• (GFD-2025-28499) Hoaks! Diperiksa KPK, Yaqut Cholil minta KPK periksa Jokowi juga

    Sumber:
    Tanggal publish: 19/08/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah unggahan di X menampilkan tangkapan layar Menteri Agama periode 2020–2024, Yaqut Cholil Qoumas, yang sedang diliput media.

    Dalam unggahan tersebut, terlihat potongan judul artikel yang menarasikan seolah-olah Gus Yaqut meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, terkait dugaan penerimaan uang kuota haji.

    Judul dalam tangkapan layar itu berbunyi:

    “Yaqut Cholil Qiemas Meminta Kepada Ketua KPK Periksa Juga Jokowi Dia Memberi Perintah Dan Menerima Juga Uang Kuota Haji”

    Unggahan tersebut juga mencantumkan komentar:

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    “Kok muaranya selalu ke mulyono makanya a lot”

    Namun, benarkah Yaqut Cholil minta KPK periksa Jokowi?



    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, tidak ditemukan artikel resmi dengan judul sebagaimana yang tercantum dalam tangkapan layar tersebut.

    Artinya, judul tersebut merupakan hasil suntingan dan bukan pernyataan resmi dari Gus Yaqut.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Sebelumnya, KPK telah menggeledah rumah mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Jumat, dalam rangka penyelidikan kasus dugaan korupsi terkait penentuan kuota dan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023–2024 di Kementerian Agama.

    Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dilansir dari ANTARA, menjelaskan bahwa penggeledahan dilakukan untuk mencari bukti tambahan guna mendukung proses penyidikan dan mengoptimalkan pemulihan kerugian keuangan negara.

    KPK juga mengungkapkan mantan Menteri Agama Yaqut Cholil kooperatif saat digeledah.

    Klaim: Diperiksa KPK, Yaqut Cholil minta KPK periksa Jokowi juga

    Rating: Hoaks

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28498) [HOAKS] Siswa SD di Jawa Timur Dimakan Ular Piton Raksasa

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim seorang siswa kelas 2 SD di Jawa Timur tewas dimangsa oleh seekor ular piton raksasa.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi siswa kelas 2 SD di Jatim tewas dimangsa oleh ular piton raksasa dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Senin (18/8/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    INNALILLAHI!!! Bikin Merind1ng, Detik-detik siswi Kelas 2 SD di Jawa Timur Bermain dengan Ular Piton Raksasa Hingga Akhirnya Tertelan Oleh Ular

    Screenshot Hoaks, siswa SD di Jatim tewas dimangsa ular piton raksasa

    Hasil Cek Fakta

    Narasi seekor siswa kelas 2 SD di Jatim dimangsa ular piton raksasa merupakan hoaks yang pernah beredar pada Juli 2025 dan telah dibantah oleh Tim Cek Fakta Kompas.com.

    Penelusuran menggunakan Google Lens menunjukkan bahwa foto yang dicantumkan dalam narasi tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

    Foto tersebut ditemukan di artikel Kompas.com pada 3 Mei 2019. Artikel berjudul "Seorang Anak Nyaris Tewas Digigit dan Dililit Ular Piton Sepanjang 7 Meter".

    Artikel itu memberitakan seorang anak berusia 7 tahun di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, yang nyaris tewas setelah digigit dan dililit ular piton sepanjang 7 meter.

    Bocah tersebut diselamatkan ayahnya, Halimi, dari lilitan ular. Sang ayah melihat kaki kanan anaknya telah digigit ular dan tubuhnya dililit.

    Halimi langsung memotong ular tersebut dengan parang, sehingga ular tersebut kemudian melepaskan lilitannya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim seorang siswa kelas 2 SD di Jatim dimangsa ular piton raksasa adalah hoaks berulang.

    Foto yang dicantumkan menunjukkan seorang anak di Sulteng yang nyaris tewas dimangsa ular piton. Hoaks serupa pernah beredar pada Juli 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28497) [HOAKS] PLN Bagikan Token Listrik Rp 500.000 Gratis

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN diklaim membagikan token listrik gratis senilai Rp 500.000.

    Sejumlah akun Facebook membagikan tautan yang diklaim untuk mendapatkan token listrik gratis tersebut.

    Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.

    Tautan yang diklaim untuk mendapatkan token listrik gratis dari PLN dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini, pada Juli dan Agustus 2025.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    PLN Peduli hadirkan gratis voucher listrik Rp.500.000, Bagi pengguna dengan Kwh 450 sampai KWh 2200 kebawah.

    Daftar sekarang sebelum batas yang ditentukan melalui website resmi PLN Peduli di bawah

    Screenshot Hoaks, tautan token listrik gratis Rp 500.000 mengatasnamakan PLN

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com tidak menemukan informasi pembagian token listrik gratis di laman media sosial resmi PLN.

    Sementara itu, tautan yang diklaim untuk mendapatkan token listrik gratis justru mengarah ke situs mencurigakan.

    Situs tersebut meminta pengunjung memasukkan nama lengkap, domisili, dan nomor akun Telegram aktif.

    Awas, jangan masukkan data apa pun ke situs tersebut. Sebab, situs itu terindikasi phishing atau pencurian data pribadi.

    Sebelumnya, informasi yang mengeklaim PLN membagikan token listrik gratis dalam rangka perayaan HUT ke-80 RI juga beredar di media sosial.

    Perwakilan PLN mengonfirmasi kepada Kompas.com pada 5 Agustus 2025 bahwa pembagian token listrik gratis itu hoaks.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang diklaim untuk mendapatkan token listrik gratis senilai Rp 500.000 dari PLN adalah hoaks.

    Informasi tersebut tidak ditemukan di laman media sosial resmi PLN. Sementara, situs yang dituju oleh tautan tersebut terindikasi phishing atau pencurian data pribadi.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28496) [HOAKS] Video Unjuk Rasa Warga Papua Minta Jokowi Dijadikan Presiden Seumur Hidup

    Sumber:
    Tanggal publish: 18/08/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar video yang diklaim menunjukkan warga Papua berunjuk rasa meminta mantan presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi dijadikan presiden seumur hidup.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu hoaks dan videonya dibagikan dengan konteks keliru.

    Video yang diklaim menunjukkan unjuk rasa warga Papua meminta Jokowi dijadikan presiden seumur hidup dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, serta akun Instagram ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    WARGA PAPUA DEMO AGAR JOKOWI MENJADI PRESIDEN SEUMUR HIDUP

    SEMOGA KEDEPANNYA INDONESIA BISA LEBIH BAIK LAGI AMIN

    Screenshot Hoaks, video unjuk rasa warga Papua minta Jokowi dijadikan presiden seumur hidup

    Hasil Cek Fakta

    Setelah melakukan penelusuran dengan kata kunci terkait dan teknik reverse image search, Tim Cek Fakta Kompas.com berhasil mengidentifikasi lokasi dan waktu pengambilan video.

    Video itu menunjukkan kampanye akbar pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Klemen Tinal, di Wamena, Jayawijaya, pada 23 Juni 2018.

    Visual serupa ditemukan di video YouTube ini. Video menampilkan kader Partai Demokrat, Ricky Ham Pagawak saat mengampanyekan pasangan Lukas Enembe dan Klemen Tinal (Lukmen).

    Kampanye pasangan Lukmen di Wamena pada 23 Juni 2018 juga diberitakan oleh sejumlah media Papua, seperti Papua Today dan PapuaSatu.com.

    Sementara itu, Kompas.com tidak menemukan pemberitaan kredibel tentang unjuk rasa warga Papua meminta Jokowi dijadikan presiden seumur hidup.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan unjuk rasa warga Papua meminta Jokowi dijadikan presiden seumur hidup adalah hoaks.

    Video itu menunjukkan kampanye akbar pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Papua, Lukas Enembe dan Klemen Tinal, di Wamena, Jayawijaya, pada 23 Juni 2018.

    Rujukan