KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim seorang siswa kelas 2 SD di Jawa Timur tewas dimangsa oleh seekor ular piton raksasa.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.
Narasi siswa kelas 2 SD di Jatim tewas dimangsa oleh ular piton raksasa dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Senin (18/8/2025).
Berikut narasi yang dibagikan:
INNALILLAHI!!! Bikin Merind1ng, Detik-detik siswi Kelas 2 SD di Jawa Timur Bermain dengan Ular Piton Raksasa Hingga Akhirnya Tertelan Oleh Ular
Screenshot Hoaks, siswa SD di Jatim tewas dimangsa ular piton raksasa
(GFD-2025-28498) [HOAKS] Siswa SD di Jawa Timur Dimakan Ular Piton Raksasa
Sumber:Tanggal publish: 18/08/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Narasi seekor siswa kelas 2 SD di Jatim dimangsa ular piton raksasa merupakan hoaks yang pernah beredar pada Juli 2025 dan telah dibantah oleh Tim Cek Fakta Kompas.com.
Penelusuran menggunakan Google Lens menunjukkan bahwa foto yang dicantumkan dalam narasi tersebut dibagikan dengan konteks keliru.
Foto tersebut ditemukan di artikel Kompas.com pada 3 Mei 2019. Artikel berjudul "Seorang Anak Nyaris Tewas Digigit dan Dililit Ular Piton Sepanjang 7 Meter".
Artikel itu memberitakan seorang anak berusia 7 tahun di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang nyaris tewas setelah digigit dan dililit ular piton sepanjang 7 meter.
Bocah tersebut diselamatkan ayahnya, Halimi, dari lilitan ular. Sang ayah melihat kaki kanan anaknya telah digigit ular dan tubuhnya dililit.
Halimi langsung memotong ular tersebut dengan parang, sehingga ular tersebut kemudian melepaskan lilitannya.
Penelusuran menggunakan Google Lens menunjukkan bahwa foto yang dicantumkan dalam narasi tersebut dibagikan dengan konteks keliru.
Foto tersebut ditemukan di artikel Kompas.com pada 3 Mei 2019. Artikel berjudul "Seorang Anak Nyaris Tewas Digigit dan Dililit Ular Piton Sepanjang 7 Meter".
Artikel itu memberitakan seorang anak berusia 7 tahun di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang nyaris tewas setelah digigit dan dililit ular piton sepanjang 7 meter.
Bocah tersebut diselamatkan ayahnya, Halimi, dari lilitan ular. Sang ayah melihat kaki kanan anaknya telah digigit ular dan tubuhnya dililit.
Halimi langsung memotong ular tersebut dengan parang, sehingga ular tersebut kemudian melepaskan lilitannya.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim seorang siswa kelas 2 SD di Jatim dimangsa ular piton raksasa adalah hoaks berulang.
Foto yang dicantumkan menunjukkan seorang anak di Sulteng yang nyaris tewas dimangsa ular piton. Hoaks serupa pernah beredar pada Juli 2025.
Foto yang dicantumkan menunjukkan seorang anak di Sulteng yang nyaris tewas dimangsa ular piton. Hoaks serupa pernah beredar pada Juli 2025.
Rujukan
- https://www.facebook.com/widiyadaily/posts/pfbid029grY3MyxKzy1PuWnRYe44eTWPg4HNrmPHqZzs7Drr8GRM7x6DkQLPwnCHn5dcGVSl
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02NJzwoHN9xTjgULpAZKJjP2QUmQLkBCq4oYDQnNSS445wvDW3Zcxg2eNdbVQaFqTil&id=100069515553825
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid05yvv9jZejFHXj3X5uGfBvuxPtufk4RmDcCH3uj6E56Xj4RALYNV7nnt7WY5V7e4Xl&id=61559376422974
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0S98jtjPuhB65ahPuAD5sEy5V1LLiDoRh9hvsxpuo2CYpjNtwFDsCM8wZpLkUPHSbl&id=100092687747855
- https://www.facebook.com/chefrenata/posts/pfbid0Vv6kyqzwEZjiknxi1ya1NahtdL7RMDuq46H3ZmBfM2frsUWtYiaxFW1Md51uazUDl
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02Wnt7x6h5LJ5aYmcEnNAnPormvx7po3HFSAMMHrwE2VNHizKsSFFhiMRBgPD3bCSbl&id=100044322105008
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/07/04/142800382/-hoaks-siswa-sd-di-jawa-timur-tewas-dimangsa-ular-piton-raksasa
- https://regional.kompas.com/read/2019/05/03/12174211/seorang-anak-nyaris-tewas-digigit-dan-dililit-ular-piton-sepanjang-7-meter
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28497) [HOAKS] PLN Bagikan Token Listrik Rp 500.000 Gratis
Sumber:Tanggal publish: 18/08/2025
Berita
KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN diklaim membagikan token listrik gratis senilai Rp 500.000.
Sejumlah akun Facebook membagikan tautan yang diklaim untuk mendapatkan token listrik gratis tersebut.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
Tautan yang diklaim untuk mendapatkan token listrik gratis dari PLN dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Juli dan Agustus 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
PLN Peduli hadirkan gratis voucher listrik Rp.500.000, Bagi pengguna dengan Kwh 450 sampai KWh 2200 kebawah.
Daftar sekarang sebelum batas yang ditentukan melalui website resmi PLN Peduli di bawah
Screenshot Hoaks, tautan token listrik gratis Rp 500.000 mengatasnamakan PLN
Sejumlah akun Facebook membagikan tautan yang diklaim untuk mendapatkan token listrik gratis tersebut.
Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
Tautan yang diklaim untuk mendapatkan token listrik gratis dari PLN dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Juli dan Agustus 2025.
Berikut narasi yang dibagikan:
PLN Peduli hadirkan gratis voucher listrik Rp.500.000, Bagi pengguna dengan Kwh 450 sampai KWh 2200 kebawah.
Daftar sekarang sebelum batas yang ditentukan melalui website resmi PLN Peduli di bawah
Screenshot Hoaks, tautan token listrik gratis Rp 500.000 mengatasnamakan PLN
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi pembagian token listrik gratis di laman media sosial resmi PLN.
Sementara itu, tautan yang diklaim untuk mendapatkan token listrik gratis justru mengarah ke situs mencurigakan.
Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan nama lengkap, domisili, dan nomor akun Telegram aktif.
Awas, jangan masukkan data apa pun ke situs tersebut. Sebab, situs itu terindikasi phishing atau pencurian data pribadi.
Sebelumnya, informasi yang mengeklaim PLN membagikan token listrik gratis dalam rangka perayaan HUT ke-80 RI juga beredar di media sosial.
Perwakilan PLN mengonfirmasi kepada Kompas.com pada 5 Agustus 2025 bahwa pembagian token listrik gratis itu hoaks.
Sementara itu, tautan yang diklaim untuk mendapatkan token listrik gratis justru mengarah ke situs mencurigakan.
Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan nama lengkap, domisili, dan nomor akun Telegram aktif.
Awas, jangan masukkan data apa pun ke situs tersebut. Sebab, situs itu terindikasi phishing atau pencurian data pribadi.
Sebelumnya, informasi yang mengeklaim PLN membagikan token listrik gratis dalam rangka perayaan HUT ke-80 RI juga beredar di media sosial.
Perwakilan PLN mengonfirmasi kepada Kompas.com pada 5 Agustus 2025 bahwa pembagian token listrik gratis itu hoaks.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk mendapatkan token listrik gratis senilai Rp 500.000 dari PLN adalah hoaks.
Informasi tersebut tidak ditemukan di laman media sosial resmi PLN. Sementara, situs yang dituju oleh tautan tersebut terindikasi phishing atau pencurian data pribadi.
Informasi tersebut tidak ditemukan di laman media sosial resmi PLN. Sementara, situs yang dituju oleh tautan tersebut terindikasi phishing atau pencurian data pribadi.
Rujukan
- https://www.facebook.com/61578248091508/videos/1299800125116060/
- https://www.facebook.com/61579088446710/videos/2160860237735380/
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02bgifrqFLAWtbHPcgPm2beTSNfsuv5EkucP6a5A4xLLRCZVhLPdGZ5ozkg6S2Hb1nl&id=61578330926055
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0uChfZUSrDdfe4uKLyedba5jfJBPWpoZWr2GajZSNkvG6KKWigNrQWEfe81US88tul&id=61578272818249
- https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid0ir3chZmJMEHgcP3p5GEm2yGV2YWxaYzXypm3cjHswSdCLFQc1Q5xNw1Zq81v9WBnl&id=61578248091508
- https://www.instagram.com/pln_id/
- https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/08/07/111100182/-hoaks-tautan-untuk-dapat-token-listrik-gratis-dalam-rangka-hut-ke-80
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28496) [HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Minta Jokowi Dijadikan Presiden Seumur Hidup
Sumber:Tanggal publish: 18/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan warga Papua berunjuk rasa meminta mantan presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi dijadikan presiden seumur hidup.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks dan videonya dibagikan dengan konteks keliru.
Video yang diklaim menunjukkan unjuk rasa warga Papua meminta Jokowi dijadikan presiden seumur hidup dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, serta akun Instagram ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
WARGA PAPUA DEMO AGAR JOKOWI MENJADI PRESIDEN SEUMUR HIDUP
SEMOGA KEDEPANNYA INDONESIA BISA LEBIH BAIK LAGI AMIN
Screenshot Hoaks, video unjuk rasa warga Papua minta Jokowi dijadikan presiden seumur hidup
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks dan videonya dibagikan dengan konteks keliru.
Video yang diklaim menunjukkan unjuk rasa warga Papua meminta Jokowi dijadikan presiden seumur hidup dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, serta akun Instagram ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
WARGA PAPUA DEMO AGAR JOKOWI MENJADI PRESIDEN SEUMUR HIDUP
SEMOGA KEDEPANNYA INDONESIA BISA LEBIH BAIK LAGI AMIN
Screenshot Hoaks, video unjuk rasa warga Papua minta Jokowi dijadikan presiden seumur hidup
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran dengan kata kunci terkait dan teknik reverse image search, Tim Cek Fakta Kompas.com berhasil mengidentifikasi lokasi dan waktu pengambilan video.
Video itu menunjukkan kampanye akbar pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Klemen Tinal, di Wamena, Jayawijaya, pada 23 Juni 2018.
Visual serupa ditemukan di video YouTube ini. Video menampilkan kader Partai Demokrat, Ricky Ham Pagawak saat mengampanyekan pasangan Lukas Enembe dan Klemen Tinal (Lukmen).
Kampanye pasangan Lukmen di Wamena pada 23 Juni 2018 juga diberitakan oleh sejumlah media Papua, seperti Papua Today dan PapuaSatu.com.
Sementara itu, Kompas.com tidak menemukan pemberitaan kredibel tentang unjuk rasa warga Papua meminta Jokowi dijadikan presiden seumur hidup.
Video itu menunjukkan kampanye akbar pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Klemen Tinal, di Wamena, Jayawijaya, pada 23 Juni 2018.
Visual serupa ditemukan di video YouTube ini. Video menampilkan kader Partai Demokrat, Ricky Ham Pagawak saat mengampanyekan pasangan Lukas Enembe dan Klemen Tinal (Lukmen).
Kampanye pasangan Lukmen di Wamena pada 23 Juni 2018 juga diberitakan oleh sejumlah media Papua, seperti Papua Today dan PapuaSatu.com.
Sementara itu, Kompas.com tidak menemukan pemberitaan kredibel tentang unjuk rasa warga Papua meminta Jokowi dijadikan presiden seumur hidup.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan unjuk rasa warga Papua meminta Jokowi dijadikan presiden seumur hidup adalah hoaks.
Video itu menunjukkan kampanye akbar pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Klemen Tinal, di Wamena, Jayawijaya, pada 23 Juni 2018.
Video itu menunjukkan kampanye akbar pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Klemen Tinal, di Wamena, Jayawijaya, pada 23 Juni 2018.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/733161429684184
- https://www.facebook.com/reel/1105918351651347
- https://www.facebook.com/reel/1055536166752076
- https://www.instagram.com/lia_chaiisa/reel/DNGp14TRuEK/
- https://www.youtube.com/watch?v=bCK1nIpaN-4
- https://www.papuatoday.com/2018/06/24/kampanye-akbar-lukmen-di-wamena-aman-dan-tertib/
- https://papuasatu.com/politik/wamena-lautan-manusia-hadiri-kampanye-akbar-lukmen/
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28495) [KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Buaya yang Memangsa Warga di Sungai Bulete, Sulsel
Sumber:Tanggal publish: 18/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Sebuah foto yang beredar di media sosial diklaim menampilkan seekor buaya berukuran besar di Sungai Bulete, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.
Unggahan itu muncul usai terjadi insiden seekor memangsa warga di Sungai Bulete hingga tewas pada Kamis (14/8/2025).
Namun, setelah ditelurusi narasi dalam foto itu keliru dan perlu diluruskan.
Foto yang diklaim menampilkan buaya berukuran besar di Sungai Bulete, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini dan ini.
Narasi dalam video yakni sebagai berikut:
Ngeri nya buaya yg ada di sungai bulete
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook foto yang diklaim menampilkan buaya di Sungai Bulete Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan
Unggahan itu muncul usai terjadi insiden seekor memangsa warga di Sungai Bulete hingga tewas pada Kamis (14/8/2025).
Namun, setelah ditelurusi narasi dalam foto itu keliru dan perlu diluruskan.
Foto yang diklaim menampilkan buaya berukuran besar di Sungai Bulete, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dibagikan di Facebook, misalnya oleh akun ini dan ini.
Narasi dalam video yakni sebagai berikut:
Ngeri nya buaya yg ada di sungai bulete
Akun Facebook Tangkapan layar Facebook foto yang diklaim menampilkan buaya di Sungai Bulete Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan
Hasil Cek Fakta
Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri foto buaya yang beredar menggunakan teknik reverse image search.
Hasilnya, diketahui bahwa foto itu merupakan tangkapan layar video di laman Liputan 6.com.
Keterangan dalam unggahan menyebut, video itu adalah momen ketika warga menyelamatkan buaya muara berkalung ban di Sungai Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada 2022.
Sehingga, dapat dipastikan, foto yang beredar bukan buaya di Sungai Bulete Kabupaten Wajo yang memangsa warga pada Kamis (14/8/2025).
Diberitakan Kompas.com, buaya yang memangsa warga Sungai Bulete, Kabupaten Wajo belum ditangkap hingga Jumat (15/8/2025).
Warga pun diimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar aliran Sungai Bulete sembari menunggu pihak berwenang melakukan evakuasi terhadap buaya tersebut.
Hasilnya, diketahui bahwa foto itu merupakan tangkapan layar video di laman Liputan 6.com.
Keterangan dalam unggahan menyebut, video itu adalah momen ketika warga menyelamatkan buaya muara berkalung ban di Sungai Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada 2022.
Sehingga, dapat dipastikan, foto yang beredar bukan buaya di Sungai Bulete Kabupaten Wajo yang memangsa warga pada Kamis (14/8/2025).
Diberitakan Kompas.com, buaya yang memangsa warga Sungai Bulete, Kabupaten Wajo belum ditangkap hingga Jumat (15/8/2025).
Warga pun diimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar aliran Sungai Bulete sembari menunggu pihak berwenang melakukan evakuasi terhadap buaya tersebut.
Kesimpulan
Foto yang diklaim menampilkan buaya berukuran besar di Sungai Bulete, Kabupaten Wajo merupakan informasi keliru.
Adapun foto dalam unggahan adalah buaya berkalung ban yang diselamatkan oleh warga di Sungai Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada 2022.
Buaya yang memangsa warga di Sungai Bulete belum ditangkap hingga Jumat (15/8/2025).
Adapun foto dalam unggahan adalah buaya berkalung ban yang diselamatkan oleh warga di Sungai Palu, Kota Palu, Sulawesi Tengah pada 2022.
Buaya yang memangsa warga di Sungai Bulete belum ditangkap hingga Jumat (15/8/2025).
Rujukan
- https://web.facebook.com/share/p/1BBcU34mZt/
- https://web.facebook.com/share/p/17B7AZaotP/
- https://enamplus.liputan6.com/global/read/4880760/video-heboh-detikdetik-penyelamatan-buaya-raksasa-berkalung-ban
- https://regional.kompas.com/read/2025/08/15/150936878/fakta-buaya-4-meter-di-sungai-wajo-dulu-dianggap-penunggu-kini-menewaskan
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
Halaman: 501/6983