KOMPAS.com - Teori konspirasi mengenai orang yang sudah mendapat vaksin Covid-19 akan terdeteksi di aplikasi berbasis bluetooth kembali beredar di media sosial pada Mei 2025.
Seorang pengguna media sosial menyebarkan aplikasi cek BLE untuk melihat jaringan bluetooth dari orang-orang yang telah divaksin.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau merupakan hoaks.
Infomrasi mengenai aplikasi cek bluetooth pada orang yang sudah divaksin disebarkan oleh akun Facebook ini pada Jumat (16/5/2025). Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulis:
Silakan klik ini, yang mau aplikasi cek BLE orang yang divaksin dengan lebih akurat yang tertulisnya "vaccinated" :
https://bluetooth-smart-discover.id.uptodown.com/.../down...https://com-microchip-bluetoothsmartdiscover.id.aptoide.c...
Download dan install di HP anda, aplikasi bisa diaktifkan mode offline pesawat tanpa perlu sinyal HP atau wifi aktif hanya perlu aktifkan bluetooth nya,
Silakan bagi yang sudah divaksin covid atau orang yang anda kenal sudah divaksin covid cek dengan aplikasi BLE smartdiscover
(GFD-2025-27046) [HOAKS] Aplikasi Cek Bluetooth Mendeteksi Orang yang Sudah Divaksin
Sumber:Tanggal publish: 19/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Tautan yang disebarkan pengguna Facebook merupakan aplikasi Bluetooth Smart Discover yang dikembangkan oleh Microchip Technology Inc.
Aplikasi tersebut dapat mengintegrasikan perangkat Bluetooth Low Energy (BLE), sehingga dapat memindai perangkat mana saja yang terhubung atau memiliki bluetooth.
Setelah terhubung, aplikasi akan memunculkan sinyal dan kode periferal dari perangkat bluetooth.
Kendati demikian, tidak benar bluetooth yang terdeteksi melalui aplikasi tersebut berasal dari orang-orang yang divaksin.
Ada banyak benda di sekitar kita yang memanfaatkan teknologi bluetooth. Mulai dari ponsel, speaker, mouse, kontroler gim, keyboard, laptop, smartwatch, headset, dan sebagainya.
Teori konspirasi mengenai orang yang telah mendapat vaksin Covid-19 terhubung dengan Bluetooth merupakan hoaks berulang.
Tim Cek Fakta Kompas.com telah membantah konspirasi itu sejak 2021. Seperti diwartakan di sini, di sini, di sini, dan di sini.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memastikan tidak ada bluetooth dalam kandungan vaksin Covid-19.
Selain itu, vaksin Covid-19 yang didistribusikan di seluruh dunia, seperti Pfizer, AstraZeneca, dan Sinovac tidak mengandung BLE.
Daftar bahan yang terkandung dalam vaksin Covid-19 dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.
Aplikasi tersebut dapat mengintegrasikan perangkat Bluetooth Low Energy (BLE), sehingga dapat memindai perangkat mana saja yang terhubung atau memiliki bluetooth.
Setelah terhubung, aplikasi akan memunculkan sinyal dan kode periferal dari perangkat bluetooth.
Kendati demikian, tidak benar bluetooth yang terdeteksi melalui aplikasi tersebut berasal dari orang-orang yang divaksin.
Ada banyak benda di sekitar kita yang memanfaatkan teknologi bluetooth. Mulai dari ponsel, speaker, mouse, kontroler gim, keyboard, laptop, smartwatch, headset, dan sebagainya.
Teori konspirasi mengenai orang yang telah mendapat vaksin Covid-19 terhubung dengan Bluetooth merupakan hoaks berulang.
Tim Cek Fakta Kompas.com telah membantah konspirasi itu sejak 2021. Seperti diwartakan di sini, di sini, di sini, dan di sini.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi memastikan tidak ada bluetooth dalam kandungan vaksin Covid-19.
Selain itu, vaksin Covid-19 yang didistribusikan di seluruh dunia, seperti Pfizer, AstraZeneca, dan Sinovac tidak mengandung BLE.
Daftar bahan yang terkandung dalam vaksin Covid-19 dapat dilihat di sini, di sini, dan di sini.
Kesimpulan
Narasi mengenai aplikasi cek bluetooth pada orang yang sudah divaksin merupakan hoaks.
Perangkat bluetooth yang terdeteksi di aplikasi Bluetooth Smart Discover bukan berasal dari orang yang telah divaksin, melainkan benda-benda sekitar yang memakai teknologi tersebut.
Itu adalah teori konspirasi berulang yang muncul sejak pandemi Covid-19. Tidak ada kandungan BLE dalam vaksin Covid-19 yang didistribusikan di seluruh dunia.
Perangkat bluetooth yang terdeteksi di aplikasi Bluetooth Smart Discover bukan berasal dari orang yang telah divaksin, melainkan benda-benda sekitar yang memakai teknologi tersebut.
Itu adalah teori konspirasi berulang yang muncul sejak pandemi Covid-19. Tidak ada kandungan BLE dalam vaksin Covid-19 yang didistribusikan di seluruh dunia.
Rujukan
- https://www.facebook.com/jefri.papahnya.aqiela/posts/pfbid02U5trLwTZ148No3FZcLP8kKj2Lyfpoz76LmcqBijaYgRbYmQJwUtPhqJu8kT27nu7l
- https://ghostarchive.org/archive/kYUlm
- https://bluetooth-smart-discover.en.uptodown.com/android
- https://www.bluetooth.com/learn-about-bluetooth/tech-overview/
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/17/170300765/-hoaks-orang-yang-sudah-divaksin-memiliki-gelombang-bluetooth?page=all
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/08/11/113000665/hoaks-vaksin-membuat-tubuh-terkoneksi-dengan-bluetooth-5g
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/24/093000365/hoaks-setelah-divaksin-tubuh-mengandung-bluetooth-dan-bisa-dilacak?page=all
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/08/24/183000382/-hoaks-bluetooth-terdeteksi-pada-orang-yang-sudah-divaksin?page=all
- https://portal.ct.gov/-/media/coronavirus/community_resources/vaccinations/print-materials/fact-sheets/ingredients_english.pdf
- https://www.gov.uk/government/publications/regulatory-approval-of-covid-19-vaccine-astrazeneca/information-for-uk-recipients-on-covid-19-vaccine-astrazeneca#eel-decline
- https://www.who.int/docs/librariesprovider2/default-document-library/sinovac-quick-guide-covid-19-eng.pdf?sfvrsn=206aab7b_6&download=true
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27045) [HOAKS] Video Pilot Perempuan India Ditangkap oleh Pihak Pakistan
Sumber:Tanggal publish: 19/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah video menampilkan sorang pilot perempuan asal India yang diklaim telah ditangkap oleh pihak Pakistan, beredar di media sosial pada pertengahan Mei 2025.
Narasi yang beredar menyebutkan, pilot itu akan diinterogasi untuk memberikan informasi terkait pertahanan India.
Video beredar di tengah konflik antara India dan Pakistan, yang semakin memuncak pada Rabu, 7 Mei 2025.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.
Informasi mengenai seorang pilot perempuan India ditangkap oleh pihak Pakistan disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (10/5/2025):
Salah satu pilot wanita India ditangkap oleh Pakistan.
Dengan begini lengkap sudah kekalahan awal untuk India, karena dalam perang jika pilot yang ditangkap maka dia akan 'dipaksa' supaya memberikan informasi terkait pangkalannya dan bagaimana sistem pertahanannya.
Narasi yang beredar menyebutkan, pilot itu akan diinterogasi untuk memberikan informasi terkait pertahanan India.
Video beredar di tengah konflik antara India dan Pakistan, yang semakin memuncak pada Rabu, 7 Mei 2025.
Namun setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu disebarkan dengan konteks keliru.
Informasi mengenai seorang pilot perempuan India ditangkap oleh pihak Pakistan disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Sabtu (10/5/2025):
Salah satu pilot wanita India ditangkap oleh Pakistan.
Dengan begini lengkap sudah kekalahan awal untuk India, karena dalam perang jika pilot yang ditangkap maka dia akan 'dipaksa' supaya memberikan informasi terkait pangkalannya dan bagaimana sistem pertahanannya.
Hasil Cek Fakta
Biro Pers India atau PIB membantah narasi mengenai pilot asal India yang ditangkap oleh pihak Pakistan.
Melalui akun Instagram dan X resminya, PIB memastikan tidak ada pilot perempuan India yang ditangkap.
Klip yang beredar belum dapat diidentifikasi lokasi persisnya. Namun, narasi mengenai penangkapan pilot India dipastikan tidak benar.
Sejak Operasi Sindoor yang diluncurkan India pada Rabu, 7 Mei 2025, media sosial dibanjiri gelombang informasi keliru.
Sebelumnya, beredar informasi keliru mengenai pilot perempuan asal India bernama Shivani Singh.
Komandan Skuadron Shivangi Singh memegang rekor bersejarah sebagai perempuan pertama India yang menerbangkan jet tempur Rafale buatan Prancis.
Dilansir First Post, ia merupakan bagian dari Skuadron Golden Arrows Angkatan Udara India yang bergengsi, yang bermarkas di Ambala, Punjab.
Kendati demikian, informasi penangkapannya oleh pihak Pakistan dipastikan tidak benar.
Bantahan mengenai penangkapan Shivangi Singh juga diwartakan oleh Reuters, Times of India, Hindustan Times, dan Boom Live.
Melalui akun Instagram dan X resminya, PIB memastikan tidak ada pilot perempuan India yang ditangkap.
Klip yang beredar belum dapat diidentifikasi lokasi persisnya. Namun, narasi mengenai penangkapan pilot India dipastikan tidak benar.
Sejak Operasi Sindoor yang diluncurkan India pada Rabu, 7 Mei 2025, media sosial dibanjiri gelombang informasi keliru.
Sebelumnya, beredar informasi keliru mengenai pilot perempuan asal India bernama Shivani Singh.
Komandan Skuadron Shivangi Singh memegang rekor bersejarah sebagai perempuan pertama India yang menerbangkan jet tempur Rafale buatan Prancis.
Dilansir First Post, ia merupakan bagian dari Skuadron Golden Arrows Angkatan Udara India yang bergengsi, yang bermarkas di Ambala, Punjab.
Kendati demikian, informasi penangkapannya oleh pihak Pakistan dipastikan tidak benar.
Bantahan mengenai penangkapan Shivangi Singh juga diwartakan oleh Reuters, Times of India, Hindustan Times, dan Boom Live.
Kesimpulan
Narasi mengenai pilot perempuan India ditangkap oleh pihak Pakistan merupakan informasi keliru.
Tidak ada penangkapan pilot perempuan asal India Shivangi Singh. Biro Pers India memastikan tidak ada pilot perempuan asal India yang tertangkap pada Mei 2025.
Tidak ada penangkapan pilot perempuan asal India Shivangi Singh. Biro Pers India memastikan tidak ada pilot perempuan asal India yang tertangkap pada Mei 2025.
Rujukan
- https://www.facebook.com/Maelisma2/videos/1041799551163882/
- https://www.facebook.com/reel/1655124835371030
- https://www.facebook.com/reel/1620410988557666
- https://www.facebook.com/reel/1221872189659043
- https://www.instagram.com/p/DJdX17lpkvk/
- https://x.com/PIBFactCheck/status/1921053036698341388
- https://www.firstpost.com/explainers/iaf-female-pilot-shivangi-singh-capture-pakistan-india-tensions-rafale-jet-pib-13887309.html
- https://www.reuters.com/fact-check/old-image-female-pilot-mislabeled-pakistani-captive-2025-2025-05-15/
- https://timesofindia.indiatimes.com/india/fake-govt-debunks-claims-of-indian-female-air-force-pilot-shivani-singh-captured-in-pakistan/articleshow/121053492.cms
- https://www.hindustantimes.com/india-news/centre-refutes-claim-that-indian-female-pilot-has-been-captured-by-pakistan-101746860325900.html?_x_tr_hist=true
- https://www.boomlive.in/fact-check/fake-news-indian-airforce-pilot-shivangi-singh-rafale-captured-pakistan-india-conflict-factcheck-28526
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27044) Keliru: Narasi 47 Ribu Anak India Lumpuh karena Vaksin Bill Gates
Sumber:Tanggal publish: 19/05/2025
Berita
SEBUAH unggahan X [arsip] menyebarkan informasi tentang 47 ribu anak di India yang lumpuh akibat vaksin. Vaksin tersebut diklaim didanai pendiri raksasa teknologi Microsoft, Bill Gates.
Konten itu disertai kolase konten yang memperlihatkan saat Gates ditimpuk dengan kue pie, saat Ia meneteskan vaksin oral ke seorang anak, dan foto anak mengalami polio. Konten itu disertai tangkapan layar artikel tentang 47 ribu anak India yang cacat permanen sebagai dampak langsung vaksin dari Bill Gates.
Benarkah ada 47 ribu anak di India yang lumpuh akibat vaksinasi anti-polio yang dibiayai Bill Gates?
Konten itu disertai kolase konten yang memperlihatkan saat Gates ditimpuk dengan kue pie, saat Ia meneteskan vaksin oral ke seorang anak, dan foto anak mengalami polio. Konten itu disertai tangkapan layar artikel tentang 47 ribu anak India yang cacat permanen sebagai dampak langsung vaksin dari Bill Gates.
Benarkah ada 47 ribu anak di India yang lumpuh akibat vaksinasi anti-polio yang dibiayai Bill Gates?
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Tempo memverifikasi klaim itu dengan membandingkannya pada informasi-informasi yang terverifikasi. Sementara verifikasi gambar dan video, ditelusuri menggunakan mesin pencarian gambar terbalik dari Google. Hasilnya, baik foto dan narasi klaim tidak akurat.
Foto remaja perempuan yang mengidap polio dalam konten yang beredar, sesungguhnya adalah salah satu gadis di Pakistan, salah satu negara endemik polio.
Foto yang sama pernah ditayangkan portal berita Beritasatu.com. Dengan demikian, foto ini tidak merujuk remaja polio di India.
Sementara foto Gates, sesungguhnya adalah karya fotografer Jeff Christensen yang tayang di Getty Images. Saat itu, Gates sedang memberikan vaksin polio jenis oral pada Nikunj Kumar, 5 tahun, di klinik NDMC Maternal & Child Health Chanakyapuri, New Delhi, India, pada 14 September 2000.
Kegiatan itu adalah bagian dari dua program hibah Bill & Melinda Gates Foundation yang nilai totalnya 30 juta USD, sebagai bantuan untuk anak-anak dan pelajar di India. Tidak ada bukti yang mendukung klaim kegiatan itu menimbulkan kelumpuhan di India.
Video saat Gates dilempar kue pie itu terjadi di Belgia tahun 1998 dan diberitakan sejumlah media, termasuk New York Daily News. Peristiwa tersebut tidak terkait dengan vaksinasi polio di India. Pelaku pelemparan, Noel Godin, tidak menyebut serangannya pada Bill Gates saat itu karena vaksinasi polio di India, sebagaimana wawancaranya dengan Firstmonday.org.
Kelumpuhan Tidak Disebabkan oleh Vaksin Polio
Klaim mengenai 47 ribu anak di India lumpuh karena vaksin polio, bermula dari makalah yang diterbitkan dalam Indian Journal of Medical Ethics pada tahun 2012. Data itu kemudian dirujuk oleh Jacob Puliyel dan timnya yang terbit di Environmental Research and Public Health edisi 15 Agustus 2018.
Data itu yang kemudian dicuplik oleh akun-akun antivaksin dengan tidak tepat tanpa menyertakan konteks dari makalah.
Pada alinea tujuh bagian pendahuluan, makalah tersebut mengutip data bahwa pada tahun 2011, tercatat ada tambahan 47.500 anak yang mengalami Kelumpuhan Layuh Akut Non-Polio (NPAFP). Ini adalah kondisi medis di mana seseorang –biasanya anak-anak, mengalami kelumpuhan mendadak dan lemas pada otot, tetapi bukan disebabkan oleh virus polio. Angka ini dinilai jauh melebihi tingkat NPAFP yang diasumsikan yaitu 2 per 100.000.
Namun dalam makalah itu tidak menjelaskan bukti-bukti ilmiah bagaimana vaksin polio menyebabkan NPAFP. Dalam kesimpulannya, penulis mengakui pemberantasan polio telah berhasil secara drastis mengurangi penyebaran penyakit ini secara global, yang dicapai melalui penggunaan imunisasi oral. Namun dia menduga, frekuensi pemberian imunisasi polio massal memiliki hubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kejadian NPAFP. Penulis tidak menjelaskan bagaimana hubungan itu bisa terjadi.
Organisasi pemeriksa fakta Prancis, AFP, menulis pada 2020, studi tersebut mendapat kritik atas metodologinya sebab memasukkan gejala NPAFP pada anak berusia antara lima hingga 15 tahun. Padahal vaksin polio oral hanya diberikan kepada anak-anak di bawah usia lima tahun.
Menurut Institut Nasional Penyakit Menular Afrika Selatan (NICD), NPAFP bisa disebabkan oleh selain virus polio. “Di tempat-tempat di mana polio telah diberantas, semua kasus kelumpuhan seharusnya disebabkan oleh penyebab selain polio,” demikian pernyataan dari NICD.
Kepada AFP, Yayasan Bill dan Melinda Gates saat itu menyatakan, NPAFP bisa disebabkan oleh faktor lain. Sindrom Guillain-Barré merupakan salah satu penyebab utama kelumpuhan tersebut. “Polio hanyalah salah satu penyebab seorang anak dapat mengalami AFP,” keterangan mereka dalam sebuah email pada 11 Mei 2020 pada AFP.
India Today, mengutip laporan berita BBC, menjelaskan, virus dan bakteri lain juga turut berkontribusi terhadap peningkatan tajam kasus kelumpuhan layuh akut di India.
Menurut Pemerintah India, perjuangan melawan polio dilakukan sejak tahun 1995, dengan meluncurkan Program Imunisasi Pulse Polio. Kampanye ini menggunakan strategi vaksin polio oral (OPV), menjangkau lebih dari 1 juta anak, dan memastikan bahwa setiap anak di bawah usia lima tahun divaksinasi. Model kampanye ini kemudian diperluas ke seluruh wilayah India secara nasional. India berhasil bebas dari polio pada 2004, setelah sebelumnya memiliki 200 ribu angka polio secara nasional.
Foto remaja perempuan yang mengidap polio dalam konten yang beredar, sesungguhnya adalah salah satu gadis di Pakistan, salah satu negara endemik polio.
Foto yang sama pernah ditayangkan portal berita Beritasatu.com. Dengan demikian, foto ini tidak merujuk remaja polio di India.
Sementara foto Gates, sesungguhnya adalah karya fotografer Jeff Christensen yang tayang di Getty Images. Saat itu, Gates sedang memberikan vaksin polio jenis oral pada Nikunj Kumar, 5 tahun, di klinik NDMC Maternal & Child Health Chanakyapuri, New Delhi, India, pada 14 September 2000.
Kegiatan itu adalah bagian dari dua program hibah Bill & Melinda Gates Foundation yang nilai totalnya 30 juta USD, sebagai bantuan untuk anak-anak dan pelajar di India. Tidak ada bukti yang mendukung klaim kegiatan itu menimbulkan kelumpuhan di India.
Video saat Gates dilempar kue pie itu terjadi di Belgia tahun 1998 dan diberitakan sejumlah media, termasuk New York Daily News. Peristiwa tersebut tidak terkait dengan vaksinasi polio di India. Pelaku pelemparan, Noel Godin, tidak menyebut serangannya pada Bill Gates saat itu karena vaksinasi polio di India, sebagaimana wawancaranya dengan Firstmonday.org.
Kelumpuhan Tidak Disebabkan oleh Vaksin Polio
Klaim mengenai 47 ribu anak di India lumpuh karena vaksin polio, bermula dari makalah yang diterbitkan dalam Indian Journal of Medical Ethics pada tahun 2012. Data itu kemudian dirujuk oleh Jacob Puliyel dan timnya yang terbit di Environmental Research and Public Health edisi 15 Agustus 2018.
Data itu yang kemudian dicuplik oleh akun-akun antivaksin dengan tidak tepat tanpa menyertakan konteks dari makalah.
Pada alinea tujuh bagian pendahuluan, makalah tersebut mengutip data bahwa pada tahun 2011, tercatat ada tambahan 47.500 anak yang mengalami Kelumpuhan Layuh Akut Non-Polio (NPAFP). Ini adalah kondisi medis di mana seseorang –biasanya anak-anak, mengalami kelumpuhan mendadak dan lemas pada otot, tetapi bukan disebabkan oleh virus polio. Angka ini dinilai jauh melebihi tingkat NPAFP yang diasumsikan yaitu 2 per 100.000.
Namun dalam makalah itu tidak menjelaskan bukti-bukti ilmiah bagaimana vaksin polio menyebabkan NPAFP. Dalam kesimpulannya, penulis mengakui pemberantasan polio telah berhasil secara drastis mengurangi penyebaran penyakit ini secara global, yang dicapai melalui penggunaan imunisasi oral. Namun dia menduga, frekuensi pemberian imunisasi polio massal memiliki hubungan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kejadian NPAFP. Penulis tidak menjelaskan bagaimana hubungan itu bisa terjadi.
Organisasi pemeriksa fakta Prancis, AFP, menulis pada 2020, studi tersebut mendapat kritik atas metodologinya sebab memasukkan gejala NPAFP pada anak berusia antara lima hingga 15 tahun. Padahal vaksin polio oral hanya diberikan kepada anak-anak di bawah usia lima tahun.
Menurut Institut Nasional Penyakit Menular Afrika Selatan (NICD), NPAFP bisa disebabkan oleh selain virus polio. “Di tempat-tempat di mana polio telah diberantas, semua kasus kelumpuhan seharusnya disebabkan oleh penyebab selain polio,” demikian pernyataan dari NICD.
Kepada AFP, Yayasan Bill dan Melinda Gates saat itu menyatakan, NPAFP bisa disebabkan oleh faktor lain. Sindrom Guillain-Barré merupakan salah satu penyebab utama kelumpuhan tersebut. “Polio hanyalah salah satu penyebab seorang anak dapat mengalami AFP,” keterangan mereka dalam sebuah email pada 11 Mei 2020 pada AFP.
India Today, mengutip laporan berita BBC, menjelaskan, virus dan bakteri lain juga turut berkontribusi terhadap peningkatan tajam kasus kelumpuhan layuh akut di India.
Menurut Pemerintah India, perjuangan melawan polio dilakukan sejak tahun 1995, dengan meluncurkan Program Imunisasi Pulse Polio. Kampanye ini menggunakan strategi vaksin polio oral (OPV), menjangkau lebih dari 1 juta anak, dan memastikan bahwa setiap anak di bawah usia lima tahun divaksinasi. Model kampanye ini kemudian diperluas ke seluruh wilayah India secara nasional. India berhasil bebas dari polio pada 2004, setelah sebelumnya memiliki 200 ribu angka polio secara nasional.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan terdapat 47 ribu anak di India mengalami lumpuh setelah vaksinasi polio yang didukung Bill Gates adalah klaim yang keliru.
Rujukan
- https://x.com/MamanPiyul/status/1920456928863351155/photo/1
- https://mvau.lt/media/2ea7046d-69fc-4bd6-bda4-6b102c08137d
- https://www.beritasatu.com/news/145317/polio-serang-pakistan-akibat-taliban-larang-imunisasi
- https://www.gettyimages.com/detail/news-photo/microsoft-chariman-bill-gates-co-founder-of-the-bill-news-photo/731795
- https://www.nydailynews.com/2016/02/03/gates-gets-pied-bill-gates-gets-hit-with-a-pie-in-the-face-while-in-brussels-in-1998/
- https://firstmonday.org/ojs/index.php/fm/article/view/602/523
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC6121585/
- https://factcheck.afp.com/gates-foundation-targeted-misleading-claims-about-india-polio-vaccine-campaign
- https://www.indiatoday.in/fact-check/story/conspiracy-theory-bill-gates-backed-polio-vaccine-disabled-kids-1707666-2020-08-04
- https://www.pib.gov.in/PressReleasePage.aspx?PRID=2074630
(GFD-2025-27043) Keliru: Video yang Diklaim Aksi Pilot Wanita Pakistan Jatuhkan Jet Tempur Rafale India
Sumber:Tanggal publish: 19/05/2025
Berita
SEBUAH video beredar di Instagram dan Threads [arsip] pada 13 Mei 2025, memuat klaim tentang pilot wanita Pakistan yang berhasil menjatuhkan pesawat militer India.
Video itu memperlihatkan pesawat perang yang bermanuver memutar sambil menebarkan suar atau flare pengalih rudal musuh. Pilot wanita Pakistan itu disebut bernama Ayesha Farooq yang terlihat mengenakan kerudung hijau saat menembak jatuh jet Rafale milik India. “Ayesha Farooq: pilot jet tempur Pakistan yang menghantam jatuh 5 jet tempur milik India,” narasi yang disebarkan.
Namun, benarkah video itu memperlihatkan aksi Ayesha dalam melawan serangan India?
Video itu memperlihatkan pesawat perang yang bermanuver memutar sambil menebarkan suar atau flare pengalih rudal musuh. Pilot wanita Pakistan itu disebut bernama Ayesha Farooq yang terlihat mengenakan kerudung hijau saat menembak jatuh jet Rafale milik India. “Ayesha Farooq: pilot jet tempur Pakistan yang menghantam jatuh 5 jet tempur milik India,” narasi yang disebarkan.
Namun, benarkah video itu memperlihatkan aksi Ayesha dalam melawan serangan India?
Hasil Cek Fakta
Tempo menggunakan mesin pencari gambar terbalik dari Google untuk memverifikasi video jet tempur tersebut. Hasilnya, video tersebut telah dipublikasikan jauh sebelum konflik India-Pakistan terjadi pada 2025.
Video jet tempur bermanuver memutar sambil mengeluarkan suar sesungguhnya direkam dalam atraksi peringatan Kecskemét Air Show 2021 di Hungaria, sebagaimana saluran YouTube Sonic Art Media, 5 Juni 2022. Pesawat tersebut adalah jenis jet tempur JAS 39 Gripen buatan perusahaan kedirgantaraan Swedia, Saab. Hal ini berbeda dengan klaim Pakistan melawan India menggunakan jet tempur J-10C buatan Cina.
Kecskemét Air Show 2021 adalah Pertunjukan Udara Internasional yang digelar militer Hungaria untuk menunjukkan perkembangan angkatan darat dan udara dalam delapan tahun. Program pertunjukan udara akan mencakup berbagai kompetisi dan beberapa pemenang akan mendapatkan kesempatan untuk terbang dengan helikopter militer.
Foto Ayesha dalam video yang beredar pertama kali diterbitkan oleh Urduvoa.com pada 13 Juni 2013. Saat itu Ayesha disorot karena menjadi pilot perempuan pertama di Pakistan yang siap tempur. Saat itu, Angkatan Udara Pakistan memiliki 19 pilot perempuan. Ayesha menjadi pilot wanita yang pertama lulus uji kesiapan tempur pada usia 26 tahun.
Tidak ada sumber kredibel yang memberitakan tentang keterlibatan Ayesha menembak jatuh pesawat India. Pencarian dalam bahasa Inggris dan bahasa Urdu (bahasa resmi Pakistan) juga tidak mendukung informasi tersebut.
Klaim-klaim tersebut disebarkan di Facebook oleh akun-akun berbahasa Sindhi, salah satu anak cabang bahasa Indo-Arya yang menyebar di provinsi Sindh, Pakistan dan India. Akun-akun itu adalah satu, dua, tiga, empat, dan lima.
Selain itu, baik India dan Pakistan telah melunak dan secara resmi mengumumkan gencatan senjata pada 13 Mei 2025. Meski Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan konflik dengan Pakistan saat itu hanya memasuki masa jeda sementara.
Video jet tempur bermanuver memutar sambil mengeluarkan suar sesungguhnya direkam dalam atraksi peringatan Kecskemét Air Show 2021 di Hungaria, sebagaimana saluran YouTube Sonic Art Media, 5 Juni 2022. Pesawat tersebut adalah jenis jet tempur JAS 39 Gripen buatan perusahaan kedirgantaraan Swedia, Saab. Hal ini berbeda dengan klaim Pakistan melawan India menggunakan jet tempur J-10C buatan Cina.
Kecskemét Air Show 2021 adalah Pertunjukan Udara Internasional yang digelar militer Hungaria untuk menunjukkan perkembangan angkatan darat dan udara dalam delapan tahun. Program pertunjukan udara akan mencakup berbagai kompetisi dan beberapa pemenang akan mendapatkan kesempatan untuk terbang dengan helikopter militer.
Foto Ayesha dalam video yang beredar pertama kali diterbitkan oleh Urduvoa.com pada 13 Juni 2013. Saat itu Ayesha disorot karena menjadi pilot perempuan pertama di Pakistan yang siap tempur. Saat itu, Angkatan Udara Pakistan memiliki 19 pilot perempuan. Ayesha menjadi pilot wanita yang pertama lulus uji kesiapan tempur pada usia 26 tahun.
Tidak ada sumber kredibel yang memberitakan tentang keterlibatan Ayesha menembak jatuh pesawat India. Pencarian dalam bahasa Inggris dan bahasa Urdu (bahasa resmi Pakistan) juga tidak mendukung informasi tersebut.
Klaim-klaim tersebut disebarkan di Facebook oleh akun-akun berbahasa Sindhi, salah satu anak cabang bahasa Indo-Arya yang menyebar di provinsi Sindh, Pakistan dan India. Akun-akun itu adalah satu, dua, tiga, empat, dan lima.
Selain itu, baik India dan Pakistan telah melunak dan secara resmi mengumumkan gencatan senjata pada 13 Mei 2025. Meski Perdana Menteri India Narendra Modi mengatakan konflik dengan Pakistan saat itu hanya memasuki masa jeda sementara.
Kesimpulan
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan video yang beredar memperlihatkan aksi udara pilot Angkatan Udara Pakistan Ayesha Farooq dalam menghadapi perang melawan jet tempur India adalah klaim keliru.
Rujukan
- https://www.threads.com/@kawaiira1214/post/DJlquK7PPdp?fbclid=IwY2xjawKW-bxleHRuA2FlbQIxMABicmlkETFSVTlVbEtUeE9NbUlYakxRAR6kyworxurF02dzFHt-UymhTFmkvKtuPPc549RkOydJX340YR3uPmvRkWH81w_aem_LVEoBNSMoqxlF1-k2W5y5Q
- https://perma.cc/G9XB-4DVQ
- https://www.youtube.com/watch?v=mgbqOOrv3XU
- https://abouthungary.hu/news-in-brief/kecskemet-airshow-2021-to-demonstrate-significant-hungarian-army-developments
- https://www.urduvoa.com/a/pakistan-female-fighter-pilot/1680808.html
- https://www.facebook.com/photo.php?fbid=4091663321065335&set=a.1385686298329731&type=3
- https://www.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid0XmwnwDSUqhndNoovStXtZionyArUhHKqU7dyQzYweqAT1jF4KPGjP4K3j3iz6H2Hl&id=61553371522213&post_id=61553371522213_pfbid0XmwnwDSUqhndNoovStXtZionyArUhHKqU7dyQzYweqAT1jF4KPGjP4K3j3iz6H2Hl
- https://www.facebook.com/groups/asif.noor26/posts/%D8%B3%D9%86%DA%8C-%D8%B3%D8%A7%D9%86-%D8%AA%D8%B9%D9%84%D9%82-%D8%B1%DA%A9%D9%86%D8%AF%DA%99-%DA%AA%D8%A6%D9%BE%D9%BD%D9%86-%D8%B9%D8%A7%D8%A6%D8%B4%DB%81-%D9%81%D8%A7%D8%B1%D9%88%D9%82-%D8%B3%D9%88%D9%84%D9%86%DA%AF%D9%8A-%D8%AF%D9%86%D9%8A%D8%A7-%D8%AC%D9%8A-%D9%BE%D9%87%D8%B1%D9%8A%D9%86-%D9%81%D8%A7%D8%A6%D9%8A%D9%BD%D8%B1-%D8%AC%D9%8A%D9%BD-%D9%BE%D8%A7%D8%A6%D9%84%D9%8A%D9%BD-%D8%A2%DA%BE%D9%8A/1046956080296487/
- https://www.facebook.com/groups/726549689152389/posts/%D8%B3%D9%86%DA%8C-%D8%B3%D8%A7%D9%86-%D8%AA%D8%B9%D9%84%D9%82-%D8%B1%DA%A9%D9%86%D8%AF%DA%99-%DA%AA%D8%A6%D9%BE%D9%BD%D9%86-%D8%B9%D8%A7%D8%A6%D8%B4%DB%81-%D9%81%D8%A7%D8%B1%D9%88%D9%82-%D8%B3%D9%88%D9%84%D9%86%DA%AF%D9%8A-%D8%AF%D9%86%D9%8A%D8%A7-%D8%AC%D9%8A-%D9%BE%D9%87%D8%B1%D9%8A%D9%86-%D9%81%D8%A7%D8%A6%D9%8A%D9%BD%D8%B1-%D8%AC%D9%8A%D9%BD-%D9%BE%D8%A7%D8%A6%D9%84%D9%8A%D9%BD-%D8%A2%DA%BE%D9%8A/1210403230767030/
- https://www.facebook.com/groups/asif.noor26/posts/%D8%B3%D9%86%DA%8C-%D8%B3%D8%A7%D9%86-%D8%AA%D8%B9%D9%84%D9%82-%D8%B1%DA%A9%D9%86%D8%AF%DA%99-%DA%AA%D8%A6%D9%BE%D9%BD%D9%86-%D8%B9%D8%A7%D8%A6%D8%B4%DB%81-%D9%81%D8%A7%D8%B1%D9%88%D9%82-%D8%B3%D9%88%D9%84%D9%86%DA%AF%D9%8A-%D8%AF%D9%86%D9%8A%D8%A7
Halaman: 501/6621