• (GFD-2025-27612) [SALAH] Kecelakaan di Tol Jogja-Solo, Evakuasi dengan Helikopter

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 27/06/2025

    Berita

    Pada Sabtu (21/06/2025) akun Facebook “Shintaa Yk” mengunggah video [arsip] yang yang mengklaim telah terjadi kecelakaan di Tol Solo–Jogja hingga korban dievakuasi menggunakan helikopter.

    Unggahan tersebut disertai narasi :

    Mobil keluar asap lur tol ngawen pasien ditumpak ke helikopter (terjemahan : Mobil keluar asap Tol Ngawen pasien dinaikkan ke helikopter)

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) mencari kebenaran klaim dengan memasukkan kata kunci “kecelakaan di Tol Solo Jogja, dievakuasi helikopter” pada mesin pencarian Google.

    Hasil teratas mengarah ke pemberitaan Harian Jogja pada Jumat (20/06/2025). PT Jasamarga Jogja Solo (JMJ) memastikan video itu bukan peristiwa kecelakaan di tol Solo-Jogja. Helikopter terbang rendah hingga mendarat di tol sebagai bagian simulasi kecelakaan.

    “Itu hanya latihan simulasi saja. Simulasi pertolongan menggunakan helikopter saat terjadi kecelakaan di jalan tol,” kata Manajer Humas PT JMJ, Rahmat Jesiman, saat dikonfirmasi Espos, Jumat sore.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “Kecelakaan di Tol Jogja-Solo, Evakuasi dengan Helikopter” merupakan konten dengan konteks yang salah (false context).

    Rujukan

  • (GFD-2025-27611) [SALAH] Prabowo Umumkan Hukuman Mati bagi Koruptor di DPR

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 27/06/2025

    Berita

    Pada Sabtu (14/06/2025) akun TikTok “ardikucay8511” mengunggah video [arsip] yang mengklaim Presiden Prabowo Subianto mengumumkan hukuman mati bagi koruptor saat sidang DPR.

    Dalam video, narator mengatakan:

    "Hukuman mati untuk koruptor, Prabowo ledakkan bom kebijakan pejabat panik. suasana di istana negara mendadak mencekam, saat Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kebijakan paling kontroversial dalam sejarah pemberantasan korupsi di Indonesia. Dengan suara baritonnya yang tegas, iya menyatakan bahwa mulai hari ini siapapun yang terbukti mencuri uang negara bahkan hanya 1 Rupiah akan menghadapi hukuman mati. Reaksi Pun beragam, media sosial meledak dengan dukungan dari masyarakat yang sudah muak dengan korupsi. namun disisi lain, banyak pejabat mulai gelisah. beberapa langsung mengecek ulang laporan keuangan mereka sementara yang lain dikabarkan mengalami serangan jantung akibat ketakutan"

    Hingga Senin (23/6/2025), unggahan tersebut telah ditonton 30 juta kali dan disukai 2,5 juta kali di TikTok

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menonton video hingga akhir dan menelusuri narasi yang dibacakan melalui Google. Hasilnya, narasi tersebut berasal dari artikel jurnalpatrolinews.co.id yang diunggah pada Minggu (9/3/2025).

    TurnBackHoax kemudian menelusuri kata kunci “Prabowo umumkan hukuman mati koruptor” di Google untuk mengetahui kebenaran klaim, namun tidak ditemukan media kredibel yang membenarkan klaim tersebut.

    Video yang menampilkan wanita berbaju ungu dalam suasana panik itu, berdasarkan penelusuran Google Image Search, berasal dari video BeritaSatu berjudul “Breaking News: Sidang Paripurna Ricuh” yang diunggah di YouTube pada 2 Oktober 2014.

    Kesimpulan

    Unggahan dengan narasi “Prabowo Umumkan Hukuman Mati bagi Koruptor di DPR” merupakan konten dengan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-27610) [KLARIFIKASI] Gaji Rp 12 Juta Bukan Syarat Dapat Rumah Subsidi

    Sumber:
    Tanggal publish: 25/06/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim syarat untuk mendapatkan rumah subsidi dari pemerintah adalah memiliki gaji minimal Rp 12 juta.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.

    Narasi yang mengeklaim syarat untuk mendapatkan rumah subsidi adalah memiliki gaji minimal Rp 12 juta dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Subsidi bukan Rakyat bawah karena gaji harus minimal 12 juta .sarat bisa beli rumah subsidi itu sih menengah keatas yang punya gaji 12 juta...UMR paling gaji 5 juta sampai 6 jutaan saat sekarang ini kota kota besar umumnya. Batal wong cilik punya rumah dong..

    Screenshot Klarifikasi, gaji Rp 12 juta bukan syarat minimal untuk dapat rumah subsidi

    Hasil Cek Fakta

    Ketentuan mengenai penghasilan masyarakat yang berhak mendapatkan rumah subsidi diatur dalam Peraturan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Nomor 5 Tahun 2025.

    Di Jabodetabek, subsidi diberikan kepada masyarakat dengan penghasilan per bulan paling banyak Rp 12 juta untuk lajang, dan Rp 14 juta untuk yang sudah menikah.

    Angka Rp 12 juta dan 14 juta tersebut adalah batas penghasilan per bulan paling banyak untuk mendapatkan rumah subsidi, bukan syarat minimal.

    Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait juga telah meluruskan soal kriteria gaji untuk mendapatkan rumah subsidi.

    Diberitakan CNN, Ara menilai ada kesalahpahaman di masyarakat. Dia mengatakan, syarat gaji Rp 14 juta adalah batas maksimal pendapatan, bukan minimal.

    Menurut Ara, rumah subsidi hanya boleh dibeli masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim syarat untuk mendapatkan rumah subsidi adalah memiliki gaji minimal Rp 12 juta perlu diluruskan.

    Angka Rp 12 juta merupakan batas maksimal penghasilan per bulan bagi masyarakat lajang di Jabodetabek yang ingin mendapatkan rumah subsidi, bukan syarat minimal.

    Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Nomor 5 Tahun 2025.

    Rujukan

  • (GFD-2025-27609) Keliru: Video Warga Israel Mengungsi

    Sumber:
    Tanggal publish: 26/06/2025

    Berita

    SEJUMLAH akun di Instagram [arsip] dan Twitter (X) mengunggah video dengan klaim warga Israel mengungsi karena gempuran Iran. Video pendek yang dibagikan 22 Juni tersebut, memperlihatkan warga yang berbondong-bondong sambil membawa ransel dan perlengkapan lainnya.

    Pada frame berikutnya, orang-orang di tengah kota berlarian diiringi suara sirine. Pemilik akun menulis, sekitar separuh warga Israel telah mengungsi keluar Israel sejak Iran membalas serangan. Sebagian menuju Cyprus, sedangkan lainnya sudah pergi ke luar negeri pada awal eskalasi perang.

     

    Namun, benarkah video tersebut adalah warga Israel yang mengungsi setelah mendapat serangan balasan dari Iran?

    Hasil Cek Fakta

    Tempo memverifikasi video dengan pencarian gambar terbalik Google serta membandingkan dengan pemberitaan media kredibel. Faktanya, video itu hasil suntingan yang mengkompilasi beberapa video peristiwa yang tidak terkait antara perang Israel-Iran. Berikut pemeriksaan faktanya.

    Petunjuk dari akun X Ireallyhateyou menyebutkan, video tersebut bagian dari Festival Rock Hellfest di Prancis. Berdasarkan informasi tersebut, Tempo menemukan video yang identik di Youtube tentang acara Hellfest di tahun 2022, 2023, dan 2024.

    Pada kanal The Metalhead Way menit ke-09:08, Tempo menemukan kesamaan pada menara Red Camp yang terekam seperti dalam video, namun diambil dari sudut berbeda. Video yang identik berikutnya juga ditayangkan oleh akun Hexalive dan Ciskopike.



    Kesamaan lain terdapat pada lapangan pembatas dan ujung kerucut tenda. Suasana peserta Hellfest yang membawa perlengkapan berkemah terlihat di video akun YouTube Jérôme Lamarque.



    Situs Festivaltopia.com menjelaskan, Hellfest digelar setiap bulan Juni di Kota Clisson, Prancis tersebut, bukan sekedar festival. Acara tersebut menjadi episentrum musik metal dunia yang melibatkan 60.000 orang setiap hari.



    Potongan video tersebut telah diunggah sejumlah kanal Ukraina pada Maret 2025. Akun Facebook Ukraine News pada 28 Maret 2025, memberikan keterangan, video tersebut saat anak-anak di Kharkiv, melarikan diri dari serangan pesawat tak berawak Rusia. Akun lainnya, In Ukraine, juga menulis yang sama. 

    Tempo mencocokkan dengan pemberitaan dari Reuters pada 27 Maret 2025. Hari itu, Rusia memang benar melancarkan serangan pesawat tak berawak di wilayah Kharkiv, Ukraina. Serangan itu melukai 21 orang dan merusak pemukiman, dan fasilitas publik lainnya. Berita yang sama juga dimuat kantor berita Aljazeera. 

    Perang Iran-Israel

    Serangan Israel ke Iran pada 13 Juni 2025 menjadi awal perang terbuka kedua negara. Israel mengklaim, serangan itu mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir. Mereka menargetkan infrastruktur nuklir utama seperti reaktor air berat di Arak, fasilitas pengayaan uranium di Natanz dan Fordow, dan laboratorium penelitian di Isfahan. Israel juga membunuh intelijen, militer, dan ilmuwan nuklir terkemuka Iran.

    Teheran, yang menyangkal telah mengembangkan senjata nuklir, membalas dengan serangan rudal balistik ke kota-kota Israel. Konflik tersebut mengakibatkan sedikitnya 439 kematian warga Iran dan 28 kematian warga Israel.

    Dukungan Amerika Serikat (AS) ke Israel dengan menyerang Iran, memperburuk konflik. Setelah 12 hari bentrokan sengit, Israel dan Iran akhirnya menghentikan permusuhan untuk sementara. Presiden AS Donald Trump mengumumkan "gencatan senjata total dan menyeluruh" pada Selasa, 24 Juni 2025.

    Kesimpulan

    Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa klaim video warga Israel mengungsi adalah keliru.

    Rujukan