-pada-Penderita-Asma.pdf
- https://core.ac.uk/download/pdf/45365710.pdf
- https://turnbackhoax.id/2024/05/07/salah-lima-manfaat-merokok/
Halaman: 500/5304