• (GFD-2024-21749) [PENIPUAN] Ahok Bagikan Uang Rp 10 Juta Hanya dengan Bagikan Videonya di Tiktok

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 10/08/2024

    Berita

    masing masing 10JT rupiah untuk kamu yang sudah follow dan membagikan video saya

    Hasil Cek Fakta

    Artikel disadur dari Liputan 6.
    Muncul sebuah postingan di Facebook yang mengatasnamakan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membagikan uang Rp 10 juta hanya dengan membagikan videonya di Tiktok. Akun tersebut juga mencantumkan sebuah link Whatsapp pada bio akun.

    Dilansir dari liputan 6, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok telah memberikan klarifikasi di akun Instagram miliknya @basukibtp yang sudah bercentang biru atau terverifikasi. “Akun Tiktok di atas bukan akun Tiktok saya. Saya maupun @timbtp tidak pernah menjanjikan pemberian hadiah apapun. Mohon abaikan dan laporkan bila Anda menerima konten seperti di atas. Terima kasih,” bunyi pernyataan Ahok 1 Agustus 2024.

    Selain itu dalam unggahan Instagram Stories yang lain Ahok juga meminta masyarakat mewaspadai akun palsu mencatut namanya. Melalui hal tersebut maka dapat disimpulkan jika akun Tiktok yang mengatasnamakan Ahok tersebut adalah akun tiruan yang harus diwaspadai sebagai modus penipuan.

    Berdasarkan dari temuan tersebut maka dapat disimpulkan jika unggahan yang mengatasnamakan Ahok tersebut merupakan salah satu modus untuk melakukan penipuan online. Video tersebut dibuat menggunakan AI sehingga suara Ahok terdengar mirip seperti aslinya.

    Kesimpulan

    Unggahan yang mengatasnamakan Ahok tersebut merupakan salah satu modus untuk melakukan penipuan online. Video tersebut dibuat menggunakan AI sehingga suara Ahok terdengar mirip seperti aslinya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21748) Cek fakta, beredar biaya masuk calon taruna Akademi Militer TNI

    Sumber:
    Tanggal publish: 10/08/2024

    Berita

    Jakarta (ANTARA/JACX) – Sebuah artikel yang menarasikan biaya masuk untuk menjadi calon taruna Akademi Militer (Akmil) terbaru tahun ajaran 2024/2025.

    Dalam unggahan tersebut, diuraikan biaya masuk Akmil untuk menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Berikut narasi dalam unggahan tersebut:

    “Berapa Biaya Masuk Akmil? Mari Ketahui Biayanya yang Terbaru Tahun 2024/2025!

    Sobat Pintar tertarik untuk masuk menjadi taruna Akademi Militer? Jika iya, maka tentunya wajib untuk mengetahui seberapa besar biaya pengeluaran yang wajib dibayarkan, dengan begitu maka kamu pun bisa menyiapkan biaya itu dari jauh-jauh hari. Banyak persepsi yang beredar di masyarakat kalau biaya masuk Akmil ini tergolong cukup mahal.

    Namun, apakah memang benar seperti itu? Nah, tidak usah mengira-ngira lagi, mari kita simak penjelasan seperti uraian berikut!”

    Namun, benarkah edaran biaya masuk seleksi taruna Akmil tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Kristomei Sianturi, S.Sos., M.Si (Han) menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan menyesatkan, serta akan melakukan langkah hukum sesuai UU ITE.

    Proses seleksi Calon Taruna Akademi Militer (Catar Akmil) sama sekali tidak dipungut biaya (GRATIS). Demikian pula setelah dinyatakan lulus menjadi Taruna Akmil, seluruh biaya pendidikan ditanggung penuh oleh negara. Selain gratis, proses seleksi pun dilakukan secara adil, dan transparan.

    “Tidak benar itu, kalau ada yang menyebut masuk Taruna AKMIL ada pungutan biaya. Bagi yang mengetahui adanya pungutan biaya, silahkan laporkan kepada kami.” tegas Kadispenad, dilansir dari laman TNI AD.

    Kadispenad menambahkan bahwa, TNI AD menjunjung tinggi prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proses penerimaan prajuritnya. Bahkan, dalam laman resminya tercantum dengan jelas pernyataan tentang tidak adanya pungutan biaya pendaftaran maupun pendidikan, dan biaya 100 persen ditanggung oleh negara. Hal itu dapat diakses melalui laman berikut https://rekrutmen-tni.mil.id.

    Pewarta: Tim JACX

    Editor: Indriani

    Copyright © ANTARA 2024

    Rujukan

  • (GFD-2024-21747) [HOAKS] Video Atlet Taekwondo Pakistan Kalahkan Israel pada Olimpiade Paris 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi soal kemenangan atlet taekwondo Pakistan saat berhadapan dengan Israel dalam Olimpiade Paris 2024.

    Narasi itu disertai video atlet Pakistan menumbangkan lawannya dalam satu tendangan.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi atlet taekwondo Pakistan mengalahkan Israel dalam Olimpiade Paris 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Taekwondo Pakistan lawan israel pada olimpiade Paris, baru sekali tendan6gan tepat ka arah leher tikiro peserta israel yahudi, langsung maut..

    Narasi itu disertai video atlet Pakistan menumbangkan lawannya dalam satu tendangan. Video itu dibubuhi gambar bendera Pakistan dan Israel.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri video tersebut dengan teknik reverse image search menggunakan Google Lens.

    Namun, Kompas.com tidak menemukan video asli dari pertandingan tersebut. Video yang ditemukan memiliki resolusi rendah dan telah dibubuhi bendera Pakistan dan Israel.

    Kemudian, Kompas.com melakukan penelusuran menggunakan Google Search dengan kata kunci "taekwondo match pakistan versus israel".

    Hasilnya, ditemukan artikel bantahan terkait video tersebut dari media AFP Fact Check yang dipublikasikan pada 4 Agustus 2021.

    Dilansir AFP Fact Check, video serupa dinarasikan sebagai kemenangan atlet karate Pakistan atas Israel dalam Olimpiade Tokyo 2020.

    Video tersebut adalah cuplikan dari video berjudul "European Karate Championships" yang diunggah oleh World Karate Federation di YouTube pada 22 Mei 2020.

    Teks yang dicantumkan pada video YouTube menyatakan, tayangan tersebut menunjukkan pertandingan karate antara atlet dari Rusia melawan Montenegro.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi atlet taekwondo Pakistan mengalahkan Israel dalam Olimpiade Paris 2024 adalah hoaks.

    Video yang dibagikan adalah pertandingan "Europe Karate Championships" pada Mei 2020, yang mempertemukan atlet Rusia dan Montenegro.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21746) [HOAKS] Judul Artikel Presiden Palestina Sebut Indonesia Lebih Banyak Bantu Hamas

    Sumber:
    Tanggal publish: 09/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar tangkapan layar judul artikel di laman Liputan 6 yang mengeklaim Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut Indonesia lebih banyak membantu Hamas dibandingkan warga Palestina.

    Namun, setelah ditelusuri, konten tersebut merupakan hasil manipulasi. 

    Tangkapan layar judul artikel Mahmoud Abbas menyebut Indonesia lebih banyak membantu Hamas dibandingkan warga Palestina dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Akun tersebut membagikan tangkapan layar artikel di laman Liputan 6 berjudul: Presiden Palestina Sebut: Indonesia lebih Banyak Bantu Hamas Bukan Bantu Warga Palestina.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com, tidak menemukan artikel soal Mahmoud Abbas menyebut Indonesia lebih banyak membantu Hamas di laman Liputan 6. 

    Setelah dilakukan penelusuran dengan teknik reverse image search, tangkapan layar tersebut identik dengan artikel Liputan 6 berjudul "Presiden Abbas Tolak Ide Abu Dis Jadi Ibu Kota Palestina".

    Artikel tersebut memuat respons dari Mahmoud Abbas terkait isu pemerintah Amerika Serikat menawarkan Palestina untuk merelokasi ibu kota ke Abu Dis. 

    Abbas mengatakan, ia menolak jika ibu kota dipindah, karena Yerussalem merupakan ibu kota abadi negara Palestina.

    Sehingga, dapat dipastikan tangkapan layar judul artikel soal Presiden Palestina menyebut Indonesia lebih banyak membantu Hamas dibandingkan warganya merupakan hasil rekayasa.

    Kesimpulan

    Konten judul artikel Liputan 6 soal Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut Indonesia lebih banyak membantu Hamas dibandingkan warganya merupakan hasil manipulasi.

    Artikel aslinya berisi respons Abbas terkait isu pemerintah Amerika Serikat menawarkan  untuk merelokasi ibu kota Palestina ke Abu Dis.

    Rujukan