KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial diklaim menampilkan momen pangkalan udara militer India terbakar karena serangan rudal dari Pakistan.
Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi sehingga informasinya keliru.
Video yang diklaim menampilkan pangkalan militer udara India terbakar salah satunya dibagikan akun Facebook ini.
Akun tersebut membagikan video yang menampilkan kobaran api di sebuah tempat. Berikut keterangan teks dalam unggahan tersebut:
Pangkalan Udara Angkatan Darat India di Gujarat, yang dianggap sebagai salah satu pangkalan udara paling penting dan utama di negara ini, tidak hanya bertanggung jawab atas kontrol udara di wilayah selatan Pakistan, tetapi juga untuk perlindungan udara di Samudra Hindia utara dan perbatasan Pakistan.
Pagi ini, pangkalan udara tersebut menjadi sasaran serangan rudal berat oleh Pakistan, dan beberapa rudal Fatah Pakistan menghancurkan pangkalan udara tersebut.
(GFD-2025-27067) [KLARIFIKASI] Kebakaran di Dubai Dinarasikan sebagai Serangan Rudal Pakistan ke India
Sumber:Tanggal publish: 20/05/2025
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu sudah ada sebelum konflik antara India dan Pakistan memanas.
Video identik dengan unggahan di akun X ini pada 8 Juli 2021. Keterangan dalam unggahan menyebutkan, video itu adalah kebakaran di Pelabuhan Jebel Ali, Dubai.
Dikutip dari Al Jazeera, kebakaran itu disebabkan oleh ledakan dari kontainer yang beredar di atas kapal.
Ledakan tersebut menimbulkan gelombang kejut yang mengguncang bangunan hingga sejauh 25 kilometer (15 mil) dari pelabuhan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Diberitakan Al Jazeera sebelumnya, pada 10 Mei 2025 India dan Pakistan saling melancarkan serangan ke pangkalan militer satu sama lain.
Pihak Pakistan menjelaskan, pihaknya melancarkan serangan udara terhadap beberapa pangkalan militer India.
Salah satu yang menjadi target serangan adalah Pangkalan Udara Udhampur, Pangkalan Udara Pathankot, Pangkalan Udara Adampur, serta Pangkalan Udara Bhuj.
Video identik dengan unggahan di akun X ini pada 8 Juli 2021. Keterangan dalam unggahan menyebutkan, video itu adalah kebakaran di Pelabuhan Jebel Ali, Dubai.
Dikutip dari Al Jazeera, kebakaran itu disebabkan oleh ledakan dari kontainer yang beredar di atas kapal.
Ledakan tersebut menimbulkan gelombang kejut yang mengguncang bangunan hingga sejauh 25 kilometer (15 mil) dari pelabuhan. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Diberitakan Al Jazeera sebelumnya, pada 10 Mei 2025 India dan Pakistan saling melancarkan serangan ke pangkalan militer satu sama lain.
Pihak Pakistan menjelaskan, pihaknya melancarkan serangan udara terhadap beberapa pangkalan militer India.
Salah satu yang menjadi target serangan adalah Pangkalan Udara Udhampur, Pangkalan Udara Pathankot, Pangkalan Udara Adampur, serta Pangkalan Udara Bhuj.
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan kebakaran di pangkalan udara militer India tidak benar dan informasinya perlu diluruskan.
Faktanya, video itu adalah kebakaran di Pelabuhan Jebel Ali, Dubai pada 2021. Kebakaran terjadi karena ledakan dari dalam kontainer yang berada di kapal.
Faktanya, video itu adalah kebakaran di Pelabuhan Jebel Ali, Dubai pada 2021. Kebakaran terjadi karena ledakan dari dalam kontainer yang berada di kapal.
Rujukan
- https://www.facebook.com/share/r/16j5by655K/
- https://x.com/DXBMediaOffice/status/1412876457869783040
- https://www.aljazeera.com/news/2021/7/7/fire-erupts-on-ship-dubai-port-explosion-rocks-city
- https://www.aljazeera.com/news/2025/5/10/pakistan-launches-operation-bunyan-marsoos-what-we-know-so-far
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27066) [KLARIFIKASI] Video Kapal Pesiar Buang Limbah ke Laut adalah Buatan AI
Sumber:Tanggal publish: 20/05/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang diklaim menunjukkan kapal pesiar membuang limbah ke laut.
Dalam video itu tampak limbah berwarna kecoklatan dibuang langsung ke laut dari kapal pesiar mengggunakan pipa besar.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu perlu diluruskan.
Memang benar ada kasus kapal pesiar membuang limbah ke laut. Namun, video itu adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Dalam video itu tampak limbah berwarna kecoklatan dibuang langsung ke laut dari kapal pesiar mengggunakan pipa besar.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video itu perlu diluruskan.
Memang benar ada kasus kapal pesiar membuang limbah ke laut. Namun, video itu adalah hasil manipulasi artificial intelligence (AI).
Hasil Cek Fakta
Video yang diklaim menunjukkan kapal pesiar membuang limbah ke laut dibagikan oleh akun Instagram ini, ini, dan ini.
Berikut narasi yang dibagikan:
What Is being dumped Into the ocean? (Apa yang dibuang ke laut?)
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian video tersebut menggunakan Hive Moderation, yang dapat mendeteksi apakah sebuah konten dibuat menggunakan perangkat AI.
Hasil pemeriksaan Hive Moderation menunjukkan, video yang diklaim kapal pesiar buang limbah ke laut itu memiliki probabilitas 97,9 persen dibuat menggunakan perangkat AI.
Di sisi lain, pengelolaan limbah kapal pesiar memang menjadi masalah yang selama bertahun-tahun menjadi perhatian banyak pihak. Misalnya, kasus di perairan Kanada.
Dilansir The Guardian, perjalanan kapal pesiar di sepanjang pantai barat Kanada selama dua atau tiga hari meninggalkan jejak limbah beracun, termasuk di kawasan yang dilindungi.
Menurut laporan oleh organisasi lingkungan Stand.earth dan West Coast Environmental Law (WCEL), lebih dari 31 miliar liter polusi per tahun diperkirakan dibuang di lepas pantai barat Kanada oleh kapal pesiar dalam perjalanan mereka ke dan dari Alaska.
Polusi kapal pesiar mencakup sejumlah besar limbah beracun dari toilet, air limbah dari wastafel, pancuran, dan tempat cucian, serta air lambung kapal (cairan berminyak yang terkumpul di bagian paling bawah kapal).
Berikut narasi yang dibagikan:
What Is being dumped Into the ocean? (Apa yang dibuang ke laut?)
Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek keaslian video tersebut menggunakan Hive Moderation, yang dapat mendeteksi apakah sebuah konten dibuat menggunakan perangkat AI.
Hasil pemeriksaan Hive Moderation menunjukkan, video yang diklaim kapal pesiar buang limbah ke laut itu memiliki probabilitas 97,9 persen dibuat menggunakan perangkat AI.
Di sisi lain, pengelolaan limbah kapal pesiar memang menjadi masalah yang selama bertahun-tahun menjadi perhatian banyak pihak. Misalnya, kasus di perairan Kanada.
Dilansir The Guardian, perjalanan kapal pesiar di sepanjang pantai barat Kanada selama dua atau tiga hari meninggalkan jejak limbah beracun, termasuk di kawasan yang dilindungi.
Menurut laporan oleh organisasi lingkungan Stand.earth dan West Coast Environmental Law (WCEL), lebih dari 31 miliar liter polusi per tahun diperkirakan dibuang di lepas pantai barat Kanada oleh kapal pesiar dalam perjalanan mereka ke dan dari Alaska.
Polusi kapal pesiar mencakup sejumlah besar limbah beracun dari toilet, air limbah dari wastafel, pancuran, dan tempat cucian, serta air lambung kapal (cairan berminyak yang terkumpul di bagian paling bawah kapal).
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video yang diklaim menunjukkan kapal pesiar membuang limbah ke laut perlu diluruskan.
Hasil pemeriksaan Hive Moderation menunjukkan, video tersebut memiliki probabilitas 97,9 persen dibuat menggunakan perangkat AI.
Hasil pemeriksaan Hive Moderation menunjukkan, video tersebut memiliki probabilitas 97,9 persen dibuat menggunakan perangkat AI.
Rujukan
- https://www.instagram.com/reel/DHtoTiLNuHN/
- https://www.instagram.com/reel/DH0WCfWxJHX/
- https://www.instagram.com/mariviation/reel/DHjVo-TtnU-/?api=WhatsApp%E8%90%A5%E9%94%80%E8%BD%AF%E4%BB%B6%2F%F0%9F%A7%A7-[%E8%AE%A4%E5%87%86%E5%A4%A7%E8%BD%A9TG%3A%40TC2397431747]-ws%E7%BE%A4%E5%8F%91%E5%8A%A9%E6%89%8B%2Fws%E5%8D%8F%E8%AE%AE%E5%8F%B7%2Fws%E4%B8%80%E6%89%8B%E6%9C%BA%E6%88%BF%2Fws%E7%BE%8E%E5%9B%BD%E5%8F%B7.fnxw&hl=zh-cn
- https://www.theguardian.com/environment/2022/jul/09/us-cruise-ships-using-canada-as-toilet-bowl-for-polluted-waste-alaska-british-columbia
- https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D
(GFD-2025-27065) Cek Fakta: Hoaks Tautan Pendaftaran Haji Gratis Tahun 2025 dari Pemerintah
Sumber:Tanggal publish: 21/05/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta - Beredar di media sosial tautan pendaftaran haji gratis untuk 100 orang yang diklaim dari pemerintah. Postingan itu beredar sejak pekan lalu.
Salah satu akun ada yang mengunggahnya di Facebook. Akun itu mempostingnya pada 14 Mei 2025.
Dalam postingannya terdapat poster dengan narasi sebagai berikut:
"Pendaftaran Haji Gratis Khusus 100 Orang Yang Beruntung Di Tahun 2025
1. Pendaftaran gratis dan biaya keberangkatan ditanggung oleh pemerintah.
2. Min umur 26 tahun - 65 tahun."
Akun itu menambahkan narasi:
"MasyaAllah siapa lagi yang mau "HAJI & UMROH GRATIS"? PENDAFTARAN GRATIS SILAHKAN KLIK DAFTAR"
Postingan juga disertai dengan link yang mengarah pada website tertentu.
Lalu benarkah tautan pendaftaran haji gratis untuk 100 orang yang diklaim dari pemerintah?
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri dan menemukan postingan itu merupakan hoaks yang berulang. Kemenag melalui Direktorat Penerangan Agama Islam telah memberikan bantahannya beberapa waktu lalu.
Bantahan itu diunggah melalui akun Instagram resmi @penais.kemenag pada 28 Januari 2025.
"Kemenag RI tidak pernah membuka pendaftaran haji gratis dengan persyaratan tertentu. Jika ada pihak yang mengatasnamakan Kemenag RI untuk percepatan keberangkatan haji gratis harap berhati-hati.
Dan jika ada kerugian yang terjadi segera laporkan kepada pihak berwajib.
Selalu update informasi melalui kanal media resmi Kemenag RI dan informasi haji."
Selain itu dalam postingan juga mengarahkan kita ke website yang tidak resmi dan meminta kita untuk mengisi data pribadi.
Ini merupakan indikasi pencurian data maupun pinjaman online ilegal.
Kesimpulan
Tautan pendaftaran haji gratis untuk 100 orang yang diklaim dari pemerintah adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2025-27064) [SALAH] Petugas Bea Cukai Vietnam Menemukan TKW Indonesia di Dalam Peti Es Besar dari Kamboja
Sumber: twitter.comTanggal publish: 21/05/2025
Berita
Akun Twitter (X) “cadoize3” pada Senin (6/5/2025) mengunggah video [arsip] yang menampilkan sosok wanita yang sedang terbaring disertai narasi:
Petugas bea cukai Vietnam menemukan TKW Indonesia di dalam peti es besar dari Kamboja
Per Rabu (21/5/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 567 ribu kali, disukai 539 kali, dibagikan ulang 626 kali dan menuai 96 komentar.
Petugas bea cukai Vietnam menemukan TKW Indonesia di dalam peti es besar dari Kamboja
Per Rabu (21/5/2025) video itu sudah dilihat lebih dari 567 ribu kali, disukai 539 kali, dibagikan ulang 626 kali dan menuai 96 komentar.
Hasil Cek Fakta
Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “petugas Bea Cukai Vietnam menemukan TKW Indonesia di dalam peti es besar dari Kamboja” ke mesin pencari Google. Ditemukan informasi dari laman berita metrotvnews.com dengan judul artikel “Penjelasan Kemenlu Soal TKW Ditemukan di Peti Es dalam Kondisi Hidup di Vietnam”.
Dilansir dari metrotvnews.com, melalui klarifikasi dari Kementerian Luar Negeri (kemlu) Indonesia saat ini dugaan tenaga kerja wanita (TKW) yang ditemukan di peti es dalam kondisi masih hidup di Vietnam. Kemenlu belum menerima laporan terkait peristiwa tersebut hingga saat ini. Kemenlu juga mengatakan bahwa narasi yang dibuat oleh akun @BERKISAH merupakan sebuah cerita fiksi. Sebab, akun tersebut mencantumkan keterangan disclaimer di unggahannya.
Dilansir dari metrotvnews.com, melalui klarifikasi dari Kementerian Luar Negeri (kemlu) Indonesia saat ini dugaan tenaga kerja wanita (TKW) yang ditemukan di peti es dalam kondisi masih hidup di Vietnam. Kemenlu belum menerima laporan terkait peristiwa tersebut hingga saat ini. Kemenlu juga mengatakan bahwa narasi yang dibuat oleh akun @BERKISAH merupakan sebuah cerita fiksi. Sebab, akun tersebut mencantumkan keterangan disclaimer di unggahannya.
Kesimpulan
Unggahan berisi narasi “petugas Bea Cukai Vietnam menemukan TKW Indonesia di dalam peti es besar dari Kamboja” merupakan konten palsu (Fabricated Content).
(Ditulis oleh Yudho Ardi)
(Ditulis oleh Yudho Ardi)
Rujukan
Halaman: 498/6624