• (GFD-2025-28221) [HOAKS] Video Ledakan di Gedung Trump Tower

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial menampilkan ledakan di gedung pencakar langit milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang terjadi pada 22 Juni 2025.

    Gedung yang dikenal sebagai Trump Tower itu berlokasi di Fifth Avenue, Manhattan, New York City, AS.

    Namun, setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi dalam video itu tidak benar atau merupakan hoaks.

    Video ledakan di gedung Trump Tower disebarkan oleh akun Facebook ini pada 22 Juni 2025. Arsipnya dapat dilihat di sini.

    Berikut narasi yang ditulis:

    terjadi ledakan di gedung ronald isr4el

    Sementara, berikut teks yang tertera dalam video:

    belum selesai kebakaran los angeles sekarang gedung donald Trump terjadi ledakan yg san

    Hasil Cek Fakta

    Tidak ditemukan laporan valid atau berita kredibel yang membuktikan bahwa terjadi ledakan dan kebakaran di Trump Tower.

    Sebaliknya, gedung Trump Tower tampak baik-baik saja.

    Video yang beredar diunggah pada 22 Juni 2025. Namun, dalam sejumlah penampakan Trump Tower yang beredar di media sosial, tidak ada bekas ledakan atau kebakaran.

    Misalnya, kegiatan protes di dalam lobi Trump Tower yang dilakukan kelompok aktivis difabel.

    Kolase foto aksi protes mereka diunggah di akun Instagram @pnhp_nymetro pada 27 Juli 2025.

    Bukti aksi dilakukan di lobi Trump Tower, terdapat logo Presiden ke-45 AS Donald Trump di salah satu tembok.

    Penampakan gedung Trump Tower juga dapat dilihat di kanal YouTube Maximiniano Nascimento, seorang pembuat konten suasana jalanan.

    Ia merekam suasana Fifth Avenue, Manhattan pada 18 Juli 2025. Pada detik ke-13 tampak pintu masuk Trump Tower.

    Tidak seperti video yang beredar di Facebook, kondisi gedung tampak baik.

    Kesimpulan

    Informasi mengenai ledakan di gedung Trump Tower yang beredar pada 22 Juni 2025 merupakan narasi hoaks.

    Tidak ada laporan valid atau berita kredibel mengenai peristiwa tersebut.

    Pada sejumlah konten di media sosial menampilkan Trump Tower, tampak gedung milik Presiden AS tersebut dalam kondisi baik.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28220) [KLARIFIKASI] Video Ini Bukan Perlihatkan Dampak Gempa Rusia di Indonesia

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/07/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Dampak gempa Rusia bermagnitudo 8,7 pada Selasa (29/7/2025) dikabarkan terasa hingga wilayah Indonesia.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar tersebut perlu diluruskan.

    Kabar mengenai dampak gempa Rusia terasa hingga Indonesia dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (30/7/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Gempa Dahsyat Dengan Kekuatan 8,7 Magnitudo Yang Menerjang Rusia Dikabarkan Menyebabkan Tsunami.Bahkan Dampaknya Dikabarkan Hingga Indonesia Dan Amerika.

    Untuk Indonesia Dirasakan Hingga Maluku Utara.

    Narasi itu disertai video yang menampilkan interior sebuah toko berantakan dengan barang-barang berjatuhan akibat guncangan gempa.

    Hasil Cek Fakta

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami di sejumlah wilayah Indonesia sebagai dampak gempa Rusia.

    Dilansir Antara, BMKG mengonfirmasi wilayah yang berstatus waspada antara lain Kepulauan Talaud, Kota Gorontalo, Halmahera Utara, Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Supiori, Sorong Bagian Utara, Jayapura, dan Sarmi. 

    Kendati demikian, BMKG menyebutkan bahwa belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut di wilayah Indonesia.

    Sementara itu, video yang dibagikan oleh akun Facebook tersebut menunjukkan dampak gempa bumi di Myamnar pada Maret 2025.

    Video yang sama ditemukan di kanal YouTube Daily Mail News, dan menampilkan rekaman CCTV dari sebuah toko elektronik di Myanmar yang diguncang gempa bermagnitudo 7,7.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar mengenai dampak gempa Rusia terasa hingga Indonesia perlu diluruskan.

    BMKG menyebutkan bahwa belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa tersebut di wilayah Indonesia.

    Sementara itu, video yang dibagikan oleh akun Facebook tersebut menunjukkan dampak gempa bumi di Myamnar pada Maret 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-28219) [SALAH] Prabowo Segera Usir Habib Ba’alawi

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 01/08/2025

    Berita

    Pada Kamis (24/7/2025) akun TikTok “tinta.nusantara” membagikan video [arsip] berisi narasi :

    “Presiden Prabowo Segera Usir Habib Ba’alawi, Kiat Hukum Menghadapi “Teroris” Bukan Keturunan Nabi”

    Hingga Jumat (1/8/2025) unggahan mendapatkan 9.500-an tanda suka, hampir 2.300-an komentar dan dibagikan ulang lebih dari 2.100 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menyimak video tersebut dari awal hingga akhir. Menit-menit awal (0:01—0:05) memperlihatkan Prabowo mengucapkan narasi sebagai berikut:

    “Dan kita akan mengusir mereka dari bumi Indonesia kalau perlu”

    Setelah ditelusuri menggunakan Google Lens, klip tersebut mirip dengan unggahan akun Instagram beritasatu pada Kamis (13/3/2025). Konteks asli video adalah momen pidato Presiden Prabowo dalam peluncuran mekanisme baru tunjangan guru ASN daerah langsung ke rekening guru di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Kamis (13/3/2025).

    Selanjutnya, di menit (0:09-0:15) terlihat video yang memperlihatkan Prabowo menyampaikan pernyataan :

    “Mereka-mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan dengan tidak ragu-ragu”

    Hasil penelusuran menggunakan Google Lens, klip tersebut mirip dengan unggahan akun Instagram tvrinasional pada Kamis (3/6/2025). Konteks asli video adalah momen pidato Presiden Prabowo dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila.

    Di menit (0:16-0:36) dalam konten akun TikTok “tinta.nusantara”, potongan video itu memperlihatkan Prabowo mengatakan :

    “Oleh mereka-mereka yang ingin Indonesia selalu gaduh. Indonesia gelap, kabur aja deh. Emang gampang lo di situ, di luar negeri? Dimana lo, lo dikejar-kejar disitu ”

    Penelusuran lebih lanjut melalui Google Lens menunjukkan klip tersebut mirip dengan unggahan akun Instagram katadatacoid pada Senin (21/7/2025). Konteks asli video adalah momen Presiden Prabowo memberi sambutan pada acara penutupan Kongres PSI di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).

    Dilansir dari pemberitaan tirto.id yang tayang Agustus 2024, pro dan kontra klaim Ba’alawi keturunan Nabi Muhammad sebenarnya sudah lama terjadi. Isu ini memanas setelah peneliti Imaduddin Utsman menyatakan bahwa secara ilmiah sangat sulit memastikan Ba’alawi adalah keturunan dari Ahmad bin Isa, yang merupakan bagian dari silsilah Nabi. Tidak ditemukan keterlibatan langsung Prabowo Subianto dalam permasalahan tersebut.

    Kesimpulan

    Unggahan video berisi klaim “Presiden Prabowo segera usir Habib Ba’alawi” adalah konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-28218) Hoaks! Korea Utara akan eksekusi pendukung Zionisme

    Sumber:
    Tanggal publish: 31/07/2025

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) - Pemerintah Korea Utara disebut bakal menghukum mati penduduknya yang mempromosikan Zionisme di negara tersebut.

    Zionisme merupakan gerakan nasionalis Yahudi yang muncul pada akhir abad ke-19 dengan tujuan mendirikan dan mempertahankan negara Yahudi di Tanah Israel.

    Kebijakan itu diatur dalam sebuah produk hukum baru di Korea Utara, sebagaimana dinarasikan sejumlah konten yang beredar di Instagram, Facebook, maupun Youtube.

    Konten-konten tersebut juga mengklaim bahwa negara pimpinan Kim Jong-un itu secara resmi menganggap Israel sebagai negara ilegal.

    Berikut potongan narasi dalam sejumlah unggahan tersebut:

    “Korut Jatuhkan Hukuman Mati Bagi Siapapun Yang Dukung Zionisme Dan Nyatakan Israel Illegal

    Korea Utara sahkan hukum baru: Promosi Zion1sme Dianc*m Hukuman M*ti,".

    Lalu, benarkah pemerintah Korea Utara akan mengeksekusi mati pendukung zionisme?



    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Hasil Cek Fakta

    Kantor Berita Pusat Korea (KCNA), yang merupakan media resmi pemerintah Korea Utara, menjelaskan negara tersebut memiliki "Law on Rejecting Reactionary Ideology and Culture". Regulasi itu disahkan pada 4 Desember 2020, kemudian direvisi pada Agustus 2022.

    Situs buatan Stimson Center yang khusus menganalisa kejadian di Korea Utara, 38north.org, turut menerangkan bahwa aturan tersebut menyasar distribusi konten layaknya film, musik, atau buku dari Korea Selatan maupun negara lain yang dianggap sebagai musuh Korea Utara.

    Menurut aturan itu, acara nonton bareng konten asing berskala besar, dapat dikenakan hukuman berat di Korea Utara, termasuk hukuman mati.

    Kendati demikian, aturan "Law on Rejecting Reactionary Ideology and Culture" ini tidak secara eksplisit menyebut zionisme sebagai objek sasaran atau menyatakan Israel sebagai negara ilegal.



    Sejumlah pemberitaan ANTARA menyebutkan bahwa Korea Utara telah mengecam tindakan Israel karena dianggap melakukan agresi dan pelanggaran terhadap hak asasi warga Palestina.

    Namun, pernyataan-pernyataan tersebut merupakan sikap politik dan tidak berkaitan langsung dengan regulasi hukum pidana domestik di Korea Utara.

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Tim ANTARA juga tidak menemukan sumber terpercaya yang menyatakan bahwa Korea Utara secara eksplisit menjatuhkan hukuman mati terhadap warga yang mendukung atau mempromosikan zionisme maupun menyatakan Israel ilegal.

    Dengan begitu, narasi soal pemerintah Korea Utara akan mengkesekusi mati pendukung zionisme bisa disebut sebagai informasi salah.

    Klaim: Korea Utara akan eksekusi pendukung Zionisme

    Rating: Hoaks

    (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: M Arief Iskandar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

    Rujukan